Você está na página 1de 27

ANATOMI DAN SIFAT FISIK JARINGAN KERAS GIGI

Dosen Pengampu: drg. Andina Rizkia, Sp. KG


Tim Pencatat: Dewi Purnamaningtias
Tim Modul: Edo Phurbo Wicaksono
Tim Penyunting: Muhammad Ibnu Fadhli

Struktur Gigi

Beda email dan dentin : mineral email lebih banyak

EMAIL
Struktur paling keras, tinggi mineral
Melapisi bagian mahkota gigi
Menentukan warna, tekstur dan translusensi gigi (karakteristik gigi)
Aseluler -> tidak punya kemampuan memperbaiki diri
Translusen = transparan
warna email mencerminkan warna dentin

A. Komposisi :
Material Anorganik (96%) terdiri dari :
Hidroksiapatit 90-92% dan Mineral lain 3-5%
Material organik 4 % terdiri dari :
Protein & Lipid 1-2%, Air 4%
dengan komposisi lebih tinggi anorganik 96 % memiliki kelemahan ->
mudah pecah
B. Struktur :
Jutaan prisma email yg berjalan dari DEJ (Dentino Enamel
Junction) ke permukaan gigi
Tersusun dari kristal HA
Diameter 4-7m (DEJ : permukaan gigi = 1 : 2 )
Arah tegak lurus terhadap DEJ
Di servikal, gigi decidui -> arah enamel rod keinsisal / oklusal Gigi
permanen -> apikal
Potongan transversal rod berbentuk heksagonal atau kadang bulat, oval
Tampak seperti keyhole atau fishlike
Terdiri dari kepala arah oklusal dan ekor arah servikal
Matriks protein di antara prisma email
C. Ketebalan
Ketebalan email bervarasi sesuai posisi dan type gigi
Ketebalan berkurang dari insisal ke arah CEJ (Cemento Enamel
Junction)
Ketebalan Email
Jenis Gigi Ketebalan
Insisal gigi anterior 2 mm
Cups gigi premolar 2.3 2.5 mm
Cups gigi molar 2.5 -3 mm
mengetahui ketebalan : sebagai dasar acuan dalam mentreatmen gigi

D. Warna
Warna normal : abu abu dan translusen
Dipengaruhi oleh:
ketebalan email
warna dentin
Banyaknya stain (stain adalah deposit yang memberikan warna
pada struktur gigi)
Traslusensi dipengaruhi oleh : derajat mineralisasi dan
homogenitasnya
E.Kekuatan
Kaku dan getas
Modulus elastisitas naik tensile strength menurun
Kekerasan & kepadatan email berkurang ke arah DEJ
kekuatan email bagus dari pada jaringan lain , paling keras , namun rapuh ,
mudah patah
F. Struktur Email
Gnarled enamel
Bands of Hunter-Schreger
Enamel tufts
Enamel lamellae Enamel spindels Striae of Retzius Prismless layer
Dentino enamel junction Occlusal pits and fissures
1. Gnarled enamel
Ireguler , spiral enamel
Resisten terhadap pecah
Banyak terdapat pada regio servikal , insisal dan oklusal
Struktur email yang resisten terpotong saat preparasi

A -> D-E Junction C -> Dentin


B -> Gnarled Enamel

2. Bands of Hunter-Schreger
Tampak sebagai perubahan refleksi cahaya yg terjadi pada enamel
rod
Zona terang dan gelap pada pemeriksaan dibawah mikroskop
Utamanya ditemukan pada permukaan dalam email
Komposisi : material organik dengan permeabilitas yg bervariasi
Resisten terhadap tekanan yang kuat

A -> Hunter-Schreger C -> dead tracts of dentin


bands B -> D-E junction
3. Enamel Tufts
Struktur menyerupai pita , dari dentin menuju email
Mengandung protein email dengan konsentrasi yang besar
Struktur email yang mengalami hipomineralisasi

A -> Dentin E -> Enamel Tufts


B > Enamel F -> Interglobular Dentin
C -> Enamel Spindles G -> Mantle Dentin
D -> D-E Junction
Kekerasan dibanding 2 di atas agak kurang
4. Enamel lamellae
Defek seperti fisur, dari permukaan luar kearah dentin
Mengandung substansi organik
Seringkali ditemukan pada regio pit dan fisur oklusal
Terjadi akibat ketidak sempurnaan kalsifikasi pada email
A -> D-E Junction C -> Dentin
B -> Enamel Lamella
merupakan daerah paling rentan terhadap karies
5. Enamel spindles
Merupakan perpanjangan prosesus odontoblas yang kadang
melewati DEJ
Berperan sebagai reseptor nyeri

A -> Enamel Tuft E -> Interglobular Dentin


B -> Enamel Spindle F -> Enamel
C -> D-E Junction G -> Dentin
D -> Mantle Dentin H -> Enamel Spindles
merupakan daerah rangsang nyeri

