Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
id
Istiqomah Nugrahaningrum
R.0009053
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir
Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Pembimbing I
Pambimbing II
Penguji
Surakarta, ...........................................
Ketua Prodi
Tim Tugas Akhir D.III Hiperkes & KK
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PERUSAHAAN
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
1,2,3
Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Objective : The purpose of this study was to determine how the handling of
infectious hazards in the installation of laundering linen (laundry) diRSUD dr.
Moewardi Surakarta. Know the description of the implementation of the
management of hospital linen laundry installed.
Conclusion: The unit laundry is done on the factors controlling the dangers and
hazards of handling infectious, but not maximized. Advice can be given is the
discipline of the correct use of PPE, complete PPE required by the appropriate
standard of laundry workers, improve discipline when periodic checks for all
workers who have dilaundry.
*)
Occupational Health and Safety, Faculty of Medicine, University of March,
Surakarta.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya
yang telah melimpahkan petunjuk, kemudahan dan perlindungan-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan dalam penyusunan laporan
tugas akhir yang berjudul Penanganan Bahaya Infeksius di Instalasi Laundry
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
dari pendidikan yang penulis tempuh yaitu Jurusan Hiperkes dan Keselamatan
Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Disamping itu ini guna
untuk menabah pengetahuan tentang bahaya infeksius di linen rumah sakit.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak akan
berhasil tanpa dukungan dan bantuan dari semua pihak sehingga laporan ini dapat
selesai pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan dr., SPD-KR-FINASIM selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta periode sekarang.
2. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program D.III Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Harninto, dr.,MS., Sp.Ok, selaku pembimbing I yang telah memberi
bimbingan serta pengarahan dalam menyusun laporan ini.
4. Bapak Drs. Hudiyono,M.Kes, selaku pembimbing II dalam laporan ini.
5. Ibu Dra. Cr. Siti Utari, M.Kes, selaku penguji.
6. Ibu Anggita selaku koordinator masalah praktek kerja lapangan di RSUD Dr.
Moewardi.
7. Bapak Heru Yulisianto, ST, M.Si, selaku pembimbing lapangan yang telah
memberi bimbingan kepada penulis.
8. Ibu Retno selaku kepala bagian instalasi linen di RSUD dr. Moewardi yang
telah memberi banyak arahan serta bimbingan dalam menyelesaikan laporan
ini.
9. Seluruh staff IPSRS yang telahcommit to user
membantu dalam berbagi hal.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk bapak, ibu dan semua keluarga
yang selalu mendoakan dan memberi dukungan untuk keberhasilan dalam
menyelesaikan laporan ini.
11. Terima kasih kepada orang yang spesial yang selalu memberikan motivasi dan
dorongan agar dapat menyelesaikan laporan ini.
12. Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam penyusunan laporan ini
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan laporan ini sehingga dapat berguna dan bermanfaat.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya mahasiswa Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan kerja
untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit.
Amiin
Istiqomah Nugrahaningrum
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... iv
A. Metode Penelitian..................................................................... 25
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. Pelaksanaan .............................................................................. 27
B. Pembahasan .............................................................................. 45
A. Simpulan .................................................................................. 62
B. Saran......................................................................................... 63
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
129/Menkes/SK/II/2008).
kurative dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Pelayanan medik merupakan tugas pokok rumah sakit yang lebih bersifat
medik ini merupakan produk unggulan yang memegang peranan penting dalam
kesembuhan pesien, tetapi tidak berhasil dengan baik jika tidak didukung oleh
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
serta pelayanan lainnya yang merupakan sarana penunjang medik dan non
pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi dimana orang sakit
dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat aman. Infeksi dapat terjadi
pada penderita, tenaga kesehatan dan juga setiap orang yang datang ke rumah
sakit. Infeksi yang ada di pusat pelayanan kesehatan ini dapat ditularkan atau
karier atau karena kodisi rumah sakit serta bisa terdapat diinstalasi laundry
(Riana, 2012).
kembali bersih seperti sebelum digunakan. Oleh karena itu pentingnya menitik
beratkan pada perawatan linen sehingga produk linen tersebut menjadi awet
dan bersih. hal-hal yang harus dipahami pada proses pencucian adalah material
linen, kwalitas air sebagai media pencuci, dan kimia laundry yang digunakan
secara benar, maka penyebaran infeksi melalui linen kotor yang terinfeksi
dapat ditangani.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
Surakarta.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PANELITIAN
rumah sakit.
