Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AGRIBISNIS
Edisi Kedua
W. DAVID DOWNEY
Professor of Agricultural Economics
Purdue University
STEVEN P. ERIKSON
Associate Professor of Agricultural Economics
Purdue University
Alih Bahasa :
lr. Rochidayat Ganda S.
Alfonsus Sirait
e-mail: mahamel'\l@rad.net.id
(Anggota IKAPI)
Judul Asli: AGRIBUSINESS MANAGEMENT, Second Edition
0403020100 987654
BAGIAN I
PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
1. Agribisnis dalam Perspektif
2. Mengelola Agribisnis
3. Organisasi Agribisnis 44
4. Koperasi dalam Agribisnis 60
Suplemen 81
BAGIAN II
BAGIAN III
BAGIAN IV
l'ENGOPERASIA.l\1 AGRIBJSNIS
BAGIAN V
l
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS
18. Manajemen Personalia 422
19. Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Agribisnis 444
W. David Downey
Steven P. Erickson
KATA PENGANTAR PENEHBIT EHLANGGA
MANAJEMEN INDUSTRI
KERAJINAN RAKY AT
Pertama-tama perlu ditegaskan bahwa ~najemen Agribisnis, seperti dise-
butkan dalam definisinya, bukan!ah berbi~ara mengenai masalah teknik dasar
dalam cara menghasilkan produk pertanian (tanaman, ternak, dsb.), tetapi
mengenai penanganan dan pengolahan lebih lanjut atas produk tersebut.
Jadi dalam.membolak-balik isi buku, Anda tidak dituntut untuk membayang-
k.an daerah pedesaan atau pedalaman, lengkap dengan sawah-ladang dan
1:.e,maknya, serta petani yang kuyu dan keriput termakan sinar matahari.
.~ ,. Sesungguhnya, buku ini menghadapkan kita pada persoalan nyata yang
kita hadapi di Indonesia:. Bagaimana kita memberi nilai tam bah pada produk
pertanian agar produk terse but makin dibutuhkan, agar pasar produk tersebut
nialdn meluas, agar harga produk pertanian makin membaik, sehingga pada
akhirnya para pengusaha tani dan ternak serta pengusaha agribisnis bisa
menikmati kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Barangkali ada sementara pihak yang menganggap buku ini terlalu bersi-
fat umum dan sederhana. Tetapi saya beranggapan justru hal itulah yang
membuat buku ini relevan dengan permasalahan manajemen yang kita ha-
. dapi di Indonesia. Buku-buku teks manajemen seringkali berbicara ten1;ang
teknik-teknik mana,jenien yang terlalu canggih dan terspesialisasi, pad&bal
kebanyakan perusahaan kita belum siap menerima teknik-teknlk Seperti
itu. Kebanyakan perusaha&Jl kita belum mempunyai manajer yang terspesi-
alisasi dan pemikiran manajemen yang terlalu bersifat teknik matematik dan
statistik seringkali terlalu sulit dijalankan, bahkan pada tingkat manajer pun-
cak sekaliptm!
Bagi kita, buku ini sangat tepat jika disebu t ''Manajemen Industri Kerajin
an Rakyat" karena pesan intinya adalah anjuran atau suntikan semangat agar
kita mencoba mtmanibah nilai pada basil alam yang ada dengan bahan, per~
alatan, dan daha 1 yang terbatas, dengan mengingatkan kita akan adanya ma-
salah yang mungkin dihadapi dalam usaha tersebut serta cara penanggu~ang;
annya. j
.
TUJUAN
Keterangan gambar:
A. Pusat perbekalan usah'l tani eceran
B. Usaha taiU biji-bijian di daerah Barat Tengah AS
C. Pasar induk biji-bijian
1 Deptan AS, "Indicators of the Farm Sector,'" ERS, ECIFS 3-5, Maret l9S;,.
5
bagian, karena industri sangat bersaing yang melayani 2,3 juta pengusaha tani
AS. Pada saat ini semua bahan masukan untuk produksi pertanian tidak Jagi
dapat dibuat di lokasi pertanian sebagaimana halnya pada zaman dahulu pada
masa produksi dengan padat karya. Pentingnya pembelian bahan masukan
agribisnis telah berkembang dengan proporsi yang bukan main pesatnya pada
tahun-tahun terakhir ini.
Sektor agribisnis merupakan Japangan kexja yang berperan besar dal1JII1
penurunan tingkat pengangguran. Tetapi perli.1 dicatat di sini bahwa kemajuan
yang dicapai negara-negara maju dalam hal ini seharusnya sudah membuka
mata kita (negara berkembang) bahwa pengembangan pertanian sudah se-
harusnya dipusatkan pada pengembangan oroauktivitas yang dicapai melalui
manajemen agribisnis yang ditata baik. Patut dipertanyakan, mengapa negara-
negara industri dengan hanya 3 persen angkatan kerja yang terlibat Jangsung
dalam usaha'tani (seperti AS) justru menjadi eksportir utama bahan pangan,
sementara negara-negara pertanian dengan Jehih 50 persen angkatan kexja se-
tiap hari bergelut di sawah dan ladang justru sering dilanda bencana Japar dan
. nenjadi importii utama bahan pangan"! Faktor aoakah yang menjadi kambing
nitamnya? Inif8h-siuitu ironi yang harus dihadapi dengan manajemen agn:
bisnis yang akan merupakan alat bagi kita untuk berpacu bersama negara lain.
Bab ini merupakan pengantar terhadap industri-industri yang: (1) me-
masok bahan masukan kepada sektor pertanian; (2) mengubah produk bahan
baku yang dihasilkan pengusaha tani menjadi produk konsumsi; dan (3)
menyalurkan produk ini melalui sistem pemasaran bahan pangan kepada kon-
sumen akhir.
PENGERTIAN AGRIBISNIS
Agribisnis dapat dibagi menjadi tiga sektor yang saling tergantung secara eko-
nomis, yaitu sektor masukan (input), produksi (farm), dan sektor keluaran
(output) seperti dilukiskan pada Gambar 1-1.
_<;;ektor masukan menyediakan perbekalan kepada para pengusaha tani
untuk dapat memproduksi hasil tanaman dan temak. Termasuk ke dalam
masukan ini adalah bibit, makanan ternak, pupuk, bahan kimia, mesin pertani-
an, bahan bakar, dan banyak perbekalan lainnya. Sektor usaha tani mempro-
duksi hasil tanaman dan hasil temak yang diproses dan disebarkan kepada
konsumen akhir oleh sektor keluaran.
Sebelum kita melanjutkan pembahasan mengenai arti dan unsur-unsur
sektor agribisnis, akan Jebih baik kalau kita definisikan dahulu secara pasti apa
yang dimaksud dengan agribisnis. Dua buah definisi tentan&' agribisnis telah
diterima secara umum. Definisi pertama hanya meny;ngg ..mg sektor masukan
sebagaimana dilukiskan di atas, jadi definisi agr.-ibisnis yang sempit atau tradi-
sional hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk
produksi pertanian. Beberapa badan usaha yang dicakup di sini antara lain
adalah penyalur bahan kimia, pupuk bu~.tan, dan mesin-mesin pertanian,
pembuatan benih dan makanan ternak; serta kredit pertanian dan lembaga i.:e-
uangan lain yang melayani sekJor produksi.
Dewasa ini, pandangan tentang agribisnis yang secara umum dianggap
tepat sudah semakin meluas. Menurut pandang11n ini, agrih;snis mencakup ke-
seluruhan pemsahaan yang terkait dengan kegiatan dan uraian pada Gambar
6 PF.RAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
1-1. Artinya, agribisnis meliputi seluruh sektor bahan masukan, usaha tani,
produk yang memasok bahan masukan usaha tani; terlibat dalam produksi;
dan pada a~irnya menangani pemrosesan, penyebaran, penjualan secara bo-
rongan dan penjua!an eceran produk kepada konsumen akhir.
Dalam suatu Ej\lrvai terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan agri-
bisnis, Deptan AS mendefinisikan secara spesiflk jenis pekerjaan yang dicakup
oleh agribisnis. 2 'Berikut ini adalah rincian jenis ketrampilan dan pengeta-
huan yang digunakan oleh para pekerja di bidang agribisni11:
Daftar yang menyertai definisi agribisnis ini memuat lebih dari 950 bidang
usaha dan 1.900 industri pilihan yang memerlukan atau memanfaatkan ke-
cakapan agribisnis. Jadi definisi agribisnis modern mempunyai pandangan
yang lebih luas, mencakup seluruh sistem produksi dan distribusi bahan
pangan.
Sektor Masukan
Produktivitas sektor usaha tani telah meningkat lebih dari 50 persen sejak
tahun 1967. Bagian terbesar dari peningkatan ini langsung diakibatkan oleh
sektor penyedia masukan atau sektor pemasok perbekalan. Berbagai macam
perbaikan mutu bibit unggul dan makanan ternak, mesin dan peralatan usaha
tani, dan penyediaan sarana bagi para pengusaha tani telah ikut memperbaiki
perbandingan antara keluaran dengan masukan (output-input ratio). Pada
tahun 1983 sektor masukan memasok $ 135,3 milyar masukan produksi ke-
pada para produsen pertanian di Amerika Serikat.
Pengeluaran produksi (production expenditure) telah meningkat secara
dramatiS" sejak tahun 1970 jika dirinci untuk setiap usaha tani. Pengeluaran
produksi mencapai jumlah $ 58.118 pada tahun 1982 dan sedikit menurun
menjadi $ 57.097 pada tahun 1983. Sebaliknya, beban produksi (production
expense) keseluruhan berjumlah $ 15.074 per usaha tani pada tahun 1970.
Tabel 1-1 mengilustrasikan sejumlah kategori beban masukan utama untuk
tahun 1983 dengan menyajikan jumlahnya dalam dolar dan sebagai persen-
tase dari keseluruhan pengeluaran untuk kategori masukan usaha tani.
Dewasa ini, pengusaha tani membeli sekitar 70 persen dari semua masukan
yang mereka gunakan dalam produksi. Karena itu, sektor masukan yang efi-
sien, yang mampu memasok masukan yang tepat pada waktu dan jumlah yang
tepat merupakan faktor penentu untuk mempertahankan peningkatan efisi-
ensi produksi yang telah dicapai pada dekade yang lalu. "
Sejumlah industri pemasok masukan utama akan dibicarakan secara
khusus di bawah ini. Perhatikan bahwa pembicaraan kita di sini hanya ter-
batas pada beberapa industri pemasok penting saja. Gambaran ringkas ini
diharapkan akan membantu mahasiswa untuk membandingkan arti penting-
nya setiap sektor berdasarkan hasil dan pengeluarannya.
Maka:nan Tewak Satu-satunya pos pengeluaran terbesar dari kas para peng-
usaha tani pada tahun-tahun terakhir ini adalah untuk membeli makanan ter-
nak. Belanja untuk makanan ternak pada tahun 1983 berjumlah hampir
$19,0.
8 !'!::RAN OAN ORGANISASI AGIUBISNIS
. 3 Conncr, John M., R.T. Rogers, B.W. Marion, dan W.~. Mueller, The Food Manufacturing
Industries, D.C. Heath and Company. L(~xinf,!ton, i\'fass., halanP'1 12
,\GHIBIS~IS DALA~ti'ERSI'EKTII' 9
Bibit, Pupuk, Kapur, dan Bahan Kimia Pada tah11n 1983 pengusaha tani mem-
belanjakan sejumlah $ 14,4 milyar untuk memperoleh pupuk, kapur, bibit,
dan bahan kimia. Persaingan di kalangan industri pupuk-bahan kimia cukup
tajam, khususnya di antara sekitar 5.000 toko lokal. Para agen harus bereaksi
cepat terhadap perubahan pasar di daerahnya. Para pengusaha tani sangat
memperhatikan harga tetapi juga cepat terkesima oleh pelayanan yang diberi-
kan perusahaan.
Penggunaan herbisida pada usaha tani telah meningkat 22 persen antara
tahun 1976 dan 1982. Hal ini, sebagian, diakibatkan oleh perluasan areal pe-
nanaman dan peningkatan pemakaian tangki pencampur. Kiranya perubahan
teknologi lebih berpengaruh terhadap cara penggunaan bahan kimia pada
usaha tani jika dibanding dengan sektor masukan lainnya. Pada masa men-
datang, peraturan pemerintah mengenai lingkungan hidup bisa menjadi ken-
dala atas peningkatan luar biasa dalam penggunaan pestisida dan herbisida.
Jelaslah bahwa 'imbal-balik' (trade-off) pasti mewarnai penggunaan pestisida,
yaitu antara berlimpahnya bahan pangan dengan kemungkinan timbulnya
masalah lingkungan hidup. Jika para petani diingatkan akan bahaya pengguna-
an bahan kimia, maka kenaikan pemakaian masukan ini mungkin akan me-
ngendor. Antara tahun 1967 dan 1980 penggunaan bahan kimia pada usaha
tani telah berlipat dua. Tetapi tampaknya, dalam kurun 15 tahun mendatang
kecenderungan ini tidak akan berlanjut lagi.
terse but sang!lt klop dengan keadaan yang dihadapi dan apakah harga yang di-
bayar unttik itu sudah sebanding' dengan manfaat terse but. Pelayanan puma
jual dan ketersediaan suku cadang secara tepat juga merupakan faktor pertim-
bangan pokok.
Kesehatan keuangan sektor agribisnis ini, seperti banyak sektor lain, lang-
sung berkaitan dengan keadaan sektor produksi. Jika harga naik dan pendapat-
an usaha tani relatif stabil, sektor mesin dan peralatan akan mengalami keme-
rosotan. Seiama enam bulan pertama tahun 1984 pengusaha tani membeli
65.740 traktor, suatu angka yang jauh di bawah angka pembelian beberapa
tahun sebelumnya. Pembelian alat pemanen untuk tahun 1984 diharapkan
akan menurun 26 persen dari tahun 1983.
Pembiayaan Pada tahun 1984 keseluruhan hutang usaha tani berjumlah $ 201
milyar: $ 103 milyar untuk real estate dan$ 87 milyar dalam bentuk non-
real estate. Sisal'tya sebesar $ 11 milyar merupakan hutang kepada CCC
(Commodity Credit Corporation). Sumber utama pinjaman real estate adalah
Federal Land ~Jts, yang merupakan dari-''Sistem Kredit Usaha Tani", dan
perorangan. Dari, kelompok terakhir (perorangan) ini, kebanyakan di antara-
nya merupakan pihak penjual kepada usaha tani yang memberi pinjaman ke-
pada pembeli. Bank dan .PQAs (Product Credit Associations) merupakan
sumber utama pinjaman non-real estate. Pada tahun 1984 Federal Land Banks
memberikan pinjaman real estate yang hampir mencapai $ 48 milyar semen-
tara ~CAs memberikan pinjaman non-real estate sekitar $ 14 milyar.
Pada tahun-tahun terakhir ini, Land Banks, PCAs, dan Farmers Home
Administration telah menjadi sumber penting dana pinjaman karena dewasa
ini lembaga tersebut makin mampu menyaingi bank komersial dan perusahaan
asuransi. Lembaga pemberi pinjaman di bidang pertanian kelihatannya sedang
mengalami perubahan; mereka makin mampu bersaing dan mulai menerapkan
sinorasi konstruktif dalam kebijakan pemberian pinjaman yang pada akhimya
menguntungkan pengusaha tani yang merupakan nasa bah mereka.
Koperasi Koperasi pengusaha tani dewasa ini merupakan unsur penting dalam
agribisnis. Koperasi cenderung berperan sebagai "pemacu langkah' dan' peng-
imbang kekuatan' tlalam industri (lihat Bab 4).
Koperasi pengusaha tani masa kini menangani sekitar 30 persen dari semua
produk mulai dari daerah pertanian sampai ke konsumen, dan menyediakan
sekitar 20 persen dari semua masukan produksi untuk sektor pertanian:
Koperasi seringkali mempelopori pembaruan btgi pengusaha tani dan
mendorong persaingan dalam sektor perbekalan usaha tani. Pada iahun 1976
11
jumlah usaha tani yang makin surut - penurunan sekitar 50 persen selama
28 tahun terakhir.
Tabel 1-3 memperlihatkan salah satu masaiah utama pada sektor produksi
usaha tani dan akibat akbir dari .masalah ini. Karena barga basil-basil usaba
tani boleh dikatakan tetap stabil':dan beban (expense, biaya yang terpakai)
meningkat, maka para pengusaha 2tiini terpaksa meningkatkan efisiensi. Faktor
barga dan biaya telah sedemikian parah mengbimpit dari dua sisi sehingga pro-
dusen tidak mampu menurunkan biaya atau meningkatkan efisiensi produksi
agar masalah tersebut bisa ditanggulangi. Pengusaha tani kecil tercampak dari
proses produksi dan usaha tani besar makin memperkokoh cengkeramannya.
Beban produksi per usaha tani telah membubung empat kali lipat dalam 13
tahun terakhir. Berbarengan ~engan itu, suku bunga juga turut meningkat se-
hingga kesulitan keuangan banyak produsen makin diperparah.
Karena ukuran rata-rata usaha tani tetap semakin besar ,.maka penduduk
cenderung meninggalkan sektor usaha tani dan berpindah ke sektor perkota-
an. Sejak tahun 1970 populasi atau jumlah penduduk yang bidup dalam
lingkungan usaha tani sebagai persentase dari keseluruhan Amerika Serikat
telah menurun sekitar 50 persen. lmplikasi dari pergeseran sektor ini, jika
dilihat dari dampak sosioekonomi pada masyarakat yang terlihat, tetap. mem-
prihatinkan. Secara rata-rata, pekerja di sektor produksi usaha tani kurang
berpendidikan dan masih tergolong tingkatan bawah jika dibanding dengan
masyarakat perkotaan. Dengan demikian, balai latihan kerja yang dicanangkan
pemerintah serta bantuan keuangan seringkali diperlukan agar masyarakat
yang berpindah sektor penc&harian ini bisa berbasil.
Tabel1-4 menyajikan pengeluaran produksi usaha tsni yang dibagi menurut
tahapan waktu dan unsur-unsur khusus seperti yang diperlihatkan pada Ta-
bel 1-L Seperti telah kita simak pada pembahasan sektor masukan, penge-
luaran untuk pupuk, pestisida, dan bahan baku telah mengalami lonjakan
besar selama 13 tahun terakhir. Peningkatsn pembayaran bunga yang dramatis
dalam usaha tsni juga diperlihatkan pada Tabel 1-4. Kenaikan suku bunga .
telah mendapat sorotan khusus sebagai salah satu faktor utama yang menye-
babkan masalah keuangan pada sektor usaha tsni an tara tahun 1982 sampai 1
dengan 1984. Kemampuan pengusaha tsni untuk memperbarui plafon kre-~v
dit pada masa persiapan penanaman juga sangat menentukan. Dengan naiknya
suku bunga, banyak bank mulai mempertanyakan kemampuan sejumlah
AGR!BISNIS DALAM PERSPEKTIF 13
Pen~luaran Produksi Usaha Tani pada Tahun Tertentu TABEL
1-4
--------- ---------------
PENGELUARAK f'RODUKSlt
(MILYARAN)
f'OS .(JENIS) BE BAN
PRODUKSI ''1970 1975 1980 1981 1982 '1983
Upah
'!\" onn:al estate 1,6
4,3
3.0
6,3
s-..
9,2
l0,7
9,1
11. ~
10.tl
10,4
10,5
Sewa bersih 2,1 4,6 4,1:) 4,9 4,8 3,7
Penyusutan 5,9 10,9 21,4 23,4 23,6 23,1
Pajak 2,4 3,1 3,9 4,2 4.-l 4,6
Total 43,0 73,7 128,9 136,9 139,5 135,3
pengusaha tani untuk menghasilkan uang kas yang memadru guna melunasi
pinjaman produksi ini. Pada masa mendatang, pemberi pinjaman dan pro-
dusen (usaha tani) makin dituntut bekerjasama secara erat agar bisa mengem-
bangkan strategi pembiayaan yang efisien dan sesuai untuk setiap usaha tani
atau peternakan.
Sektor Keluaran
Sektor terakhir pada sistem produksi dan distribusi pangan adalah sektor ke-
luaran. Sektor ini bertanggung jawab atas pengubahan bentuk bahan baku
yang dihasilkan usaha tani menjadi produk konsumen akhir pada tingkat
pengecer. Inilah sektor terbesar di antara ketiga sektor sistem g_angan tersebut.
(Selalu ingat bahwa konteks pembicaraan ini di Amerika Serikat. Menurut
penerjemah, sektor terbesar di Indonesia adalcll usaha tani atau sektor pro-
duksi.) Sekitar 600.000 bahwa usaha tujuan di bidang pemrosesan dan distri ..
busi pangan. Semua badan usaha ini mempekerjakan hampir 9 juta pekaja.
Menurut Departemen Pertanian ~erika Serikat, bidang usaha ini dikuasai
dan dikendalikan oleh beberapa perusahaan besar.
Struktur Perusahaan besar merupakan hal yang lazim terdapat di sektor ke-
luaran. Kebanyakan perusahaan ini telah berintegrasi dengan baik melalui
penggabungan fungsi pemasaran pada be~bagai tingkatan dalam mata rantai
PER AN DAN ORGANISASI AGRIBISNlS
14
pangan-usaha tani, khususnya dalam bentuk merger di bawah naungan satu
manajemen untuk kegiatan pemrosesan dan pemasaran. Malal1 sejumlah per-
usahaan telah berintegrasi ke hulu sampai ke tingkat usaha tani untuk men-
jamin penyediaan bahan baku dengan mutu yang seragam. Koordinasi vertikal
ini paling lazim terdapat pada produksi dandang, buah-buahan, dan sayuran.
Tingkat pemusatan (konsentrasi) di kalangan nsaha manufaktur dan
pemrosesan pangan serta serat sangat berbeda-beda. Pada 22 dari 45 industri
di bidang ini, 4 perusahaan terbesar menguasai lebih dari setengah volume
total industri bersangkutan pada tahun 1977 ~ 4 Sebaliknya, pada 8 industri
lainnya omzet yang dikuasai oleh 4 perusahaan terbesar kurang dari 25 persen.
Tingkat pemusatan industri yang terbesar terdapat pada industri cereal untuk
sarapan pagi, permen karet, dan tembakau. Tiga industri, pengepakan daging,
unggas, dan ikan segar atau ikan goreng, menunjukkan tingkat pemusatan
yang terendah. Dari tahun 1963 sampai dengan 1977, pemusatan dari empat
perusahaan, yaitu persentase industri tertentu yang dikendalikan oleh empat
perusahaan terbesar, meningkat pada 25 dari 45 kategori industri, tidak
berubah pada 5 industri, dan menurun pada 15 industri lainnya.
P.adagang Eceran Toko makanan eceran merupakan salah satu industri te.r-
besar di Amerika Serikat. Pada tahun 1985 terdapat lebih dari 156.000 toko
eceran dengan jumlah volume bisnis sebesar $279 milyar. 5
Akhir-akhir ini industri eceran pangan cenderung mengarah pada .toko
yang makin besar dan menawarkan lebih banyak ruang peragaan yang tentu
mampu menampung jenis produk yang lebih banyak. Konsep "toko serba-
ada" (':Superstore") telah berhasil baik di beberapa daerah di Amerika Serikat
sejak diperkenalkan pada tahun 1970. Prototipe operasi ini telah membuka
jalan bagi banyak pembaruan untuk menju&l makanan dan produk yang ter
kait dengan hal itu. Konsep yang agak bertentangan dengan toko serba-ada
tersebut adalah kios-kios (convenience store). Karena ini melibatkan peng-
gunaan ruang toko yang sangat sempit dan hanya memperjual-belikan barang-
barang yang sangat laku dan mem beri keuntungan besar. Biasanya kios-kios
UKURAN AGRIBISNIS
Pertanian merupakan satu-satunya lapangan kerja terbesar di Amerika Serikat
dan menguasai lebih banyak kegiatan bisnis dibanding sektor perekonomian
lainnya. (Harap diingat bahwa yang kita sebut 3 persen pada awal bab ini
adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam usaha tani.) Tabel 1-3 me-
nyajikan pembagian kesempatan kerja pada delapan kategori pencaharian
dalam agribisnis yang didasarkan pada estimasi ERS (Economic Research
Servit~e, semacam Bahan Penelitian Ekonomi), yapg merupakan divisi dari
Departemen Pertanian Amerika Serikat.6 Usaha tani menyerap sekitar 3,1 juta
pekerja, sama banyaknya dengan jumlah pekerja transportasi, industri baja,
dan industri mobil secara gabungan. Sektor masukan dalam agribisnis ter-
utama dicakup pada kategori "manufaktur lainnya" dan "lainnya" pada
Tal>el 1-5. Lapangan kerja pada pemrosesan pangan dan serat serta distribusi-
nya, atau dengan kata lain sektor produk, diperkirakan berkisar 15,3 juta
pekerja. Telaah Deptan AS lebih lanjut menunjukkan bahwa kesempatan
kerja dalam agribisnis san gat berbeda-beda di an tara negara bagian.
Pada tahun 1984 konsumen Amerllia Serlliat membetanjakan sekitar
$400 milyar untuk makan di rumah dan di luar rumah. Kira-kira $280 milyar
dari jumlah ini merupakan harga yang dibayar untuk jasa yang ditambahkan
kepada produk usaha tani sampai siap dijual secara eceran. Dengan demikian,
setiap $1 yang dibeli konsumen dari toko eceran, sekitar 30 sen merupakan
bagian pengusaha tani dan 70 persen sisanya diterima oleh para perantara
(middleman) atas jasa atau kegunaan yang ditan1bahkan kepada produk sektor
6 Edmondson, William, dan Gerald Schluter, 'The Farm: Source of Many Jobs," National
!. :-.~J.~\ii .PEz~E1ttl./~
:~.,I!:".\./\ H.\~':
'
*Edmondson, William, dan Gerald SchluLe "The
Farm: Source of Many ,Job~.' Sa tiona! Fuud l?et;eu,
NFR-27, 19H4
27 33
Bagian III membahas pemasaran - baik pada tingkat usaha tani maupun
pada tingkat konsumen. Alat untuk pengambilan keputusan pemasaran
akan disajikan. Aspek usaha penjualan pada agribisnis dikembangkan dan
dibahas secara cermat pada bagian akhir dari seksi ini. Bab IV membahas
secara ringkas pentingnya perencanaan dan pengendalian produksi pada
agribisnis. Prinsip-prinsip perencanaan produksi diulas pada seksi ini. Seksi
terakhir dalam buku ini membicarakan secara mendalam sumber daya manusia
pada agribtsnis. Ketrampilan dalam "memanajemen" manusia disuguhkan
serta diuraikan secara jelas. Ketrampilan dalam hal interaksi ini bisa jadi
merupakan salah satu ketrampilan terpenting yang harus dipelajari oleh caJon
manajer agribisnis masa mendatang.
IKHTISAR
Agribisni'l merupakan sektor perekonomian yang menghasilkan dan men-
distribusikan masukan bagi pengusaha tani, dan memasarkan, memroses,
serta mendistribusikan produk usaha tani kepada pemakai akhir. Departemen
Pertanian Amerika Serikat telah mendata 950 bidang kerja (mata pencaharian)
pada 1.900 industri agribisnis yang mempekerjakan satu dari an tara lima orang
(20 persen) anp,katan kerja di Amerika Serikat (dan lebih 50 persen di Indo-
nesia).
Sektor mas,,tkan telah melaju sangat pesat selama 15 tahun terakhir karena
pertanian modem sangat tergantung pada teknologi baru untuk meningkatkan
efisiensi operasi. Para pengusaha tani membeli lebih daripada 70 persen dari
masukan mereka dan operasinya cendenmg maki.n berskala besar dan padat
modal. lndustri masukan usaha tani tentu akan semakin memperkuat posisi
nya dalam rangka melayani usaha tani.
Sistem untuk pemasaran, pemrosesan, dan pendistribusian produk usaha
tani kepada konsumen juga bercakupan Iuas dan rumit. Meskipun lebih
setengah juta perusahaan terlibat dalam pemrosesan produk usaha tani,
namun volume bisnis sektor ini dikuasai oleh sejumlah kecil perusahaan besar
pada sektor industri tertentu. Akan tetapi, selama 5 atau 6 tahun terakhir,
pengeluaran untuk pangan sebagai persentase pendapatan pribadi yang dispo.
sabel (yang tersedia untuk dibelanjakan) boleh dikatakan tetap konstan.
Studi Agribisnis mencakup pemahaman atas konsep-konsep ekonomi dan
ketrampilan perorangan yang dibutuhkan oleh calon karyawan agar berhasil
dalam sektor ini. Banyak alat manajemen agribisnis yang penting disajikan dan
dibahas secara rinci dalam buku ini. Diharapkan Anda akan mendalaminya
dan menerapkannya agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat apabila
keputusan harus diambil.
..
TUJUAN
Keterangan gambar.
A. Penyimpanan catatan (arsip) untuk
pengendalian
B. Perencanaan dan komunikasi
C. Pengarahan sumber daya man usia
Dalam bab ini prinsip umum manajemen akan diterapkan kepada sifat
unik agribisnis dan manajemen agribisnis. Beberapa hal yang membedakan
manajemen agribisnis dari manajemen lainnya adalah sebagai berikut:
l. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis;
yaitu dari para produsen dasar sampai para pengirim (shipper), petantara,
pedagang borongan, pemroses, pengepak, pembuat barang, usahll per-
JUdangan, pengangkut, lembaga keuangan, pengecer, kongsi bahan pangan,
restoran - daftar ini hampir tidak ada akhimya. Perjalanan sepotong ro~
mulai dari sebagai bibit sampai berada pada gudang para grosir (toko
makanan) akan melibatkan hampir setiap jenis perusahaan bisnis yang
dikenal oleh peradaban.
2. Besarnya jumlah agribisnis. Secara kasar berjuta-juta bisnis yang berbeda
telah lazim menangani rute dari prod1o1sen sampai ke pemasar eceran.
3. Cara pembentuk;.n agribisnis dasar di sekelUing pengusaha tan!. Para peng-
usaha tani ini menghasilkan beratus-ratus macam bahan pangan dan
sandang (serat). Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani
baik secara langsung maupun tidak. Tidak ada industri lain yang lokasi
operasinya pada umumnya dikelilingi oleh produsen bah an baku dasar.
l
4. Keanekaragaman yang tidak menentu dalam hal ukuran agribisnis, dari
perusahaan raksasa seperti Dow Chemical sampai pada organisasi yang di-
kelola oleh satu orang atau satu keluarga.
5. Agribisnis berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang relatif .:~bas
dengan penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang lebih sedikit.
Jumlah dan ukuran agribisnis tidak memungkinkannya untuk meny~Iupai
perusahaan monopoli. Penganekaragaman produk (product differentiation)
Juga sulit untuk hampir semua agribisnis; satu ton pupuk jenis 20-20-20
atau satu takar jagung akan bervariasi kecil dari produsen yang satu ke
produsen lainnya.
6. Falsafah hidup tradisional yang dianut para pekerja agribisnis cenderung
membuat agribisnis lebih kolot dibanding bisnis lainnya.
7. Kenyataan bahwa badan usaha agribisnis cenderung berorientasi pada
keluarga. Banyak agribisnis dijalankan oleh keluarga. Suami dan istri
sering sangat terlibat baik pada tahap pengoperasian maupun tahap
pengambilan keputusan bisnis berdasarkan mitra kerja penuh (full .partner-
ship).
8. Kenyataan bahwa agribisnis cenderung berorientasi pada masyarakat.
Banyak di antaranya berlokasi di k.ota kecil dan daerah pedesaan di mana
hubungan antarperorangan penting dan ikatan bersifat jangka panjang.
Antar-penduduk dan antwkeluarga terjadi saling mengenal, barangkali
untuk beberapa generasi.~li. :
9. ~nyataan babwa agribimis, bahttan yang sudah menjadi industri raksasa
sekalipun sangat bersifat musiman. Karena hubungan yang sangat erat
dan saling tergantung antara agribisnis dengan para pengusaba tani, dan
karena sifat alami musim tanam dan panen, masalah-masalah khusus
serlng tim bul.
10. Agribisni~ bertalian dengan gejala alam. Kekeringan, banjir, hama, dan
penyakiti merupakan ancaman Yll!lS tetap terhadap agribisnis. Semua
MENGELOLA AGRIBISNIS 25
orang dari pengusaha bank sampai pembuat bahan kimia merasa prihatin
dengan cuaca.
11. Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena langsung ke-
pada agribisnis. Harga gabah misalnya sangat dipengaruhi oleh peraturan
pemerintah. Banyak produk pertanian dipengaruhi langsung oieh program
pemerintah . .Misalnya, program bantuan pemerintah AS tahun 1983
dengan ketentuan pembatasan sawah garapan sangat berpengaruh terhadap
sektor agribisnis.
Konsep Manajemen
Manajemen telah dibagi-bagi dan diuraikar. dengan berbagai macam konsep
ya11g boleh kita katakan disodorkan oleh setiap penulis dalam bidang tersebut.
26 PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
FUNGSI PERENCANAAN
Di dalam batang tubuh pengetahuan manajemen, perencanaan merupakan
otot dan urat, yaitu bagian dari pengelolaan yang menimbulkan gerakan ke
arah yang diinginkan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa jika tidak ada sasaran tidak ada hasil yang
dapat diramalkan. Satu atau dua dekade yang lalu, perencanaan sering sangat
serampangan bahkan pada badan usaha yang besar sekalipun. Tetapi menur..tt
survai yang dilaporkan "Ikatan Manajemen Amerika" baru-baru ini, empat
dari lima badan usaha yang ada dewasa ini menyiapkan dan menggunakan
perencanaan secara sadar sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya.4 Dalam
dunia bisnis yang dinamik dewasa ini, perencanaan diperlakukan untuk men-
capai sukses secara konsisten.
Kita harus mengikis kelemahan perencanaan yang didasarkan pada.per-
timbangan samar-samar yang diungkapkan pernyataan berikut, "ke mana pun
kita pergi, kita harus mengukur jarak yang telah kita tempuh sebagai ukuran
keberhasilan". Pertimbangan tersebut harus diperjelas dengan ke mana tujuan
kita rute khusus yang akan ditempuh, dan jadwal waktu yang perlu untuk
mencapai tujuan kita.
Itulah sebabnya kebanyakan manajer yang sangat ingin berhasil sekaraqg
bertitik tolak df,ui perencanaan formal. Mereka tidak pernah mempertimbahg'-
kan operasi tanpa merencanakan fungsi-fungsi bisnis yang begitu pentitig
seperti produk,:l., pemasaran, personalia, dan keuangan. Perencanaan telith
menjadi cara hid up bisnis.
Jenis-jenis Perencanaan
Gambar 2-2 melukiskan grafik dari tingkatan-tingkatan di mana jenis-jenis
perencanaan yang berbeda diselenggarakan.
Harap dicatat bahwa apabila tingkatan perencanaan bergerak dari ekse-
kutif kepala kepada pekerja, beberapa perubahan terjadi. Pada tingkat puncak,
rencana-rencana cenderung lebih luwes, lebih bersifat jangkil panjang biasanya
tertulis, lebih kompleks, dan sifatnya lebih luas.
Pada tingkat yang lebih rendah, rencana bersifat rinci dan khusus, me-
merlukan tindakan langsung, biasanya tidak tertulis, dan cenderur.g lebih
sederhana.
Penentuan Sasaran
Proses perencanaan mulai dengar.. sasaran (lihat Gair.bar 2-3). Sasaran (objec-
tives) adalah pernyataan yang dikembangkan oleh pimpinan puncak, dewan
direktur dan eksekutif kepala guna menentukan apa yang mereka yakini se-
bagai missi organisasi. lni merupakan bin tang penerang bagi perencanaan dan
pemikiran. Sasaran merupakan target yang akan dicapai oleh tujuan (goal).
Dan hal ini juga merupakan segmen perencanaan yang paling sering diabaikan.
Pengabaian ini terjadi k'arena para manajer menghindarkan baik latihan mental
untuk menentukan sas:.:tran maupun karena takut akan kegagalan yang dapat
membuktikan ketidakmampuan untuk mencapainya.
Tidak ada hal yang begitu penting untuk keberhr.silan jangka panjang
agribisnis selain sasaran yang ditulis dan dip~ldrkan dengan baik. Pendek kata,
organisasi yang tahu ke mana akan pergi jauh lebih mungkin aka'n sampai ke
sana daripada yang sangat tergantung pada kebetulan.
Sasaran yang dinyatakan dengan baik haruslah:
Sasaran harus bercakupan luas, beijangka panjang, luwes, dan tidak perlu
berorientasi. pada waktu. Kebanyakan dari agribisnis menghendaki sedikitnya
lima sasaran, sedang sehagian kecil dapat mempunyai sepuluh atau lebih
sasaran. Organisasi yang 1secara menyeluruh mempunyai lebih dari sepuluh
saaaran hamplr paati membaur1can tujuan dan aasarannya.
Sasaran blaaanya terdapat dalam bidang-bidang bisnis sebagai berikut:
1. Penguasaan pasar (Bagaimana kedudukan kita terhadap para pesaing?)
2. Pertumbuhan dan perkembangan (Berapa dan bagaimana cepatnya per-
tumbuhan yang seharusnya?)
3. Profitabilitas (Apa jenis dan berapa jumlah kemungkinan beruntung?)
4. Hubungan dan prestasi keija karyawan (Imbalan dan bagian penghasilan
.. apa yang akan diberikan kepada karyawan, dan apa yang mereka harap-
kan?)
5. Hubungan dengan dan basil untuk penanam modal (Seberapa besar bagian
pendapatan yang akan diberikan kepada para investor?)
6. Tanggung jawab dan hubungan kemasyarakatan (Jenis bisnis apa yang
dikehendaki masyarakat untuk dikecimpungi oleh perusahaan tersebut?)
7. Sumber daya f"ISis (Peralatan, perkakas, dan hal-hal apa saja yang dibutuh-
kan perusahaan?)
8. Produk dan inovasi (Apa saja yang diutamakan dalam produk baru dan
penelitian?)
Proses Perencanaan
Ada enam langkah dalam proses perencari.aan, yaitu:
1. Mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan situasi
2~ Menganaliris situasi dan masalah-masalah yang terlibat
3. Memrakira kan perkembangan pada masa mendatang
1
FUNGSI PENGARAHAN
Penting untuk mengulang kembali bahwa, pada prakteknya, salah satu fungsi
manajemen tidak dapat dipecah atau dipisahkan satu sama lain tanpa merusak
seluruh proses manajemen. Bila kita andaikan manajemen sebagai tubuil,
organisasi sebagai rangka, maka jan tung/inti dari manajemen mestinya adalah
pengarahan terhadap karyawan. Pengarahan ditujukan untuk:
Para manajer sedang mengarahkan, hila mereka mengawasi agar usaha dari
setiap individu difokuskan untuk mencapai sasaran bersama organisasi. Perig-
arahan merupakan jan tung dari proses manajemen dan harus didasarkan pada
rencana organisasi yang baik, yang menentukan tanggung jawab, wewenang,
dan evaluasi.
Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas yaitu sebagai
tugas untul): membuat organisasi tetap hidup, untuk menciptakan kondisi
yang menumbuhkan minat kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yang
imaginatif, dan kelompok iterja yang berkelanjutan. Tujuan ini tidak dapat
dicapai dengan rumus-rumus ajaib. Pencapaiannya terletak pada besamya
mutu kepemimpinan yang ditunjukkan oleh manajer.
Kepemimpinan menolong setiap individu atau kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi. Kepemimpinan juga, b!U'angkali secara paradoks, merupa-
kan proses yang ditempuh manajer untuk menyalurkan kemampuan muinr
masing individu, yang juga merupakan sumbangan demi keberhasilan organi-
sasi. Para pemimpin menyadari bahwa hasil kegiatan perorangan lebih berarti
daripada kegiatan itu sendiri.
Suatu hasil menunjukkan alasan mengapa pekerjaan itu ada Hasil merupa-
kan sesuatu yang diproduksi oleh kegiatan-kegiatan yang diusahakan karya-
wan. Keberhasilan atau sukses diperoleh hanya jika apa yang dihasilkan
mengarah kepada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Untuk mencapai hasil yang maksimum, manajer agribisnis harus me-
nyadari kecenderungan yang mempengaruhi orang-orang yang dimanajemeni
sehingga diperlukan evaluasi ulang yang berkesinambungan terhadap pengarah-
an.
Keniarin - . . , - - - - - . Sekarang
Pemimpin yang kuat - - - - - Kepemimplnan kelompok
lmbalan yang sewenang-wenang - - - - - lmbalan yang terencana
Tanpa panlslpasl Partlslpasl yang besar
Kekuasaan mutlak Kekuasaan yang terbagl
..
Organlsasi yangkaku Organlsasi yang luwes
Berorlentasl peda benda - ' - - . . , - - - Berorientasl pada manusla
FUNGSI KOORDINASI
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan
tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam
batang tubuh dari keahlian manajemen. Jika seorang manajer menemukan ke-
sulitan yang berkelanjutan dalam koordinasi, dia harus mencurigai kelemahan
program perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan.
Pendek kata, koordinasi merupakan bidang keahlian manajemen di mana
satu ons pencegahan sama nilainya dangan satu pon pengobatan. Makin se-
dikit koordinasi yang harus dilakukan, makin baik. Perintal1 yang baik dan la-
zim dari bidang keahlian manajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak
begitu dibutuhkan.
A.kan tetapi, pada organisasi yang dikelola dengan baik,sekalipun, ada
bidang yang memerlukan koordinasi. Adalah merupakan tanggung jawab
manajer untuk melihat bahwa pengoperasian departemen..departemen, divisi-
divisi dan individu-individu yang berada di bawah kendalinya terintegrasi
secara tepat untuk memproduksi hasil-hasil yang menunjang tercapainya sa-
saran organisasi.
Pengkoordinas.ian berlangsung serentak dengan:
3. Pembinaan hubungan dengan para karyawan dan sikap yang tetap meng-
arahke ma,sa depan
4. Pengupaya.ln iklim untuk berhasil
5. Pengadaan arus informasi yang bebas
FUNGSI PENGENDALIAN
Perkataan pengendalian (control) kalau digunakan dalam pengertian manajer
tidak berarti pembatasan atau kekuasaan terhadap bawahan. Hal-hal yang
berkaitan dengan kekuasaan atau pembatasan terhadap bawahan merupakan
pokok bagian untuk fungsi pengarahan. Pengendalian menurut manajemen
menguraikan sistem informasi yang memonitor rencana dan proses untuk
meyakinkan bahwa hal itu selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan sebe-
40 PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
IKHTISAR
Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai hasil-hasil yang di inginkan
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Kunci keberhasilan mana-
~men terletak pada penerimaan tanggung jawab kepemimpinan dan pengam-
bilan keputusan bisnis melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen secara
trarnpil. Manajemen bisnis pertanian bersifat unik, karena bisnis pertanian
sangat dipengaruhi musim, produknya adalah komoditi yang cepat rusak, dan
merupakan bagian dari masyarakat setempat di mana hubungan jangka pan-
jang antar perorangan bersifat menentukan sekali.
Proses manajemen sering dibagi ke dalam lima fungsi tradisional: peren-
canaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan pengkoordinasian.
Perencanaan menentukan arah tindakan untuk mencapai sasaran yang di-
tetapkan; pengorganisasian merupakan pen<::ocokan para karyawan dan sum-
her daya secara bersama-sama dengan cara yang paling efektif; pengarahan
bertalian dengan pengendalian dan pemotivasian karyawan; fungsi pengendali-
an memantau jalannya pekerjaan dan membuat penyesuaian agar tetap sela>:as
dengan tujuan/maksud; dan pengkoordinasian mengsinkronkan semua usaha.
Masing-masing fungsi ini diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah di-
tetapkan.
PERTANYAAN
1. Buatlah suatu prosedur yang akan menolong pemecahan masalah ini de-
ngan memastikan bahwa setiap buah cherry milik para pengusaha bni
dapat dikenal secara tepat, dan ciptakan sebuah rencana untuk memasti-
kan bahwa prosedur itu akan dilak~akan dalam praktek.
::r
TUJUAN
Menentukan faktor-il.1!<tor yang diperlukan
dalam memilih bentuk organisasi terbaik untuk
agribisnis
Mendefinisikan istilah-istilah perusahaan
perorangan (proprietorship), persekutuan
(partnership}, dan perseroan (corporation) dan
mengetengahkan beberapa sifat khas
masing-masing
Mengikhtisarkan keunggulan dan kelemahan
dari masing-masing bentuk organisasi
Keterangan gambar:
A. Perusahaan perorangan berupa pemasok
perbekalan usaha tani
B. Persekutuan yang bergerak di bidang
pertamanan (landscape)
C. Perseroan Pengusaha gudang gandum
ORGANISASI
3
AGRIBISNIS
':
46 PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
PERUSAHAANPERORANGAN
Bentuk organisasi bisnis yang paling tua dan paling sederhana adalah perusaha-
an perorangan atau pribadi (single or individual proprietorship), yakni orga-
nisasi yang dimiliki dan dikend8.likan oleh satu orang. Ada hampir 10 juta
pcrusahaan perorangan yang secara bersama merupakan lebih 80 persen dari
satuan usaha di Amerika Serikat. Diperkirakan, transaksi bisnis dari yang 80
persen ini hanya kira-kira 12 perscn dari jumlah volume bisnis.
Perusahaan perorangan cenderung merupakan bisnis kccil, walaupun ada
perkecualian yang mcnarik; keuntungan yang ditimbun oleh Howard Hughes,
misalnya, sebagian besar dikumpulkan dari perusahaan perorangan. Apabila
bisnis mencapai ukuran tertentu, bentuk organisasi bisnis lainnya biasanya
menjadi lebih menarik.
PERSEKUTUAN
Persekutuan (partnership) adalah asosiasi aUl.u perhimpunan dari dua orang
atau lebih sebagai pemilik bisnis. Tidak ada batas jumlah orang yang dapat
bergabung ke dalam persekuturu1. Terlepas dari kenyataan bahwa persekutu-
an melibatkan lebih dari satu orang, persekutuan sama seperti perusahaan
perorangan.
Persekutuan dapat didasarkan pada pe!"janjian tertu!is atau lisan, atau
kontrak antara kelompok yang terlibat. Tet.api sangat disarankan, bahwa per-
janjian persekutuan disimpulkan secara tert.ulis untuk menghindarkan ketidak
sepakatan dan kesalah-pahaman di kemudian hari. Persekutuan dapat di-
bentuk menurut hukum sekiranya dua orang atau lebih bertindak sedemikian
rupa sehingga orang-orang yang cakap menurut hukum (reasonable) bisa di-
yakinkan bahwa mereka bersekutu demi bisnis. Hampir sejuta jumlah per-
sekutuan di Amerika Serikat, dan mereka menguasai kira-kira 5 persen dari
seluruh volume bisnis. Persekutuan merupakan bentuk organisasi bisnis yang
paling sederhana di mana sejurnlah orang mengumpulkan sumber daya dan
bakatnya demi keuntungan bersama.
Pada dasarnya ada dua jenis persekutuan: persekutuan umum dan per-
sekutuan terbatas.
?ersekutuan Umum
Sejauh ini .bentuk yang paling lazim dari persekutuan adalah bentuk yang
disebut sebagai persekutuan umum (general partnership). Pada persekutuan
umum masing-masing sekutu, tanpa memperhitungkan persentase modal yang
ditanamkan, mempunyai hak dan kewajiba:n yang sama. Sekutu umum mem-
. punyai wewenang untuk bertindak sebagai agen untuk persekutuan, dan biasa-
nya ikut serta dalam manajemen dan operasi bisnis. Masing-masing sekutu
umum menanggung semua hutang persekutuan, dan dapat berbagai laba dalam
perbandingan yang disepakati bersama ataupun dalam pembagian yang me-
rata. Bila kebangkrutan menimpa persekutuan, semua kewajiban dibagi rata
di antara sekutu-flekutu sejauh sumber daya pribadi yang ada masih memadai.
Tetapi hila sumber daya seorang sekutu habis (termasuk harta pribadi), sisa
kelompok yang lain meneruskan menanggung sisa hutang. Sekutu-sekutu
umum dapat membuat kontrak di. antara mereka SP.ndiri untUk mendelegasi-
kan tanggung jawab tertentu dari sekutu yang satu kepada sekutu lainnya
atau membagi penghasilan atau biaya bisnis dengan cara-cara khusus (misal-
nya berdasarkan dana yang diinvestasikan atau tanggung jawab pekerjaan).
Setiap sekutu umum dapat mengikat persekutuan untuk memenuhi setiap
janji bisnis yang dibuat. Walaupun dalam akuntansi persekutuan biasanya
diperlukan sebagai bisnis yang terpisah, namun secara hukum hal itu tidak
dia10ggap se':>agai kesatuan yang berdiri sendiri, tetapi hanya sebagai kelompok
individu atau satuan usaha tanpa badan hukum. '
50 PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
Persekutuan Terbatas
Semua persekutuan menurut hukum paling tidak diharuskan mempunyai
seor:ing sekutu umum yang bertanggung jawab atas operasi dan kegiata:n-
kegiatan bisnis, tetapi mungkin juga ada sekutu lainnya yang mengambil
bagian dalam bisnis dengan dasar terbatas. Tipe persekutuan ini memper-
kenankan individu-individu untuk menyetor uang atau pemilikan modal tanpa
mengharuskan kewajiban hukum penuh seperti sekutu umum. Kewajib.m
sekutu terbatas biasanya hanya terbatas sebesar jumlah yang telah diinves-
tasikan secara pribadi dalam bisnis. Undang-undang negara bagian yang meng~
atur sekutu terbatas harus benar-benar ditaati. Hampir semua negara bagian
telah menganut "UU Persekutuan yang Seragam", yang umumnya mengharUs-
kan sekutu-sekutu terbatas didaftarkan. Undang-undang ini. juga merinci
status {hak dan kewajiban) terbatas dari setiap sekutu: pertama, bahwa se-
kutu terbatas dapat menyetor modal tetapi tidak bekerja pada persekutuan,
dan kedua, bahwa nama keluarga sekutu terbatas tidak dapat.dicantumkan
pada nama bisnis {kecuali jika persekutuan sebelumnya telah memakai nama
itu, atau kecuali jika sekutu umum mempunyai .nama keluarga yang sama).
Persekutuan terbatas relatif sedikit jumlahnya, .karena itu. pembahasan per-
sekutuan selanjutnya akan dititikberatkan pada persekutuan biasa atau umum.
Keunggulan Persekutuan
Pembentukan persekutuan hampir sam~ mudahnya dengan pembentukan
perusahaan perorangan. Sangat sedikit pengeluaran yang dibutuhkan walau-
pun perlu diminta bantuan pengacara yang baik untuk menggambarkan
perjanjian persekutuan. Persekutuan dapat beroperasi dengan nama "samaran"
dengan syarat nama itu didaftar sesuai dengan undang-undang negara bagian
di Amerika Serikat. Persekutuan biasanya dapat mengumpulkan lebih banyak
sumberdaya daripada perusahaan perorangan sebab lebih .banyak orang yang
terlibat. Sumber daya tambahan ini tidak hanya berupa sumber keuangan
saja tetapi juga berupa manfaat dari berbagai macam bakat unit y.ang dibawa
oleh berbagai. orang yang bergabung ke dalam bisnis. Sekutu-sekutu merupa-
kan suatu tim, dan karena setiap. anggota tim berbagi tanggung jawab dan
keuntungan, sekutu-sekutu tampaknya lebih termotivasi daripada karyawan
perusahaan perorangan atau. perseroan. Penambahan sekutu dapat dilakukan
jika dibutuhkanlebih banyak uang atau bakat.
Sekutu-sekutu secara perorangan. hanya membayar pajak atas penghasilan
yang diperoleh sebagai bagian dari laba. Bisnis itu sendiri (per se) tidak di-
pajaki, dan ini dapat mel'1Jpakan .keuntungan besar, tergantung dari penghasil-
an. para sekutu. Kendali atau manajemen atas keputusan dan kebijakan bisi.1is
dipusatkan pada para sekutu. Biasanya, para sekutu membagi tanggung jawab
bisnis: yaitu, seorang mengepalai penjualan; yang lain mengepalai pengoperasi-
an, dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan baik secara resmi maupun tidak
resmi. Para sekutu dapat menjual hak milik atau kepentingannya dalam bisnis
kepada pihak lain bila sekutu Iainnya setuju. Perkara-perkara bisnis persekutu-
an dibatasi pada persekutuan saja, dan unsur kerahasiaan ini merupakan salah
satu alasan utama mengapa banyak orang mentiliki bentuk persekutuan untuk
melaksanakan bisnis.
ORGANISASI AGRIBISNIS 51
Kelemahan Persekutuan
Sejauh ini kelemahan terbesar dari persekutuan terletak pada kewajiban
yang tidak terbatas dari sekutu umum. Ada banyak kasus yang tersiar luas, di
mana seorang sekutu membebani rekening persekutuan dengan .transaksi pen-
jualan dengan pihak luar yang rncnaruh kepercayaan penuh, dan kemudian
karena sekutu tersebut secara perorangan tidak mampu membayarnya maka
sekutu yang lain harus menanggung rekening itu. Sekutu terbatas pun harus
sangat berhati-hati, mereka sebaiknya tidak memperlihatkan keaktifan dalam
manajemen bisnis. Kerapkali pengenaan tuntutan hukum didasarkan pada tin-
dakan perorangan bukan pada dokumen tertulis. Bila seseorang bertindak
sebagaimana sekutu umum bertindak, maka hukum akan menafsirkan bahwa
dia, pada kenyataannya, merupakan sekutu umum dengan segala kewajiban
yang berlaku pada kedudukan tersebut.
Kewajiban sekutu umum menciptakan kelemahan yang kedua: yakni per
sekutuan biasanya hanya mempunyai anggota yang terbatas. Bayangkanlah
sebuah persekutuan dengan 100 orang anggota, masing-masing dapat mengikat
persekutuan secara resmi dengan kontrak dan dengan kewajiban lainnya.
Memang, sekutu-sekutu terbatas telah diciptakan untuk mengatasi masalah
ini, tetapi tidak begitu berhasil. Persekutuan terbatas menderita kekurangan
baik dana siap pakai maupun orang-orang berbakat dibanding dengan per-
seroan.
Kelemahan lainnya adalah berupa kurangnya kesinambungan dan kes-
tabilan. Kalau sekutu meninggalkan persekutuan karena pengunduran diri,
kematian, atau ketidakmampuan, persekutuan baru harus dibentuk. Anctil
sekutu lama harus dilikuidasi atau dicairkan dan hal ini sering menjadi beban
yang berat bagi posisi modal persekutuan. Masalah lain adalah ketidaksanggup-
an seorang sekutu untuk bekerja karena kecelakaan, penyakit, usia lanjut,
penyakit jiwa, atau karena sesuatu alasan tidak marapu melaksanakan tugas
sepenuhnya. Sering untuk membebaskan diri dari sekutu yang seperti itu satu-
satunya jalan ialah pembubaran bisnis. Kalau seorang sekutu keluar, ke-
rapkali sulit untuk menentukan berapa nilai andilnya secara perorangan;
oleh karena itu, rumus dan metode pembayaran harus dicantumkan dalam
perjanjian persekutua:1 yang asli. Hal itu juga akan membantu memecahkan
masalah yang pokok :iari persekutuan, yaitu pengalilian pemilikan atas andil
sekutu. Jika kita meliliatnya dari sudut pandang hukum yang ketat, maka
pada saat seorang sekutu keluar, persek!Jtuan dibubarkan dan yang baru hams
dibentuk. Tetapi bila perjanjian tertulis persekutuan telah mencantumkan
cara-cara untuk menetapkan nilai dari -andil sekutu dan prcses pengadilan
serta penerimaan terhadap sekutu baru, maka peralilian sudah selayaknya ber-
jalan lancar. Akhirnya, kendatipun pengenaan pajak penghasilan pribadi
secara terpisah dapat menguntungkan dalam keadaan tertenW, namun hal itu
dapat merugikan dalam keadaan lain (sama seperti perusa,haan perorangan).
Satu prinsip terakhir dan sangat penting: penyiapan secara hati-hati kon-
sep perjanjian persekutuan secara tertulis akan lebili banyak gunanya untuk
memastikan keberhasilan persekutuan ketimbang faktor lainnya. Carilah
bantuan hukum yang kompeten .yang memungkinkan, pengikat hukum yang
mengetahui masalah-masalah persekutuan, dan percayakanlah ahli hukum itu
untuk mempersiapkan perjanjian untuk agribisnis. Ketika persekutuan di-
bentuk, para anggota semuanya harus dalam keadaan baik rlan mereka tidak
dapat saling mencurigai satu sama lain, tetapi situasi dan manusia berubah.
52 PERAN DAN ORGANISASI AGRIB!SNIS
Kontrak tertulis tidak hanya memberikan banyak jalan keluar, tetapi juga
akan merupakan bah an acuan atau referensi yang siap pakai untuk melengkapi
daya ingat yang terlalu rapuh.
PERSEROAN
Perseroan (badan hukum) merupakan wujud buatan, dilengkapi secara hukum
dengan kekuasaan, hak, kewajil:!an, dan tugas seperti manusia biasa. Tanpa
organisasi berbentuk perseroan, tidak bisa kita bayangkan terciptanya satuan
usaha raksasa seperti sekarang, yang mempekerjakan ratusan ribu orang dan
bernilai milyaran dolar AS. Kendatipun hanya kira-kira 1,7 juta perseroan
di Amerika Serikat, namun mereka menangani lebih dari 80 persen volume
bisnis. Banyak perseroan yang. besarnya; bagaikan raksasa. Lima ratus persen
yana terbesar, menu.Nt peringkat f&nl dibuat oleh ma,jalah FQrtuno, meniJ
hasilkan dua per tiga dari seluruh penjualan industri di Amerika Serikat.
Tetapi kebanyakan perseroan relatif kecil, dan sesungguhnya banyak di-
antaranya merupakan bisnis perorangan yang pemiliknya telah memilih ben-
tuk organisasi perseroan (berbadan hukum) sebagai yang terbaik untuk bisnis-
nya yang unik. Nyatanya 95 persen dari perseroan Amerika Serikat mem-
punyai aktiva (harta) dan penjualan tahunan kurang dari $1 juta.
Organisasi Nirlaba
Hampir semua perseroan dibentuk untuk menghasilkan laba; akan tetapi, ada
beribu ribu prseroan atau organisasi yang tidak mencari laba. Organisasi
nirlaba ini menggeluti banyak lapangan usaha, termasuk keagamaan, pemerin-
tahan, usaha tani, perburuhan, dan organisasi-organisasi amal. Undang-undang
federal dan n~ara bagian merinci sejumlah bentuk yang boleh diambil oleh
organisasi nirlaba, disertai dengan peraturan khusus mengenai tujuan dan
operasinya. Pengacara yang kompeten dapat menyarankan apakah bentuk
organisasi (perseroan) yang nirlaba merupakan bentuk yang paling sesUai
untuk agribisnis tertentu. Sekali lagi, penafsiran hukum aka.'l didasarkan
pada cara perseroan tersebut bertindak, bukan pada akta atau dokumen
organisasi.
Contoh-contoh organisasi nirlaba meliputi beberapa koperasi, beberapa
kelompok dagang dan penelitian di bidang pertanian, dan beberapa organisasi
usaha tani.. Organisasi nirlaba dibebaskan dari pajak tertentu, dan biasanya
mereka tidak dapat secara finansial memperkaya para anggotanya.. Pada
umumnya, organisasi atau perseroan nirlaba harus memperoleh kepastian
secara resmi sehubungan dengan pembebasan pajak penghasilan perseroan.
Saham Perseroan
Pad a saat perseroan didirikan, saham modal (shares of stock) dijual kepada para
'peminat yang tertarik untuk menanam dan merisikokan uangnya di dalarn per-
usahaan. Saham modal adalah secarik surat/kertas, yang bentuknya ditetapkan
secara resmi guna mewakili jurnlah pemilikan (modal) setiap pemegangnya
pada perseroan yang bersangkutan. Saham biasa (common stock) biasanya me-
miliki hak istimewa dalam pemungutan suara untuk memilih dewan direktur
yang mengawasi kegiatan persegoan. Saham preferen atau istimewa berbeda
dari saham biasa karena saham semacam itu biasanya tidak mempunyai nak
suara, dan mempunyai posisi istimewa atau didahulukan dalam penerimaan
dividen dan dilunasi terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Jadi hak untuk
pemungutan suara ditukar dengan risiko penanaman modal yang lebih kecil.
Setiap negara bagian mempunyai apa yang biasa disebut "blue-sky laws"
yang mengatur cara-cara penjualan saharn perseroan dan melindungi hak-hak
penanam modal. Penjualan saharn perseroan harus mematuhi persyaratan
undang-undang negara bagian yang bersangkutan. Cara pembiayaan perseroan
yang biasa ditempuh adalah melalui penjualan saharn, tetapi pembiayaan
mela'1i obli~asi (surat hutang ~rjarninan), wesel bayar, surat hutang tidak
berjarninan, dan melalui berbagai macam cara untuk meminjam aktiva (harta)
juga dipraktekkan (lihat Bah 8).
Keunggulan Perseroan
Keunggulan utama organisasi bisnis yang berbentuk' perseroan, adalah bahwa
para pemegang saham (pemilik) tidak secara pribadi fllenanggung hutang-
hutang organisasi, dan pada umumnya tidak bertanggung jawab atas sesu.atu
kewajiban yang terjadi melalui kegiatan bisnis perseroan. Aktiva (harta) per-
seroan semuanya menjadi taruhan dalam penyelesaian sebagian besar gugatan.
Struktur perseroan memungkinkan pendelegasian wewenang, tanggung jawab,
dan tanggung gugat (accountability), dan menjamin tersedianyakaryawanyang
trampil dan bermotivasi tinggi. Perseroan menawarkan kepada para karyawan
nya keuntungan-keuntungan seperti pembagian laba dan rencana penjualan
saham, yang mendorong pengabdian dan loyalitas yang tinggi pada perseroan.
Pemindahan pemilikan juga lebih mudah dalam perseroan daripada dalam
bentuk bisnis lainnya. Biasanya pemegang saham .dapat menjual sahamnya
kepada seseorang menurut harga yang dikehendaki pembeli. Pemilik juga
dapat. mengalihkan modal pribadi kepad& pewaris atau orang lain dengan
cara yang jauh lebih mudah. Penjualan saham oleh perseroan kecil yang t.idak
terkenal tidaklah mudah. Untuk menemukan seseorang yang mau mengambil
risiko terhadap dananya, akan menjadi lebih mudah hila saham telah pemah
diperdagangkan; artinya, hila perseroan menjadi lebih besar dan mulai me-
ngembangkan pasaran yang siap untuk saham-sahamnya, saham dapat diper-
dagangkan lewat badan-badan perantara (broker atau pialang) yang meng-
khususkan diri dalam perdagangan saham dah mempunyai hubungan tetap
dengan penanam modal potensial. Saham yang baru diterbitkan mungkin
akan dibeli oleh grup pialang (broker) yang nantinya menjualnya kembali
kepada masyarakat umum. Banyak perusahaan memperdagangkan saham
mereka di pasar sekunder yang mengumumkan daftar harga.setiap harinyadan
memperlancar usaha pembelian dan penjualan saham tersebut. Contohnya
adalah Bursa Saham. New York, Bursa Saham Amerika, dan Badan Pelaksana
Pasar Modal Indonesia. ,
Karena hak pemilikan perseroan (saham) diperdagangkan secara bebas,
maka relatif mudah bagi perseroan ter&ebut untuk meningkatkan modal te-
tap dalam jumlah yang besar. Modal gai:>Ungan yang ditanamkan oleh ratusan
bahkan ribuan penanam modal telah memungkinkan masyarakat bisnis
Amerika untuk mendirikan sejumlah per~eroan yang maharaksasa.
Keunggulan terakhir adalah bahwa perseroan bersifat "abadi." Kematian,
pengunduran diri, atau masa pensiun pada pemegang saham mempunyai pe-
ngaruh yang kecil terhadap keberlangsungan perseroan. Inilah keunggulan
ORGANISA$1 AGRJBISNIS 55
lain yang membuat investasi pada perseroan lebih menarik bagi mereka
yang berani mengambil risiko keuangan.