6. Streae of Retzius
Bentuk menyerupai garis yang menggambarkan bentuk berlapis dari
email
Growth circle -> rest periode ameloblas saat amelogenesis
Melingkar paralel dengan CEJ
A -> Enamel Spindle D -> D-E Junction
B > Enamel E-> Lines Of Retzius
C -> Dentin

lingkar pertumbuhan -> terbentuk saat periode ameloblas istirahat /


amelogenes

7. Prismless layer
Lapisan tidak berstruktur, dekat garis servikal
Sedikit pada puncak tonjol, yang lebih termineralisasi

8. Dentino enamel junction


Titik berderet-deret yang puncaknya berada pada email dan bagian
bawah masuk ke dentin
Menghubungkan email dan dentin
Zona yang mengalami hipermineralisasi, ketebalan 30 mikron
merupakan batas antara email dan dentin
zona pertahanan dentin dari jejas dan email

9. Pit and fissure


Ketebalan email pada dasar pit dan fisur sangat kurang
Regio yang mudah menjadi tempat impaksi makanan dan bakteri ->
rentan karies

G. Fungsi
Struktur terkeras -> menerima tekanan kunyah
Mempengaruhi warna, tekstur dan translusensi gigi
Melindungi dentin dibawahnya
Ketika email tidak didukung oleh dentin (dentin berongga), maka email
akan menjadi struktur yang rapuh

H. Implikasi klinis
Warna -> usia, intake obat, stain, dev. Defek
Atrisi -> mastikasi, bruksism
Etsa asam -> email larut, efek bonding MENINGKAT
Permeabilitas -> hipomineralisasi MENINGKAT
Remineralisasi -> permeabel terhadap F,Ca, PO4
QUIZ

ANSWER :
A. Bands of Hunter-Schreger
B. Streae of Retzius
C. Dentin
D. Enamel Spindel
E. DEJ
F. Email / enamel

DENTIN
Jaringan ikat teremineralisasi yang membentuk jaringan keras pada
dentinopulpal complex
Tersusun tubulus dentinalis yang berisi dentinal fluid dan prosesus
odontoblas
A. Komposisi
70 % material anorganik
20 % material organik
10 % air
Lebih rendah dari email
B. Warna
Lebih gelap dibanding email
Normal : putih kekuningan
Aging -> mnjadi lebih gelap
Terpapar zat warna -> coklat hingga hitam

C. Ketebalan
3-3.5 mm pada regio koronal/frontal
Cups dan insisal lebih tebal
Aging & iritan -> dentin sekunder & tersier makin tebal

D. Kekerasan
1/5 kekerasan email
Regio DEJ >> dekat pulpa
Bertambah seiring usia -> remineralisasi
Compressive hardness: 266 Mpa
Tensile strength: 40-60 Mpa

E. Permeabilitas Dentin
Permeabilitas ditentukan oleh ketebalan dentin, diameter dan
banyaknya tubulis
Coronal dentin lebih permeabel dari root dentin
Dentin diatas tanduk pulpa lebih permeabel dari dasar kamar pulpa
Axial dentin lebih permeabel dari oklusal dentin
dentin di bawah enamel lebih bisa menerima cairan daripada yang di
bawah cemen
F. Sensitifitas dentin
Dentin sensitif terhadap stimuli; thermal, mekanik, hidrostatik
Sebagai klinikal parameter untuk mendeteksi adanya dentin yang
terbuka yang biasanya terlindungi oleh email atau cementum
G. Struktur Dentin
Tubulus dentinalis
Predentin
Peritubular dentin
Intertubular dentin
Dentin primer
Dentin sekunder
Dentin reparatif
Sklerotik dentin
Tubulus dentinalis
Dari pulpa menuju DEJ
Bentuk menyerupai huruf S -> lebih lurus pd regio cups , insisal
dan akar
Akhiran tubulus tegak lurus DEJ
Berisi : dentinal fluid, prosesus odontoblas, gabungan protein
seperti albumin, transferin, tenascin, dan proteoglikan
Dential Fluid
22% total volume of dentin.
Komposisi = extracellular fluid potassium, magnesium, sodium,
calcium and phosphate ions & plasma proteins.
Produksi dikontrol oleh pulpal interstitial fluid pressure &
odontoblast.
Berhubungan dengan dentin hypersensitivity dan rasa sakit
hydrodynamic theory

Jika kering -> odontoblast movement ketarik keluar -> nekrosis pulpa
jika kering -> odontoblast movement bergerak masuk
jika dingin/basah -> odontoblast movement bergerak keluar
mau naik atau turun kalau odontoblast movement bergerak maka akan
menimbulkan reaksi nyeri

