Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Kelompok 5
PT Induk
Neraca
31 Desember 20X7
Aset
Kas 40.000.000
Piutang pengembalian pajak 12.000.000
Efek yang dipasarkan 8.000.000
Piutang usaha 6.000.000
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih (1.000.000) 5.000.000
Persediaan 37.000.000
Aset tetap 104.000.000
Dikurangi : Akm. Peny (26.000.000) 78.000.000
Total Aset 180.000.000
Kewajiban
Kewajiban tidak dikompromikan
Kewajiban lancar (pasca petisi)
Pinjaman jangka pendek 15.000.000
Utang usaha 10.000.000
Kewajiban tidak lancar
Utang hipotek , dijamin penuh 48.000.000
Total kewajiban tidak dikompromikan 73.000.000
Kewajiban yang dikompromikan
Utang usaha 28.000.000
Wesel bayar : sebagian dijamin 10.000.000
Wesel bayar : tidak dijamin 80.000.000
Akrual bunga 3.000.000
Utang gaji 14.000.000
Total kewajiban yang dikompromikan 133.000.000
Total kewajiban 206.000.000
Ekuitas
Saham istimewa 40.000.000
Saham biasa (nilai nominal Rp.1000) 10.000.000
Saldo laba (defisit) (76.000.000)
Total ekuitas (26.000.000)
Total kewajiban dan ekuitas 180.000.000
UNDANG-UNDANG KEPAILITAN DAN LIKUIDASI
Likuidasi dilakukan oleh pengadilan niaga untuk kepentingan kreditur dan pemegang
saham perusahaan . Tujuan likuidasi adalah untuk memaksimalkan jumlah uang netto yang
diperoleh dari penjualan asset debitur . Pengadilan niaga menunjuk akuntan , pengacara atau
manajer usaha yang berpengalaman sebagai trustee untuk melakukan likuidasi . Proses
likuidasi seringkali diselesaikan dalam waktu 6 12 bulan dan selama periode tersebut ,
trustee harus menyampaikan laporan secara berkala kepada pengadilan niaga . Seluruh proses
likuidasi diatur dalam UU kepailitan yang menjelaskan prosedur khusus yang harus diikiuti
dan laporan laporan yang harus dibuat . Aspek likuidasi yang paling penting adalah
menentukan hak legal masing masing kreditur dan menetapkan prioritas terhadap hak
tersebut.
KELOMPOK KREDITUR
UU Kepailitan menentukan tiga kelompok kreditur, dengan klaim yang mendapatkan
prioritas sebagai berikut: (1) kreditur yang dijamin, (2) kreditur dengan prioritas, dan (3)
kreditur yang tidak dijamin. Prioritas klaim menentukan urutan dan sumber pembayaran
kepada masing-masing kreditur.
Kreditur yang Dijamin
Kreditur yang dijamin memiliki keterkaitan atau kepentingan pengamanan, terhadap
aset khusus yang sering kali disebut sebagai jaminan atau agunan (collateral). Seorang
kreditur yang memiliki kepentingan hukum terhadap suatu aset khusus memiliki prioritas
paling tinggi terhadap aset tersebut.
Kreditur dengan Prioritas
Kreditur dengan prioritas merupakan kredit yang tidak terjamin, yaitu mereka yang
tidak memiliki klaim jaminan terhadap aset tertentu, yang memiliki prioritas lebih tinggi
daripada kreditur yang tidak dijamin lainnya. Kreditur dengan prioritas dibayar terlebih
dahulu dari uang yang tersisa bagi kreditur yang tidak dijamin. Dalam bisnis, kewajiban
berikut ini dianggap sebagai prioritas.
Kreditur Umum yang Tidak Dijamin
Prioritas terendah diberikan pada klaim oleh kreditur umum yang tidak dijamin.
Kreditur-kreditur ini hanya dibayar setelah kreditur yang dijamin dan kreditur yang tidak
dijamin tapi dengan prioritas telah dibayarkan sebesar ketentuan batasan hukum. Sering kali,
kreditur umum yang tidak dijamir menerima jumlah yang lebih kecil dari nilai penuh klaim
yang diajukan. Iumlah yang dibayarkan kepada kreditur umumnya dinyatakan dalam
persentase tertentu dari total klaim, seperti 55% atan betapa pun persentase khususnya.
Pembayaran kepada kreditur umum yang tidak dijamin sering pula disebut sebagai dividen.
Statement of Affairs
Accounting statement of affairs merupakan laporan akuntansi dasar yang dimulai
pada awal proses likuidasi untuk menyajikan perkiraan jumlah yang dapat direalisasi dari
penjualan aset, urutan klaim kreditur dan perkiraan jumlah kreditut tidak dijamin yang akan
menerima sebagai hasil Iikuidasi. Laporan yang berbeda, juga disebut sebagai statement of
afairs merupakan kumpulan pertanyaan yang hams dijawab oleh pihak debitur sebagai
bagian dari petisi kepailitan. Pembahasan berikut adalah mengenai laporan akuntansi, bukan
kuesioner legal. Pemegang saham biasa biasanya jarang sekali memperoleh uang dari sebuah
perusahaan yang dilikuidasi. Statement of affairs merupakan alat bantu dalam perencanaan
proses likuidasi yang sesungguhnya yang akan dicatat pada buku debitur pada saat transaksi
terjadi.
Statement of affairs merupakan instrumen perencanaan yang disusun hanya pada
awal proses kepailitan. Laporan ini memberikan informasi kepada para kreditur dan
pengadilan niaga mengenai perldmn jumlah dana yang tersedia untuk masing-masing
kelompok kreditur. Sekali kepailitan telah terjadi, maka pihak debitur mencatat transaksi
tersebut pada catatan akuntansi pada saat terjadinya.
AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRUSTEE
Pengadilan niaga menunjuk pihak trustee untuk mengelola perusahaan berdasarkan
penundaan pembayaran bila terjadi kesalahan, ketidakjujuran, ketidakkompetenan
manajemen dan secara umum terjadi kesalahan manajemen. Dalam UU Kepailitan dan
Likuidasi, pihak trustee umumnya memiliki tanggungjawab untuk melikuidasi dengan segera
perusahaan yang pailit dan membayar kreditur sesuai dengan status legal bagian mereka yang
dijamin atau tidak dijamin.
Pihak trustee memriksa bukti-bukti klaim kreditur terhadap perusahaan debitur yang
pailit yaitu asset bersih debitur. Kadang kala trustee menerima hak atas seluruh asset, yaitu
dalam posisi sebagai pihak penerima. Pihak trustee umumnya membuat catatan akuntansu
untuk mencatat sebagai pihak penerima. Catatan akuntansi trustee berisi kewajiban trustee
yang tercipta karena mengakui kepemilikan sebitur atas asset yang telah diterima oleh trustee.
Bentuk umum ayat jurnal pembukaan pihak trustee, saat menerima asset perusahaan debitur
adalah :
Aset xxx
Perusahaan Debitur-Dalam Posisi Pihak Penerima xxx
Pihak trustee memberikan laporan realisasi dan likuidasi kepada pengadilan niaga
setiap buhnnya. Selain itu, laporan arus kas yang pendek dibuat untuk meringkas penerimaan
kas dan pengeluaran kas setiap bulannya.