Kelemahan Perseroan
Kelemahan yang paling besar dari bentuk organisasi perseroan terletak pada
perpajakan dan peraturan. Perseroan dibebani pajak atas dana yang diperoleh
sebagai laba; kemudian, setelah dividen dibayar kepada pemegang saham,
pemegang saham juga harus membayar pajak penghasilan atas jumlah yang
diterimanya sebagai dividen. (Hal ini tidak selalu merupakan kelemahan
sebagaimana akan dibahas kemudian di dalam buku ini). Disamping itu, ba-
nyak negara bagian yang mengenakan uang pungutan dan pajak khusus ter-
hadap perseroan, dan lebih banyak lagi undang-undang dan peraturan yang
mengawasi kegiatan perseroan daripada bentuk organisasi lainnya. Kerahasiaan
per~~eroan kurang terjamin karena laporan hatus disajikan kepada para pe
megang saham dan. negara bagian, dan karena pemerintah federal bisa me-
nuntut keterbukaan sekiranya perseroan menawarkan saham kepada para
calon investor. Perseroan yang telah di tetapkan untuk melakukan bisnis
di suatu negara bagian tidak boleh melakukan bisnis di negara bagian lainnya
kecuali diizinkan oleh hukum regristrasi, pajak, dan sebagainya dari negara
bagian kedua. Akhirnya, sekiranyapun ada, pemilik (pemegang saham) per-
S<eroan besar hanya mempunyai sedikit kendali terhadap manajemen dan
kebijakan perseroan. Sering mereka hanya.dapat melampiaskan ketidakpuasan
dengan menjual saham kepada orang lain jika hal itu bisa mereka lakukan.
Biaya pajak, pencatatan (yang harus sangat lengkap), dan operasi persero-
an bisa jadi jauh lebih tinggi daripada biaya bentuk organisasi lainnya. Karena
itu perseroan harus dinilai secara hati-hati sebelum digunakan oleh agribisnis.
IKHTISAR
Agribisnis menggunakan semua bentuk organisasi bisnis yang mungkin ada.
Bany::.k s.:::..:ali badan usaha agribisnis dimiliki dan dikendalikan oleh sat:1
56 PER AN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
orang sebagai perusahaan p<>rorangan, atau dua atau tiga orang sebagai per-
sekutuan. Bentuk bisnis ini adalah bentuk yang paling sederhana dan me-
mungkinkan pemiliknya mempunyai keluwesan yang lengkap, memperkecil
ikatan, dan tidak dikenakan pajak atas laba. Tetapi pemiliknya menanggung
secara pribadi setiap hutang dan gugatan yang diajukan terhadap bisnis. Juga
masa hidup bisnis terbatas selama para pemiliknya masih hid up.
Dewasa ini, perseroan yang formal semakin "merakyat", bahkan untuk
perusahaan kecil yang pada dasarnya masih beroperasi sebagai perusahaan
perorangan atau persekutuan. Perseroan merupakan organisasi yang dicipta-
kan untuk melangsungkan bisnis. Karena berbentuk hukum perseroan, dapat
memiliki harta sebagai hak miliknya sendiri, menggugat atau digugat dan men-
jalankan bisnis atas namanya sendiri. Para pemiliknya merupakan kesatuan-
kesatuan hukum terpisah, jadi kewajibannya terba:tas sebesar jurnlah modal
yang ditanamnya. Juga masa hidup perseroan tidak tergantung pada masa
hidup pa.ra pemiliknya. Tetapi biaaanya peneroan ha.rua membayar pt!Jak
atas laba perseroan secara tersendiri, dan harus secara teratur melaporkan
kegiatannya kepada badan-badan pemerintah. Perseroan menurut subbab S
merupakan bentuk khusus perseroan untuk perusahaan-perusahaan kecil
yang sebagai akibatnya memiliki keunggulan sebagai suatu perseroan tetapi
dibebaskan dari pajak atas laba perooroan, [hampir sama dengan pengusaha
yang (tidak) rpemilih kena pajak dalam peraturan perpajakan].
Bentuk organisasi bisnis yang paling baik untuk agribisnis tertentu sering-
kali tidak bi~.a ditentukan begitu saja baik oleh manajemen maupun pemilik.
Jika bisnis bertumbuh, mereka harus mempertimbangkan perubahan bentuk
organisasi mcnjadi perseroan biasa. Keputusan yang tepat waktu sangatlah
pen tin g.
Keterangan gambar:
A. Dewan direktur koperasi
B. Koperasi pemasaran/pemasok usaha tani lokal
C. Koperasi kredit
KOPERASI DALAM
AGRIBISNJS
62 PER AN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
1. Sifat keanggotaan SUkarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indo-
nesia.
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demo-
krasi dalam koperasi.
3. Pembagian sisa basil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota
4. Adanya pembatas,an..bungarlan modal.
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
6. Usaha dan ketata-lak-sanaannya bersifat terbuka.
7. Swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar:
percaya pada diri sendiri.
*Subjudul dan iai subjudul ini merupakan perombakan total atas lsi buku asli nng hanya
berbicara tentang data perkoperasian di Amerika Serikat - malah boleh dikatakan hanya
menyangkut nama-nama koperasi saja. Kami berharap agar perombakan ini ditambah de
ngan uraian lebih khusus mengenai KUD pada Suplemen Bagian I akan bermanCaat bagi
Anda. Seluruh isi subjudul ini merupakan kutipan sana-sini dari pendahuluan makalah
Drs. Salim Siagian MBA,Manajemen Kopera11i, Kekuatan dan Kelemahannya Dibandingkan
Bentuk USQha yang Lain, yanl,: disampaikan oleh beliau pada seminar dan Dlskusi Gema
Koperasi 1987, Koperasi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
KOPER AS! DALAM AGRIBISNIS 63
Jelaslah, an tara pasal 4 dan 6, yaitu antara fungsi dan sendi dasar koperasi
Indonesia terdapat kesenjangan besar karena fungsinya bersifat makro sedang-
kan sendi dasarnya ~rsifat mikro. Hal semacam ini tentu akan memper-
kabur gambaran Kope;:asi yang sesungguhnya dan menghambat operasionali-
sasinya
Di samping arti dan fungsi koperasi antara yang seharusnya (menurut
UUD dan UU) masih berbeda dari yang sesungguhnya, di antara pemikir-
pemikir Indonesia pun masih terdapat perbedaan atau malah pertentangan
pendapat mengenai hal itu. Hal ini disebabkan karena adanya pemikir yang
terlalu ideal (utopis) dan pemikir lain terlalli pragmatis dan rasionalis-faktual.
Misalnya, sebagian orang tentu akan mempertanyakan kemampuan operasio-
nal koperasi jika dia merupakan kumpulan orang-orang. Siapa yang bersedia
menjadi pengurusnya yang baik jika tidak mendapat balas jasa selayaknya?
Usaha apa yang bisa di selenggarakannya jika tidak mampu bersaing secara
flnansial dengan b&ntuk usaha hun? Pan banyak lalt. pertanyun laln yang
akan menjungkir-balikkan penget,1;ian kita tentang koperasi yang seharusnya
dan yang sesungguhnya.
Banyak orang mengakui bahwa, koperasi resm' yang pertama pada jaman.
modem ini adalah "perkumpulan Para Pelopor Keadilan Rochdale" (Rochdale
Society of Equitable Pioneers) di lnggris tahun 1844. Ada dua puluh delapan
orang anggota koperasi ini pada awal pembentukan dan mereka bergabung
dalam usaha membeli perbekalan untuk bisnis mereka. Walaupun perkumpul-
an tersebut bukan koperasi pertama dalam sejarah, tetapi prinsip-prinsip
dasarnya telah berlaku sebagai model bagi perkembangan sejumlah besar
koperasi modern.
Prinsip-prinsip Rochdale 1
1. Modal hm,ts mereka sediakan sendiri dan modal tersebut mendapat
suku bunga yang tetap.
2. Koperasi hmya menyediakan bahan makanan yang paling pokok dan yang
dapat dipef?leh kepada para anggota.
3. Timbangan dan ukuran penuh harus diberikan.
4. Harga pasar harus dibayar langsung, tidak ada kredit yang diberikan atau
diminta.
5. "Laba" harus dibagi menurut perbandingan jumlah pembelian yang di
lakukan oleh setiap anggota.
6. Prinsipnya adalah bahwa setiap satu anggota memiliki satu suara yang
menentukan, dan harus ada persamaan bagi semua jenis kelamin dalam
keanggotaan.
7. Manajemen harus dikelola oleh para pejabat dan komite/panitia yang di7
pilih secara berkala.
8. Persentase tertentu dari sisa basil usaha harus disediakan bagi pendidikan
9. Perhitungan (laporan) keuangan dan neraca harus sering disajikan kepada
para anggota.
dan kamar dewan. Mereka berdalih bahwa koperasi wil;:~yah yang besar khu-
susnya beroperasi sangat menyerupai perusahaan besar. * Sebagai bukti, me-
reka menunjuk kepada kelompok kecil pengusaha tani dalam beberapa bidang
yang telah mengikat diri bersama-sama dalam kelompok-kelompok penawar
untuk berunding dengan koperasinya sendiri.
Walaupun serangan serius itu sulit dibuktikan, namun bisa jadi terkan-
dung kebenaran yang cukup besar di dalamnya yang mungkin bisa memaksa
koperasi mEmanggapinya secara serius. Hampir semua mas!!-lah disebabkan
oleh kematangan yang terlalu cepat dan ukuran yangl berkembang. Koperasi
harus bekerja keras untuk menghindarkan setiap persoalan yang dapat me-
rongrong kepentingan utamanya.
Sesungguhnya, perbedaan pendapat mengenai apakah koperasi dibutuh-
kan untuk melakukan peranan pemacu langkah dan pengimbang kekuatan
mungkin banya bersifat teori belaka. Kenyataannya adalah bahwa koperasi
memanr ada dan memang memainkan peranan yang aangat penting dalam
penyediaan perbekalan, pemasaran, keuangan, aan pelayanan bagi para pengu-
saha tani Amerika. Pada banyak daerah lokal dan pasar, koperasi merupakan
satu-satunya faktor utama di pasar. Koperasi merupakan faktor hidup yang
telah ada pada inasyarakat agribisnis Amerika.
*Keadaan koperasi Indonesia yang kirakira sama dengan hal ini pernah diungkapkan oleh
Kwik Kli.n Gie, Koperasi sebagai Soko Guru Keadilan Ekonomi, pada pidato Dies Natalis
IV IMPM, November 1986.
KOPER AS! DALAM AGRIBISNIS 67
kan bert.indak lebih jauh lagi dengan membeli pupuk harga tinggi dari pasaran
dunia untuk didistribusikan kepada para anggota dengan harga domestik yang
lebih rendah agar para anggota mendapat kepastian tentang persediaan yang
memadai. Jadi orientasi koperasi guna memenuhi kebutuhan para anggota
sangat berbeda dengan kPputusan operasi dari badan usaha non-koperasi!
I
2 Konsekuensi: yang menarik dari' tindakan ini adalah bahwa koperasi secara umum men
dapat tambahan pangsa (bagian) pasar yang menyolok di tingkat nasional selama jangka
waktu ini sebagai hasil dari reaksi yang balk yang berupa dukungan para pengusaha tani
atas kebijakan cara operasi ini. Sejak kek~rangan ini, koperasi telah mempertahankan ba
nyak tambahan pangsa pasamya.
68 PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
pasar "normal"'', dan kemudian mengembalikan setiap tabungan atau sisa basil/
usaha kepada anggota pelanggan setiap tahun. Ada beberapa a!asan untuk ini.
Alasan pertama adalah bahwa sulit untuk mengetahui secara pasti bcrapa
biaya operasi yang sesungguhnya sebelum lewat satu tahun. Dan akan sangat
memalukan bila koperasi memperkirakan biaya lebih rendah dari pada yang
sesungguhnya karena para anggota kemudian akan. diminta menyumbang
dana ekstra pada akhir tahun - suatu penyelesaian yang tidak lucu. Alasan
kedua adalah bahwa pengoperasian dengan harga pasar normal memungkin-
kan banyak koperasi untuk membiayai pertumbuhan dengan metode khusus,
seperti dengan mempertahankan tabungan uang kontan dan pembayaran
kembali kepada anggota dalam bentuk sahamfsero. Alasan ketiga adalah bah-
wa publikasi harga yang rendah, yaitu sebesar biaya, akan berdampak je!ek
terhadap industri, khususnya jika menyangku t produk bertipe komoditi
(barang umum).
Pembiayaan dengan dana berputar (revolving fund financing) merupakan
bentuk yang sangat menguntungkan dan unik bagi koperasi. Berdasarkan
teori bahwa para anggota koperasi akan mau membiayai pertumbuhan organi-
sasinya, teknik ini memberikan hak pilih (opsi) kepada koperasi untuk me-
ngembalikan dana anggota dalam bentuk saham/sero, bukan dalam bentuk
uang tunai. Manfaatnya bagi koperasi adalah bahwa saham mencerminkan
pemilikan aktiva yang berharga sehingga teknik tersebut merupakan pe-
menuhan kewajiban koperasi untuk mengembalikan kelebihan penghasilan
terhadap beban (expense) sekaligus mempertahankan pendapatan uang tunai
yang sesungguhnya untuk digunakan dalam bisnis.
Bisnis non-koperasi menuduh hal ini sebagai keunggulan yang tidak adil
karena setiap laba yang diperoleh oleh badan usaha non-koperasi terlebih
dahulu dibebani pajak sebelum ditahan untuk digunakan dalam bisnis atau
dibagikan sebagai dividen. Sejak tahun 1962, undang-undang mengharuskan
koperasi untuk mengembalikan bagian dana anggota minimum 20 persen
dalam bentuk uang.tunai, bahan dalam bentuk saham.
Pengembalian dana dalam bentuk saham dianggap sebagai penghasilan,
jadi para anggota koperas.i harus membayar pajak untuk saham tersebut. Para
pengusaha tani yang berada pada lingkup pajak lebih dari 20 persen akan
berpendapat bahwa tipe saham ini akan menyebabkan penurunan bersih (net
outflows) uang tunai, karena mereka harus membayar lebih banyak pajak atas
saham daripada yang sebenarnya mereka terirna dalam pengembalian dana
secara tunai. Hal ini dapat menciptakan kesulitan keuangan yang bersifat
sementara, walaupun dalam jangka panjang saham koperasi akan meningkat-
kan keseluruhan kekayaan bersih pengusaha tanL Masalah pembayaran uang
tunai yang potensial ini telah menyebabkan keprihatinan besar dalam banyak
badan usaha koperasi terutama jika para ariggotanya termasuk dalam lingkup
pajak yang lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak koperasi memilih untuk
membayar kembali lebih dari minimum 20 persen dalam bentuk uang tunai.
Dalam kenyataannya, umumnya koperasi secara rata-rata mengembalikan
dana lebih dari 40 persen dalam bentuk .uang tunai. Kendatipun demikian,
beberapa pengusaha tani yang berhasil tetap mengkritik koperasi secara pedas
sehubungan dengan masalah ini.
Beberapa pihak memperde9atkan bahwa tidaklah adil bagi koperasi untuk
mengembalikan bagian. dana anggota dalam bentuk saham dan dengan demiki-
an mempertahankan uang tunai sebagai biaya internal. Akan tetapi, bant:.lhan
KOPERA 51 OALAM AGRIBISNIS 69
yang sama kerasnya juga dapat dilontarkan yaitu, karena koperasi merupakan
pengembangan secara logis bisnis pribadi para pengusaha tani, maka setiap
pengusaha tani mempunyai kewajiban untuk mendukung secara langsung pem-
biayaannya menurut perbandingan penggunaan pelayanan koperasi oleh peng-
usaha tani.
Secara teoretis koperasi "memutar" saham secara periodik, jadi me-
mungkinkan saham yang lama untuk ditukar dengan uang tunaL Kadang-
kadang dividen tunai nominal dibayarkan cengan saham secara paksa. (Te-
tapi setiap dividen dibatasi secara hukum sebesar tarif nominal untuk men-
jaga prinsip-prinsip dasar koperasi bahwa tabungan mesti dibayar kepada/pe
langgan atau anggota baru ketimbang kepada auggota lama).
Keputusan untuk "menarik/ca/1" atau menguangkan saham lama dan
untuk rnenetapkan jumlah dividen yang akan dibayarkun untuk suham.,o;aham
yang beredar merupakan keputusan dewan direktur yang tergantung pada
keadaan keuangan koperasi dan tersedianya uang tunaL Pada prakteknya,
banyak koperasi menemukan kesulitan keuangan setelah membayar tunai
saham lama atau dividen. Banyak koperasi hanya dapat menguangkan saham
hila anggota tarik diri atau meninggal. Walaupun saham koperasi merupa-
kan' aktiva yang berharga dan jaminan hid up yang baik, anggota koperasi
yang kurang loyal atau pengusaha tani yang lebih muda seringkali tidak puas
atas keleluasaan mereka dalam menukar saham ke dalam bentuk tunai secara
mudah. Hal itu menyebabkan kekecewaan besar pada banyak koperasi dan
merupakan titik utama yang diserang oleh mereka yang mengkritik koperasi.
Koperasi berdalih bahwa para anggotanya membeli produk dan jasa pada
harga bersaing, dan karena itu saham tersebut harus dianggap sebagai "bonus"
karena melakukan bisnis dengan organisasinya sendiri.
.'
~~- ~
iii iii iii iii
TerpJJSat
I I I I I I I I I
iii iii iii iii
KOPERASI DALAM AGRIBISNIS 73
Pengendalian bergerak dari bawah ke atas, di mana koperasi wilayah men-
jawab tuntutan akan kebutuhan yang disampaikan oleh koperasi lokal. Salah
satu contoh koperasi berserikat adalah Farmland Industries di Kansas City,
Missouri.
Koperasi terpusat berbeda dari koperasi berserikat karena tempat pen-
juahU1 (outlet) koperasi Jokal dikendalikan oleh koperasi wilayah dan bukan
oleh biro direktur lokal. Dalam hal ini pengusaha tani lokal memilih para
direktur koperasi wilayah guna mengendalikan koperasi wilayah dan pada
gilirannya mengelola tempat penjualan koperasi lokal. Tidak ada dewan
direktur lokal yang tersendiri. Sebagai pengganti biasanya ditentukan komite
penasehat lokal yang berkomunikasi secara teratur dengan manajemen lokal
yang langsung melapor kepada manajemen koperasi wilayah. Pada dasarnya
pengendalian bergerak dari atas ke bawah. Salal1 satu contohnya adalah
Agway di Northeast.
Beberapa koperasi wilayah sesungguhnya merupakan campuran dari
organisa.si berserikat dan terpusat. Artinya sebuah koperasi wilayah bisa saja
melayani beberapa koperasi lokal yang ternpat penjualannya berserikat dan
sekaligus melayani koperasi lokal lainnya yang tempat penjualannya terpusat.
Hal ini sering terjadi sebab beberapa koperasi yang dimiliki dan dikendalikan
secara lokal telah mendapat kesulitan keuangan dan diambil-alih oleh koperasi
wilayah yang mendukungnya untuk melindungi kepentingan keuangan dari
masing-masing anggota yang merupakan pengusaha tani. Salah satu contohnya
adalah Gold Kist di Atlanta.
TANTANGANDANPELUANG
Mempertahankan Keberhasilan
Keberhasilan yang telah diraih harus dipertahankan. Inilah salah satu tantang-
an yang dihadapi koperasi pertanian. Pertumbuhan koperasi pada banyak
bidang usaha telah menimbulkan keprihatinan yang baru dari banyak pihak.
Tekanan-tekanan yang dilakukan makin meningkat dalam usaha untuk mem-
perlambat pertumbuhan koperasi yang terus berlangsung. Baru-baru ini
banyak pihak mernp\!rtanyakan secara serius apakah koperasi memperoleh
pangsa pasar yang san:gat besar secara sah. Perlindungan Undang-undang.Cap-
per-Volstead terhadap koperasi semakin ditentang. Karena dasar kekuatan
politik di Amerika Serikat telah beralih dari pertanian, maka ada kemungkin-
an bahwa keunggulan koperasi akan semakin kecil. Padahal keunggulan inilah
yang mempercepat pertumbuhan koperasi pada masa lalu. Kegiatan merger
atau penggabungan antarkoperasi makin menarik perhatian ':.Komisi Dagang
Pemerintah Federal." Sebuah perhimpunan pemasok usaha tani nasional telah
mencetuskan dukungan untuk membatasi gerak-gerik koperasi guna menjaga
keseimbangan yang tepat antara bisnis koperasi dan bisnis non-koperasi.
Perhimpunan tersebut malah telah membiayai yayasan untuk mempelajari
"bagaimana koperasi mencampuri sistem perusahaan be bas."
Jelaslah bahwa koperasi menghadapi tantangan-tantangan ymg baru dan
nyata, yang menentang metode operasi dan perlakuan istimewa yang tentu
diharapkan dan telah dinikmati oleh koperasi. Sangat mungkin ba.1wa kope-
rasi usaha tani harus berjuang dengan giat untuk melindungi metode-metode
operasi keuangannya yang bersifat organisasional dan tradisional.
74 PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISNIS
Meningkatkan Kepemimpinan
Koperasi menghadapi lantangan-tantangan penting dalam meningkatkan ke-
pemimpinan tenaga profesional dan pengusaha tani sehingga mereka dapat
secara efektif menangani masalah-masalah bisnis dan organisasi yang kompleks
yang dihadapi perseroan (koperasi) besar. Dalam sepuluh tahun terakhir telah
terjadi perubahan yang paling menyolok, yang pernah dialami pertanian
Amerika. D!lmpak dari keadaan politik dan ekonomi internasional telah mem-
bawa dimensi baru yang menyeluruh terhadap para pengusaha tani dan
koperasinya. Kemakmuran pertanian pada tahun 1970-an, yang berbarengan
dengan pertumbuhan usaha tani yang sangat cepat, telah mengakibatkan
koperasi pertanian tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelum-
nya. Banyak koperasi telah menjadi dua kali bahkan tiga kali lipat ukurannya
selama dekade t.erakhir (70-an). Berbarengan dengan pertumbuhan yang di-
namik ini,. timbhllah tanggung jawab yang tidak bisa dielakkan, ye.ltu untuk
mcnangani keputusan-keputusan yang sangat kompleks dan bemilai jutaan
dolar AS. '
Terus terang, banyak koperasi yang belum siap untuk mengimbangi per-
tumbuhan yang cepat ini. Manajemen dan para direktur sering belum mem-
punyai pengalaman atau pelatihan (training) untuk menanggulangi masalah
ini. Boleh dikatakan koperasi besar dioperasikan sama seperti kecil, bukan
sebagai agribisnis besar sebagaimana adanya. Faktor-faktor ini menimbulkan
berbagai kesulitan yang harus diatasi.
Peinilihan direktur tidak boleh lagi dianggap sebagai kontes pupularitas.
Tanggung jawab dan kewajiban hukum dewan direktur terlalu besar bagi
mereka yang t.idak memahami seluruh ruang lingkup tanggung jawabnya
atau tidak mampu mengatasi tantangan. Direktur koperasi harus memusatkan
diri pada peningkatan ketrampilan dan kemampuan bisnisnya sendiri.
Para direktur juga harus berusaha meningkatkan mutu manajemen pro-
fesional yang mereka pekerjakan. _M_I!llajemen bermutu yang mampu mena-
ngani bisnis bernilai jutaan dolar . AS pada lingkungan agribisnis yang ber-
kembang sangat pesat dan kompleks, harus dikembangkan atau diangkat dan
didukung. Memang beberapa koperasi telah mengembangkan manajemen
sampai ke puncak pertumbuhannya, namun banyak koperasi yang hanya
memperbesar ukurannya saja atau membatasi pertumbuhimnya pad a tingkatan
manajemen yang telah dicapai sebelumnya. Gaji manajer puncak harus se-
imbang dengan tuntutan tanggung jawabnya dan bersaing dengan gaji manajer
puncak lainnya yang bekerja pada badan usaha non-koperasi. Itulah syarat
penting yang harus dipenuhi koperasi agar bisa memikat tingkatan manajemen
yang benar-benar mereka butuhkan. Hanya dengan tingkat pembayaran
semacam itulah koperasi bisa menarik minat orang-orang bermutu. Beberapa
koperasi masih mengalaiPi ketersendatan pembayaran gaji dalam beberapa
bidang sehingga koperasi hanya menarik bagi orang-orang berkemampuan
"rata-rata" atau mereka yang mau menerima gaji yang kurang memuaskan
karena benar-benar menaruh "kepercayaan pada koperasi." Banyak koperasi
yang maju telah mengatasi hal ini dan memberi gaji yang bersaing, tetapi
masih banyak perbedaan besar antarkoperasi.
Perubahan Keanggotaan
Pesatnya perubahan keanggotaan merupakan tantangan besar lainnya yang
menghadang koperasi. Kemakmuran pertanian yang bersifat relatif pada
KOPERASl DALAM AGRlBl!'NIS 75
tahun 1970-an mengg<:da banyak orang muda berpendidikan tinggi kembali
menggeluti produksi pertanian. Kebanyakan dari 'mereka. memilih menjadi
anggota koperasi sebab hal itu merupakan keputusan bisnis yang menguntung-
kan. Sebagian kecil tertarik oleh koperasi hanya karena ingin mengikuti jejak
ayah dan kakeknya. Dan kelompok yang lebih kecillagi mendukung koperasi-
nya secara loyal semata-mata karena prestasi kerja pada masa lalu. Kalaupun
ada, sedikit sekali ikatan emosional antara pengusaha tani muda dengan
koperasi. Kenyataannya, setiap upaya yang menghimbau anggota-anggota
"agar loyal", jika tidak memperhitungkan keadaan lingkungan, tampaknya
akan menghasilkan kebebasan yang menyimpang. Karena itu, koperasi harus
selalu siap untuk menerima dukungan para anggota berdasarkan catatan
prestasi yang ada saat inL
Pembayaran kembali saham anggota yang hanya dapat ditebus secara
tunai pada waktu pensiun tidak menawarka..1 insentif yang berharga bagi
para pengusaha tani yang berumur 25 tahun. Pengusaha tani muda yang
sudah terbiasa "mengusir" lima orang wiraniaga pupuk yang berlomba-lomba
menawarkan pupuknya, mungkin akan tetap menolak argumen bahwa koperasi
menyediakan pasar altematif baginya. Dan rapat koperasi nasional di nana
para anggota lama saling mengenangkan "masa lalu yang indah" akan semakin
mengakibatkan para anggota muda merasa terasing. .
Anggota koperasi masa lalu dan. anggota koperasi masa mendatang me-
rupakan orang-orang yang berbeda. Koperasi menghadapi tantangan yang
mencekam dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan anggota dewasa ini.
Tetapi, bersamaan dengan itu, koperasi yang dapat menawarkan kepada
pengusaha tani muda yang agresif peluang untuk melibatkan diri secara aktif
sekaligus dengan keuntungan ekonomi yang cukup menarik, akan mendapat
dukungan baru yang menggembirakan.
makin banyak jumlah wahita yang bertugas dalam kapasitas ini di masa men-
datang.
Kita sudah mulai melihat contoh-contoh wanita yar.g bertugas dalam
koperasi pertanian secara profesional. Beberapa tahun berselang, wanita telah
diikutsertakan dalam staf manajerial dan penjualan pada banyak koperasi.
Makin banyak wanita muda yang mendapat gelar dalam bidang agribisnis
dan manajemen dari sekolah tinggi pertanian. Wanita-wanita yang sangat ber-
kemampuan ini temyata bekerja secara produktif pada berbagai kedudukan
manajemen agribisnis.
Banyak jalan lain yang dapat ditempuh para wanita untuk melayani
koperasi secara produktif. Banyak kejadian di mana para pengusaha tani
wanita bersatu untuk mengemukakan pandangan tentang berbagai masalah
(issues) daerah, negara bagian, dan nasional yang sangat menentukan keber-
hasilan koperasi dan pertanian. Organisasi-organisasi peaunjang, kelompok-
kelompok konsumen, dan dukungan yang terorganisasi terhBdap masalah
politis yang sangat penting hanya sebagian kecil dari cara-cara yang dapat di-
tempuh para wanita untuk mendukung pertanian dan koperasi. (Sub judul
yang membahas peranan wanita ini dimuat pada edisi pertama yang diterbit-
kan pada tahun 1981. Namun topik ini dihapus dari edisi kedua yang di-
terbitkan pada tahun 1987. Kami tetap memuatnya pada edisi kedua bahasa
Indonesia ini karena rasanya masih cukup mengena pBda keadaan kita di
Indonesia khususnya, dan negara berkembang umumnya- penerjemah.)
IKHTISAR
Koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dikendalikan oleh
mereka yang menggunakannya..\1aksud dasamya adalah melayani kebutuh.an
para anggota lebih daripada meugejar laba koperasi itu sendiri. Pertumbuhan-
nya di bidang pertanian telah didorong oleh dukungan kebijakan pemerintah
yang dirancang untuk membantu para pcngusaha tani perorangan menolong
dirinya sendiri. Dewasa ini di A S , sekitar seperempat da.ri semua salnm
masukan pengusaha tani dipasok oleh koperasi. Juga, hampi.r sepertiga da.ri
semua produksi pertanian dipasarkan melalui koperasi. Banyak kopera.si
bahkan memroses dan mendistribusikan produksi anggotanya langsung ke
pasar swalayan.
Koperasi beroperasi berdasarkan biaya, ka.rena itu mereka wajib mengem-
balikan setiap kelebihan pendapatan terhadap beban (sisa hasil usaha) kepada
para anggota. menurut perbandingan jumlah pembelian atau pemasaran masing-
masing anggota.. Sisa hasil usaha ini sebagian dibayar kembali kepada para
anggota. dalam bentuk uang tunai dan sebagian dalam bentuk saham tambah-
an. Uang tunai yang dibayar kembali dalam bentuk saham, sebenarnya me-
runakan penanaman modal kembali dalam bisnis. Program semacam itu, yang
78 PERAN DAN ORGANISASI AGRIBISN!S
.
SUP LEMEN
Pendahuluan
Sejarah dan Perkembangan Koperasi
Peranan Koperasi dalam Pereko:10mian Nasional
Hambatan dan Strategi Pengembangan KUD
Pengembangan Agribisnis Memantapkan Ekonomi Masyarakat
Ikhtisar
SAHAT M. PASARIBU
Staf Pen eli ti
Pusat Penelitian Agro Ekonomi
Badan Penelitiah dan Pengembangan Pertanian
Bab suplemen ini ditulis atas permintaan Penerbit Erlangga dalam upaya memperkaya isi
buku ini melalui uraian ringkas tentang kelembagaan ekonomi/koperasi yang berkaitan
dengan kegiatan dan perkembangan agribisnis di Indonesia. Deskripsi yang disajikan dalam
bab ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
84 SUPLEMEN
PENDAHULUAN
. , _ Sektor lndustri
IIii
Sektor
Pertanian"'<
> Sektor
Agribisnis
+ rrmn
Secara teoretis, agribisnis dapat berhasil jika struktur vertikal dan koordi-
nator agribisnis berfungsi menjembatani setiap Iangkah kegiatan pertanian,
mulai dari tingkatan pemasok kebutuhan pertanian sampai ke tingkatan kon-
sumen (lihat Diagram 2). Keterlibatan para kordinator dalam setiap tahap
pengambilan keputusan akan mempengaruhi keberhasilan organisasi agribis-
nis itu sendiri. Oleh karena itu, informasi yang akurat melalui interaksi antara
pelaku agribisnis dengan kordinator akan sangat menentukan berhasil tidak-
nya suatu organisasi agribisnis.
Di dalam bab suplemen ini beberapa tinjauan serta deskripsi mengenai
peranan koperasi, khususnya KUD, akan dibahas secara lebih terinci, sehingga
dapat memberikan gambaran umum mengenai keberadaan koperasi/KUD di
Indonesia. Selain itu, perkembangan agribisnis juga akan disajikan untuk meli-
hat peluang-peluang yang sebenarnya sudah dimanfaatkan dan masih dapat
dikembangkan lagi untuk jangkauan yang lebih luas untuk meningkatkan ke-
giatan ekonomi nasional.
Mengapa koperasi dan agribisnis? Alasannya adalah karena kedua hal ini
saling terkait sebagai suatu sistem yang berperan mengembangkan subsektor
agroindustri. Kepentingannya akan semakin meningkat dalam usaha meno-
pang penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi yang akhir-akhir
ini agak kurang menggembirakan. Keberhasilan agroindustri tidak dapat di-
sangkal akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi nasional, terutama ka-
lau kesempatan-kesempatan yang ada dapat dimanfaatkan untuk menaikkan
penerimaan luar negeri melalui perdagangan internasional. Dalam kaitan ini-
PERANAN KOPERASI DAN USAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Dl INDONESIA 87
''.!
, ~T
, Pendidik/Pembimbing
Peneliti
input pertanian
' - - - - - - . . . . 1 '' '-
lah k1~adiran KUD dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih demokratis
dan rasional: Memperkokoh dan memantapkan tata perekonomian nasional.
tci~!BiiD~aga.Ko.~asi 19;792,7....
. ' .'/;-,:.>: ''
Sul:)~ktor.Koperasi. 68.474,0
Sumber : Dir. Jenderal BLK, Departemen Koperasi (31 Desember, 1986) seperti
dikutip oleh Nasution (1987).
Sumber : Balitbang Departemen Koperasi, 1986 seperti dikutip oleh Nasution (1987~
*Data sampai 30 Desember 1986.
** Angka dalam kurung adalah persentase.
90 SUPLEMEN
Sumber : Balitb:mg Departemen Koperasi, 1987 seperti dikutip oleh Nasution (1987)
(*)Data sampai 30 Januari 1987.
a. pertumbuhan ekonomi
b. sumbangan atau bagian koperasi (dalam ekonomi)
c. dampak koperasi (ke dalam dan ke luar)
Pertumbuhan ekonomi yang besar, kt,tat, dan cepat adalah sasaran yang
diharapkan dapat dicapai meski tolok ukur yang idea:l untuk menilai pertum-
buhan koperasi belum dapat ditentukan sekarang ini. Namun, keadaan ak\zmu-
lasi modal dan akumulasi sumber daya manusia dapat dilihat sebagai indikasi
bahwa lembaga koperasi telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup berarti.
Sumbangan koperasi dalam perekonomian nasional antara lain dapat
PER AN AN KOPER AS! DAN USAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DIINDONESIA 91
dilihat dari kemajuan yang dicapai koperasi secara sektoral di berbagai bidang
usaha.
Dampak koperasi ke dalam bagi kesejahtcraan anggota-anggotanya sendiri
dan ke luar terhadap perekonomian dan masyarakat luas dapat dilihat dari
sumbangan koperasi yang manfaatnya telah dirasakan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
dari 85,51 persen outputnya. Sementara itu, di Propinsi Jawa Tengah, dari
63,6 persen outputnya, hanya 0,15 persen dari permintaan akhir rumah tangga
yang dapat dipenuhinya. Usaha meningkatkan peranan koperasi dalarn pela-
yanannya terhadap pemenuhan kebutuhan rumah tangga jelas membutuhkan
strategi pengembangan usaha.
Implikasi yang dapat ditarik dari kedua penelitian di atas antara lain ada-
lah bahwa masih banyak kesempatan yang dapat dilakukan untuk mengem-
bangkan usaha koperasi yang selama ini belum secara optimal dimanfaatkan.
Sebagai contoh adalah penanganan padifgabah di Sulawesi Selatan yang se-
bagian terbesar multipliemya ditangkap oleh subsektor non-koperasi.
Dalam rangka membangun strategi pengembangan KUD di Indonesia,
I Ketut Purwa (dalarn Swasono, Ed., 1983) menyimpulkan bahwa kelembaga-
an KUD sudah tertata dengan baik, walaupun keanggotaan dan usaha masih
perlu ditata lebih lanjut. Pengembangan keanggotaan yang strategis adalah
melalui pengembangan usaha. Tampaknya pengembangan usaha ini perlu di
tunjang oleh pengurus/manajer yang cakap dan berjiwa bisnis, sementara ke
anggotaan tetap dijaga agar berazaskan kesukarelaan. Yang terakhir ini dapat
dicapai apabila keberhasilan pengembangan usaha memberi kegunaan yang
nyata. Masih dalam kaitan usaha pengembangan ini, untuk jangka panjang,
perguruan tinggi perlu dilib1itkan.
Dalam rangka meningkatkan manfaat yang dapat diraih dari sektor perta-
nian, khususnya pertanian tanarnan pangan (padi dan palawija), kegiatan
agribisnis dapat dipandang sebagai dasar usaha pengembangan pertanian dari
tahap pertanian subsisten menuju tahap pertanian modem.
Pada dasamya kegiatan agribisnis sudah dimulai sejak awal perencanaan
pertanarnan komoditi yang akan diusahakan. Tujuan untuk mendapatkan
hasil yang besar dengan kualitas yang tinggi sudah harus tercermin.dari teknik
pengelolaan usaha tani yang dilakukan baik oleh petani secara perseorangan
atau kelompok, maupun oleh pihak swasta pada berbagai jenis komoditi yang
diminati.
Struktur industri agribinis umumnya vertikal dan mencakup kegiatan-
kegiatan pemasaran, pemrosesan, produksi> pengadaan sarana produksi, pene-
. litian dan penyuluhan, serta program dan kebijakan pemerintah (lihat Diagram
2).
Drilon (1971) merancang model sebagai strategi untuk meningkatkan
penawaran (supply) pangan hasil produksi petani (Diagram 3). Sementara itu,
ciri agribisnis sendiri dapat ditinjau dari empat fungsinya, yaitu:
1. Multifacet
2. Pengarnbilan keputusan yang berhasil.
3. Viabilitas industri yang dapat diu bah
4. Berorientasi terhadap pasar
Dengan memperhatikan ciri agribisnis ini dan kemudian mengaitkannya
dengan struktur 1industri agribisnis, maka suatu pola agroindustri akan meng-
antar pertanian yang subsisten ke pertanian modern. Kegiatan koperasi yang
PERANAN KOPERASI DAN US AHA PENGEMBANGAN AGR!BISN!S DIINDONES!A 93
PENGADAAN PANGAN
yang EFEKTIF
0 KEBIJAKAN dan
PROGRAM PEMERINTAH
Infra struktur
Penetapan Harga
Kredit
Pajak
IKHTISAR
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimous, Rencana Pembangunan Lima Tahun Keempat 1984/85--
1988/89. Buku II.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Koperasi, 1985. Peranan Koperasi
di Dalam Pembangunan Wilayah Sulawesi Selatan. Departemen Kope-
rasi. Jakarta.
3.- 1985. Peranan Sell tor Koperasi Dalam Pembangunan Wi-
layah Jawa Tengah. Departemen Koperasi. Jakarta.
4. Biro Pusat Statistik. 1985. Sensus Pertanian 1983: Koperasi Unit Desa
di Indonesia 1982. BPS. Jakarta.
5. Djamhari, Choirul (Editor). 1984. Memperkokoh Pilar-pilar Kemandirian
Koperasi (Antologi Esei). (Penerbit tidak dicantumkan).
6. Drilon, J. D. 1971. Agribusiness Management Resource Materials (Vol. 1)
lntrodr;ctlon to Agribuslnes& Asian Productivity Organization. Tokyo.
7.- 1975. Southeast Asian Agribusiness. Asian Productivity
Organization. Tokyo.
8. Nasution, Muslimin. 1987. Faktor Strategis Dalam Upaya Pengembangan
Kegiatan Usaha Koperasi Unit Desa (KUD): Studi Kasus di kabupaten
Kediri, Jawa Tengah. (Rencana Penelitian). Fakultas Pasca Sarjana
lnstitut Pertanian Bogor. Bogor. (Tidak Dipublikasikan).
9. Pasaribu, Sahat M. Kelembagaan Sebagai Suatu Sistem Penunjang Komo-
diti Pangan. Harlan Suara Karya. Edisi 28 Agustus 1980.
10. Petani Gurem, Gabah dan Koperasi. Harlan Sinar Harapan.
Edisi 17 Maret 1983. Jakarta.
11. Simatupang, Albert J. P. 1987. Pengantar Koperasi. Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Indonesia. Jakarta.
12. Siwijatmo, Djarot J. B. (Editor). 1982. Koperasi di Indonesia. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas bdonesia. Jakarta.
13. Swasono; Sri-Edi (Editor). 1983. Koperasi di Dalam Orde Ekonomi
Indonesia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
LAMPffiAN
UNDANG-UNDANG KOPERASI
No.12 TH. 1967
Disahkan tg1.18 Desember 1967
MEMUTUSKAN:
Mencabut Undang-undang No. 14 tahun 1965 tentang
Perkoperasian.
BABI.
KETENTU AN -KETENTU AN UMUM
Pasal 1.
Yang dimaksud di dalam Undang-undang ini dengan:
KOPERASI: adalah organisasi ekonomi rakyat, termaksud dalam Bab III
pasal 3 yang didirikan menurut ketentuan di dalam Bab XII pasal 44 Undang-
undang ini.
PERKOPERASIAN: adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan
Koperasi yang meliputi bidang-bidang ideal, organisasi dan us:ilia.
MENTER!: adalah Menteri yang diserahi urusan Perkoper&Sian.
PEJABAT: adalah Pejabat yang diangkat oleh dan mendapat kuasa khusus
dari Pemerintah atau Menteri untuk beberapa soal Perkoperasian.
B A B II.
LANDASAN-LANDASAN KOPERASI
Pasal2.
(1) Landasan idei.I Koperasi Indonesia adalah Pancasila.
(2) Landasan struktural Koperasi Indonesia adalah Undang-Undang
Dasar 1945 dan landasan geraknya adalah pasal 33 ayat (1) Undang-Undang
Dasar 1945 beserta penjelasannya. . .
(3) Landasan mental Koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadar-
an berpribadi.
BABIII.
PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPERASI
Bagian 1.
Pengertian Koperasi
Pasal 3.
Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak
sosial, beranggotakan orang-orang, atau badan-badan hukum Koperasi yang
merupakan tata-susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekel uargaan.
98 LAMPffiAN
Bagian 2.
Fungsi Koperasi
Pasa14.
Fungsi Koperasi Indonesia adalah:
1. alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.
2. alat pendemokrasian ekonomi nasional.
3. sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.
4. alat pembiria insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi
bangsa Indo,nesia serta bersatu dalam mengatur tata-laksana perekonomian
rakyat.
BABIV.
AZAS DAN SENDI DASAR KOPERASI
Bagian 3
Azas Koperasi
Pasal 5.
Azas Koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Bagian 4.
Sendi-sendi Dasar Koperasi
Pasal6.
Sendi-sendi dasar Koperasi Indonesia adalah:
1. sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara
Indonesia.
2. rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demo-
krasi dalam Koperasi.
3. pembagian sisa-hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota.
4. adanya pembatasan bunga atas modal.
5. mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
6. usaha dan ketata-laksanaannya bersifat terbuka.
7. swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan daripada prinsip
dasar: percaya pada diri sendiri.
BABV.
PERANAN DAN TUGAS
Pasal 7.
Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan ekonomi dan perkem-
bangan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
berperanan serta bertugas untuk:
1. mempersatukan, mengerahkan, membina dan mengembangkan potensi,
daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan me-
UNDANG-UNDANG KOPER AS! 99
wujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang
merata.
2. mempertinggi taraf hid up dan tingkat kecerdasan rakyat.
3. membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi.
Pasal 8.
Di dalam melakukan peranan dan tugas dimaksud di atas, Koperasi Indo-
nesia dapat bekerjasama dengan sektor-sektor Perusahaan-perusahaan Negara
dan Swa5ta.
Kerjasama tersebut diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengorbankan
azas-dan seridi-sendi dasar Koperasi Indonesia sendiri. Pengaturan selanjutnya
dilakukan dengan Peraturan Pemerintah.
B A B VI.
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 9.
(1) Keanggotaan Koperasi terdiri dari orang-orang atau badan-badan
hukum Koperasi-koperasi.
(2) Keanggotaan Koperasi dibuktikan dengan pencatatan dalam Buku
Daftar Anggota yang diselenggarakan o!eh Pengurus menurut ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh Pejabat.
Pasal 10.
Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga-negara Indonesia
yang:
1. mampu untuk melakukan tindakan hukum.
2. menerima landasan ideal azas dan sendi dasar Koperasi.
3. sanggup dan bersedia melakukan kewajiban-kewajiban dan hak sebagai
anggota, sebagaimana tercantum dalam Undang-undang ini, Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Koperasi lainnya.
Pasal 11.
(1) Keanggotaan Koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan dalam
usaha Koperasi.
(2) Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat-
syarat di dalam Anggaran Dasar dipenuhi.
(3) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah-tangank~n dengan dalih
a tau jalan apa pt.n.
Pasall2.
Setiap anggota Koperasi mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang
sam a:
1. dalam mengamalkan:
a. Landasan-landasan, azas dan sendi dasar Koperasi.
b. Undang-undang, peraturan pelaksanaannya, Anggaran Dasar dan
Anggaran Bumah Tangga Koperasi.
c. Keputusan-keputusan Rapat Anggota.
100 LAMP IRAN
Pasal13.
Setiap anggota Koperasi mempunyai hak yang sama untuk:
1. menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat
Anggotp..
2. memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus/Badan Pemeriksa.
3. meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan-ketentuan
dalam Anggaran Dasar.
4. mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada Pengurus di luar rapat,
baik dirninta atau tidak diminta.
5. mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.
6. melakukan pengawasan 1atas jalannya organisasi dan usaha-usaha Koperasi
menurut ketentuanketentuan dalam Anggota Dasar.
BA B VII.
ORGANISASI DAN JENIS KOPERASI
Bagian 5.
Organisasi Koperasi
Pasal 14.
(1) Sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang yang telah memenuhi
syarat-syarat termaksud di dalam pasal 10 dapat membentuk sebuah Koperasi;
(2 ) Di dalam hal di mana syarat yang dirnaksud di dalam ayat (1) pasal
ini tidak dapat dipenuhi, Menteri dapat menentukan lain.
Pasal15.
(1) Sesuai dengan kebutuhan dan untuk maksud-maksud efisiensi, Kope-
rasi-koperasi dapat memusatkan diri dalam :Koperasi tingkat lebih atas.
(2) Koperasi tingkat terbawah sampai' dengan tingkat teratas dalam hu-
bungan pemusatan sebagai terse but dalam ayat (1) pasal ini merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
(3) Koperasi tingkat lebih atas berkewajiban dan berwenang menjalankan
birnbingan dan pemeriksaan terhadap Koperasi tingkat bawah;
(4) Hubungan antar tingkat Koperasi sekaligus diatur dalam Anggaran
Dasar masing-masing Koperasi sejenis.
(5) Menteri inengatur lebih lanjut pelaksanaan dari ayat (1) pasal ini.
Pasal16.
(1) Daerah "kerja Koperasi Indonesia pada dasarnya didasarkan pada
kesatuan wilayr;h administrasi Pemerintahan dengan memperhatikan ke-
pentingan ekonomi.
(2) Di dalam hal di mana ketentuan ayat (1) pasal ini tidak dapat di-
penuhi, Menteri menentukan lain.
UNDANG-UNDANG KOPER AS! 101
Bagian 6.
Jenis Koperasi
Pasal17.
(1) Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk
efisiensi suatu golongan dalarn masyarakat yang homogen karena kcsamaan
aktivitas/kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-
anggotanya.
(2) Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan per-
kembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu
Koperasi yang sejenis dan setingkat.
(3) Dalarn hal ketentuan ayat (2) pasal ini tidak dapat dilaksanakan,
Menteri dapat m~nentukan lain.
PasallS.
(1) Koperasi-koperasi dari b~rbagai jenis dapat mendirikan organisasi
Koperasi jenis lain untuk tujuan ekonomi.
(2) Untuk memperjuangkan tercapainya cita-ci ta, tujuan dan kepenting-
an bersama Koperasi Indonesia, didirikan satu Badan oleh gerakan Koperasi,
yang bentuk organisasinya tunggal.
(3) Menteri memberikan pengesahan sebagai Badan Hukum bagi Badan
yang dimaksud dalarn ayat (2) di atas.
(4) Badan tersebut pada ayat (3) tidak melakukan kegiatan ekonomi
secara langsung.
B A B Vlll.
ALAT PERLENGKAP AN ORGANISASI KOPERASI
Pasall9.
(1) Alat perlengkapan organisasi Koperasi terdiri dari:
1. Rapat Anggota,
2. Pengurus,
3. Badan Pemeriksa.
(2) Bagi Kepentingan Koperasi dapat diadakan Dewan Penasehat.
Bagian 7.
Rapat Anggota
Pasal20.
(1) Rap at Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalarn tata kehi<.lupan
Koperasi.
(2) Keputusan Rapat Anggota sejauh mungkin diarnbil berdasark.an
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Dalam hal tidak tercapai
kata mufakat, keputusan diarnbil berdasarkan suara terbanyak.
(3) Dalarn hal diadakan pemungutan suara Rapat Anggota, maka tiap-tiap
Anggota mempunyai hak suara sarnafsatu.
102 LAMP IRAN
Pasal 21.
Rapat Ang,~ota Koperasi Indonesia menetapkan:
1. Anggaran Dasar.
2. Kebij aksanaan umum serta pelaksanaan keputusan-keputusan Koperasi
yang lebih atas.
3. Pemilihanjpengangkatanjpemberhentian Pengurus dan Badan Pemeriksa/
Penasehat.
4. Rencana Kerja, Anggaran Belanja, pengesahan Neraca dan kebijaksanaan
Pengurus dalam bidang organisasi dan perusahaan.
Baghin 8.
Pengurus Koperasi
Pasal22.
(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu Rapat
Anggota, sedang bagi Koperasi yang beranggotakan Badan-badan Hukum Ko-
perasi, Pengurusnya dipilih dari anggota-anggota Koperasi.
(2) Syarat-syarat untuk dapat dipilih atau diangkat sebagai anggota
Pengurus ialah:
a. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja,
b. syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar.
(3) Di dalam hal Rapat Anggota tidak berhasil memilih seluruh anggota
Pengurus dari kalangan anggota menurut ketentuan ayat (1), maka Rapat
Anggota dapat memilih untuk diangkat orang bukan anggota dengan mem-
perhatikan syarat-syarat di dalam ayat (2) dengan jumlah maksimum sepertiga
dari jumlah Pengurus.
(4) Masa jabatan Pengurus ditentukan dalam Anggaran Dasar dengan ke-
tentuan tidak boleh lebih dari 5 (lima) tahun.
(5) Sebelum mulai memangku jabatannya, anggota Pengurus mengang-
kat sumpah atau janji.
Pasal 23.
(1) Tugas kewajiban Pen gurus Koperasi adalah memimpin organisasi dan
usaha Koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar Pengadilan sesuai de-
ngan keputusan-keputusan Rapat Anggota.
(2) Pengurus dapat mempekerjakan seorang atau beberapa orang untuk
melakukan pekerjaan sehari-hari.
( 3) Pengurus bertanggung jawab dan wajib melaporkan kepada Rap at
Anggota:
a. Segala sesuatu yan~ menyangkut tata kehidupan Koperasi.
b. Segala laporan pemeriksaan atas tata-kehidupan Koperasi; khusus menge-.
UNDANG.UN'DANG KOPERASI 103
nai laporan tertulis daripada Badan Pemeriksa,, Pengurus menyampaikan
pula salinannya kepada Pejabat.
( 4) Tiap-tiap Anggota Pengurus harus memberi bantuan kepada Pej a bat
yang sedang melakukan tugasnya; untuk keperluan itu ia diwajibkan memberi
keterangan yang diminta oleh Pejabat dan memperlihatkan segala pembukuan,
perbendaharaan, serta persediaan dan alat-alat inventaris yang menjadi dan
merupakan kekayaan Koperasi.
(5) Penguru.s wajib menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan menurut
ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Anggaran Dasar.
(6) Pengurus wajib mengadakan buku dar'tar Anggota Pengurus yang
cara penyusunannya dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetap-
kan oleh Pejabat. .
(7) Pengurus harus menj aga kerukunan Anggota dan melayaninya sesuai
dengan pasal 3 ayat (4) dan ayat (6).
Pasnl24.
Pengurus berwenang melakukan tindakan-tindakan dan upaya-upaya bagi
kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan
keputusan-keputusan Rapat Anggota.
Pasal 25.
(1) Pengurus baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri menanggung,..ke-
rugian yang diderita oleh Koperasi karena kelainan atau kesengajaan yang
dilakukan oleh anggota-anggota Pengurus.
(2) Jika kelainar. itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa
orang anggota Pengurus, maka mereka bersama menanggung kerugian itu.
(3) Seseorang anggota Pengurus bebas dari tanggungannya, jika ia dapat
membuktikan bahwa kerugian tadi bukan oleh karena kelalaiannya, serta
ia k~lah berusaha dengan segera dan secukupnya untuk mencegah akibat drui
kelalaian tadi.
( 4) Terhadap penggan tian kerugian olf'h anggotajanggota-anggota Pen gu-
rus yang dilakukan karena kescngajaan, tidak menutup kernungkinan bagi
penuntut umum untuk melakukan tuntutan.
(5) Mengenai berlakunya ketentuan di dalam ayat (1) pasal ini, masing-
masing anggota Pcngurus di!mggap t.clah mengctahui segala scsuatu yang se-
mestinya patut diketahujnya.
Pasal 26.
Jika seseorang anggota Pengurus yang dituntut untuk memenuhi tanggung-
anny a dapat membuktikan bahwa kerugian yang didei'ita oloo Koperasi ha-
nya untuk sebagian kecil disebabkan kelalaiannya, maka dengan mempertim-
bangkan faktor-faJctor terse but Hakim Pengadilan Negeri dengan menyimpang
dari ketentuan pasal 25 ayat (2), dapat menentukan lain.
Bagian 9.
Badan Pemeriksa
Pasal 27.
(1) Anggota Badan Pemeriksa dipilih dari dan oleh anggota di dalam suatu
Rapat Anggota.
104 LAMPmAN
(2) Jabatan sebagai anggota Bad an Pemeriksa tidak dapat dirangkap de-
ngan jabatan Pengurus.
(3) Ketentuan-ketentuan mengenai Pengurus termaksud dalam pasal 22,
kecuali yang tersebut dalam ayat (3) berlaku pula bagi Badan Pemeriksa.
Pasa128.
Badan Pemeriksa bertugas untuk:
1. melakukan pemeriksaan terhadap tata-kehidupan Koperasi, termasuk or-
ganisasi usaha-usaha d<m pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus.
2. membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksa:::.n.
Pasal 29.
Badan Pemerikna berwenang sewaktuwaktu untuk:
1. meneliti segala catatan tentang, serta seluruh harta kekayaan Koperasi dan
kebenaran pembukuan.
2. mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan dari siapapun.
Pasal 30.
(1) Badan Pemeriksa harus merahasiakan hasil-hasil pemeriksaannya ter-
hadap pihak ketiga.
(2) Badan Pemeriksa bertanggung jawab terhadap Rapat Anggota.
BABIX
LAP ANGAN USAHA, PERMODALAN DAN
SISA HASIL USAHA
Bagian 10.
Lapangan Usaha.
Pasal 31.
Lapangan usaha Koperasi adalah di bidang produksi dan di bidang eko-
nomi lainnya berdasarkan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dengan pen-
jelasannya.
Bagian 11.
Permodalan Koperasi
Pasal 32.
(1) Modal' Koperasi terdiri dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pin-
jaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadang-
an serta sumber-sumber lain;
(2) Simpanan anggota di dalam Koperasi terdiri atas:
a. simpanan pokok,
b. s,impanan wajib,
c. simpanan sukarela,
(3) Simpanan sukarela dapat diterima oleh Koperasi dari' bukan anggota .
..
UNDANGUNDANG KOPERASI lOS
Pasal 33.
(1) Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama anggota yang
bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi;
(2) Simpanan wajib dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur
lebih lanjut di dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputus-
an-keputusan Rapat Anggota dengan mengutam&kan kepentingan Koperasi.
Bagian 12.
Sisa Hasil Usaha Koperasi
Pasal 34.
(1) Sisa hasil usaha Koperasi adalah pendapatan Koperasi yang diperoleh
di dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan
biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan;
(2) Sisa hasil usaha berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota
dan juga bukan anggota;
(3) Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan un.tuk
anggota dibagi untuk.
a. Cadangan Koperasi,
b. Anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya,
c. Dana Pen gurus,
d. Dana Pegawai/Kary'lwan,
e. Dana Pendidikan Kcperasi,
f. Dana Sosial,
g. Dana Pembangunan Daerah Kerja.
(4) Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
bukan anggota dibagi untuk: .
a. Cadangan Koperasi,
b. Dana Pengurus,
c. Dana Pegawai/Karyawan,
d. Dana Pendidikan Koperasi,
e. Dana Sosial,
f. Dana Pembangunan Daerah Kerja.
(5) Cara dan besarnya pembagian tersebut di dalam ayat (3) dan ayat (4)
pasal ini diatur di dalam Anggaran Dasar.
(6) Cara penggunaan sisa hasil usaha terse but di dalam ayat (3) dan ayat
(4) kecuali Cadangan Koperasi diatur di dalam Anggaran Dasar dengan meng
utamakan kepentingan Koperasi.
Pasa135.
(1) Koperasi mengatur pemupukan dan pcnggunaan cadangan yang cara
caranya ditetapkan dj dalam Anggaran Dasar.
(2) Pada pembubaran Koperasi sisa kekayaan Koperasi setelah diperguna
kan untuk menutup kerugian-kerugian Koperasi dan biaya-biaya penyelesaian
diberikan kepada perkumpulan Koperasi atau kepada Badan lain yang azas
dan tujuannya sesuai dengan Koperasi.
LAMPIRAN
106
BABX
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal36.
(1) Tanggungan anggota adalah kewajiban untuk menanggung bersama
atas kerugian yang diderita, baik yang timbul pada penutupan tahun buku
maupun pada rembubaran Koperasi.
(2) Tanggungan anggota dapat bersifat tanggungan terbatas a tau tapggung-
an tidak terbatas; setiap Anggaran Dasar Koperasi memuat salah satu sifat
tanggungan terse but di atas.
(3) Dalam hal tanggungan anggota ditetapkan terbatas, maka kerugian
yang timbul hanya dapat dibebankan kepada kekayaan Koperasi dan jumlah
tanggU.ngan anggota seperti yang ditetapkan di dalam Anggaran Dasar.
(4) Pada waktu pembubaran Koperasi, Anggota yang telah kelu:u- tidak
be bas dari kewajiban menanggung kerugian termaksud di dalam ayat (2)
pasal ini, sepanjang kerugian ini timbul sebagai akibat dari salah satu kejadian
di mana yang bersangkutan masih menjadi anggota dengan ketentuan bahwa
saat keluarnya anggota tersebut belum lewatjangka waktu 12 bulan;
(E) Dalam hal terdapat anggota/anggota-anggota sebagai penanggung ke-
rugian Koperasi termaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) pasal ini, ternyata
tidak mampu untuk membayar penuh jumlah tanggungannya, maka anggota-
anggota yang lain diwajibkan menanggung kewajiban mereka yang tidak mam-
pu itu, masing-masing sama besarnya.
BABXI
PERANAN PEMERINTAH
Pasal37.
Pemerintah berkewajiban untuk memberikan bimbingan, pengawasan,
perlindungan dan fasilitas terhadap Koperasi serta memampukannya untuk
melaksanakan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 beserta penjelasannya.
Pasal38.
(1) Guna melaksanakan kewajiban tersebut pada pasal 37, dengan tidak
mengurangi hak dan kewajiban Koperasi untuk mengatur diri sendiri, Peme-
rintah dengan Peraturan Pemerintah menetapkan kebijaksanaan, mengatur
pembinaan, bimbingan, pemberian fasilitas, perlindungan, dan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan Koperasi.
(2) Menteri menunjuk Pejabat dan menetapkan batas-batas wewenang Pe-
jabat yang diserahi tugas di bidang pembinaan, bimbingan dan pengawasan;
(3) Pejabat senantiasa dapat menghadiri dan turut berbicara dalam Rapat
Pengurus dan Rapat Anggota. Dalam keadaan luar biasa, Pejabat berwenang
mengadakan Rapat Anggota, menentukan acaranya dan melakukan pembi-
caraan.
Pasal39.
Pemeriksaan terhadap Koperasi oleh Pejabat dapat dilakukan sendiri, atau
oleh orang lain atau oleh Badan yang ditunjuknya. Pejabat dan/atau Pemeriksa
wajib merahasiakan segala hasil pemeriksaannya.
LAMP !RAN 107
Pasal40.
Kredit dan Pemerintah dan kewajiban pajak bagi Koperasi ditetapkan de-
ngan peraturan perundang-undangan tersendiri, dengan mengingat fungsi Ko-
perasi Clan ciri-<:iri khusus yang dimilikinya.
BA BXII
KEDUDUKAN HUKUM KOPERASI
Bagian 13.
Kedudukan Hukum Koperasi
Pasal 41.
Koperasi yang akte pendiriannya disahkan menurut ketentuan Undang
undang ini adalah Badan Hukum.
Pasal42.
(1) Wewenang untuk memberikan Badan Hukum Koperasi ada pada Men
teri.
(2) Menteri dapat memberikan kepada Pejabat wewenang untuk memberi-
kan Badan Hukum Koperasi dimaksud dalam ayat (1) di atas.
Pasal43.
(1) Badan Hukum Koperasi termaksud dalam pasal 41 dinyatakan dalam
akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar yang isinya tidak boleh berten-
tangan dengan Undang-undang ini.
(2) Menteri menentukan pedoman tentang isi dan cara-cara penyusunan
Anggaran Dasar Koperasi.
Bagian 14.
Cara-cara Mendapatkan Badan Hukum Koperasi
Pasal 44.
(1) Untuk mendapatkan hak Badan Hukum, pendiri-pendiri Koperasi
mengajukan akta pendirian kepada Pejabat. Akta pendirian yang dibuat dalam
rangkap 2 (dua), di mana satu di antaranya bermeterai, bersama-sama petikan
Berita Acara tentang Rapat pembentukan yang memuat catatan ten tang jum-
lah anggota dan nama mereka yang diberikan kuasa untuk menanda-tangani
akta pendirian, dikirim kepada Pejabat.
(2) Pada waktu menerima akta pendirian, Pejabat mengirim/menyerahkan
sehelai tanda terima yang bertanggal kepada pendiri-pendiri Koperasi.
(3) Jika Pejabat berpendapat bahwa isi akta pendirian itu tidak berten-
tangan dengan Undang-undang ini maka akta pendirian didaftar dengan me-
makai nomor urut dalam buku Daftar Umum yang disediakan untuk keperln-
an itu pada Kantor Pejabat.
( 4) Tanggal pendaftaran akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi
berdirinya Koperasi.
108 UNDANG-UNDANG KOPERASI
(5) Kedua buah akta pendirian terse but dalam ayat (1) pasal ini dibubuhi
tanggal, nomor pendaftaran serta tanda pengesahan oleh Pejabat atas kuasa
MenterL Sebuah akta pendirian yang tidak bermeterai disimpan di kantor
Pejabat, sedang sebuah lainnya yang bermeterai dikirimkan kepada pendiri-
pendiri KoperasL
(6) Jika terdapat perbedaan antara kedua akta pendirian yang telah di-
syahkan tersebut maka akta pendirian yang disimpan di kantor Pejabatlah
yang dianggap benar.
(7) Pejabat mengumumkan setiap pengesahan Koperasi di dalam Berita
Negara.
(8) Buku Daftar Umum beserta akta-akta yang disimpan pada kantor
Pejabat, dapat dilihat dengan cuma-cuma oleh umum; salinan ataupun petikan
akta-akta dapat diperoleh dengan mengganti biaya.
(9) Menteri dapat mengadakan pengecualian mengenai pembayaran bea
materai atas akta pendirian dimaksud dalam ayat (1) pasal ini.
Pasal45.
Sejak tanggal pendaftaran sebagai dimaksud dalam pasal 44 ayat (3),
Koperasi yang bersangkutan adalah Badan Hukum, sehingga segala hak dan
kewajiban yang timbul serta ikatan yang diadakan atas namanya sebelum
tanggal pendaftaran tersebut, seketika itu beralih kepadanya.
Pasal46.
(1) Pejabat dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung
. sejak Pejabat menerima permintaan pengesahan seperti terse but dalam pasal
44 harus telah memberikan pengesahannya.
(2) balarn hal Pejabat berkeberatan atas isi akta pendirian yang diajukan
oleh pendiri-pendiri, karena dianggapnya tidak sesuai dengan Undang-undang
ini beserta ketentuan-ketentuan pelaksanaannya, maka 3 (tiga) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu sebagai dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, Pejabat
harus telah memberikan penolakan tertulis yang membuat alasan-alasan,
dikirim dengan pos tercatat atau dengan cara lain yang dapat dipertanggung-
jawabkan kepada pendiri-pendiri yang tembusannya dikirim kepada Pejabat
yang lebih tinggi dan kepada Menteri.
