Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KELAS : X PKAP 3
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Yunani commune (percakapan atau pergaulan) dan
communion (bersama). Menurut KBBI istilah komunikasi mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Berikut beberapa defenisi komunikasi yang dikemukakan orang dan para ahli untuk
memberikan batasan arti komunikasi. Pada dasarnya defenisi komunikasi harus dilihat dari
kemanfaatannya untuk menjelaskan permasalahan yang di defenisikan.
Komponen komunikasi
Pada dasarnya komponen komunikasi ada lima, yaitu sbb:
1. Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan.
2. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh pengirim.
3. Saluran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Antara lain:
Channel merupakan gelombang suara dan cahaya diudara yang berfungsi sebagai
saluran. Contohnya, apabila dua orang berbicara tatap muka, gelombang suara dan
cahaya diudara berfungsi sebagai saluran atau apabila pembicaraan itu melalui surat,
gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita melihat huruf pada surat
tersebut.
Buku, surat kabar, film, dan televisi merupakan alat untuk menyampaikan pesan,
tetapi saluran pokoknya tetap gelombang suara dan cahaya.
Alat indra, seperti indra penciuman, indra perasa, dan indra peraba.
4. Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan, menganalisis, serta enginterpretasikan
isi pesan yang diterima.
5. Umpan balik (feedback) adalah respons terhadap pesan yang diterima dari pengirim pesan.
Umpan balik ini membantu memberikan kejelasan kepada pengirim bahwa pesan yang
dikirim dapat diterima oleh penerima atau sebaliknya.
2. Faktor-Faktor Komunikasi
Secara umum terdapat tujuh factor komunikasi, yang dikenal dengan sebutan the
seven es communication, yaitu:
a. Credibility (kepercayaan)
Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Dalam hal ini
komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikan saling
mempercayai dan saling memerlukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses
komunikasi tidak akan dapat berlangsung.
b. Context (perhubungan)
c. Content (kepuasan)
Komunikasi harus menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak, dan kepuasan
tersebut akan tercapai apa bila berita atau pesan yang dikirim oleh komunikator
dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan.
d. Clarity (kejelasan)
Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Ketidak jelasan suatu
informasi atau pesan dapat mengakibatkan interpretasi yang diberikan komunikan
akan berbeda dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Kejelasan tersebut
meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan
kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi.
Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan faktor
yang penting dalam proses komunikasi. Agar komunikasi dapat berlangsung
dengan baik perlu dipakai media komunikasi yang biasa dipergunakan oleh
masyarakat umum. Media komunikasi tersebut antara lain media cetak (surat,
Koran, majalah, bulletin dan buku), media elektronik seperti radio, televisi,
telepon dan internet.
b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu
untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Pidato
Ceramah
Memberi prasaran
Wawancara
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula
kemafipuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses
komunikasinya.
5. KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUP
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini. Maka dalam
komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:
l. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau
perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan
kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
Komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/
kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
Komunikasi Diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi
atau kantor diantara orang orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak
sejalur vertikal.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat
yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat
berbentuk :
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (one way communication ). Pada
umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi
karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau
untuk menjaga kewibawaan pimpinan.
Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ). Dalam hal ini
komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feed back kepada
komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan
dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman.
3. Komunikasi ke atas
4. Komunikasi ke bawah
5. Komunikasi ke samping
4. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Pengantar Ilmu Komunikasi
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian
yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah
prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan
Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat
istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan
sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang
dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan
tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan
kapan komunikasi itu berlangsung.
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling
dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang
saling dipertukarkan.
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada
skema dibawah ini :
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman,
telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan
disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam
bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk
verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak
pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan
dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan
yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan
dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap
perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku
penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk
memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk
menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat
memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
6. ETIKA DI KANTOR
Untuk memperlancar kinerja sehari-hari, setiap karyawan haruslah menaati etika yang
berlaku di kantor. Seperti apa etika yang dimaksud? Berikut ulasan yang disampaikan pada
Theresia Puspayanti.
Selain peraturan yang sudah baku, ada sejumlah aturan tak tertulis atau etika yang juga
membantu interaksi sehari-hari di tempat kerja berjalan mulus. Meski tak tertulis, etika ini
merupakan faktor yang berpengaruh pada prestasi kerja Anda. Bukankah kalau merasa
nyaman dengan rekan-rekan kerja, merasa betah hingga menganggap kantor sebagai rumah
kedua, tanpa disadari kita akan senantiasa terpacu untuk menunjukkan kinerja terbaik?
Dengan memahami dan mengaplikasikan etika, kita juga pasti akan lebih diterima di
lingkungan.
Selalu mengupayakan segalanya tepat waktu sangatlah penting. Kebiasaan baik ini
menunjukkan bahwa kita menghargai waktu para kolega dan pada gilirannya mereka pun
akan menghargai kita. Pepatah yang tepat untuk diingat, waktu tidak akan pernah menunggu
siapa pun. Jadi, jangan pernah sekalipun terlambat datang ataupun menyelesaikan tenggat
kerja.
Kebanyakan perusahaan umumnya sudah menetapkan kode berbusana yang wajib dipatuhi.
Ada beberapa jenis pekerjaan yang membebaskankaryawannyadalam berpakaian.Tapi
tetaplah berbusana yang pantas. Ingat, kantor bukanh ajang pesta tempat orang memamerkan
koleksi mahal. Sesuaikan juga dengan acara dan situasi.Jika ada janji bertemu klien, pilih
busana formal agar citra perusahaan tetapterjaga.
