Você está na página 1de 3

1. Apa saja macam-macam agent?

a. Agent bilogis
Virus: influenza, HIV,
Bakteri: E.coli, Salmonella Thyposa,
Jamur: Candida albicans,
Protozoa: plasmodium vivax,
Metazoa
arthropoda
b. Agent kimia
Kimia organic: aldehid, desinfectan
Kimia anorganik: logam berat,
pestisida
c. Agent fisika
Suhu yang ekstrim
Cahaya
Suara/kebisingan

Sumber : Pengantar Epidemiologi ed 2,Dr.Eko Budiarto,Dr.Dewi


Anggraeni
2. Bagaimana karakteristik dari agent?
Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri
terhadap lingkungan dan pejamu untuk mampu tinggal dan
berkembang biak dalam jaringan pejamu
Pathogenesitas: kesanggpuan organisme untuk menimbulkan suatu
reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksii dan
pejamu yang diserang
Virulensi: kesanggupan orgganisme tertentu untuk menghasilkan
reaksi pathologis yang berat yang selanjutnya mungkin m
enyababkan kmatian
Toksisitas: kesanggpuan organisme untuk memproduksi reaksi kimia
yang toksis dan substansi kimia yang dibuatnya.
Invasitas: kemapuan organisme untuk melakukan penetrasi dan
menyebar setelah memasuki jaringan.
Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi
imunologis dalam penjamu
Imunogenesiti: kesanggupan organisme untuk mengaktifkan system
imun pada host
Sumber : Pengantar Epidemiologi ed 2,Dr.Eko Budiarto,Dr.Dewi
Anggraeni

3. Apa yang dilakukan agent saat inkubasi?


Pada tahap inkubasi, agent berkembang dan repiklasi untuk memenuhi
infection dose. Contohnya: mycobactium tb dosis:10, shalmonella thypy:10
pangkat 5, dst.
4. Sebut dan jelaskan macam-macam transmisi suatu agent ke host?
a) Transmisi langsung: pemindahan agent secara langsung dari satu
orang ke orang lain, contoh: bersentuhan
b) Transmisi tidak langsung, terdiri dari:
Mekanik: oleh antropoda
Biologis: berhubungan dengan perkembangan dan
pertumbuhan virus didaalam arthropoda. Contoh:
propagative, cyclo propagative, cyclo developmental
5. Mengapa agent menimbulkan penyakit?
Karena agent memiliki sifat karakteristik virulensi, patogenesitas,
toksisitas, invasitas, imunogenesiti, antigenisitas, infektivitas.
6. Bagaimana mekanisme pathogenesis virus, bakteri, dan jamur?
Pathogenesis virus: virus masuk ke sel host yang hidup dengan cara
endogenesis, kemudian antigen dari virus/RNA masuk kedalam sel
inang dan melakukan replikasi secara litik atau lisogenik, sehingga
berkembang menjadi suatu infeksi.
Pathogenesis bakteri:
7. Bagaimana cara penyebaran virus, bakteri, dan jamur?
Cara penyebaran
a) Airborne: virus, bakteri
b) Droplet: virus, bakteri,
c) Waterborne: fungi, bakteri
d) Langsung: virus, bakteri, jamur
e) Foodborne: fungi, bakteri
f) Vehicle (alat-alat): fungi, bakteri, virus
g) Vector: virus, bakteri,
Penyebaran jamur :

Penularan Jamur
jamur akar putih terjadi melalui persinggungan antara akar karet
dengan sisa-sisa akar tanaman lama, tunggul-tunggul atau pohon yang sakit.
Selain persinggungan, penyebarannya bisa terjadi karena hembusan angin
yang membawa spora jamur ini. Spora yang jatuh di tunggul atau sisa kayu
akan tumbuh dan membentuk koloni. Kemudian jamur akan merambat ke a
kar cabang tunggul dan pindah ke akar tanaman di dekatnya melalui
pertautan akar. Stum atau bahan tanaman sebagai bibit juga dapat menjadi
sebab tersebarnya pnyakit (Tim Penulis PS, 1999).
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39406/4/Chapter
%20II.pdf

8. Menurut data WHO, sejak ditemukan bulan Februari lalu, virus H7N9 telah mengakibatkan
22 orang meninggal dunia. Apa sebenarnya perbedaan virus flu burung H7N9 ini dengan virus
flu burung H5N1?

- Virus H7N9 adalah salah satu yang paling mematikan dan menurut para peneliti Cina, lebih
mudah ditularkan ke manusia dibanding H5N1.
- Dua bulan sejak terdeteksi pertama kali, penularan virus H7N9 di Cina sudah hampir dua kali
lipat lebih banyak dibandingkan infeksi H5N1 di negara tersebut selama satu dekade.
- Virus flu H7N9 tidak pernah diketahui bisa menyerang manusia. Virus tersebut hanya
ditemukan pada burung.
- Pada kasus flu burung kali ini adalah tidak adanya gejala sakit pada unggas sehingga
mempersulit upaya penelusuran dan pengendalian.
- Gejala virus H7N9 dengan H5N1 cukup mirip. Dimulai dengan demam tinggi dan menjadi
pneumonia (radang paru-paru).
- Belum ada bukti apakah virus flu burung H7N9 mampu menular ke sesama manusia. Sampai
saat ini, para tim dari WHO dan pejabat kesehatan Cina masih meneliti hal tersebut. [SaS]
Dikutip dari www.who.int, www.myhealthnewsdaily.com

Você também pode gostar