(3) Terhadap penolakan tersebut dalam ayat (2) pasal ini, dalam waktu
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung mulai hari berikutnya diterima-
nya surat penolakan oleh pendiri-pendiri, pendiri dapat memajukan banding
kepada Menteri. '
(4) Menteri ,memberikan keputusannya selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan terhitung mulai hari berikutnya diterimanya surat permohonan banding.
(5) Keputusan Menteri merupakan keputusan terakhir.
Pasal47.
(1) Dalam hal terjadi perubahan Anggaran Dasar, maka berlaku tata-cara
dan kewajiban sebagaimar.a tersebut dalam pasal 44 dengan pengertian, bahwa
akta-perubahan bersama-sama petikan Berita-Acara tentang Rapat Anggota
Perubahan Anggaran Dasar yang antara lain memuat jumlah anggota dan
yang hadir pada Rapat Perubahan tersebut dan nama mereka yang diberikan
ku:>sa untuk menandatangani akta perubahan dikirim kepada Pejabat.
UND ... NG-UNDANG KOPERASI 109
(2) Ketentuan-ketentuan di da\arn pasal 46 berlaku pula terhadap akta-
perubahan yang dimaksud di dalam ayat (1) pasal ini.
Pasal48.
(1) Perkumpulan atau badan perekonomian apapun yang didirikan tidak
menurut ketentuan Undang-undang ini dilarang memakai nama/istilah Kope-
rasi kecuali dengan izin Menteri.
(2) Ketentuan ayat (1) pasal ini tidak berlaku bagi Badan-badan Peme-
rintah dan Badan-badan Keilmiahan.
B A B XIII.
PEMBUBARAN KOPERASI
Bagian 15.
Cara pembubaran Koperasi.
Pasal49.
(1) Pembubaran Kcperasi dilakukan bila dikehendaki oleh Rapat Anggota.
(2) Pembubaran Kc'perasi dapat juga dilakukan oleh Pejabat bila:
a. Terdapat bukti-buh:ti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak lagi me-
menuhi ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang irii.
b. Kegiatan-kegiatan Koperasi yang bersangkutan bertentangan dengan
ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
c. Koperasi yang bersangkutan dalam keadaan sedemikian rupa sehingga
tidak dapat diharapkan lagi kelangsungan hidupnya.
(3) Keberatan terhadap alasan yang dipergunakan Pejabat untuk mem-
bubarkan Koperasi karena hal-hal yang tercantum dalam ayat (2) pasal ini,
dapat diajukan kepada Menteri.
(4) Pembubaran Koperasi dinyatakan dalam surat keputusan Pejabat,
diumumkan dalam Berita-Negara dan dicatat dalam Buku Daftar Umum dari
kantor Pejabat di mana akta pendirian terdaftar.
Pasal 50.
(1) Pembubaran Koperasi.atas kehendak Rapat Anggota seperti dimaksud-
kan dalam ayat (1) pasal 49 dilakukan oleh Pejabat setelah ia menerima surat
permintaan resmi dari Pengurus Koperasi yang bersangkutan atau mereka
yang dikuasakan khusus untuk itu.
(2) Di dalam surat permintaan itu harus disertakan petikan Berita/Acara
Rapat Anggota Pembubaran Koperasi yang bersangkutan, ~yang memuat
tentang keputusan Rapat Anggota untuk membubarkan Koperasi tersebut.
Pasal 51.
(1) Pembubaran Koperasi yang didasarkan atas salah satu alasan yang
termuat dalam ayat (2) pasal 49 dilaksanakan oleh Pejabat setelah waktu
3 (tiga) bulan sejak ia memberitahukan maksudnya secara tertulis, dikirim
dengan pos tercatat atau dengan cara lain yang dapat dipertanggungjawab-
kan kepada Koperasi yang bersangkutan disertai alasan-alasannya, apabila
Koperasi yang bersangkutan tidak menyatakan keberatannya.
110 LAMP IRAN
Tindasan dari surat tersebut harus dikirim kepada Menteri dan Pejabat
yang lebih tinggi,
(2) Dalam waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal diterirnanya surat
dari Pejabat turmaksud dalam ayat (1) pasal ini. Pengurus atau sekurang-
kurangnya sepersepuluh dari jumlah anggota Koperasi yang bersangkutan
berhak untuk menyatakan secara tertulis tentang keberatannya, dikirirn
dengan pos tercatat atau dengan cara lain yang dapat dipertanggungjawab-
kan kepada Menteri, yang tindasannya harus dikirim kepada Pejabat yang
bersangkutan, .
(3) Menteri harus menyatakan pendapatnya secepat-cepatnya terhadap
keberatan tersebut dan mengirimkan segera pendapatnya itu kepada Pejabat
yang bersangkutan yang selanjutnya harus mengambil keputusan yang sesuai
dengan pendapat Menteri.
Bagian 16.
Penyelesaian
Pasal52.
(1) Dalam surat keputusan Pejabat tentang pembubaran Koperasi sekali-
gus dicantumkan nama (nama-nama) orang (orang-orang) atau Badan yang
diberi tugas melaksanakan penyelesaian, selanjutnya disebut Penyelesai,
yang hak, wewenang dan kewajibannya diatur dalam pasal 53 Undang-undang
ini;
(2) Sejak tanggal dikeluarkannya surat keputusan oleh Pejabat, tentang
pembubaran Koperasi sebagai tersebut dalam ayat (1) pasal ini, Penyelesai
secara sah dapat melakukan tugasnya;
( 3) Penyelesai bertanggung jawab kepada Pejabat;
(4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi yang bersangkutan
masih tetap berstatus sebagai Badan Hukum.
Pasal53.
Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban sebagai berikut;
1. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi serta
mewakilinya di depan dan di luar pengadilan.
2. Mengumpulkan segala keterangan-keterangan yang diperlukan.
3. Memanggil anggota dan bekas anggota termasuk di dalam pasal 36, baik
satu per satu atau bersama-sama.
4. Menetapkan jumlah bagian tanggungan yang harus dibayar oleh masing-
masing anggotadan bekas anggota termaksud dalam pasal36.
5. Menetapkan oleh siapa dan menurut perbandingan bagairnana biaya
penyelesaian harus dibayar.
6. Mempergunakan sisa kekayaan Koperasi sesuai dengan azas tujuan Kope-
rasi atau keputusan Rapat Anggota terakhir atau sebagai tercantum di
dalam Anggaran Dasar.
7. Menentukan penyirnpanan dan penggunaan segala arsip Koperasi.
8. Menetapkan pembayaran biaya penyelesaian yang didahulukan dari
pembayaran hutang lairmya.
9. Setelah berakhir penyelesaian menurut jangka waktu yang ditetapkan
oleh Pejabat, maka Penyelesai membuat Berita-Acara tentang penyelesaian
itu.
UNDANG-UNDANG KOPER AS! 111
Bagian 17.
Hapusnya Badan Hukum Koperasi
Pasal54.
(1) Pejabat mengumumkan selesainya penyelesaian dalam Berita-Negara.
(2) Sejak tanggal pengumuman dalam Berita-Negara tersebut da!am ayat
(1) pasal ini hapuslah status Badan Hukum Koperasi.
BAB XIV.
KETENTUAN PIDANA
Pasal 55.
(1) Dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya seratus rupiah
anggota Pengurus yang dengan sengaja melanggar ketentuan pasal 9 ayat
(2), atau pasal23 ayat (6).
(2) Dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya lima ratus rupiah
atau hukuman kurungan selama-lamanya empat belas hari barang siapa yang
dengJJl sengaja melanggcr ketentuan pasal 23 ayat ( 4) atau ayat (5).
( 3) Dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya seribu rupiah
atau hukuman kurungan selama-Jamanya satu bulan barang siapa yang dengan
sengaja atau karena lalai melanggar ketentuan pasal 30 ayat (1) atau pasal 39.
(4) Dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya dua ribu rupiah
atau hukuman kurungan selama-lamanya dua bulan barang siapa yang dengan
sengaja melanggar ketentuan di dalam pasal 48.
(5) Perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman tersebut dalam
ayat (1), (2), (3) dan (4) pasal inidianggap sebagai pelanggaran:
(6) Sanksi-sanksi lain di luar ketentuan-kP-tentuan tersebut di dalam pasal
ini berupa sanksi-sanksi administratif diatur oleh Menteri.
Pasal 56.
Di samping mereka yang berdasarkan hukum acara pidana mempunyai
wewenang penyidikan urn urn, Pejabat yang diangkat atas dasar pasal 1 Undang-
undang ini juga berwenang melakukan penyidikan dan menentukan pelang-
garan serta membuat berita-acara dengan mengingat sumpah jabatan atas
pelanggaran-pelanggaran seperti tersebut dalam ayat (1) sampai dengan ayat
( 4) pasal 55 Undang-undang ini.
BAB XV. ~
KETENTUAN-KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 57.
(1) Semua Koperasi yang telah berdiri sebelum berlakunya Undang-
undang ini, harus sudah menyesuaikannya dengan Undang-undang ini se-
lambat-lambatnya dalam waktu satu tahun sejak dikeluarkannya Undang-
undang ini;
(2) Menteri mengatur segala ketentuan mengenai pelaksanaan penye-
suaiandimaksud dalam ayat (1) pasal ini;
112 LAMPIRAN
BA B XVI.
KETENTUAN-KETENTUAN
PENUTUP
Pasal58.
Undang-undang ini disebut "Undang-undang tentang Pokok-pokok Per-
koperasian" dan mulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Undang-undang ini dengan penempatannya dalam LembagaNegara Republik
Indonesia.
-------''-
Sumber: Swasono, Sri-Edi (Editor). 1983. Koperasi di Dalam Orde Ekonomi lndoneia.
Penerbit: Universitis Indonesia. Jakarta. Hal. 291-307.
II
MANAJEMEN DAN
PENGENDALIAN
KEUANGAN AGRIBISNIS
TUJUAN
Keterangan gambar:
A. Ternak sedang makan
B. Pasar dalam keadaan sibuk
C. Kurva penawaran-permintaan
D. Pemrosesan daging
E. Pemenuhan kebutuhan konsumen
ILMU EKONOMI
UNTUK PARA MANAJER
HARGA
PERM!NTAAN
c
KUANTITAS
116 ILMU EKONOMJ UNTUK PARA MANAJER
~-
.1/ Pasar
j
ILMU EKONOMI UNTUK PARA MANAJER 117
terbatas dan mahal. Mereka terus-menerus mencari cara yang semakin efisien
untuk menghimpun berbagai sumber daya agar mampu mengeruk uang para
konsumen dengan barang dan pelayanan yang lebih baik. Satu-satunya aspek
terpenting dalam sistem pasar bebas adalah orientasinya ke arah keinginan
konsumen. Dalam sistem pasar be bas "konsumen berkuasa."
Jika konsumen menginginkan lebih banyak udang daripada yang tersedia
di pasar, para pemilik restoran dan para perantara bahan pangan akan me-
naikkan harga penawaran. Karena harga mnU mencerminkan kelangkaan,
maka akan makin sedikit konsumen yang sanggup membayar udang. Tetapi
bersamaan dengan itu, harga pasar yang lebih tinggi mendorong perusahaan
penangkap dan pengalengan ikan menyediakan lebih banyak jam kerja untuk
menangkap dan memroses makanan enak yang berharga itu. Dan bila situasi
tersebut bertahan cukup lama, para penangkap ikan bal1kan akan berani
menanarn modal untuk P-temperbanyak kapal penangkap udang. Jika penawar-
an udang melebihi perm~ntaan konsumen, harganya akan jatuh. Dengan demi-
kian, permintaan konsumen perlahan-lahan dapat naik kembali.
Penyesuaian semacam ini sering disebut sebagai tangan yang tidak ter-
lihat (the invisible hand) yang merupakan mekanisme sis'tem. pasar bebas
dalam mengarahkan keputusan ekonomi. Ungkapan yang terkenal ini dicipta-
kan oleh Adam Smith dalam bukunya yang terkenal Wealth of Nation pada
tahun 1776. Smith percaya bahwa kepentingan konsumen akan dilayani
sebaik-baiknya jika bisnis perorangan bebas untuk bertindak menurut ke-
pentingan mereka sendiri tanpa pembatasan yang dibuat-buat atau carnpur
tangan pemerintah, jika jumlah penjual dan pembeli cukup banyak, dan jika
kegiata.n seorang pembeli atau penjual tidak tedalu besar sehingga tidak dapat
mempengaruhi harga pasar semuanya. Menurut teori ini, makin luas situasi
persaingan sempurna antarbisnis, makin efe!{tif "tangan yang tidak terlihat"
ini dalam membimbing keputusan-keputusan ekonomi yang akan menguntung-
kan semua pihak. Sistem pasar yang tidak atau hampir tidak dicarnpuri
pemerintah sering disebut sebagai pasar bcbas atau kebijakan lepas tangan
(laissez-faire or hands-off policy).
Banyak orang percaya bahwa produksi pertanian merupakan contoh ter-
baik dari persaingan sempuma. Jumlah produsen pertanian yang besar, ke-
seragaman diri sebagian besar komoditi pertanian, dan jumlah pembeli pro.
duk tani yang besar, secara bersama-sama menghasilkan situasi pasar bebas
yang berhasil. Melalui pasar, para produsen pertanian akan segera mengetahui
perubahan keinginan konsumen d!lll para produsen tersebut akan menanggapi
hal itu dengan cepat.
Sistem Kapitalistik
Pasar bebas Amerika Serikat merupakan sistem kapitalistilt Kapitalisme
merupakl1 suatu sistem di mana harta (property) dimiliki dan dikendalikan
oleh miUyarakat biasa. Setiap keuntungan yang dapat dihasilkan dengan meng-
gUnakan harta pribadi menjadi hak dari pemilik harta tersebut. Motif untuk
mencari laba, ditambah dengan adanya kemungkinan untuk menumpuk ke-
kayaan, oleh banyak pihak dianggap sebagai satu-satunya faktor terbesar yang
mengakibatkan keberhasilan ekonomi Amerika Serikat tidak dapat ditandingi
oleh negara lain .
Bisnis merupakan organisasi yang diciptakan oleh pemilik harta pribadi
untuk mengkoordinasi dan memanajemen hartanya guna menghasilkan laba.
us MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Dalam pengertian yang lebih luas, bisnis merupakan wahana sistem usah,a
bebas. Pemilik harta pribadi dapat mendelegasikan pengendalian hartanya
kepada manajer profesional, tetapi para pemilik tersebut tetap memegang
kendali terakhir atas hartanya sendiri. Konsep harta pribadi, yang disertai
oleh sistem pasar bebas, merupakan jan tung perekonomian Amerika Serikat.
Mengapa Ada Laba Ada beberapa penjelasan mengenai laba. Pertama, laba
merupakan imbalan atas keberanian risiko dalam bisnis. Kalau pemilik harta
pribadi mempercayakan sumber daya perorangan pada proyek bisnis, pengem-
balian atas modal yang ditanam (return on investment) tidak dijamin. Selalu
ada kemungkinan bahwa proyek akan gaga! dan ser;nua atau sebagian modal
yang ditanam akan hilang. Makin besar risiko yang terlibat, makin besar laba
yang bisa diperoleh jika usaha berhasil. Kenyataannya, pengharapan akan
keuntungan yang lebih besar merupakan kekuatan motivasi di belakang usaha
yang sangat berisiko.
Kedua, laba dihasilkan oleh pengendalian atas sumber daya yang langka.
Di Amerika hampir semua harta dimiliki dan dikendalikan oleh masing-masing
warga negara. Kalau seorang warga negara memiliki sumber daya yang di-
inginkan orang lain, maka pihak yang menginginkan akan menawarkan harga
yang lebih tinggi sehingga pemilik akan mendapat laba. Makin besar perminta-
an akan sumber daya, makin tinggi harga dan makin besar laba bagi pemilik
atau para pemilik.
Ketiga, laba bisa diperoleh karena orang-orang tertentu bisa mendapat
informasi yang tidak tersebar luas. Pemilik sumber yang mempunyai penge-
tallUan khusus seperti cara pemrosesan yang bersifat rahasia, rumus-rumus,
dan resep, dapat menggunakan informasi ini secara eksk:11sif sehingga bisa
sangat unggul dalam persaingan. Semua konsep mengenai hak paten dan hak
cipta berkembang sebagai bagian dari usaha formal untuk mendorong daya
cipta dengan adanya jaminan bahwa pencipta akan mendapat laba atas gagas-
an-gagasannya.
Keempat, ada !a')a yang bisa diperoleh hanya karena beberapa bisnis di-
kelola lebih efektif ketimbang bisnis lain. Para manajer dari bisnis semacarn
itu seringkali merupakan perencana dan pemikir yang kreatif yang organisasi-
nya sehari-hari berjalan dengan sangat efisien. Tambahan untuk pelaksanaan
kerja yang lebih 0aik ini biasanya adalah laba.
120 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Motif untuk mencari laba merupakan penggerak utama sistem pasar beb11.~
yang bersifat kapitalistik. Harapan untuk mendapat 'dan menabung laba men-
dorong kreativitas dan efisiensi antarmanusia. Harapan tersebut merangsang
kita untuk menjalankan usaha yang berisiko dan mengembangkan cara-cara
untuk mengurangi biaya dan memperbaiki teknik kerja. Semua itu berlang-
sung dalam upaya untuk selalu memuaskan kebutuhan konsumen.
Laba Ekonomi
lAba ekonomi (economic profits) didefinisikan sebagai laba akuntansi (ac-
counting profit) dikurangi biaya oportunitas (opportunity cost). Dengan
demikian, untuk mengetahui laba ekonomi kita harus menguji berbagai
.altematif untuk menggunakan sumber daya. Analisis atas berbagai altematif
ekonomi akan menjadi mudah jika kita memusatkan perha1!ian pada biaya
oportunitas.
Sam Petrocelli memiliki dan mengoperasikan pabrik pupuk yang besar.
Dia berumur 40 tallun, lulusan sekolah tinggi (college), dan sangat puas
dengan bisnisnya. Baru-baru ini dia menanam modal sebesar $600.000 dalam
*Penekanan dengan cetak miring pada kata "penghasilan" dilakukan untuk mengingatkan
bahwa biaya oportunitas bukan berbentuk pengeluaran atau ongkos nyata tetapi merupa
kan hasil alternati( yang bisa dianggap sebagai biaya atau pengorbanan un~uk pilihan
yang diambil- penerjemah.
122 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
bisnisnya. Sam menerima gaji sebesar $30.000 per tahun, dan tahun lalu
pembukuannya menunjukkan bahwa bisnisnya me:1ghasilkan laba sebesar
$80.000. Nah, sampai di mana keberhasilan Sam dapat kita evaluasi sebagai
berikut.
Kita mulai dengan laba akuntansi sebesar $80.000 ditambah gajinya
$30.000; hasilnya menunjukkan bahwa Sam merealisasi $110.000 dari bisnis-
nya tahun lalu. Kemudian kita harus menghitung biaya kesempatan yang
sesuai. Untuk ini kita perlu tahu alternatif mana yang bisa diterapkan Sam
dalam menggunakan berbagai sumber dayanya: Pertama, sumber daya Sam
meliputi waktu dan bakat. Dia mengutarakan bahwa dia dapat menjual bisnis-
nya dan pergi bekerja untuk orang lain dengan gaji kira-kira $30.000 per
tahun. Ini merupakan biaya oportunitas yang memperhitungkan waktu dan
kemampuan Sam dalam manajemen. Kemudian dia harus mempertimbangkan
modal yang ditanamnya sebesar $600.000. Apa saja alternatif yang dapat
digunakan? Anggaplah misalnya dia dapat: (1) menyimpannya sebagai tabung-
an dengan suku bunga 8%; (2) membeli obligasi pemerintah dengan bunga
9%; atau (3) menanamnya sebagai obligasi perseroan dengan bunga 10%.
Biaya oportunitas al}an sebesar 10% dari $600.000, atau $60.000 setiap tahun
karena itulah altematif yang paling menguntungkan dari penggunaan uangnya.
Laba ekonomi Sam akan menjadi sebagai berikut:
BM=PM
Prinsip ini mengandung gagasan bahwa masukan (input) hanya boleh di-
tambahkan pada proses produksi sampai pada titik di mana biaya-biayanya
persis sama dengan tambahan pendapatan yang dihasilkan sebagai keluaran
(output).
Sebagai ilus'zrasi: beberapa tahun yang lalu Roberta Sutton, Manajer
Riverside Orchllfds, Inc. menghadapi suatu masalah. Walaupun pohon-pohon
apelnya sangat sehat dan sebagian besar sedang dalam tahap produktivitas
yang prima, namun keluaran apelnya tetap menurun. Manajer tersebut tabu
bahwa cuaca tidak menjadi masalah. Setelah berkonsultasi dengan penyuluh
hortikultura, Ruberta berkeyakinan bahwa pohon-pohon rupanya tidak di~
buahi sebagaimana mestinya, jadi dia membuat rencana untuk menambah
sarang lebah ke dalam kebun buah-buahan. Kedua usaha ini tampaknya saling
membantu. Lebah-lebah. akan membantu pembuahan dan karenanya akan
menambah produksi ape!, dan hampir bisa dipastikan bahwa lebah tersebut
juga akan menghasilkan madu untuk dijual bersama ape!.
Ma.Salah utama yang dihadapi Roberta pada peristiwa ini adalah me-
mutuskan jumlah sarang lebah yang optimum. Dia memutuskan untuk ber-
eksperimen di atas satu petak pohon ape! terpisah dari kebun buah yang luas-
ILMU EKONOMI UNTUK PARA MANA.JER 125
0 200
1 220
2 228
3 234
4 237
5 236
Ju111lah Biava Variabel (3) Jumlah biaya uariabel sama dengan jumlah unit
masukan variabel dikalikan dengan biaya masukan. Pada contoh ini, sarang
lebah berharga $30. Jadi, kolom 3, hanya merupakan hasil perkalian antara
jumlah sarang lebah pada kolom 1 dengan $30 harga setia~ sarang. (Dalam
.::ontoh tersebut, dianggap semua masukan lainnya yang diperlukan untuk
produksi ape! tetap konstan). Dengan demikian, "daya laba" atau profitabili-
tas dari penambahan satu masukan variabel secara berkesinambungan dapat
diuji.
Jumlah Biaya Tetlp (4) Jum/ah biaya tetap adalah konstan. Biaya tetap tidak
berubah karena perubahan tingkat produksi. Biaya-biaya ini harus dibayar
tanpa memperhitungkan sarang lebah yang digunakan. Di sini biaya tetap
meliputi semua biaya lain untuk memproduksi ape!. Biaya-biaya ini diper-
kirakan oleh manajer sejumlah $1.000 untuk setiap 1 acre bidang tana.'1.
TABEL Biaya dan Pendapatan untuk Hubungan Lebah-Apel
5-2
-
N
a-
Biaya Marjinal (6) Biaya marjinal didefinisikan sebagai biaya yang pasti
dikeluarkan untuk memproduksi satu unit tambahan keluaran. Sebagaimana
tersirat dalam namanya, ke dalam biaya marjinal termasuk perubahan biaya
antara dua tingkat keluaran yang berurutan. Biaya marjinal menunjukkan
perubahan jumlah biaya dibagi dengan perubahan keluaran. Contohnya,
($1.030- $1.000) + (220 bushel- 200 bushel)= $1,50/bushel.
Jumlah pendapatan (7) Jumlah pendapatan sama dengan jumlah unit yang
dijual dikalikan dengan harga jual. Dalam kasus ini, apel berharga $6 per
bushel; kolom jumlah pendapatan sama dengan kolom 2 dikalikan dengan
$6.
Kita akan menyimak satu contoh lagi untuk memperjelas konsep ini.
Joe Brown merupakan seorang peternak sa_:1i dan ber!>asrat untuk mensub-
128 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
RUMPUT JAGUNG
(KG) (KG) TSM TOTAL BIAY A RANSUM
harga rumput
RKH
harga jagu ng
dan yang diinginkannya adalah nilai rata-rata tertinggi untuk keempat mata
kuliah tersebut. Apa yang harus dilakukannya jika hubungan antara jam
belajar dan nilainya seperti terlihat pada Tabel 5-4?
Jane mengalokasikan jam belajarnya dengan selang-seling 5 jam dan telah
mengestimasi nilai ujiannya dari setiap mata kuliah untuk setiap pertambah-
an 5 jam belajar pada mata kuliah bersangkutan. Jadi, jika Jane mencurahkan
semua jam belajarnya untuk Sejarah, nilai ujian sejarah akan dimaksimisasi
tetapi ketiga mata kuliah Jain aJ.::an mendapat nilai rendah.
Jika Jane menerapkan prinsip pengembalian marjinal yang sama, dia akan
mer.yediakan 10 jam untuk Sejarah, Bahasa Inggris, dan Agribisnis serta
tidak usah mempelajari Pemasaran. Tidak ada kombinasi jam belajar yang
akan memberikan nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada kombinasi ter-
sebut.
yang lebih rendah, atau kuantitas yang lebih besar ditawarkan pada harga yang
sama. Gambar 5-3 menggambarkan penambahan penawaran. Pergeseran ke
arah sebaliknya, yaitu perpindahan ke kiri, akan menunjukkan berkurangnya
penawaran.
Beberapa fa!{tor dapat menyebabkan pergeseran kurva penawaran badan
usaha. Karena jumlah produk yang ingin ditawarkan atau dipasok sangat
tergantung pada hubungan biaya marjinal dan pendapatan marjinal, maka
segala sesuatu yang merubah struktur biaya suatu badan usaha dapat meng-
geser kurva penawarannya. Beberapa faktor mencakup hal-hal berikut.
1. Perubahan teknologi: Perbaikan efisiensi menggeser kurva penawaran ke
kanan.
2. Perubahan harga mastkan: Kenaikan harga masukan menggeser kurva pe-
nawaran ke kiri.
3. Cuaca: Keadaan cuaca yang buruk dapat menggeser kurva penawaran
ke kiri.
~ 20
10
0o 100
Kuantitas (unit)
81 = Penawaran semula
S2 = Penawaran setelah pergeseran
ILMU EKONOMI UNTUK PARA MANAJER 131
atau kanan. Misalnya, produsen atau petemak sapi akan menurunkan pe-
nawaran sapi apabila harga jagung (makanan sapi) meningkat. Mengapa?
Jagung merupakan masukan dalam pemeliharaan temak; dengan naiknya
harga jagung, biaya pemeliharaan sapi juga ikut bertambah. Dengan demi-
kian, kurva 'penawaran sesungguhnya merupakan kurva biaya marjinal.
Di samping itu, produsen juga "mempunyai" kurva penawaran jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek produsen akan melanjut-
kan produksi sampai biaya variabel dapat ditutupi. Dalam jangka panjang
produsen harus menutupi semua biaya produksi - baik biaya tetap maupun
biaya variabeL (Kurva penawaran jangka panjang sebaiknya diartikan sebagai
kurva penawaran yang direncanakan dalam arti bahwa hal itu mengandaikan
belum dipasangnya fasilitas produksi yang merupakan komponen biaya
tetap- penerjemah.) Dengan demikian,
~
40 -------~-
30 1 Perrr,
"'~ 1 'IJra.,IJ
"'
J: 20 --------+----------------
1 I
I I
10 I I
i I
0
0 100
Kuantitas {unit)
132 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISN1:.
50
o,
40
;;;
- 30
"'
"'
"'
J:
20
10
0
0 100 400 600
Kuantitas (unit)
Dt Permintaan semula
02 Permintaan setelah pergeseran
K,
Kuantitas
134 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGR!BISNIS
D 1985
~ ''
H 1984 1---------'lr-----:>1('"
~ H1985
K 1985 K 1984
Kuan.titas
Efastisitas
Para manajer sering terlibat dalam meramalkan kadar derajat reaksi konsumen
terhadap perubahan harga. F,lastisitas merupakan cara yang tepat untuk meng-
ukur respons konsumen. Elastisitas permintaan menggambarkan persentase
perubahan dalam kuantitas permintaan kalau harga berubah 1%. Jika per-
mintaan terhadap bibit bluegrass (sejenis rumput lapangan) bertambah 1%
karena penurunan hanya 1%, maka elastisitas permintaan bib it bluegrass
ialah 1,0. Rumus elastisitas adalah:
% perubahan kuantitas
Elastisitas = - - - - - - - - -
% perubahan harga
a tau
kuantitas baru- kuantitas lama harga baru + harga lama
-----------x--------
kuantitas baru + kuantitas lama harga baru- harga lama
40
~~ 30 --+--- I I
j!! 20 ---+----+----
1 I I
10 ----+----+----+----
1 I I 0
Kuantitas (unit)
Ini berarti bahwa apabila harga turun 1%, kuantitas pem1intaan bertarnbah
2,33%. Tetapi apabila harga turun daru $20 rnenjadi $10, kuantitas akan naik
dari 300 rnenjadi 400 bushel. Berdasarkan persentase, perrnintaan kurang
responsif pada tingkat ini.
lei> Elastis
lei = Uniter
lei< Tidak elastis
Jadi, jika elastisitas permintaan, dalarn r.ilai absolut, lebih 'besar daripada
1, permintaan tersebut elastis. Ini berarti bahwa perubahan harga yang kecil
akan mengakibatkan perubahan kuantitas permintaan yang relatif besar. Jenis
produk yang menghadapi permin~n elastis adalah: produk yang mempunyai
substitusi dekat (produk lain juga mernpuny:l.i harga baru yang sama), barang
lukis, dan produk yang rnenghabiskan sebagian besar anggaran konsumen.
Sejalan dengan itf1, jika nilai absolut dari elastisitas permintaan lebih
kecil daripada 1, permintaan tersebut dikatakan tidak elastis. Di sini perubah-
an harga kurang berpengarul: terhadap kuantitas permintaan. Barang yang
termasuk dalam kategori ini adalah kebutuhan pokok, produk yang hany a
136 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
merupakan bagian kecil dari anggaran konsumen, atau produk yang tidak
memiliki substitusi dekat. Permintaan atas gas alam untuk menggerakkan
mesin-mesin fasilitas produksi yang besar tentulah tidak akan elastis - bahan
baku tersebut sangat esensial untuk mengefisienkan proses produksi dan,
paling tidak dalam jangka pendek, tidak mempunyai substitusi. Jadi, tidak
ada pilihan lain kecuali membayar harga yang lebih tinggi jika harga gas alam
naik. Akan tetapi, dalam jangka panjang, perusahaan ini bisa beralih dari
gas ke minyak atau listrik. Karena itu, jangka waktu juga merupakan bahan
pertimbangan yang mempengaruhi tipe elastisitas.
Elastisitas penawaran dapat dihitung dengan cara yang sama seperti
elastisitas permintaan. E!astisitas penawaran selalu positif, karena perubahan
harga menyebabkan kuantitas penawaran berubah dalam arah yang sama.
Besarnya elastisitas penawaran bisa lebih kecil, sama, atau lebih besar dari
1, tergantung kepada apakah kuantitas penawaran berubah dalam proporsi
yang lebih kecil, sama, atau lebih besar daripada perubahan harga.
IKHTISAR
Ilmu ekonomi ;berbicara tentang pengalokasian sumber daya yang langka,
yaitu, lahan, tenaga kerja, modal manajemen, untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Di seluruh pelosok Amerika Serikat, sistem pasar usaha bebas, yang
dimodlfikasi oleh beberapa peraturan pemerintah, digunakan untut.: meng-
alokasi sumber daya. Motif mencari laba digunakan sebagai insentif yang
membimbing bisnis memenuhi keinginan konsumen pada saat konsumen
mengungkapkan keinginan ini di pasar dengan mem belanjakan uangnya.
Agribisnis merupakan bagian integral dari sistem ini.
Para manajer agribisnis menggunakan banyak sekali prinsip ekonomi
untuk mengambil keputusan-keputusan bisnis yang penting. Konsep biaya
marjinal - pendapatan marjinal menghasilkan tingkat produksi paling meng-
untungkan_ Konsep biaya kesempatan sangat menentukan dalam memper-
timbangkan berbagai alternatif keputusan. Dan penerapan prinsip penawaran-
permintaan terliadap perbekalan pertanian -dan produk usaha tani merupakan
dasar untuk sebagian besar rencana agribisnis.
TINGKATi~
HARGA'-';t<; KEMUNGKINAN
$/KABIN;(; PENJUALAN
PERTANYAAN
1. Dengan menggunakan kertas grafik, gambarkan kurva penawaran dan
permintaan Comfort. Pada harga dan kuantitas berapa Comfort menjual
semua produksinya?
138 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNJS
2. Apa yang akan terjadi hila Comfort menaikkan harga sampai $1.300?
Jelaskan mekanisme yang cenderung mengembalikan pasar kepada kondisi
ekuilibrium.
3. Dengan menggunakan kurva ini, tunjukkan apa yang akan terjadi hila
harga biji-bijian naik secara berangsur-angsur dalam jangka waktu be-
berapa bulan.
4. Apabila 'harga berubah dari $1.500 menjadi $1.600, berapa elastisitas
permintaan? Apakah artinya? Apabila harga berubah dari $1.000 menjadi
$1.100, berapa elastisitasnya? Dalam kondisi mana jumlah pendapatan
akan menjalani perubah.'lll yang lebih besar?
. .
TUJUAN
Men~raikan perlunya sistem informasi
keuangan yang baik pada setiap agribisnis
Membahas cara penerapan informasi
keuangan dasar ke dalam agribisnis
Menciefinisikan neraca dan menguraikan
cara penggunaannya untuk manajer agribisnis
Mendefinisikan perhitungan laba-rugi
dan menguraikan cara penggunaannya untuk
manajer agribisnis
Mengikhtisarkan peristilahan laporan
keuangan yang digunakan oleh manajer agribisnis
(peristilahan yang akan digunakan akan diusahakan
mengikuti Prinsip Akuntansi Indonesia.)
Mengembangkan pengetahuan tentang
cara penggunaan laporan keuangan untuk
membantu proses pengambilan keputusan
oleh manajer agribisnis
Keterangan gam~ar:
A. Pencatatan
B. Pengkajian laporan keuangan
LABABERSIH
Di antara manajer tidak ada istilah yang lebih sering digunakan daripada
laba bersih (bottom line). Untuk semua bisnis, laba bersih merupakan ayat
terakhir dalam perhitungan rugi-laba, dan karena menyangkut rugi-laba maka
tentu hal itu sangat penting. Tanpa laba, bisnis tidak akan dapat hidup untuk
jangka panjang. Laba bersih merupakan tolok ukur atas keberhasilan atau
kegagalan lieorang mariajer dalam mengendalikan berbagai sumber daya
agribisnis. Hal itu memberikan bukti-bukti sejarah mengenai ketrampilan dan
kemampuan yang ditunjtikkan oleh pengambil keputusan, atau mereka
yang telah dib~ri kepercayaan oleh perusahaan untuk mengelola para karya-
wan, uang, dan bahan yang dikuasainya (dimilikinya). Bahkan lebih penting
lagi, laba bersih mencerminkan potensi perusahaan. Hal itu merupakan dasar
untuk pertumbuhan, modernisasi, pengembangan produk-produk baru, dan
imbalan bagi para karyawan dan penanam modal perusahaan di masa men-
datang.
Laba bersih itu sendiri sangat penting, tetapi aspek aspek lain dari data
keuangan juga penting. Manajer agribisnis yang berhasil harus mengetahui
mengapa dan bagaimana suatu agribisnis menghasilkan laba bersih tertentu.
Itulah yang dipelajari dalam manajemen keuangan. Manajer yang berhasil
harus cukup paham tentang operasi keuangan perusahaan sehingga dapat
menggunakannya sebagai alat untuk sedapat mungkin. menghasilkan laba
bersih yang terbesar di masa mendatang.
*Laba bersih di sini mengacu pada laba bersih setelah pajak yang dalam istilah asingnya
dis41but bottom line (garis terbawah) karena, sebagaimana anda lihat pada bab ini nanti,
hal ini disajikan pada akhir aau bagian ;ubawah dari suatu perhitungan rugilaba -
penerjeman.
PEMAHAMAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 143
PENYEBABPERLUNYAPENCATATAN
Agribisnis berusaha untuk menghasilkan pengembalian (return) terbesar yang
bisa diperoleh dari sumber daya yang mereka miliki. Ada beberapa sasaran
lain yang terkait dengan sasaran untuk menghasilkan laba, misalnya keingin-
an untuk menghasilkan produk dan p.elayanan yang bermutu, keinginan
memb~ri imbalan kepada para karyawan, keinginan untuk membantu per-
tumbuhan bisnis, dan keinginan memperoleh citra sebagai "warga masyarakat"
yang baik. Jenis-jenis sasaran ini hampir selalu ada pada semua organisasi
bisnis, entah itu sebagai perusahaan manuf&ktur peralatan yang besar seperti
International Harvester Company ataupun dealer makanan ternak lokal di
kota kecil. Sasaran seperti itu tidak dapat di capai hanya dengan satu gerakan
taktis yang brilyan, tetapi harus melalui penggunaan sumber daya semak-
simum mungkin yang dilaksanakan secara konsisten dalam jangka waktu
yang panjang. TJntuk mencapai penggunaan sumber daya secara konsisten,
manajer membutuhkan informasi atau catatan yang tepat. Catatan bisnis
merupakan alat-bantu bagi para manajer untuk mengarahkan pelaksanaan
manajemen bisnis secara jitu dan untuk membuat keputusan manajemen agar
selaras dengan kebutuhan, sasaran, dan tujuan perusahaan.
Semua agribisnis harus mengikuti prosedur penjualan, pembelian, biaya,
dan laba atau rugi. Catatan yang menunjukkan faktor-faktor ini perlu untuk
memenuhi tuntutan pemerintah, lembaga pemberi pinjaman, para penanam
modal, karyawan, dan para pemasok bisnis tersebut. Bahkan lebih penting
lagi catatan perusahaan akan merupakan daya gerak bagi semua perencanaan
keuangan dan keputusan manajemen. Sistem pencatatan harus menyajikan
pengetahuan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
PROSES AKUNTANSI
Proses pencatatan sebagian besar diawali dengan dokumen asli organisasi.
Dokumen-dokumen ini bisa berupa "slip" atau bukti penjualan, tanda pe-
nerimaan, cek, faktur, kartu jam kerja karyawan, dan rekening. Kita dapat
mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu merupakan sendi dasar atau
bahan utama untuk seluruh sistem pencatatan. Kalau kita melihat lebih
dekat kepada bisnis konstruksi usaha tani Ray Whyth, kita akan melihat
bahwa setiap hari perusahaan mengeluarkan lebih banyak beban (expense)
dan menerima lebih banyak penghasilan daripada jika kita melihatnya se-
pintas lalu. Transaksi harlan ini dicatat dalam buku yang disebut jurnal.
Jumal juga disebut sei.Jagai "catatan awal" untuk bisnis (book of original
entry). T)al.am buku ini dicatat semua transaksi bisnis dalam urutan kronologis.
Jadi, jumal merupakan perkiraan berjalan (running account) dari transaksi
dan kegiatan bisnis sehari-hari. Dalam bisnis yang kecil mungkin hanya ada
satu buku atau jumal umum di mana semua transaksi bisnis dicatat. Kalau
bisnis seperti halnya bisnis Ray Whyth menjadi lebih besar, maka perlu
disediakan beberapa jurnal khusus untuk mencatat secara terpisah transaksi
dalarn bidang-bidang bisnis tertentu seperti penjualan, pembelian, dan uang
tunai yang tersedia. Kendatipun jurnal mencatat transaksi atau kegiatan
bisnis secara kronologis, Iiamun bentuk penyajiannya belum ditata sedemi-
kian rupa sehingga informasi yang disajikan sulit untuk diinterpretasi atau
untuk digunakan oleh manajer.
46 ,., y
5C 725C
5 1Z5C
'td . IR 40 Ml
48.00
384.30 !
I
729~ ALLOC--F~Pl YEE COSTS
0~0~ 5 7299 3,093.03
0<113~ 5 40 5 7299 498.02
O'i3<:1 5
~'oi3.i 5
0~3~
40
40"
5
5
5
729
729
729
95.55
7d.49-
.),417.01
I
I
252 MU
ii
oio!o1!
323 " y
no
5 730
93 '"
REP41 RS & "'I NTENANCE
761.96 I
o<ini 1 Jl
~~3d 5<5099
> 730
5 730
I 19.12-!
28.12 I
I
yI
~"'30! 5 4) 5 730 8.81
o~3~ y
5 730 798.89
36 !loll Oij 3a ML
~t!
0<1;3~ 5 1"117
5
5
73.3"
733
733(
SUPPLlFS
m.10
27.00- I
~"{3'* 5 ~556 5 733 s.oo
fl'<3~ 5 ~564 5 733C oo
I
~''*-
It;~' 5
o,;3o;
~biS 5 733C 4.00
5 ~a 5 733 2~.00
~:.!~
5
5
fl'i3D,I 5
~739
~H9
~H9
5
5
5
733C
733
733(
23.57
168.63
7. 55
I
ptoil& 5 Zlb 5 733( 24.00
~to!3J! se 43 sc733( 26.51
~'ilO. 5 733 l' 073.lt2
219 ~ y
uo ~ lOO MU
!' i '
734( POSTAGF & M !LING
*Banyak istilah akuntansi Indonesia yang belum seragam dan baku. Karena itulah buku
ini mencoba memberi beberapa istilah yang digunakan sekaligus dengan istilah asingnya
dengan sedapat mungkin mengikuti Prinsip Akuntansi Indonesia- penerjemah.
PEMAHAMAN ATAS LAPORAN KElJANGAN 147
bisnis. Juga harus dibuat satu perkiraan untuk mencatat jumlah uang atau
modal yang telah ditanam oleh pemilik atau para pemilik bisnis. Demikian
juga halnya untuk setiap jenis pendapatan dan beban. Jadi, perkiraan-perkira-
an buku besar disediakan untuk memudahkan, menggolong-golongkan, dan
mencatat transaksi-transaksi atau kegiatan yang berkaitan dalam bisnis, dan
hal itu dikerjakan dalam perkiraan yang bentulmya ditata dan baik. Penyim-
panan informas1 keuangan dalam perkiraan buku besar yang terpisah tidak
saja membuatnya lebih berguna tetapi juga menyajikan informasi yang lebih
mudah dimengerti oleh manajemen agribisnis.
Perkiraan-perkiraan yang ada dalam buku besar dikhtisarkan untuk
jangka waktu yang teratur yang telah ditentukan sebelumnya. Jangka waktu
ini disebut sebagai periode akuntansi (accounting period). Biasanya periode
akuntansi akan mencakup jangka waktu satu bulan untuk semua bisnis kecuali
untuk bisnis yang paling kecil dan paling sederhana. Ikhtisar dari perkiraan-
perkiraan yang ada dalam buku besar disebut laporan keuangan organisasi.
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan (financial statements) biasanya terdiri dari neraca dan
perhitungan rugi-laba. Pada dasarnya, neraca menunjukkan apa yang dimiliki
bisnis, apa yang terhutang, dan penanaman modal apa yang dilakukan pe-
milik dalam bisnis. Pandangan sekilas pada neraca akan menunjukkan sumber-
sumber dan keadaan keuangan bisnis pada waktu tertentu. Di pihak lain, per-
hitungan rugi-laba merupakan ikhtisar dari hasil-hasil operasi usaha untuk
suatu periode tertent yang biasanya merupakan periode antara dua tanggal
neraca. Perhitungan rugi-laba dapat dianggap sebagai "gambar .hidup" yang
merinci kegiatan bisnis yang berlangsung dalam suatu periode tertentu. Jadi
secara umum boleh dikatakan bahwa neraca menunjukkan secara pasti posisi
keuangan suatu usaha, dan perhitungan rugi-laba menunjukkan bagaimana
posisi tersebut dicapai sejak neraca terakhir (neraca periode yang lalu) diper-
siapkan. Perhitungan rugi-laba juga bisa disebut sebagai laporan operasi, lapor-
an penghasilan, atau hanya sebagai Perhitungan R & L saja.
Jangka waktu dari suatu periode akuntansi dan tanggal penerbitan lapor-
an keuangan perlu diperhatikan, khususnya dalam agribisnis yang sangat
bersifat musirnan. Hilltop Fertilizer, Inc. se buah perusahaan pedagang pupuk
{Peraga 6-1 dan 6-2) merupakan contoh yang sangat haik. Di mana-mana
perusahaan yang berg~rak di bidang pupuk dan bahan kimia melakukan
sebagian besar bisnis tahunannya dalam 2 sampai 3 bulan pada musirn tanam:.
Misalnya, neraca yang disajikan sebelum musim sibuk, kemungkinan besar
akan menunjukkan persediaan pupuk dalam jumlah yang b~sar sementara
piutang kepada pelanggan sangat kecil. Apabila neraca disajikan setelah mulai
musim sibuk, kemungkinan besar kita akan menemukan persediaan pupuk
yang kecil di gudang sementara piutang kepada pelanggan sangat besar.
Laporan keuangan semacam itu bisa sangat menyesatkan. Karena itu, manajer
agribisnis hams memahami sifat-sifat agribisnis yang sangat musiman yang
mengakibatkan variasi dalam laporan keuangan tidak dapat dielakkan. Pem-
bandingan laporan keuangan tahunan akan memberikan basil yang lebih
absah (lebih tepat) ketimbang pembandingan laporan keuangan bulanan saja.
148 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
NERACA
Seb~aimana telah disebutkan, neraca merupakan ikhtisar dari semua hak
milik dan hutang usaha serta penanaman modal yang telah dilakukan oleh
pemilik dalam bisnis (Peraga 6-1). Hak milik yang mempunyai nilai moneter
dist>but aktiva (assets) (a). Aktiva biasanya disajikan di bagian atas atau
sebelah kiri neraca (Peraga 6-1 a sampai s). Pinjaman usaha.,dari kreditur
disebut kewajiban atau hutanf, (aa). Biasanya kewajiban disajikan di bagian
tengah atau di sebelah kanan neraca (Peraga 6-1 aa sampai /l). Menurut
undang-undang, para kreditur mempunyai klaim atau hak yang pertama
terhadap semua aktiva bisnis. Kelebihan nilai aktiva atas hutang bisa disebut
sebagai hak atau klaim pemilik terhadap aktiva atau ekuitas pemilik. Ekuitas
atau modal pemilik sering disebut sebagai kekayran bersih (net worth) (mm).
Kekayaan bersih biasanya disajikan persis di bawah kewajiban.
Aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik membentuk neraca yang mem-
punyai dua aspek. Neraca disajikan untuk menggambarkan dua aspek dari
ISO MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
setiap ayat (entry) atau peristiwa yang dicatat di dalamnya. Semua aktiva
bisnis dibebani klaim sesuai dengan sumbernya. Setelah mengetahui konsep
ini, kita bisa merumuskan neraca sebagai berikut:
Al<tiva = kewajiban + ekuitas pemilik
Seperti anda lihat dalam rumus itu, selalu terdapat keseimbangan antara
aktiva dam klaim yang dikenakan pada aktiva tersebut (kewajiban + ekuitas
pemilik). Kita (atau semua orang) menyebutnya neraca (balance sheet) karena
keadaannya selalu seimbang (balance) kecuali jika ada salah catat.
Aktiva (a)
Telah disebuthan di atas bahwa aktiva merupakan segala sesuatu yang bernilai
PEMAilAMAN ATAS LAPORAN KEUANGAN lSI
yang dimiliki bisnis. Tentu saja, badan usaha tidak akan memiliki apa pun
secara hukum kecuali jika badan usaha tersebut diorganisasikan sebagai per
seroan atau badan hukum (lihat Bab 3). Tetapi terlepas dari apakah bisnis
diorganisasikan sebagai milik perorangan, persekutuan, atau perseroan, semua
transaksi bisnis sebaiknya dibukukan, dihitung, dan diperl~ukan sebagai
suatu kesatuan yang terpisah (separate entry) dana dan aktiva pribadi pe-
milik a tau para pemiliknya. Agribisnis kecil di mana aktiva pribadi dan bisnis
tercampur mengalami kesulitan untuk menentukan secara tepat prestasi
bisnis yang sesungguhnya. Pada umumnya, aktiva bisnis dikelompokkan ke
dalam tiga kategori Aktiva lancar (b), aktiva tetap (i), dan aktiva lain-lain (r ).
Aktiva Lancar (b) Dalam pembukuan, istilah aktiva lancar (current assets)
digunakan untuk menunjukkan uang kas atau tunai yang benar-benar ada,
atau aktiva yang dapat dikonversi menjadi uang tunai selama satu siklus
operasi bisnis yang biasa (biasanya 1 tahun). Pembedaan antara aktiva lancar
dengan aktiva yang tidak lancar penting karena pemberi pinjaman dan pihak-
pihak lain menaruh banyak perhatian terhadap nilai total dari aktiva lancar.
Nilai aktiva lancar mempunyai kaitan yang sangat erat dengan stabilitas
bisnis sebab nilai tersebut menunjukkan jumlah uang tunai yang dapat di-
peroleh dengan segera untuk membiayai pengeluaran yang mendesak (baik
untuk kegiatan operasi maupun membayar hutang). Ketika badan usaha
Lincoln Nursery merasa perlu untuk membasmi hama pada areal yang luas
sebelum menanami persediaan bibit, pemiliknya mengalami kesulitan besar
dalam menyediakan dana uiltuk keadaan darurat tersebut karena aktiva
lancarnya sangat terbatas.
Jenis-jenis aktiva lancar yang terpenting adalah sebagai berikut:
KAS (c) Kas merupakan dana yang tersedia untuk digunakan tanpa ham-
batan. Dana ini biasanya tersedia dalam perkiraan deposito di bank yang bisa
diambil dengan cek, uang kas dan dana kas kecil (petty cash). Jumlah uang kas
hendaknya cukup banyak untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
mendesak. Pada tanggal 31 Desember saldo kas yang dimiliki Hilltop hanya
sejumlah $50.000. (lihi.t Peraga 6-1). Apabila truk yang memuat pupuk yang
dibeli tiba persis pada :awal tahun, Hilltop harus meminjam tambahan dana
jangka pendek untuk membayar harga pembeliannya.
menjual basil panen. Hilltop bergerak dalam bidang usaha yang biasanya
menjual secara kredit. Sebagaimana Anda lihat pada Peraga 6-1, pacta tanggal
31 Desember para pelanggan Hilltop masih berhutang sejumlah $150.000.
Ini merupakan jumlah yang sangat besar yang harus diperhatikan oleh mana-
jemen dan kreditur Hilltop secara sungguh-sungguh, karena peminjaman uang
untuk membiaya kegiatan usaha merupakan beban tambahan yang mengu-
rangi laba. Kebijakan yang harus qjtempuh Hilltop adalah menawarkan cukup
banyak kredit agar penjualannya tidak merosot, dan sekaligus mengawasi
kredit tersebut secara ketat agar tidak membahayakan posisi arus-kasnya
sendiri. (Hal ini dibahas lebih mendalam pacta Bab 9).
Aktiva Tetap (i) Aktiva tetap adalah barang-barang yang dimiliki peru-
sahaan yang relatif berumur panjang. Aktiva tetap biasanya digunakan untuk
*lstilah "beban" di sini merupakan terjemahan dari expenses yang sama artinya dengan
biaya habis pakai atau ongkosongkos -penerjemah.
PEMAHAMAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 153
memproduksi atau menjual barang dan jasa lainnya. Aktiva yang disimpan
untuk dijual kembali, harus <liklasifikasikan sebagai persediaan kendatipun
masa kegunaannya berjangka panjang. Biasanya, aktiva tetap meliputi tanah,
bangunan dan peralatan. Beberapa perusahaan menggabungkan semua aktiva
tetap ke dalam satu ayat di dalam neraca. Tetapi akan lebih banyak informasi
yang dapat diperoleh dan lebih blinyak pengendalian yang dapat dilakukan
bila aktiva tersebut disajikan secara terpisah dalam neraca. Beberapa manajer
malah mengharap agar jenis-jenis peralatan disajikan secara terpisah.
Neraca Hilltop Fertilizer akan lebih banyak berbicara hila peralatannya
(n) dipecah ke dalam dua golongan: alat pencampur pupuk dan peralatan
angkut (truk, alat tabur, dan lain-lain). Beberapa perusahaan pupuk bahkan
menyebutkan peralatan besar, terutama yang mahal, seperti "pengapung"
(alat penabur pupuk yang dapat bekerja sendiri dengan ban pengapung yang
besar jan ber?.arga $40.000- $50.000.), dalam ayat terpisah di neraca.
Aspek lain da.ri pembuku.an aktiva tetap Yllnl ha.rus dlpertirnbM~kan
adalah penyusutan (1 dan o). Biasanya semua aktiva tetap kecuali tanah,
mengalami penyusutan (berkurang nilainya) sejalan dengan berlalunya waktu.
Misalnya, pengapung Hilltop terbesar yang telah berumur 3 tahun dan me-
nunjukkan keausan, rnungkin hanya akan bemilai $20.000, jauh lebih rendah
daripada harga aslinya $40.000. Agar dapat rnenunjukkan nilai yang benar
dari aktiva perusahaan, neraca harus mencerminkan berkurangnya nilai aktiva.
Secara teoretis, nilai bersih aktiva tetap dalam neraca mencerminkan
nilai aktiva yang "aktual" pada keadaannya yang sekarang. Tetapi nilai
aktiva yang "riel" bisa sangat berbeda. Nilai pasar yang "aktual" hanya dapat
ditentukan secara akurat dengan menjual aktiva tersebut, tetapi bisnis yang
sedang menjalankan usaha tidak akan menjua! aktivanya.
Beberapa metode dapat digunakan untuk menentukan jurnlah penyusutan.
Penyusutan tahunan dapat diperlakukan sebagai "pos beban" dalam per-
hitungan rugi-laba (dibahas kemudian), dWl dengan demikian sangat mem-
pengaruhi jumlah beban, laba dan dengan sendirinya mempengaruhi pajak.
Peraturan Ditjen Pajak AS sangat mempengaruhi rnetode yang digunakan
untuk menghitung penyusutan. 1 Tetapi baik menurut perpajakan maupun
konsep akuntansi, bisnis dapat mengurangkan penurunan nilai aktiva setiap
tahun selama aktiva tersebut berguna, sampai pada akhimya semua biaya
(cost) dikurangkan.
Tanah biasanya dicatat sebesar harga pembelian walaupun nilainya pada
saat ini mungkin jauh lebih besar. Para akuntan memberi alasan bahwa harga
pasar yang sesungguhnya tidak mungkin ditentukan secara akurat tanpa
menjualnya, karena itu neraca harus mencerminkan harga beli semula sehingga
tidak memberikan nilai yang terlalu tinggi dan menyesatkan pembaca. Jelaslah
bahwa bila perusahaan agribisnis mempunyai tanah yang selaiu membubung
harganya, neraca akan menunjukkan nilai yang jauh di bawah harga pasar
yang sesungguhnya. Misalnya, bisnis kontruksi Ray Whyth berlokasi pada
tanah seluas 10 acre yang dibelinya tahun 1941 seharga $10.000. Belum lama
Aktiva Lainnya (r) Kategori rupa-rupa atau ~erba-serbi yang disebut aktiva
lain-lain mencakup penanaman modal perusahaan dalam bentuk surat-surat
berharga sPperti saham perusahaan pribadi dan obligasi. Ke dalam kategori
ini juga termasuk aktiva yang tidak berwujut seperti hak paten, biaya hak
monopoli (franchise), dan goodwill. Goodwill merupakan kelebihan pem-
bayaran di atas harga pasar suatu aktiva dalam keadaan fisisnya saat ini.
Biasanya goodwill diberikan karena reputasi pemiiik yang terdahulu telah
diakui di pasar. Jenisjenis aktiva yang termasuk dalam kategori aktlva lainnya
biasanya mempunyai masa kegunaan yang lebih panjang ketimbang kategori
aktiva lancar dan umumnya tidak bisa disusutkan. Pacta umumnya, aktiva ter-
sebut tidak dapat dijual d1mgan mudah dalam satu tahun operasi atau tanpa
mengakibatkan keinginan yang besar.
Kewajiban (aa)
Kewajiban merupakan hutang bisnis kepada pihak lain (kecuali modal yang
ditanam oleh para pemilik). Kewajiban merupakan klaim terhadap aktiva
bisnis tetapi tidak boleh diklaim terhadap sesuatu aktiva khusus, kecuali
dalam hal hipotik atau penggadaian peralatan. Artinya, apabila kreditur
tidak memegang surat gadai atau hipotek (surat hutang yang sah) yang men-
jamin truk pupuk tertentu, alat penabur, atau tanah, maka kreditur tidak
mempunyai klaim terhadap aktiva tersebut, klaimnya hanya terbatas pada
sejumlah uang dari seluruh nilai aktiva perusahaan. Pada dasamya, kewajiban
dibagi menjadi dua kelas: kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka panjang (hh) Klaim pihak luar terhadap bisnis yang tidak
akan jatuh tempo dalam satu tahun disebut kewajiban jang panjang atau
hanya kewajiban lain-lain saja. Termasuk dalam golongan ini adalah hutang
dalam bentuk obligasi, hipotek, dan pinjaman jangka panjang dari perorangan,
bank, atau pihak-pihak lain. Bagian dan hutang jangka panjang yang akan
dicicil atau jatuh tempo dalam satu tahun sesudah tanggal neraca dicatat
sebagai kewajiban ati.u hutang lancar. Hilltop mempunyaibaik-hlpotek (ii)
maupun hutang jangka panjang (jj).
jumlah keseluruhan laba yang telah dihasilkan sejak bisnis dimulai. Tentu saja,
kebanyakan pemilik menghendaki pemindahan laba secara teratur dari bisnis
sebagai pengembalian (return) atas penanaman modalnya. Dengan demikian
laba yang ditahan meliputi semua laba bersih yang diinginkan pemilik tetap
tertariam dalam bisnis sebagai tambahan setoran. atau kontribusi modal.
Para pemilik Hilltop menyisakan sejumlah $100.000 dari laba yang telah
dihasilkan dalam bisnis untuk menambah investasi semula yang berjumlah
$200.000. Untuk kebanyakan perusahaan, laba yang ditahan merupakan
sumber modal yang penting demi pertu111buhan perusahaan.
Bisnis yang berbentuk usaha perorangan atau persekutuan (lihat Bah 3),
biasanya menyajikan ekuitas pemilik dalam satu ayat tanpa membedakan
penanaman modal awal dengan akumulasi laba bisnis yang ditahan. Tetapi
dalam badan w1:aha yang berbentuk perseroan ada ayat untuk menyajikan
klaim pemegang saham dan juga untuk laba yang diakumulasikan dan di-
tahan dalam bisi1is.
Tentu, .andaikata bisnis terus merugi, maka klaim atau hak pemilik akan
lebih kecil dari}.lada P.:!nanaman modal semula; dan, jika hal itu dialami per-
seroan, perkiraan pengimbang akan berupa defisit dalam operasi, bukan
laba yang ditahan. .
Gabt<ngan yang lengkap dari semua pos perkiraan yang telah dibahas
akan menghasilkan satu neraca yang utuh. Neraca ini menyajikan sangat
bany~ informasi. Dari situ Anda akan tahu aktiva apa yang dimiliki bisriis
dan klaim apa yang dikenakan pada aktiva tersebut. Para manajer memerlu-
kan informasi ini sebagai alat-bantu dalam memutuskan tindakan apa yang
akan diambil dalam menjalankan bisnis.
PERHITUNGAN RUGI-LABA
Perhitungan rugi-laba (Peraga 6-2) mengikhtisarkan pendapatan dan beban/
ongkos untuk satu periode tertentu dan menunjukkan laba atau rugi yartg
dihasilkan setelah beban (expenses)dikurangkan dari pendapatan (income).
Karena itulah kita menyebutkan sebaglii perhitungan rugi-laba. . .
Perhitungan rugi-laba merupakan tolok-ukur utama atas efisiensi man~-
jemen; karena itulah "dia" merupakan laporan keuangan kunci bagi par!!
manajer operasi. Formatnya saja sudah menggambarkan rumus dasar untult
menghitung laba, jadi merupakan kunci untuk memecahkan banyak masalah
manajemen operasi.
Penjualan
-Harga pokok penjualan
Marjin kotor
-Be ban
Laba
Harga Pokok Penjualan (b) Harga pokok penjualan merupakan jumlah biaya
yang dikeluarkan agribisnis untuk barang-barang yang benar-benar terjual
selama periode tertentu. Bagi badan usaha eceran, yang tujuan utarnanya
adalah untuk menjual kembali produk-produk yang telah dibelinya, boleh
dikatakan harga pokok penjualan hanya meliputi jumlah harga beli yang
sesungguhnya ditambah .dengan ongkos angkut. Di dalam kasus Hilltop,
pupuk dan bahan kimia yang dibeli dan dijual lagi dalam tahun tersebut
ternyata membebani perus~haan dengan biaya sebesar $750.000.
Banyak jenis perusahaan agribisnis terlibat dalam industri pengolahan
atau manufaktur. Dalam hal ini, penetapan harga pokok penjualan jauh lebih
rumit sebab hal itu tidak hanya mencakup biaya bahan baku tetapi juga
banyak biaya internal lainnya, yang berupa biaya pabrikase langsung. Jika
demikian, kelompok harga pokok penjualan akan menjadi lebih rumit dan
disarankan agar biaya pabrikase barang dirinci untuk menunjukkan jenis-
jenis biaya yang penting.
Untuk mengetahui jumlah harga pokok penjualan yang tepat, kita harus
mengurangkan persediaan bahan baku dan produk jadi yang ada sekarang
dari persediaan yang ada pada awal periode (dari akhir periode sebelumnya).
Dalarn bisnis manufaktur atau pemrosesan, biaya bahan mentah dan pekerja
langsung yang telah digunakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan
biasanya dimru.ukkan ke dalarn harga pokok penjualan, dan dikurangkan dari
penjualan untuk menghasilkan marjin kotor. Penurunan atau kenaikan jumlah
persediaan dari periode akuntansi yang satu ke periode lainnya mencermin-
kan pemakaian atau penarnbahan persediaan, sehingga besamya perbedaan
persediaan antara dua periode akuntansi juga mempengaruhi besamya harga
pokok yang sesungguhnya. Misalnya, apabila sebuah perusahaan mengguna-
kan jumlah bahan baku yang sangat besar, maka biasanya jumlah persediaan-
nya akan lebih kecil daripada periode sebelumnya, dan penurunan bersih
dalam jumlah persediaan tersebut akan dimasukkan dalam harga pokok
penjualan. Hilltop mempunyai persediaan pupuk seharga $100.000 pacta
periode sebelumnya sedangkan sekarang hanya seharga $80.000. Penurunan
persediaan pupuk sebesar $20.000 harus ditambahkan kepada pembelian
baru sebesar $730.000 sehingga menghasilkan harga pokok perijualan sejumlah
$750.000 (b). Rumusnya adalah:
Persediaan awal $100.000
- Persediaan !ikhir 80.000
Peru bahan b1'rsih persediaan 20.000
+ Pembelian + 730.000
= Harga pokok penjualan $750.000
*Potongan harga diberikan karena kebijakan penjualan seperti potongan tunai sementara
pengurangan harga bersangkutpaut dengan keadaan barang, misalnya karena barang
sedikit rusak atau terlambat dikirim - penerjemah.
PEMAIIAMAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 159
Selain itu, jika Hilltop membayar ongkos angkut atau transportasi untuk
persediaan yang diterimanya, maka ongkos ini juga akan termasuk dalam
harga pokok penjualan.
Behan Operasi (d) Beban operasi menggambarkan biaya yang ~da kaitannya
dengan transaksi penjualan tertentu dalam periode yang bersangkutan dengan
perhitungan rugi-laba. Adalah lebih mudal1 untuk menginterpretasi beban
atau ongkos-ongkos ini bila dibag~ ke dalam kelompok-kelompok utama
seperti beban pemasaran, yang melip~ti:
penjualan, upah, gaji, dan komisi
ongkos angkutan
iklan dan promosi
1. Hanya fakta-fakta yang dapat dinyatakan dalam nilai uang yang dilapor-
kan.
~- c~tatan atau perkiraan-perkiraan (accounts) hanya diadakan bagi kesatu-
an usaha tersebut.
3. Metode-metode akuntansi menganggap bahwa bisnis akan terus beroperasi
tanpa akhir yang pasti (going-concern).
4. Hal-hal yang bernilai (aktiva) yang dikuasai bisnis biasanya dicatat sebesar
harga perolehan. Praktek ini disebut penilaian berdasarkan biaya. Jumlah
yang tercantum dalam laporan keuangan tidak harus mencerminkan be-
berapa harga jual aktiva terse but pada saat tertentu.
5. Setiap peristiwa akuntansi terdiri dari dua transaksi perubahan aktiva dan
perubahan ekuitas (ekuitas berarti pemilikan). Semua aktiva diklaim oleh
seseorang; karena itu, klaim harus sama dengan aktiva. Pihak-pihak yang
memiliki klaim ini adalah pemilik, pemegang saham, bank, pemasok
dan sebagainya.
