Você está na página 1de 40

BAB 2

TINJAUAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan dimulai dari penyatuan spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari penyatuan hingga lahirnya bayi
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9
bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester dimana
trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-
13 hingga ke-27), dan trimester ke-3 (minggu ke-28 hingga ke-40). (Sarwono. 2009)
Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya. Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan masuk
ke dalam saluran sel telur. Saat sperma masuk kedalam rongga rahim dengan kompetesi
yang ketat, salah satu sperma akan berhasil menembus sel telur dan bersatu dengan sel
telur tersebut. Peristiwa ini disebut fertilitas atau konsepsi (maya. 2011 :16)

2.1.1.2 Klasifikasi Usia Kehamilan


1. Trimester Pertama
Trimester pertama adalah 0 14 minggu
2. Trimester Kedua
Trimester kedua adalah 14 28 minggu
3. Trimester Ketiga
Trimester ketiga 28 40 minggu
(Mochtar, 2013)

2.1.1.3 Etiologi Kehamilan


1. Ovum
Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus haid dan akan habis
jika sudah menopause. Ovum mempunyai waktu hidup 24-28 jam setelah dikeluarkan
dari ovarium. Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel-sel granulosa dan zona pellusida
yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi suatu kehamilan. (ummi dkk,
2010 : 36)
2. Sperma
Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannya disebut spermatogenesis.
Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum dan tetap
berproduksi meskipun pada lansia. Kemampuan fertilisasi selama 2 4 hari, rata rata 3
hari. Terdapat 100 juta sperma pada setiap mililiter air mani yang dihasilkan, rata- rata
3cc saat ejakulasi. Mengeluarkan enzim hialuronisade untuk melunakkan korona radiata
atau sel sel granulosa. Sperma berbentuk seperti kecobong dengan kepala yang berisi
inti (nukleus) diliputi oleh akrosom dan membran plasma. Leher menghubungan kepala
dengan bagian tengah. Ekor yang panjangnya 10 kali bagian kepala dan dapat bergetar
sehingga sperma dapat bergerak. (ummi dkk, 2010 : 36)
3. Fertilisasai
Proses kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma.
Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah daerah ampila tuba. Sebelum
keduanya bertemu terjadi 3 fase yaitu sebagai berikut.
1. Tahab penembusan korona radiata
Dari 200 300 juta hanya 300 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapitasi.
2. penembusan zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi
realsi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida
tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit.
3. tahap penytuan oosit dan membran sel sperma
Selama menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom
diploid (44 autosom dan 2 granuloso) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX
untuk wanita dan XY untuk laki laki) (ummi dkk, 2010 : 38)
4. Pembelahan
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel sel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya yang
disebut blastomer. Sesudah 3- 4 kali pembelahan zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut
stadium morula(hari 3 4 pasca fertilisasi). Morula ini terdiri dari inner cell (sel dalam
yang akan menjadi jaringan embrio sampai janin) dan out cell mass ( lapisan sel luar
yang akan menjadi tropoblast sampai plasenta). (Ai yeyeh dkk, 2009 : 23)
5. Implantasi
Implamtasi (nidasi) adalah masuknya atau tertanamnya hasil konseppsi ke dalam
endometrium. Pada saat zygot mencapai cavum uteri, uterus berada dalam fase sekresi
lendir dibawah pengaruh hormon progesteron sehingga diding rahim menjadi kaya
pembuluh darah. Kontak antara zygot stadium blastokista dengan dinding rahim
menyebabkan berbagai reaksi pada epitel endometrium uterus (terjadi implastasi). Sel
sel trofoblas berkembang membentuk sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi
plasenta dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas tumbuh menjadi janin. (Ai yeyeh dkk,
2009 : 23)

2.1.1.4 Fisiologi Kehamilan


Fertilisasi (pembuahan) merupakan penyatuan ovum (oosit sekunder ) dan spermatozoa yang
berlansung di ampula tuba. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi
mampu melakukan penetrasi membrane ovum. Spermatozoa yang masuk vitelus kehilangan
membrane nukleusnya yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoa dalam vitelus
membangkitkan nucleus ovum dalam metaphase untuk proses pembelahan selanjutnya
(pembelahan meiosis ke dua). Sesudah anaphase kemudian timbul telofase, dan benda kutub
(polar body) kedua menuju keruang perivitelina.Pada masa ini ovum hanya mempunyai
pronukleus yang haploid.
Kedua pronukleus saling mendekat dan bersatu yang kemudian membentuk zygot yang terdiri
atas bahan genetic yang terdiri dari perempuan dan laki-laki. Dalam beberapa jam pembuahan
terjadi, mulailah pembuahan zygot. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula.Energi dalam
pembuahan ini diperoleh dari vitelus (volume vitelus makin berkurang) hingga terisi sepenuhnya
oleh morula. Dengan demikian besarnya hasil konsepsi tetap sama. Kemudian hasil konsepsi
disalurkan kedalam endometrium dan miometrium akan menhasilkan protease dan inhibitor
protease yang memfasilitasi proses ke jaringan maternal. (Sarwono, 2009).Setelah proses nidasi
(kurang lebih 10 hari) akan dimulai proses pertumbuhan dan perkembangan janin didalam
uterus.
2.1.1.5 Tanda-tanda Kehamilan
Kehamilan merupakan proses dalam sirkulasi wanita yang sangat ditunggu tunggu dan puncak
dari peran seorang wanita dalam kehidupannya. Sebagian besar wanita mulai menduga duga
bahwa dirinya hamil karena datang bulan (mentruasi) terlamabt. Padahal kehadiran menstruasi
terlambat belum tentu menandakan bahwa dirinya hamil.
Untuk dapat menegakkan diagnosa kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil. Perubahan fisiologi yang terjadi pada wanita hamil
menyebabkan timbulnya perubahan perubahan yang menjadi tanda tanda kehamilan. Tanda
tanda kehamialn tersebut antara lain
1) Tanda tidak pasti (Persumptive Sign)
Tanda tidak pasti adalah tanda tanda perubahan fisiologis yang dapat dikenali dari pengakuan
yang dirasakan oleh wanita hamil. Namun, tanda ini juga dapat dirasakan oleh wanita yang
tidak mengalami kehamilan. Tanda-tanda tersebut ialah sebagai berikut:
1. Amenore (Berhentinya Menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel degraff dan
ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenore dapat dikonfirmasi dengan
hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunajan untuk memperkirakan usia kehamilan
dan taksiran persalinan. Tetapi, amenore juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik
tertentu, tumor pituitary, perubahan dan factor lingkungan , malnutrisi dan biasanya
gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.
2. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Mulal-muntah biasa terjadi pada trimester pertama kehamilan (usia 0 sampai 14
minggu).Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung yang
brelebihan dan menimbulkan mual-muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang
disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila
terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatn yang disebut dengan
hiperemesis gravidarum.
3. Ngidam (mengingini makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan maknan tertentu, keinginan yang demikian disebut
ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya usia kehamilan.
4. Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan.Hal ini seringterjadi terutama jika
berda pada tempat yang ramai. Biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
5. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama,akibat dari penurunan kecepatan basal metabolisme
(basal metabolisme rate-BMR pada kehamilan, yang akan meningkat seiring
pertambahan usia kehamilan akibat aktifitas metabolisme hasil konsepsi.
6. Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan system duktus pada payudara, sedangkan
progesterone menstimulasi perkembangan system alveolar payudara. Bersama
somatomamotrophin, hormone-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama bulan pertama kehamilan, pelebaran
putting susu, serta pengeluaran colostrums.
7. Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi.frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus
terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan berkurang
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggu. Pada akhir triwulan, gejala bisa
timbul karena janin muali masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung
kemih.
8. Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot menurun) sehingga
kesulitan untuk BAB.
9. Pigmentasi kulit
pada kehamilan (usia kehamilan lebih dari 12 minggu) terjadi pengaruh hormone
kortikosteroidplasenta yang merangsan melanofor dan kulit. Pigmentasi ini terjadi pada
tempat-tempat berikut ini:
a. Sekitar pipi
Cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi dan leher)
b. Sekitar leher
Tampak lebih hitam
c. Dinding perut
Striae lividae/gravidarum (terdapat pada seorang primigravidae, warnanya membiru),
striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam.
d. Sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mamae sehingga terdapat areola sekunder.Pigmentasi areola
ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua
pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam.Selain itu, kelenjar
montgomeri menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.
e. Sekitar paha atas dan pantat
Terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut.
10. Epulis
Gusi dan mukosa (selaput lendir) menjadi mudah berdarah akibat pembuluh darah
yang melibar saat kehamilan. (maya, 2011 : 31)
11. varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan pelebaran pembuluh darah
terutama bagi wanita yang mempunyai bakat.Varises dapat terjadi disekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis serta payudara.Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang
setelah persalinan.