Sedekat atau seakrab apa pun relasi dengan rekan kerja, tetaplah meminta ijin saat ingin
meminjam sesuatu. Perilaku ini menyiratkan kita orang yang menghargai orang lain dengan
segala kepemilikannya.
Tutur yang santun dan kata-kata manis pasti akan mengakrabkan suasana kerja sekaligus
menjaga semangat kerja. Tumbuhkan kebiasaan baik ini dan mulailah dari diri sendiri.
Misalnya, saat berpapasan dengan rekan di lobi, usahakan memberi senyum dan
mengangguk sopan meskinpun yang bersangkutan bukanlah teman akrab.
Kesantunan mewakili sikap Anda yang menghargai keberadaan mereka. Bahasa yang
digunakan saat berinteraksi dengan orang lain juga berpengaruh terhadap relasi pribadi. Kata-
kata kasar dan tak senonoh jelas akan melukai. Hindari pula beragam sindiran maupun
lelucon yang tidak pada tempatnya.
Melakukan kebiasaan ini hanya akan menunjukkan keegoisan Anda untuk menunjukkan pada
dunia bahwa waktu dan pendapat Anda lebih penting ketimbang orang lain. Catat, tak ada
rekan kerja yang bisa menerima sikap egois. Kalau rekan kerja atau bawahan sedang
menerima telepon atau tengah berbincang dengan orang lain, sementara Anda ingin bertanya
mengenai sesuatu, semendesak apa pun, jangan pernah menginterupsi pembicaraannya.
Tunggulah sejenak sampai usai bicara. Atau berilah kode memintanya segera menemui Anda
begitu pembicaraannya selesai.
Di kantor yang mayoritas ruang karyawannya tak berpintu, hal yang paling sering dikeluhkan
adalah kebisingan orang-orang di ingkungan kerjanya. Jadi, menjaga ketenangan haruslah
menjadi prioritas karyawan.
Saat bicara dengan rekan kerja ataupun di telepon, tak perlu berteriak atau bersuara keras.
Terutama bila Anda melakukan pembicaran pribadi. Begitu juga saat melakukan penilaian
kinerja yang memang membutuhkan waktu bicara agak lama. Menunjukkan sikap tak patut
atau berkata dengan nada tinggi cenderung membuat orang terpancing marah. Jangan
salahkan bila orang yang bukan menjadi lawan bicara pun akan menyimpan perasaan tidak
suka dan tidak nyaman berdekatan dengan Anda.
#9. Kontrol Telepon Selular
Pastikan suara ponsel tak mengganggu orang lain. Sebaiknya selama jam kerja matikan nada
dering, cukup gunakan fitur getar saja. Seyogianya hindari pula bolak-balik menelepon
terkait urusan pribadi selama jam kerja, apalagi bila ada tugas penting yang harus
diselesaikan. Lagi pula, buat apa membiarkan semua rekan kerja tahu kehidupan pribadi.
Misalnya saat tengah bertengkar dengan suami. Saat menerima telepon di HP, alangkah
baiknya bila segera menuju koridor atau mencari ruang tersendiri yang memiliki pintu hingga
Anda bisa melanjutkan pembicaraan secara lebih pribadi tanpa mengusik ketenangan kerja
orang lain.
Kalau mau mendengarkan alunan musik selagi bekerja, kecilkan nadanya atau kenakan
headphone. Ingat, ini menyangkut selera. Jenis musik yang menurut Anda enak dinikmati
bisa jadi terdengar aneh dan tak mengenakkan di telinga rekan kerja. Sayangnya, tak sedikit
rekan kerja yang tidak enak hati untuk langsung menegur. Nah, bila tetangga sebelah jadi
ikut-ikutan menggunakan headphone bisa jadi ia sebenarnya terusik dengan suara musik
Anda.
Meskipun kesempatan ada di depan mata, jangan pernah membaca fax, e-mail, surat ataupun
layar komputer siapa saja. Ingatlah juga saat hendak mengirim e-mail, pastikan Anda tidak
menulis sesuatu yang kira-kira akan meledak jadi masalah besar jika di-forward ke sana
kemari. Jangan salah, dalam dunia maya, siapa pun dapat mem-forward e-mail yang
diterimanya. Kita harus mewaspadai hal ini.
Jika seorang rekan kerja menutup pintu ruang kerjanya, janganlah mengganggu sekalipun dia
kelihatannya tidak sedang sibuk. Sebaliknya, kalau Anda perlu mendiskusikan sesuatu yang
sifatnya sensitif dan rahasia, carilah ruang khusus. Tutup dan kuncilah agar tak ada orang lain
yang ikut mendengar percakapan Anda. Hal-hal yang bersifat pribadi dan laporan kinerja
karyawan bukanlah konsumsi bagi setiap telinga di tempat kerja, selain khusus untuk yang
bersangkutan.
Menyantap makanan tertentu yang beraroma menyengat di meja kerja Anda, melepas alas
kaki, mengenakan parfum menyengat atau menyemprotkan penyegar udara saat jam kerja
bisa mengganggu rekan keja yang tergolong sensitif. Tak ada seorang pun yang sudi mencium
bau tak sedap kendati bagi Anda mungkin sama sekali tak masalah. Ingat, aroma bersifat
sangat personal. Jadi, jangan pernah berasumsi semua orang akan menyukainya sama seperti
kita.