6. Hampir semua akuntansi menerapkan metode pelaporan-akrual. Metode
akrual melaporkan p~nghasilan (pendapatan) dalam perhitungan rugi-laba
pada periode diperoleh atau dihasilkan (tanpa memperdulikan saat pe-
nagihan atau penerimaan kas) dan juga melaporkan beban-beban pada
periode terjadinya beban tersebut (tanpa memperdulikan kapan pem-
bayaran tunai dilakukan). Prosedur ini akan menunjukkan secara jelas
berapa laba bisnis yang sesungguhnya.
7. Format perhitungan rugi-laba (laporan operasi) harus mencerminkan ke-
butuhan organisasi yang unik. Untuk ini perlu dipekerjakan tenaga pem-
bukuan yang profesional dan kompeten.
8. Sekali suatu format dikembangkan, tidak berarti bahwa format tersebut
tidak boleh diganggu-gugat tetapi harus diubah seperlunya sesuai dengan
tuntutan keadaan. Tetapi kadar kesinambungan juga harus dipertahankan
untuk pembandingan historis.
9. Terakhir, salah satu tujuan utama dari catatan dan informasi keuangan
adalah sebagai "sinar penerang" dalam proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh para manajer agribisnis.
.
ANALISIS ATAS LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA:
STUDI KASUS
Aggieland Company memberikan jasa di bidang pertamanan di daerah bagian
timur Texas. Sejak didirikan pada tahun 1974 perusahaan ini telah berkem-
bang dengan baik. Akan tetapi, pemiliknya, Ted Blank, menghadapi suatu
masalah. Baru-baru ini dia menolak mengajukan tender atas sejumlah proyek
besar karena para karyawannya telah bekerja penuh dan dia tidak memiliki
peralatan yang sedang lowong. Karena it:, Ted tebh. pergi ke banknya dan
162 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Aktiva Kewajiban
Aktiva lancar: Kewaiiban lancar:
Kaa 6.000 Hutang usaha 6.000
Piutang usaha 14.000 Be ban akrual
Penediaan '21.000 (tethutana) 2,000
Bagian hutang jangka
panjang yang harus
segera dibayar 10.000
. Aktiva tetap: Kewajiban jangka panjang:
Peralatan 176.000 Hutang jangka panjang 90.000
Bangunan 46.000
Aktiva lainnya: Modal ekuitas 167.000
Investasi 4.000
Total aktiva $264.000 Total ekuitas $264.000
Sumber Penggunaan
Kasawal $ 5.000 Kas akhir $ 5.000
Kenaikan beban Penurunan hutang jangka
akrual 600 panjang 10.000
Pinjaman baru ??? J>erala tan baru 100.000
Penyusutan 19.000 Kenaikan persediaan 6.300
Laba 48.000
Total P'"nggunaan: $121.300
Total sumber tanpa pinjaman: 72.600
Pinjaman baru: 48.700
dari $48.700 dan harus diperkirakan bahwa jumlah itu dapat dikabulkan
bank. Dalam hal ini, pendekatan terbaik harus mengestimasi laba secara
konservatif dan memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
pada laporan keuangan perusahaan.
IKHTISAR
Laba merupakaJ;t pusat perhatian dari setiap bisnis, namun hal itu dipengaruhi
oleh banyak faktur yang semuanya tercermin dalam laporan keuangan. Para
manajer agribisnis berpedoman pada laporan keuangan dasar guna menginter-
pretasi cara kerja bisnis dan memberi petunjuk tentang arah yang harus di-
tempuh.
Semua laporan keuangan didasarkan pada sistem pencatatan yang siste-
matik. Para akuntan telah mengembangkan sejumlah ketentuan yang telah
disempumakan untuk menangani setiap transaksi keuangan yang mungkin
terjadi. Transaksi harlan diikhtisarkan dalam neraca, perhitungan rugi-laba,
dan laporan keuangan lainnya untuk para pemilik, manajer, dan organisasi
lain.
Nera..:a menunjukkan aktiva, atau apa yang dimiliki bisnis pada saat ter-
tentu. Neraca juga menunjukkan kewlijiban, atau klaim kreditur serta nilai
klaim para pemilik atas aktiva tersebut. Jumlah aktiva selalu sama dengan
kewajiban ditambah kekayaan bersih; kekayaan bersih dimasukkan karena
semua aktiva harus diklaim. Aktiva dan kewajiban sama-sama dibagi dal~
beberapa kategori untuk menyajikan gambaran keuangan bisnis yang ber-
guna.
Perhitungan rugi-laba mengikhtisarkan pendapatan untuk suatu periode
tertentu dan kemudian menandingkannya secara hati-hati dengan beban atau
ongkos-ongkos yang terjadi sehubungan dengan usaha memperoleh pendapat-
an tersebut. Semua kelebihan pendapatan terhadap beban merupakan laba.
Format perhitungan laba-rugi menitikberatkan marjin kotor, atau pendapatan
yang tersisa setelah hasil penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan.
Marjin kotor adalah nilai uang yang tersisa untuk menutup be ban op,erasi yang
biasanya dirinci dalam laporan ini.
Para manajer agribisnis harus terbiasa dengan seluk-beluk laporan-laporan
ini, karena inilah yang menjadi pusat dari banyak keputusan manlijemen.
PERTANYAAN
1. Berapa yang harus dipinjam Donna Rowe dari Bank?
2. Buatlah neraca dan perhitungan rugi-laba untuk bisnis Donna Rowe pada
akhir tahun pertama operasinya. Buatlah asumsi apa saja yang diperlukan,
tetapi disertai dengan dasar pemikirannya.
3. Donna mempunyai kesempatan untuk membeli "rute" lain seharga
$12.000, termasuk satu truk berumur satu tahun. Dia mempunyai ternan
yang mau mengemudikan truk itu dengan gaji $12.000 setahun. Haruskah
Donna membeli rute tambahan lni? Mengapa atau mengapa tidak? (Rute
di sini bisa anda artikan sebagai satu usaha yang sama dengan usaha Donna
sekarang tetapi melayani perusahaan lain.)
.'I
TUJUAN
Mengidentifikasi perbedaan perspektif
terhadap laporan keuangan agribisnis dari sudut
pandang para pemilik, manajer, pemberi pinjaman,
dan pemerintah
Menjelaskan nilai data pembanding
dan analisis rasio dalam menganalis'is laporan
keuangan
Menginterpretasi berbagai jenis rasio
keuangan dan penggunaannya
Memahami penggunaan analisis dan
rasio keuangan dalam proses pengambilan
keputusan
Mengikhtisarkan nilai dan penggunaan
analisis ROI (Return-on-investment =
pengembalian atas modal) atau daya-hasil
laba.
Meluldskan keterbatasan analisis keuangan
Keterangan Gamhar:
A. }\:valuasi dengan menggunakan rasio
B. Analisis atas profitabilitas
\ -~
170 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
~:.;~~'f:t\~f.t'!~o~SE"::;tco~i.NY;(_f -~,,~:,; .
' . Sl DESEMBER'i984 ' .
AKTIVA ..
':
31 DESEMBER, r . . . . 3l DESEMBER .
"1983
Aktiva Iancar: ..
Kaa . $265.000 $202:000
Surat berharga yang aegera
dapat dijual 350.000. 380.000
Piutang uaaha 358.000 260.000
Pened.lun ua.ooo
-----
690.000
zC)
PENJL. = Pcnjualan >
z
>
,C)
;
(;;
z
(;;
ANALJSJS ATAS LAPORAN KEUANGAN 175
mosi tal'\un lalu adalah $4.500, reaksi yang di ambil mungkin tidak begitu
jelas. Akan tetapi, jika beban promosi tersebut hanya merupakan 2,6 persen
dari penjualan tahun lalu, maka berbagai tanggapan akan langsung. tercetus.
Ketika Jerry Holmes, manajer penjualan, menyimak perbandingan ini, dia
dapat melinat bahwa beban promosi telah naik 16 persen, dan.bahwajumlah
tersebut jauh melampaui jumlah yang dianggarkan sepanjang tahun tersebut.
Tindakan, atau paling tidak penyelidikan, harus dilakukan pada saat ini.
Analisis persentatif sebanding harus melibatkan "angka-angka mentah"
dari laporan k_euangan untuk mencegah distorsi atau penggunaan angka yang
"ditukang-tukangi." Ini ~hususnya benar jika kita melakukan pembanding-
an persentase dengan per~1sahaan berkarakteristik serupa. Mungkin perusahaan
yang satu sangat besar dan melakukan penjualan bernilai milyaran rupiah
sementara perusahaan Iainnya lebih kecil dan hanya melakukan penjualan
bemilai jutaan rupiah. Angka-angka akan memperkuat dan memperjelas per-
bedaan ini.
ANALISIS RASIO
Penggunaan rasio untuk menganalisis laporan keuangan mengalami kemajuan
yang pesat sekali. Keampuhan analisis dengan perangkat rasio keuangan
diakibatkan oleh sifatnya yang mampu mengatasi kelemahan analisis yang
hanya didasarkan pada perbedaan nilai uang saja, yang kadang-kadang tidak
saja membingungkan tetapi juga dapat menyesatkan.
Misalnya, kita dapat mempertimbangkan tabel berikut:
. , PERUSAHAAN B
.Aktiva lancar . $200.000 . $1.000.000 ..
Kewajlban lancar 100;000 . 900.000
"(:"
.Keiebihan aktivalanear (marjin) . $100.0()0 ; $ : '100.000 ..
bisnis menggunakan analisis rasio secara ekstensif karena hal itu tidak hanya
sebagai indikator yang lebih baik untuk keputusan manajerial tetapi juga ber-
guna karena:
1 Pendapatan (earnings) merupakan laba operasi bersih sebelum biaya dan penghasilan non
operasi diperhitungkan.
178 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Dari sini bisa diketahui harga yang diterima Hilltop untuk barang dagang
yang dijual, khususnya bauran produkjproduct mix (kombinasi produk yang
dijual). Analisis yang lebih rinci dapat ditunjukkan di sini hila marjin kotor
terlalu rendah. Biaya untuk barang atau produk baku dan kekhususannya di
tangguhkan untuk telaah selanjutnya. Rasio ini sangat menentukan. Se';iap pe-
nurunan marjin kotor menandakan perlunya tindakan manajemen dengan se-
ANALISIS ATAS LAPORAN KEUANGAN 179
gera. Perubahan kecil dalam hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap
laba.
(Kas + surat berharga yang segera dapat dijual + pil.:tang usaha) 7 jumlah
kewajiban lancar rasio cepat
($50.000 + 150.000) + $150.000 - 1,33 (6)
(Lihat neraca baris c, d dan gg)
Dalam pandangan pertama secara sekilas pada Hilltop kita melihat bahwa
likuiditasnya baik, namun sulitnya menagih piutang usaha dapat mengakibat-
kan masalah jika terjadi kekurangan kas secara tiba-tiba.
Rasio ini mendapat perhatian besar dari para pemberi pinjaman terutama
untuk dana jangka pendek. Dana ini mungkin memerlukan modifikasi ter-
hadap surat berharga yang segera dapat dijual dan piutang usaha (mungkin
sebagian tidak di perhitungkan dalam rasio di atas), sebab jika diuangkan pad a
saat itu, nilai kasnya mungkin lebih rendah daripada rasio di atas.
Perusahaan baru atau yang tumbuh cepat dan membutuhkan uang tunai
dengan segera untuk membayar tenaga kerja, perbekalan, dan barang-barang
harus lebih hati-hati terhadap rasio ini daripada perusahaan yang_lebih tua dan
telah mapan. Mudahnya menguangkan persediaan juga harus dipertimbangkan.
Mungkin saja perusahaan sedang dalam keadaan berlaba dan mempunyai posisi
kekayaan bersih yang kuat sehubungan dengan total aktiva, tetapi masih ke-
kurangan modal kerja yang dapat digunakan untuk mengambil keuntungan
dari potongan harga atas pembelian dalam jumlah besar, untuk memenuhi ke-
adaan darurat, atau bahkan untuk membayar rekening lancar.
Pada Hilltop, kita menemukan rasio an tara 0,667 banding 1, artinya jum-
lah kewajiban sama dengan 66,7 persen dari ekuitas pemilik.
Di sini kita dapat rrielihat bahwa kepentingan pemilik bertentangan de-
ngan kepentingan pemberi kredit dalam perusahaan. Banyak pemberi pinjam-
an mensyaratkan rasio 1 banding 1 sebagai batas mutlak terendah (1,1 ban-
ding 1 tidak diterima lagi). Perubahan-perubahan rasio selama suatu periode
bisa sangat berpengaruh terhadap program perencanaan keuangan jangka pan-
jang untuk Hilltop. Hal yang sangat penting dalam analisis rasio ini adalah per-
timbangan mengenai aspek likuiditas aktiva lancar. Dalam hal ini kita lihat,
Hilltop mempunyai persentase aktiva lancar yang besar dalam bentuk pi-
utang usaha, dan persediaan yang nilainya bisa meragukan jika tidak diselidiki
lebih lanjut. Karena itu, para pemberi pinjaman mungkin masih cenderung me-
nurunkan rasio Hilltop yang relatif baik.
Rasio solvensi lainnya (Persamaan 8) melibatkan hubungan antara sum-
bangan pemilik untuk menunjang perusahaan dengan jumlah aktiva bersih
perusahaan.
Sekali lagi, tidak ada standar yang pasti untuk setiap bisnis, tetapi biasa-
nya apabila sumbangan (f!lodal) pemilik tidak sampai 50 persen dari seluruh
aktiva bersih perusahaan,' maka perusahaan tersebut akan lekas menyadari
adanya masalah solvensi dan mengalami kesulitan dalam memperbesar pin-
jaman jangka panjang dan jangka pendek
2 Modal kerja bersih + aktiva tetap bersih = jumlah aktiva bersih (h- gg) + (q- kk) =
jumlah aktiva bersih. Modal kerja bersih diperoleh dengan mengurangkan kewajiban lancar
dari aktiva lancar, aktiva tetap bersih diperoleh dengan mengurangkan kewajiban jangka
panjang dari aktiva tetap.
ANALISIS ATAS l-APORAN KEUANGAN 181
Rasio Efisiensi Tantangan manajemen yang terakhir yang akan dibahas se-
hubungan dengan penggunaan rasio adalah dalam bidang efisiensi perusahaan.
Secara khusus, bidang ini menawarkan peluang terbesar bagi manajemen Hill-
top untuk mengembangkan rasio yang unik dan bermanfaat, yang akan sangat
bernilai bagi bisnis dalam bidang efisiensi atau operasi.
Rasia perputaran (turnover ratio) dapat digunakan untuk menentukan in-
. tensitas penggunaan aktiva Hilltop, dan hal ini kita ukur dengan "melihat"
berapa kali aktiva berputar dalam satu periode:
Angka ini menunjukkan bahwa Hilltop memutar aktivanya dua kali dalam
setahun. Agar memberi sesuatu arti, manajer Hilltop harus membandingkan
rasio ini dengan situasi tahun sebelumnya dan dengan rasio perputaran dalam
bisnis yang serupa. Bila rasio perputaran tahun lalu hanya 1,8, maka Hilltop
harus tahu bahwa ada perkembangan yang baik. Grosir eceran akan sangat
tidak puas dengan rasio ~ebesar ini karena dalam bisnis yang demikian diper-
lukan perputaran yang ,~epat, sedangkan perusahaan pergudangan akan sa-
ngat puas dengan rasio sebesar ini karena perusahaan tersebut menggunakan
jumlah aktiva yang sangat besar jika dibandingkan dengan penjualan.
Rasio perputaran (Persamaan 10) mengisyaratkan bahwa makin besar
penjua!an Hilltop dengan menggunakan jumlah aktiva yang sama; makin be-
sar tingkat pengembalian atas investasi. Banyak perusahaan agribisnis yang
besar menggunakannya sebagai tolok ukur utaq~a terhadap keefektifan tim
manajemen. Cara-cara manajemen untuk mempengaruhi tingkat pengembalian
ini sangat tergantung pacta peningkatan volume penjualan dengan mengguna-
kan aktiva secara lebih efektif, menaikkan harga, menguningi jumiah aktiva
yang digunakan secara tidak efektif, mengurangi piutang usaha, atau dengan
memilih altematif-alternatif yang lebih baik untuk menggunakan nang kas
yang tersedia.
182 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Harga pokok
J- J-
Marjin
Kotor, %
Laba
operasi
bersih, %
penjualan,% - Laba
bersih
Beban, % Beban
~
Pr~am~si, %
U h% bunga,%
+
Distribusi, % Pendapatan
Sewa & Penyusutan, % lainnya, %
J
Pengembalian
Lainnya,%
atas
Aktiva
total
Kas Penjualan, Rp
Piutan~: Pengem-
Ak t:iva Perpu
usaha----i balian
Jancar _ taran
Persediaan atas keka
Lainnya uktiva
yaan ber
sih%
Total aktiva
Tanah~
Bangunan : Aktiva
Pe~alatan + tetap
Lmnnya
J
Kewajiban
lancar
Kewajiban
jangka panjang
J-Kewajiban
total ---:-J
Kekayaan
__:j-- Investasi
total
J
bersih Leverage
(pengungkit)
K"kayaan
bersih
yang esensial, dan sistem pemantauan harus dibentuk untuk menangani per-
ubahan internal dan eksternal setiap saat, misalnya dalam J pengambilan
sejumlah keputusan yang bisa saling bertentangan.
Konsep perputaran aktiva mengisyaratkan bahwa makin besar volume pen-
jualan pada jumlah aktiva tertentu, makin tinggi ROI perusahaan. Sampai
pada kadar tertentu hal itu menunjukkan penggunaan aktiva secara efisien
'dan efektif, tetapi jika hal itu dicapai dengan melampaui kapasitas peralatan
tertentu maka masa depan perusahaan malah bisa menjadi lebih runyam.
Tetapi pada prakteknya, kebanyakan agribisnis mempunyai sejumlah ka-
pasitas yang lowong dan lazimnya berusaha mempertahankan atau memper-
besar volume penggunaan fasilitasnya. Bantuan pemerintah, apabila yan~; ber-
sifilt "mendadak," sering mengakibatkan banyaknya sasaran yang menganggur
186 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
LA
13)(, 2.3
""" -.
11% 2.1
....
........ _..
terhadap
~' ~ ....
/ "/ perputaran
penjualan
Hilltop #2
10% ,.,.., ,~ .... ~
2 Hilltop #1
9% ./ 1.9
8% 1.8
1.7
s 9 10 11 12
Peri ode
ISS MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBlSNlS
Grafik dapat melukiskan perang persaingan harga yang terjadi antarn Hill-
top dengan perusahaan pupuk lokal. Jika Hilltop menurunkan harga, volume
penjualan atau perputaran akan meningkat, tetapi pada saat yang bersamaan
pendapatan sebagai persentase penjualan menurun. Bila suatu faktor lain,
yakni laba operasi bersih diperbandingkan, Hilltop dapat mengukur secara
visual pengaruh bersih dari perubahan harga, dan merencanakan strategi pen-
jualan menurut keadaan itu. Penaksiran ulang secara bulanan dengan bantuan
rasio ini akan memungkinkan Hilltop untuk melihat apakah rencana masih
tetap memenuhi sasaran.
Pembuatan grafik dapat memperdalam pemahaman dengan menampil-
kan gambaran visual, dan memungkinkan pembandingan aspek-aspek yang
terpisah dari informasi keuangan dalam gambaran yang sangat jelas. Hal itu
juga dapat disebarluaskan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
di antara anggota tim manajemen yang kurang berpengalaman, sebab lebih
mudah dikonsepsikan daripada seperangkat angkaangka.
IKHTISAR
Laporan keuangan menyajikan banyak informasi yang berharga untuk ber-
bagai manusia dan organisasi yang berkepentingan dalam mengevaluasi agri-
bisnis. Para pemilik, manajer, pemberi pinjaman, dan badan-badan pemerin-
tahan semuanya mengamati laporan keuangan dari 'perspektif yang berbeda.
Analisis laporan keuangan sering menjadi bahan banding antar-periode,
terhadap anggaran, atau terhadap perusahaan yang serupa. Rasio menunjuk-
kan hubungan keuangan yang penting dalam bisnis. Rasio ini harus dipahami
dan digunakan secara hati-hati, jika tidak, akan menyesatkan. Rasio yang di-
gunakan secara tepat akan merupakan indikator atas keunggulan dan kelemah-
an bisnis.
Rasio biasanya mengukur profitabilitas, likuiditas, solvensi (kemampuan
membayar hutang jangka panjang), atau efisiensi. Pengembalian atas Investasi
(ROI) merupakan tolok ukur fundamental atas laba. Bagan ROI menunjukkan
hubungan antara penjualan dan beban dengan aktiva. Kadang-kadang peng-
grafikan rasio keuangan dalam beberapa periode merupakan alat inanajemen
yang sangat berharga.
Analisis keuangan merupakan alat manajemen yang fundamental bagi
para manajer agribisnis. Walaupun hal itu bukan merupakan pengganti untuk
pertimbangan manusia, analisis keuangan memberikan wawasan yang penting
bagi manajer dalam mengambil keputusan.
PERTANYAAN
1. Ikuti rum us bertahap yang diberikan pad a Gam bar 7-1 sebagai penuntun.
2. Kalau sudah selesai, kembangkan sekurang-kurangnya satu rasio solvensi,
likuiditas, dan efisiensi, dengan menggunakan informasi yang sama.
TUJUAN
Menyebutkan alasan-alasan untuk
meningkatkan sumber daya keuangan agribisnis,
dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
sebelum berbuat demikian
Menj(!!askan jenis-jenis modal yang
tersedia untuk agribisnis
Melukiskan berbagai jenis pinjaman,
dana, dan modallainnya yang tersedia
Menghitung biaya berbagai jenis pinjaman
Menentukan jumlah yang akan dipinjam
oleh agribisnis
Memanfaatkan anggaran kas dan laporan
keuangan pro forma dalam perencanaan
keuangan
Mengembangkan kemampuan dalam
memilih lembaga pemberi pinjaman dan
mempersiapkan usaha mencari pinjaman
Menguraikan arti pengadaan dana
modal internal
Keterangan gambar:
A. Bank koperasi
B. Pemberi pinjaman komersial
C. Hubungan antara penerima dan pembeli
pinjaman
SENTUHAN EMAS
Uang merupakan darah kehidupan bagi setiap agribisnis. Uang diperlukan
untuk membeli atau membiayai aktiva (harta) seperti mesin dan peralatan,
piutang usaha, tenaga kerj.a, bahan, perbekalan, dan pajak. Itulah sebabnya
manajer agribisnis diharap menjadi "Raja Midas". Segala sesuatu yang mereka
sentuh harus berubah menjai.ti emas, agar dapat mengembalikan pinjaman yang
diberikan pipak lain untuk digunakan dalam bisnis. Andaikata sumber ke-
uangan terjamin, uang akan dialirkan ke perusahaan dengan harapan penuh
akan dibayar kembali disertai dengan laba. Sentuhan "emas" atau pengupaya-
an laba ini bukanlah suatu mitos, dan manajer yang tidak mempunyai sentuh-
an semacam itu akan mengakibatkan agribisnis mengalami kesulitan dana yang
besar. Ada tiga sumber yang dapat digalr manajer untuk memperoleh dana
yang perlu guna mengoperasikan agribisnis: (1) investasi atau penanaman
modal oleh para pemilik, (2) peminjaman, dan ( 3) dana yang be rasa! dari laba
dan penyusutan. Telaah yang dilakukan Gorman dan Shea menunjukkan
bahwa sumber utama dana agribisnis (lebih dari 50 persen) merupakan ke-
kayaan bersih (net worth) perusahaan Uuga disebut "modal sendiri"). Makin
besar perusahaan, makin tergantung dia pada kekayaan bersih sebagai sumber
dana. Salah satu alasan utama U'1tuk ini adalah karena perusahaan besar
biasanya dapat menawiil"kan saham atau ekuitasnya kepada masyarakat
umum (to public), daTl karena itu mampu menarik para penanaman modal,
hal semacam ini tidak dapat dilakukan oleh perusahaan kecil. Apa pun jenis
atau ukuran bisnis, kemampuannya untuk menghasilkan labalah yang pada
. akhirnya menentukan jumlah dana yang tersedia untuk digunakan. Itulah
sebabnya para manajer membutuhkan "Sentuhan Raja Midas" (Raja yang
sentuhannya mengubah segala sesuatu menjadi emas).
* Modal (capital) sering diartikan secara berbeda. Kadangkadang, dalam konteks akuntansi
yang ketat khususnya, modal diartikan secara terbatas hanya sebagai kekayaan bersih
a tau ekuitas pemilik dalam bisnis. Dalam konteks manajemen modallebih sering diartikan
sebagai keseluruhan aktiva sehingga mencakup ekuitas dan hutang bisnis. Perbedaan arti
ini sering diakibatkan oleh perbedaan tujuan pembahasan di mana akuntansi lebih terkait
dengan masalah hukum semen tara manajemen dengan masalah efisiensi- penerjemah.
196 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Pinjaman '* barang persediaan => piutang => kas => pelunasan pinjaman
an uang kas karena selalu tersedia bila diperlukan. Di sam ping itu, perusahaan
tidak perlu menanggung biaya bunga jika dana tersebut tidak benar-benar
diambil. Hal ini merupakan keunggulan plafon kredit. Pemberi pinjarnan
plafon kredit untuk agribisnis seringkali meminta salinan bulanan dari lapor-
an keuangan perusahaan, agar mereka dapat memantau kesehatan keuangan
perusahaan. Ray Whyth menginginkan tersedianya plafon kredit untuk
memenuhi kebutuhan kasnya dalam jangka pendek yaitu untuk keperluan
musiman. Dia yakin bahwa tidak akan ada masalah penjaminan dana ini
karena dia dapat menjaminkan persediaan dan piutang usaha sebagai agunan
terharlap setiap pinjarnan yang beredar (belum dilunasi).
Para manajer agribisnis perlu menyadari bahwa pinjarnan jangka pendek
hanya sesuai untuk penggunaan sementara. Kalau misalnya, dana dipinjam
untuk memperbesar persediaan agar dapat mengimbangi peningkatan volume
penjualan, maka ada kemungkinan bahwa dana akan tetap diperlukan untuk
selang waktu yang cukup lama sehingga pinjaman yang lebih permanen
diperlukan. Ini akan menambah jumlah modal kerja perusahaan.
~odal Ekuitas
Bila agribisnis tidak cukup mampu membayar hutang jangka panjang (sol
1ensi dibahas dalam Bab 7) a tau tidak dapat memenuhi persyaratan agunan
yang sulit yang diajukan pemberi pinjaman, agribisnis terse but mungkin harus
r.1enggali modal ekuitas untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Modal
ekuitas dapat digunakan untuk keperluan yang sama seperti halnya dana yang
dipinjam, tetapi ada perbedaan penting: r.10dal ekuitas tidak usah dibayar
kembali. Itu merupakan bagian tetap dari modal bisnis. Modal ekuitas bisa
diperoleh dengan me!)anamkan kembali laba usaha atau dengan meminta
para penanam modal a;':ar mau menambah investasinya dalam bisnis.
Pemberi pinjaman' menaruh perhatian khusus terhadap ekuitas apabila
mereka mengadakan perjanjian pinjaman jangka panjang, dan mereka dapat
mendesak agar persentase yang lebih besar dari uang para pemilik ditanam
pada modal agribisnis. Hal ini terutama berlaku untuk bisnis yang baru di
mana risiko lebih sulit diperhitungkan. Beberapa pemilik tidak bersedia
memperbesar ekuitasnya karena berbagai alasan, padahal mungkin itulah
satu-satunya cara yang bijaksana untuk memperoleh dan~ modal jangka
panjang. Ray Whyth akan sangat condong untuk memperbesar ekuitasnya.
Karena bisnisnya telall diorganisasikan sebagai perseroan, maka akan lebih
mudah baginya untuk melakukan hal itu sesuai dengan keinginannya. (Analisis
yang lebih rinci akan disajikan kemudian dalam bab ini.)
BIAYAMODAL
Pinjarnan akan membebani bisnis dengan biaya-biaya khusus yang harus di-
bayar kepada pemberi pinjaman. Salah satu di antaranya adalah biaya bunga,
200 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Pada akhir tahun, $50.000 harus telah dibayar kepada pemberi pinjaman;
tetapi karena Ray hanya menggunakan $46.000, bunganya menjadi:
Biaya pinjaman + jumlah modal yang tersedia = suku bunga
$4.000 + $46.000 = 8,7%
Biaya bunga yang sebenarnya atas pinjaman yang didiskontokan'ini adalah
8,7 persen. 1
Bila pinjaman dilunasi dengan menyicil, suku bunga yang sebenarnya akan
bertambah dalam jumlah yang besar. Rumus untuk mencari besarnya suku
bunga yang sebenarnya pada pinjaman yang dicicil adalah sebagai berikut:
2 XC X B
PST=----
H X (K+ 1)
2 X 12 X $4.000
PST=------
$50.000 X (12 + 1)
l'n.18!AYAAS AGRIBISSIS 201
$96.000
PST - 14,8%
$650.000
Bank seringkali mengharuskan peminjam mengadakan saldo kompensatori
dalam perkiraan atau rekeningnya pada bank pemberi pinjaman saldo kom-
pensatori mengakibatkan sebagian pinjaman tidak berfungsi karena "tidak
boleh diambil". Misalnya, untuk mendapat pinjaman $50.000, Ray diharus-
kan menyisakan saldo minimum sebesar $10.000 dalam perkiraan bank
perusahaannya selama pinjaman belum dilunasi. Ini berarti dia hanya dapat
menggunakan $40.000 sebagai tambahan modal dari pinjaman. Rumus untuk
menggambarkan tingkat bunga yang sebenarnya dalam kasus ini adalah:
Jumlah pembayaran bunga + modal yang sesungguhnya tersedia suku bunga yang
sebenarnya
$4.000 + $40.000- 10%
Apabila perkiraan kas Ray biasanya mempunyai sejumlah saldo, maka
jumlah tersebut bisa dikurangkan dari saldo kompensatori untuk mengurangi
dampak dari biaya bunga yang sebenarnya. Kadang-kadang lembaga hanya
memberikan pinjaman jika penerima sudah membayar sejumlah point atau
pungutan jasa pinjaman. (ongkos pelayanan yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan nilai nominal/face value pinjaman). Ongkos-ongkos ini perlu
untuk mengimbangi risiko serta jasa peminjaman dan dibayarkan di muka
sehingga biasanya dikurangkan dari jumlah modal pada awal peminjaman.
Persyaratan lain yang kadang-kadang diajukan pemberi pinjaman adalah
bahwa peminjam harus membeli saham pada lembaga pemberi pinjaman
yirtg jumlahnya ditentukan berdasarkan nilai pinjaman. Pemberi pinjaman
mungkin mengharuskan pembelian selembar saham yang bernilai $10 untuk
tiap $1.000 pinjaman. Pada kenyataannya, ini merupakan satu bentuk pen-
diskontoan yang dapat digunakan untuk menentukan biaya pinjaman yang
sebenarnya. "Suku bunga yang aktual atau yang sebenarnya harus diumum-
kan oleh pemberi pinjaman komersial kepada masing-masing peminjam di
A.S. menurut perundang-undangan federal yang mengatur tentang kejujuran
dalarn memberi pinjaman, tetapi perundang-undangan ini hanya berlaku
untuk pinjaman konsumen dan pembelian cicilan, umumnya tidak berlaku
untuk transaksi komersial atau bisnis.
Pembatasan Lain
PemLari pinj?.man kerapkali membatasi hak-hak istimewa manajemen dalam
agribisnis selama periode peminjaman. Caranya berbeda-beda, ada yang
hanya mengharuskan penyerahan laporan keuangan bulanap dan tahunan
atau informasi keuangan lain sehubungan dengan persediaan atau piutang
usaha tetapi ada yang bahkan sampai benar-benar melarang penggunaan dana
modal tanpa persetujuan pemberi pinjaman. Para manajer agribisnis harus
berkeyakinan bahwa mereka dapat mematuhi pembatasan ini dengan sepenuh
hati sebelum menyetujuinya. Kalau tidak, mereka akan sangat merasa ter-
tekan dalam mengambil keputusan dan menggunakan keluwesan bisnis untuk
mengimbangi kondisi yang berubah dan peluang baru.
Jaba kena pajak sebesar bunga yang rlibayar, karena bunga merupakan beban
(expense) bisnis. Jika untuk mengetahui biaya yang sebenarnya dari dana
modal pinjaman, manajer harus mengetahui apa yang disebut sebagai biaya
bunga setelah pajak. Cara yang paling baik untuk mengetahuinya adalah
dengan memperhatikan Jaba bersih setelah pajak, sebelum dan sesudah me-
minjam dari bank. Dengan menggunakan perusahaan Ray Whyth (yang ber-
bentuk perseroan) dan menganggap bahwa dia telah meminjam $50.000
dengan bunga 8 persen, perhatikanlah informasi dalam tabel berikut.
SEBELUM SEsUDAH
MEMINJAM MEMINJAM
Biaya setelah pajak = biaya sebelum pajak X (1,0- tarif pajak marjinal)
Biaya setelah pajak = 8% X (1,0- 0,25) = 6%
Yang disebut 1 sebagai tarif pajak penghasilan marjinal adalah tarif pajak
penghasilan yang dikenakan pada pertambahan terakhir penghasilan kena
pajak yang meng;akibatkan perubahan tarif pajak, sebab kita tahu tarif pajak
ada yang progresif dan degresif yang artinya untuk jumlah pertambahan
tertentu dikenakan tarif yang berbeda. Dalam hal ini karena selisih $3.000
itu tidak mempengaruhi tarif, maka kita gunakan tarif yang berlaku 25%.
Organisasi bisnis yang berbentuk perusahaan perorangan dan persekutuan
(lihat Bab 3) juga harus jeli terhadap biaya ini jika hendak memutuskan antara
penanaman modal sendiri atau peminjaman dana modal untuk bisnisnya.
Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan proyeksi atas pengeluaran dan penerimaan kas
perusahaan untuk masa mendatang (lihat Peraga 8-1). Anggaran ini memung-
kinkan manajer memperkirakan dana kas yang diperlukan untuk mengambil
manfaat dari potongan tunai, untuk membiayai permintaan musiman, me-
ngembangkan program peminjaman yang baik, untuk memperluas usaha,
dan membuat rencana pelunasan hutang.
. .. .
17; . Sal~cikas yang diinginkan
1~~~:
206 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
PERAGA (lanjutan)
8-1
Modill Kas
20. Kas yang tersedia (bagian 19
f .' aetelah dikurang dividen,
: dsb.)
!21. Modal kas yang diinginkan
[ (bagian 11, peralatan pabrik
f baru)
!22. Pinjaman jangka panjang
i. yang dibutuhkan (bagian 21
-
' kurang bagian 2:), jika
bagian 21 lebih besar
dari bagian 20) I
Jangka waktu yang dicakup oleh anggaran kas tergantung dari sifat unik
agribisnis. Pertimbangan utama adalah berapa besar cadangan kas yang ada,
dan sampai di mana kadar keteraturan arus kas bisnis. Agribisnis yang sangat
bersifat musiman perlu mempersiapkan anggaran kas untuk periode yang
lebih lama jika dibandingkan dengan bisnis yang kegiatannya agak konstan.
Sementara Ray Whyth menyiapkan anggaran kasnya, dia harus mengikuti
langkah-langkah yang digariskan pada Bab 9. Dengan bantuan komite pe-
rencanaannya, dia akan memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas,
baik dari bisnisnya yang ada saat ini maupun dari bisnis yang akan diambil-
alihnya. Dalam kenyataannya, perkiraan ini dijadikan tujuan, jadi diperlukan
masukan yang hati-hati dan jujur. Penerimaan dan pengeluaran kas dicatat
secara bulanan yang merupakan periode anggaran, hasil akhirnya merupakan
saldo kas pada akhir periode anggaran.
Sasaran harus ditentukan untuk menentukan apakah jumlah anggaran
mencukupi (lihat Bab 2). Misalnya, Ray dapat menentukan bahwa jumlah
kas yang sama dengan jumlah penjualan dalam beberapa hari, atau persentase
tertentu dari kewajiban lancar, akan menjadi patokan atau sasaran.
Bila saldo kas kurang, pinjaman jangka pendek atau penyesuaian lainnya
dapat dilakukan. Bila s?ldo tersebut lebih besar daripada yang dibutuhkan,
kelebihannya dapat ditanamkan sementara dalam surat-sur-.t berharga yang
PEMBIAY AAN AGRIBISNIS 207
segera dapat dijual atau dalam beberapa cara penanaman lain yang dapat
menghasilkan pend?.patan. Anggaran kas dapat membantu menajer untuk
memutuskan apakah ada kebutuhan akan pinjaman jangka pendek, me-
nengah, atau panjang atau model ekuitas. Bila jumlah kas berlimpah pada
saat tertentu dan kekurangan pada saat lain, modal jangka pendek diperlukan.
Bila kekurangan kas menunjukkan suatu kecenderungan yang bersifat tetap
maka diperlukan moda:; jangka menengah atau panjang.
. KEWAJIBAN
Ktwajlban lannr1
Wesel bayar Jumiah dana yang diplnjam untuk
"mengimbangi" aktiva
Hutang usaha Periode pembelian kredit, yaitu _ _
hari pembelian
KeW1Qiba~ akrUal Sarna dengan periode sebelumnya
Jumiah ke-jiban lancar
Hutang jangka panjang Pinjaman yang diharapkan dan
. Jumlah kewajiban yang ditambahkan
EKUI'fAS
Modal yang disetor i
.Laba yang ditahan Jumlah sekarang tam bah laba yang
Jumlah ekuitaS ' akan ditahan
Jumlah kewajiban dan ekuitas
Sumber keuangan yang paling penting bagi agribisnis akan dibahas dalam
bagian berikut.
Bank Komersial
Bank-bank komersial merupakan sumber utama dari dana pmjaman bagi
hampir semua agribisnis. Menurut perkiraan, bank-bank ini menyediakan
80 persen dari dana pinjaman, kecuali kredit perdagangan. Bank komersial
biasanya menawarkan plafon penuh untuk jasa-jasa bank, yang meliputi
perkiraan tabungan, perkiraan cek, dan pinjaman. Bank memberikan banyak
bentuk pinjaman, seperti pinjaman jangka pendek, menengah, dan panjang,
plafon kredit, dan pinjaman khusus.
Bukti Penerimaan Gudang Hal ini merupakan suatu alat untuk menggunakan
persediaan sebagai jaminan untuk pinjaman. Setelah persediaan disimpan
di gudang, peminjam "menjual" barang persediaan kepada bank, dan kemudi-
an membeli kembali bukti penerimaan dari bank. J!'!nis l)injaman ini hanya
berlaku untuk barang yang tidak cepat rusak, dan hal ini memungkinkan
peminjam bekerja dengan modal kerja yang terbatas.
Bank juga memberikan pinjaman pribadi tanpa jaminan; berbagai jenis
pinjaman berjaminan lainnya, seperti hipotik atas harta yang tidak bergerak;
hipotik pribadi (chattel mortgage) atas perkakas dan peralatan; dan pinjaman
terhadap polis asuransi jiwa pemilik, saham dan obligasi, dan sebagainya.
Seringkali bank menawarkan jasa untuk menjual produk dengan mem-
beli kontrak penjualan angsuran dari penjual. Kontrak penjualan angsuran
merupakan kontrak yang dibuat oleh pembeli untuk membayar produk
dengan cara khusus. Apabila lembaga keuangan membeli kontrak, pembayar-
an dilakukan langsung kepada instansi itu. Bisnis penjual langsung mem-
peroleh uangnya (dari lembaga tersebut). Dan bagi pelang~n hal ini mem-
bantu pembiayaan pembelian dan arus dana. Hal ini terutama sangat mem-
bantu bagi penjual eceran yang menjual barang-barang yang mahal, seperti
perkakas dan traktor usaha tani.
Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi selalu mencari tempat untuk menanamkan dana yang
mereka kumpulkan dari para pemegang polis. Hampir semua perusahaan
asuransi tertarik pada pinjaman ~angka menengah dan jangka Plllljang untuk
210 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
pem belian aktiva tetap, seperti peralatan dan barang yang tidak bergerak.
Mereka lebih menyukai pinjaman besar dan hipotik untuk agunan. Bila
pemilik atau agribisnis itu sendiri mempunyai polis dengan perusahaan ter-
tentu, perusahaan itu biasanya meminjami agribisnis sejumlah yang sama
dengan nilai tunai polis dengan suku bunga yang sangat menguntungkan.
Faktor
Faktor merupakan sumber dana modal yang sangat khusus. Faktor mem-
beli piutang usaha pada harga yang lebih murall (diskonto). Dan memikul
sendiri risiko terjadinya piutang yang tidak dapat ditagih (without recourse);
karena itu, sekiranya faktor tidak yakin ballwa piutang tersebut akan dilunasi,
dia tidak akan membelinya. Faktor akan membuat pemberitahuan kepada
setiap pihak yang berhutang dan menagih hutang mereka masing-masing.
Sebenarnya banyak agribisnis tidak menyukai prosedur ini karena para pe-
langgan menyetor langsung kepada faktor. Tetapi kadang-kadang inilah
satu-satunya jalan untuk memperbesar jumlah kas dengan cepat.
Kredit Dagang
Salah satu sumber modal yang paling diabaikan adalah kredit yang diberikan
oleh pemasok usaha agribisnis. Apabila agribisnis mempunyai kelayakan
kredit, hampir semua p;~masok atau penjual bersedia melakukan penjualan
secara kredit. Manajemei1 juga dapat merundingkan jangka kredit yang lebih
panjang daripada yang biasa. Misalnya, Ray W!1yth dengan pembelian tiang
balok yang begitu mantap dapat memperpanjang jangka waktu kredit yang
biasa dari 30 hari menjadi 90 hari sejak pembuatan faktur. Padahal dari segi
penagihan piutang terhadap para pengusaha tani yang dibangunkangedung-
nya, Ray biasanya tidak membutuhkan waktu sampai 90 hari. Jadi, sebenar-
nya para pemasok tiang balok berperan juga sebagai penyedia modal bagi
bisnis Ray, tetapi tidak memhebankan biaya apa pun pada Ray. Ada juga
kemungkinan bahwa pemasok bersedia menjual kepada agribisnis secara
konsinyasi. Ini berarti bahwa bisnis tidak perlu membayar komoditi yang
dipasok sampai komodltl ltu benar-benlll' terjua.l. Manajer agrlblsnis harus
mengusahakan sedapat mungkin agar pemasok memperpanjang jangka kredit
maksimum, dan mengambil manfaat dari setiap kelunakan persyaratan pem-
bayaran hutang usaha.
* Leasin!! yang sering disebut kontrak-sewa berbeda dari penyewaan (renting) karena
dalam leasing tei:Sirat pengertian bahwa aktiva yang disewa pada akhirnya akan jadi hak
milik si penyewa (lessee) sesuai dengan jenis leasing dan persyaratannya- penerjemah.
212 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Wesel Bayar Wesel bayar (promissory notes) merupakan suatu janji dari
peminjam untuk membayar kepada pemberi pinjaman sejumlah uang dan
bunga setelah jangka waktu tertentu. Wesel bayar sangat biasa terdapat pada
hampir semua perusahaan dan bank agribisnis pribadi perorangan, dan pem-
beri kredit. Perusahaan agribisnis dapat juga menerima wesel bayar dari
para langganannya. Wesel seperti itu mungkin dapat dialihkan (negotiable),
yaitu dapat dijual oleh pemegang, dan pemilik baru akan mempunyai klaim
yang sama terhadap peminjam sam a seperti pemegang yang terdahulu. Apa-
PEMBI!\ Y !\AN !\GRIBISNIS 2!3
hila perusahaan agribisnis yang memegang wesel pelanggan yang dapat di-
alillkan membutuhkan uang kas, wesel tersebut dapat dijual kepada bank
atau orang lain dan biasanya dengan potongan harga. Misalnya, Ray Whyth
bisa saja menjual ballan bangunan kepada pengusalla tani, katakanlal1 seharga
$5.000, dan menerima wesel bayar yang dapat dialihkan (atas unjuk) se-
bagai pembayaran. Wesel tersebut akan dilunasi dalam 6 bulan dengan suku
bunga sebesar 10 persen. Selama 6 bulan itu Ray mungkin membutuhkan
uang tunai, dan jika demikian dia dapat pergi ke bank untuk menjual wesel
tersebut. Bila kredibilitas pengusal1a tani itu baik dan bank merasa bahwa
suku bunga itu cukup tinggi, wesel itu dapat dilJeli oleh bank sebesar nilai
nominal atau dengan s~>dikit potongan harga yang mencerminkan ongkos
pelayanan. Pengusalla tani padi kemudian dapat membayar kepada bank
kalau wesel itu harus dibayar.
Jenis Kredit yang Ditawarkan Bankir harus mengerti kebutuhan unik agri-
bisnis. Dapat atau maukah bank membuat pinjaman berdasarkan piutang,
bukti penerimaan gudang; plafon kredit; atau pinjaman jangka pendek;
menengah; dan panjang? Apakah bank menghargai wesel, menerima wesel
yang dapat dialihkan, dan yang sejenisnya? Apakah bank menyediakan acuan
kredit kepada pelanggan (na~abah) potensial, membantu memecahkan ke-
sulitan modal, nembantu pelanggan dengan mengharum*an nama baik pe-
rusahaan? Berapa besar biaya bank untuk berbagai macam pelayanan? Apakah
suku bunganya ~rsaing?
Kebijakan Bank Manajer agribisnis menghendaki bank yang baik dan di-
kelola dengan baik. Hubungan perbankan sedikit banyak akan bersifat per-
manen. Kalau agribisnis dan bank bekerja dan tumbuh bersama, maka penge-
I'EMBIAYAAN AGRIBISNIS 215
tahuan, pengalaman d:an hubungan "pribadi" akan sangat besar artinya.
Kebijakan kredit bank bisa sangat konservatif tetapi bisa juga sangat liberal.
Tu.ntutan bisnis menghendaki agar bank bersedia memikul risiko dalam me-
nyediakan modalkepadaperusahaan. Beberapa bank tidak bersedia meminjam-
kan uang kecuali jika nasabah dapat membuktikan bahwa pinjaman tersebut
benar-benar dibutuhkan, sedangkan bank lainnya bisa saja memberikan
pinjaman yang akan mengakibatkan kebangkrutan nasabah. Bank yang mem-
punyai kebijakan yang baik, pegawai yang lx!rpendidikan, dan dapat mem-
beri saran sebagaimana halnya dengan memberi pinjaman harus dipilih.
Manajer agribisnis harus menganggap bank sebagai mitra usaha, dan harus
mengusahakan sepenuhnya hubungan yang saling menguntungkan dan me-
muaskan keduanya.
terungkap juga; fakta ~ang memgikan jika dikemukakan secara terus terang,
akan lebih baik daripada jika bankir merasa dikelabui.
Pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan manajer agribisnis adalah "Jika
informasi ini disuguhkan kepada saya, apa pendapat saya tentang hal itu
dan apakah saya akan memberikan pinjaman berdasarkan hal itu?" Menawar-
kan bankir untuk berkeliling melihat sarana, dan kesempatan untuk bert-emu
dengan karyawan agribisnis lainnya dapat juga membantu karena memberi
kesan yang baik, dan juga bermanfaat dalam membangun hubungan jangka
panjang yang lebih baik.
Modal Ekuitas
Modal ekuitas menunjukkan dana yang diperoleh perusahaan melalui laba
yang ditahan, tambahan investasi oleh para pemilik, a tau penambahan jumlah
penanaman modal yang bersedia memikul risiko usaha. Pada beberapa bisnis
yang kecil dan baru, ini mungkin merupakan satu-satunya alternatif untuk
menjamin dana modal. Beberapa pemilik tidak menghendaki penjualan
ekuitas kepada orang lain. Pemilik ini merasa bahwa pengurangan hak ken-
dalinya terhadap bisnis tidak setara nilainya dengan modal baru. Pemilik
seperti itu hendaknya mengetahui bahwa dana pinjaman mungkin mensya-
ratkan jauh lebih banyak pengekangan terhadap hak kendali .mereka ke-
timbang modal patungan. Dan bila pemilik !alai, atau tidak lancar dalam
pembayaran pinjaman berjangka, dia mungkin akan kehilangan semua pe-
ngendalian terhadap manajemen bisnis. Ada baiknya jika diingat bahwa
modal ekuitas tidak harus dibayar kembali pada waktu tertentu, dan sering-
kali tidak diperlukan sama sekali penyediaan dana untuk pembayaran bunga.
Modal ekuitas harus selalu dipertimbangkan sebagai alternatif dan dibanding-
kan terhadap sumber modallainnya.
Saham Biasa
Bentuk modal yang paling lazim diperoleh dari penjualan saham biasa. Untuk
perusahaan kecil, pada umumnya penjualan bagian saham biasa dilakukan
kepada orang yang dikenal oleh pemilik yang ada sekarang. Di dalam masya-
rakat selalu ada orang-orang yang mempunyai dana untuk ditanamkan pada
bisnis yang memberi harapan baik. Bankir perusahaan seringkali dapat men-
doroag orang-orang lain untuk ikut serta menanam modal. Karyawan peru-
sahaan juga rr\erupakan sumber yang potensial sebagai pembeli saham, ter-
utama hila me111awarkan rencana penjualan khusus, yang memberikan kepada
karyawan harga yang lebih rendah. Saham biasa pada umumnya mempunyai
PEMBIAYAAN AGRIBISNIS 217
hak suara; yaitu bahwa pemilik saham-biasa mempunyai suara di dalam
manajemen perusahaan. Kadang-kadang saham biasa diba~ ke dalam kelas-
kelas, di mana satu di antaranya mempunyai hak suara istimewa.
Ray Whyth telah mempelajari secara hati-hati kebutuhan permodalan
perusahaannya. Dia telah menetapkan kombinasi tertentu dari pinjaman
dan ekuitas yang dirasakan paling baik untuk bisnisnya. Dia bermaksud
untuk menawarkan sejumlah saham kepada pemilik perusahaan kayu sebagai
bagian dari harga. belinya. Dia juga ingin menawarkan sahamnya kepada
karyaw<m dan __kepada masyarakat dalam jumlah yang terbatas. Dia menentu-
kan rasio ekuitas terhadap pinjaman dengan menggunakan alat analisis pada
Bab 7 dan Bab 9 yang bertalian dengan kemampuan membayar hutang.
Undang-undang yang mengatur penjualan surat-surat berharga juga harus
dipertimbangkan ketika menawarkan saham kepada masyarakat. Di AS semua
negara bagian mempunyai peraturan yang mengatur penjualan surat-surat
berharga dan saham. Kadang-kadang, peraturan federal yang mengatur pen-
jualan saham juga berlaku. Di Indonesia hal ini diatur oleh Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam). Regu penasihat perlu dibentuk sebelum penawaran
sahttm kepada umum dilaksanakan. Bankir bisnis, penasihat hukum, dan
pemeriksa keuangan (auditor) harus dilibatkan. Apabila perusahaan ingin
membuat penawaran umum yang lebih besar, biasanya perusahaan tersebt:t
harus meminta jasa-jasa bankir penanam modal. Bankir ini melakukan pe-
layanan yang sangat khusus dengan menawarkan saham baru yang diterbit.
kan perusahaan. Sekiranya bankir penanam modal menjamin (underwrites)
penerbitan saham, bankir itu membuat persetujuan dengan perseroan yang
bersangkutan untuk memasarkart surat berharga tersebut dengan membeli-
nya dan menjual kembali kepada umum. Bankir penanam modal meminta
beban komisi dari 3 sampai 10 persen, tetgahtung pada sulitnya menjual
saham dan jumlah lembar yang ditawarkan. Tidaklah biasa bahkan bagi
bankir penanam modal yang kecil sekalipun untuk menjamin/menartggung
saham yang nilainya kurang dari $250.000. Penjualan saham biasa tidak
akan mengakibatkan terlepasnya kendali perusahaan dari tangan pemilik
yang sekarang sebab mereka bisa tetap mempertahankannya dengan me
miliki saham dalam jumlah yang cukup besar. Obligasi atau surat hutang
seringkali dijual sebagai terbitan yang dapat dipertukarkan (convertible),
artinya sesudah selang waktu tertentu dapat ditukar dengan beberapa lembar
saham. Penawaran semacam ini diberikan perusahaan untuk memikat hati
pembeli terhadap obligasi dan surat hutang, sebab bila perusahaan berhasil
nilai sahamnya dapat melonjak.
Saham Preferen ~
oleh beberapa keterbatasannya, seperti ketiadaan hak suara dan hak kendali
atas manajemen seperti yang terdapat pada saham biasa .
I
KEMILAU YANG MENYILAUKAN
Jika manajer agribisnis bercita-cita untuk mengubah segala sesuatu yang di-
sentuh menjadi emas, adalah penting untuk mengingat bahwa tidak semua
sumber bantuan' keuangan sama gunanya atau sama-aama dapat digunakan
pada setiap situasi. Memang benar, pengadaan dan pengelolaan sumber ke-
uangan agribisnis merupakan fungsi yang rumit, tetapi alat, teknik, dan priri-
sip-prinsip yang diberikan dalam bab ini akan memp~besar peluang manajer
agribisnis untuk meraih sukses apabila diberikan perhatian sepenuhnya.
IKHTISAR
Pembiayaan agribisnis merupakan tanggung jawab manajemen yang penting
dan perlu. Uang harus tersedia untuk membiayai belanja modal dan me-
ngoperasikan agribisnis setiap harinya. Ada tiga sumber modal yang utama:
pinjaman, dana yang dihasilkan dari operasi bisnis, dan tambahan penanam-
an modal dari para pemilik.
Pinjaman dapat mengambil banyak bentuk. Pinjaman jangka pendek
untuk satu tahun atau kurang biasanya digunakan untuk membiayai ke-
butuhan bisnis musiman. Pinjaman jangka menengah dari 1-5 tahun biasa-
nya digunakan untuk membeli peralatan a tau membiayai peningkatan volume
bisnis. Pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk perluasan bisnis
utama, seperti membeli lahan dan memperluas gedung. Suku bunga dan
skedul pelunasan berbeda-beda tergantung pada banyak faktor, termasuk
waktu, risiko, jumlah uang, pengalaman pada masa lalu, dan kelayakan kredit
perusahaan.
PEMBIAYAAN AGRIBISNIS 219
Manajer harus mempertimbangkan banyak sumber yang berbeda untuk
peminjaman: misalnya, bank komersial, perusahaan asuransi, dan lembaga
keuangan, untuk sekedar menyebut tiga nama. Memilih pinjaman yang tepat
sering merupakan keputusan manajemen yang kritis. Agribisnis yang besar
meminjam dari masyarakat umum dengan menerbitkan obligasi, atau surat
hutang melalui pasar modal.
Beberapa agribisnis, terutama yang baru, sangat bertumpu pada pem-
biayaan ekuitas. Modal ekuitas berasal dari laba yang ditahan dalam bisnis
yaitu tidak dibagikan kepada para pemilik. Agribisnis lain menjual tambah-
an saham untuk menarik modal ke dalam bisnisnya.
Setiap cara pembiay,:..an mempunyai pro dan kontra dan harus dipertim-
bangkan secara cermat oJ;,h manajer.
sebagai tambahan modal untuk membiayai piutang usaha yang besar yaitu
$100.000. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan kredit yang bebas. Anggaplah
bahwa tarif pajak penghasilan Landmark adalah 30 persen, dan suku bunga
tahunan 10 pc;rsen menurut cara perhitungan sederhana. Jangka v;aktu pin-
jaman 1 tahun. Dengan menggunakan informasi ini, jawablah pertanyaan
di bawah ini. Tunjukkan rumus untuk setiap contoh.
PERTANYAAN
1. Hitung biaya bunga berdasarkan bunga tahunan sederhana.
2. Hutang jumlah bunga yang dibayar dan suku bunga yang dibayar jika
bunga yang didiskontokan digunakan oleh pemberi pinjaman.
3. Hitung suku bunga dan biaya bunga jika $25.000 dari pinjaman tersebut
tidak boleh diambil (compensatory balance).
4. Hitung suku bunga dan biaya bunga pinjaman jika pinjaman tersebut
dibayar dalam 12 kali angsuran yang sama besamya.
5. Hitung biaya bunga sesudah pajak berda~kan suku bunga tahunan
yang sederhana.
TUJUAN
Mendifinisikan program pengendalian dan
menjelaskan tujuannya
Mengidentifikasi bidang agribisnis di mana
program pengendalian paling sering digunakan
Menguji perlunya program pengendalian
terhadap faktor-faktor penting
Menjelaskan bagaimana proses pengendalian
berlangsung
Membedakan teknik kualitatif dari
kuantitatif dalam mengembangkan
prakiraan dan anggaran
Menyehutkan cnam belas langkah
pengembangan program pengendalian
serta menggunakannya sebagai suatu
model untuk program pengendalian
Menjelaskan falsafah dan teori "manajemen
berdasarkan penyimpangan"
Mengembangkan program pengendalian
untuk agribisnis
Memaparkan alasan-alasan mengapa
pengendalian kredit merupakan faktor yang
sedemikian penting dalam agribisnis, dan
bagaimana caranya untuk mengendalikan
kredit
Memperhitungkan biaya yang
sesungguhnya dari penambahan kredit
Keterangan gambar:
A. Membuat anggaran kas
B. Menilai penerapan pengendalian
C. Memperluas mengabulkan permohonan kredit
ALAT PENGENDALIAN
9
AGRIBISNIS
224 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AG!l!BISN!S
PENTINGNY A PENGENDALIAN
Keberhasilan manajemen agribisnis sangat tergantung pada kemampuan
manajer serta para karyawan dalam memantau dan memperkirakan prestasi
kerja yang akan mereka capai. Dalam prakteknya, tujuan umum organisasi
adalah "memaksimumkan laba", bukan sebagai penyediaan bimbingan yang
diperlukan untuk memeriksa kemajuan. Tidak seorang pun mengetahui apa
laba yang maksimum itu. Karena itu, kemajuan harus diukur berdasarkan
sasatan yang lebih khusus. Implikasi biaya dan pendapatan tidak dapat di-
abaikan karena eksistensi (keberadaan) bisnis pada akhirnya tergantung pada
kemampuannya untuk menghasilkan laba. Tetapi program pengendalian di-
rancang untuk menjadi alat bagi manajer agribisnis untuk memantau dan
memrakirakan hal-hal yang dicapai sehubungan dengan kendala biaya dan
pendapatan ini.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, pengendalian merupakan sarana
untuk memeriksa apakah rencana terlaksana sesuai dengan sasaran dan jadwal,
dan untuk mengambil langkah perbaikan yang perlu untuk meraih keberhasil-
an. Program dasar pengendalian melibatkan tiga langkah berikut ini:
TUJUAN PENGENDALIAN
~M~=~::o~~
DISUSUN KEMBALI DITENTUKAN SEBELUMNYA
Sasaran-tindakan
~eENAe,,.N/INFORMASI
ALAT PENGF.NDALIAN AGRIBISNIS 227
jualan. Anggaran merujuk pada masukan dalam bisnis, seperti anggaran kas.
J\1isalnya, gudang gandum Koper<~si Urusan Tani Hillsdale, akan mempunyai
prakiraan atau ramalan penjualan yang berupa jumlah bisnis yang diharapkan
akan dicapai organisasi ,dalam jangka waktu tertentu. Di samping itu, Hills-
dale harus juga mengembangkan anggaran untuk pengeluaran yang diperlukan
guna mencapai penjualan yang diproyeksikan. Karena kelangsungan hidup
organisasi tergantung pada kapasitas pendapatan yang melebihi pengeluaran
(beban), prakiraan dan anggaran penjualan tidak dapat dipisahkan.
Adalah penting untuk -mengetahui bahwa anggaran menentukan arah
organisasi. Penambahan atau pengurangan sumber daya menentukan bentuk
agribisnis dalam jangka panjang sehubungan dengan pertumbuhan, produk
baru, dan ukuran. Banyak organisasi mengembangkan anggaran hanya dengan
mengambil angka-angka tahun lalu dan menambah atau mengurangi jumlah
yang dirasakan sesuai. Mungkin ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali,
tetapi, dari sisi masukan, tidak memberi keluwesan dan pengakuan terhadap
faktor-faktor pengubah yang sangat menentukan dinamika dan keberhasilan
organisasi. Anggaran harus menggambarkan prioritas dan arah atau sasaran
bisnis. Hanya dengan pengubahan sumber daya masukanlah kita dapat meng-
ubah atau mengarahkan kembali keluaran perusahaan. Anggaran merupakan
satu dari wahana yang penting untuk menggambarkan dan mengarahkan
perubahan ini. Misalnya, bila tim manajemen perusahaan pupuk Agrow
memutuskan untuk secara aktif memperbesar pasar pada keluarga tani, maka
anggaran harus mencerminkan tujuan ini pada sisi masukan. Anggaran modal
Agrow mungkin dinaikkan untuk menyediakan baik sarana produksi maupun
peralatan pengepakan dan pengantongan, untuk memproduksi kantong
yang kecil bagi keluarga tani. Anggaran pemasaran harus dengan baik me-
nunjukkan pertambahan jumlah pengeluaran untuk iklan dan promosi, pe.
nambahan personel penjualan, dan sebagainya. Arus kas harus menggambar-
kan penambahan penediaan dan bahan baku akibat adanya tambahan produk.
Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan ini, mekanisme pengendalian
anggaran merupakan bagian dasar dari proses perencanaan. Hal itu mempenga-
ruhi ukuran dan jenis agribisnis dan menentulcan keberhasilannya untukjang-
ka waktu tertentu.
agribisnis harus yakin bahwa premis dan kendala yang menjadi dasar operasi-
nya merupakan hal yang absah dan bukan hasil dari kebodohan atau pe-
ngalaman yang dangkal, keteledoran, atau prasangka mereka sendiri.
1. Bentuk sebuah komite yang terdiri dari mereka yang terli,bat dan jadwal-
kan tanggal untuk mengembangkan proses.
2. Tinjau kembali tujuan, sasaran, dan kebijakan organisasi.
3. Tinjau kembali situasi sekarang, hal-hal yang telah dicapai bisnis, dan
bagaimana caranya. mencapai keactaan ini. ,
4. Tinjau kembali dan hubungkan faktor masukanj (biaya) terhadap faktor
keluaran (pendapatan). '
5. Tentukan mengapa anggaran dibutuhkan dan tnengapa sasaran khusus
atau arah tindakan perlu diketahui.
6. Rancang anggaran yang akan disusun dan daftarlah komponen bagiannya.
7. Tentukan cara-cara dan jadwal penggunaan anggaran.
.
8. Tentukan catatan yang diperlukan .
ALAT l'l!:NGENDALIAN AGRIBISNIS 231
9. Tunjukkan satuan ~kuran yang akan digunakan (rupiah, ton, liter, dan
sebagainya).
10. Tentukan catatan yang diperlukan untuk menjamin tersedianya data
dan informasi yang diinginkan.
11. Tentukan tempat sumber informasi atau data yang diperiukan untuk
membenahi program.
12. Tentukan dan identifikasi jangka waktu penganggaran.
13. Tentukan kekerapan penerbitan dan pemutakhiran atas informasi dan
data dari program.
14. Tetapkan siapa-siapa yang dilibatkan daJam menyiapkan catatan yang
tepat untuk anggaran.
15. Tentukan siapa-siapa yang akan mener;ma informasi dan kapan mereka
akan memperolehnya.
16. Identifikasi siapa-siapa yang bertanggur.g jawab rr.emen\,lhi sasaran dan
standar yang terkandung dalam anggaran ..Anggaran harus dipantau secara
konstan untuk memastikan bahwa program sesuai dengan target.
Pengujian FPU
- - - - Tahun berjalan
8% - - Tahun lalu
PENGENDALIAN KREDIT
Pengendalian kredit mendapat perhatian k.husus karena tidak ada faktor
tunggal lainnya yang mengakibatkan lebih banyak masalah keuangan yang
serius pada agribisnis. Bisnis yang baru dibentuk harus memperhatikan pe-
ngendalian kreditnya secara khusus sama halnya seperti perjuangan mereka
dalarn memaparkan diri dan menarik pelanggan. Pemberian kredit pada
kebanyakan agribisnis merupakan cara yang tepat untuk memikat dan me-
nyenangkan pelangganan. Akan tetapi, untuk agribisnis dan manajernya,
kredit dapat menciptakan rnasalah yang rawan.
Biaya Kredit
Biaya kredit mempunyai banyak bentuk, beberapa di antaranya tidak mudah
untuk dikenal oleh manajer agribisnis. Beberapa yang paling penting adalah:
Jika kita hanya terpaku pada kelemah:m ini saja, pemberian kredit tidak
akan kita kehendaki sama sekali. Namun tidak ada segmen bisnis, selain
agribisnis, yang mempunyai persentase peng6\}naan kredit yang sangat tinggi.