2). Tanda kemungkinan (probability sign)


Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh
pemerksa dengan melakukan pemeriksaan fisik pada wanita hamil. Tanda kemungkinan ini
terdiri atas hal-hal berikut ini
1. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus.Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
2. Tanda hegar
Tanda hegar adalah lunakan dan dapat ditekannya istmus uteri
3. Tanda goodel
Pada wanita hamil terjadi pelunakan serviks seperti bibir. Pada wanita yang tidak hamil
serviks seperti ujung hidung
4. Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga portio
dan serviks.
5. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris terjadi karna ovum berimplantasi pada
daerah dekat kornu sehingga daerah tersebut perkembang lebih dulu.
6. Kontraksi Braxton hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin didalam otot
uterus.Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan
delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester
ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya
sampai mendekati persalinan.
7. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban
yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
8. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest)
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human chorionic gonadotropin (hCG)
yang diproduksi oleh sinsio tropoblastik sel selama kehamilan. Hormone ini di sekresi
diperedaran darah ibu (pada plasma darah) dan di eksresi pada urine ibu.Hormone ini
dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada
hari ke 30-60.
3). Tanda pasti (positive sign)
Tanda pasti adalah langsung keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal-hal berikut ini :
1. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini dapat dirasakan oleh pemeriksa pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
2. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat vetal elektrocardiograf
(misalnya dopler) dengan stetoskop laenec, djj baru dapat didengar pada usia kehamilan
18-20 minggu.
3. Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin(kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG.
4. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

2.1.1.6 Diagnosa Kehamilan


Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan seorang wanita sedang hamil atau
tidak, bukan pemeriksaan yang dilakukan pada seorang wanita ketika ia sudah diketahui hamil.
Pemeriksaan diasnostik kehamilan pada trimester pertama dan kedua mengacu pada kombinasi
tanda-tanda tidak pasti, tanda mungkin, dan tanda pasti. Pemeriksaan ini terdiri atas anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul, serta pemeriksaan laboratorium:
1. Anamnesis
Dari anamnesis, dapat diketahui tanda-tanda berikut ini:
a. Terhentinya menstruasi/amenore
b. Mual dan muntah
c. Tingling (dilep), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran
putting susu.
d. Peningkatan frekuensi berkemih
e. Kelelahan
f. Perubahan warna pada payudara seperti menghitamnya putting serta areola primer
dan sekunder.
g. Menonjolnya kelenjar Montgomery
h. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
i. Pengeluaran kolostrum dari putting susu
j. Salivasi berlebihan
k. Tanda Chadwick
l. Quickening (gerakan janin pertama yang dirasakan) biasanya UK 16-18 minggu
m. Pigmentasi kulit seperti cloasma, striae pada payudara dan abdomen,linea nigra,
jarring-jaring pembuluh darah, dan palmar eritema.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pengeluaran kolostrum
b. Perubahan warna payudara
c. Tingling (dilep), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran
putting susu.
d. Pembesaran abdomen
e. Teraba garis janin
f. Ballottement
g. Gerakan janin
h. Bunyi jantung janin
3. Pemeriksaan pelvis
a. Pembesaran uterus
b. Perubahan bentuk uterus
c. Tanda piscaseck
d. Tanda hegar
e. Tanda goodell
f. Teraba kontraksi Braxton Hicks
g. Tanda Chadwick
4. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
a. Tes kehamilan positif
b. USG tampak keberadaan janin
c. Tampak rangka janin pada foto rontgen (X-ray film)

