Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
a. Agent bilogis
Virus: influenza, HIV,
Bakteri: E.coli, Salmonella Thyposa,
Jamur: Candida albicans,
Protozoa: plasmodium vivax,
Metazoa
arthropoda
b. Agent kimia
Kimia organic: aldehid, desinfectan
Kimia anorganik: logam berat,
pestisida
c. Agent fisika
Suhu yang ekstrim
Cahaya
Suara/kebisingan
Penularan Jamur
jamur akar putih terjadi melalui persinggungan antara akar karet
dengan sisa-sisa akar tanaman lama, tunggul-tunggul atau pohon yang sakit.
Selain persinggungan, penyebarannya bisa terjadi karena hembusan angin
yang membawa spora jamur ini. Spora yang jatuh di tunggul atau sisa kayu
akan tumbuh dan membentuk koloni. Kemudian jamur akan merambat ke a
kar cabang tunggul dan pindah ke akar tanaman di dekatnya melalui
pertautan akar. Stum atau bahan tanaman sebagai bibit juga dapat menjadi
sebab tersebarnya pnyakit (Tim Penulis PS, 1999).
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39406/4/Chapter
%20II.pdf
8. Menurut data WHO, sejak ditemukan bulan Februari lalu, virus H7N9 telah mengakibatkan
22 orang meninggal dunia. Apa sebenarnya perbedaan virus flu burung H7N9 ini dengan virus
flu burung H5N1?
- Virus H7N9 adalah salah satu yang paling mematikan dan menurut para peneliti Cina, lebih
mudah ditularkan ke manusia dibanding H5N1.
- Dua bulan sejak terdeteksi pertama kali, penularan virus H7N9 di Cina sudah hampir dua kali
lipat lebih banyak dibandingkan infeksi H5N1 di negara tersebut selama satu dekade.
- Virus flu H7N9 tidak pernah diketahui bisa menyerang manusia. Virus tersebut hanya
ditemukan pada burung.
- Pada kasus flu burung kali ini adalah tidak adanya gejala sakit pada unggas sehingga
mempersulit upaya penelusuran dan pengendalian.
- Gejala virus H7N9 dengan H5N1 cukup mirip. Dimulai dengan demam tinggi dan menjadi
pneumonia (radang paru-paru).
- Belum ada bukti apakah virus flu burung H7N9 mampu menular ke sesama manusia. Sampai
saat ini, para tim dari WHO dan pejabat kesehatan Cina masih meneliti hal tersebut. [SaS]
Dikutip dari www.who.int, www.myhealthnewsdaily.com