Sifat usaha yang sangat musiman dan arus dana yang tidak menentu dari
produk pemasaran tentu saja merupakan alasan utama mengapa kredit sangat
penting dalam sektor agribisnis. Tekanan persaingan adalah sedemikian rupa
. sehingga hampir semua manajer agribisnis harus belajar menguasai program
kredit secara trampil.
1 Truth in Lending, Vol. I, Regulation 2 Annual Percentage Rate Tables, Bo11rd of Gover-
nors, Federal Reserve System, Washington, D.C. 20551.
240 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
%~*00 3~~ri
Suku bunga tahunan ~-----x
yang setara (SBTS) 100-% disk on tanggal jatuh tempo- periode di*on
2l 365
SBTS ---x = 8,27%
100 - 2 120- 30
Dari sini Hilltop dapat mengetahui biaya kredit yang dapat dibandingkan
dengan pendekatan alternatif lainnya. Di sisi lain, hal ini juga bisa digunakan
Hilltop untuk mengevaluasi cara yang ditempuhnya dalam membayar rekening
akan hutang usahanya.
Pengecer juga seringkali mengusahakan semacam pelayanan kartu kredit
seperti Visa dan MasterCard. Keanggotaan dan pelunasan kredit dengan cara
ini menimbulkan biaya bagi perusahaan. Tetapi dengan cara ini piutang yang
tidak tertagih, penagihan yang terlalu lama, dan biaya piutang usaha bisa
ditanggulangi atau diperkeci!. Manajer harus mengukur biaya pelayanan se-
macam itu dengan membandingkannya terhadap biaya pemberian kredit dan
memilih alternatif yang menguntungkan.
Sebagaimana dalam pemberian kredit, pengelola agribisnis hendaknya
hati-hati -dalam mempelajari penggunaan jangka kredit yang tersedia dari
pemasok dan penjual. Strategi dalam bidang ini, yang dirinci dalam Bab 10,
dapat menambah laba perusahaan dalam jumlah besar.
Penghitungan Umur Pitang Usaha Alat yang paling penting untuk memantau
piutang usaha adalah penghitungan umur piutang usaha setiap bulannya.
Setiap perkiraan dalam buku besar diikhtisarkan dan dilaporkan dalam bentuk
yang serupa dengan yang ditunjukkan pada Gambar 9-3.
Kenaikan persentase perkiraan yang pe:unasannya tertunda-tunda, atau
pert.ambahan jumlah piutang usaha, memerlukan tinjauan ulang terhadap
program dan kebijakan kredit sebelum situasi memperrawan kesehatan ke-
uangan perusahaan.
Untuk mengendalikan perubahan piutang usaha, rasio yang menunjukkan
perubahan volume penjualan kredit dari satu periode ke periode lainnya bisa
digunakan.
2 Kajian mendalam mengenai program kredit disediakan oleh Credit Management for
Small Business Firms, North Central Regional Extension Publication 54, Universitas
Negara Bagian Iowa, Ames, iowa 50011 (1978).
242 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
30- 60 hari
60-90 hari
Lebih dari
90 hari
Jumlah
Biaya piutang yang tidak tertagih sangat mengganggu bagi banyak agribis-
nis. Gambar 9-4 menyajikan pemahaman yang lebih baik tentang besamya
pengaruh biaya ini terhadap laba bisnis.
~enaikan jumlah penjualan yang sangat besar yang diperlukan untuk
menutup piutang yang tidak tertagih dapat dilihat secara jelas pada Gambar
9-4. Misalnya, piutang yang tidak tertagih sebesar $20.000 memerlukan
penambahan penjualan paling tidak sebesar $100.000 dengan marjin penjual-
an 20 persen, hanya untuk mempertahankan jumlah laba yang sama tanpa
adanya piutang yang tidak tertagih. Penjualan kredit harus dipantau secara
hati-hati, kalau tidak, akan melahap habis semua laba yang dihasilkan bisnis,
Karena taruhannya sedemikian tinggi, maka perencanaan dan pelaksana-
an program kredit yang sangat hati-hati perlu bagi setiap agribisnis dan tim
manajemennya.
s
s
1.000
5.000
$ 20.000
$100 000
I s 10.000
$ 50.000
I s 5.000
s 25.000
$20.000 $4oooon 1 s2oo.ooo s1oo.ooo
ALAT PENGENDALIAN AGRIBISNIS 243
IKHTISAR
Sebagaimana telah kita lihat, program pengendalian adalah sarana yang dapat
digunakan manajer agribisnis untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
bisnis, meramalkan kecenderungan dan hasil, mengumpulkan data untuk
perencanaan, menentukan sasaran, dan memanfaatkan pelajaran dari pe-
ngalaman masa lalu. Pengendalian dicapai dengan perantaraan program dasar
yang berkaitan dengan pemasaran, produksi, personalia, catatan keuangan,
serta program yang Jebih rumit untuk organisasi yang lebih besar. Program
pengendalian yang paling umum adalah anggaran dan prakiraan, atau. peramal-
an masukan dan keluaran bisnis,
Agar efektif, program pengendalian harus menggabungkan teknik kuar.-
titatif (konsensus, logika, skenario, dan sebagainya). Ada enam langkah ber-
urutan untuk mengembangkan program pengendalian; dari semua itu, tiga
merupakan pusatnya adalah; tinjauan ulang terhadap sasaran dan tujuan
organisasi, analisis atas situasi pada saat ini berkenaan dengan tujuan itu,
dan hubungan proyeksi biaya (masukan) terhadap proyeksi pe,nghasilan
(keluaran). Program pengendalian harus secara tetap dipantau dan dinilai
kembali dengan perantaraan lima FPU (faktor pengendalian utama).
Teknik manajemen baru yang sangat menarik dan disebut sebagai mana-
jemen berdasarkan penyimpangan telah memusatkan perhatian pada bidang-
bidang agribisnis di mana terdapat sejuinlah masalah, dan telah membuat
data lebih mudah dihasilkan dan dimengerti.
Salah satu bidang terpenting yang paling membutuhkan program pengem-
bangan adalah bidang pengendalian kredit, d1 mana biaya yang membubung
tinggi seringkali menyebabkan kesulitan keuangan yang serius bagi agribisnis.
Dua kemungkinan pemecahan adalah dengan menjadikan pemberian kredit
sebagai pusat laba atau memberikan potongan harga (diskon). Biar bagaimana-
pun, program kredit ho.rus dirancang dan dipantau secara cermat agar dapat
mengembangkan suatu sistem untuk menentukan kelayakan kredit pelanggan
dan untuk meminimumkan piutang usaha atau meniadakan piutang yang
tidak tertagih.
Manajer agribisnis yang menerapkan alat pengendalian dasar ke dalam
kegiatan sehari-hari bisnis akan mendapat kesempatan yang baik untuk
mengembangkan dan menjalankan perusahaan yang menguntungkan.
KASUS KECIL
Bayangkanlah suatu agribisnis yang sebenarnya atau hipotesis dan kembang-
kan program pengendalian manajemen berdasarkan penyimpangan bagi
bisnis itu.
PERTANYAAN
1. 'fulislah uraian tentang agribisnis tersebut.
2. Sebutkan semua keenam belas langkah untuk mengembangkan program
pengendalian dan ceritakan bagaimana Anda akan menangani program
tersebut.
3. Kembangkan penyimpangan yang diperbolehkan.
4. Gambarkan sebuah grafik dan tunjukkan contoh dari angka-angka yang
digunakan dalam mr:ngembangkannya menurut peraga manajemen ber-
dasarkan penyimpangan.
- ...
TUJUAN
Keterangan gambar:
A. Penyusunan anggaran modal
B. Analisis volume-biaya
B!AYATOTAL
VOLUME
"Berapa yang harus saya jual untuk menutup semua biaya saya?"
"Berapa besar volume bisnis yang perlu agar tercapai ROI sebesar 10
persen?"
"Bila saya menurunkan harga 5 persen agar dapat menjuallebih banyak,
apakah itu menguntungkan?"
"Mampukah saya membeli peralatan elektronik yang baru untuk penyor-
tiran?"
"Bagaimana saya akan meyakinkan dewan direktur mengenai perluasan
penanaman modal yang terbaik untuk bisnis?"
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Definisi
"Pengambilan 1teputusan adalah suatu proses untuk memilih satu cara atau
arah tindakan dari beberapa alternatif yang ada demi tercapainya hasil yang
diinginkan." Definisi ini dianalisis dalam seksi-seksi berikut.
Proses Gagasan penting yang pertama di sini terdapat pada perkataan proses.
Proses menandakan adanya kegiatan atau pelaksanaan sesuatu. Kita perlu
menyadari bahwa pengambilan keputusan yang baik adalah proses aktif di
mana manajeriterlibat secara pribadi dan agresif. Tentu saja keputusan bisa
menjadi tercip.ta dari kelalaian; artinya, kita tidak mengambil keputusan
sampai sedemikian lama sehingga keputusan itu tidak diperlukan lagi. Hampir
semua orang menyadari bahwa penundaan pengambilan . keputusan yang
sedemikian lama merupakan masalah. Dan pengambilan keputusan yang baik
menuntut keterlibatan aktif dan ketepatan waktu.
Memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa bukanlah keputus::m yang
tercip'ta dari kelalaian (default decision). Memutuskan untuk "menunggu dan
berjaga" mungkin merupakan pilihan yang logis dan benar. Keputusan akibat
kelalaian merupakan kegagalan untuk memutuskan. Memang, bisa jadi, hal
ALAT UNTUK PENGAMBILAci KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS 249
semacam itu mendatangkan yang baik, tetapi setiap hasil yang baik dari
keputusan akibat kelalaian benar-benar merupakan kejadian di luar dugaan.
Setiap keberhasilan merupakan sesuatu yang terlepas dari manajemen, bukan
merupakan hasil yang dicapainya; karena itu, hampir semua. manajer tidak
bertumpu pada keputusan akibat kelalaian kendatipun kemungkinan untuk
itu selalu ada.
1. Identifikasi masalah. Ini sering merupakan yang paling sulit. Antata gejala
dengan masalah yang sesungguhnya seringkali terdapat pengacauan.
Misalnya, kita bisa melihatnya sebagai masalah laba yang rendah, padahal
laba yang rendah tersebut hanya merupakan akibat dari sistem distribusi
yang tidak efisien dan berbiaya tinggi. Apabila masalah telah dirumuskan
secarajelas, maka kita akan dapat menanganinya secara mudah.
2. Ikhtisar Fakta. Langkah ini mengutamakan dan menyoroti informasi
yang berkaltan dengan permasalahan dan pemecahannya. Munskln akan
sangat penting untuk mencatat tujuan perusahaan secara keseluruhan,
dampak permasalahan terhadap bisnis, .faktor-faktor lingkungan yang
membatasi kemungkinan pemecahan, atau fakta teknis yang mempe-
ngaruhi hasil.
3_ Penataan altematif. Langkah ini mengidentifikasi dan mengumpulkan
alternatif-alternatif pemecahan yang layak untuk menyimak berbagai
kemungkinan. Hanya pemecahan yang layaklah yang harus dipertimbang-
kan.
4. Ana/isis. Langkah ini mungkin memerlukan pengujian yang sulit, yakni
pertimbangan mengenai laba-rugi untuk setiap altematif. Ini menyagkut
tujuan jangka panjang dan pendek perusahaan. Walaupun analisis harus
obyektif, namun proses pemilihan akhir harus mengandung penilaian
atau alternatif yang subyektif.
5. Tindakan. Langkah akhir melibatkan pelaksanaan pemilihan altematif.
Hal ini sering memerlukan perencanaan yang hati-hati sebelumnya. Tetapi
ini merupakan langkah yang kritis. Tanggung jawab manajemen bukan
hanya memutuskan saja; tetapi menuntut pelaksanaan dan hasil.
ALAT-ALAT KEPUTUSAN
Alat untuk menganalisis alternatif dan pengambilan keputusan manajeinen
banyak sekali dan tumbuh dengan cepat. Beberapa di antaranya rumit, se-
mentara yang lainnya sederhana. Proses pengambilan keputusan yang baru
saja diuraikan dengan sendi11\nya juga merupakan alat. Tetapi di antara alat
keputusan yang lebih penting yang digunakan oleh manajer agribisnis adalah
analisis volume-biaya dan analisis investasi penanaman modal. Ini karena
kebanyakan bisnis pertanian sangat bersifat musiman sehingga investasi yang
besar hanya dipakai untuk jangka waktu yang sangat pendek - misalnya,
selama musim tanam atau panen. Kadar musiman yang tin~gi ini menitik-
beratkan pentingnya keputusan penanaman modal dan penggunaan aktiva
tetap. Penggunaan analisis volume-biaya dijelaskan dalam bab ini, dan hal
itu menunjukkan bagaimana anali">is pengan~~aran modal - analisis investasi
Japat digunakan untuk menetapkan keputusan investasi.
ALAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS 251
Analisis Volume-Biaya
Analisis volume-biaya merupakan alat untuk menguji hubungan antara biaya
dan volume bisnis yang dilakukan. Alat ini menganalisis perbedaan jenis
biaya yang dibebankan oleh setiap agribisnis dan bagaimana mereka di-
pengaruhi oleh volume bisnis yang dilakukan. Analisis volume-biaya (atau ana-
lisis impas sebagaimana biasanya disebut) menunjukkan tingkat bisnis yang
perlu agar impas (pendapatan sama dengan biaya) dan menghasilkan sejumlah
laba berdasarkan berbagai macam asumsi ten tang biaya dan harga.
Analisis volume-biaya dapat menunjukkan dampak perubahan harga pen-
jualan atas volume bisnis yang perlu untuk mencapai tingkat laba tertentu. Ini
dapat berguna dalam menilai berbagai strategi pemasaran, seperti pengeluaran
untuk iklan dan promosi, harga masing-masing produk dan jumlah biaya
penggunaan peralatan baru.
Dasar untuk af'\a!isis volume-biaya adalah pemisahan biaya ke dalam
dua kategori, yakni biaya tetap dan variabel. Biaya tetap adalah biaya yang
tidak berubah karena volume bisnis. Biaya variabel merupaKan b1aya yang
berubah secara langsung sesuai dengan volume penjualan. Pertanyaan kunci
dalam menentukan pembagian biaya ini adalah apakah biaya dipengaruhi
langsung oleh produk yang dijual. Dengan kata lain, biaya tetap selalu ada
tanpa menghiraukan jumlah bisnis yang dilakukan. Seger a setelah bisnis
menghasilkan produk untuk dijual, maka akan muncul sejumlah biaya ter-
tentu, tanpa memperdulikan ada tidaknya penjualan. Hal ini disebut biaya
tetap atau biaya tertanam (sunk cost).
Sebaliknya, ada beberapa beban (expense) tambahan yang dikeluarkan
ketika produk dijual. Beban ini tidak dibebankan pada perhitungan rugi-laba
apabila penjualan belum diselesa,ikan. Hal ini merupakan biaya variabel.
Harap diperhatikan bahwa penekanannya adalah pada penjualan. Penjualan
produk atau jasa. yang sebenarnya merupakan titik penentuan. Bahkan pada
pabrik pembuatan atau pemrosesan di mana biaya telah dikeluarkan melalui
proses produksi, namun titik atau saat penentuan baru tercapai setelah pen-
jualan benar-benar terjadi. Sampai transaksi penjualan diselesaikan;iidak ada
biaya dihitung sebagai beban dan karena itu tidak dimasukkan dalam per-
hitungan rugi-laba. Karena itu, biaya ini tetap berada dalam persediaan dan
hanya kelihatan pada neraca. Apabila tidak ada penjualan dalam satu periode
tertentu, maka menurut definisi ini tidak ada biaya variabel. Penjualanlah
yang menyebabkan terjadinya biaya varjabel.
Beberapa orang cenderung mengacaukan biaya variabel dengan biaya
terkendali (controllable costs), padahal keduanya sebenarnya tidak sama.
Beberapa biaya variabel dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi yang
lainnya tidak. Misalnya, biaya bensin yang bertalian dengan pengiriman
produk merupakan biaya variabel sebab dikeluarkan secala otomatis jika
dan hanya jika produk benar-benar dijual atau dikirim. Tetapi manajemen
biasanya hanya dapat berbuat sedikit saja hila ingin mengendalikannya.
Sebaliknya biaya iklan biasanya dapat dikendalikan tetapi tidak berubah
langsung berdasarkan volume penjualan. Paling tidak, secara teoretis iklan
mengakibatkan penjua).an, .dan hal itu merupakan kebalikan dari biaya
variabel. Sekiranya pemuatan iklan telah dijanjikan maka rekeningnya harus
dibayar tanpa memperdulikan apakah penjualan berhasil atau tidak. Jadi
iklan merupakan biaya tetap meskipun dapat diken<:!:llikan.
252 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Biaya Tetap Biaya tetap selalu konstan tanpa tergantung dari volume selama
periode tertentu. Jika TC!;' Inc., menjalankan bisnis, tetapi be!um menjual
sama sekali; jumlah biaya tetap adalah $200.000. Sekiranya volume penjual-
annya $200.000, maka biaya tetapnya $200.000 juga. Apabila volume pen-
jualan $500.000 biaya tetap juga $200.000. Garis datar menunjukkan ketidak-
terkaitannya dengan volume penjualan itu; biaya tetap akan tetap sebes:u
$200.000 (Gambar 10-1).
Sekarang perhatikan biaya tetap sebagai persentase dari penjualan. Jika
penjualan TCP Inc. hanya bernilai $200.000 dari produk jeruk selama se-
tahun, biaya tetap tiap dolar penjualan adalah 100 persen ($200.000 + $200.
000). Apabila nilai penjualan sebesar $400.000, maka biaya tetap turun
menjadi 50 persen, Bila penjualan $500.000, biaya tetap turun menjadi 40
persen dari penjualan. Pada penjualan $1 juta, biaya tetap turun menjadi
20 persen dari penjualan. Persentase biaya tetap menurun terus selama volume
bertambah untuk pabrik (bidang tanah) yang sama (Gambar 10-2). Kenyata-
an bahwa biaya tetap sebagai persentase penjualan menurun dengan cepat
apabila penjualan meningkat sungguh sangat penting untuk beroperasi secara
efisien pada agribisnis.
1-------r-------..,... Jumlah
biaya
tetap
0 o:---~1~oo~~~--~~~~--~~~
IOOr
O0'----10'-0--2-'-0-0--:-'-,Q-0--400'----5.1...00---'GCJG
Jumlah
300.000
~
.. 200.000
.
>
co
100,000
100
..
c:
-;;
80
Biaya
"
;:
.,
c.
60 1--------------- varia bel sebagai
persentase
~ penjualan
!S 40
.,~
0.. 20
0
0 100 200 300 400 500 600
Volume penjualan (ribuan $)
300,000
Jumlah
~ 200,000 r---- biaya
tetap
"'
~
ii'i
100.000 1------------'
an, asuransi, dan izin untuk truk yang baru (Gambar 10-6). Sifat biaya yang
berjenjang ini dapat juga dimasukkan dalam analisis volume-biaya secara
grafis atau matematis. Hanya, lebih sulit.
PANJANGNYA SUATU PERIODE Panjangnya periode yang dipertimbang-
kan sangat berperan dalam menentukan apakah biaya akan diklasifikasi-
kan sebagai tetap atau variabel. Dalam jangka waktu yang panjang, semua
biaya menjadi variabel terhadap volume penjualan. Bahkan penyusutan,
yang sering dimasukkan sebagai biaya tetap yang klasik, dapat berubah
sesuai dengan volume bisnis bila jangka waktu cukup lama, sehingga bangun-
an baru sempat dibangun. Misalnya, setelah jangka waktu lima tahun, per-
tumbuhan bisnis, sarana baru yang lengkap mungkin dibangun sebagai hasil
langsung dari peningkatan volume bisnis. Tetapi dalam jangka waktu yang
sangat pendek, katakanlah satu hari, semua, kecuali biaya yang sangat lang-
sung bertalian dengan biaya produksi dan biaya nyata dari penjualan, ber-
sifat tetap dan tidak berubah selama peri ode tersebu t.
Itulah sebabnya, kita perlu menetapkan berapa panjangnya: periode
yang sedang kita pertimbangkan. Periode yang akan kita pilih tergantung
sepenuhnya pada masalah yang ada hubungannya dengan keputusan yang
diambiL Pada umumnya, periode tersebut cukup pendek, misalnya, satu
musim atau satu kuartal, a tau yang paling umum adalah satu tahun.
Sebenarnya, titik yang tepat untuk memisahkan biaya tetap dan variabel,
tidak terlalu penting untuk membuat perkiraan yang kasar terhadap hubungan
volume-biaya. Tentu saja analisis bisa tidak lebih baik daripada informasi
yang digunakan dalam membuat analisis. Tetapi pengalaman menunjukkan
bahwa selama ketelitian yang cukup besar diberikan dalam menerapkan
definisi yang tepat untuk pengalokasian biaya menjadi b~gian tetap dan
variabel, dan jangka waktu yang realistik diperkirakan, maka perkiraan yang
cukup tepat sehubungan dengan biaya tetap dan variabel dapat dilakukan
tanpa memperdulikan biaya semivariabel, peningkatan. biaya tambah yang
tidak sama, atau biaya tetap per rentang produksi. Analisis volume-biaya
kemudian dapat dilakukan, dan akan menghasilkan pandangan yang sangat
bergu.ta terhadap pertanyaan manajemen yang penting. Tentu saja, apabila
diketahui terjadi penyimpangan besar dari asumsi yang sederhana tersebut
maka hal itu harus diperhatikan.
256 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
PERSEN DAR! ,/
POS cJUMLAH . PENJUALAN ; '
atau yang dibeli untuk dijual kembali) sebagai biaya sampai produk di-
jual. Jadi hal itu cocok dengan definisi biaya variabel SE'<:'ara sempurna.
B
- $0,77 Biaya variabel
$0,23 Konstribusi terhadap overhead
,.'
145~000 . 485.408 630.408 '::'-8 ' '144;992
145.000 485.485 630.485 .; .15 145.015.
145.000 . 485.562' 630.562 ~-: 38 145.038
penjualan tiga unit $100, kerugian akan menjadi $144.954 berkurang lagi
sebesar $23.
Pertanyaan yang nyata dan kritis adalah, "Berapa kali proses ini han1s
diulang agar perusahaan mencapai titik kerugian sama dengan nol?'' A tau
dengan kata lain, "Berapakah titik impas (break even) perusahaan?" Setiap
kali unit seharga $100 dijual, hasilnya pertama-tama digunakan untuk me-
nutup biaya variabelnya sendiri sebesar $77. Sisanya $23 ($100 - $77)
digunakan untuk menutup biaya tetap yang berupa "overhead". Pada tingkat
kontribusi terhadap overhead seperti ini maka volume penjualan yang perlu
untuk menutup semua biaya (titik impas) adalah:
$145.000
= 6304,35 unit atau $630,435
$0,23
BT $Z.850
- - - - - - $12.391
KTO $0,23
$145.000
KTO lama 100- 77 23 TI = ---- - $630.435
$0,23
$145.000
KTO baru 100 - 78 - 22 TI - - - - = $659.091
$0,22
TI baru - TI lama =
$659.091 -$630.435 - $28.656
262 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
Dan untuk selanjutnya (di atas $805.556), semua penjualan akan meng-
hasilkan kontribusi terhadah overhead dan laba hanya 18 sen sementara
sebelumnya 23 sen.
Kita perlu berhati-hati sehubungan dengan perubahan harga, terutama
dalam industri pupuk. Penurunan harga mungkin hanya akan meningkatkan
penjualan untuk sementara saja sebab jumlah penggunaan pupuk konstan
pada wilayah tertentu dalam periode tertentu, dan para pesaing dapat bereaksi
dengan menurunkan harga dalam jumlah yang sama, sehingga pengaruh bersih
mungkin hanya berupa penurunan harga dan KTO bagi semua pihak/bisnis,
tidak disertai dengan kenaikan penjualan. Akibat nyata adalah penurunan
laba dalam jumlah besar (atau pertambahan kerugian). Jika makin banyak
manajer agribisnis yang mengerti hubungan khusus ini dengan sungguh-
sungguh, maka strategi persaingan mereka akan berlainan.
Hanya dalam keadaan luar biasalah seyogianya perusahaan dapat men-
jual sesuatu produk dengan harga yang lebih rendah daripada biaya variabel.
Dalam prakteknya, biaya variabel merupakan harga terendah yang bisa di-
terima. Jika hasil penjualan tidak mampu Il'J.enutup biaya variabel seluruhnya,
maka jelaslah bahwa biaya tetap atau overhead tidak tertutupi sama sekali.
Jika demikian, lebih baik jika tidak melakukan penjualan/produksi karena
ALAT tJNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJi':MEN DALAM AGRIBISNIS 263
kerugian akan berkurang yaitu hanya sebesar biaya tetap yang tidak ditutupi
terse but.
1.000
0
~
c:
..
!!l
c.
800
ilc:
"'c. 600
~
...
>-
a;
400
200 Jumlah
145 1'--,.C,,C..------+-------+--- biaya
tetap
Pada urnumnya, makin pendek periode impas makin baik investasi ter-
sebut. Jadi, dari metode sederhana ini akan tampak bahwa alat pemeriksa
266 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS
tanab merupakan alternatif yang lebih baik sebab akan dapat menutupi biaya
sendiri selama 5,33 tahun dibanding dengan 6 tahun bagi truk pickup.
Metode periode impas digunakan secara luas, sebagian karena kesederhana-
annya. Tetapi metode ini mengabaikan 'Jamanya masa investasi. Sekiranya
alat pemeriksa tanah habis dipakai dalam waktu 6 tahun sedangkan truk
pickup berumur 12 tahun dengan penghasilan yang teratur, maka seharusnya
metode ini tidak digunakan. Namun, meskipun demikian, apabila arus dana
kritis, metode periode im.pas berguna dan tentu saja lebih baik daripada
metode "rasa butuh".
PENGJ<.:MBALIAN SEDERHANA Tingkat pengembalian sederhana (simple
rate of return) merujuk pada laba yang dihasilkan oleh investasi sebagai
persentase dari investasi tersebut. Variasi yang paling umum dari metode
ini menggunakan laba rata-rata dan investasi rata-rata untuk memberi analisis
yang lebih akurat. Misalnya, anggaplah Hilltop sedang mempertimbangkan
pembellan penabur . pupuk yang bekerja sendlri den1an roda pengapung
yang mengurangi kepadatan tanah, dan meningkatkan penyediaan pelayanan
kepada pengusaha tani. Laba bersih yang diharapkan dari investasi sebesar
$50.000 ini menurun sepanjang umurnya karena meningkatnya biaya pe-
meliharaan dan perbaikan.
Tingkat pengembalian sederhana barangkali merupakan analisis investasi
barang modal yang paling umum digunakan. Metode ini memperhitungkan
pendapatan bersih sepanjang umur investasi yang diperkirakan. Metode ini
mudah dipahami dan konsisten dengan pengembalian atas investasi (ROI)
yang dicanangkan manajemen. Buktinya, banyak perusahaan telah memper-
kirakan standar ROI yang digunakan sebagai pisah-batas (cutoff) untuk
proyek investasi. Jika usulan investasi tidak melebihi standar minimum ini,
maka usaha tersebut tidak akan dipertimbangkan secara serius. Standar 15
sampai 25 persen sangat umum bagi kebanyakan perusahaan.
Apabila perusahaan mengJUnakan tingkat pengembalian sederhana untuk
menganalisis beberapa alternatif investasi, maka perusahaan tersebut hanya
1 18.000 10.000
2 17.000. 10.000
3 16.000 10.000
4 15.000 .10.000
5. 14.000 10.000
Jumlah 80.000. 50.000
Rata~rata ' 16.000 10.000
Inve8tasi ratarata ~ 50.000 + 2 "' 25.000
. Jaba bersih penyusutan
: Tingkat pengembalian .: ,;. .. rata-rata . rata-rata
sederhana .. investasi rata-rata
$16.000- $10.000
"'24%
;$25.000
ALAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS 267
Jadi
$1.100 $1.100
Nilai sekarang - - - - - - - - $1.000
(1 + 0,10) 1 1.10
TAHUN (1 + r)-n
(N) 1% . s% .... '6% '
7%'
3%
TAHUN (1 + rrn
(N) 8% 10% 12% '14%.
akan menjadi
Nilai sekarang = $1.000 X 0,7629 = $762,90
Dengan kata lain, bila keluarga menanarnkan modal $762, 90 sekarang ini
dengan bunga 7 persen, majemuk tahunan, maka investasi itu akan bemilai
$1.000 setelah em pat tahun.
Majemuk tahunan (compounded annually) berarti bahwa bunga yang
dihasilkan selarna tahun pertama ($762,90 x $0,07 = $53,40) akan ditarnbah
kan kepada investasi semula ($762,90 + $53,40 = $816,30) sehingga dalarn
tahun kedua, seluruh investasi ($816,30) akan menghasilkan bunga pada
ALAT t.'NTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS 269
tingkat 7 persen. Setiap tahun tambahan bunga yang dihasilkan ditamboh-
kan kepada investasi dan ikut juga menghasilkan bunga.
Contoh yang lebih realistik ten tang cara penggunaan analisis nilai sekararig
bagi manajer agribisnis adalah sebagai berikut. Anggaplah Hilltop sedang
mempertimbangkan tambahan penabur pupuk yang bekerja sendiri seharga
$60.000. Pemilik Hilltop mendesak agar setiap tambahan investasi meng-
ha~ilkan laba minimum 14 persen. Berda~arkan catatan internal atas biava
operasi untuk peralatan penabur yang ada saat ini dan estimasi terbaik atas
jawaban pelanggan terhadap tambahan peralatan bantu tersebut, maka arus
kas bersih berikut ini diharapkan dari penabur pupuk yang baru:
Arus-masukan kas bersih (net cash inflow) biasanya menurun setiap tahun
karena adanya peningkatan biaya pemeliharaan dan perbaikan sebab peralat
an rnenjadi tua. Akibatnya, nilai sekarang untuk setiap tahun akan berbeda
beda. Jumlah nilai sekarang dari investasi tersebut adalah:
Nilai sekarang bersih dari investasi ini dengan suku bunga 14%, majemuk
tahunan, adalah $55.706,50 yang jauh lebih rendah ketimbang biaya investasi
sebesar $60.000. Ini berarti bahwa investasi tersebut tidak akan memenuhi
kriteria 14 persen dari pemilik. Kalau harga pembelian penabur pupuk biasa
dapat dirundingkan sebesar $55.000, maka akan cocok dengan kriteria laba
14 persen.
Keputusan investasi modal merupakan salah satu keputusan yang paling
pen ting yang dibuat oleh manajemen. Dampaknya berjangka lama dan san gat
270 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEIJANGAN AGR!BISNIS
IKHTISAR
Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab utama dari manajer agri-
bisnis. Manajer profesional mendekati kegiatan ini dengan cara sistematik,
mengidentifikasi masalah, mengikhtisarkan fakta-fakta, menata dan mengana-
lisis alternatif, dan mengambil tindakan. Analisis seringkali memanfaatkan
berbagai alat analitik untuk membantu pengambilan keputusan tersebut.
Analisis volume-biaya merupakan salah satu alat yang paling arnpuh bali
manajer agribisnis. Dengan memisahkan biaya tetap (hal yang tidak berkait-
an dengan volume bisnis) dari biaya variabel (hal yang langsung berkaitan
dengan volume), manajer dapat mempelajari dampak dari berbagai perubah-
an biaya dan harga atas laba dan menentukan jumlah bisnis yang perlu 11.gar
tercapai keadaan impas (break even). Mereka bahkan dapat memproyeksikan
jumlah bisnis yang perlu untuk mencapai tingkat laba tertentu.
Alat lain yang digunakan secara luas meliputi konsep nilai-waktu dari
uang. Keputusan investasi harus memperhitungkan biaya uang yang terikat
dalam .investasi selama beberapa peri ode. Arus kas yang didiskontokan dan
nilai sekarang bersih dari uang merupakan metode untuk mengevaluasi ber-
bagai alternatif investasi yan!J digunakan secara luas oleh para manajer agri-
bisnis.
PERTANYAAN UNTUKDIBAHAS
1. Apa yang dimaksud dengan keputusan akibat kelalaian (default decision)?
Jelaskan kemungkinan konsekuensinya bagi agribisnis.
2. Misalkan dalam keadaan susah di tengah himpitan dalam mencari nafkah
sehari-hari anda menerima cek Natal kiriman keluarga kaya sebesar Rp 300.000.
Tunjukkan secara formal kegunaan proses pengambilan keputusan untuk me-
mutuskan hal-hal apa yang akan Anda lakukan dengan rejeki tersebut.
3. Jelaskan perbedaan an tara biaya variabel dan biaya yang terkendali.
4. Biaya tertentu dapat menjadi variabel (berubah-ubah) dalam keadaan ter-
tentu tetapi dapat tetap dalam keadaan lainnya. Dalam pos-pos pengeluaran
berikut ini, keadaan apa yang dapat membuatnya sebagai biaya tetap dan
apa yang dapat membuatnya menjadi biaya variabel? Secara umum, bagai-
manakah sifat biaya tersebut, tetap atau variabel? Mengapa?
upah pekerja
konpensasi bagi wiraniaga
biaya untuk membersihkan dana sampah pada musim l'ontok
ALAT tTNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS 271
sewa truk
harga pokok penjualan
5. Asumsi apa yang terutama dibuat dalam menentukan titik impas?
6. Mengapa metode "rasa butuh" dalam keputusan investasi sangat banyak
digunakan, terutama dalam agribisnis kecil? Mengapa sering efektif? Mengapa
sering gaga!?
7. Jelaskan konsep nilai-waktu dari uang (time-volume of money).
8. Metode mana dari analisis investasi barang modal yang dibiearakan dalam
bab ini yang paling manjur? Mengapa?
Analisis Volume-Biaya
Akuntan biaya baru-baru ini telah menentulcan bahwa biaya tetap tahunan
Happy Valley adalah $100.000 dan biaya variabel $1 per bushel/gantang.
Volume tahunannya kira-kira 125.000 bushel, yang jauh di bawah kapasitas
maksimum yang mere~a yakini, yaitu sebesar 160.000 bushel. Untuk dua
musim terakhir Happy Valley telah membebani penanam $2 setiap bushel
atas jasa mereka.
PERTANYAAN
1. Hitunglah titik impas Happy Valley.
2. Pemilik Happy Valley telah menanam modal sebesar $300.000 dalam
perusahaan.
3. Happy Valley menggunakan pekerja keEling dan sambilan dari wilayah-
sekitar sehingga mempunyai keluwesan yang besar dalam penjadwalan
tenaga kerja untuk lini !Jengepakan. Tetapi akhir-akhir" ini, banyak di-
bicarakan mengenai pembentukan serikat pekerja, yang dapat meningkat-
kan biaya pekerja dari 50 sen setiap bushel menjadi 60 sen. Analisislah
dampak dari peni?gkatan ini terhadap operasi Happy Valley.
4. _Apa dampak dart peningkatan gaji para penyelia (supervisor) dan manajer
sampai sejumlah $10.000 setiap tahun?
5. Seorang penanam, yang merupakan pelanggan lama Happy Valley, mem-
pertimbangkan untuk membuat gudang pengepakan sendiri. Ini akan
mengurangi volu!lle Happy Vally sebesar 20.000 bushel. Apa dampaknya
terhadap bisnis Happy Valley?
272 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGR!BISNIS
1 ~- ~.ais:ooo
2 . "}12.000
3 '>8.000
4 8.000
5 :: 2.000
PERTANYAAN
1. Pada mulanya, sebelum melakukan penghitungan, apakah reaksi umum
Anda? Apakah Happy Valley akan menginvestasi pada peralatan baru?
2. Berapa lama periode impas dari investasi ini?
3. Berapa tingkat pengembalian sederhana dari investasi ini?
4. Berapakah nilai sekarang dari investasi ini, dengan rrienggunakan 14
persen pengembalian minimum yang diharuskan oleh para pemilik?
5. Apakah kelemahan dari masing-masing pendekatan ini?
6. Dalam analisis akhir, apakah Anda percaya bahwa proyek investasi ini
baik untuk Happy Valley? Mengapa atau mengapa tidak?
::.
PEl\11\Si\l~l\ J\T
IJAL1\.M i\GI~IBISNIS
TUJUAN
Melukiskan aliran atau penyerahan produk
pertanian melalui sistem pasar ke konsumen.
Menjelaskan konsep kegunaan bentuk,
waktu, tempat, dan pemilikan
Meriganalisis faktor-faktor yang mempe-
ngaruhi efisiensi operasional dan .kebijakan harga
Mengungkapkan berbagai fungsi dalam
proses pemasaran
Mengukur biaya pemasaran dan meng-
iP,entifikasi faktor-faktor yang mempengar:uhi
besarnya barang konsumsi yang disediakan
pengusaha tani '
Mengikht1isarkan berbagai program
pemerintah yang mempengaruhi proses pemasaran
pertanian
Kete~angan gambar:
A. Pemanenan
B. Pemasaran
C. Pengangkutan
D. Penggilingan
E. Roti
SISTEM PEMASARAN
Sebagai konsumen, seseorang kadang-kadang tergugah oleh banyaknya jenis
produk yang ditawarkan di pasar swalayan setempat, dan ingin mengetahui
bagaimana semua produk ini berpindah dari tempat asalnya ke toko setempat.
Proses yang mengakibatkan aliran produk melalui suatu sistem dari produsen
ke konsul]len disebut pemasaran. Secara khusus, pemasaran dapat didefinisi-
kan sebagai telaah terhadap aliran produk secara fisis dan ekonomik, dari
produsen melalui p~dagang perantara ke konsumen. Pemasaran melibatkan
banyak kegiatan yang berbeda, yang menambah nilai produk pada saat produk
bergerak melalui sistem terse but.
Sistem pemasaran di AS dewasa ini sangat produktif, sangat rumit, dan
dalam pengertian absolut, sangat mahal. Seperti semua kegiatan bisnis lainnya
dalam sistem rerusahaan bebas, pemasaran berpedoman pada motif laba.
Konsumen pada akhirnya bcrtanggung jawab untuk rnembimbing aliran
sumber day a dalam sistem pemasaran melalui pola konsumen mereka di pasar.
Pemasaran kadang-kadang dikritik sebagai pemborong dan tidak efisien dan
sering dituduh sebagai alat pengeruk keuntungan bagi pedagang-perantara dari
produsen ke konsumen. 7etapi dalam sistem ekonomi Amerika, konsumen
mendapat manfaat dari kadar persaingan yang tinggi antar perusahaan di
pasar. Dengan beberapa pengecualian, sistem pemasaran ini menawarkan
produk yang lebih beranekaragam dan lebih bermutu kepada konsumen dari-
pada yang ditawarkan sistem di negara lain.
Di Amerika Serikat terdapat sekitar 2,4 juta usaha tani. Produk-produk
bisa di salurkan melalui berbagai saluran pada sistem distribusi pangan - pe-
rnroses, pengolah, pedagang perantarafpialang, pedagang borongan, dan pe-
ngecer. Konsumen akhirnya memperolehnya di pasar swalayan, restoran,
atau berbagai jenis warung dan toko pangan: Pada tahun 1984 terdapat
500.000 lebih badan usaha penyediaan pangan di Amerika Serikat. Di antara-
nya 156.000 lebih merupakan toko makanan 1 dan 350.000 lebih merupakan
restoran.2 . Toko penyedia makanan siap santap saja telah bertambah pesat
dari 38.650 tahun 1963 rnenjadi 122.000 lebih tahun 1982. Persentase untuk
makan di luar rumah juta meningkat dari 28 persen tahun 1962 menjadi
37 persen pada tahun 1982. Menjelang tahun 1990, pengeluaran untuk makan
di luar rumah diperkirakan akan menghabiskan 45 persen dari seluruh penge-
luaran untuk pangan.
Jejak penyaluran barang dari produsen ke konsumen akhir disebut saluran
pemasaran. Jenis dan kerumitan saluran pemasaran berbeda-beda sesuai
dengan komoditinya. Pasar kaki lima merupakan saluran pemasaran yang
paling sederhana, dari produsen langsung ke konsumen. Tetapi, kebanyakan
produk diproses lebih lanjut pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda
dan melalui banyak perusahaan sebelum mencapai konsumen akhir.
Tipe sistem pemasaran yang sama pasti ada dalam industri-industri pe-
masok usaha tani. Akan tetapi, dalam kasus ini, pengusaha tani merupakan
1 Progressive
Gr6cer, 52nd Annual Report of the Grocery Industry, April 1985.
2Van Dress, Michael G., and Judith Jones Putnam, "American Eating Places," NFR21,
Winter 1983, h;(l, 22-25.
SISTt:M PEMASARAN PER TAN IAN 279
konsumen dan manufaktur dasar perbekalan tani merupakan produsen. Pro
sedur pemasaran untuk usaha tani dalam banyak hal sama dengan prosedur
pemasaran untuk produk pertanian yang dijual kepada konsumen.
PENINGKATAN KEGUNAAN
Pemasaran diawali dengan penyaluran berbekalan usaha kepada pengusaha
tani, diteruskan dengan produk bahan baku pada tingkat pengusaha tani, dan
mencapai puncak dengan produk akhir yang diinginkan pada tingkat kon-
sumen. Babi pada kawasan petemakan di Jcwa dalam bulan Januari merupa-
kan produk yang jauh berbeda dari sandwich (roti lapis berisi daging babi)
di stadion Yankee, AS dalam bulan Juli. Perubahan yang membuat babi hidup
menjadi produk yang diinginkan konsumen disebut sebagai penambahan ke
gunaan atau utilitas.
Ada empat jenis kegunaan: bentuk, waktu, tempat, dan pemilikan. Semua
badan pemasaran mendapat nafkah karena usahanya menam bal1 kegunaan
produk. Pengusaha tani menambah kegunaan bentuk, dengan meningkatkan
berat babi. Tetapi babi hid up di Stadion Yankee mempunyai nilai yang kecil
terhadap penggemar baseball yang lapar. Jadi pengepak daging menambah ke
gunaan bentuk dengan mengiris-iris daging bab.i ke dalam berbagai irisan dan
menghasilkan daging babi kalengan. Dan pemegang konsesi masih menambah
lebih banyak kegunaan dengan membuat roti lapis (sandwich).
Pemilik persediaan, seperti penjual daging borongan, menambah kegunaan
waktu kepada produk dengan penyimpanan daging babi, karena itu menjamin
jumlah produk yang cukup, yang tersedia kalau diperlukan. Perusahaan truk
dan kereta api ikut menambah kegunaan tempat dengan secara fisis memin-
dahkan daging babi dari Iowa ke New York.
Banyak perusahaan dalam sistem pemasaran memberi sarana pemindahan
komoditi dengan mempertemukan pembeli dan penjual. Para agen yang di
bayar dengan komisi membantu pengusaha tani dalam mencari pembeli hewan
ternak. Banyak penjual borongan membeli dari berbagai pabrik pengepakan
dan pernrosesan. Mereka semua menambah kegunaan pemilikan kepada pro
duk akhir ketika daging babi berpindah melalui sistem tersebut kepada para
"penjaja" di stadionYankee.
Perbedaan harga: antara dua atau lebih lokasi mencerminkan kegunaan
tempat. Apabila harga jagung di New Orleans relatif lebih tinggi dibanding
harga jagung di Chicago, pola pengiriman akan berubah. Dalam kasus ini, akan
lebih banyak jagung yang dikapalkan ke New Orleans. Sekiranya hal ini ber-
lanjut, suatu titik akan dicapai di mana ada penawaran melebihi permintaan
di New Orleans dan kekurangan di Chicago, dan pada waktu itu harga akan
bergerak ke arah yang berlawanan, secara teoretis, pasar sampai pada ke-
seimbangan.3 Perbedaan harga semacam ini cenderung mencerminkan pem-
bedaan ongkos angkut antara berbagai tempat.
3Dalam :::nyataan, pasar tidak akan mencapai ekuilibrium, karena dipengaruhi oleh keada
an pasar yang selalu berubah.
280 P~:MASARAN DALAM AGRIBISNIS
EFISIENSI PEMASARAN
lstilah efisiensi pemasaran sering diguhakan dalam menilai prestasi kerja
(performance) proses pemasaran. Hal itu mencerminkan konsensus bahwa pe-
laksanaan proses pemasaran harus berlangsung secara efisien. Teknologi atau
prosedur baru hanya boleh diterapkan hila dapat meningkatkan efisiensi
proses pemasaran. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan rasio
"keluaran-masukan", yang umumny,a dapat dicapai dengan Salah satu dari
empat cara berikut:
Efisiensi Operasional
Efisiensi operasional diukur dengan rasio keluaran pemasaran terhadap masuk-
an pemasaran.
Keluaran pemasaran
_ _ _..:..__ _ _ = efisiensi operasional
Masukan pemasaran
SISTEM PEMASARAN PERTANIAN 281
Tolok ukur efisiensi ini berkaitan dengan kegiatan fisis pemasaran. Keluaran
per jam kerja merupakan salah satu rasio produktivitas yang sering dinyatakan
sebagai tolok ukur efisiensi operasional. Gudang perbekalan usaha tani meng-
hitung penjualan per jam kerja karyawan untuk memantau efisiensi operasi-
. onal. Pabrik pupuk memeriksa "basil menyeluruh dari setiap "alat penabur"
(berapa ton pupuk yang dijual dari setiap satuan distribusi) untuk mengukur
efisiensi operasi.
Dalam pemasaran, efisiensi operasional sebenarnya sama artinya dengan
pengurangan biaya. Biasanya, penggunaan mesin untuk menggantikan !Je
kerja dikaitkan dengan peningkatan efisiensi. Pengusaha pemrosesan bibit
membeli peralatan pengepakan yang bam apabila hal itu diharapkan mengu-
rangi jumlah kebutuhan pekerja dan dengan demikian meningkatkan efisiensi
operasional. Tempat penyimpanan telur yang bersifat khusus dan digunakan
dalam mendistribusi telur ke pasar mengurangi ongkos angkut. Pelapisan per-
bekalan usaha tan! dengan kapur jeraml oleh penjual borongan uan pembuat
barang juga mengurangi biaya secara nyata. Pola peti kemas yang baru untuk
kismis dan buah tertentu dapat mengurangi kerusakan dan memungkinkan
pengapalan dalam jumlah yang lebih besar. Setiap perbaikan dalam mu tu ke-
luaran juga ikut meningkatkan efisiensi operasional.
Suatu Paradoks
Efisiensi operasi bisa berbenturan dengan efisiensi harga. Pemerintah mungkin
saja memberlakukan peraturan pasar baru yang memperbaiki efisiensi penetap-
an harga, tetapi di pihak lain memperburuk efisiensi operasional. Misalnya ke-
harusan untuk melaporkan harga dan kuantitas semua penjualan pupuk,
sangat menolong pengusaha tani dalam menentukan harga yang berlaku,
dan hal ini memperbaiki efisiensi penetapan harga. Tetapi peraturan pe-
laporan baru ini dapat meningkatkan biaya operasi masing-masing perusahaan
PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
282
sedemikian rupa sehingga efisiensi operasional berkurang. Pertentangan antara
dua norma efisiensi ini harus dipecahkan dengan pengujian yang hati-hati atas
nilai "tukar-imbal" (trade-off) antara keduanya. Badan pemerintah dan profe-
sional pemasaran harus menguji secara obyektif altematif yang menghasil-
kan manfaat bersih yang maksimum bagi masyarakat.
FUNGSI PEMASARAN
Tidak ada keajaiban dalam proses penambahan kegunaan produk pertanian
dan pemindahannya dari produsen ke konsumen. Beberapa kegiatan atau
fungsi khusus membentuk langkah-langkah yang akan dilaksanakan agal
proses pemasaran berhasil. Fungsi-fungsi pemasaran tidak perlu diselenggara-
kan dalam suatu urutan yang tetap/kaku tetapi harus dilaksanakan semuanya.
Dalam beberapa kasus, sebagaimana halnya dengan penanam buah yang lang-
sung menjual hasilnya di pinggir jalan, semua fungsi pemasaran terjadi secara:
langsung dalam tempo yang 1sangat singkat, dengan hanya melibatkan pro-
dusen dan konsumen akhir. Dalam kasus lain, seperti beras Texas yang di-
pasarkan dalam bentuk cereal untuk Ihakan pagi, fungsi-fungsinya sangat
rumit, melibatkan banyak perusahaan yang berbeda dan beratus-ratus manusia,
dan perlu beberapa bulan untuk menyelesaikannya. Tetapi dalam kedua kasus
itu, fungsi pemasaran yang sama diperlukan. Tatacara pelaksanaan fungsi.
fungsi pemasaran berbeda sekali dari produk yang satu ke produk lainnya,
tetapi biasanya merupakan proses yang teratur dan berubah sepanjang waktu
apabila situasinya berubah.
Ada tiga tipe fungsi pemasaran:
Fungsi Pertukaran
Fungsi pertukaran melibatkan kegiatan yang menyangkut pengalihan hak pe-
milikan dalam sistem pemasaran. Tentu saja, analisis permintaan dan penawar-
an dapat diterapkan langsung dalam bidang ini (lihat Bab 5 ). Dalam sistem
perekonomian yang bersaing, harga baru bisa ditentukan apabila pembeli dan
penjuai bertemu untuk menukar komoditi. Pihak-pihak yang terlibat dalam
proses itu antara lain adalah pedagang (broker) dan agen yang mendapat
komisi karena mtimpertemukan pembeli dan penjual. Mereka ini mungkin
saja mempunyai l;lak milik atau barang yang ditangani, tetapi mungkin juga
tidak; namun, biar bagaimanapun, mereka akan selalu mendapat imbalan atas
jasa mereka \
SISTEM PEMASARAN PERTAN!AN 283
Fungsi pertukaran mendapat banyak perhatian dari para ahli ekonomi
dan manajer karena penetapan harga merupakan bagian .dari kegiatan ini.
Banyak perhatian diberikan terhadap metode penetapan harga. Apakah ter-
dapat banyak penjual dan pembeli, yaitu apakah ada persaingan? Apakah
kelompok yang satu mempunyai keuntungan ekonomis terhadap kelompok
lainnya? Pada segi manakah terjadi persaingan tersebut? Pertanyaan-perta
nyaan ini dan banyak pertanyaan lainnya ditanyakan oleh peneliti pasar yang
mempelajari cara kerja pasar. Kedua pihak untuk sesuatu transaksi mengusaha-
kan kemungkinan harga yang paling menguntungkan. Telaah cara kerja pasar
konsumen benar-benar mendapat manfaat penuh dari sistem ekonomi yang
bersaing.
Usaha Pembelian* Fungsi pembelian dilakukan pada setiap tingkatan dari
saluran pemasaran. Pada tingkat pertama, usaha pembelian melibatkan inter-
aksi antara produsen atau agen produsen dengan pemroses, penjual borongan
atau, kadang-kadang dengan konsumen. Biasanya, kegiatan pembelian dalam
sistem pemasaran melibatkan pembelian bahan baku oleh para pemroses dari
produsen utama, pembelian produk jadi oleh penjual borongan dari pabrik
pemroses barang, pembelian barang oleh penjual eceran dari penjual borong-
an, dan akhimya pembelian oleh konsumen dari pengecer. Langkah terakhir
ini mendapat perhatian besar karena melibatkan seluruh populasi; hal itu me-
rupakan satu-satunya tahapan dalam saluran pemasaran di mana konsumen
langsung terlibat. Jadi, keberhasilan seluruh proses pemasaran akhimya di-
tentukan oleh tingkah laku konsumen dalam melakukan pembelian.
Usaha Penjualan Seseorang baru dapat membeli sesuatu jika orang lain men-
jualnya. Karena itu usaha penjualan merupakan bagian integral dari fungsi
pertukaran. Bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjual merupakan
isu (bahan pertimbangan) pokok dalam pemasaran. Sekiranya para pengusaha
tani di seluruh Amerika berkumpul, pertanyaan "Bagaimana pasar berlangsung
hari ini?" selalu menjadi bahan pembicaraan. Beberapa produk usaha tani,
terutama biji-bijian, dapat dijual dalam tenggang waktu yang panjang, yaitu
bisa dengan mengadakan kontrak beberapa bulan sebelum panen dengan me-
nyajikan pengiriman beberapa bulan yang akan datang, tetapi bisa juga biji-
bijian tersebut disimpan dulu sesudah panen dan baru dijual beberapa bulan
kemudian. Di pihak lain, tenggang waktu penjualan untuk beberapa produk,
khususnya hasil-has~ temak, sayuran, dan buah-buahan sangat terbatas. Se-
kali produk telah s~ap untuk dipasarkan, tidak ada kemungkinan untuk me-
nunda penjualannya karena mutunya akan merosot. Akan tetapi, makin ada
kecenderungan untuk melakukan kontrak atau produk pertanian dengan me-
nentukan harga dan waktu pengiriman, terutama untuk produk yang cepat
rusak. Sistem ini bermanhat dalam menciptakan proses pemasaran yang
lebih teratur.
Kebanyakan produk pertanian dibP.Ii dan dijual beberapa kali selama
proses pemasaran. Agribisnis biasanya menaruh perhatian besar pada fungsi
penjualan dan mencurahkan berbagai upaya untuk menjalankai:l. fungsi ini
secara efektif. Bagi usaha agribisnis, usaha penjualan pertama sekali me-
*Kita menyebut buying sebagai usaha pcmbelian untuk membedakannya dari purchase
(pembelian) karena cakupan usaha pembelian jauh lebih luas daripada pembelian itu sendiri.
Hal yang sama berlaku untuk istila., usaha penjualan (selling) dan penjualan (sale) yang kit a
bicarakan pada Bab ini dan Bah 14 serta 1 ''.
284 PEMASARAN DALAM AGRIBISNJS
Fungsi-fungsi Fisis
Kegunaan waktu, tempat, dan bentuk ditambahkan pada produk ketika pro-
duk diangkut, disimpan, dan diproses untuk memenuhi keinginan konsumen.
TABEL
11-1
------~-----------------------------
p ASAR TUN AI P ASAR MASA MEND ATANG
Langkah 1
Pada hari pembelian 1. Dibeli.200,000 lbs 2. Dijual 4 kontrak (200, 000
tunai semula @ $0,70 per pon. lbs)@ $0,74 per pon
Langkah 2
I' ada hari pcnjunlan 1. Dijual 200,000 lbs 2. Dibcli 4 kontrak (200,000
tunal akhir @ $ 0,67 per pon. lb&) 01> $0,71 per pon
Hasil bersih rugi $ 0,03 per pon untung $ 0,03 per pun.
------------------------------
Pada pasar tunai pedagang tersebut menderita rugi 3 sen untuk setiap pon,
sebagaimana yang disebutkan. Tetapi di pasar masa mendatang dia memper-
oleh laba 3 sen untuk setiap pon, yang artinya menutupi sepenuhnya kerugi-
an di pasar tunai. Karena pasar masa mendatang dan pasar tunai cenderung ber-
gerak naik dan turun secara bersama-sama, maka proses hedging (perlindung-
an) ini biasanya memungkinkan para pemasar mengatasi risiko. Kadang-
kadang pasar tidak bergerak bersama-sama secara sempuma, jadi tidak semua
risiko dapat dialihkan, tetapi biasanya sebagian besar dapat.
Pasar masa menda:tang dibentuk untuk banyak komoditi pertanian. Tran-
saksi dagang selalu dilakukan dalam unit atau tumpukan standar sehingga
para pedagang meyakini apa yang mereka perdagangkan. Pasar untuk itu telah
ditentukan, seperti misalnya bursa perdagangan dan Biro Dagang di Chicago,
di mana beratus-ratus pedagang berkumpul setiap .harinya .untuk membeli
dan menjual kontrak masa mendatang. Penawaran dan permintaan mereka di-
utarakan secara terbuka karena mereka bertemu secara langsung di "balairung.'
Seringkali pertukaran tersebut menyerupai "pasar loak" apabila seorang pe-
dagang berusaha menarik perhatian dari pedagang lainnya untuk menyelesai-
kan transaksi. Bagi pengamat sepintas lalu yang belum mendapat informasi,
hal ini kelihatannya merupakan keributan yang tidak terkendah, padahal
sesungguhnya merupakan kegiatan pasar yang sangat terorganisasi dan bebas
serta memperlihatkan besamya peranan pasar bagi para pembeli, penjual, dan
spekulan yang menetapkan harga secara bersama-sama. ~
BIAYA PEMASARAN
Selama bertahun-tahun, konsumen telah meminta agar usaha jasa untuk
produk pertanian semakin ditingkatkan. Sebagai pengganti buncis kalengan,
konsumen mulai lebih menyukai buncis yang telah dicampur dengan irisan
bawang dan saus mentega dan dibungkus dalam kantong yang telah siap untuk
dipanggang dengan oven yang menggunakan gelombang kecil (microwave
oven). Tuntutan akan jasa semacam itu (built-in service, yaitu pemrosesan
produk pertanian agar menjadi produk "siap santap") semakin terasa karena
rata-rata orang Amerika sekali sehari terpaksa makan di luar rumah. Perubah-
an bertahap ini selama 2 dekade telah memperbesar biaya pemasaran secara
dramatis. ,
Biaya pemasaran seringkali diukur dengan marjin pemasaran, yang sebenar-
nya hanya menunjukkan bagian dari pembayaran konsumen yang diperlukan
untuk menutup biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran. Tabel 11-2
menggambarkan kecenderungan biaya pemasaran serta bagian yang tersisa bagi
pengusaha tani ditinjau dari beberdpa ;enis bahan pangan. Dengan semakin
banyaknya pertambahan jasa yang mahal kepada produk tersebut, maka
persentase bagian pengusaha tani dari harga produk akhir semakin menciut,
yaitu dari rata-rata 42 persen pada tahun 1975 menjadi kira-kira 40 persen,
pada tahun 1979. Hal ini menunjukkan bahwa baik biaya pemasaran maupun
harga produk pertanian sudah semakin meningkat.
SISTEM PEM ... SARAN PERT.~NIAN
291
Bagian Ptngusaha Tani dari Barga yang Dibayar Knnsumcn ur1luk TABEL
Produk Pert<Jnian Tertentu. * 11-2
Tetapi penciutan bagian para petani tidak perlu berarti bahwa permintaan
produk pertanian jatuh. Secara absolut, permintaan yang sesungguhnya dapat
meningkat, sebab proses pemasaran dapfl.t menciptakan lebih banyak ragam
dan jenis produk pada tingkat pengecer. Kentang merupakan contoh yang
baik. Dua puluh tahun yang lalu hanya bebarapa jenis produk ken tang yang
ditawarkan di pasar, umumnya dalam bentuk kripik kentang dan kentang
mentah dalam berbagai ukuran kentang. Sekarang ditawarkan berbagai bentuk
pilihan, yaitu kentang segar, kering, beku, dehidrasi (tanpa air), bersusun, di-
iris, berbentuk dadu, dire bus, dan dibakar, dan banyak di antaranya dibungkus
dengan berbagai pembungkus dan siap untuk dihangatkan dan dimakan. Jika
dibandingkan dengan harga eceran, maka persentase bagian pengusaha tani se-
makin kedl, tetapi jumlah permintaan kentang semakin meningkat karena
konsumen makin menyukai produk ken tang yang baru.
Tetapi persentase bagian pengusaha tani yang rendah ini telah mendapat
kritik dari mana-mana. Kadar pemrosesan tambahan untuk komoditi mentah
pertanian sangat berkaitan erat -:lengan bagian akhir pengusaha tani (lihat
Tabel 11-2). Kadar pemrosesan tersebut sangat beraneka ragam dan penye-
babnya banyak sekali. Akan tetapi, pada dasarnya ada empat karakteristik
utama produk yang ikut mempengaruhi keanekaragaman bagian pengusaha
ta:c.i ini:
~
Lainnya 9--------/-.2...:..i;
Reparasi 1
Transportasi 5 ----~
Pengepakan 8 - - - - - - - ' - - - - - '
Pekerja 3 3 - - - - - - - - - - -
Permulaan tahun 1983. Biaya lainnya mencakup pajak danasuransi kekayaan, jasa
akuntansi dan profesional, promosi, piutang tak tertagih, dan berbagai jenis biaya lainnya.
3. Sifat musiman: Produk yang dipanen dalam jangka waktu yang sangat
pendek, akan memerlukan biaya penyimpanan dan penanganan yang
mungkin jauh )P.hih besar.
4. Perbedaan bentuk antara produk mentah dan produk akhir: Pada dasar-
nya, makin banyak pemrosesan dan pekerjaan lain yang harus dise1esai-
kan sebelum produk sampai ke konsumen, makin besar biaya pemasaran.
perkiraan harga masih melebihi taksiran beban keluar saku (beban yang
benar-benar dikeluarkan pada periode ini, tidak termasuk biaya tetap), maka
pengusaha tani akan tetap berproduksi. Meskipun harga tersebut tidak dapat
menutup biaya produksi seluruhnya. Hal itu dilakukan untuk memperkecil
kerugian (akibat biaya tetap). Dalam kenyataannya, untuk mengimbangi pen-
dapatan yang rendah, masing-masing pengusaha tani akan mencoba memaksi-
mumk:m produksi guna meningkatkan pendapatan pribadi. Akibatnya, respon
jumlah produksi pertanian akan meningkat dan harga akan dipaksa turun se-
hingga malah mempersulit keadaan yang dihadapi para pengusaha tani. Walau-
pun pasar secara jelas memberi tanda bahwa produksi harus dikurangi, peng-
usaha tani perorangan sering berjuang untuk meningkatkan produksi dan
dapat mengalami kesulitan ekonomi yang sangat parah, khususnya bagi peng-
usaha tani marjinal atau yang kurang efisien.
Karena orientasi tradisional masyarakat Amerika terhadap pertanian, pen
tingnya pangan, perlunya mempertahankan sektor pertanian yang kuat demi
ketahanan nasional, dan ketidaksetiaan bangsa untuk membebankan seluruh
kesulitan ekonomi pasar bebas kepada pertanian, maka pemerintah (AS) telah
memberlakukan peraturannya selama bertahun-tahun untuk melindungi
sektor usaha tani. Pemerintah telah mencanangkan berbagai program produksi
yang mencapai berbagai tingkat keberhasilan.
Contoh pertama dari cam pur tangan langsung pemerintah daiarn pertanian
ialah pendirian Korporasi Kredit Komoditi (KKK) pada tahun 1933. KKK
memberikan kredit nonrecourse (tanpa ikut menanggung risiko akibat ter
jadinya keadaan yang lebih buruk) kepada pengusaha tani. Dengan program
ini, pengusaha tani dapat "menyegel" biji-bijiannya dalam sarana penyimpan-
an yang disetujui oleh pemerintah dan memperoleh kredit sebesar nilai yang
disepakati untuk komoditi itu berdasarkan harga pendukung(support price).
Apabila harga pasar meningkat di atas harga pendukung, maka pengusaha
tani dapat menjualnya di pasar terbuka dan hanya perlu membayar lunas
kredit pemerintah. Jika harga pasar selalu berada dibawah harga pendukung,
maka produsen dapat meiJ,girim biji-bijian tersebut kepada pemerintah dan
membatalkan perjanjian. Harga pendukung yang efektif ditentukan pada se-
tiap tahun pemasaran.
Program utama lainnya dari pcmerintah yang mcmpengaruhi pertanian
adalah sistem pembatasan garapan (set-aside). Menurut ketentuan program ini,
pengusaha tani mendapat bayaran untuk menghentikan produksi dari sebagian
areal tanahnya. Jumlah pembayaran didasarkan pada jumlah hasil yang diten-
tukan bagi masing-masing pengusaha tani yang bel'peran serta. Para peserta
dari program ini diharuskan menandatangani kontrak pada musim semi setiap
tahun.
Perwujudan dari setiap renc::ma untuk melindungi pengusaha tani adalah
konsep dari apa yang disebut "harga yang wajar". Konsep kesamaan atau
paritas harga ditentukan oleh "Akta Penyesuaian Pertanian" 1933. Persamaan
harga paritas yang dihitung untuk setiap komoditi pertanian merupakan
harga wajar yang akan memberi pengusaha tani derajat daya beli yang sama
antara periode berjalan dengan periode penetapan. Rasio paritas, sebagaimana
diperbaiki pada tahun 1948, dapat dihitung sebagai berikut:
295
Harg-<"~ r.1tar.ll."1 yang diterima
10 tahun terakhir X lndcks saat ini untuk
Harga paritas saat ini
lndeks ratarata dari semua harga harga yang dibayar
rang diterima, 10 tahun terakhir
Para ahli ekonomi dan ahli pertanian telah lama memperdebatkan pro-
Kontra atas harga paritas. Banyak yang merasa bahwa unsur-unsur biaya
dan teknologi yang terlibat dalam pertanian telah banyak sekali berubah se-
hingga gagasan kesamaan atau paritas telah kadaluwarsa dan tidak praktis.