2.1.1.7 Diagnosa Banding Kehamilan


Pembesaran perut wanita tidak selamanya merupakn suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan
diagnose banding, diantaranya sebagai berikut.
1. Pseudosiesis (hamil palsu atau kehamilan spuria). Terdapat amenorea, perut membesar,
tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative. Uterus berukuran biasa.
Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil. Hal ini biasa
terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil. Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan
pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
2. Kistoma ovarii
a. Mungkin ada amenorea atau dating bulan terus berlangsung
b. Pertut penderita makin besar, tetapi tidak disertai tanda hamil dan uterusnya sebesar
biasa.
c. Lamanya pembesaran perut dapat melampui umur kehamilan
d. Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negative
3. Mioma uteri. Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin besar, uterusnya makin
besar, terkadang tidak merata. Akan tetapi tanda-tanda kehamilan seperti tanda Braxton
hicks dan reaksi kehamilan negative
4. Vesika urinaria dengan retensio urine. Uterus memiliki ukuran seperti pada umumnya,
tanda-tanda kehamilan, dan reaksi kehamilan negative.
5. Hematometra
a. Terlambat dating bulan yang dapat melampaui umur kehamilan
b. Perut terasa sakit setiap bulan
c. Terjadi tumpukan darah dalam rahim
d. Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.
e. Sebab himen in perfora

2.1.1.8 komplikasi kehamilan


1) komplikasi kehamilan muda
a) Abortus
Menurut maya, 2011 : 132 Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin
mencapai usia kehamilan sebelum janin mencapai usia kehamilan 22 minggu.
Berikut ini jenis abortus
Abortus imminens
Abortus insipiens
Abortus inkomplet
Abortus komplet

b) Kehamilan Mola Hidatidosa


Kehamilan ini merupakan proliferasi abnormal dari villi khorialis
c) Kehamilan Ektopik terganggu
Merupakan kehamilan dengan implantasi terjadi di luar uterus.Tuba fallopi
merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih
dari 90%). Tanda dan gejalanya sangatlah bervariasi bergantung pada pecah atau
tidaknya kehamilan tersebut. Alat penting yang dapat digunakan untuk
mendiagnosa adalah USg.
d) Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi karena kehamilan dan hipertensi
kromik (meningkatnya tekanan darah sebelum usia kehamilan 20 minggu). Nyeri
kepala, kejang, dan hilangnya kesadaran sering berhubungan dengan hipertensi
dalam kehamilan. Keadaan lain yang dapat mengaibatkan kejang ialahepilepsi,
malaria, trauma kepal, meningitis, dan ensefalitis.
Jika tekanan diastolic > 90 mmHg pada dua pemeriksaan berjarak 4 jam atau
lebih,diagnosanya adalah hipertensi. Pada keadaan urgen, tekanan diastolic 110
mmHg dapat dipakai sebagai dasar diagnosis, dengan jarak waktu pengukuran <
4 jam.
Jika hipertensi pada kehamilan > 20 minggu, pada persalinan, atau dalam
48 jam sesdudah perslinan, diagnosisnya adalah hipertensi dalam
kehamilan.
Jika hipertensi terjadi dalam kehamilan < 20 minggu maka diagnosanya
adalah hipertensi kronik
Tabel diagnosis nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang atau koma dan hipertensi
Gejala dan Tanda yang Selalu Gejala dan Tanda yang kadang Diagnosis
Ada Ada
Tekanan diastolic 90 mmHg Hipertensi kronik
pada kehamilan < 20 minggu
Tekanan diastolic 100 150 Hipertensi kronik dibarengi
mmHg ( dua kali pengukuran dengan preeklamsia ringan
berjarak 4 jam) pada
kehamilan < 20 minggu
protein urine< ++
Tekanan diastolic 90-110 Hipertensi dalam kehamilan
mmHg dua kali pengukuran
berjarak 4 jam pada kehamilan
>20 minggu proteinuria -
Tekann diastolic 90-100 Preeklamsia ringan
mmHg (dua klai pengukuran
berjarak 4jam) pada
kejhamilan > 20 minggu,
proteinuria ++
Tekanan diastolic >110 pada Hiperrfleksia, nyeri kepala Preekalmsi berat
kehamilan > 20minggu (tidak hilang dengan istirahat),
proteinurianya >+++ penglihtan kabur, oliguria (<
400 ml/ 24 jam), nyeri
abdomen atas (epigastrium),
edema paru
Kejang tekanan diastolic > 90 Koma, sama seperti Eklamsia
mmHG pada kehamilan preeklamsi berat.
>20minggu proteinuraianya
>++,
Trimus Kaku kuduk, punggung Tetanus
melengkung, perut kaku,
spasme spontan
Kejang Epilepsy
Riwayat kejang sebelumnya,
tekanan darah normal
Demam, menggigil atau rigor, Limpa membesar Malaria
nyeri kepala, nyeri otot sendi
Demam Kejang jaudience Malaria dengan komplikasi
Menggigil/rigor
Nyeri kepala
Nyeri otot sendi
Koma
Anemia
Nyeri kepala Kejang Meningitis atau ensefalitis
Kaku kuduk Gelisah
Fotofobia Koma
Demam
Nyeri kepala Muntah Migrain
Penglihatan kabur

e) Nyeri Perur Bagian Bawah


Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atu kurang. Hal ini mungkin gejala
utama pada kehamilan ektopik atau abortus.
Diagnosis nyeri perut pada kehamilan muda
Gejalan dan Tanda yang Gejala dan Tanda yang Diagnosa
Selalu Ada Kadang Ada
Nyeri perut, tumor adneksa Masa tumor di perut bawah, Kista ovarium
pada periksa dalam perdarahan vaginal ringan
Nyeri perut bawah, demam, Perut membengkak, anoreksia, Apendisitis
nyeri lepas mual/muntah, ileus paralitik,
lekositosis, tumor (-), nyeri di
atas McBurney
Disuria, sering berkemih, Nyeri retro/suprapublik Sistitis
nyeri perut
Disuria, demam Nyeri retro/suprapubik, nyeri Pielonefritis
tinggi/menggigil, sering pinggang, sakit di dada,
berkemih, nyeri perut anoreksia, mual/muntah
Demam, nyeri perut bawah, Nyeri lepas, perut kembung, Pielonefritis
bising usus (-) anoreksia, mual/muntah, syok
Nyeri perut, perdarahan Pingsan, tumor adneksa nyeri, Kehamilan ektopik
sedikit, serviks tertutup, uterus amenore, serviks nyeri goyang
sedikit besar, uterus lunak