D. MANFAAT PENELITIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
1. Rumah Sakit
(Laundry).
2. Penulis
Laundry.
belajar.
sakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Laundry
mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap (steam boiler), pengering, meja,
mesin setrika.
dengan baik dan benar sesuai protap maka dapt menyebabkan adanya
infeksi penyakit.
2. Linen Kotor
darah, cairan tubuh, feses terutama yang berasal dari infeksi TB paru,
infeksi salmonella dan Shigella (sekresi dan ekskresi), dan HIV (jika
dalam kantung dengan segel yang dapat terlarut di air dan kembali ditutup
oleh darah, cairan tubuh dan feses yang berasal dari pasien lainnya secara
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
rutin, meskipun linen yang diklasifikasikan dari seluruh pasien berasal dari
a. Noda darah
b. Kotoran tinja
c. Muntah
membantu unit unit lain dirumah sakit yang membutuhkan linen yan siap
pakai.
a. Katun 100 %
b. Wool
d. Silk
e. Blacu
f. Flanel
g. Tetra
h. CVC 50 % - 50 %
i. Polyester 100 %
j. Twill/drill
3. Pengelolaan Laundry
tugas tugas yang ada di laundry. Kebutuhan dari diberbagai unit yang ada
dalam Rumah Sakit agar dapat terpenuhi secara lancar. Hal hal yang harus
baik pada pengambilan linen kotor maupun linen bersih. Selain itu harus
agar tidak saling melepas tanggung jawab, karena pada linen kotor
laundry adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
a. Ditempat laundry terdapat kran air bersih dengan kualitas dan tekanan
limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis jenis linen
yang berbeda.
a. Perencanaan
c. Penimbangan
d. Pensortiran / pemilahan
e. Proses pencucian
f. Pemerasan
g. Pengeringan
h. Sortir noda
i. Penyetrikaan
k. Pelipatan
m. Penyimpanan
n. Distribusi
5. Adanya Infeksi
invasi agen patogen atau infeksius yang tumbuh, berkembang biak dan
penyakit tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain baik
a. Waktu mulai dirawat tidak didapatkan tanda klinik infeksi dan tidak
c. infeksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan lebih lama dari waktu
d. Infeksi terjadi setelah pasien pulang dan dapat dibuktikan berasal dari
rumah sakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
(biasanya benda mati). Hal ini terjadi karena benda mati tersebut telah
mikroorganisme.
kuman dan dapat menyebabkan penyakit pada lebih dari satu penjamu.
yang sangat kecil sehingga dapat mengenai penjamu dalam jarak yang
tuberculosis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
7. Dampak Infeksi
yang tinggi.
tuntutan hukum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Rumah Sakit.
lingkungan laundry sangat bersih dan benar-benar bersih dari debu, kotoran,
dan kuman. Harus ada waktu yang teratur untuk membersihkan dinding,
lantai, tempat tidur, pintu, jendela, tirai, kamar mandi, dan alat-alat medis
penderita dengan status imun yang rendah atau bagi penderita yang dapat
bakteri. Sterilisasi air pada rumah sakit dengan prasarana yang terbatas
Penggunaan desinfektan
dibawah:
protein.
f. Bukan bahan yang mengandung zat yang berbahaya baik untuk petugas
maupun pasien
g. Efektif
i. Tidak toksik
ada pula bakteri yang secara mutualistik yang ikut membantu dalam proses
fisiologis tubuh, dan membantu ketahanan tubuh melawan invasi jasad renik
bahaya infeksi dengan bakteri oportunis pada penderita penyakit berat dapat
Pemeriksaan Kesehatan
a. Anamnese pekerjaan
c. Alrergi
e. Pemeriksaan badan
- Tuberkulin test
- Psiko test
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
dengan besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. Makin besar resiko kerja,
pekerjaan.
pada khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana
pekerja(Henry, 2011).
pasien. Pencegahan itu sendiri harus dilakukan oleh pasien, dokter dan
timnya, perawat kamar operasi, perawat ruangan, dan oleh infection control
tugas, serta adanya sistem kerja baku, maka tugas Panitia Medik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
timbulnya infeksi.
tubuh lainya.
bedah/tindakan dilakukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
resiko infeksi yang signifikan. Identifikasi resiko infeksi, dari mereka yang
area yaitu:
dengan bahaya potensial yang bila tidak ditanggulangi dengan baik dan
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja, bila bahaya dilingkungan kerja
a. Bahaya Mokrobiologi
1) Debu
Pada instalasi linen debu dapat berasal dari bahan linen itu sendiri.
