Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Syndrome
Circulation 1998;98:2219-22
Plak Stabil (stable plaque) Plak ruptur (ruptured plaque)
SUMBATAN
TOTAL
ATEROSKLEROSIS PLAK
PENURUNAN PASOKAN
OKSIGEN
OTOT JANTUNG
LAPAR
LAD LCX
RCA
Infark non Q
N
Tanda-tanda
28
Ischemia
Injury
infarction
Ischemia Injury - Infarction
Penyakit Jantung Koroner
Ischemia (Injury) Infarction
ST Elevasi ST Depresi
ST Elevasi
ST Depresi
Lokasi
Ischemia Injury - Infarction
Subendocardial Infarction
Transmural Infarction
Lokasi Infark
Normal EKG
Ischemia
Acute Anteroseptal MI
ELevasi segmen ST : V1 V3
Arteri koroner : Kiri
Cabang LAD
Acute Anterolateral MI
CKMB meningkat setelah 3 jam bila ada Infark miokard dan mencapai
puncaknya dalam 10 24 jam dan kembali normal dalam 2 4 hari. Operasi
jantung, miokarditis dan kardioversi elektrik dapat meningkatkan CKMB
Troponin ada 2 jenis yaitu, Trop T dan Trop I. enzim ini meningkat setelah 2 jam
bila ada infark miokard dan mencapai puncaknya dalam 10 24 jam dan Trop T
masih dapat dideteksi setelah 5 14 hari, sedangkan Trop I setelah 5 10 hari
CK, meningkat setelah 3 8 jam bila ada infark miokard dan mencapai
puncaknya dalam 10 36 jam dan kembali normal dalam 3 4 hari.
LDH, meningkat setelah 24 48 jam dan kembali normal dalam 8 14 hari
TINDAKAN DARURAT SKA
(UMUM)
Tirah baring
Oksigen ( nasal / sungkup )
Monitor ECG
Pemeriksaan tanda vital : T-N-S-P
Aspirin 160 mg kunyah --- segera !
Nitrat sublingual (bila tidak ada kontra indikasi)
Pasang akses vena
Rawat di Intensive Care Unit
TINDAKAN LANJUTAN SKA (UMUM)
Serial ECG / enzim selang 8 jam
Puasa 8 jam pertama / selama masih ada angina
Diet 1300 - 1500 kal lunak 24 jam pertama,
rendah garam, rendah lemak
Obat-obatan; aspirin, beta bloker, nitrat, Ca
antagonis
Pelunak tinja dan Obat penenang
Batasi pengunjung --!
KHUSUS
2. ACE Inhibitor hari pertama serangan, mampu menurunkan mortalitas fasca infark.
8.CABG
TINDAKAN DARURAT IMA (KHUSUS)
Perlambatan atau
obstruksi transmisi
impuls dari atrium ke
ventrikel (conduction
delay in the AV
junction)
First Degree AV Block
Hantaran impuls
terhambat secara
total dari atrium ke
ventrikel
Lokasi :
- AV junction
- Bundle of His
Third Degree AV Block (TAVB)
Irama teratur
Frekuensi A > F, frekuensi ventrikel tergantung dari
mana aktivitas berasal (AV node / Purkinje fiber)
Gelombang P bentuk dan ukuran normal, ada
beberapa gelombang P yang tidak diikuti kompleks
QRS
Interval PR tidak dapat diukur karena tidak ada
hubungan antara gelombang P dengan kompleks
QRS
Kompleks QRS sempit / lebar tergantung dari mana
aktivitas berasal
Lebar : dari ventrikel, sempit : dari AV node
Third Degree AV Block (TAVB)
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian :
Riwayat kesehatan:
Keluhan : Nyeri (ketidaknyamanan) dada,
Tanyakan bagaimana mengatasi nyerinya dan
pengobatannya, kapan nyeri hilang.
Dapatkan riwayat keluarga, modifiable factor :
kebiasaan makan, lifestyle, tingkat aktivitas fisik.
Pemeriksaan Fisik
Catat adanya ketidaknyamanan di dada,
epigatrik, rahang, punggung dan lengan.
Skala nyeri : 0 10, seperti terbakar atau
tertekan.
Tanyakan karakteristik ketidaknyamanan:
onset, lokasi, radiation, intensity, duration,
precipitating, and relieving factor.
Kaji adanya gejala yang berhubungan: mual,
muntah, diaporesis, pusing, lemah, palpitasi
dan sesak nafas
Pemeriksaan kardiovaskular
Kaji segera TD, HR, irama jantung: identifikasi
disritmia, sinus takikardi
Kaji nadi perifer, suhu kulit : dingin,
berkeringat, nadi melemah, tidak ada.
Auskultasi : S3 gallop (+), RR meningkat, ronchi
basal halus (+), wheezes (+) HF.
S4 (+) jika pernah MI sebelumnya atau
hipertensi.
temperatur meningkat (pasca infak)
Psikososial
Denial, takut, cemas dan marah (reaksi umum pasien
atau keluarga)
Diagnostik Test
Lab : Troponin T, CK-MB (+) atau meningkat Menunjukan
infark miokard.
EKG :
ST depresi, T inverted menunjukan episode angina.
ST elevasi, T inverted dan Q patologis terjadi infark.
Stress test : perubahan gel ST dan T iskemia miokard
Kateterisasi jantung, angiografi : mengetahui adanya lesi
pada a. coronaria.
Nursing diagnosis dan intervensi:
Nyeri akut berhubungan dengan
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
Hasil yg diharapkan : dalam 30 menit awitan nyeri tidak ada,
skala nyeri menurun, tidak menunjukan kesakitan, diaporesis (-)
Kelas IIa
Usia >75 thn dengan ST elevasi, onset <12 jam
Kelas IIb
Pasien dengan ST elevasi, onset >12 jam
Pasien dengan TD sistolik >180 mmHg atau diastolik >110 mmHg
berhubungan dengan MI
Kelas III
Pasien dengan ST elevasi, onset > 24 jam dan nyeri iskemik
tertangani
Pasien dengan ST depresi
Kontraindikasi
Absolut
Riwayat stroke hemoragik kapan pun atau stroke atau
event serebrovaskular lain dalam 1 tahun
Neoplasma intra kranial
Perdarahan internal aktif
Suspect aortic disection
Relatif
Hipertensi berat
Lesi intra serebral
Penggunaan antikoagulan
Trauma (2 4 minggu) atau pembedahan mayor (3
minggu)
Noncompressible vascular puncture
Kehamilan
Riwayat hipertensi kronik
Thrombolytic in Myocardial
Infarction Risk score
Tissue-Type Plasminogen Activator (t-PA)
Serine protease yang diproduksi oleh sel endothelial
pembuluh darah.
Mengkonversi plasminogen menjadi plasmin setelah terikat
pada bekuan-mengandung-fibrin