2) Tanda Bahaya Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Lanjut


a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan dinamkan
perdarahan intrapartum sebelum kelahiran.Perdarahan pada akhir kehamilan, perdarahan
yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai
dengan rasa nyeri.Perdarahan seperti ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsi placenta.
Diagnosis perdarahan antepartum
Gejala dan Tanda Faktor Predisposisi Penyakit Lain Diagnosis
Utama
Perdarahan Grande multipara Syok Plasenta previa
Perdarahan
tanpa nyeri,
usia gestasi > setelah koitus
Tidak ada
22 minggu
kontraksi
Darah segar/ uterus
Bagian
kehitaman
terendah janin
dengan
tidak masuk
bekuan
Perdarahan PAP
Kondisi janin
dapat terjadi
normal atau
setelah miksi
terjadi gawat
atau defekasi,
janin
aktivitas fisik,
kontraksi
Braxton
Hicks, atau
koitus
Perdarahan Hipertensi Syok yang Solutio placenta
Versi luar
dengan nyeri tidak sesuai
Trauma abdomen
intermitten Polihidramnion dengan jumlah
atau menetap Gemelli darah yang
Warna darah Defisiensi gizi keluar (tipe
kehitaman dan tersembunyi).
cair, tetapi Anemia berat
mungkin ada Melemah atau

bekuan jika hilangnya

solusio gerak janin


Gawat
relative baru
Jika ostium janin/hilangny

terbuka, a DJJ
Uterus tegang
terjadi
dan nyeri
perdarahn
berwarna
merah segar

Perdarahan Riwayat SC Syok atau Rupture uteri


intraabdomina Partus lama atau takikardia
l dan atau Adanya cairan
kasep (lewat
vaginal bebas
waktunya)
Nyeri hebat Disproporsi intraabdomina
sebelum kepala/fetopelvis l
Kelainan letak/ Hilangnya
perdarhan dan
syok, yang presentasi gerak dan DJJ
Persalinan Bentuk uterus
kemungkinan
traumatik abnormal atau
hilang setelah
konturnya
terjadi
tidak jelas
regangan Nyeri
hebat pada raba/tekan
perut bawah dinding perut
(kondisi ini dan bagian-
tidak khas) bagian janin
mudah
dipalpasi
Perdarahan Solusio placenta Perdarahan Gangguan
Janin mati dalam pembekuan darah
berwarna gusi
rahim Gambaran
merah
Uji Eklampsia memar bawah
Emboli air ketuban
pembekuan kulit
darah tidak Perdarahan

menunjukkan dari tempat

adanya bekuan suntikkan dan

darah setelah jarum infuse

tujuh menit
Rendahnya
factor
pembekuan
darah,
fibrinogen,
trombosit,
fragmentasi
sel darah
merah.

b. Sakit Kepala yang Hebat dan Menetap


Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadang disertai dengan penglihatan
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia
c. Perubahan Visual secara Tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)
Karena perubahan hormonal dalam kehamilan mengakibatkan perubahan kecil pada
ketajaman visual ibu.Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang dan
berbintik-bintik.Biasanya juga disertai sakit kepala yang hebat.Perubahn visual mendadak
mungkin merupakan suatu tanda pre-eklampsia.
d. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal.Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamtan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini
berarti apendisitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantung empedu iritasi uterus, abrupsi plasenta, ISK dan lain-lain

Tabel Diagnosis nyeri perut pada akhir kehamilan dan pascapersalinan


Gejala dan tanda yang selalu Gejala dan tanda yang kadang Diagnosis kemungkinan
ada ada
Teraba his Pembukaan dan Kemungkinan persalinan
Lender bercampur preterm
pelunakan serviks
darah (show) sebelum Perdarahan pervagianl
37 minggu ringan
Teraba his Pembukaan dan Kemungkinan persalinan
Lender bercampur preterm
pelunakan serviks
darah (show) Perdarahan pervagianl
sesudah37 minggu ringan
Nyeri perut hilang Syok Solusio plasenta
timbul atau menetap Uterus terasa
Perdarahan setelah
tegang/lemas
kehamilan 22 minggu Gerakan janin yang
(dapat tertahan dalam berkurang/tidak ada
uterus) Gawat janin/tidak
adanya DJJ
Nyeri perut (dapat Syok Rupture uteri
berkurang setelah Distensi

ruptur) abdomen/adanya
Perdarahan cairan bebas
Kontur uterus
(intraabdomen dan
atau per vaginam) abnormal
Abdomen terasa lemas
Bagian janin teraba
dengan mudah
Gawat janin/tidak
adanya DJJ
Denyut jantung ibu
yang cepat
Nyeri perut Riwayat keluarnya Amnionitis
Secret vagina cair dan cairan
berbau setelah Uterus teraba lunak
kehamilan 22 minggu DJJ cepat
Demam/menggigil Perdarahan
pervaginam ringan
Nyeri perut Nyeri Sistitis
Disuria suprapubik/retropubik
Frekuensi dan urgensi
miksi yang meningkat
Disuria Nyeri Pielonefritis akut
Nyeri perut suprapubik/retropubik
Demam Nyeri pinggang
tinggi/mengigil Nyeri daerah rusuk
Frekuensi dan urgensi Anoreksia
miksi yang meningkat Mual/muntah
Nyeri perut bawah Distensi abdominal Apendisitis
Demam tidak tinggi Anoreksia
Nyeri lepas Mual/muntah
Ileus paralisis
Peningkatan sel darah
putih
Tidak teraba massa
pada perut bawah
Lokasi nyeri lebih
tingg dari yang
diharapkan
Nyeri perut Perdarahan Metritis
Demam/mengigil pervaginam ringan
Lokia dengan pus dan Syok
berbau
Uterus terasa lunak
nyeri perut bawah dan respon buruk terhadap Abses pelvis
distensi antibiotika
demam pembengkakan di
tinggi/menggigil yang adneksa atau pada
menetap kavum douglasi
uterus terasa lunak pus dari kuldosentesis
nyeri perut bawah nyeri lepas Peritonitis
demam tidak distensia abdomen
anoreksia
tinggi/mengigil
bising usus tidak mual/muntah
syok
terdengar
nyeri perut teraba massa lunak Kista ovarium
massa adneksa pada pada perut bagian
pemeriksaan dalam bawah
perdarahan
pervagianam ringan

e. Bengakak pada muka dan tangan


Hampir separuh dari ibu-ibu mengalami bengkak yang normal pada kaki yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat
atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau preeklamsia.
f. Bayi kurang bergerak
Ibu mulai merasakan pergerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal.Jika sedikit 3kali dalam periode 3 jam. Gerakan
bayi akan lebih mudah teasa jika berbaring atau beritirahat dan jika ibu makan dan
minum denga baik.

3) Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan


Akibat perubahan kondisi fisik dan psikologis ibu selama hamil, timbul ketidaknyamanan
yang umun terjadi dalam masa kehamilan. Berikut ini daftar beberapa ketidaknyamana selama
hamil, penyebab, dan cara meringankan gejal tersebut.
Ketidaknyaman Muncul penyebab Cara meringankan Tanda bahaya
an (keluhan) pada usia / menjegah
kehamilan
Rasa Pada awal Peningkatan kadar Hindari bau yang Penambahn
mual/muntah kehamiala hormon kehamilan menyengat berat badan
hCG, estrogen dan Makan
n, puncak biskuit yang tidak
terjadi progesteron. atau roti kering memadai
antara Relaksasi otot halus sesudah bangun Penurunan bera

minggu 5 dilambung dan usus tidur pagi hari badan


halus Makan sedikit Terdapat tanda-
12
Keletihan sedikit tetapi tanda kurang
Peradangan pada sering gizi
lambung Duduk tegak Muntah yang
setelah selesai berlebihan
makan sehingg
Hindari minum mengganggu
kopi, teh, coklat ibu beraktivitas
dan cola
Bercak bercak 4 6 bulan Cenderung Gunakan
di wajah terjadi akibat losion/kre
(cloasma) faktor m
keturunan pelembab
Meningkatan pelindung
kadar hormon kulit yang
estrogen dan non alergi
progesteron (mengandu
merangsang ng SPF)
melanogenetik
Sering buang air Trimester Tekanan Segera Terdapat
kecil (BAK) ke-1 dan uterus/rahim pada berkemih jika tanda infeksi
terutama ke-3 kandung kemih terasa ingin saluran kemih
dimalam hari Kadar natrium kencing (sakit ketika
(noktiria) meningkat Perbanyak berkemih
didalam tubuh minum air [disuria],
Air dan natrium putih disiang kencing
tertahan dikaki hari sedikit
selama siang hari, Jangan
[oliguria <30
Pada malam hari kurangi
cc/jam)]
terdaat alidan minum di
darah balikvena malam hari,
sehingga kecuali jika
meningkatkan sudah
jumlah urine. menggangu
tidur dan
menyebabkan
keletihan.
Mengidam Trimester Kekurangan zat Ibu tudak Penambahan
makanan (pica) ke-2 kapur dan zat besi haris berat badan
Persepsi wanita khawatir, yang tidak
untuk mengurangi asalkan memadai
rasa mual dan Penurunan
cukup bergizi
muntah dan makanan berat badan
Terdapat
yang
tanda kurang
idamkan gizi (Mal
adalah nutrisi)
makanan
yang sehat

Keputihan Selama Menebalnya Tingkatkan Jika sangat


kehamilan selaput lendir kebersihan banyak,
(mukosa) vagina dengan berbau busuk
Peningkatan mandi setiap dan berwarna
roduksi lendir dan hari kuning/abu
kelenjar organ Cuci abu/hijau
kewanitaan kemaluan Disertai
(endoseservikal) setiap selesai pengeluaran
karena berkemih dan cairan bening
peningkatan defekasi (air ketuban)
hormon estrogen dengan air Bercampur

yang bersih darah


Gatal gatal
dari atas
pada vagina
kebawah
Ganti celana yang

dalam setiap mengganggu

terasa lembab
atau basah
Kenakan
celana dalam
yang terbuat
dari katun
Konstopasi Trimester Peningkatan Tingkatkan Rasa nyeri
(sembelit) ke-2 dan kadar progesteron pemasukan hebat diperut
ke-3 Tidak dapat
yang cairan dan
menyebabkan serat didalam buang

peristaltik usus diet angin(flatus)


Banyak Terasa nyeri
mengembang
Peningkatan minum air diperut
aktivitas usus putih dikanan
Lakukan bawah(apendi
kerena relaksasi
latihan senam k)
usus halus
Penyerapan air di hamil Tidak
kolon meningkat defekasi lebih
Tekanan dari dari 5 hari
uterus yang
membesar pada
usus

Kram pada kaki Setelah Ketidak Kurangi Nyeri hebat


usia seimbangan rasio konsumsi pada kaki dan
kehamilan antara kalsium susu yang berwarna
24 minggu atau fosfor kandungan kemerahan
Perubahan fosfor tinggi
kalsium yang Berlatih
rendah akibat dorsofleksi
perubahan sistem pada kaki u
pernafasan tuk
Tekana uterus merengangak
yang mingkat an otot
pada saraf Konsumsi
Keletihan suplemen
Sirkulasi darah
yang
ketungkai
mengandung
berkurang
kalsium dan
tidak
mengandung
fosfor
Bengkak pada Trimester Peningkatan Hindari posisi Muncul pada
kaki ke-2 dan kadar natrium berbaring muka dan
ke-3
disebabkan oleh telentang tangan
pengaruh Hindari posisi (dikhawatirka
hormonal berdiri untuk n terjadi
Peningktan yang lama preeklampsia/
Ketika duduk
sirkulasi darah darah tinggi)
pada ekstremitas usahakan kaki Jika disertai
bawah (kaki) tidak gejala
Tekanan dari menggantung anemia,
pembesaran protein urine
uterus pada vena dan hipertensi
pelviks ketika
duduk atau vena
kava inferior
ketika berbaring
Gusi berdarah Trimester Hormon Berkumur Perdarahan
(epulsi) ke-2 estrogen air asin berlebihan
Terdapat
meningkatkan (garam)
Jaga luka pada
aliran darah ke
rongga mulut kebersihan gusi,

dan gigi dengan apalagi

mempercepat menggosok kalau

laju pergantian gigi secara bernanah


teratur Bengkak
sel pelapis gusi
Perdaran darah Gunakan yang nyeri

kegusi sikat gigi pada gusi

meningkat dan yang halus

terdapat banyak dan tidak

pembuluh darah menyikat

halus gigi secara


Jaringan di gusi kuat
menipis
sehingga mudah
bengkak dan
rapuh
Susah tidur Trimester Perubahan pola Sebelum Keletihan
(insomnia) ke-2 tidur tidur yang
terutama Bangun tengah lakukan berlebihan
ke-3 malam akibat Lesu,
senam
ketidak hamil murung dan
nyamanan Mandi air tidak
pembesaran hangat, beresemang
rahim, minum at
berkemih di minuman Tidak bisa