2) Bahan kimia
oleh zat kimia seperti deterjen, desinfektan, zat pemutih, dan lainnya.
c. Bahaya Fisika
1) Bising
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
salah satunya berasal dari mesin cuci. Pajanan bising yang terjadi pada
intensitas relatif rendah (85 dB atau lebih), dala waktu yang lama
2) Cahaya
langsung dengan :
a) Keselamatan petugas
b) Peningkatan pencermatan
3) Listrik
tidak baik.
Efek kesehatan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
4) Panas
Efek kesehatan :
seperti :
5) Gataran
d. Bahaya Psikososial
1) Tuntutan pekerjaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
tak terduga oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur
1) Kebakaran
Unsur unsur tersebut adalah zat asam, bahan yang mudah terbakar
dan panas. Bahan bahan yang mudah terbakar misalnya bahan yang
No. 1204/MENKES/SK/X/2004).
2) Terpeleset / terjatuh
yang berat seperti fraktura, dislokasi, salah urat, memar otak (Buku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
B. KERANGKA PEMIKIRAN
LAUNDRY
1. Bising
Faktor Bahaya 2. Pencahayaan
C.Sumber Infeksius
3. Suhu kelembaban
Upaya
D. Penanganan Tidak Ada Penanganan
Pembersihan lingkungan
kerja
Pemberian desinfektan
Pemerikasaan kesehatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penalitian
gambaran terhadap obyek yang diteliti dengan apa adanya dan bertujuan
B. Lokasi Penelitian
D. Sumber Penelitian
Data yang diperoleh dan dikumpulkan pada penalitian ini terdiri dari :
1. Data Primer
Surakarta.
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
2. Data Sekunder
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Kepustakaan
sakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
F. Pelaksanaan
barikut :
Sanitasi.
G. Analisis Data
diolah kemudian dibandingkan dengan data sekunder yang diperoleh dari studi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Laundry
kedalam IPAL, jadi tempat ini jauh dari ruang perawatan. Bangunan
Ruang paling depan ialah tempat linen kotor dan tempat pencucian,
yang siap diambil. Ada juga ruang untuk tempat memnjahit linen yang
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
1. Dua mesin cuci kecil 1 pintu untuk pencucian linen yang berukuran
2. Dua mesin cuci besar 2 pintu untuk pencucian linen yang berukuran
besar dan berat termasuk linen yang infeksius. Mesin cuci ini
yang sudah bersih akan diambil melalaui pintu kedua yang berada
diruang pengering.
bersih, tempat setrika manual, mesin jahit untuka linen yang usak
maupun penbuatan linen baru, buku nota pencatat linen kotor yang
masuk dan buku nota pencatatn linen bersih yang sudah dibawa
2. Pengelolaan Laundry
a. Kualitas air
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Suhu pH Suhu pH
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
20-02-2012
Memenuhi
1 Jam ambil : 08.13 7,8 25,7 0 10
syarat
Jam Periksa : 09.45
20-02-2012
Memenuhi
2 Jam ambil : 08.31 7,87 25,7 0 10
syarat
Jam Periksa : 07.87
5. Warna 23 50
4. Ph 7,78 6,5-8,5
5. Seng 0,053 15
7. Sulfat 19 400
b. Peralatan Cuci
mesin cuci juga dapat diatur untuk mencuci berbagai jenis linen.
dan non infeksius. Namun untuk mesin cuci sudah tersedia 4 buah
mesin cuci diantarany 2 buah mesin cuci besar dengan 2 pintu dan 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Surakarta
3. Jenis linen
a. Sprei / laken
b. Steek laken
c. Perlak/ zeil
d. Sarung bantal
e. Sarung guling
f. Selimut
g. Boven laken
h. Alas kasur
i. Bed cover
j. Tirai/gorden
k. Vitrage
l. Kain penyekat
m. Kelambu
n. Celemek,topi,lap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
o. Baju pasien
r. Kelambu bayi
s. Laken bayi
t. Selimut bayi
u. Masker
v. Gurita
w. Topi kain
x. Wash lap
y. Handuk
masker, doek, sarung tangan, sarung kaki, sarung meja mayo, alas
4. Pengelolaan Linen
a. Pengambilan Linen
penyakit seperti TBC, diare, hepatitis, dan lainnya. Untuk linen yang
b. Pencatatan
c. Penimbangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
1) Linen infeksius
lampiran.
e. Pengeringan
untuk keseluruhan linen yang sudah dicuci, kecuali linen tipis yang
Gambar 5. Pengeringan
Surakarta
f. Penyetrikaan
Moewardi Surakarta
g. Pelipatan
dan masih dalam keadaan setengah panas. Linen yang sudah dilipat
ruang linen.