Namun akhir-akhir ini, telah ada pertumbuhan dan sikap menerima dari be be:
rapa organisasi produsen yang menghendaki pemogokan umum usaha tani
sampai produsen mendapat jaminan dalam hal harga paritas. Jawaban akhir
atas masalah paritas ini pastilah berkaitan dengan kadar cam pur tangan peme-
rintah yang dapat diterima dalam pertanian dan dengan besarnya keinginan
negara untuk mempertahankan sistem usaha bebas.
Tujuan dari masing-masing program ini, dan banyak program lainnya yang
tidak dibahas di sini, telah menstabilkan harga dan tingkat pengembalian ke-
pada pengusaha tani. Diharapkan bahwa dengan program pemerintah pe-
ngaruh yang merugikan dari fluktuasi harga jangka pendek akan dapat ditang-
gillangi dan harga pasar akan tetap mendekati tingkat keseimbangan jangka
panjang. Pemerintah berharap akan dapat meningkatkan pasar pertanian yang
bersaing melalui skema ini.
IKHTISAR
Perpindahan perbekalan (supplies) usaha tani dan jasa kepada pengusahatani,
dan aliran produk pertanian dari usaha tani kepada konsumen akhir ber-
langsung di dalam sistem pemasaran pertanian. Ini merupakan sistem yang
rumit, dengan benar-benar melibatkan beratus ribu bisnis yang membentuk
fungsi dasar pemasaran yang berupa pembelian, penjualan, pengangkutan,
penyimpanan, pemrosesan, penyediaan inforrnasi, penanggungan risiko, pem-
biayaan, dan penetapan standar produk-produk pertanian. Masing-masing
fungsi pasar rr:emberi sumbangan terhadap nilai akhir atau kegunaan produk;
yaitu apakah k1egunaan bentuk, waktu, tempat, ataupun pemilikan.
Pemasaran merupakan kegiatan yang mahal. Biayanya diukur dengan
marjin pemasnran, yaitu bagian dari harga beli konsumen yang diperlukan
untuk menutup biaya pemasaran. Konsumen menuntut agar produk tani yang
mereka beli scmakin "siap pakai" sehingga bagian pengusaha tani dari h~rga
beli konsumen sudah semakin kecil.
SISTEM PEMASARAN PJ::RTAJ'IAN 297
Masyarakat Amerika telah melakukan pembatasan terhadap sistem pasar
agar lebih mudah menyerap penyesuaian dan menjamin bahwa pasar mencer-
minkan keinginan konsumen. Peraturan dan program pemerintah dirancang
untuk mengendalikan atau mempengaruhi produksi usaha tani melalui jatah
produksi dan program pendukung harga pasar. Perundang-undangan lainnya
menciptakan badan-badan untuk memantau kegiatan bisnis secara berkesi-
nambungan guna menjamin perdagangan yang wajar dan menyediakan infor-
masi pasar kepada produsen dan konsumen.
Pemasaran pertanian merupakan sistem yang rumit tetapi efisien untuk
mencerminkan keinginan konsumen kepada produsen.
pemasaran
Membahas elemen bauran pemasaran
(marketing. mix)
Mengkaji penggunaan dan siklus atau
daur hid up produk di pasar agribisnis
Menguraikan aspek-aspek metode
penetapan harga pada agribisnis
Mengikhtisarkan berbagai metode untuk
mempromosikan produk
Menjajaki Aluran dl1tribuai dalam
agribisnis
Keterangan gambar:
A. !klan
B. Distribusi
C. Penetapan harga produk agribisnis
2
DARI HASIL AKHIRNYA- YAITU,
DARI SUDUT PANDANG
PELANGGAN. --Peter Drucker,t
Contribution to Business Enterprise,
Tony H. Bonaparte dan John E.
Flaherty, editor, New York
University Press, 1970, him. 148.
MANAJEMEN PEMASARAN
DALAM PERUSAHAAN
AGRIBISNIS
c
300 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
KONSEP PEMASARAN
Salah satu kesalahpahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam
perusahaan agribisnis adalah pembatasannya pada fungsi penjualan saja; pada-
hal, dalam kenyataannya, pemasaran di dalam suatu perusahaan meliputi ber-
bagai aspek keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan ke-
butuhan dan ke.inginan pelanggan guna menghasilkan laba. Proses pemasaran
yang sesungguhnya mengidep.tifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan
produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan ini, menetapkan program pro-
mosi dan kebijakan harga, serta menerapkan sistem distribusi untuk menyam-
paikan barang dan jasa kepada pelanggan. Manajemen pemasaran bersangkut-
paut dengan pengelolaan keseluruhan proses ini.
Dulu, pemasaran dianggap sebagai "usaha penjualan atas apa yang di-
miliki"; akan tetapi, pemasaran dewasa ini berfokus pada "usaha pemilikan
atas apa yang dapat dijual." Dengan demikian, setiap program pemasaran
harus diawali dengan identifikasi atas kebutuhan pelanggan. Pemasaran
harus berorientasi pada pelanggan, bukan pada produk, dari perusahaan yang
mengabaikan perspektif ini biasanya menghadapi kesulitan besar.
Keberhasilan secara dini dalam agribisnis biasanya dapat dicapai karena
agribisnis tersebut mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebuturan pe-
langgan. Tetapi seringkali organisasi menjadi begitu terpaku untuk menghasil-
kan produk dan jasa sehingga tidak tanggap lagi terhadap kebutuhan peng
usaha tani dan pelanggan. Organisasi semacam itu akan menganggap pelanggan
hanya sebagai garis penghubung dalam rantai produksi-distribusi-konsumsi,
bukan sebagai tujuan utama organisasi. Akibatnya, mereka akan dapat di
singkirkan dengan cepat oleh para pesaing yang lebih peka terhadap perubah
an pasar.
Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran
juga harus selalu diubah (disesuaikan). Misalnya, pakaian kuda dari kulit
halus, yang telah diproduksi agribisnis sejak awal tahun 1900-an, tidak di
butuhkan lagi sejak tahun 1940;.an. Contoh klasik adalah industri perkreta
apian (AS). Industri tersebut menyepelekan perkembangan angkutan truk
dan pesawat terbang pada tahun 1940-an dan 1950-an sehingga mengalami
kesulitan keuangan yang sangat serius.
34% 34%
Mayoritas Mayoritas
awal akhir
304 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
nya apabila telah melihat banyak bukti pendukung. Mereka mengikuti pen-
dapat mayoritas.
Akhirnya, pencorot (laggards), dengan jumlah kira-kira 16 persen, me-
rupakan anggota masyarakat yang begitu terpaku pada tradisi dan memerlu-
kan waktu yang sedemikian lama untuk menyerap gagasan baru sehingga
pada saat diserap, gagasan tersebut sebenarnya sudah "usang".
Cara penyerapan teknologi baru yang dicetuskan Rogers berlaku untuk
hampir semua gagasan baru, baik di dalam maupun di luar pertanian. "Tenaga
pemasaran pertanian" yang memperkenalkan produk baru mula-mula dapat
mengarahkan keseluruhan program pemasaran mereka kepada pembaharu
dan penyerap dini, dan secara bertahap mengubah strategi pem<tsaran mereka
pada saat produk diterima oleh para penyerap yang termasuk dalam kategori
lain.
Daur Hidup Produk Daur hidup produk berkaitan dengan penjualan dan laba
dari suatu produk a tau jasa sepanjang suatu periode. Ada beberapa fase dalam
masa hidup produk, mulai dari pengembangan dan pengenalan awalnya
sampai pada penyingkirannya dari pasar (lihat Gambar 12-3).
Tahap pengembangan adalah periode pelaksanaan analisis pasar, dan pada
fase ini strategi produk serta strategi pasar samasama dikembangkan. Pada
masa ini tidak ada pendapatan yang dihasilkan, tetapi banyak pengeluaran
yang dihabiskan untuk mengembangkan produk dan pasar. Misalnya, dalam
periode ini makanan kelinci yang baru diteliti, diformulasikan, dan diuji,
sambil mengadakan perencanaan untuk memperkenalkannya ke pasar.
Tahap pengenalan adalah periode "pemunculan" pertama produk baru
di pasar. Biasanya, biaya untuk memperkenalkan produk baru sangat tinggi
karena menuntut banyak usaha promosi dan tawaran khusus kepada para
dealer agar bersedia menangani produk tersebut. Semua ini memperkecil
kemungkinan untuk memperoleh laba dengan cepat. Setelah beberapa lama
berselang dalam periode pengenalan, produk yang bersangkutan seharusnya
sudah mulai menghasilkan laba, tergantung pada taraf keberhasilannya.
Perusahaan mungkin lebih suka memperbesar biaya guna memperkenalkan
11 Ill IV V
engembangan Pengenalan Pe'rtumbuhan Pematangan Penurunan
.21
~
c
enjualan
-13 total
.,c
"ii
.
c:"
0..
MANAJE~IEN PEMASARAN DALAM PEH.USAIIAAN AGRIBISNIS 305
produk agar periode pengenalannya bisa dipersingkat. Ada juga yang mem
perkenalkannya tanpa promosi besar-besaran, cukup dengan memasukkannya
ke pasar, barangkali dengan harga permulaan yang rendah, demi menghemat
biaya pengenalail. Ban yak strategi yang dapat. ditempuh.
Tahap pertumbuhan adalah periode ekspansi secara cepat. Pada periode
ini keuntungan dan harga cenderung bertahan atau naik sedikit, karena
perusahaan masih sedang berusaha memikat pelanggan. Setelah sistem distri-
busi diperluas, pasar produk makin besar dan laba meningkat dengan cepat
karena biaya tetap per unit makin kecil. Tetapi jika perluasan pasar menjadi
makin sulit, biaya akan mulai naik. Kenaikan laba seringkali mengundang
pesaing baru untuk memasuki pasar. Dengan demikian, keterbatasan daya
tampung pasar serta kehadiran pesaing baru akan memperlambat pertumbuh-
an dan memperkecil tingkat kenaikan laba.
Tahap pematangan ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang lambat
a tau mungkin agak menurun pad a saat pasar mulai jenuh. Penjualan terlambat
karena semua pelanggan potensial telah ditampung dan para pesaing telah
memasuki pasar. Yang tertinggal untuk digarap hanyalah penyerap akhir,
seperti pencorot, dan penggantian produk yang telah habis-pakai bagi pe-
langgan tetap. Tahap ini biasanya cukup lama, sehingga kebanyakan produk
yang ada di pasar be(1da dalam tahap ini.
Banyak kegiatari pemasaran dirancang untuk memperpanjang tahap
pematangan dengan mempertahankan volume penjualan dan jumlah laba.
Persaingan seringkali b.erkecamuk dalam tahap pematangan karena para
pesaing memperebutkan pangsa pasar (market share), biasanya dengan meng-
gunakan harga sebagai senjata. Perusahaan berjuang untuk meningkatkan
mutu produknya dengan mengubah rancangan, menambah unsur-unsurnya,
membuat klaim iklan yang baru, dan dengan mengembangkan reklame dan
insentif promosi guna mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar.
Salah satu langkah strategik adalah perbanyakan ragam/variasi produk dengan
harapan bahwa hal itu akan mencipta tahap pertumbuhan yang baru. Tetapi
semua tambahan kegiatan pemasaran ini menghabiskan banyak biaya sehingga
laba mulai menurun. Kecepatan penurunan laba tentu tergantung pada banyak
faktor, tetapi penurunan ini selalu mendapat perhatian besar dari manajemen.
Tahap penurunan mengalami penurunan penjualan yang makin cepat.
Perubahan selera konsumen atau pengembangan produk pengganti yang baru
dapat mempercepat "kematian" produk yang bersangkutan. Pada saat produk
"mati", laba turun menjadi noljnegatiL dan beberapa perusahaan menarik
diri dari pasar. Perusahaan yang masih bertahan dapat mengurangi beban/
biaya pemasaran sampai pada akhirnya produk mungkin akan hilang dari
peredarannya di pasar.
Banyak perusahaan mengalami kesulitan besar dalam menangani tahap
penurunan. Para eksekutif yang mengembangkan karier profesionalnya pada
masa pertumbuhan kadang-kadang terlalu terpesona oleh produk sehingga
enggan untuk mengakui penurunannya. Perusahaan mungkin tergantung oleh
produk yang sedang menurun. Barangkali masuk akal apabila manajer pe-
masaran mengharapkan penjualan berbalik ke masa pertumbuhan dengan
adanya perubahan keadaan perekonomian. Tetapi biar bagaimanapun, peng-
hentian peredaran suatu produk dan penetapan saat yang tepat untuk itu
. merupakan suatu kesulitan besar. Namun, perpanjanga.n "masa hidup' produk
306 PEMASAHAN DALAM AGRIBISN!S
1 Robert T. Davis, "A Marketing Strategy Note," Stanford University Graduate School
of Business, Paper No. SMl63/A, 1975.
MANAJEMEN Pt:MASARAN DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS 307
kan tingkat penjualan pesaing yang sudah mapan secara drastis, meskipun
para pelanggan sangat "setia" pada mere~ produk yang bersangkutan. Setelah
produk baru memikat hati pelanggan, harga dapat dinaikkan secara bertahap
agar bisa menghasilkan laba.
undangan federal (pemerintah pusat AS) yang secara jelas melarang seti~p
bentuk persekongkolan di antara perusahaan dalam menetapkan harga atau
melakukan diskriminasi terhadap pelanggan tertentu. "UU Robinson-Patman
(1936) dengan tegas melarang setiap tindakan yang "pada dasarnya memper-
lemah persajngan." Setiap produk yang sejenis dan dengan mutu yang hampir
sama dan diperdagangkan antara negara-bagian harus ditawarkan kepada
semua pembeli dengan harga yang sama, kecuali jika dapat ditunjukkan
dengan jelas bahwa perbedaan harga didasarkan pada perbedaan biaya dalam
melayani berbagai pelanggan. Sejalan dengan itu, setiap potongan atau pe-
ngurangan harga yang tersedia bagi seorang pelanggan harus juga tersedia
bagi semua pelanggan. Perusahaan daerah yang tidak terlibat dalam per-
dagangan antar negara-bagian dan yang merupakan penjual terakhir dapat
menjual dengan harga yang mereka tetapkan sendiri untuk setiap pelanggan
sejauh mereka tidak melakukan persekongkolan dengan penjuallain.
Penetapan harga dapat juga merupakan isu yang peka. Adalah merupa-
kan praktek yang tidak baik bagi setiap karyawan agribisnis untuk membicara-
kan harga dengan pesaing. Jika seorang pelanggan memberitahukan tawaran
harga dari pesaing, maka pesaing terse but dapat dihubungi tetapi hanya untuk
mengkonfirmasi (memastikan kebenaran) tawaran harga tersebut. Tetapi
pembicaraan mengenai harga dengan para pesaing harus benar-benar dihindar-
kan, bahkan di an tara agribisnis lokal dan karyawan mereka sekalipun.
saja itu, say a tidak akan mengeluarkannya!" Hal ini merupakan masalah
besar bagi agribisnis kecil karena seorang karyawan saja tidak dapat mencurah-
kart perhatian sepenuhnya pada iklan. Bartyak agribisnis lokal berkeyakinan
bahwa iklan merupakan biaya yang mubazir, dan membatasi ilqan pada buku
tahunan sekolah lanjutan atas, yang sebenarnya hanya merupakan jasa umum
atau taktik hubungan kemasyarakatan. Mereka berdalih bahwa iklan mereka
yartg paling baik di pasar lokal adalah melalui percakapan, dart meuka meng-
alokasikan biaya promosi untuk melakukan pertemuan dan kontak pribadi
dengan para pelanggan, atau hanya dengan menjual pada harga yang lebih
rendah. Anggaran iklan untuk bisnis lokal yang berorientasi pada pertanian
pada umumnya dibatasi seb~sar 1 sampai 2 persen dari keseluruhan penjualan.
berjuta-juta ton biji-bijian harus diangkat dari pergudangan lokal untuk di-
kirim ke pasar luar negeri.
Pada musim tertentu, kekurangan gerbong kereta api dan truk dapat
mengakibatkan kekurangan penawaran di pasar apabila produk agribisnis
mengalami rintangan dalam sistem distribusi. Perlambatan ini menjadi masalah
bagi banyak agribisnis karena hanya beberapa saja produsen pertanian yang
memasok pasar dunia dari satu pabrik. Karena itu, strategi pemasaran se-
makin banyak menghimpun rencana untuk menjamin sistem distribusi fisis
yang memadai. Kebijakan yang mendorong perluasan sarana pergudangan di
tingkat daerah, pemilikan perusahaan atas gerbong kereta api, armada truk
yang dioperasikan perusahaan, pengiriman komoditi yang sama dalam unit
kereta api dengan ratusan gerbong, dan tongkang serta pipa saluran bawah
tanah antar-benua menjadi semakin lazim digunakan sebagai alat untuk
menjamin ketepatan waktu dan mengurangi biaya.
Bahkan di tingkat daerah sekalipun, agribisnis sangat banyak berurusan
dengan masalah distribusi fisis. Produk dalam tumpukan besar harus dipecah
dalam jumlah yang telah ditentukan untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing pengusaha tani secara cepat selama masa sibuk. Berbagai produk dan
jasa harus dikirimkan secara efektif. Banyak distribusi fisis memerlukan pe-
ralatan khusus dan tenaga ahli. Tentu saja distribusi fisis pada semua tingkat
menghabiskan banyak biaya pemasaran dan sangat penting bagi agribisnis.
l
nuntut upaya pengelolaan yang lebih besar. Akan tetapi, sekiranya wiraniaga
mendapat otonomi yang cukup besar, sistem tersebut dapat berjalan efektif,
meskipun dalam skala regional atau nasiona!.
Perlu dicatat bahwa perusahaan yang melakukan penjualan langsung
tnembentuk sistem penjualan borongan dan eceran untuk mereka s'endiri.
Produk yang dijual harus diangkut dan didistribusikan sebagaimana halnya
pada sistem lain, tetapi dalam sistem langsung perusahaan menggunakan
gudang dan/atau toko pengecer yang dimilikinya sendiri sehingga produk
dapat dikirim dan digudangkan pada waktu dan ke tempat yang diinginkan
perusahaan. Kebebasan ini menghasilkan manfaat ekonomis yang cukup
nyata.
Pada sistem distribusi dealer, pengusaha pabrik menjual produknya
kerada dealer, yang pada gilirannya menjualnya kembalf di pasar lokal.
i.{eunggulan utama dalam sistem ini adalah .pemahaman dealer yang lebih
mendalam atas kebutuhan pelanggan lokal dan keluwesan dealer dl}lam
melayani baik kebutuhan pengusaha pabrik maupun kebutuhan pelanggan
secara cepat dan efisien. Dengan demikian para eksekutif manufaktur (pabri-
kan) tidak perlu memboroskan waktu, tenaga, dan biaya untuk menyediakan
produk dalam jumlah besar di pasar lokal, padahal para pelanggan mungkin
tidak membutuhkannya dalam jumlah sedemikian besar. Dan beberapa
pengamat merasa bahwa dealer yang mandiri jauh lebih termotivasi untuk
melayani pelanggan lokal ketimbang karyawan perusahaan.
318 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
tcrtentu dan tipe pelanggan tertentu. Alat mereka yang utama adalah komuni-
kasi. Broker biasanya mampu menyediakan produk ekstra untuk pasar yang
mengalami kekurangan dengan harga khusus. Mereka memainkan peran penting
dalam mempertemukan pembeli dengan penjual.
Sistem distribusi yang menyeluruh mungkil} jauh lebih rumit daripada
yang d1uraikan Ji sini. Para pengusaha pabrik dapat menggunakan beberapa
sistem sekaligus, misa!nya dengan menyalurkan produk secara serentak me-
lalui toko eceran sendiri, dealer y&ng mandiri, dan pedagang borongan yang
besar di tingkat regional. Sistem distribusi berkembang secara bertahap
karena adanya pecubahan produk, pelanggan, dan lingkungan persaingan.
IKHTISAR
Manajemen pemasaran bersangkut-paut dengan keputusan pemasaran di dalam
perusnhaan agribisnis. Tujuannya adalah untuk mengembangkan, melaksana-
kan, dan mengendalikan rencana pemasarrut strategik Yang akan memunskan
kebutuhan pelanggan sekaligus menghasilkan laba untuk perusahaan.
Rencana pemasaran strategik harus memadukan semua aspek dari kegiatan
pemasaran. Pertama, missi perusahaan dirumuskan, tujuan dan sasaran di
tetapkan, strategi bertahap untuk mencapai tujuan tersebut disusun, dan
rencana tersebut kemudian dilaksanakan melalui kegiatan harian atau se-
jumlah taktik.
Pertama sekali manajer pemasaran harus menganalisis pasar secara cermat
dengan mengidentifikasi berbagai segmen atau kelas pelanggan yang mem-
punyai karakteristik yang unik sehingga program pemasaran dapat disesuaikan
terhadap segmen utama.
Rencana pemasaran mempunyai empat bidang keputusan yang penting
(lima bidang jika termasuk keputusan pasar yang menyeluruh) dan disebut
sebagai bauran pemasaran. Keputusan mengenai produk menentukan produk
atau jasa yang akan ditawarkan. Setiap produk mempunyai siklus hidup
yang terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengenalannya sampai pada
hilangnya produk dari peredaran. Setelah produk diperkenalkan ke pasar,
produk tersebut melalui proses penyerapan dan penyebaran yang memberikan
peluang penting kepada manajer pemasaran untuk memasarkan produk yang
bersangkutan.
Keputusan mengenai harga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
agribisnis. Strategi penetapan harga didasarkan pada tindakan pesaing, tang-
gapan pelanggan, pertimbangan terhadap biaya internal. Keputusan mengenai
promosi menentukan bauran yang tepat untuk iklan, publikasi, usaha pen-
jualan, dan program pendukung penjualan yang diperlukan untuk menf!apai
tujuan/target penjualan. Akhirnya, keputusan mengenai tempat memusatkan
perhatian pada metode dan saluran distribusi yang akan mertgoptimasi pen-
jualan dan laba.
Semua elemen dari bauran pemasaran merupakan bidang keputusan yang
penting bagi manajer pemasaran.
~. Apa yang dimaksud dengan segmen pasar? Usaha tani buah-buahan dan
sayuran kemungkinan besar lebih menarik bagi segmen pasar tertentu ke-
timbang segmen pasar lainnya. Sebutkan nama .dan karakteristik dari dua
segmen pasar yang menurut Anda penting untuk agribisnis ini.
3. Kebanyakan agribisnis yang menjual pupuk secara eceran kepada para
pengusaha tani juga menjual bahan pemberantas hama. Menurut Anda, meng-
apa demiki>m? Bidang keputusan pemasarah mana yang berkaitan dengan
hal ini? Produk dan jasa apa yang mungkin masih bis;J. diikutsertakan dalam
kelompok tersebut dan mengapa?
4. Gambarkan kurva daur hidup produk untuk traktor pertanian yang
berukuran besar, dan memiliki sistem kernudi empat roda. Menurut estimasi
Anda, sedang berada di tahapan mana produk tersebut dewasa ini? Mengapa?
Tindakan apa yang mungkin akan dilakukan pengusaha pabrik untuk mem-
perpanjang masa hidupnya?
5. Jika Anda sedang memperkenalkan sistem elektronik baru untuk mem-
berikan makanan temak susu yang akan mengurangi biaya pemberian makan-
an sebesar 20 sampai 25 11ersen, kebijakan apa yang akan Anda sarankan
sehubungan dengan penetapan harga? Mengapa? Apakah Anda akan bertahan
dengan kebijakan ini untuk selamanya? Mengapa?
6. Produk apa yang tepat untuk dijual dengan merugi pada toko eceran
untuk perbekalan usaha tani dan pekarangan?
7. Sebutkan media periklanan yang dimiliki oleh sebagian besar pemasok
usaha tani lokal. Media mana yang menurut Anda akan efektif bagi koperasi
perbekalan usaha tani lokal?
8. Menurut Anda, mengapa insentif berupa perjalanan yang disponsori
pengusaha pabrik dalam rangka mencapai target penjualan begitu banyak di-
gunakan? Berikan satu alasan mengapa beberapa manajer agribisnis tidak
menyukai insentifsemacam ini?
9. Apakah keunggulan dari usaha penjualan langsung yang dilakukan pengu-
saha pabrik kepada para pengusaha tani jika dibandingkan dengan usaha
penjualan melalui perantara? Mengapa dalam pemasaran kepada para pengu-
saha tani dealer bisa lebih baik daripada pengusaha pabrik?
PERTANYAAN
1. Segmen pasar mana yang akan dilayani S&S secara memuaskan dalam
waktu dekat?
2. Jelaskan strategi bauran produk dan jasa yang bisa efektif pada segmen
ini.
3. Apa strategi promosi yang Anda sarankan untuk perusahaan ini? Apakah
dalam tempo singkat strategi ini akan menggebrak pasar jika perusahaan
tersebut berhasil?
4. Bagaimana seharusnya perusahaan menetapkan harga untuk produk-
nya agar efektif pada segmen pasar yang And a sebut di atas?
.
TUJUAN
Keterangan gambar:
A Pengumpulan informasi di lapangan
B. Analisis pasar
BAHAN-BAHANNYA S A M A , 1 3
TETAPIPENGGUNAANNYA
BISA BERBEDA-BEDA
-Epictetus
ALATUNTUKMERENCANAKANPASAR
Pengelolaan program pemasaran dalam agribisnis dapat merupakan tugas yang
rumit, khususnya pada perusahaan besar yang menangani banyak produk.
Hampir semua agribisnis menghadapi permintaan yang sangat musiman yang
mungkin akan menyebabkan ketersendatan dalam melayani pelanggan. Pola
cuaca yang tidak dapat diramalkan makin memperrumit perencanaan pema-
saran, dan l}arga komoditi pertanian yang berfluktuasi sering mengakibatkan
permintaan atas bekalan dan jasa usaha tani ikut berfluktuasi. Karena kerumit-
an tersebut maka program pemasaran agribisnis perlu direncanakan dengan
sangat hati-hati. Manajer yang berhasil menghabiskan banyak waktu untuk
menganalisis pasar dan memetakan rencana strategik mereka.
Program pemasaran pertanian tidak hanya dikembangkan berdasarkan
bauran pemasaran yang dibahas dalam bab terakhir (12), tetapi juga men-
cakup berpagai alat analisis </an konsep guna membantu proses perencanaan.
Beberapa di antaranya sangat canggih dan melibatkan model matematik yang
rumit dan sistem informasi pemasaran yang terinci. Alat lainnya hanya me-
rupakan pendekatan logis malah merupakan intuisi subyektif terhadap pasar.
Audit Pemasaran
Hampir semua agribisnis dan semua perusahaan yang dimiliki masyarakat
umum menghadapi pemeriksaan keuangan yang dilakukan auditor luar guna
memastik1"bahwa tidak ada penyimpangan atau penggelapan yang dapat me-
nyebabkan masalah serius terhadap bisnis. Sejalan dengan pemeriksaan umum,
audit pemasaran merupakan pemeriksaan atas keselt:cruhan program pemasaran
perusahaan. Audit atau pemeriksaan pemasaran menelaah tujuan pemasaran
perusahaan serta rencananya untuk mencapai tujuan dengan berpedoman pada
sumber dayanya, kekuatan dan kelemahannyajika dibanding denganperusaha-
an lain, serta keadaan pasar (lihat Gambar 13-1).
Langkah pertama dalam pemeriksaan pemasaran adalah analisis atas cara
agribisnis menangani produk atau jasa yang dipasarkannya. Langkah ini me-
merlukan estimasi atas potensi keseluruhan pasar, penentuan pangsa (bagian)
. pasar perusahaan, dan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mem
pengaruhi posisi pasar perusahaan untuk setiap produk atau jasa.
Kedua, audit pemasaran mengidentifikasi kemampuan khusus perusahaan,
yaitu, bidang yang diungguli perusahaan dalam persaingan. Kemampuan
khusus nieliputi keunggulan dalam bidang keuangan, tenaga kerja, produk,
produksi, dan di'stribusi. Kemampuan khusus ini seringkali menjadi dasar
untuk keseluruhfln strategi pemasaran. Misalnya, bagi perusahaan penangkaran
(pengembangbiakan) buatan, jenis sapi yang sangat baik dengan catatan pres-
tasi yang istimewa merupakan kemampuan khusus yang dapat menjadi dasar
untuk program promosi yang berorientasi pada mutu dengan harga yang tetap
tinggi, wiraniaga lapangan yang relatif kecil, dan penekanan penting pada pe-
ngujian keturunai1.
Langkah ketiga merupakan tinjauan atas keadaan pasar dan lingkungan.
Faktor-faktor p~masaran eksternal bagi perusahaan dievaluasi, dan kadang-
bdang trend (k~cenderungan) yang diharapkan dikaji dengan menggunakan
prinsip kemungkinan. Informasi ini membantu para manajer agribisnis untuk
menyusun kebijakan pemasaran mereka.
Langkah keempat adalah evaluasi yang obyektif atas keseluruhan rencana
dan tujuan pemasaran yang sedang dipraktekkan. Apabila tidak ada tencana
ALAT UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMASARAN 32S
tertulis atau jika tujuannya tidak terukur, maka akan sangat sulit untuk me-
nentukan keefektifan pemasaran yang sesungguhnya. Pada pasar yang ber
ubah dengan cepat, tujuan pemasaran dapat menjadi kedaluwarsa. Melalui
analisis ini, rencana pemasaran dapat disusun lebih realistik dalam kaitannya
dengan keadaan pasar yang sedang dihadapi. Misalnya, perusahaan pengha:iil
makanan ternak yang bertujuan untuk menaikkan penjualan makanan unggas
sebesar 10 persen per tahun, pada saat industri unggas sedang merosot mung-
kin lebih baik jika mempertahankan penjualan makanan unggas dan mencu-
rahkan lebih banyak silm~er daya untuk menaikkan penjualan makanan babi.
Kelima, audit pemasaran harus mempertimbangkan cara implementasi
(pelaksanaan) rencana pemasaran. Rencana yang baik akan tetap tidak efektif
apabila dijalankan dengan salah. Penggunaan saluran distribusi yang sama se-
panjang waktu karena "itu sudah menjadi kebiasaan kita" mungkin merupa
kan pilihan yang tidak tepat dan dapat lllengakibatkan kemerosotan bisnis.
Apakah insentif berupa paket perjalanan merupakan jenis promosi penjualan
terbaik bagi dealer, atau apakah lebih baik untuk memotong nilai penjuabn
dalam bentuk rabat - ahl barangkali hanya dengan menjual dengan harga
326 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
y71ng Iebih .rendah pada tahap awal? Analisis atas implementasi mengkaji
sampai sejauh mana strategi pemasaran mendukung tujuan pemz.saran.
Akhirnya, audit pemasaran menelaah secara obyektif sumber daya
manusia dan organisasinya. Apakah wiraniaga telah mendapat pelatihan
(training) yang memadai untuk memberikan petunjuk teknis kepada para pe-
nanam? Apakah spesialis teknis di lapangan harus melapor kepada manajer
penjualan wi!ayah, atau haruskan mereka melapor ke kantor pusat? Apakah
wiraniaga mempunyai wewenang yang memadai guna menetapkan harga
dalam rangka memenuhi tujuan pemasaran? Evaluasi atas aspek manusia dan
organisasi merupakan faktor yang paling menentukan dalam audit pemasaran.
Audit pema:;aran harus dilaksanakan seobyektif mungkin. Adalah sulit
bagi manajer untuk mengevaluasi programnya sendiri secara obyektif karena
merekalah yang 'menciptakannya sehingga manajer harus mempertimbangkan
penggajian pihak luar untuk meninjau program tersebut secara berkala. Kon
sultan yang berbobot dapat mengevaluasi program pemasaran secara obyektif
dan melontarkan pertanyaan penting sehubungan dengan alokasi waktu,
usaha, dan sumber daya keuangan.
Prakiraan Penjualan
Meskipun pasar agribisnis terkenal karena kelabilannya, namun para manajer
agribisnis tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya dalam memprakirakan
volume penjualan. Hampir semua keputusan manajemen melibatkan asumsi
yang sangat penting mengenai volume penjualan. Semua skedul produksi di-
susun dengan bertitik tolak pada proyeksi permintaan. Pembelian bahan baku
didasarkan pada perkiraan penjualan. Pengangkatan dan pemecatan tenaga
kerja sangat dipengaruhi oleh antisipasi penjualan. Kebutuhan akan uang tunai
didasarkan pada prakiraan penjualan. Investasi modal dalam fasilitas baru ber-
titik tolak pada proyeksi penjualan. Dalam kenyataannya, sebagian besar ke-
putusan manajemen dan seluruh proses perencanaan benar-benar berpedoman
pada prakiraan penjualan.
Pra.'ziraan penjualan (sales forecast) hanya menyangkut estimasi penjualan
dalam nilai tiang dan unit fisis seakurat mungkin untuk suatu periode tertentu
dengan melibatkan prakiraan penjualan untuk keseluruhan pasar dan penentu-
an pangsa (bagian) pasar yang dapat dikuasai (lihat Gam bar 132).
Baik prakiraan jangka panjang maupun jangka pendek samasama berguna
untuk agribisnis. Prakiraan jangka pendek, yang biasanya berjangka satu
T'
Prakiraan atas
Produk tertentu
ALAT UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMASARAN 327
musim atau kurang dari semusim untuk perusahaan agribisnis, bermanfaat
dalam perumusan rencana operasi berjalan. Prakiraan penjualan berjangka
panjang penting untuk penyesuaian ukuran perusahaan. Makin panjang
periode yang dicakup, makin cenderung yang dihasilkan tidak akurat.
Meskipun disertai oleh kerumitan dan kesulitan, manajer agribisnis harus
membuat prakiraan umum atas pasar. Prakiraan tersebut bisa bersifat eksplisit
dan disiapkan secara formal oleh analis perekonomian dan pemasaran, tetapi
bisa juga disusun dari asumsi yang implisit dan informal yang didasarkan pada
berbagai pengamatan. Prakiraan itu didasarkan pada trend (kecenderungan)
historis yang disesuaikan agar cocok dengan keadaan perekonomiim yang
sedang dihadapi.
Prakiraan Pasar Prakiraan atas industri atau produk tertentu didasarkan pada
prakiraan keadaan umum perekonomian serta informasi dalam jumlah besar
sehubungan dengan keadaan setiap industri. Ahli ekonomi pertanian secara
berkesinambungan memantau indikator atas perubahan perekonomian yang
mengukur trend pertanian. Beberapa ahli menggunakan metode matematik
yang rumit (model ekonometrik) guna memperkirakan permintaan atas ber-
bagai produk dan komoditi.
Tetapi tugas itu sedemikian rumit sehingga tidak mungkin menghasilkan
proyeksi yang akurat terus-menerus. Dalam kenyataannya, jika ada kemung-
kinan untuk memperkirakan keadaan pasar secara akurat, maka perkiraan
(prediksi) itu sendiri kemungkinan besar akan mengubah pasar sehingga per-
kiraan itu sendiri menjadi tidak akurat. Sekiranya pembeli dan penjual me-
ngetahui apa yang. akan terjadi, mereka mungkin akan bertindak dengan cara
lain sehingga membuahkan basil yang berbeda. Karena itu, ada berbagai
macam dugaan sehingga manajer agribisnis biasanya mengumpulkan beberapa
pendapat dan kemudian merumuskan pendapatnya sendiri.
Prakiraan atas permintaan pasar telah diteliti secara luas. Misalnya, para
ahli ekonomi pertanian telah menemukan berbagai siklus atau daur dalam
produksi ternak. Produksi babi kelihatannya mengalami daur 4 tahun, se-
mentara daur sapi sekitar 9 tahun. Sepanjang daur ini, harga-harga merosot
karena jumlah temak yang dipelihara meningkat, dan laba m~urun. Akibat-
nya, beberapa produsen yang kurang efisien keluar dari pasar, jumlah teMak
berkurang, dan harga naik secara bertahap. Daur sapi lebih panjang karena
lamanya periode pembiakan untuk sapi sehingga memperpanjang periode guna
meningkatkan produksi. Jelaslah bahwa daur ini sangat penting bagi pengu-
saha makanan ternak, penggilingan, perusahaan pemasar ternak, :tan perusa-
haan pemroses daging.
Permintaan untuk sebagian besar perbekalan usaha tani merupakan per-
mintao.n turunan (derived demnnd). Artinya, permintaan atas jenis produk
atau jasa tertentu san~at tergantung pada permintaan atas produk atau jasa
328 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
Menganalisis Persaingan
Pemahaman mengenai persaingan merupakan bagian penting dari strategi pe-
masarliil Mesk!pun biasanya tidak bijaksana untuk hanya bereaksi terhadap
persaingan, namun juga tidak bijaksana untuk mengabaikan persaingan, ke-
ALAT UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMASARAN 329
cuali, tentu jika perusahaan sedemikian besar sehingga mampu menguasaipasar
seluruhnya. Dalam kenyataannya, perusahaan yang dominan seringkali ter-
ganggu oleh meluasnya persaingan. Malah beberapa ahli pemasaran berteori
bahwa makin besar dan berhasil suatu perusahaan, makin besar kemungkin-
annya untuk gaga!. Ini karena perusahaan yang besar dan berhasil seringkali
menjadi "gemuk dan malas", serta selalu berpedoman pada cara kerja bisnis
yang telah membuahkan hasil pada masa lampau. Ketika pasar dan pelanggan
berubah, cara lama menjadi semakin usang, dan perusahaan yang lebih kecil
dan agresif mungkin akan mengambil alih dominasi pasar. Jelaslah, perusaluta.n
yang berhasil harus selalu memantau persaingan.
Salah satu metode yang sederhana tetapi efektif untuk menganalisis per-
saingan adalah dengan menyusun tabel analisis untuk setiap pesaing yang me-
muat kekuatan dan kelemahan pesaing tersebut. Tabel ini hanya mencantum-
kan kekuatan dan kel~mahan utama pesaing, dan kemudian strategi disusun
dengan memanfaatkan: kelemahan pesaing. Dalam contoh ini (Peraga 13-1),
perusahaan mesin pertanian lokal telah mencatat beberapa fakta kunci me-
ngenai Red Dot Tractor and Implementation Company yang bisa sangat ber-
pengaruh untuk rencana pemasaran perusahaan lokal. Perusahaan lokal ter,
sebut telah mengembangkan strategi yang menonjolkan keberadaannya se-
bagai usaha lokal dan .keluwesannya dalam melayani pelanggan.
Infonnasi semacam itu bisa kelihatan sedemikian jelas bagi tenaga pema-
saran di lapangan sehingga latihan ini tampaknya tidak perlu, tetapi usaha
!iA
0
a:
j
I
.ll9.2.L---r-
~i
~
0
n
9 I
an, sikap, dan cara penggunaan produk. Wawancara yang sedemikian men-
dalarn harus dikembangkan dan dilaksanakan oleh pewawanca.ra yang terlatih;
karena itu, biayanya sangat mahal, seringkali berkisar $ 100 atau lebih untuk
setiap wawancara.
Wawancara melalui telepon makin banyak disukai karena lebih murah:
Tetapi tidak mungkin mengumpulkan sedemikian banyak informasi melalui
telepon karena jangka waktunya biasanya tidak lebih dari 15 menit, dan
tentulah sangat sulit untuk menyimak banyak hal dalam periode yang sede-
mikian singkat. Wawancara 1 per telepon yang dilakukan oleh peneliti pasar
profesional bisa menghabiskan biaya antara $ 15 sampai $ 20 untuk setiap
wawancara.
Survai melalui surat kemungkinan besar merupakan metode yang paling
banyak digunakan untuk mempelajari pendapat dan sikap pelanggan. Daftar
pertanyaan yang dikirimkan bisa pendek atau panjang, tetapi yang panjang
biasanya kl.ltang mendapat tanggapan. Bahkan daftar pertanyaan fMii pendek
pun sudah dianggap berhasil apabila 15 persen dilsi dengan lengkap dan di-
kembalikan. Pengumpulan dan penalaran atas alasan pembelian juga sulit di-
lakukan melalui survai berbentuk surat. Namun, karena relatif murah, survai
berbentuk surat dianggap sebagai cara yang baik untuk mengumpulkan bebe-
rapa jenis informasi pasar.
Dalam keadaan apa pun, survai melalui surat harus diuji secara cermat
karena pertanyaan yang diajukan secara tidak layak dapat mengakibatkan se-
gala sesuatunya tidak berarti. Arti dari suatu pertanyaan mungkin jelas bagi
penanya tetapi benar-benar membingungkan bagi responden - atau lebih
buruk lagi, pertanyaan tersebut disalahartikan sehingga menghasilkan infor-
masi yang salah.
Wawancara kelompok (focus-group interviews) merupakan metode lain
untuk lebih mendalami sikap pelanggan, suatu metode yang semakin ter-
kenal. Wawancara ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk memper-
oleh gambaran tentang para pelanggan. Hasilnya adalah catatan diskusi antara
enam sarnpai sepuluh pelanggan yang dipandu oleh seorang moderator yang
ahli. Hal ini sebenarnya bukan wawancara karena lebih bersifat diskusi in-
formal di mana para peserta saling mengenal satu sama lain melalui pembica-
raan terbuka. Keterbukaan ini memungkinkan para peserta saling memberi
reaksi dan mengungkapkan perasaan mereka tentang persoalan pemasaran
yang penting.
Kunci keberhasilan dalam wawancara kelompok adalah efek sinergistik
(kesatuan pendapat) dari diskusi informal. Moderator memainkan peranan
penting tetapi menuntut banyak kecerdikan, yaitu memastikan bahwa topik
yang tepat telah; dibahas dan tidak ada peserta yang mendominasi pembicara-
an. Moderator juga harus hati-hati agar tidak menyalahkan jawaban-jawaban.
Wawancara keiompok dapat menghasilkan banyak gagasan dan persepsi
baru dari sudut pandang pelanggan tentang program iklan, kemasan, mutu
produk, prestasi, dan perbandingan relatif terhadap para pesaing. Wawancara
kelompok juga memberikan dukungan besar dan bantuan besar guna memper-
jelas survai yang lebih bersifat kuantitatif karena dapat menunjukkan sampai
sejauh mana kesan dapat dipegang. Perekaman wawancara dapat berguna
untuk analisis yang lebih terinci.
Akan tetapi, wawancara kelompok dapat juga disalahgunakan. Wawancara
ini dapat menghasilkan data faktual yang sangat sedikit. flasil-hasilnya sangat
ALAT UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMASARAN 333
sulit ditabulasi dan dikuantifikasi. Beberapa anggota kelompok mungkin akan
cenderung mendominasi dan mempengaruhi pemikiran anggota Iainnya se-
hingga mengakibatkan pengaruh ikut-ikutan. Dengan demikian, sangat penting
untuk menjaga agar hasil-hasil wawancara kelompok tidak digunakan di luar
batas penggunaan yang telah ditentukan.
Namun, wawancara kelompok menawarkan metode yang sangat produktif
dan relatif sangat murah guna memperoleh wawasan ke dalam sikap pelanggan
dan menghasilkan gagasan-gagasan dibidang pemasaran.
I.KHTISAR
Perencanaan strategi pemasaran membutuhkan berbagai teknik dan alat untuk
menganalisis pasar dan mengambil keputusan. Beberapa alat hanya merupakan
penerapan logika, sementara alat lainnya merupakan model analitis yang
sangat canggih.
Audit pemasaran adalah pemeriksaan yang tuntas dan obyektif atas
program pemasaran perusahaan. Dengan pemeriksaan pemasaran, prestasi
dan potensi pasar untuk setiap produk dianalisis; kemampuan khusus (yaitu
bidang-bidang yang merupakan kekuatan dalam persaingan) dapat diketahui;
keadaan pasar saat ini dan masa mendatang dikaji; program pemasaran yang
~da dievaluasi; pelaksanaan program pemasaran dlpertimbangkan; dan akhir-
nya, sumberdaya manusia yang tersedia dan organisasinya dipelajari.
Prakiraan penjualan merupakan alat pemasaran lainnya yang sangat ber-
guna khususnya dalam agribisnis karena ketidakstabilan pasar pertanian.
Hal itu biasanya dimulai dengan prakiraan keadaan umum perekonomian dan
berkembang makin spesifik pada saat prakiraan makin diarahkan pada penjual-
an masing-masing produk atau jasa.
Manajer pemasaran juga harus menganalisis persaingan dan memantaJ
program pemasarannya. Analisis formal atas kekuatan dan kelemahan pesaing
merupakan alat yang berguna dalam menghasilkan pendekatan pemasa1an
strategik untuk bersaing dengan setiap pesaing.
Berbagai metode penelitian pemasaran menyediakan informasi yang sangat
berharga untuk mengembangkan rencana pemasaran. Alat sederhana, seperti
penyusunan peta untuk pelanggan berdasarkan jenis dan ukuran, menghasil-
kan banyak informasi. Survai pelanggan dan wawancara perorangan satu ke-
lompok juga merupakan metode yang banyak disukai. Para manajer pemasar-
an harus mensintesiskan informasi dari berbagai sumber menjadi alat bantu
dalam mengembangkan program pemasaran yang berhasil.
PENUGASAN BESAR
"Benar pak, saya pernah mengikuti kursus agrihisnis," sehut Steve Turner
dari seberang meja besar di hadapannya. Majikannya yang baru duduk di
sisi meja yang berlawanan, dan jelas bahwa Steve sedang mereka-reka apa
yang akan terjadi berikutnya. Dia baru saja menerima kursus magang musim
panas yang akan dimulai dalam beberapa minggu, tetapi dia tidak dapat me-
mikirkan tugas apa yang akan dilakukannya pada Valley Co-op Producers.
"Apakah Anda mengetahui sesuatu tentang pemasaran, Steve?" tanya
manajer tersebut.
"Sedikit, pak." jawab Steve gugup. Dia masih ragu bahwa dia akan di-
tugaskan untuk itu.
"Baik, kami menginginkan Anda untuk menyiapkan analisis atas program
pemasaran pembekalan usaha tani kami pada musim panas ini. Seperti Anda
ketahui, kami mempunyai tiga divisi: makanan temak, pupuk, dan perleng-
kapan umum usaha tani- semuanya dijual dari toko kami di sini. Meskipun
kami mengharapkan Anda untuk menghabiskan beberapa jam kerja Anda
pada setiap divisi dalam musim panas ini, namun kami berharap agar J\nda
menyediakan 2 hari setiap minggunya untuk berbicara dengan orang-orang,
melihat pembukuan kami, atau apa saja yang Anda anggap akan memberikan
gagasan baru tentang posisi kami di pasar makanan temak. Akhir-akhir ini
penjualan makanan temak kami sangat merosot dan saya kira itu karena pera-
latan kami sudah tua dan pelayanan kami tidak memuaskan.
"Dewan direktur sedang mempertimbangkan perluasan bisnis makanan ter-
nak tersebut dengan suatu pengilangan makanan ternak yang baru, tetapi kami
meragukan hal itu. Banyak sekali faktor biaya yang harus saya pertimbangkan,
tetapi saya mengmginY.'un Anda untuk mengkaji sisi pasar saja. Kami meng-
inginkan laporan, atas temuan .Anda pada rapat dewan dalam bulan Agustus,
mend ... t;ang. Itu suatu tugas besar, tetapi kami ingin mengetahui bagaimana
Anda akan mengatasinya."
Steve menghirup nafas dalam-dalam. Dia ingin memberi kesari yang baik
- dan nampaknya hal itu merupakan kese!llpatan besar untuk belajar lebih
banyak tentang bisnis tersebut. Tetapi dia ragu bahwa dia telah siap untuk
itu. Dia malah tidak taht' pasti bagaimana memuiainya.
ALAT UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN PEMASARAN 335
PERTANYAAN
1. Apakah alat analisis pasar yang harus dipertimbangkan Steve untuk di-
gunakan dalam hal ini?
2. Menurut Anda, jenis informasi apa yang harus diketahui Steve agar dia
dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik? Bagaimana caranya mem-
peroleh informasi tersebut?
3. Buatlah g"dtis besar dari prosedur yang bisa ditempuh Steve dalan1 melaku-
kan analisis dan menyusun laporannya.
TUJUAN
Menggarnbarkan peranan penjualan dan
usaha penjualan dalarn menghasilkan laba
agribisnis
Menjelaskan hubunganl an tara wirani~ga
agribisnis, para pelanggannya, dan agribisnis
itu sendiri
Menyebutkan ganjaran-ganjaran yang
tersedia bagi wiraniaga yang berhasil dalam
agribisnis
Mengidentifikasi berbagai ragam usaha
penjualan yang sering terdapat pada agribisnis
Menjelaskan hubungan wiraniaga dengan
staf agribisnis dan dukungannya
Menggarnbarkan karakteristik yang paling
umum terdapat pada wiraniaga agribisnis
Menyimak kegiatan dalam rangka
mempersiapkan wiraniaga agribisnis yang
potensial
i~
1 A.
~
PENJUALANMERUPAKANDAYA
PENGGERAK BAGI USAHA BEBAS.
hanya dalam nilai uang. Kepuasan atau kesenangan pelanggan merupakan ke-
untungan yang kurang kon:;kret, tetapi tidak kurang pentingnya, terutama
apabila pelanggan merupakan konsumen akhir. Bahkan sekiranyapun pe
langgan menghendaki penggunaan produk sebagai masukan bagi keperluan
bisnis, penjualan sering berpangkal pada unsur penting yang berupa kepuasan
yang diantisipasi dan sering tidak begitu kongkret.
Kemajuan
Hasrat yang sangat besar untuk memperoleh imbalan membuka peluang
untuk maju. Wiraniaga yang agresif dan produktif biasanya mendapat kesem-
patan untuk menduduki posisi penjualan yang semakin menuntut tanggung
jawab (lihat Gambar 14-1). Pada mulanya, kenaikan posisi ini dapat berarti
penguasaan daerah yang lebih luas atau jumlah pelanggan penting yang makin
banyak, namun pada akhirnya hal itu berarti peningkatan jabatan ke bidang
manajemen penjualan dan membawahi wiraniaga yang kurang berpengalaman.
Peningkatan gaji biasanya berbarengan dengan kemajuan seperti itu. Dalam
organisasi yang lebili besar, kemajuan seperti ini biasanya dirumuskan secara
tepat dan dapat diukur, dan memerlukan perpindahan geografis bagi wiraniaga,
yang mengalami kenaikan posisi. Dalam perusahaan kecil yang lebih bersifat
PROFE:Sl USA!! A PENJUALAN DALAM PERTANIAN 343
Wiraniaga profesional
Pelatihan tingkat
tinggi di bidang Manajemen
teknis dan penjualan
penj~a!an
.
I
Tenaga penjualan
senior dengan Man,a]emen
tanggun~ jawab umum
besar
Kepuasan Perorangan
Banyak wiraniaga menyatakan bahwa ganjaran yang terbesar dari usaha pen
jualan bersifat pribadi. Mereka sangat menikmati gaya hidup yang berkaitan
dengan pekerjaannya, dan memperoleh kepuasan besar dari tantangan yang
menuntut mereka untuk berhasil melakukan penjualan. Jumlah pelanggan
yang merasa puas dan jumlah hasil penjualan dipandang sebagai bukti nyata
dari pekerj~an yang dikerjakan dengan baik. Mereka menyukai jadwal yang
luwes, kebebasan mereka untuk mengatur jadwal sendiri sesuai dengan oertim-
hangan mereka, dan operasi mereka yang sangat otonom sebagai manajer
bisnis.
Mereka sering membicarakan persahabatan yang erat antara para pe-
langgan dengan wiraniaga yang dipupuk terus-menerus. Mereka sangat puas
bila dapat membantu para pelanggan untuk memecahkan masalal1-masalah
yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan perusahaannya, dan
harga diri mereka semakin tinggi bilamereka diakui sebagai ahli dalam bidang
agribisnis yang penting. Tetapi bagi kebanyakan, kepuasan yang sesungguhnya
diperoleh dengan adanya kesempatan untuk bekerja secara dekat dengan per-
tanian dan segala yang tidak berwujud yang dijelmakan di dalamnya, suatu
keunggulan yang dapat menutupi semua keburukan bal1kan yang terburuk
sekalipun.
Keburukan
Uraian atau pel:nbahasan yang lengkap mengenai karier pastilah menunjukkan
adanya aspek-a,spek yang secara potensial dapat merugikan karier; dan usaha
penjualan agribisnis yang profesional juga tidak terkecuali. Misalnya, sering-
kali wiraniaga ;neluangkan banyak waktu dan usaha untuk suatu usulan atau
peragaan penjualan, yang mungkin pada akhirnya akan ditolak secara mentah-
mentah. Penolukan merupakan bagian dari pekerjaan dan meski tidak seorang
pun menyatakan bahwa itu menyenangkan, namun tenaga profesional yang
sejati telah mengembangkan ketrampilan dan teknik untuk menanganinya se-
cara jitu. .
Sejalan dengan itu, keluhan pelanggan hanya bisa diabaikan sepenuhnya
apabi!a wiraniaga tidak pemah menjual apa-apa. Jam ~erja pun dapat sangat
panjang, terutama pada waktu tertentu dalam satu tahun. Karena bagi keba-
nyakan wiraniaga agribisnis tidak disediakan kartu jam kerja, maka mereka
sering harus bertumpu pada motivasi diri sendiri yang jauh lebili mudah di-
keral1kan apabila ada harapan cerah. Meskipun wiraniaga banyak berhubungan
erat dengan orang lain, namun seringkali mereka terpaksa berjauhan dari
kaum kerabatnya, rekan sekerja dalam perusahaan, dan bahk~il dari para atas-
annya.
Singkatnya, beberapa aspek dari pekerjaan dapat dianggap sebagai hal
yang sangat mungkin, tergantung pada kebutuhan dan gaya hidup pribadi.
Mereka yang beranggapan bahwa usaha penjualan mendatangkan hadiah cen-
derung untuk menitikberatkan aspek yang menguntungkan tersebut, dan
menyadari bahwa semua pekerjaan mempunyai keburukan.
PROFES! USAHA PENJUALAN DALAM PERTANIAN
345
JENIS-JENIS US:'..IfA PENJUALAN DALAM AGRIBISNIS
Usaha penjualan dalarn agribisnis dapat digolongkan berdasarkan jenis produk
atau jasa yang dijual, ataupun berdasarkan tingkatan dalam sistem pemasaran
di mana penjualan berlangsurig. Metode pengldasifikasian terakhir ini sangat
penting artinya, karena tingkatan di mana penjualan berlangsung (pembuatan
dan pemrosesan, distribusi, dan penjualan borongan, penjualan eceran, pen-
jualan ke pengusaha tani atau petemak atau konsumen akhir) sangat berpe-
ngaruh terhadap jenis usaha penjualan.
jual borongan. yang pada gilirannya menjual produk kepada para penjual ecer-
an at,au pengusaha tani. Bahan kimia pertanian, misalnya, biasanya dijual ke-
pada p!myalur. Perbekalan rumah kaca dan persemaian biasanya dijual kepada
penyalur borongan yang menangani berbagai macam produk untuk digunakan
oleh perusahaan persemaian dan rumah kaca.
Wiraniaga yang menjual kepada penyalur biasanya berurusan dengan agen
pembelian yang mengirimkan pesanan, tetapi sering menghabiskan banyak
waktu dalam berurusan dengan para dealer atau bahkan pemakai akhir.
Mereka bertanggung jawab untuk menyampaikan pesanan melalui jalumya,
artinya, mereka menyalurkan pesanan Japangan melalui penyalur yang tepat.
Pada beberapa perusahaan, wiraniaga tidak pemah benar-benar menangani
pesanan, tetapi semua pesanan langsung dikirim dari pembeli ke pabrik pem-
buatan. Pada tingkatan ini wiraniaga umumnya mengadakan peragaan dan pa-
meran serta temu-wicara. Untuk produk tertentu wiraniaga dapat berperan
sebagai sponsor, penata, dan penanggung jawab atas pertemuan penyalur de-
ngan pemakai akhir guna menyampaikan infonnasi promosional pada musim
sepi.
Wiraniaga yang bekerja bersama penyalur dan penjual borongan biasanya
berkantor di rumahnya. Mereka sering melakukan perjalanan tetapi karena
daerah geografisnya agak terbatas, maka jangka waktu perjalanannya biasanya
tidak lebih dari satu atau dua malam.
WIRANIAGA
Wiraniaga agribisnis tidak hanya bertanr.:gung jawab langsung untuk meng-
hasilkan pendapatan r.~elalui penjualan, tetapi juga untuk menyediakan jasa
yang merupakan alat utama untuk menjalin hubungan yang baik dan ber-
kelanjutan dengan para pelanggan, dan untuk menghadirkan perusahaan di
arena pasar. Tanggung jawab usaha penjualan biasanya dibedakan menurut
ketrampilan langsung dan tidak langsung yang dibutuhkan. Gambar 14-2
memperlihatkan uraian tugas untuk wiraniaga bahan makanan ternak pada
tingkat pemula yang biasa terdapat pada koperasi lokal.
Pemasaran I klan
Penyelia
~ Wiraniaga
~ Staff
-~ teknis
#
Penelitian dan
~~
Oepartemen
pengembangan kredit
Dukungan Teknis Dilkungan teknis sering tersedia dalam bentuk ahli tehnik
khusus yang dapat dipanggil ke kantor induk atau region'a! untuk memecah-
kan kesulitan-kesulitan para wiraniaga. Hampir semua perusahaan peralatan
usaha tani menugaskan ahli mesin pertanian terutama untuk menolong per-
wakilan lapangan memecahkan masalah khusus para pelanggan. Perusahaan
bahan kimia pertanian biasanya mempunyai seorang ahli serangga dan ahli
PROFESI USAilA PENJUALAN DALAM PERT AN IAN 353
pert.anian yang siap dihubungi untuk rnernbantu keluhan para pelanggan
atau pert.anyaan tentang penggunaan khusus suatu produk. Pengusaha tcmak
yang sangat prihatin atas tingkat perkernbangan ternaknya yang larnbat dan
rnencurigai adanya rnasalah gizi, dapat rnenghubungi wiraniaga rnakanan
ternak yang, setelah rnengadakan pengujian pendahuluan dapat rnenghubungi
ahli gizi rnakanan ternak perusahaan ur.tuk rnembantu menganalisis per-
rnasalahan dan menyarankan pemecahannya.
yang baik, karena dari kesamaan umum se!alu ada kekecualian. Mutu per-
orangan yang diperlukan tampaknya sangat bersifat pribadi, tergantung pada
cara setiap orang menggunakan karakteristik khusus dalam usaha penjualan
yang nyata. Misalnya, bertentangan dengan anggapan umum, beberapa wira-
niaga yang sangat baik justru lebih bersifat introvert, yaitu tidak pin tar bicara,
sangat hati-hati dan konservatif; dan sifat ini sangat berbeda dengan stereotipe
wiraniaga.
Akan tetapi, ada beberapa karakteristik umum yang dirasakan cenderung
membantu keberhasilan wiraniaga, yaitu keteguhan hati dan keinginan, moti-
vasi diri, dan rasa antusias.
Keteguhan Hati dan Keinginan Keteguhan hati dan keinginan, yang merupa-
kan komitmen pribadi untuk mencapai tujuan, tampaknya merupakan karak-
teristik umum wiraniaga yang berhasil. Keinginan, yang disertai dengan kerja
keras, sering menghasilkan rasa kagum dalam mengatasi kekurangan teknis.
Motivasi Diri Motivasi diri, atau kemampuan untuk mengusahakan pencapai-
an tujuan melalui disiplin pribadi, merupakan hal yang sangat penting bagi
wiraniaga yang berhasil, merupakan pe!engkap yang sangat baik bagi ke-
teguhan hati serta keinginan. Hampir semua pekerjaan penjualan memungkin-
kim wiraniaga memiliki kebebasan yang luas tl).npa pengendalian yang ketat.
Hal itu sangat banyak tergantung pada wiraniaga itu sendiri. Jarang ada
kartu jam kerja yang harus dicatat setiap hari, atau seorang atasan yang
memberi perintah khusus sehubungan dengan apa yang harus dilakukan dan
kapan harus melakukannya. Wiraniaga yang baik harus memutuskan apa
yang harus dilakukan dan kemudian mengejar tujuan yang ditentukannya
sendiri dengan penuh semangat.
Rasa Antusias Rasa antusias merupakan unsur penting dalam usaha penjualan
yang berhasil. Mungkin tidak ada perasaan yang sedemikian cepat menjalari
seluruh kepribadian seperti rasa antusias (kecuali rasa apatis ). Wiraniaga yang
bangga atas produk atau jasanya dan tertarik pada tugasnya terhadap pe-
langgan memiliki keunggula.n nyata. Rasa antusias tidak berarti harus menun-
jukkan perilaku yang meluap-luap; malah manusia yang bersikap tenang pun
dapat menunjukkan bahwa dia benar-benar meyakini apa yang dilakukannya.
Para pelanggan dengan cepat dapat melihat bagaimana perasaan wiraniaga
yang sesungguhnya terhadap produk atau jasa yang ditawarkannya.
Kemampuan untuk Bekerja dengan Manusia Kemampuan untuk menyenangi
kerja bersama dengan orang lain merupakan karakteristik yang juga lazim
dimiliki wiraniaga yang berhasil. Usaha penjualan merupakan bisnis yang
berorientasi pada manusia, di mana wiraniaga harus bekerja dengan begitu
banyak tipe kepribadian dan sistem nilai. Meskipun merupakan hal yang
lumrah untuk lebih menyukai orang-orang tertentu, namun wiraniaga perlu
berusaha agar dapat menyenangi banyak orang.
Kecerdasan Kecerdasan dalam berbagai hal sangat penting. Tidak ada usaha
penjualan yang tidak memerlukan pemecahan masalah, yaitu menganalisis,
mengsintesiskan gagasan, dan mengambil keputusan yang masuk aka!.
Kejujuran Kejujuran dan sopan santun yang sesual dengan tuntutan para
pelanggan penting untuk mempertahankan profesi sebagai wiraniaga. Tidak
ada yang dapat merusak keberhasilan wiraniaga sedemikian cepatnya selain
kecurigaan atas sikap jujur. Wiraniaga tidak hanya dituntut bersikap jujur
dan sopan tetapi memperlihatkan kejujuran dan kesopanan tersebut. Ke-
andalan (sifat terpercaya) merupakan bagian lain dari karakteristik ini: yaitu,
apakah janji seseorang dapat dipegang atau tldak.
Penampilan yang Apik Penampilan yang apik juga perlu diperhatikan. Wajar
atau tidak, banyak pelanggan yang tampaknya menilai seseorang atau pe-
Jayanan seseorang berdasarkan penampilan pribadi. Penampilan yang apik
i.idak harus didukung dengan pakaian yang mahal atau mode mutakhir. Yang
diperlukan adalah usaha secara konsisten untuk memakai pakaian yang
sesuai dengan situasi yang dihadapi dan selalu bersih serta terpelihara dengan
baik. Yang penting adalah bukan bagaimana wiraniaga melihat dirinya sendiri
tetapi bagaimana dia dilihat orang lain.
Latar Belakang Teknis dalam Pertanian Latar belakang teknis druam per-
tanian sangat berharga. Kursus yang berkaitan dengan bidang khusus yang
berupa kepentingan utama pertanian dapat sangat berguna. Jarang sekali
356 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
IKHTISAR
Usaha penjualan merupakan bagian integral dan mendasar dari pcrekonomian
bebas. Semua bisnis tergantung pada proses penjualan untuk menghasilkan
pendapatan. Tanpa penjualan yang memadai, bisnis tidak akan dapat ber-
tahan hidup.
U.caha pe~jualan merupakan proses untuk membantu pembeli. Hal itu
menciptakan hubungan antara pelanggan dengan bisnis. Hal itu mempunyai
dimensi pendidikan yang penting karena membantu para pelanggan untuk
mengetahui alternatif yang dapat menguntungkannya. Apabila pertukaran
terjadi, baik penjual maupun pembeli sama-sama mengharapkan keuntungan.
Usaha penjualan profesional dalam pertanian hampir tidak pernah berupa
kontak sepintas dari pintu ke pintu. Hubungan pribadi berjangka panjang
yang didasarkan atas kemampuan teknik tingkat tinggi seringkali terjadi. Hal
itu merupakan pekerjaan yang sangat pribadi di mana setiap orang bertang-
gung jawab atas prestasi kerjanya sendiri.