Predentin
Tebal 10-30 m
Sangat dekat dengan pulpa
Zona unmineralized di antara mineralized dentin dan odontoblast
Terdiri dari matriks kolagen dan nonkolagen
Peritubular dentin
Membatasi tubulus dentinalis
Lebih termineralisasi dibanding predentin dan intertubular dentin
Calcified matrix
collagen fibrils
sulfated proteoglycan
Intertubulartubular dentin
Bagian utama yang membentuk dentin
Less mineralized
Menentukan elastisitas dari matriks gigi
Dentin primer
Terbentuk sebelum akar tumbuh sempurna + 3 thn setelah erupsi
Terdiri atas:
Mantel dentin
Cirkumpulpal dentin
Dentin sekunder
Berkembang setelah akar selesai terbentuk
Tubulus asimetris, lebih sedikit dibanding dentin primer
Waktu pembentukan lebih lambat dibanding dentin primer

letak -> di atas/ lebih dekat dengan pulpa (luar pulpa)


terbentuk sebagai respon dari gaya fisiologis -> pengunyahan -> brugsism

Dentin tersier
Irregular secondary dentin
Respon eksternal stimuli, atrisi, trauma
Pembentukan dentin terlokalisir pada ruang pulpa
Dapat berupa:
Dentin reaksioner
Dentin reparatif
Dentin sklerotik
Aging atau iritasi ringan yang kronis
Perubahan komposisi pada dentin primer
Peritubular dentin -> tebal, deposisi material terkalsifikasi, keras
>>, padat >>, sensitif <<

Fungsi
Memberi kekuatan pada gigi
Melindungi pulpa gigi
Menentukan fleksibilitas gigi
Mempengaruhi warna email
Bentuk pertahanan pulpa terhadap jejas

Implikasi klinis
Minimal intervensi -> mempertahankan kekuatan gigi
Preparasi SELALU dgn water syringe
Dehidrasi pd gigi -> sensitif
Selalu proteksi dgn liner
Smearlayer -> hilangkan sebelum restorasi
Periodontal Tissues
Tissues that surround the teeth Jar. Yang mengelilingi gigi -> gingiva
Tissues that support the teeth Jar. Yang mendukung gigi ->
periodontal ligament , cementum , alveolar bone.

SEMENTUM
Jar.ikat yang keras, avaskular, menutup sepanjang akar gigi
Warna: kuning terang
Sangat permeabel -> dyes dan bahan kimia
dyes : cairan yang berfungsi untuk mewarnai
Lebih lunak dibanding dentin
Aging -> permeabilitas
Paling tebal pd regio apeks dan interradikular
Fungsi: perlekatan serabut kolagen PDL
Komposisi :
45-50 % material anorganik
50-55 % material organik
10 % air
Material anorganik hydroxyapatite, calcium (lebih rendah
dibanding email dan dentin)
Material organik sebagian besar kolagen tipe IProtein nonkolagen
bone sialoprotein, dentine sialoprotein, fibronectin
CAP (Cementum derived Attachment Protein) membedakan
struktur sementum dengan tulang

Tipe :
Aseluler (primer)
1/3 servikal akar
Sebelum gigi erupsi
Tidak mengandung sel
Ketebalan: 30-230 m
Mengandung banyak serabut Sharpey
Fungsi: penjangkar
Seluler
1/3 apikal dan regio interradikular
Setelah gigi erupsi
Mengandung sel
Kalsifikasi << aseluler
Serabut sharpey << aseluler
Fungsi: adaptasi

LIGAMEN PERIODONTAL
Struktur unik menghubungkan sementum tulang alveolar
Komponen:
- Serabut perodontal
- Sel
- Pembuluh darah
- Syaraf

Fungsi
Suportif (pendukung)
Nutritif
Drainase limfatik
Misal ada inflamasi -> defense -> pertahanan
Protektif
Formatif (membentuk jaringan baru)
Resorpsi (muncul kondisi asam)

Serabut periodontal

Horizontal -> dari tulang alveolar ke sementum


Alveolar crest -> mencegah ekstrusi gigi
Oblique -> terluas, memanjang dr sementum ke tlg. Alveolar,
meneruskan tekanan kunyah ke tlg.alveolar
Transeptal -> dari sementum gigi menuju sementum gigi lain,
melewati alveolar crest Apikal mengelilingi apeks akar
Interradikular -> regio furkasi gigi akar ganda
nama berdasarkan letak dan arah

Sel:
Limfosit
Sel plasama
Epitel sel
Mallazes
Fibroblas
Makrofag
Sel mast
Neutrofil

REFERENSI
1. Garg N., and Garg A., 2011, Textbook Of Preclinical Conservative
Dentistry, India: Jaypee Brothers Medical Publisher.
2. Gutirrez-Salazar M., and Reyes-Gasga J., 2002, Microhardness and
Chemical Composition of Human Tooth, 2003, Material Research: Vol.6,
No.3, 367-73.

Você também pode gostar