Gambarto7.user
commit Pelipatan linen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Surakarta
h. Penyimpanan
linen.
i. Pendistribusian
5. Sumber infeksius
c. Lingkungan
2) Ruangan lembab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
6. Ada Infeksi
ini bisa terdapat pada linen yang dipakai oleh pasien,sehingga tergolong
adalah :
dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual dan lebih
Masa inkubasi
melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga
penderita.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti
demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
Gejala
enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi
a. Kelelahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
c. Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada
e. Demam
g. Nyeri otot
7. Bahaya Mikrobiologi
a. Mycobacterium tuberculosis
b. Virus Hepatitis B
c. Virus HIV
a. Debu
lainnya
panjang dan celana panjang. Untuk alat pelindudng diri saat proses
pencucian adalah:
a. Masker
c. Sepatu boot
instalasi laundry adalah 78,9 dB. Serta bisa juga berasal dari para
B. PEMBAHASAN
1. Pengelolaan laundry
a. Kualitas air
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
putih menjadi keabu abuan dan linen warna akan cepat pudar.
2) Iron Fe (besi)
b. Peralatan cuci
cuci sedah ada 4 buah sehingga pencucian linen infeksius dan non
sesuai prosedur.
d. Saluran pembuangan
ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang perlengkapan cuci, ruang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
peniris unruk linen atau bahan yang harus ditiriskan, kamar mandi,
kotor. Ruang khusus kereta linen juga belum ada, dikrenakan setelah
2. Jenis Linen
3. Pengelolaan linen
a. Pengambilan linen
1) Troli yang berbeda antara linen kotor dan linen bersih (warna
/kode)
dilakukan bersamaan
kondisi linen tersebut dan bila mendapati linen yang infeksius harus
b. Pencatatan
pekerja laundry.
c. Penimbangan
desinfektan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
d. Pencucian
pencucian :
memasukkan pelembut.
dengan prsedur atau standar yang ada, karena mesin cuci yang
e. Pengeringan
ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
f. Penyetrikaan
setrika gulung dengan uap panas dari steam boiler. Serta untuk
g. Pelipatan
h. Penyimpanan
pengambilan
dan mempunyai ruang tersendiri dan jauh dari ruang linen kotor.
i. Pendistribusian
4. Sumber Infeksius
diperhatikan:
pelayanan linen
b. Alat alat
transportasi linen)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
penyimpanan
c. Lingkungan
Penerangan cukup
5. Penanganan Infeksi
debu, kotoran, dan kuman. Harus ada waktu yang teratur untuk
penderita dengan status imun yang rendah atau bagi penderita yang
bakteri. Sterilisasi air pada rumah sakit dengan prasarana yang terbatas
c. Penggunaan desinfektan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
7) Efektif
9) Tidak toksik
e. Pemeriksaan Kesehatan
ini meliputi:
1) Anamnese pekerjaan
3) Alrergi
5) Pemeriksaan badan
- Tuberkulin test
- Psiko test
sebelum makan dan sesudah dari toilet adalah salah satu cara terbaik
hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan
2) Anti mual. Salah satu dampak dari infeksi Hepatitis A adalah rasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
bedah/tindakan dilakukan.
bakteri.
6. Bahaya Mikrobiologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Hepatitis B, HIV).
instalasi pencucian
SOP.
7. Bahaya Kimia
Pengendalian untuk debu linen dan bahan bahan kimia disini antara
lain adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
mesin pencucian, hal ini bisa jadi karena banyaknya orang orang yang
10. Hasil pengukuran pencahayaan pada pekerjaan yang tidak teliti sudah
memenuhi standar yaitu 98 lux, dimana NABnya adalah 100 lux. Hal
pencahayaan alami.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. KESIMPULAN
NAB.
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
B. SARAN
commit to user