Banyak imbalan/ganjaran yang dihasilkan dari usaha penjualan bidang
pertanian. Dari segi keuangan, profesi usaha penjualan menawarkan banyak
hadiah khusus. Juga merupakan sarana terbaik untuk mengembangkan diri
dan kepuasan pribadi. Tetapi hal itu merupakan kerja keras dan dapat meng-
akibatkan putus asa apabila segala sesuatu tidak berjalan dengan baik.
Banyak tingkatan dalam usaha penjualan bidang pertanian. Sebagian
wiraniaga hanya menjual kepada distributor dan dealer, sedang yang lainnya
langsung menghubungi pengusaha tani. Yang lainnya lagi berhubungan lang-
sung dengan masyarakat umum. Setiap tingkatan mempunyai gaya hidupnya
sendiri-sendiri, tetapi semuanya memanfaatkan ketrampilan usaha penjualan
profesional yang melibatkan hubungan kerja yang erat dengan pelanggan.
Wiraniaga mempunyai berbagai macam tanggung jawab di samping usaha
penjualan yang sesungguhnya. Mereka harus memantau pasar untuk mem-
peroleh informasi yang perlu bagi pengambilan keputusan perusahaan, me-
nyediakan dukungan teknis bagi para pelanggan, menangani keluhan, me
nagih piutang, menjaga hubungan baik dengan instansi umum di wilayahnya,
dan menyiapkan banyak kertas kerja. Tetapi mereka memJJunyai banyak
dukungan. Hampir semua wiraniaga menerima pelatihan khusus, mempunyai
ahli-ahli teknik untuk dihubungi dalam mengatasi kesulitan, dapat memanfaat-
kan iklan dan promosi perusahaan sebagai alat-bantu usaha penjualan, dan
dapat mengharapkan bantuan atasan apabila timbul persoalan.
Banyak sekali ragam sifat pribadi yang penting bagi keberhasilan usaha
penjualan, tetapi tidak seorang pun dapat menentukan seperangkat watak
yang perlu untuk berhasil. Barangkali ada orang yang secara alami berbakat
di bidang penjualan, tetapi hampir semua orang dapat mengembangkan
ketrampilan yang pedu untuk mensukseskan penjualan.
358 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
PERTANYAAN
1. Hal-hal apakah yang mendukung dan menentang Brad dalam mengambil
peluang agribisnis tersebut?
2. Apa yang dapat dilakukan Brad dalam tahun terakhir ~uliahnya untuk
lebih mempersiapkan diri menghadapi kesempatan kerjanya? (Pertimbang-
kan kemungkinan akademik dan non-akademik).
3. Saran-saran apa yang dapat Anda berikan pada Brad agar pe!uang ter-
sebut bisa tetap dipertahankan?
.TUJUAN
Mengembangkan metode untuk
menentukan lokasi dan kualifikasi calon
pelanggan
Mengembangkan tujuan dan strategi
khusus untuk wawancara penjajakan
penjualan (sales-call interview)
Mendekati para pelanggan dalam usaha
menjajaki penjualan, menggalang kekerabatan,
mempelajari kebutuhan pelanggan, dan
mencurahkan peVhatian kepada produk atau
jasa yang ditawarkan
Mengirim~an contoh produk yang
akan dijual.guna meyakinkan pelanggan
akan rr'lnfaat produk, mer.anggapi keberatan
dan keluhan, dan melaksanakan penjualan
Menjelaskan bagaimana pelayanan
puma jual berperan terhadap kesinambungan
penjualan
Keterangan gamhar:
A. Di daerah pertanian
B. Di toko
C. Di tempat persemaian
D. Dilapangan
LANGKAHPERMULAAN
Dan Cooper dan ayahnya, Bill, sepakat untuk meningkatkan penjualan makan-
an ternak secara besar-besaran agar dapat menghasilkan pendapatan yang
memadai untuk menghidupi dua keluarga. Peningkatan penjualan akan men-
jadi tanggung jawab utama Dan Cooper apabila dia bergabung dengan bisnis
keluarga setelah_ menyelesaikan studinya di institut pertanian. Tetapi terus-
terang, dia sedikit prihatin terhadap keseluruhan bisnis. Meskipun dia telah
bekerja pada bisnis itu sebelumnya, dia tidak begitu yakin akan usaha pen-
jualan. Dia benar-benar tidak suka untuk "menyodorkan sesuatu" kepada
orang-orang. Di pihak lain, dia tahu bahwa para pengusaha tani membutuh-
kan makanan ternak, dan dia yakin bahwa Usaha Makanan Ternak Cooper
menawarkan produk bermutu serta pelayanan yang baik.
Bill Cooper memulai bisnis tersebut 23 tahun yang lalu dan beliau me-
rupakan pengusaha makanan ternak yang terpandang di mata masyarakat.
Usahanya harus bersaing keras dengan sebuah koperasi dan dua usaha man-
diri lainnya untuk memperebutk<U1 area pasar yang hanya 10 km persegi,
untunglah jumlah ternak dan unggas di pasar itu cukup besar untuk dipe-
rebutkan. Bill menanamkan kembali sebagian besar labanya ke dalam bisnis
setiap tahunnya dan fasilitas selalu diperbarui. Tambahan terakhir adalah
minikomputer yang digunakan untuk membuat perumusan makana.":. ternak
sesuai dengan tuntutan pelanggan.
Sampai saat ini, Usaha Makanan Ternak Cooper lebih banyak berpedoman
pada perintah lisan serta cara kerja rutin. Mereka memiliki fasilitas untuk
mengembangkan bisnis. Tetapi justru Dan Cooperlah yang tidak yakin bagai-
mana memulai peningkatan penjualan ....
Kontak- Pembukaan
PerencaCn I1 ~
Pendekatan
Kualifikasi I[ '\.
Pengakraban
Pencalonan
I I \
PROSES Pertanyaan
t
Pengetahuan
USAHA
PEWUALAN
\
~
Minat
I
t
Persiapan I Peragaan
I
\ I
i
J
Sifat-sifat
\
Wawancara persiapan
I
J
Pembuktan
I
Tidak lanjut
I
'
II K;akinan
I Peno Ia k:';;
I
~Pelaksanaan
.... . . -----
Gam bar 15-1 Proses usaha penjualan.
Persia pan
Banyak hal harus dipersiapkan sebelum menghubungi pelanggan. Wiraniaga
mempersiapkan diri dengan mempelajari secara mendalam produk atau jasa,
pasar, dan pelanggan yang dilayani. Tanpa pemahaman mendalam atas hal-hal
penting ini, wiraniaga biasanya kurang percaya-diri sehingga menghambat
usaha penjualan yang efektif. Karena itulah banyak agribisnis menyediakan
waktu dan dana yang cukup besar untuk melatih wiraniaga baru. Keberhasil-
an program akademis dalam bidang teknis yang bersesuaian pun belum me-
rupakan jaminan untuk dapat menyerap informasi praktis yang sangat ber-
sifat khusus tentang perusahaan tertentu serta produknya. Banyak perusaha-
an lebih menyukai tahap permulaan dengaa orientasi ringkas saja, setelah
itu wiraniaga baru dikirim ke lapangan dengan pengawasan ketat. Setelal1
beberapa bulan, apabila wiraniaga tersebut telah cukup berpengalaman untuk
menyerap pelatihan (training) tambahan, perusahaan melakukan tindak
lanjut dengan instruksi formal yang lebih terinci. Penting~ya pemahaman
akan produk dan pasar akan diuji jika pelanggan yang sedikit "rewel" me-
lont?rkan p~,>_rtanyaan teknis yang cukup pelik.
Pengetahuan hanyalah sebagian dari persiapan dalam rangka penjualan.
Dari tenaga penjualan seringkali dituntut penyediaan waktu untuk menentu-
kan calon pelanggan, menentukan kualifikasi calon, dan kemudian melakukan
kontak permulaan yang mungkin akan menghasilkan penjualan.
butuhan dan masalah pelanggan yang harus diantisipasi, praktek bisnis dan
pertanhin yang lazim diikuti pelanggan, dan karakteristik unik dari pelanggan
utama yang biasa dan yang potensial. Sebagian di antaranya dapat diperoleh
dari buku-buku tentang perusahaan, tetapi sebagian besar harus dicari dari
pengalaman. Akibatnya, kebanyakan perusahaan menjadwalkan pembicaraan
antara wiraniaga senior dan junior guna berbagi pengalaman pada awal masa
kerja.
Masalah pengetahuan tidaklah terbatas pada wiraniaga baru saja, tetapi
melibatkan semua. wiraniaga profesional. Perubahan teknologi harnpir selalu
merupakan tantangan bagi usaha penjualan. Usaha yang berkesinambungan
guna meningkatkatlt ketrampilan perorangan, sosial, dan bisnis menawarkan
dimensi penting lainnya bagi pertumbuhan profesional. Wiraniaga profesional
berhasrat untuk n'temperdalam pengetahuan mereka secara teratur melalui
usaha belajar send,iri, seminar tentang perusahaan, dan pengalaman sehari
hari di lapangan. Mereka yang mengabaikan pentlngnya proses pengembang-
an diri yang berkelanjutan ini biasanya akan menghasilkan prestasi kerja
yang memalukan karena tidak mampu melayani para pelanggannya secara
memuaskan.
Wiraniaga yang ingin berhasil juga harus mampu berpacu dengan pesat-
nya perubahan pasar. Strategi para pesaing dapat menimbulkan dampak
yang drastis terhadap keberhasilan usaha penjualan; karena itu, apabila pe-
saing menggariskan kebijakan kredit yang baru, maka wiraniaga yang cerdik
harus segera mengambil langkah strategik yang baru untuk menanggulangi
pengaruh yang merugikan. Sejalan dengan itu, mereka harus tetap mencari
informasi tentang perubahan di kalangan pelanggan, di mana perubahan ter-
jadi, dan sampai sejauh mana variabel-variabel dapat mengubah kebutuhan
pelanggan. Dalam prakteknya, ini bukanlah hal yang sangat mudah karena
banyak tenaga wiraniaga yang harus menangani 200 pelanggan atau lebih.
Salah satu teknik yang bermanfaat agar tetap dapat menjangkau pasar
adalah dengan menggambarkan peta pelanggan yang mungkin akan dipam
pangkan di dinding, peta itu sebaiknya diwarnai dengan warna yang berbeda
untuk "ukuran" pelanggan yang berbeda pada keseluruhan pasar. Teknik ini
seringkali mengungkapkan peluang-peluang yang tersembunyi di mana pene-
trasi atau terobosan pasar sangat kurang dan jumlah pelanggan yang telah
digarap sangat sedikit. Analisis atas hal ini seringkali mengarah pada modifi-
kasi strategi pemasaran yang jitu; teknik ini khususnya sangat bermanfaat
bagi pengecer perbekalan usaha tani dan usaha pemasaran, di mana jarak yang
sedemikian jauh sangat membatasi wilayah pasar yang potensial.
Teknik lain yang efektif guna mengikuti perkemban~q pasar adalah
analisis tertulis dan terinci atas keunggulan dan kelemahan pasar, baik untuk
perusahaan sendiri maupun untuk nes;;.ing utama. Laporan tertulis ini me
musatkan perhatian pada berbagai segi dari keunggulan darl kelemahan se-
hingga mempunyai implikasi penting untuk peragaan penjualan. Tenaga pen-
jualan agribisnis tidak boleh bereaksi berlebihan terhadap persaingan a tau.
memberi jalan bagi persaingan untuk mengatur perilaku mereka. Narnun
setiap wiraniaga harus selalu waspada terhadap keunggu!an dan kelemahan
relatif dari produk mereka sehingga keunggulan tersebut dapat ditonjolkan
dan pengaruh dari kelemahan terse but bisa diminimisasi.
PROSES USAHA PENJUALAN 365
Informasi mengenai calon pelanggan yang tepat dapat digali dari berbagai
sumber. Iklan perusahaan yang terencana biasanya mengundang pelant{gan
poten~ial untuk meminta informasi yang lebih mendalam lagi. Pameran dan
ekshibisi, yang lazim dilakukan pada banyak bidang agribisnis, sering meng-
hasilkan penjajakan terarah dengan menarik pelanggan yang berminat. Mung-
kin juga wiraniaga menemukan bahwa pelanggan yang dijajakinya justru
membutuhkan produk lain dari perusahaan yang sama sehingga hal itu bisa
diberitahukan kepada rekan wiraniaga yang menangani produk bersangkutan.
Pemasok usaha tani yang telah menjual makanan ternak kepada pengusaha
tani tertentu seharusnya menyadari besarnya kemungkinan untuk juga terjun
dalam usaha pemupukan bagi pengusaha tani terseaut.
Tetapi pe!anggan yang ada saat ini tetap merupakan satu-satunya sumber
terbaik untuk penjajakan terarah. Pe!anggan yang merilsa puas seringkali
bersedia, dan malah sangat berhasrat, untuk memperbincangkan kep11tusan
mereka yang bijak dan keberuntungan mereka dengan sesama pelanggan.
Banyak pelanggan semakin yakin akan keputusan mereka dalam membeli
jika rekan-rekan mereka juga mengambil keputusan yang sama. Wiraniaga
agribisnis yang jell dapat memanfaatkan kecenderungan ini dengan mem-
perbincangkan keberhasilan pelanggan Jain kepada pelanggan yang sedang
dihadapi. Pelanggan semacam ini akan digunakan sebagai "faktor pemikat"
apabila wiraniaga berhubungan dengan pelanggan potensial yang baru.
1. Mengenai agribisnis
nama
besarnya bisnis atau u:;aha tani pada umumnya
merek produk a tau jasa yang sedang digunakan
hubungan dengan perbekalan/pasokan yang sedang ada
masalah atau ketidakpuasan terhadap pemasok sekarang
pengalaman masa !alu dan hubungan dengan perusahaan
nama pembeli yang berwewenang
struktur hak pemi!ikan pada perusahaan
struktur kekuasaan pada organisasi
citra yang dipromosikan bisnis kepada pelanggan
falsafah, tujuan, dan strategi perusahaan
peringkat kelayakan kredit dan kemampuan membayar
kekuatan dan kelemahan operasi
kebijakan perusahaan yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian
fasilitas fisis yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian
.
-
Karena- Anda akan dapat - Yang berarti -
mekanlsme alat pemungut
hasll yang ekskluslf
akan member! signal
jlka mata plsaunya
berbenturan dengan
menghlndarkan terpa-
tahnya mata plsau
pemotongnya - Anda tic!ak perlu
menghabiskan waktu
untuk pcrbaikan alat
pada musim sibuk dan
biaya J)f!fnellharaan akan
sesuatu benda keras diperkecil
isyaratkan bahwa dia telah menerima dan mendalami butir tersebut sebelum
beralih ke butir atau topik pembicaraan lainnya. Jika pada sesuatu butir
terpancar minat khusus ataJ timbul pertanyaan, wiraniaga harus mengukuh-
kannya atau memperjelas butir tersebut terlebih dahulu. Kalau tidak, rasa
bingung dan/atau sikap menolak bisa berkembang dan hal itu akan mem-
persulit penyajian butir-butir selanjutnya.
Wiraniaga yang trampil sering rnerujuk balik ke bagian sebelumnya dari
wawancara penjualan apabila pentingnya butir tertentu telah dikukuhkan
dan disepakati. Barangkali pada saat itu pelanggan telah mernperlihatkan
kebutuhan a tau perhatian yang jelas dapat dipuaskan oleh produk yang di-
tawarkan. Inilah peluang emas yang harus dirnanfaatkan secara taktis. Misal-
nya, pada bagian sebelumnya dari wawancara pelanggan telah mengungkap-
kan keprihatinannya atas keterjaminan karena seringnya mernpekerjakan
operator yang belurn berpengalaman pada masa panen. Sekiranya pembicara-
an menyangkut sistern "pemetik hasil yang bertaburan" (slip-clutch), maka
wiraniaga dapat menimpalinya dengan, "Bukankah alat semacarn ini me-
rupakan piranti pengaman yang sangat penting untuk operasi Bapak?"
Dan itulah kebijakan pelayanan kami sepenuhnya, Pak. Kami tahu l,>etapa
.. sibuknya Bapak di bulan April, dan kami rasa kami dapat membantu
Bapak agar .lebih efektif denga11 menyediakan pupuk dan bahan kimia
Bapak sesuai dengan pesanan. Kami akan coba melayaninya secara pro-
fesional dan 1 dengan bantuan ahli. Bapak tinggal memusatkan perhatian
pada penyiapan tanah, logistik, dan pencocokan tanam yang cermat.
Pada tahun ialu, hal semacam ini pasti merupakan bantuan besar, ya 'kan
Pak?
Perlu disadari agar tidak mendesak terlalu keras atau terlalu cepat. Pe-
langgan harus diyakinkan sesuai dengan kecepatan pemikiran yang normaL
Sekiranya pun manfaat tersebut kelihatannya sangat jelas bagi wiraniaga,
desakan yang terlalu agressif dapat membuat pelanggan mudah tersinggung.
Sekali pelanggan mulai merasa terdesak, rasa penolakan akan menjatar dengan
cepat. Jika hal ini terjadi, taktik terbaik biasanya harus langsung ditunda
sebelum kemarahan pelanggan meledak. Kemudian wiraniaga harus meng-
ambil pendekatan yang lebih tenang, misalnya dengan membiarkan pelanggan
berbicara.
"Sabri, menurut Anda mengapa harga yang kami tawarkan untuk produk
Anda tidak setinggi harga yang ditawarkan oleh perusahaan lain?"
"Berapa kali pengiriman produk kami yang Bapak butuhkan setiap ming-
gu?" }
"Bapak merasa bahwa sistem hidrolik tidak begitu mampu untuk me-
nangani situasi yang Bapak hadapi. Benarkah detnikian halnya, Pak?"
"Dari pertanyaan yang Bapak ajukan, tercermin keprihatinan akan ke-
tahanan varietas ini terhadap angin topan, ya 'kan Pak?"
"YA, TETAPI . . . " Teknik "ya, tetapi . . . " mengakui bahwa pelanggan
mempunyai sudut pandang yang kokoh, tetapi kemudian wiraniaga berusaha
memperkecil besarnya faktor negatif dengan mengkaitkannya terhadap
informasi lain. Secara psikologis, teknik ini unggul karena tidak mengajak
pelanggan untuk saling berbantahan secara langsung, tetapi serentak dengan
itu berusaha menempatkan jalan pemikiran pada perspektif yang tepat.
Teknik ini sangat lazim digunakan dalam hubungannya dengan teknik-teknik
lain.
"Ya memang, kemasannya hanya berisi 1 galon; tetafi, hal ini dapat
menghasilkan penghematan nyata jika produk yang tidak digunakan atau
dibc.ka hent:lak dikembalikan pada akhir musim."
"Bapak benar, harga kami memang lebih mahal. Tetapi ingat, di dalam
harga itu sudah termasuk ongkos kirim dan kami tidak menuntut pembayar-
an sampai bulan Juni."
masi tersebut tidak tepat. Wiraniaga harus siap untuk mengambil posisi yang
berla'Yanan, tetapi risiko yang ditimbulkan oleh perbantahan langsung dengan
pelanggan mungkin harus dibayar dengan mahal. Jika pendekatan ini diguna-
kan, ada baiknya bagi wiraniaga untuk menunjukkan rasa maklum terhadap
pelanggan dengan mengungkat-ungkit berbagai kemungkinan alasan yang
menyebabkan kesalahan informasi tersebut atau dengan menyatakan bahwa
itu merupakan kesalahpahaman yang lazim terjadi.
"Ya, itu benar, Pak. Tetapi yah, dalam segala hal toh kita harus me-
nimbang baik-buruknya sebelum menentukan apa yang terbaik."
Penutupan Kontrak Jika keberatan' telah ditangani dengan baik, maka wira-
niaga akan bersiap-siap untuk menutup kontrak penjualan. Penutupan kontrak
(close) merupakan tindakan untuk memastikan komitmen pelanggan. Pe-
nutupan kontrak yang berhasil merupakan pencapaian dari tujuan penjajak-
an penjualan. Pada umumnya, hal ini sama artinya dengan pesanan yang di-
tandatangani atau komitmen verbal untuk membeli, tetapi bisa juga hanya
berupa janji pelanggan untuk melakukan hal-hal tertentu. Walau bagaimana-
pun, penutupan kontrak yang berhasil akan memberikan bukti nyata dari
keberhasilan usaha.
Sangat banyak wiraniaga yang mengalami kesulitan dalam penutupan
kontrak. Pada dasarnya, wiraniaga hanya perlu menanyakan pesanan atau
formulir tertentu sebagai bukti komitmen. Namun banyak wiraniaga yang
me>:asakannya sebagai tahapan yang mendebarkan dan seringkali tidak ter
laksana secara efektif. Bagi sebagian wiraniaga, perasaan-takut-ditolak mem-
PROSES USAHA PENJUALAN 385
"Dan jika Bapak bisa mengambil kepu.tusan hari ini, saya bisa saja lang-
sung mengantarkannya besok ke sini dalam perjalanan pulang."
"Pak Mansu'", dilia.r harga itu hanya berlaku sampai hari Jumat. Kami
telah menegaskan bahwa setelah itu harga-harga akan naik 7 persen. Saya
sungguh sangat senang jika Bapak memesannya hari ini."
nya diharapkan dan kapan harapan itu akan terkabul, dan sesudah itu angkat
kaki dengan cepat. Biasanya tidak ada gunanya duduk di situ berlama-lama:
saat~saat seperti itu akan memberi kesempatan bagi pelanggan untuk meng-
ubah keputusannya.
KESJMPULAN
Tantangan dari proses penjualan tergantung baik pada keragaman produk
atau jasa yang tak terbilang banyaknya maupun karakteristik yang unik
dari pelanggan, wiraniaga, dan situasi. Namun, prinsip-prinsip dasar usaha
penjualan dapat diterapkan pada usaha penjualan agribisnis dengan mem-
pertimbangkan karakteristik unik dari lingkungan pertanian. Usaha penjualan
agribisnis profesional menawarkan dasar yang kokoh bagi mereka yang mau
390 PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS
IKHTISAR
Usaha penjualan profesional merupakan proses yang sangat bersifat perorang-
an. Keunikan selalu melekat pada setiap wiraniaga, setiap pelanggan, dan
setiap situasi. Namun, usah~ penjualan juga merupakan proses yang dapat
dipelajari dengan menerapkan prinsip tertentu. Para tenaga profesional se-
lanjutnya menggunakan ketrampilan khusus di bidang penjualan ini dalam
berbagai keadaan guna memperbesar peluang untuk menjual.
Persiapan merupakan teknik atau langkah pertama. Wiraniaga agribisnis
hiU'US mensenal betul p~oduk merektl, c&lon peiMIU!II.I'I, dan paalll'. KIU'fill'lll
itu, mereka menyempatkan diri untuk menjajaki dan menentukan kualifikasi
pelanggan baru dan untuk merencanakan strategi penjajakan atau pertemuan
penjualan yang akan membuka peluang untuk berhasil.
Menit-menit pertama dalam pertemuan penjualan seringkali sangat perlu
diperhatikan :.arena hal itu akan menentukan kehangatan suasana wawancara
selanjutnya. Pada saat ini wiraniaga harus menjalin hubungan, mengajukan
pertanyaan untuk mengenal pelanggan lebih mendalam, dan menumbuhkan
minat terhadap produk. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan, dan pro-
dukti.vitas masing-masing tergantung pada keadaan yang dihadapi.
Peragaan sendiri sering dianggap sebagai inti penjajakan penjualan, tetapi
hal itu baru dapat terlaksana dengan baik jika perencanaan dan pembukaan
telah berlangsung dengan baik. Dalam peragaan, wiraniaga menjelaskan
aspek khusus, "keunggulan", dan manfaat produk, mengadakan unjuk-raga
atau demonstrasi, dan menyuguhka11 bukti-bukti jika perlu. Ini merupakan
periode perbincangan di mana wiraniaga selalu berupaya menumbuhkan dan
mempertebal keyakinan pelanggan. Di selang-selingnya, pelanggan mungkin
akan mengutarakan keberatan (alasan untuk tidak membeli) yang harus
ditangani. Jika pelanggan puas, kontrak penjualan akan ditutup.
Masa-masa selanjutnya setelah penjualan juga merupakan bagian kritis
dari proses penjualan. Dalam periode tindak lanjut ini pelanggan harus di-
layani untuk menjamin kepuasan, sehingga membuka peluang untuk penjualan
di masa mendata:ng.
Proses penjualan merupakan pendekatan logis untuk "melacak" kebutuh-
an pelanggan diu meyakinkan pelanggan bahwa produk atau jasa yang di-
tawarkan dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Setiap wiraniaga mendekati
permasalahannya dengan cara yang berbeda, tetapi prinsip yang sama akan
berfaedah bagi sutiap wiraniaga profesional.
3. Ceritakan pengalaman yang baik dan buruk yang Anda atau keluarga
Anda alami sehubungan dengan pengalaman purna jual. Apakah implikasi
dari setiap situasi ini, dan apa kemungkina11 pengaruhnya terhadap penjualan
di masa mendatang?
- 4. Pilihlah suatu jenis produk pertanian, sebaiknya produk dagang yang
Anda kenai betul.
(a) Sebutkan sekurang-kurangnya tiga aspek khusus dan "keunggulan"
serta manfaatnya yang berkaitan dengan aspek khusus tersebut.
(b) Sebutkan cara pembuktian yang tepat digunakan dalam penjaja.kan
penjualan atas produk tersebut.
(c) Sebutkan sekurang-kurangnya tiga keberatan yang bisa Anda anti-
sipasi dari pelanggan, dan ajukan saran untuk menanganinya.
(d) Seoutkan tipe penutupan kontrak yang tepat dan yang And:! sukai
dalam penjajakan penjualan atas produk tersebut. Menurut Anda, mengapa
pendekatan ini dapat berjalan lancar?
SOAL KASUS
Frank Bradley baru saja menggmng kawanan ternak terakhir ke kandang
untuk pemerahan susu sore hari ketika Dianne Cooper melintas cepat eli
atas kendaraannya dalam perjalanan pulang. "Wah, enak benar menjalin
hubungan bisnis dengan Frank," gumamnya. "Penjualan makana:1 ternak
bagi ke-60 ekor sapinya benaJ:'benar akan meningkatkan penjualan sesuai
dengan yang diharapkan."
Hari berikutnya dia menanyakan ayahnya mengenai operasi pemerahan
susu Frank. Ayahnya mengenal Frank, t-etapi belum pernah mEmjalin bisnis
dengannya, kecuali untuk beberapa kali bisnis pengobatan ternak. Dianne
sudah tahu bahwa Frank menggunakan Makanan Ternak G & H selama
bebcrapa tal-.un terakhir.
"Kata orang, situa Frank benar-benar baik hati dan merupakan pemerah
terbaik di daerah ini," kata ayahnya bercerita. "Saya tahu dia seorang pejabat
di DHIA dan masih bekerja dengan klub 4-H. Saya kira putrinya menyaksikan
pameran dua tahunan pada tahun lalu."
Menurut ayah Dianne, Ny. Bradley merupakan anggot. keluarga yang
paling menonjol dan sedikit angkuh. Dia juga berpendapat bahwa Ny. Bradley
sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan usaha tani.
Dianne mengenal putra Frank, yakni Jim. "SMA" mereka memang tidak
sama tetapi mereka sering menghadiri pertemuan atau pesta yang sama. Jim
masih tinggal di rumah orang tuanya dan kadang membantu usaha tani ke-
luarga tersebut, tetapi dia bekerja penuh pada Asosiasi Kredit Produk.
"Ngomong-ngomong," ayahnya menukas lagi, "Saya dengar Bud Peters
dari Perusahaan Makanan Ternak G & H baru-baru ini sudah pensiun. Dulunya
Bud merupakan pemasok tetap Frank. Mungkin inilah kesempatan baik bagi
kita untuk menjalin hubungan bisnis dengan Frank."
392 PEMASARAN DALAM AGR!BISN!S
Dianne setuju. Dia tahu itu merupakan kesempatan penting dan paling
tidak dia harus merencanakannya secara cermat. Tetapi dia tidak yakin
bagaimana harus memulainya.
1
PERTANYAAN.
I
LA TAR BELAKANG
Revolusi industd yang dimulai di Inggris pada tahun 1750-an dikenal oleh
seluruh peradaban Barat sebagai wahana untuk meningkatkan produksi sam-
pai ke tingkat yang "gila-gilaan." Hal yang kurang diketahui adalah bahwa
usaha peredaan dan pengelolaan demam produksi itu melalui telaah sistematik
terhadap prosesnya ternyata memakan waktu satu abad dan diprakarsaJ
oleh seseorang dari seberang lautan nan jauh. Beliau adalah Frederick W. Tay-
lor, dan sering dianggap sebagai "bapak manajemen ilmiah."
DEFINISI
Produksi dapat dinyatakan sebagai seperangkat prosedur dan kegiatan yang
terjadi dalam penciptaan produk atau jasa. Dan jika demikian, tidaklah be-
gitu sukar untuk mengkaji manajemen produksi dengan cara umum, yaitu
PERENCANAAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS 397
sebagai rangkaian keputusan yang rumit guna mendukung proses produksi.
Pada masa awal perkembangan disiplin manajemen produksi, pabriklah yang
merupakan pihak yang diuntungkan dari kemajuan pengetahuan dan teknik.
Namun dewasa ini, kita bisa menyaksikan bahwa semua pihak yang terlibat
dalam produksi barang dan jasa, termasuk pasar swalayan, gudang, dan kantor,
dapat menikmati manfaat dari perencanaan dan manajemen produksi yang
cermat. Dan temyata pada berbagai jenis bisnis dapat kita lihat bahwa prinsip
prinsip manajemen produksi telah dirangkaikan dengan interaksi pekerja.
bahan, dan mesin; pengendalian biaya dan mutu; dan penataan lokasi fasilitas.
Pada agribisnis, prinsip-prinsip manajemen produksi terbukti telah bermanfaat
dalam memperbaiki metode pengumpulap, penyortiran, dan pengelompokan
mutu, pemrosesan dan pabrikasi, dan pengepakan serta pengiriman pioduk
pertanian. Semua kegiatan ini dirangkum dalam kerangka kerja untuk salah
satu dari keempat proses produksi (lihat Gam bar 16- 1).
Peramuan
Menciptakan satu
jenis produk dari
@ 1
Gelas
Karet
d Alat
banyak jenis bahant---==------1 Pemaner
~ Baja 1
u.. ha ekstraktif
4~.>~~
. rl'~ Balok
Memindahkan
produk dari
llngkungan ~~kayu
alamnva.
Pengolahan
Mengubah bentuk
bahan agar lebih
R
1 I Babi Dendeng ba: i
mudah dipasarkan.
398 PENGOPERASIAN AGRIBISNIS
Proses produksi
Prosf!s penguraian atau ana/isis adalah pengadaan berbagai macam produk
dari satu jenis bahan baku. ~\:arena perbedaan cara pemrosesan dan pengepak-
an maka jagung dapat dihidangkan dalam bentuk jagung bakar, jagung rebus,
jagung ongseng (goreng kering), minyak jagung, jagung kalengan, atau keripik
(cereal). Agribisnis yang mengolah satu jenis bahan untuk semua produknya
mungkin lehih tepatjika menempatkan fasilitasnya di dekat sumber bahan ke-
timbang di dekat pasar. Sebagaimana akan kita bahas kemudian, faktor-faktor
yang dipertimbangkan dalam keputusan semacam itu tidak hanya menyangkut
biaya tetapi juga cepat rusaknya bah an dan besarnya bah an per tumpukan.
''Peramuan" atau sintesis persis merupakan kebalikan dari penguraian;
artinya, satu produk dihasilkan dari berbagai jenis bahan baku. Karena bahan
baku ini mungkin didatangkan dari tern pat yang berbeda-beda, yang terkadang
sangat berjauhan satu sama lain, maka perusahaan yang menekunl bidang
"peramuan" sering menempatkan fasilitasnya di dekat "pasar akhir (pembeli
terakhir) karena hal ini lebih praktis dan menguntungkan. Dengan demikian,
jika bahan baku tersebut dirakit, diproses, dan dikemas sebagai satu produk,
maka biaya pengirimannya ke pasar akan lebih murah.
Kedua jenis proses produki lainnya tidak terhlu bersangkut-paut dengan
pengangkutan dan lokasi; usaha ekstraktif bersangkut paut dengan sumber
day a alam dan pengolahan dengan perubahan bentuk. Usaha ekstraktif terjadi
apabila suatu produk diekstraksi (disadap, disarikan) dari lingkungan alamnya,
misalnya ketika pepohonan ditebang untuk dijadikan kayu gelondongan
atau balok.
Di pihak lain, pengolahan (fabrication) tidak bersangkut-p~ut dengan ben-
tuk alami tetapi dengan perubahan bentuk dari sejumlah bahan dasar agar
lebih mudah dipasarkan. Sapi dan kerbau dipotong, dikerat-kerat, diproses,
dan dikemas dalam berbagai bentuk agar menarik bagi konsumen.
Kadang-kadang dua. proses produksi berlangsung secara serentak; misalnya
ketika daging b2:bi diubah menjadi roti "hot dog", abon daging babi,sosis,dan
lain-lain, maka pada saat itu proses penguraian dan pengolahan berlangsung
secara serentak. 1
Tipe Produksi
Semua proses produksi membentuk bagian dari jaringan produksi yang me-
nyeluruh. Jaringan menyeluruh tersebut bisa mengambil salah satu bentuk
dari dua tipe produksi, yaitu produksi yang berkesinambungan dan yang ter-
putus-putus, tergantung pada kesinambungan produksi.
PERENCANAAN PRODUKSI
Seperti di bidang manajemen lainnya, manajemen produksi memerlukan pe-
rencanaan yang cermat. Faktor pertimbangan yang terlibat an tara lain adalah
lokasi fasilitas, ukuran pabrik, tata letak, pembelian, persediaan, dan pengen-
dalian produksi. Semua faktor pertimbangan ini merupakan bagian dari tinjau-
an sistem yang menyeluruh.
Lokasi Dalam memilih tempat untuk fasilitas, pada umumnya manajer agri-
bisnis mempertimbangkan empat bahan pemikiran yang saling berkaitan: (1)
sumber bahan baku atau perbekalan; (2) ketersediaan tenaga kerja; (3) lokasi
pasar; dan ( 4) msentif khusus yang tersedia pada daerah tertentu.
Pl!:RENCANAAN PRODUKSI DALAM AGR(BISNIS 401
Ukuran Pabrik Terlepas dari lokasi, ukuran pabrik yang optimal merupakan
dimensi penting dari agribisnis. Pada umumnya, unit-unit yang lebih besar
lebih mudah dioperasikan, tetapi pabrik yanf! terlalu besar hanya akan mf
rupakan pemborosan besar jika kita tinjau dari berbagai faktor.
SKALA USAHA YANG EKONOMIS Menurut prinsip skala us aha yang eko-
nomis (economies-of-scale) pabrik yang makin besar biasanya akan meng-
akibatkan biaya per unit yang makin kecil. Akan tetapi, ukuran pabrik yang
lebih kecil mungkin saja menawarkan lebih banyak fleksib!litas dalam hai
jarak:1ya ke sumber bahan baku atau ke pasar, yang pada gilirannya akar:
mengakibatkan ongkos angkut yang lebih murah. Jadi, dengan mempertim-
bangkan faktor-faktor lain kita akan mengetahui berapa riilai yang sesungguh-
nya dari pabrik yang lebih besar.
SIF AT MUSIMAN DAN POLA PRODUKSI Kita telah membicarakan bahwa
produk pertanian yang sangat bersifat musiman dapat membuat manajer pro-
duksi pusing tujuh keliling. Pabrik yang cukup besar untuk menyerap volume
produksi pada musim tersibuk akan merupakan pemborosan besar pada masa
lengang. DJ.lam keadaan demikian, mungkin akan lebih ekonomis untuk meng-
402 PENGOPERASIAN AGRIBISNIS
operasikan beberapa pabrik dalam ukuran yang lebih kecil yang sebagian di
antaranya akan ditutup pacta masa lengang. Memang hal ini tidak akan mengu-
rangi biaya tetap dari fasilitas yang tidak digunakan tetapi pengeluaran sehari-
hari untuk mengoperasikan fasilitas tersebut bisa dikurangi.
DAMPAK INFLASI Agribisnis yang menggeluti operasi besar dan mahal
harus mempertimbangkan laju inflasi yang makin membubung dalam beberapa
tahun terakhir dan kemungkinan pelonjakan biaya untuk beberapa tahun
mendatang. Di samping itu, daya beli modal yang tersedia saat ini akan me-
nurun dengan cepat. Prediksi ini tidak dimaksudkan untuk menghambat
perluasan dan pertumbuhan, tetapi untuk mendorong dilakukannya penilaian
keuangan yang mendalam dan realistik.
KUANTITAS KELUARAN YANG DIBUTUHKAN Salah satu faktor penen-
tu ukuran pabrik yang sangat penting adalah kuantitas keluaran yang di-
butuhkan. Agribisnis yang mampu menjual berjuta-juta unit keluaran pada
tingkat yang konstan kecil kemungkinan untuk menglnvestasi pada pabrik
yang kecil. Serentak dengan itu, manajer harus mempertimbangkan faktor-
faktor jangka panjang dan ha;us mampu memperkirakan kelanjutan permin-
taan yang sedemikian tinggi untuk mendukung investasi besar-besaran.
JUMLAH GILIR KERJA Sekiranya tenaga kerja tersedia, maka cara lain
untuk mencapai kapasitas sarana yang maksimum adalah dengan mengadakan
beberapa gilir kerja (multiple shift). Menurut teorinya, kita bisa menghasil-
kan jumlah keluaran yang berlipat dua dengan mengadakan dua gilir kerja,
di mana kita membatasi kebutuhan akan ruang dan peralatan kerja dengan
menyebarkannya pada jam produksi yang dilipatgandakan. Tetapi sebelum
mencapai kesimpulan ini, manajer agribisnis harus mempertimbangkan banyak
faktor. Penelitian menunjukkan bahwa gilir kerja malam cenderung kurang
produktif dan :kurang cermat daripada gilir kerja siang. Alasannya sederhana
saja, yaitu bahwa tubuh n1anusia tidak bekerja dengan efisiensi puncak pada
malam hari. Karena sifat operasinya, beberapa perusahaan bahan kimia per-
tanian mungkin harus beroperasi terus-menerus sehingga memerlukan be-
berapa gilir ke'rja; tetapi bagi perusahaan yang tidak menghadapi keharusan
semacam ini, n;tanajer harus mengevaluasi secara cermat biaya perluasan fasili
tas dengan membandingkannya terhadap biaya penambahan pekerja yang
kurang produktif dan mungkin lebih rawan terhadap kecelakaan kerja.
Tata Letak Dalam merencanakan tata letak fisis (physical layout) suatu pa-
brik, kita perlu mempertimbangkan semua proses dan prosedur yang akan
'iijalahi pabrik, kuantitas dan kualitas yang diperlukan, dan setiap perubahan
ems, mutu, a tau permintaan produk di masa mendatang. Semua hal ini harus
tertuang pada kerangka kerja yang dirancang seefisien mungkin. Ada dua ka-
tegori utama tata letak.
TATA LETAK PROSES Tata Jetak proses menyusun kegiata.1 berdasarkan
fungsi. Dengan demikian, terlepas dari produk yang sedang dibentuk atau di-
rakit, dalam tata letak proses semua peralatan dengan fungsi yang sama di-
kelompokkan ke tempat yang sam a- misalnya, peralatan pen~alengan dengan
peralatan pengalengan, pemeriksa dengan pemeriksa, dan seterusnya. Tata
letak proses berkaitan dengan produksi yang terputus-putus karena setiap
fungsi mampu menangani segi-segi yang berbeda dari berbagai produk (lihat
Gambar 16-2
TATA LETAK P.H.ODUK Tata Jetak produk dirancang khusuq bagi proses
produksi yang berkesinambungan karena disini dihasilkan satu produk secara
PERENCANAAN PROOUKSJ DALAM AGRIBISNIS 403
11 Pengi~irnan
u
Tata Letak Produk
l?eoerirnaan
~ Pengiriman
Chasis
trak tor E_!j
1._.1 fij
~-~--,--:--~~~-;-~. ., . .~ =-c8___, ~
KEADAANPEREKONOMIAN
El E2 E3
T Al 12 6 1
I
N
D
A2 8 10 -1
A
K
A
N A3 4 ~ 7
Risiko.dan Ketidakpastian
Dalam keadaan yang lebih bersifat faktual, manajer agribisnis juga akan di-
libatkan dengan matriks yang sama seperti di atas, tetapi di sini manajer ter-
sebut hanya mampu menentukan sejumlah kemungkinan yang masuk akal
sehubungan dengan setiap keadaan perekonomian. Disinilah manajer tersebut
beroperasi dalam keadaan berisiko. Asumsi ini jauh lebih relevan terhadap
kebanyakan pengambilan keputusan yang diemban manajer dewasa ini. Pe-
ngambilan keputusan dalam keadaan berisiko mengand<tikan bahwa seti<tp
tindakan mengarah kepada seperangkat hasil (hasil taruhan) dan bahwa pro-
babilitas atau tingkat kemungkinan untuk setiap hasil diketahui.
Dengan demikian manajer harus menentukan probabilitas untuk setiap
kead!\an perekonomlan guna menghltung "hasll yang dlharapkan" dar! aetlap
rangkaian tindakan. Manajer yang memaksimisasi laba kemudian akan memilih
tindakan dengan hasil tertinggi yang diharapkan.
Probabilitas terjadinya setiap keadaan perekonomian dapat dikembang-
kan dari data historis, dari pendapat "ahli", atau dari kombinasi keduanya.
Anggaplah probabilitas berikut telah dikembangkan untuk matriks taruhan
yang disajikan sebelumnya.
KEADAAN
PEREKONOMIAN PROBA.BILITAS
E1 0,40
E2 0,25
E3 0,35
Perhatikan bahwa probabilitas terjadinya salah satu dari ketiga keadaan pe-
rekonomian tersebut harus 100 persen. Setelah probabilitas ditent.ukan,
manajer harus menghitung nilai yang diharapkan untuk setiap tindakan yang
mungkin.
Dengan demikian, nilai yang diharapkan untuk tindakan Al akan dihitung
sebagai berikut:
E(A1) 0,40(12) + 0,25(6) + 0,35(1) = 6,65
Begitu juga,
E(A2) 0,40(8) + 0,25(10) + 0,35(-1) = 5,35
dan
E(A3) E 0,40(4) + 0,25(3) + 0,35(7) = 4,80
',
Berdasarkan hasil taruhan yang telah dicantumkan pada matriks-untuk-kepas-
tian dan probabilitas yang ditentukan untuk keadaan perekonomian yang
berbeda, manajer akan memilih tindakan Al. Inilah strategi yang akan me-
maksimisasi hasil taruhan. Analisis lebih lanjut mungkin diperlukan jika nilai
dari dua hasil taruhan hampir sama. Selanjutnya manajer mungkin berhasrat
untuk lebih mendalami variasi dari masing-masing hasil taruhan dan berupaya
meminimisasi variasi tersebut.
PERENCANAAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS 407
Pengambilan keputusan dalam keadaan tindakan pasti masih lebi'ft pelik
lagi. Di sini satu atau beberapa tindakan-yang-mungkin menimbulkan hasil
deng-dn probabilitas yang tidak diketahui. Jadi jelaslah bahwa pengambilan
keputusan dalam keadaan tidak pasti sangat 3Ubyektif, tetapi sejumlah ren-
cana pengambilan keputusan dapat membantu manajer dalam memilih tindak-
an terbaik.
Empat alternatif dasar telah dikembangkan untuk menuntun perencanaan
manajer dalam keadaan tidak pasti, yaitu:
1. Wald - strategi maksimin
2. Hurwicz- strategi alfa
3. Savage- strategi ketidakberuntungan minimaks
4. LaPlace atau,Bayesian- strategi probabilitas berimbang
Strategi yang akan dipilih tergantung pada kadar optimisme atau pesimisme
dalam wawasan manajemen dan kadar konservatisme atau liberalisme dalam
falsafah manajemen pada perusahaan tertentu. Kita akan membicarakan setiap
strategi secara ringkas di bawah ini.
Wald Strategi Wald sering disebut sebagai strategi ketidakpastian yang paling
pessimistik. Strategi pengambilan keputusan ini sangat konservatif dan cen-
derunp- mendorong perusahaan untuk mengutamakan keterjaminan karena
mengandaikan bahwa kejadian terburuk yang mungkin akan selalu terjadi.
Kaidah pengambilan keputusan dalam menghitung hasil taruhan yang di-
harapkan untuk strategi Wald boleh dikatakan sederhana. Pertama, kita harus
menentukan hasil terburuk dari setiap tindakan, kemudian memilih yang ter-
baik dari antara yang terburuk tersebut. Itulah sebabnya mengapa strategi
Wald disebut sebagai strategi maksimin, yaitu karena memilih hasil taruhan
maksimum dari an tara hasil minimum yang diakibatkan oleh setiap tindakan.
Jika kita meninjau matriks yang telah kita kembangkan sebelumnya,
strategi Wald akan membuat pilihan sebagai berikut:
KEMUNGKINAN
E1 E2 E3 TERBURUK
A1 12 6
A2 8 10 -1 -1
A3 4 3 7 3
Hurwicz Strategi Hurwicz atau kriteria alfa mengambil sudut pandang lain
dari proses pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. Pengambil
keputusan diminta untuk memilih koefisien optimisme berkenaan dengan ha-
sil taruhan maksimum untuk setiap tindakan dan koe{isien pessimisme yang
terkait dengan hasil taruhan minimum untuk setiap tindakan. Sekali lagi,
pengambilan keputusan yang menggunakan strategi ini sangat subyektif.
Jelaslah, man!ijer yang sangat optimistik akan memilih tindakan yang sangat
408 PENGOPERASIAN AGRIBISNIS
berbeda dari tindakan yang dipilib oleb manajer yang sangat konservatif
jika ditinjau darj segi keuangan.
Rata-rata tertimbang dari basil taruban tertinggi dan terendah untuk
setiap tindakan dibitung, dan pilihan dijatuhkan pada rata-rata tertimbang
yang terbesar. Dengan menerapkan kriteria Hurwicz pada matriks taruhan,
kita akan memperoleh basil berikut:
Tindakan Al akan dipilih karena memberikan hasil taruhan terbesar jika di-
ukur menurut rata-rata tertimbang.
MATRIKS KETIDAK
BERUNTUNGAN KETIDAKBERUNTUNG
E1 E2 E3 E1 E2 E3 ANMAKSIMUM
A1 12 6 1 0 4 6 6
A2 8 10 -1 4 0 8 8
A3 4 3 7 8 7 0 8
IKHTISAR
Manajemen produksi bersangkut paut dengan jaringan keputusan yang rumit
yang mempengaruhi proses produksi. Empat tipe proses produksi (penguraian.
peramuan, ekstraktif. dlln pengolahan) berkaitan dengan jumlah aan Jems
bahan baku, atau jumlah dan jenis produk akhir. Produksl bisa berlangsung
terputus-putus atau berkesinambungan tergantung pada cara penanganannya,
yaitu berdasarkan fungsi yang menghasilkan produk yang berbeda-beda atau
ditangani sebagai proses berkesinambungan yang dilaksanakan secara bertahap
untuk menghasilkan keluaran yang sama. Produksi hasil-hasil pertanian di-
hambat oleh .masalah serius yang berupa sifat musiman, kerawanan terhadap
kerusakan (perishability), ukuran per tumpukan (bulkiness), dan perbedaan
kuantitas, ku!llitas, atau nilai. Produksi melibatkan perencanaan, dan harus
dipandang sebagai sistem mehyeluruh yang mencakup lokasi, ukuran, dan tata
letak pabrik; 'pembelian; pengendalian persediaan; dan pengendalian produksi.
Ada beberapa kategori yang mempengaruhi keputusan dalam hal ini, dan
manajer agrihisnis dituntut untuk mempertimbangkan semua faktor dan
pengaruhnya terhadap keseluruhan sistem sebelum mengambil keputusan
Manajemen risiko merupakan pertimbangan penting dalam banyak agribis
nis dewasa ini. Dalam mengambil keputusan mengenai belanja barang modal
(capital expenditure), manajer harus mempertimbangkan berbagai keadaan
perekonomian yang bisa terjadi di masa mendatang. Bab ini membahas empat
altematif untuk menghadapi risiko dan ketidakpastian: Wald, Hurwicz, Savage,
dan LaPlace atau Bayesian. Strategi yang dipilih tergantung pada kadar op-
timisme dan pessimisme di dalam tim manajemen yang akan mengambil
keputusan.
Keterangan gambar:
A. Pemeriksaan daging
B. Efisiensi pemrosesan kapas
C. Penjadwalan produksi penggilingan
makanan ternak
PENGENDALIAN
PROSES PRODUKSI
DALAM AGRIBISNIS
.
414 PENGOPERASIAN AGRIBISNIS
Pembelian
Pembelian agribisnis terbagi dalam tiga jenis: produk untuk pemrosesan
selanjutnya, produk untuk dijual kembali, atau produk untuk digunakan
langsung (dalam produk lain). Jika laba bersih agribisnis adalah 6 perseri dll.ri
pcnjualan, maka pengurangan blaya pembelian 1 persen akan mempunyai'
pengaruh yang "berlipat ganda" terhadap laba bersih, yaitu menaikkan laba
bersih 20 per:sen dari tingkat laba sebelumnya. Angka yang mengejutkan ini
menggambarkan hubungan antara biaya produksi dengan laba bersih perusaha-
an. "Efisiensi 1 biaya" bukanlah sekedar "kata-kata mutiara" yang ler.1but di
telinga, tetap~ merupakan faktor yang langsung bersangkut-paut dengan laba
yang menjadi 'tujuan usaha.
administrasi, pajak, asuransi, dan bunga atas modal yang tertanam dalam
bentuk persediaan, dapat mencapai 35 persen dari nilai beli persediaah.
Jika demikian halnya, apa lagi yang dihemat dari pembelian besar-besaran?
Malah bisa jadi hal ini sudah merupakan pemborosan Uika kita meninjaunya
dari segi biaya pemilikan dan biaya pemesanan sekaligus). Karena itu, agri-
bisnis harus memastikan bahwa setiap barang yang dibeli akan digunakan
dalam suatu periode yang wajar. Serentak dengan itu, jumlah pembelian
harus memadai sehingga tidak kehilangan peluang untuk menjual karena
kurangnya persediaan barang jadi.
PELAYANAN Faktor lain dalam pemilihan pemasok adalah jenis pelayanan
yang disediakan. Pemasok yang mengalahkan semua saingannya tetapi pe-
laksanaan pengiriman sedemikian lambat sehingga proses produlcsi tertunda-
tunda mungkin justru akan menjadi sumber pemborosan. Salah satu jalan
keluarnya adalah dengan membeli bahan yang dibutuhkan dari dua pemasok
dalam jumlah yang sama sehingga kelambatan pengiriman hanya akan mem-
pengaruhi produksi dari separoh barang yang diperlukan (itu pun kalau
pengmmannya tertunda sangat lama).
arus kas. Jumlah modal yang tertanam dalam persediaan agribisnis harus
memadai untuk membeli dan menyimpan semua bahan yang diperlukan
(untuk memenuhi permintaan penjualan secara memuaskan) dengan disertai
arus kas yang mantap. Perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis lazim-
nya menanamkan 25 persen dari modalnya dalam bentuk persediaan, yang
dapat menimbulkan masalah arus kas jika tidak dianggarkan dan direncanakan
secara cerma~.
Pengendalian Persediaan
Penger.dalian dan pembelian persediaan sangat terkait erat. Seperti kita ulas
dalam pembahasan sebelumnya, kuantitas persediaan yang besar akan me
makan biaya penyimpanan dan pemilikan yang besar pula. Manajer produksi
agribisnis berupaya untuk selalu menghitung persediaannya secara akurat
sehingga dapat men.Pngatkan departemen pembelian apabila mereka mem
butuhkan persediaan yang lebih banyak dan dengan demikian mereka dapat
membaca kecenderungan perputaran persediaan (inventory turnover). Be-
berapa macam pengendalian persediaan bisa membantu dalam hal ini.
Konsep Titik Pemesanan Rita Melawai merupakan wakil dirut bidang produk-
si pacta sebuah perusahaan manufaktur perbekalan usaha tani. Perusahaan
menghasilkan beberapa jenis perbekalan usaha tani, tetapi yang paling meng-
untungkan adalah galah kebun. Penjualan rata-rata per minggu untuk galah
ini adalah dua puluh lima batang. Jika jumlah galah di gudang sudah mencapai
titik minimum yang ditentukan sebelumnya, yang disebut titik pemesanan
(order point), Mike Dolores, manajer gudang, rnengirimkan surat pesanan
kepada Rita untuk memproduksinya lagi. Keseluruhan proses itu memakan
waktu 2 minggu (3 hari untuk penyiapan kertas kerja Mike dan pengirimannya
ke pabrik dan 1,5 minggu untuk memenuhi, mengirimkan, dan menerima
pesanan itu di gudang). Jumlah persediaan pada titik pemesanan itu ditentu-
kan berdasarkan tatacara* persediaan yang digunakan.
PERSEDIAAN "TERSALUR" Persediaan "tersalur" (pipeline inventories)
merupakan jumlah persediaan minimum yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pada selang waktu antara saat pemesanan sampai diterimanya
pesanan di gudang. Selan~ waktu ini disebut sebagai tenggang waktu (lead
time). Karen a permintaan per minggu untuk galah kebun adala.h 25 batang,
dan perlu 2 minggu selang waktu an tara pemesanan sampai diterimanya barang
di gudang, maka sekurang-kurangnya diperlukan 50 batang galah dalam
persediaan pada saat pemesanan.
PERSEDIAAN BERSIKLUS ATAU BERTUMPUKAN BESAR Meskipun
tenggang waktu untuk Mike dan Rita adalah 2 minggu, nan1un itu tidak ber-
arti bahwa Mike harus mengirimkan surat pesf..nan setiap dua minggu. Misal-
nya, sekiranya satu truk bisa memuat 100 galah maka setiap 2 minggu truk
itu hanya akan setengah penuh setiap kali mengangkut galah. Karena itu,
ada kemungkinan bagi Mike untuk memesan 100 galah setiap 4 minggu:
*Istilah tatacara persediaan di sini merupakan terjemahan dari kind of inuentory, dan
baran;;kali kurang afdol. Tetapi istilah ini sengaja digunakan supaya tidak dikacaukan
dengan metode persediaan (fifo, lifo, rataratu, dst.) dan oistem persediaan (perpetual
dan periodik)- penerjemah. l
PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS 417
lnilah yang disebut dengan tatacara persedtaan bersiklus atau bertumpukan
besar (cycle or lot-size inventories). Karena jumlahnya mungkin jauh lebih
besar daripada persediaan "tersalur", malr.a penggunaan tatacara ini sangat
tergantung pada ketersediaan ruang penampungan.
PERSEDIAAN PE~IY ANGGAH Di atas kita mengandaikan bahwa Mike
dan Rita berhadapan dengan permintaan mingguan yang tetap sama jumlah
nya, tenggang waktu yang tidak berubah, dan daya muat truk yang standar.
Tetapi dalam kenyataannya, agribisnis jarang menghadapi kGadaan semacam
ini. Jumlah permintaan setiap minggu bisa berbeda-beda, demikian pula hal-
nya dengan tenggang waktu untuk memenuhi pesanan. Perbedaan-perbeda-
an ini akan ditanggulangi dengan persediaan penyanggah (buffer inventories)
yang merupakan stok tambahan untuk mengatasi kekurangan. (lstilah lain-
nya adalah persediaan pengaman atau safety stock.)
PERSEDIAAN MUSIMAN Seperti diketengahkan pada Bab 16, produk
agribisnis seringkali sangat ber$ifat musiman. Mungkin saja Mike dan Rita
menjual 200 galah kebun seminggu dalam masa tersibuk, atau hanya 2 galah
pada masa terlengang. Di sini Rita dihad&pkan pada pilihan, yaitu apakah
akan mempekerjakan lebih banyak pekerja pada masa sibuk atau menanggung
biaya penyimpanan yang lebih besar selama masa lengang (karena mem
produksi dalam jumlah yang merata). Kedua riJiko ini dapat dih:ndarkan
dengan tatacara persediaan musiman. Berdasarkan tatacara." ini, ruang gudang
disediakan untuk produk yang permintaannya tidak konstan sehingga pada
musim sibuk lebih banyak ruang yang tersedia.
Pengendalian Produksi
Pengendalian atas aliran dan mutu produksi merupakan dua dari antara
fungsi harlan terpenting manajer produksi.
mana kegiatan te1ah mencapai tahap penyelesaian atau titik kulminasi ter-
tentu. Garis penuh di antara dua lingkaran menggambarkan kegiatan itu sen-
diri yang diperkirakan akan berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Garis
terputus-putus menggambarkan waktu selang atau waktu luang (slack time)
di mana skedul dapat diperlonggar sedikit tanpa mengganggu pelaksanaan
kegiatan berikutnya. Jalur-jalur dari awal sampai ke akhir urut-urutan ter-
sebut yang dihubungkan oleh garis penuh merupakan jalur kritis (critical
paths), atau jalur yang sama sekali tidak mempunyai waktu luang. Dengan
tersedianya informas1 semacam ini, manajer agribisnis dapat menentukan
jangka waktu tersingkat untuk menyelesaikan proyek, jangka waktu ter-
panjang yang diperlukan (jalur kritis), dan kelonggaran yang tersedia dalam
bentuk waktu luang. TPEP merupakan cara untuk menskematisasi hubungan
antara variabel penjadwalan yang saling tergantung, dan untuk menentukan
langkah-langkah mana yang harus diutamakan agar keseluruhan proyek tidak
terhambat.
MJK/CPM E.I. du Pont de Nemours & Co. mengembangkan metode jalur
kritis (MJK) atau critical path method (CPM) hampir berbarengan dengan
pengembangan TPEP oleh angkatan !aut A.S. Seperti tercermin dalam nama-
nya, jaringan kerja MJK memiliki kemiripan dengan TPEP. Perbedaan utama-
nya adalah dalam cara pendiagraman: kegiatan digambarkan pada lingkaran
dengan anak panah menunjukkan urutan kegiatan.
JARINGAN KERJA PROBABILISTIK BaJk TPEP maupun MJK pada dasar-
nya merupakan jaringan kerja probabilistik, artinya jangka waktu yang di-
perkirakan untuk setiap kegiatan tidak standar untuk setiap jaringan kerja,
tetapi harus selalu ditentukan dengan probabilitas. Probabilitas jangka waktu
kegiatan ditentukan dengan merata-ratakan jangka waktu yang paling optimis-
tik, paling pessimistik, dan paling mungkin terjadi untuk kegiatan tersebut.
Jadi, jika Rita Melawai berpendapat bahwa jangka waktu yang sangat mungkin
(most likely) untuk mengirimkan galah kebun ke gudang adalah 1,5 minggu,
tetapi 2 minggu jika ada halangan, dan ada kemungkinan 1 minggu jika
semuanya berjalan sangat lancar, maka waktu yang diperkirakan adalah 1,5
minggu, yaitu rata-rata dari ketiga jangka waktu terse but. Itulah jangka waktu
yang termungkin (most probable) untuk pengiriman tersebut.
IKHTISAR
Manajer produksi agribisnis yang ingin mengendalikan operasinya harus
memrakirakan tren (kecenderungan); melakukan pemesanan pembelian yang
selaras uengan tren tersebut; mengendalikan persediaan yang dimiliki untuk
420 PENGOPERASIAN AGRIBISNIS
Keterangan Gambar:
8
A Pengarahan dan pemotivasian personel
B. Bagan organisasi
MANAJEMEN
PERSONALIA
B
424 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS
URAIAN RINGKAS
Tanggung jawab utama pengurus kilang adalah membantu pelanggan membongkar biji
hijian, menggiling dan mencampur makanan ternak menurut spesifikasi pelanggan, me
muat makanan ternak ke atas truk, dan memenuhi pesanan pelanggan atas makanan ternak
yang lwlum dicampur serta obatobatan ternak. Selama musim panen diperlukan jam !em
hur Pcngurus kilang sangat banyak berhubungan den~an para pelanggan dan wajib mela
yani para pengusaha dengan sigap dan ramah.
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
L Membongkar biji-bijian
2. Menggiling dan mencampur makanan ternak menurut spesifikasi pe-
Janggan yang tercantum pada setiap surat pesanan
3. Memuat makanan temak ke truk
4. Memenuhi pesanan pelanggan menu~t surat perintah knja
5. Selalu menjaga kebersihan dan keteraturan d{ ruang persediaan
I). Menyapu dan membersihkan semua ruang kerja setiap hari
7. Selalu mematuhi dan menegakkan semua peraturan keselamatan kerja
8. Menghitung persediaan setiap minggu
9. Melaksanakan perawatan rutin terhadap alat pencampur sesuai dengan jad-
wal
10. Selalu memperlihatkan sikap suka menolong dan ramah terhadap para pe
Janggan
PENYELIA
Pen gurus kilang melapor kepada dan menerima instruksi dari penyelia kilang. Penyelia
berwewenang dan bertanggung jawab terhadap semu kegiatan di gudang gandum.
Saran-saran atau keluhan harus dikemukakan melalui penyelia.
EVALUASI
Prestasl kerja pengurus kilang akan dinilai sekali 6 bulan terhitung dari tanggal masuk kerja.
Evaluasi ini akan dilengkapi oleh atasan langsung, diparaf oleh pimpinan umum, dan
dibi";.rakan d~c1gan pengurus kilang bersangkutan. Evaluasi ini akan memberi kekuatan
dan menyoroti bidangbidang yang perlu diperbaiki oleh karyawan terse but. Itu akan
dipakai sebagai dasar untuk kenaikan upah dan promosi.
Di satu pihak, uraian kerja harus disusun sedemikian terinci sehingga bisa
menjadi pedoman bagi pekerja dan penyelianya. Tetapi di pihak lain, uraian
430 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS
kerja juga harus cukup fleksibel dalam menghadapi situasi khusus, keadaan
darurat, dan memungkinkan adanya perubahan.
Tatnpaknya, tidak perlu dikatakan bahwa untuk menemukan orang yang
benar-benar dapat memenuhi tuntutan pekerjaan diperlukan penilaian yang
cermat atas mutu yang diharapkan dari pekerja, dan tugas yang harus dilak-
sanakan serta tanggung jawab yang akan dipikul. Namun kedua aspek per-
sonalia ini umumn,ya masih disepelekan dan, kalaupun ada yang memperhati-
kannya, perhatian yang diarahkan biasanya setengah-setengah saja, entah
itu pada agribisnis,kecil maupun agribisnis besar.
Perekrutan Karyawan
CaJon karyawan dapat dicari pada banyak sumber. Kualifikasi kerja, upah atau
gaji, jenis dan ukuran organisasi, dan lokasi agribisnis memainkan peranan
penting dalam perekrutan karyawan.
Salan satu sumber terbalk men!(enai calon klltyawan adalah rekomendaal
dari karyawan sendiri yang selama ini selalu bekerja dengan baik. Tidak ada
rekomendasi yang lebih baik bagi program personalia perusahaan daripada
kesan dan pesan yang baik mengenai perusahaan yang terungkap kepada pihak
Juar melalui para karyawannya. Banyak orang melamar kerja di perusahaan
tertentu karena melihat para karyawannya hid up sejahtera.
Jika posisi yang Jowong merupakan peluang promosi, maka karyawan
yang ada bisa dipertimbangkan sebagai caJon yang baik untuk mengisinya
sekiranya mereka mampu untuk itu. Apabila pekerjaan memerlukan pelatih-
an dan pendidikan khusus, balai latihan kerja atau penyuluh bisa diminta
untuk mencari caJon karyawan. Badan penyalur tenaga kerja dan balai latihan
kerja pemerintah seringkali dapat membantu pencarian pelamar yang diperlu-
kan. Manajer yang bijaksana selalu cerdik mengamati adanya orang nomor
satu di perusahaan pesaing atau perusahaan lainnya yang mungkin tertarik
berpindah kerja. lklan di sur at kabar, majalah bisnis, dan sejenisnya dapat juga
menjadi sumber pelamar.
Orientasi Kerja
Setelah manajer berupaya sebaik mungkin untuk mencari dan memilih
karyawan yang paling potensial, pelamar yang lolos harus diperkenalkan ke-
pada pekerjaannya yang baru. Setiap kali dilakukan pengangkatan pekerja
baru, masa depan organisasi dipertaruhkan pada keberhasilan orang itu. Lang-
kah awal yang tepat, penyesuaian yang cepat, dan produktivitas di masa
mendatang tergantung pada orientasi kerja. Hanya pada masa awal inilah kar-
yawan baru lebih peka dan mudah menerima serta menumbuhkan sikap yang
perlu untuk pembinaan karier jangka panjang yang berhasil.