malam hari, hangat beraktivitas

sesak nafas, (susu atau


rasa panas di teh dengan
perut, kram dan susu)
cemas Tidur
dengan
posisi
miring ke
kiri
Jantung Selama Peningkatan Hindari Berdebar
berdebar debar kehamilan pompa jantunng kelelahan terus
(curah jantung) Segera menerus,
Gangguan beristirahat parah atau
sistem saraf duduk atau yang
simpati berbaring mendahului
miring ke pingsan
kiri atau jatuh
Panas perut Trimester Produksi Makan
(heart bunr) ke-2 dan progesteron sedikit,
ke-3 yang meningkat tetapi sering
Kemampuan Hindari
gerak dan tonus mengkonsu
otot pencernaan msi
yang menurun makanan
Pergeseran berlemak
lambung akibat terlalu
pembesaran banyak,
uterus gorengan
dan pedas.

2.1.1.9 Prognosa Kehamilan


Perubahan dan anatomi fisiologi ibu hamil
1) Sistem reproduksi
1. Uterus
Ukuran
Rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperflasi otot polos rahim, serabut-serabut
kolagennya menjadi higroskopik, endometrium menjadi desi dua.Ukuran
kehamilan pada cukup bulan adalah 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari
4000cc.
Berat
Berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000gram.Pada akhir kehamilan (40
minggu).
Bentuk dan konsistensi
Pada bulan-bulan pertama bentuk rahim seperti telur ayam. Pada kehamilan 2
bulan sebesar telur bebek. Pada kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada
kehamilan 4 bulan berbentuk bulat. Saat usia kehamilan 5 bulan rahim teraba
seperti berisi cairan ketuan dan dinding rahim terasa tipis.
Posisi rahim
a. Pada permulaan kehamilan, dalam antefleksi atau retrofeksi.
b. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
c. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati.
d. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen
rongga abdomen kanan dan kiri.
Vaskularisasi
Arteri uterin dan arteri ovatika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak
cabangnya.Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan.
a. Pada kehamilan 16 minggu, cavum ureti seluruhnya diisi oleh amnion dimana
desidua kapsularis dan desiduavera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi
fundus uteri terletak pada simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk
seluruhnya.
b. Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari dibawah pusat.
c. Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terletak setinggi pusat.
d. Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari diatas pusat.
e. Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri terletak pada prosessus
sifoideus.
f. Pada kehamilan 40 mingg, tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan,
tetapi melebar kesamping yaitu terletak dipertengahan pusat dan prosessus
sifoideus.
2. Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) yang disebut dengan
tanda goodel.Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan bnyak cairan
mucus.Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livid yang disebut tanda Chadwick.
3. Saat ovulasi terhenti masih terdapat corpus luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta yang terambil alih pengeluaran estrogen dan progenteron (kira-kira pada
kehamilan 16 minggu). Kadar relaksin disirkulasi maternal dapat ditentukan dan
meningkat dalam trimester pertama. Relaksin mempunyai pengaruh menangkan
hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
4. Vagina dan vulva mengalami perubahan terlihat lebih merah atau kebiruan karena
pengaruh estrogen. warna livid pada vagina atau portio serviks disebut tanda
Chadwick.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastis dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba
bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
6. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat.Dapat teraba nodul-
nodul akibat hipertropi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.
Hiperpigmentasi pada putting susu dan areola payudara. Jika diperas akan keluar air
susu (colostrum berwarna kuning). Perkembangan payudara ini terjadi karena
pengaruh hormon estrogen, progesterone dan somatomamotropin.
1. Fungsi hormone yang mempersiapkan payudara untuk memberian ASI, antara lain
sebagai berikut :
a. Estrogen
Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara
tampak makin besar.
Tekanan saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebankan rasa
sakit pada payudara
b. Progesterone
Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
Menambah sel asinus
c. Somatomamotropin
Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan
laktoglobulin.
Peminbunan lemak sekitar alveolus payudara
2. Perubahan payudara pada ibu hamil
a. Payudara menjadi lebih besar
b. Areola payudara semkain hitam karna hiperpigmentasi
c. Glandula Montgomery makin tampak menojol di permukaan areola mamae
d. Pada kehamilan diatas 12 minggu dari putting susu akan keluar cairan putih
jernih (kolustrum)
e. Pengeluaran ASI belum terjadi karena prolaktin di tekan oleh PIH (prolactin
Inhibiting Hormone)
f. Setelah persalinan, dengan dilahirakannya plasenta, maka pengaruh estrogen,
progesterone dan somatomamotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga
prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi
7. Peningkatan berat badan selama hamil

Berat badan sebelum hamil BMI Kenaikan BB Total yang


(BB/TB(m)) Dianjurkan (kg)
Berat badan kurang (underweight) <19,8 12,5-18
Berat badan normal (normal weight) 19,8-26,0 11,5-16
Berat badan berlebihan (overweight) 26,0-29,0 7-11,5
Obesitas >29,0 <6,8