Orientasi kerja terdiri dari empat langkah utama:
1. Memperkenalkan perusahaan kepada karyawan
2. Menggalang hubungan kerja dan menciptakan suasana "terbiasa" dengan
sarana yang ada
3. Membantu karyawan untuk memulai pekerjaan
4. Mengambil tindak lanjut dan mengevaluasi perkembangan karyawan
Karyawan - - - - - - - - - - - - Tanggal-----------
Pekerjaan
Kebiasaan Kerja
Bidang yang Memuaskan:
1.
2.
3.
Bidang yang Perlu Diperbaiki:
1.
2.
3.
Sifat-sifat Pribadi
Bidang yang Memuaskan:
1.
2.
3.
Bidang yang Perlu Diperbaiki:
1.
2.
3.
Rencana Pembinaan Karyawan untuk Periode Berikutnya
Manajer Karyawan
kan ketrampilan dasar (cara terbaik untuk melakukan segala hal belum di-
tel\lukan), tetapi untuk memberi kekuatan mental bagi para karyawan agar
giat bekerja karena menyadari bahwa perusahaannya berupaya keras dan ber-
sungguh-sungguh dalam mengembangkan para karyawannya. Pelatihan dan
pengembangan tentu memakan biaya, tetapi basil atau manfaatnya dalam ben-
tuk sumber daya manusia yang makin dinamik dan efektif jauh lebih besar
daripada biaya ini; pelatihan karyawan harus dianggap sebagai investasi untuk
masa depafl perusahaan.
SERIKAT PEKERJA
Banyak perusahaan agribisnis besar berurusan dengan serikat pekerja, atau or-
ganisasi karyawan, yang pada dasarnya dibentuk untuk melindungi dan menyu-
arakan kepentingan para anggotanya. Karena sebagian besar agribisnis berukur-
an kecil dan berlokasi di daerah pedesaan 'yang merupakan daerah yang konser-
vatif, maka seringkali para karyawannya tidak membentuk serikat pekerja.
Akan tetapi, scjalan dengan perkembangan jaman, makin besar kemungkinan
bahwa agribisnis akan menghadapi serikat pekerja. Ada pihak yang berkey akin-
an bahwa melal1ui koperasilah pembentukan serikat pekerja di daerah pedesaan
bisa diperlanca,r. Untuk Indonesia, serikat pekerja di bidang agribisnis boleh
dikatakan masih sangat langka, tetapi ada kemungkinan bahwa jejak negara
negara maju di.:am hal ini juga akan segera diikuti.
Jika diminta tanggapannya tentang dunia usaha, baik manajer maupun pe-
kerja sama-sama berkeyakinan bahwa produktivitas dan laba merupakan hal
yang sangat mendasar untuk keberhasilan perekonomian. Tetapi kedua pihak
akan berbeda pendapat dalam hal pembagian laba dan jasa atas pr0duktivitas
tersebut. Yang harus kita ingat adalah bahwa pekerja membutuhkan badan
usaha yang tangguh dan menguntungkan agar dapat memberi balas jasa yang
MANAJEMEN PERSONALIA 441
IKH1LSAR -
Sumber daya manusia merupakan aktiva terpenting pada setiap agribisnis.
Fungsi manajemen personalia bersangkut-paut dengan pengelolaan mekanisme
pengkaryaan. Makin besar agribisnis, makin formal dan rumit proses tersebut;
tetapi setiap agribisnis harus menyelenggarakan fungsi personalia secara tun-
tas.
Manajemen personalia mengawalinya dengan menentukan kebutuhan akan
pengkaryaan. Dalam hal ini biasanya diperlukan perumusan atas pekerjaan dan
pengembangan uraian kerja sehingga personel yang tepat untuk pekerjaan
yang Jowong bisa direkrut. Perekrutan mencakup usaha mencari calon karya-
wan yang qualified atau berbobot, wawancara, dan peran serta dalam memilih
personel terbaik. Dan semenjak orang itu dipekerjakan, fungsi personalia
harus mengamati apakah masa awal pengkaryaan, orientasi, d~ pelatihannya
berjalan dengan mulus.
Fungsi personalia lainnya adalah pengembangan dan pengelolaan program
tunjangan karyawan; asuransi, pensiun, kesehatan, kecelakaan kerja, pendidik-
an, dan berbagai program semacam itu dirancang untuk meningkatkan ke-
sejahteraan dan produktivitas karyawan, dan semuanya menuntut pengerahan
upaya besar-besaran dari pihak manajemen. Manajemen personalia juga ber-
tanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaannya mematuhi berbagai
peraturan pemerintah dan serikat pekerja sehubungan dengan karyawan dan
kondisi kerja.
MANAJEMEN SUMBER DAY A MANUSIA DALAM A~RIBISNIS
442
Pada kebanyakan agribisnis, fungsi personaliajuga mencakup evaluasi pres-
tasi kerja karyawan secara teratur dan pengupayaan pertumbuhan profesional
yang berkelanjutan melalui program pelatihan dan pengembangan yang dise-
lenggarakan. Pelatihan bisa dilaksanakan secara informal, sambil kerja, atau
berupa seminar formal, tetapi apa pun bentuknya, pelatihan harus mengarah
pada peningkatan produktivitas.
Manajer personalia juga harus terlibat dalam pemutusan hubungan kerja;
artinya, manajer tersebut harus menjamin bahwa hak-hak karyawan tidak di-
perkosa dan tindakan tersebut didukung oleh alasan yang masuk akal.
Manajer personalia seringkali ditugaskan untuk mengkoordinasi hubungan
agribisnis dengan serikat pekerja. Perundingan kontrak kerja dengan serikat
pekerja dan pelaksanaan spesifikasi kontrak merupakan hal yang sulit tetapi
penting bagi fungsi personalia.
PERTANYAAN
1. Apa saran pertama Anda?
2. Bagaimana Anda akan menata ulang prioritas kerja Ralph dan Betty saat
ini?
3. Hal-hal apa yang harus tercakup dalam program pelatihan?
4. Apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat pergantian karya-
wan?
5. Apa yang dapat dilakukan untuk menari.k minat personel yang berbobot?
6. Dengan cara apa Anda akan memodifikasi kebijakan mengenai upah dan
tunjangan yang sedang diberlakukan?
7. Uraikan proses perumusan setiap fungsi dan kualifikasi kerja.
TUJUAN
' Membedakan an tara hubungan tanggung
jawab (responsibility), wewenang (authority),
dan tanggung gugat (accountability) dalam
agribisnis
Menguraikan struktur formal organisasi
dalam agribisnis
Menerapkan prinsip-pl-insip keorganisasi-
an terhadap organisasi bisnis yang formal
Menjelaskan dampak organisasi informal
dan hubungannya dengan keberhasilan
organisasi
Mengidentifikasi berbagai gaya
kepemimpinan di kalangan manajer agribisnis
Meninjau kembali teori yang digunakan
secara luas sehubungan dengan pengelolaan
dan pemotivasian karyawan
Menggunakan model analisis transaksi-
onal terhadap konsep-konsep dasar perilaku
man usia
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM AGRIBISNIS
446 MANAJEMEN SUMBER DAY A MANUS! A DALAM AGRIBISNIS
tidak tetap untuk membenahi bibit tersebut pada pagi itu juga dan menunda
pekerjaan lain yang ditugaskan oleh manajer persemaian. Ketika manajer per-
semaian datang dan menyadari bahwa wewenangnya dalam penugasan "di-
langkahi", dia langsung "mencak-mencak" di hadapan ahli hortikultura ter-
sebut. Kemudian berlangsunglah adegan perang mulut yang seru, dan sejumlah
pekerja menikmati pemandangan itu dengan wajah berseri.
Greenthumb tengah menghadapi keadaan di mana masalah personalia
sudah mulai menggerogot\.nya. Usaha tersebut telah menguntungkan dan
memiliki potensi untuk berkembang lebih pesat lagi. Hal yang tidak jelas
adalah bagaimana struktur bisnis terse but dapat disusun sebaik-baiknya.
STRUKTUR ORGANISASI
Dalam upaya memperlancar operasi, organisasi menggantungkan diri pada
dua macam struktur: struktur formal yang berfungsi sebagai landasan untuk
semua kegiatan, dan hubungan antarpribadi secara informal yang juga mem-
pengaruhi kegiatan.
Organisasi FtJrmal
Tiadisi dan pemikiran budaya di Amerika Serikat memberikan hak pada
perseorangan untuk memiliki dan mengendalikan harta miliknya. Karena itu,
tanggung jawab fundamental atas bisnis dan aktivanya terletak di pundak
pernilik. Masyarakat luas menganggap pemilik bertanggung gugat (accoun-
table) atas sumber daya dan aktiva yang berada di bawah naungannya, sama
seperti pemilik ternak peliharaan yang dituntut membayar ganti rugi atas
kerusakan yang diakibatkan oleh ternak peliharaannya.
Para pemilik, entah secara langsung atau melalui perwakilan yang di-
tunjuk (dewan direktur), membagi tanggung jawab in( dengan manajer agri-
bisnis yang profesional, dan mendelegasikan wewenang kepada mereka untuk
mengambil keputusan atas namanya. Dengan demikian, manajemen bertang-
gung gugat atas keberhasilan bisnis. Manajemen kemudian mengembangkan
struktur organisasi dengan menggariskan berbagai tanggung jawab, wewenang,
tanggung gugat karyawan, yang bertugas membantu mengembangkan dan
melaksanakan b:~rbagai rencana untuk mencapai tujuan bisnis.
Tanggung jawab
yang dibagi
Wewenang yany
~-r ~~~'l~"
Gam bar 19-1 Hubungan tanggung jawab, wewenang,
tanggung gugat. Tanggung jawab bersumber pada
muyarakat ndlrl dan dlbaglk11n ke l!lpil!lln bawah
melalui bisnis. Sejalan dengan itu, wewenang
didelegasikan, dan setiap tingkatan dituntut
bertanggung gugat atas bidang-bidang yang
ditanggungjawabinya.
den~;;an imb;;.lan bagi perilaku yang baik atau hukuman bagi perilaku yang
merugikan. Tanggung gugat juga diturunkan dari tanggung jawab.
Struktur organisasi agribisnis yang formal menentukan bidang-bidang
pertanggungjawaban dan kewenangan, dan memberi gambaran mengenai
siapa yang bertanggung gugat kepada siapa dan atas apa (lihat Gambar 19-1).
Makin besar agribisnis, makin formal dan terstruktur organisasinya. Pada
kenyataannya, padlj. bisnis yang sangat besar, tidak jarang dipekerjakan tenaga
spesialis di bidang pengembangan organisasi untuk meninjau struktur organi-
sasi secara teratur dengan mencoba mengkaji perubahan-perubahan yang bisa
memperlancar keseluruhan proses manajemen.
Greenthumb, Inc.
Bagan Organi&asi Lini
tahun ke2
Greenthumb, Inc.
Bagan Organisasi Lini dan Staf
tahun ke5
Greenthumb, inc.
Bagan Organisasi Fungsional
hama, mungkin hal ini s!'lngat menyalahi jadwal kerja yang disusun oleh
manajer persemaian dan akan menciptakan perasaan bimbang pada para
karyawan dan perasaan jengkel pada manajemen.
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL Struktur organisasi fungsional
mengatasi masalah perbenturan wewenang staf ahli dengan memberi mereka
wewenang dalam bidang keahliannya (lihat Gambar 19-4). Ahli hortikultura
yang melihat perlunya penyemprotan bahan pemberantas hama secepatnya
pada bedengan tanaman mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk
memerintah para pekerja untuk melaksanakannya.
Tentu, organisasi fungsional memUI1gkinkan berkembangnya konflik dan
kekacauan yang sangat besar. Siapa yang me:npunyai wewenang tertinggi?
Dari siapa sesungguhnya pekerja mendapat perintah? Kunci keberhasilan
struktur fungsional adalah koordinasi antara usaha manajemeq staf dan lini.
Sikap mau bekerja sama dan komunikasi yang baik adalah penting. Walaupun
hal itu melanggar prinsip tanggung gugat tunggal, namun sistem ini mempunyai
daya tarik bagi banyak agribisnis, terutama-yang besar. Bisnis seperti ini telah
mengetahui bahwa, bagi mereka, manfaat organisasi fungsional melebihi
kelemahartnya.
Organisasi Informal
Organisasi formal terutama berkepentingan dengan kegiatan manusia ketika
mereka melaksanakan fungsi kerjanya. 1 Tetapi struktur organisasi formal
tidak mungkin mengendalikan semua hubungan pribadi yang berada pada
suatu agribisnis. Apabila terjadi pertemuan atau perkumpulan, pasti ber-
langsung hubungan informal yang dapat mempengaruhi keefektifan organisasi
formal. Organisasi informal terutama berkepentingan dengan hubungan
antarpribadi di antara anggota organisasi di mana hal ini menyangkut emosi,
perasaan, komunikasi, dan nilai-nilai.
Organisasi informal sangat berperanan terhadap keberhasilan suatu organi-
sasi, karena memberi sumbangan besar dalam pemuasan kebutuhan pribadi
anggota organisasi. Banyak sekali (kalau tidak hampir semua) tenaga pro-
fesional dan pekerja menghabiskan waktu yang sama lamanya atau malah
lebih lama dalam menekuni pekerjaannya ketimbang berada di rumah atau
bersama keluarga. Dan mereka, yang belum puas dengan waktu yang dihabis-
kan di rumah akan memanfaatkan kesempatan di tempat kerja untuk me-
muaskan kebutuhan ego dan hubungan sosial. Peranannya dalam pekerjaan,
statusnya di an tara rekan sekerja, dan perasaan pribadinya mengenai pekerjaan
sangat berpengaruh terhadap keberadaannya sebagai manusia; karena itu,
semua faktor ini langsung berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi
formal.
Manajer yang memanfaa~kan organisasi informal yang positif (yang sering
disebut sebagai organisasi penyokong atau lubricating) akan memperoleh
manfaat tambahan yang diinginkan: struktur organisasi formal akan lebih
produktif. Setiap kesenjangan yang disebabkan oleh situasi yang tidak di-
harapkan dapat ditangani jauh lebih mudah. Komunikasi akan diperlancar
melalui saluran informal. Rentang pengendalian dapat diperpanjang sebab
anggota akan bekerja sama secara lebih efektif. Hasil akhir adalah bahwa
makin banyak pekerjaan dapat diselesaikan secara lebih baik.
Sebaliknya, andaikata organisasi informal diabaikan, akibatnya kurang
dapat dirarnalkan, para anggotanya menjadi kurang luwes, dan mereka dapat
menghabiskan lebih banyak waktunya untuk kegiatan yang bertentangan
KEPEMIMPINAN
Manajer adalah pimpinan yang ditunjuk, yang secara resmi ditugaskan oleh
mata rantai komando yang berasal dari hak pemilikan. Tetapi kepemirnpin-
an jauh lebih luas daripada sekedar mengeluarkan perintah yang bersifat
kewenangan. Dilam hubungannya dengan para pengikut atau bawahan,
pemimpin dituntut bekerja dengan unsur manusia dan memotivasinya untuk
mencapai tujuan'. Kepemimpinan menghirnpun tujuan perorangan dan organi-
sasi secara harmc.nis.
Telah banyak telaah mengenai kepemimpinan dan gaya kepemimpinan. 2
Jelaslah, bisnis akan memperoleh manfaat besar jika dapat mengidentifikasi
pemimpin yang baik secara konsisten atau membimbing calon pimpinannya
agar nantinya menjadi pemimpin yang efektif. Walaupun banyak hal telah
diketahui mengenai kepemimpinan, namun tidak ada cara memimpin. yang
konsistEm dan sederhana. Tidak ada bentuk yang tetap, semuanya tergantung
pada situasi yang dihadapi. Cara yang tepat pada situasi tertentu mungkin
akan menjadi yang sebaliknya pada situasi yang berbeda.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa keinginan yang teguh, pan
dangan yang luas, hasrat untuk berkuasa, dan prestasi merupakan kuncinya.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kecerdasan, kematangan sosial, luasnya
pengembangan, motivasi diri, dan sikap dalam hubungan antarmanusia yang
positif merupakan hal-hal yang menjadi keharusan. Semuanya ini bersifat
subyektif dan sulit diukur. Dengan demikian jelaslah bahwa faktor kepe
mimpinan tidak mutlak (clear-cut) tetapi "berbaur" (fluid) dan harus di-
sesuaikan dengan keadaan lingkungan.
Gaya Kepemimpinan
Kendatipun tidak ada ketentuan mutlak mengenai kepemimpinan, namun
telah dikenal banyak teori dan model kepemimpinan yang dapat membantu.
Salah satu yang paling terkenal. mengklasifikasikan gaya kepemimpinan
sebagai otokratik, demokratik, dan bebas (free rein).
Bebas Kep.emimpinan bebas (free rein atau laissez faire) sesungguhnya bukan-
lah gaya kepemimpinan sebab dalam hal ini semua pengambilan keputusan
diserahkan kepada pengikut atau bawahan. Pada hakikatnya, pimpinan
melimpahkan tanggung jawabnya kepada kelompok dan terjun begitu saja
ke dalam kelompok sa~a seperti anggota lainnya. Jadi, kelompoklah yang
memutuskan apa yang harus dilakukan.
Meskipun kepemimpinan bebas dapat diterapkan pada sejumlah keputus-
an, namun jarang sekali keputusannya tepat waktu dan konsisten, dan sering
mengakibatkan hasil yang jelek dan rasa putus asa di kalangan karyawan.
3 W.R. Lassey, "Dimensions of Leadership," pada W.R. Lassey (ed.), Leadership and
Social Change, La Jolla, Calif., University Associates, 1971.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUS! A DALAM AGRIBISN!S 459
ke rasa persaudaraan.) Sesungguhnya, gaya kepemimpinan antara dua titik
pada rangkaian kesatuan itu pun masih mungkin terdapat pada diri seorang
pemimpin di mana gaya yang berbeda akan diterapkan pada situasi yang ber-
beda sesuai dengan kebijakan pemimpin terse but.
Kisi Manajerial
Salah satu kerangka kerja yang paling terkenal dan banyak digunakan untuk
mempelajari kepemimpinan adalah konsep. kisi manajerial (managerial grid)
dari Robert Blake dan Jane Mouton. 4 Kedua ahli manajemen ini mengem-
bangkan kisi berpetak 9 x 9 (absis dan ordinat 9) yang mengklasifikasikan
dua dimensi penting dari keefektifan pemimpin: (1) perhatian kepada manusia
dan kekerabatan, dan (2) perhatian kepada produksi atau keluaran. Pemim-
pin diklasifikasikan di sepanjang kedua rangkaian kesatuan ini dengan pe-
rantaraan koordinat kisi yang berfungsi untuk menentukan gaya kepemimpin-
an (lihat Gambar 19-6). Gaya yang digunakan dalam banyak situasi disebut
sebagai gaya dominan, dan gaya lainnya diidentifikasikan sebagai gaya pen-
dukung (backup style). Walaupun banyak sekali kombinasi dapat ditemukan
dengan prosedur pengujian, namun lima klasifikasi utama mengenai gaya
perilaku dapat disebut sebagai: "impoverished," "country club," "task mana-
gement," "middle-of-the-road," dan "team approach,"
1,1: IMPOVERISHED Manajer yang impoverished (serabutan) sangat tidak
Tinggi 9 r-,-.-9-Co_u_n-try-------T-ea-m--9-.-,9
club approach
8
5. 5
Middle of the roi'ld
Task
l, 1 :rr.provcrished management 9, 1
Rendah 1 t.__....J._ _,__..J__.J.._....J_......t.._ _,_~
3 4 5 6 8 9
' Perhatian kepada
=----.........<... Tinggi
Rendah _ _ __.:..::;.:..::p:.:r:::o::,du~k:.cs;=i
4Rob~rL T. Blake dan Jane S. Mouton, The Managerial Grid, Houston, Tex, Gulf Pu
blishing, 1964.
460 MAN AJEMEN SUMBER DAY A MANUSIA DALAM AGRIBISNIS
Teori X, Teori Y
Douglas McGregor telah mengemukakan teori ganda mengenai perilaku
manusia dalam bisnis dan hal ini mempunyai implikasi penting bagi gaya
manajemen dan metode pemotivasian. 6 McGregor mendasarkan teorinya pada
apa yang dikenal sebagai "sifat ganda manusia." Selama berabad-abad para
filsuf _telah mencatat bahwa di dalam diri man usia terdapat cinta, kemesraan,
keramahan, dan simpati, tetapi serentak dengan itu juga terdapat rasa iri hati,
dengki, dan kekejaman.
Dikotomi (kedua keadaan) ini menuntun McG!'egor pada suatu penjelasan
tentang gaya manajemen yang dtdasarkan vada asumsi manajer mengenal
para bawahannya. McGregor menyebut teori gandanya sebagai Teori X dan
Teori Y.
Teori Y Di sisi lain dari rangkaian teori ganda tersebut terdapat sekumpulan
asumsi yang disarikan dari keyakinan bahwa manusia pada dasarnya baik
dan kreatif. Asumsi Teori Y mencakup hal-hal berikut:
1. Bekerja, baik dengan menggunakan otot maupun pikiran, sama sifatnya
seperti bermain atau istirahat.
MOTIVASI
Motivasi adalah rangsangan yang menghasilkan tindakan; dan pelaksanaan
tindakan merupakan fungsi utama manajernen. ltulah sebabnya manajer
begitu berkepentingan dengan konsep motivasL
Telah banyak perdebatan mengenai apakah ada kemungkinan bahwa
manajer benar-benar dapat memotivasi para karyawan. Sementara kalangan
berpendapat bahwa manajer yang baik trampil dalam mendorong orang lain
(bawahannya) untuk menyelesaikan sasaran yang ditargetkan. Tetapi kalang-
an lainnya memueri sanggahan bahwa semua motivasi ternyata merupakan
motivasi diri sendiri yang datang dari masing-masing pribadi. Mereka mengata-
kan bahwa manajer mempengaruhi keadaan lingkungan dan memberi dorong:
7 Peter Drucker, The Practice of Management, New Yo~k. Harper & Row, 1954.
464 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS
a Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, edisi ke-2, New York, Harper & Row,
1970.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGR!BISNIS 465
Keterjaminan
Kelangsungan Hidup
penuhi secara minimum. Kebutuhan yang paling dasar ini berlangsung secara
terus-menerus. Hanya dengan menahan nafas sejenak saja orang akan langsung
merasakan bahwa kelangsungan hidup lebih penting daripada apa pun di
dunia ini. Kelangsungan hidup pada detik ini bahkan lebih penting daripada
kelangsungan hidup untuk beberapa hari atau minggu mendatang.
KETERJAMINAN Setelah kebutuhan akan kelangsungan hidup terpenuhi
saat ini, manusia mulai mementingkan keterjaminan kelangsungan hidup
tersebut untuk masa mendatang. Dewasa ini kepentingan ini sering berbentuk
jaminan pendapatan, asuransi, program pensiun, dan sejenisnya.
PERSAHABATAN Setelah mencapai kadar keyakinan yang memadai dalam
hal keterjaminan, manusia mulai mementingkan keterlibatan dalam kelompok
sosial. Persetujuan dan penerimaan sosial ke dalam kelompok sebaya (peer
group) dapat menjadi cambuk bagi diri sendiri dan dapat menjadi sumber
motivasi yang ampuh.
KEDUDUKAN Dengan cukup tercapainya pcnerimann sosial, kcbanya)mn
perorangan mulai mementingkan kedudukan atau status dalam kelompoknya.
Penghargaan kelompok dan keinginan untuk dianggap penting sangat tcr-
gantung pada respons dari anggota kelompok lainnya. Pengakuan dari atasan
dan rekan sekerja merupakan faktor pendorong bagi banyak orang dan mung-
kin akan menanamkan rasa tanggung jawab untuk berjuang maju.
PERWUJUDAN DIRI Tingkat kebutuhan tertinggi yang hanya akan penting
apabila semua kebt~tuhan tingkat yang lebih rendah telah relatif terpuaskan
adalah perwujudan atau realisasi diri, yakni perasaan akan nilai diri. Golongan
kebutuhan ini sangat abstrak dan mempunyai banyak bentuk di antara per-
orangan yang berbeda. Perwujudan diri (self actualization) dapat dicapai me
lalui kegiatan kreatif seperti kesenian, musik, kegiatan sosial, atau kewiras
wastaan. Orang yang merasa telah mewujudkan diri tidak akan bersemboyan,
"Orang lain membutuhkan saya," tetapi akan berkata, "Saya merasa telah
memberikan sumbangan yang penting dan berharga."
Berbeda dari negara maju, di negara kita (Indonesia) kebutuhan akan
kelangsungan hidup dan keterjaminan secara relatif belum begitu terpuaskan
466 MAN AJEMEN SUMBER DAY A MANUS! A DALAM AGRIBISNIS
dan karena itu hal ini masih merupakan faktor motivasi yang kuat. Lain hal-
nya dengan negara maju. Rencana pensiun di negara maju, meskipun diingin-
kan ' oleh karyawan, namun bukan lagi merupakan faktor motivasi untuk
meningkatkan produktivitas. Bahkan sekiranyapun keterjaminan pekerjaan
menjadi titik fokus dalam perundingan serikat pekerja, hanya segelintir
orang yang berkeyakinan bahwa faktor semacam itu sangat memotivasi
karyawan sebab hal itu sudah dianggap biasa dan wajar saja.
Persahabatan atau penerimaan kelompok dapat lebih menggetarkan
sanubari manusia. Pekerja lapangan yang dibayar dengan tarif per jam dapat
mengerahkan kelompok kerja untuk menekan pekerja baru agar tidak bekerja
terlalu keras, karena takut bahwa pekerja baru tersebut akan mempengaruhi
tingkat pengharapan manajemen; dalam kasus seperti itu, penolakan ke-
lompok biasanya merupakan ancaman. Penyelia harus menyadari dan men-
dorong penerimaan kelompok kerja dan penerimaan manajer karena hal itu
penting bagi prestasi kerja karyawan.
Kcdudukan atau pengakuan merupakan salah 1\Utu kobutuh~m yang paling
lazim dan produktif yang menjadi jalan dari para manajer agribisnis untuk
menyelia dan memotivasi para karyawan. Banyak orang tampaknya sangat
peka terhadap pemenuhan kebutuhan egonya. Hampir semua orang merasa-
kan keinginan untuk menjadi orang penting dan terkenal. Para manajer
yang sering memuji karyawan secara jujur akan mendapat imbalan berupa
karyawan yang makin termotivasi.
Pengakuan dapat mengambil banyak bentuk. Jenis yang paling mudah
dilakukan barang kali adalah pengakuan lisan; sanjungan sangat efektif kalau
disampaikan dengan jujur. Mungkin juga bentuknya tidak berupa kata-kata,
seperti tepukan halus di pnnggung, senyuman, atau anggukan tanda setuju.
Kesediaan mendengar juga dapat menjadi cara yang manjur. Perhatian yang
tulus sambil mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat dan perasaan
bahawan merupakan salah satu cara yang sangat berdaya guna untuk meng-
akui karyawan. Semua manajer yang berhasil mempunyai caranya sendiri
untuk mengakui orang secara efektif, tetapi apa pun tekniknya, hal itu bukan-
lah suatu kebetulan. Itu merupakan bagian hidup yang harus dijalani oleh
manajemen.
Perwujudan diri tidak begitu mudah dikembangkan dalam konteks mana-
jemen sebab hal itu datang dari diri sendiri. Manajemen dapat berbuat yang
terbaik hanya dengan (1) mengakui bahwa beberapa karyawan akan termoti-
vasi sendiri oleh keinginannya untuk menyelesaikan pekerjaannya, (2) mem-
biarkan hal itu terjadi, dan (3) menciptakan lingkungan yang baik untuk itu,
jika memungkinkan.
9 Frederick Herzberg, Work and the Nature of Man, New York, World, 1966.
PENGELOLAAN SlTMBER DAYA MANUSIA DALAM AGP.IBISNIS 467
Faktor Higienik Faktor higienill a tau "obat penyembuh" arl'ilah syarat yang
diperlukan untuk mempertahankan para karyawan dalam keadaan sehat
jasmani, sosial, dan mental. Herzberg berpendirian bahwa adanya faktor
faktor ini tidak membuat pekerja menjadi senang, tetapi hila faktor ini ber-
kurang, suasana akan keruh. Karena itulah faktor higienik disebut sebagai
"obat penyembuh" (dalam arti hanya sekedar menutupi rasa tidak puas).
Pada rangkaian kesatuan, faktor higienik mempunyai tingkatan mulai
dari ketidakpuasan sampai ke terhapusnya ketidakpuasan (belum mencapai
kepuasan).
faktor higienik
Ketidakpuasan ,.___ _ _ _ - - - -... tidak ada ketidakpuasan
motivator
Tidak ada kepuasan---------kepuasan
dan pengharapan yang lebih tinggi akan menjadi landas pijak untuk tuntutan
yang baru. Serentak dengan itu, prestasi kerja sering merosot sampai ke
tingkat yang sedang-sedang saja.
Walaupun gagasan Herzberg bahwa uang bukan motivator yang sesungguh-
nya masih dianggap kontroversial, namun banyak yang telah dicapai oleh
teori ini. Tujuannya adalah agar para manajer agribisnis berusaha keras mem-
perkaya (to enrich) pekerjaan. Dia menyarankan agar hal ini dikerjakan me-
lalui umpan batik yang konstan, keragaman tugas, dan pengupayaan agar
pekerjaan terasa makin penting. Hal ini, menurut dia, akan membuat karya-
wan menjadi lebih bersungguh-sungguh terhadap pekerjaannya.
Model 0-DA 1
Sifat Ego Orang Tua Ego orang tua, yang kadang-kadang disebut sebagai
konsep hidup yang dipelajari, menunjukkan nilai-nilai, sikap, dan pola peri-
laku yang dibentuk pada awal kehidupan berdasarkan figur kewenangan,
khususnya orang tua (lihat Gambar 198). Orang tua mempertunjukkan model
peranan .yang dipelajari oleh anak-anak dan anak remaja dalam menentukan
nilai-nilai dan respon yang biasanya menjadi dasar perilaku selama hidup
mereka. Tiga kategori dari sifat ego orang tua penting bagi manajemen: orang
tua yang berprasangka, orang tua yang mendidik, dan orang tua yang meng-
ritik.
ORANG TUA YANG BERPRASANGKA Orang tua yang berprasangka
(prejudiced parent) mewakili sikap dan pendapat yang tidak beralasan dan
dipegang teguh tanpa dasar Jogis atau sesuatu analisis. Prasangka bisa positif,
bisa juga negatif, dan keduanya dapat mempengaruhi perilaku secara drastis.
Kedua jenis prasangka terse but, yang kadang-kadang disebut sebagai petuah
orang tua (parent messages), sering menjadi panutan hidup dan berpengaiuh
besar dalam banyak keputusan, seperti dalam hal memilih sahabat, gaya
10 Dudley Bennett, TA and the Manager, New York, American Management Association,
1976.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSJA DALAM AGRIBJSNJS
469
Bersifat memerintah
Bersifat menghakimi
Bersifat meremehkan
Keras kepala
Simpatik
Kritis
Sifat Ego Dewasa Si{at ego dewasa (adult ego state) sering disebut sebagai
komputer seseorang karena menunjukkan pemikiran logis berdasarkan fakta
sebagaimana halnya dengan komputer (lihat Gambar 19-9). Dalam sikap
dewasa, se,seorang menganalisis, memperhitungkan kemungkinan-kemungkin-
an, membuat pertimbangan "objektif," dan mengambil keputusan. Keputus-
an ini tidak didasarkan pada tradisi a tau emosi walaupun kedua hal ini dapat
dipertimbangkan. Agar berhasil, manajer harus berusaha agar sering berada
dalam sifat ego dewasa ini.
Sifat Ego Anak-anak i Si{at ego anak-anak (child ego state) mencakup perasaan
dan emosi manusia, atau berkaitan dengan pola perilaku yang kekanak-kanak-
an. Hnmpir scmua hal yang terjndi dnlnm kehidupan prihadi dan profeslonal
seseorang disaring melalui saringan emosi yang secara nyata mempengaruhi
perilaku yang ditimbulkannya (lihat Gambar 19-10).
ANAK-ANAK BIASA Anak-anak biasa (natural child) merupakan bagian
pertama dan yang paling nyata dari pola sifat ego anak-anak. Anak-anak biasa
mewakili gejolak emosi dan perilaku yang polos dan bersifat alami, bahkan
sampai menjelang masa remaja, seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan,
ketakutan. Apabila orang dewasa terperangkap ke dalam salah satu dari emosi
dasar ini, pola perilaku yrutg diakibatkannya barangkali akan menggambarkan
perasaan ini, sama halnya seperti ketika orang itu masih muda (anak-anak).
Tentu, emosi ini dapat dilampiaskan dengan cara "orang besar." Pengemudi
truk yang marah, yang baru saja ditegur atasannya, mungkin akan mengguna-
kan kata-kata yang lebih kasar, tetapi gerutuannya, kepalan tinjunya, cara-
nya membunyikan klakson, serta injakannya pada pedal rem merupakan cara
pelampiasan kemarahannya pada masa lalu ketika pada umur empat tahun
dia mengendarai sepeda roda tiga menuruni jalan setapak.
Anak-anak juga bersifat impulsif (menuruti dorongan hati) dan intuitif,
serta sering bertindak menurut apa yang dirasakannya "baik." Demikian juga
Logis
Rasional
Faktual (berdasarkan faktal
Tenang
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUS!A DALAM AGR!BISNIS 471
Emosional
lmpulsif (menuruti dorongan hatil
lngin tahu
Berjiwa berontak
Terpaku pada diri sendiri
halnya banyak orang yang lanjut usia pada scbagian kehidupan mereka. Ada
kalanya anak-anak n;temberontak tanpa alasan yang logis; hanya karena
senang untuk menenjang. Demikian juga halnya para karyawan pada saat-
saat tertentu.
Apabila seseorang bertindak atau berperan seperti anak-anak, maka itu
tanda munculnya sifat ego anak-anak. Para manajer yang mengetahui pe-
ranan sifat anak-anak dapat menyesuaikan gaya manajemennya untuk meng-
atasi keadaan yang dihadapinya secara lebih memuaskan.
PROFESOR CILIK Pro{esor cilik (little professor) merupakan seperangkat
khusus dari pola perilaku anak-anak yang terutama penting bagi manajer.
Pertama, profesor cilik mewakili kreativitas alami yang tampaknya ada pada
man usia. Millangnya, orang tua dan figur kewenangan lainnya sering menindas
kreativitas ini ke dalam bentuk lain dengan memaksa anak-anak bertindak
dan berpikir seperti orang tua mereka. Tetapi, sesungguhnya ada kecenderung
an kreativitas pada semua manusia, asal saja dapat disalurkan.
Tentu saja kreativitas ini dapat menimbulkan kesulitan karena mengarah
pada gebrakan terhadap kekolotan yang dapat mengakibatkan masalah dalam
pekerjaan. Orang yang kreatif sering dianggap sedikit "mengerikan" dan
tampaknya sulit untuk diatur. Mereka se1ing tidak cocok dengan keadaan
sekitarnya.
Profesor cilik juga mewakili kemampnan intuitif alami seseorang untuk
memperoleh apa yang diinginkannya dengan menggunakan orang lain. Ban yak
anak kecil sangat lihai dalam berlaku sopan, bermain mata, atau merajuk guha
mendapatkan apa yang diinginkan. Bagi sejumlah orang, gaYa perilaku ini
menjadi pola yang terbawa-bawa pada pekerjaan. Beberapa sekretaris menge-
tahui bagaimana dan kapan waktunya untuk meminta sesuatu yang khusus
dari atasannya.
ANAK-ANAK YANG MENYESUAIKAN DIRI Anak-anak yang menyesuai-
kan diri (adapted child) menggambarkan masa kecil seseorang pada saat mana
dia melakukan sesuatu hanya karena hal itu dikehendaki orang lain. Anak-
anak yang menyesuaikan diri menindas tendensi alami yarig terpendam dalam
dirinya dan mengikuti keinginan figur kewenangan tanpa membantah sedikit
pun. Pada umumnya, orang-orang semacam ini mudah diseliai (diawasi), te-
472 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS
tapi mereka jarang melontarkan gagasan baru atau menangani masalah atas
inisiatif sendiri.
ego orang tua dalam dirinya dan mulai mencemoohkan lawan bicaranya.
Sifat meremehkan ini umurlmya menyebabkan perselisihan yang makin parah
pada tahap berikutnya.
Sapaan dapat h~mya berupa satu kata sederhana "hai"; dapat pula berupa
gerak-isyarat - ~enyum atau anggukan; juga berupa sentuhan - jabat tangan
atau tepukan di punggung. Sapaan adalah sesuatu yang mengatakan, "Saya
tabu A nda berada di situ."
Sapaan perlu bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Walaupun
belum dipahami dengan baik, penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara sapaan dengan kesehatan jasmani. Bayi yang tidak mendapat sapaan
fisis yang memadai tidak berkembang secara normal. Telaah akhir-akhir ini
cenderung menunjukkan bahwa seseorang yang hidup sendirian mengalami
lebih banyak masalah kesehatan. Kendatipun sebagian besar manusia men-
dapat cukup perhatian sehingga tidak terganggu jasmaninya, namun sapaan
tetap memainkan peranan yang sangat penting bagi kesehatan emosi.
Sejumlah manusia memer!ukan banyak sapaan agar merasa tenang dalam
kehidupan sosialnya. Mereka mencari sapaan di mana saja mereka dapat
memperolehnya, dan pekerjaan merupakan salah satu sumber utamanya.
Nyatanya, kebutuhan akan sapaan mungkin mempengaruhi perilaku seseorang
pada pekerjaannya sampai batas-batas tertentu. Tetapi bagi beberapa orang,
hal itu merupakan suatu paksaan yang tersembunyi.
Sapaan Positif Sapaan positif (positive stroke) adalah suatu bentuk pengaku-
an yang membuat orang merasa tenang, bergairah, dan merasa berarti. Per-
sahabatan dan hubungan yang erat kerapkali menjadi sumber sapaan yang
positif. Kita menginginkan sapaan dan perhatian dan dengan sendirinya me-
nyukai orang yang memberikannya pada kita. Sapaan positif memberi arti
hidup yang sesungguhnya bagi hampir semtia orang, dan jenis-jenisnya sangat
ban yak.
Sapaan Positif tanpa Syarat Sapaan positif tanpa syarat (positive unconditi-
onal stroke) menyampaikan pesan melalui kata-kata atau isyarat, misalnya
"Say a senang dengan Anda . ; . jalan pemikiran Anda sama dengan saya."
Tidak ada persyaratan atau tuntutan di dalam sapaan tersebu.t. Ini dianggap
sebagai jenis sapaan yang paling berarti dan laziin bagi anggota keluarga dan
ternan dekat, tetapi juga sering ditemukan dalam dunia bisnis. Sapaan ini
tercermin dalam setiap perilaku dan percakapan. Sapaan tanpa syarat mung-
kin penuh kasih sayang atau rasa hormat:
I'P:NG!LOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS 477
"Sdamat pagi!"
"Kemeja Anda apik sekali!"
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kami dapat bekerja tanpa
Anda."
"And a benar-benar jempolan di bidang penjualan."
~iari, kita minum kopi dulu."
"Keputusan Anda telah dipertimbangkan masak-masak."
Sapaan Positif yang Bersyarat Sapaan positif yang bersyarat (positive condi-
tiQnal stroke) merupakan pengakuan yang diberikan guna memodifikasi atau
mempengaruhi perilak'u orang yang disapa secara sungguh-slingguh. Karena
manajer bertanggung jawab untuk memotivasi dan membimbing perilaku
karyawan, maka sapaan positif yang bersyarat digunakan secara luas dan
layak sebagai alat mana}emen.
Sapaan bersyarat 1:1ada dasarnya berbunyi, "Keinginan Anda akan di-
penuhi jika .... " Pememuhan akan hasrat seseorang tergantung pada perilaku
yang diharapkan dari orang tersebut.
Sapaan negatif yang sering disebut teguran dingin (~old pricklies), kerap-
kali oerbentuk lisan atau celaan. Hal ini sering bermuasal dari sifat ego orang
tua yang senang mengkritik, dan dapat dengan mudah memancing jiwa pem-
berontak anak-anak yang cenderung menciptakan masalah serius bagi manajer.
Sapaan semacam ini dimaksudkan untuk mengejek dan biasanya menyakiti
hati orang yang disapa:
IKHTISAR
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan tanggung jawab dasar bagi
. manajer agribisnis. Para manajer harus mengembangkan struktur organisasi
di mana tanggung jawab, wewenang, dan tanggung gugat perorangan ditentu-
kan secara jelas. Manajemen harus mengarahkan dan menyeliai kegiatan
harlan, memotivasi dan mengendalikan para karyawan agar berupaya men-
capai pfoduktivitas yang maksimum.
Banyak agribisnis menggunakan hagan organisasi formal untuk memper-
jelas tanggung jawab, wewenang, dan tanggung gugat para karyawan. Orga-
nisasi lini adalah struktur di mana setiap orang berada dalam rantai komando
dan mempunyai tanggung jawab langsung bagi fungsi-fungsi utama dalam
bisnis; dalam str;uktur organisasi lini dan staf para ahli atau spesialis ditambah-
kan tanpa diben wewenang dan hanya be,rhak memberi nasihat kepada para
manajer lini org,anisasi; sedangkan dalam struktur organisasi fungsional, para
ahli dan penasihat diberi wewenang untuk melaksanakan gagasan-gagasan
dalam bidang ta11ggung jawab khususnya.
Kepemimpinan merupakan tugas yang menantang bagi hampir semua
manajer agribisriis. Banyak gaya kepemimpinan yang berbeda dan berjenjang
ntulai dari yang bersifat otokratik, demokratik, sampai ke yang bersifat
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS 479
PERTANYAAN
1. Menurut Anda, bagaimana sebaiknya pengorganisasian ulang atas Green-
thumb, dan mengapa?
2. Mengapa masalah yang dihadapi Greenthumb sekarang ini timbul? Bagai-
mana cara mencegahnya?
3. Hal-hal apakah yang mungkin menjadi sumber kekuasaan dalam organi-
sasi informal pada Greenthumb?
4. Dengan cara bagaimana masalah komunikasi internal yang makin meluas
terlihat pada Greenthumb serentak dengan pertumbuhan bisnis?
LAMP IRAN
TUJUAN
Mempelajari kesempatan kerja di bidang
agribisnis, sekarang dan di masa mendatang
Menyarankan cara praktis untuk menjajaki
karier profesional di bidang agribisnis
Mengembangkan pendekatan sistematik untuk
menemukan dan melaksanakan pekerjaan dalam
agribisnis
Meninjau saran-saran u;ttuk memulai langkah awal
yang baik sebagai tenaga profesional dalam agribisnis
Keterangan Gambar:
A. Di toko
B. Di kantor
C. Di lapangan
LANGKAH A W AL DALAM
MANAJEMEN AGRIBISNIS
484 LAMP IRAN
duksi utama di bidang pertanian sangat berlimpah di tanah air. Dalam halla-
han, !aut, tenaga kerja, dan iklim sebagai faktor produksi alami, jika dibanding
dengan negara-negara lain, boleh dikatakan Indonesia relatif unggul. Jadi, dari
segi alami kita mempunyai keunggulan bersaing (comparative advantage).
Tinggal sekarang, bagaimana kita memanfaatkannya semaksimal mungkin dan
mengatasi kendala-kendala yang ada sehingga produk pertanian Indonesia
bisa bersaing di pasar dunia. Dalam hal pemanfaatan lahan saja, misalnya,
kita bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah lahan yang su-
bur tidak digunakan untuk kawasan pemukiman, industri pengolahan, dan
daerah perdagangan? Bukankah pola penyebaran penduduk yang sangat tidak
merata telah membuat sumber daya lahan kita menjadi terbengkalai, atau
sebaliknya apakah penyediaan lahan yang subur bagi para transmigran yang
relatif "bodoh" tidak membuat penggunaan lahan kita menjadi asal-asalan
saja? Sudah dilakukan pangembangan teknoiogi untuk keadaan permukaan
lahan kita yang relatif bergelombang, atau kita hanya sekedar membeli tekno-
logi pertanian Amerika yang dirancang untuk medan yang datar? Dengan me-
ngajukan dan mencoba menjawab pertanyaan kritis semacam ini rasanya akan
banyak membantu pengembangan pertanian di Indonesia, dan dengan demi-
kian memperluas kesempatan kerja di bidang pertanian khususnya dan di
bidang agribisnis paJa umumnya. (Dua alinea terakhir merupakan modikasi
total dari buku asli ~tang berbicara tentang sejarah dan prospek pertanian di
Amerika Utara-pener;jemah.)
Apa yang Kita Miliki untuk Ditawarkan Di satu pihak, kita dapat mencurah-
kan daya dan semangat kerja yang tinggi. Paling tidak, kita telah mempunyai
kemampuan teknis di bidang pertanian yang bisa dimanfaatkan oleh majikan.
Tentu, bahan pelajaran tidak akan pernah habis, tetapi kita berharap bahwa
maj.ikan akan membantu kita menentukan hal-hal apa yang perlu kita ketahui,
dan cara berpikir serta pelatihan yang telah kita peroleh selama ini akan me-
ngajar bagaimana cara belajar secara cepat dan tuntas. Minat dan pengalaman
di bidang pertanian juga sangat bernilai bagi majikan. Hubungan yang telah
digalang dengan jasa konsultan atau penyuluh pertanian selama sekolah juga
bisa bermanfaat bagi perusahaan. Pendek kata, majikan mengharapkan kepa-
tuhan, kemampuan, semangat, dan kesediaan kita untuk bela_Jar dan bekerja.
Se\ain itu, organisasi perusahaan besar sering lebih bersifat formal. Setiap
pekerjaan mempunyai jabatan dan uraian kerja. Juga ada program tunjangan
formal yang seringkali berjangkauan luas, dan program pelatihan mungkin
sudah direncanakan secara terinci sebelumnya.
Perusahaan besar seringkali meminta karyawannya untuk berpindah lokasi
kerja dalam rangka promosi. Meskipun perusahaan hanya berlokasi di satu
tempat, namun biasanya tersedia banyak kesempatan untuk mengadakan per-
jalanan, terkadang ke tempat-~empat jauh. .
Di pihak lain, perusahaan kecil seringkali menawarkan suasana kekeluarga-
an, karena setiap karyawan mungkin sudah saling kenai. Karena lokasinya
biasanya terbatas, maka perpindahan lazimnya tidak diperlukan. Struktur ke-
kuasaan dan program tunjangan mungkin tidak begitu formal, perjalanan agak
jarang, dan jenjang karier tidak begitu jelas. Tanggung jawab biasanya berwa-
wasan lebih luas dan didelegasikan lebih dini. Program pelatihan umumnya di
langsungkan sambil kerja, tetapi kerja sama yang erat dengan tenaga profeslo-
nal yang berpengalaman dan pelimpahan tanggung jawab yang besar secara le
bib dini bisa menjadi cara yang efektif untuk belajar. Perusahaan keluargayang
sangat kecil pun bisa menawarkan kesempatan yang baik. Tentu, jenjang ka-
rier pada agribisnis milik keluarga akan terbatas kecuali jika dibuat ketentu-
an mengenai hak pemilikan-sebagian setelah beberapa tahun. Rencana untuk
berbagai hak pemilikan dengan karyawan pada perusahaan milik perorangan
sudah semakin populer. Dalam hal ini biasanya dibuat ketentuan bahwa bagi-
an pemilikan akan dijual kembali kepada pemegang "saham"/hak mayoritas
pada saat berakhirnya hubungan kerja.
Ke Mana Mimcari Kerja Ternpat pilihan untuk mencari kesempatan kerja ti-
dak hanya dipengaruhi oleh tujuan Anda (kita) tetapi juga oleh jenis agribis-
nis ~:mg An(la anggap terbaik. Banyak mahasiswa membuat kekeliruan karena
hanya memberi perhatian pada agribisnis yang mengirirnkan pencari tenaga
kerja ke kampus. Harus diingat bahwa agribisnis semacam ini biasanya rne-
rupakan perusahaan besar yang sanggup rnengadakan perekrutan yang sedemi-
kian formal. Padahal, sangat banyak agribisnis kecil atau lokal menawarkan
kesempatan kerja yang sangat besar sering bersifat tiba-tiba sehingga tidak ber-
langsung secara formal. Usaha pencarian kerja pada agribisnis semacarn ini
memerlukan pendekatan yang jauh berbed11..
PENYALURAN TENAGA KERJA DI SEKOLAH Banyak sekolah (univer-
sitas) membentuk badan penyalur tenaga kerja untuk mempertemukan
perusahaan dengan para mahasiswa dengan menyusun dan memperlancar
wawancara kerja. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik dan harus
dirnanfaatkan secara cepat dan secara luas oleh mahasiswa, khususnya mereka
yang sedang menjalani tingkat akhir.
PARA PENGAJAR Pengajar seringkali menjadi surnber informasi yang sangat
baik. Mereka seringkali mempunyai banyak kenalan pribadi. Karena mereka
mengenal.Anda dan pengusaha yang potensial, mereka dapat menjadi peran-
tara yang baik dalam pencarian kerja. Sekiranya-pun rnereka tidak tahu daftar
nama perusahaan yang sedang membutuhkan pekerja baru, namun mereka
488 LAMPIRAN
Pelajari Struktur Kekuasaan Pada setiap agribisnis, selalu saja ada karyawan
yang punya kuasa yang lebih tinggi daripada kedudukannya. Kekuasannya
bisa berasal dari senioritas, hubungan yang dekat dengan pimpinan, kepribadi-
an, atau sejumlah hal-hal lainnya. Meskipun mungkin tidak bijaksana untuk
bermain po!itik, namun tidak bijaksana juga untuk mengabaikan orang-orang
yang berkuasa pada organisasi.
..
Tunjukkan Penghargaan Kepada Atasan Anda tidak akan mendapat pelhati-
an yang lebih besar dan penilaian yang lebih menguntungkan ( termasuk ke-
naikan gaji) jika Anda tidak berusaha memperlihatkan bahwa atasan Anda
seorang yang baik. Jika atasan Anda dipromosikan, maka peluang promosi
juga terbuka bagi Anda. Atau, kemungkinan lain, atasan Anda sendiri yang
akan menarik Anda untuk tetap sebagai bawahannya (tetapi tentu pada ting-
katan yang lebih tinggi). Ketika berbincang-bincang dengan orang lain pada
organisasi, berikan sanjun~an untuk atasan Anda. Tunjukkan kekaguman
Anda pada atasan pada saat yang tepat, dan perlihatkan rasa terima kasih
Anda padanya jika memang a<la yang pantas Anda syukuri.
492 LAMPIRAN
Jadilah Anggota ,Tim Agribisnis yang berhasil beroperasi sebagai suatu tim.
Setiap anggota mendapat penugasan khusus, tetapi pekerjaan tidak akan tun-
tas jika setiap o:Cang bekerja sendiri-sendiri. Keseluruhan tim harus bekeija
untuk menyelesaikan tugas secara menyeluruh. Itu berarti rekan sekerja perlu
dibantu meskipun mungkin penyelesaian tugas Anda sendiri terpaksa ditunda
untuk semen tara, jika memang itu yang merupakan jalan terbaik.
Jangan Malu Minta Bantuan Perhatian besar akan tercurah pada Anda asal
saja Anda mau meminta bantuan, namun kesombongan dan pandang-remeh
terhadap orang lain sering menyurutkan niat untuk meminta pertolongan
secara langsung. Teknik ini khususnya bermanfaat bagi karyawan baru. Karya-
wan yang berpengalaman biasanya senang berperan sebagai orang tua dan ma-
lah bisa bersikap melindungi.
IKHTISAR
Agribisnis membuka peluang yang sangat besar bagi para ahli pertanian yang
agressif dan terlatih. Tetapi kesempatan kerja tersebut sering agak tersamar
dan tidak diiklankan. Pencarian lowongan kerja yang produktif memerlukan
pendekatan yang sistematik dan logis, sangat mirip halnya dengan usaha ma-
najer pemasaran dalam merencanakan pemasaran suatu produk. Sasarannya
harus dipertimbangkan masak-masak, strategi harus dituangkan di atas kertas,
dan rencana dilaksanakan. Pencari lowongan kerja perlu sekali mencari infor-
ma~i tentang penempatan tenaga dari berbagai sumber dan kemudian mengi-
rimkan riwayat hid up dan mempersiapkan wawancara pribadi.
Usaha pencari pekerjaan yang tepat memerlukan pengetahuan umum dan
ketekunan. Banyak sekali faktor yang mendukung keberhasilan seseorang
~alam agribisnis, dan tenaga profesional sejati akan menjajal tantangan-tan-
tangan yang ditimbulkan oleh semua faktor tersebut.
KASUS KECIL
Tulislah makalah sepanjang tiga sampai lima halaman yang menuturkan tujuan
dan sasaran dari karier profesional Anda. 1 Masukkan hal-hal berikut:
1. Ikhtisar ringkas tentang riwayat hid up Anda
2. Uraian ringkas mengenai kepribadian Anda
3. Keunggulan dan kelemahan Anda yang terutama
4. Pemyataan khusus mengenai sasaran karier Anda (hindarkan pemyataan
umum seperti "untuk menjadi bahagia")
1 Jika Anda telah m'enikah a tau bertunangan, masukkan juga pendapatnya di dalam jawab-
an Anda.
LANGKAH AWAL DALAM MANAJEMEN AGRIBISNIS 495
5. Jenis pekeJ:jaan yang paling Anda senangi
6. Pentingnya hal berikut bagi Anda:
a. uang
b. perjalanan
c. bekerja di lapangan
d. bekerja di bidang pertanian
e. bekerja dengan pengusaha tani atau peternak
f. Berada di rumah setiap malam
.
.. '.'
ISTILAH
ISTILAH
ISTILAII 499
Agribisnis Setiap organisasi bisnis yang menyediakan masukan atau jasa bagi
usaha tani, atau yang memroses, mendistribusikan, atau yang menjual
produk pertanian secara borongan atau eceran kepada konsumen.
Agunan (collateral) Jaminan berupa aktiva perusahaan untuk menjamin pem-
bayaran pinjaman.
Akrual (accruals) Semua kewajiban keuangan yang terakumulasi (bertambah)
setiap hari tanpa disertai rekening atau faktur resmi, seperti misalnya pa-
jak yang harus dibayar dan upah yang masih berhutang.
Aktiva lancar (current asset) Istilah akuntansi yang menunjukkan uang kas
atau aktiva yang dapat dikonversi menjadi uang kas selama suatu siklus
operasi yang normal dari bisnis tersebut, lazimnya 1 tahun. Aktiva !an car
merupakan sumber daya keuangan yang dapatdikonversi secara cepat men-
jadi uang kas untuk membayar kewajiban keuangan jangka pendek.
Aktiva tetap (fixed asset) Harta yang dlkuasai bisnis yang mempunyai masa
kegunaan yang relatif lama seperti lahan, bangunan, dan peralatan.
Analisis transaksional Pendekatan yang praktis dan populer untuk memahami
dan menyeliai karyawan, yang dikembangkan o!eh almarhum Dr. Eric
Berne. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa perilaku manusia dapat
diklasifikasikan ke dalam pola orang tua, dewasa, dan anak-anak.
Analisis volume biaya Suatu alat untuk menguji hubungan antara biaya de-
ngan volume bisnis.
Anggaran (budget) Rencana tertulis dan formal yang menunjukkan bagai-
mana sumber daya perusahaan- biasanya keuangan - akan dialokasikan
selama periode operasi. Anggaran berfungsi sebagai pemantau prestasi
kerja dan pengendali operasi.
Anggaran kas (cash budget) Proyeksi atas arus penerimaan dan pengeluaran
uang kas dalam periode tertentu yang memungkinkan manajemen untuk
merencanakan, memantau, dan mengendalikan (arus) kasnya.
Aspek khusus produk (feature) Fakta-fakta yang dapat diuraikan dan diukur
mengenai produk.
Audit pemasaran (marketing audit) Pemeriksaan obyektif atas keseluruhan
program pemasaran perusahaan.
Daur hidup produk (product life cycle) Gerak naik-turun penjualan dan laba
produk tertentu pada saat produk tersebut diperkenalkan, bertumbuh
pesat, "matang", dan akhirnya merosot pamomya di pasar.
Daya serap pasar (what the market will bear) Metode penetapan harga atas
produk atau jasa yang sangat unik dengan mencoba-coba berbagai harga
guna menemukan dan membebankan harga maksimum yang akan dibayar
oleh konsumen.
Demokratik Gaya kepemimpinan yang meminta peran serta pengikut dalam
proses pengambilan keputusan.
Faktor Organisasi yang membeli piutang usaha perusahaan dengan harga dis-
konto (potongan harga) dan kemudian menagihnya langsung dari pelang-
gan perusahaan yang berhutang tersebut sebagai pembayaran atas pin-
jaman yang diberikan.
Fungsi fisis pemasaran Fungsi pemasaran yang mengacu pada kegunaan
waktu, tempat, dan bentuk yang ditrunbahkan kepada produk ketika di-
ang!t.ut, digudangkan, dan diproses guna memenuhi keinginan pelanggan.
Fungsi pemasaran berupa penyediaan sarana (facilitating functions of marlw-
ting) Kegiatan yang membantu sistem pasar agar beroperasi lebih lancar.
Kegiatan pemasaran yang memp.ermudah aliran fisis dan fungsi pertukaran
yang mencakup pembiayaan, informasi pasar, penanggungan risiko, dan
standarisasi serta penggolongan mutu produk.
Fungsi pemasaran berupa pertukaran Fungsi pemasaran yang melibatkan ke-
giatan yang bersangkut-paut dengan pengalihan hak pemilikan dalam sis-
tern pemasaran.
Harga paritas (parity price) Perhitungan harga yang wajar atau adil yang akan
Memberi]<an kemampuan daya beli yang sama bagi petani dalam periode
berjalan sebagaimana halnya dalam periode "dasar" sebelumnya.
Harga pokok penjualan (cost of goods sold) Jumlah semua biaya bisnis untuk
barang-barang yang benar-bena1 dijual pada periode tertentu. Di sini
tercakup biaya-biaya seperti bahan baku, ongkos angkut untuk barang
502 ISTILAH
yaqg diterima, dan setiap kcrusakan atau kehilangan barang yang harus
dibebankan ke barang yang terjual.
Hurwicz Pengambilan keputusan dalam ketidak-pastian, yang disebut alfa
atau koefisien dari strategi optimisme.
Hutang usaha (account payable) Sejumlah uang yang terhutang kepada pi-
hak luar bisnis karena pembelian secara kredit yang diharapkan akan
dilunasi dalam satu tahun.
Jurnal Daftar kronologis dari semua transaksi bisnis yang terjadi setiap hari-
nya.
Laba bersih (net profit) Jumlah tersisa setelah memperhitungkan semua pim-
dapatan dan beban nonoperasi, seperti pendapatan bunga atau penerima-
an dividen dan be ban bunga.
Laba ekonomi Saldo pendapatan setelah biaya akuntansi (semua biaya yang
dapat diukur) dan biaya kesempatan dikurangkan dari penjualan.
Laba operasi bersih (net operating profit) Jumlah tersisa setelah be ban operasi
dikurangkan dari marjin kotor. Hal ini menunjukkan laba dari operasi
kegiatan bisnis yang utama.
504 ISTILAH
Laba yang ditahan (retained earning) Bagian dari pengembalian bersih atas
investasi pemilik yang tetap ditahan dalam bisnis sebagai penambahan
modal.
LaPlace (Bayesian) Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian, dengan me-
ngasumsikan probabilitas yang sama untuk terjadinya semua hasil.
Laporan keuangan (financial statement) Ikhtisar pernyataan mengenai status
keuangan. perusahaan, bias any a disiapkan dari ikhtisar perkiraan-perkira-
an dalam buku besar. Laporan keuangan yang paling umum adalah neraca
dan perhitungan rugi-laba.
Laporan keuangan persentatif (common-size statement} Metode untuk meng-
analisis laba dan rugi dan angka-angka neraca dengan menggunakan per-
sentase dan membandingkannya terhadap kelompok bisnis yang kira-kira
berukuran sama.
Laporan koUMit&n pro forma (pro ftmna financial tatement) Pro;yokal per
hitungan rugi-laba dan neraca berdasarkan e~timasi terbaik mengenal ke-
adaan bisnis dimasa mendatang. Berdasarkan hal ini bisa ditentukan berapa
kebutuhan keuangan bisnis selama dan pada akhir periode operasi.
Leasing atau kontrak-sewa Suatu bentuk "penyewaan" yang biasanya meli-
batkan perjanjian kontrak dengan menetapkan persyaratan pelaksanaan
dan berlaku selama periode tertentu.
Lesse Perorangan atau orgapisasi yang menggunakan barang yang dilease dan
berkewajiban membayar "biaya sewa" untuk itu.
Lessor Perorangan atau organisasi yang menyediakan barang yang dilease
dan menerima "pendapatan sewa" atau hal itu. Lessor tetap memegang
hak pemilikan atas barang selama periode lease.
Organisasi lini (line organization) Struktur organisasi di mana satu garis ke-
wenangan yang sederhana dan jelas merentang dari manajemen puncak
kepada setiap orang di bawahnya.
Organisasi lini dan staf Struktur organisasi yang mirip dengan organisasi lini,
tetapi di sini tersedia tempat bagi para ahli yang bertanggung gugat lang-
sung kepada manajer lini utama dan bertanggung jawab untuk memberi
nasihat atas masalah dan m1myediakan jasa dalam bidang keahlian mereka.
Rasio cepat (acid test) Rasio likuiditas yang benar-benar memperlihatkan ke-
mampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran kewajiban lancar
segera mungkin: (Kas + surat berharga yang segera dapat dijual + piutang
usaha) + total kewajiban lancar = rasio cepat.
Rasio efisiensi upah (wage efficiency ratio) Tolok ukur atas efisiensi upah
yang menunjukkan hubungan antara biaya pekerja dengan volume penjual-
512 ISTILAH
an. Hal ini menunjukkan berapa rupiahfdolar biaya pekerja untuk setiap
sa~urupiahfdolar penjualan.
Rasio lab a terhadap penjualan (profit on sales ratio) Rasio yang menunjukkan
hubungan antara laba dengan volume penjualan. Di sini tercermin laba
yang dihasilkan dari setiap satu rupiah penjualan: Laba bersih + penjualan
= rasio laba terhadap penjualan.
Rasio lancar (current ratio) Hubungan likuiditas yang digunakan untuk me-
nunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya: Total aktiva lancar + total kewajiban lancar = rasio lancar.
Rasio marjin kotor (gross margin ratio) Marjin kotor yang dinyatakan dalam
persen penjualan: Penjualan - harga pokok penjualan + penjualan =
rasio marjin kotor.
Rasio perputaran (turnover ratio) Rasio yang memperlihatkan hubungan an-
tara penjualan total dengan aktiva total. Hal ini merupakan tolok ukur
etlsienal yang memband.ingkan jumlah penjualan dengan nllal akt!va per
usahaan atau dengan kata lain, berapa nilai penjualan jika dihitung ber-
dasarkan kelipatan nilai aktiva total: Perputaran = penjualan total +
aktiva total.
Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) Tolok ukur efisiensi
yang menunjukkan hubungan antara penjualan dan volume penjualan.
Rasio ini menunjukkan berapa rupiah/dolar penjualan untuk setiap satu
rupiahfdolar persediaan, atau dengan kata lain berapa penjualan jika di
hitung berdasarkan nilai persediaan selama periode tersebut: Penjualan +
persediaan = tingkat perputaran.
Rasio piutang usaha (receivables ratio) Rasio yang menunjukkan "berapa jum-
lah piutang jika dihitung dengan penjualan per hari," atau penjualan-
berapa-hari yang berada dalam piutang, sehingga hal ini masih boleh di-
artikan lagi sebagai "Berapa hari periocte penagihan rata-rata": Piutang
usaha + penjualan + 360 hari = berapa kali jumlah penjualan harlan ada
dalam piutang usaha (days sales in receivables).
Rasio solvensi Hubungan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang jangka panjangnya. Tiga rasio solvensi yang paling lazim
digunakan adalah: Kewajiban total+ kekayaan bersih = solvensi; kekaya-
an bersih + aktiva bersih total = solvensi; hutang jangka panjang + kekaya-
an bersih = solvensi.
Rencana strategik pemasaran 1Integrasi yang logis dari semua kegiatan bisnis
dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasil
kan laba.
Risiko (risk) Pengembalian keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas ter-
jadinya setiap basil yang mungkin dapat ditentukan.
Riwayat hidup (resume) Ikhtisar tertulis dari perorangan mengenai kepribadi-
an, pendidikan, dan kualifikasi profesional dalam rangkamencari lowong-
an kerja.