8. Fisiologi Sistem Kardiovaskuler


Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15
denyut per menit pada kehamilan.Oleh karena diafragma makin naik selama
kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas. Besarnya perubahan-perubahan ini di
pengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus , kekuatan otot-otot abdomen dan konfigurasi
abdomen, serta toraks. Besar dari jantung bertambah sekitar 12% dan meningkatkan
kapasitas jantung sebesar 70-80 ml.
Trimester I
Sikulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta,
uterus yang membesar dengan pembuluh darah yang membesar, serta mamae dan
alat-alat lain yang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Hormone estrogen
menyebabkan perkembangan pembuluh pembuluh darah baru. Volume darah total
dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama (kenaikan volume
darah 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu 30%). Kenaikan
plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.
Trimester II
Ukuran jantung membesar karan ada peningkatan beban kerja yang disebabkan oleh
meningkatnya curah jantung.hal ini disebabkan oleh pengaruh hormone progesteron
dinding-dinding pembuluh darah mengalami relaksasi dan membesar, serta pembuluh
darah serta kapiler bertambah sehinggacurah jantung bertambah 30%.Curah jantung
yang meningkat mengakibatkan turunnya sedikit daya tahan tubuh. Bertambahnya
hemodelusi darah mulai tampak sekitar umur kehamilan 16 minggu.
Trimester III
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam pengeenceran darah. Hemodilusi
mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu, serum darah dan volume
darah juga bertambah sebesar 25-30%
Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir semua
organ dalam tubuh, maka akan terlihat adanya perubahan yang signifikan pada system
kardiovaskuler
Jantung
Perubahan-perubahan pada jantung adalah sebagai berikut
1. Curah jantung, jumlah darah yang dikeluarkan dari jantung permenit
meningkatkan 30-50% karena adanya peningkatan volume darah.
2. Sebagai besar dari peningkatan curah jantung terjadi karena peningkatan
stroke volume, jumlah darah yang dikeluarkan perdetakan jantung.
3. Namun ada juga yang dipengaruhi oleh peningkatan detak jantung sekitar
15%
4. Pada wanita dengan ukuran jantung yang kecil atau dengan badan besar, detak
jantung akan meningkat sekitar 90-100 detakan/denyut permenit dan mereka
juga mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan kardiovaskular dalam
kehamilan.
Tekanan Darah
penurunan tahanan vaskuler perifer selama kehamilan terutama disebabkan
karena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormon progesteron.
Penurunan tersebut mengakibat penurunan tekanan darah selama usia
kehamilan pertama. Ada sedikit penurunan pada sistolik (5-10 mmHg) dan
diastolik (10-15 mmHg). Tekanan darah sedikit demi sedikit akan naik ke
level sebelum hamil pada saat usia kehamilan lanjut (aterm). (vivin dan
tri,2010:95)
9. Sistem Respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru
meningkat sedikit selama hamil. Seorang waniat hamil selalu mengunakan napas
dada.
10. Saluran pencernaan
Rongga Mulut
Saliva mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan akbat nause.
Gusi dapat menjadi hiperemisis dan melunak, kadang berdarah apabila hanya karena
cedera ringan. Pembengkakan gusi sangat vaskuler disebut epulis kehamilan.
Keadaan tersebut disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat atau
kadang terjadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami defisien
vitamin C.
Motilitas Saluran Gastronintestinal
Hormon estrogen membuat pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat
menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung
terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari yang disebut
morning sickness. Muntah yang terjadi pada ibu hamil disebut emesis gravidarum.
Apabila muntah berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari disebut
hipereesis gravidarum.
Lambung dan Esofagus
Usus Kecil, Besar dan Apendiks
Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang (relaksasi otot-
otot polos) sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang
telah dicerna lebih lama di dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorpsi, tetapi
dapat menimbulkan konstipasi dimana hal ini merepakan salah satu keluhan dari
ibuhamil. Konstipasi dapat juga terjadi karena kurangnya aktivitas/senam dan
penurunan intake cairan.
11. Fisiologi Sistem Integumen
Tingginya kadar hormonal pada wanita hamil menyebakan peningkatan pigmentasi
yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap atau hitam. Linea alba adalah
garis putih tipis yang membentang dari simfisis pubis sampai umbilikus, dapat
menjadi gelap yang biasa disebut linea nigra. Tingginya kadar hormon yang
tersikulasi dalam darah dan peningkatan regangan pada kulit abdomen, paha dan
payudara akan timbul garis garis yang berwarna merah muda atau kecoklatan yang
dikenal dengan striae gravidarum. Pada kulit terdapat deposit pigmen dan
hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh
Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah
satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang terdapat pada
dahi, pipi, dan hidung yang disebut chloasma gravidarum.
12. Kebutuhan psikologi
Trimester I
Pada trimester pertama, seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
menyakinkan bahwa dirinya memnag sedang hamil. Setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akan selalu diperhatiakan dengan seksama. Oleh karna perutnya
masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang munhkin
diberitahukannya kepada oarng lain atau dirahasiakannya.
Trimester II
Trimester kedua ini ibu merasa lebih tenang dan stabil, kesanggupan mengatur diri
lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai tebiasa
dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum
menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang
kehamilan.
Trimester III
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
orang tua. Keluarga mulai menduga-duga jenis kelamin bayinya (apakah laki-laki
atau perempuan) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga sudah
memilih sebuah nama untuk bayinya.

2.1.1.10 Penatalaksanaan
Jadwal pemeriksaan ibu hamil
1) Pemeriksaan pertama kali pada petugas kesehatan yang ideal adalah sedini
mungkin yakni saat haid terlambat 1 bulan.
2) Pemeriksaan ulang 1 kali sebelum usia kehamilan memasuki 28 minggu (7 bulan).
3) Pemeriksaan selanjutnya setiap 2 minggu yaitu saat usia kehamilan memasuki 32
minggu (8 bulan)
4) Pemeriksaan khusu jika terdapat keluhan-keluhan
Asuhan yang dilakukan pada ibu hamil kunjungan awal adalah sebagai berikut :
a) Membangun hubungan saling percaya antara ibu dan bidan. Untuk mempermudah dalam
pemberian asuhan kepad a ibu.
b) Melakukan pengkajian/pemeriksaan terhadap tingkat kesehatan ibu dengan secara tepat
dan lengkap, yaitu :
Dalam memberikan asuhan terhadap ibu hamil telah ada standar asuhan yang harus
dilakukan.Asuhan yang diberikan merupakan standar minimal 10T antara lain : Timbang
berat badan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, ukur status kesehatan
(LILA), ukur tinggi fundus uteri, periksa detak jantuk janin, pemberian tetanus toxoid
(TT) lengkap, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap
penyakit menular seksual, temu wicara (sulistyawati, 2009).
1) Tinggi badan
Pada wanita hamil yang pertama kali perlu di lakukan pengukuran tinggi badan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui tinggi badan ibu dan membantu menegakkan diagnosis.
Pengukuran tinggi badan digunakan sebagai dasar perbandingan terhadap perubahan-
perubahan relative seperti nilai berat dan lingkar lengan atas.
2) Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting. Berat badan juga
merupakan indicator terbaik untuk menilai keadaan gizi. Penimbangan berat badan
dilakukan untuk mengetahui berat badan ibu, mengetahui naik/turunnya berat badan,
membantu menegakkan diagnosis dan menentukan dosis obat. Serta untuk memantau
perkembangan janin dan keadaan ibu. Kenaikan berat badan normal 9-14 kg.
kenaikan berat badan normal 0,5 kg perminggu jika kenaikan 1kg perminggu perlu
diwaspadai terjadinya preeklamsia.
3) Tanda-tanda vital
Dalam keadaan normal, tekanan darah sistolik 110 mmHg dan diastolic 80 mmHg.
Bila melebihi dari angka tersebut maka perlu diwaspadai terjadinya pre eklamsia.
4) Pemeriksaan payudara
Simetris atau tidak, ada benjolan atau tidak, bentuk putting, areola mamae,
pengeluaran kolostrum, kebersihan putting susu dan areola.

5) Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan ini dilakukan dengan palpasi, maka akan diperoleh mengenai ukuran
dan bentuk uterus.
6) Pemeriksaan genetalia
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan ginekologi
dan inspekulo (daerah vulva dan porsio)
7) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya oedema, varises dan reflek
patella.
8) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan untukmemastikan kesehatan ibu dalam
kondisi normal atau tidak. Serta untuk memastikan adanya kehamilan atau tidak.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan pada kunjungan awal adalah tes Hb dan golongan
darah, tes urine, dan tes PITCT.
c) Mengidentifikasi factor resikodengan mengkaji riwayat kesehatan ibu masa lalu dan
sekarang
d) Memberi kesempatan pada ibu dan keluarga untuk mendiskusikan tentang keluhan atau
kekhawatiran tentang kehamilan saat ini, proses persalinan serta masa nifas.
Asuhan kehamilan pada kunjungan ulang :
1) Mengevaluasi dan Melakukan pemeriksaan lebih lanjut penemuan masalah yang
terjadi serta pemeriksaan yang perlu dilakukan pada wanita hamil:
a) Kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan
kelahiran, kegawatdaruratan, dan pemeriksaan fisik yang terfokus.
b) Pada tahap ini dilakukan beberapa intervensi pada beberapa masalah yang terjadi
serta aspek-aspek yang menonjol pada kehamilan.
2) Mengevaluasi data dasar :
Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar dengan mempertimbangkan hasil
pemeriksaan pada kunjungan pertama untuk menegakkan diagnose. Data dasar yang
dikaji adalalah sebagai berikut :
a. Amenore : Dikaji sebagai diagnosis kehamilan
b. Tanggal menstruasi terakhir : dikaji sebagai diagnosis kehamilan serta untuk
menentukan taksita hari pertama kelahiran
c. Keluhan yang disampaikan klien : dikaji untuk menentukan konseling yang tepat
yang diberikan kepada klien.
d. Hasil pemeriksaan fisik : dikaji sebagai dengan tujuan sebagai data
pendukung dalam diagnosis kehamilan. Pemeriksaan isik yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1) Kenaikan BB
2) Cholasma gravidarum
3) Perubahan pada payudara
4) Linea nigra
5) Tanda Chadwick
6) Tanda hegar
7) Test urine (tes HCG)
3) Pengkajian data focus
a) Riwayat
Menanyakan pada klien keluahan/ masalah apa yang timbul sejak kunjungan
terakhirnya.
b) Deteksi ketidak nyamnan dan komplikasi
Menanyakan keluhan-keluhan yang dialami ibu serta tanda bahaya yang mungkin
dialami ibu.
c) Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan tekanan darah.
b) Mengukur TFU (menggunakan tangan jika usia kehamilan < 12 minggu dan
menggunakan metline jika usia kehamilan > 12 minggu) untuk memantau
perkembangan janin.
c) Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kemungkinan kehamilan
ganda, serta mengetahui presentasi, letak, posisi, dan penurunan kepala (jika usia
kehamilan > 36 minggu)
(4) Pemeriksaan laboratorium
a) Protein urine
b) Glukosa urine
5) Mengembangkan rencana sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kehamilan.
(1) Menjelaskan mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya.
(2) Sesuai denggan usia kehamilan ajarkan ibu tentang materi pendidikan kesehatan
pada ibu hamil.
(3) Diskusikan mengenai rencana persiapan kelahiran dan jika terjadi
kegawatdaruratan.
(4) Ajari ibu untuk mengenal tanda tanda bahaya, pastikan ibu untuk memahami apa
yang dilakukan jika menemukan tanda bahaya.
(5) Buat kesepakatan untuk kunjungan berikutnya.
Teori Asuhan Kebidanan
Tanggal pengkajian :
Tempat pengkajian :
Pengkaji :
IDENTITAS
Nama, umur, ras/suku, agama, pekerjaan, pendidikan dan alamat. Maksudnya pertanyataan ini
adalah untuk identifikasi (mengenal) penderita dan menentukan asuhan yang akan diberikan.
Umur juga hal yang penting karena ikut menentukan pronosis kehamilan. Kalau umur terlalu
lanjut atau terlalu muda, maka persalinan lebih banyak resikonya. (ummi, 2010 : 87)
Nama :
Umur :
Agama :
Suku/bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
SUBJEKTIF
1) Keluhan utama
Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik yang diungkapkan dengan kata kata
sendiri (ummi, 2010 : 87)
2) Riwayat kesehatan
(1) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan yang lalu membantu dalam mengindentifikasi kondisi kesehatan
yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi baru lahir (Ai yeyeh dkk, 2009 : 147)
(2) Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan/penyakit yang diderita sekarang seperti ada tidaknya masalah
kardiovaskuler, hipertensi, diabetes, malaria, PMS, HIV/AIDS dapat membantu
dalam mengindentifikasi kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan
serta asuhan yang akan diberikan (Ai yeyeh, 2009 :147)
(3) Riwayat kesehatan keluarga
3) Riwayat menstruasi
Anamnesis haid memberikan kesan tentang faal alat reprodi\uksi/kandungan seperti,
umur menarche, frekuensi, lamanya, HPHT untuk menentukan usia kehamilan, perdaraha
terus disfungsional dan penggunaan produk sanitasi (misalnya celana dalam dan
pembalut). (ummi, 2010 :89)
4) Riwayat obstetri
Masalah obstetri, medis dan sosial yang lain, dalam kehamilan (preeklampsia), dalam
persalin (drip oksitosin), dalam nifas (perdarahan), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi,
kelainan kongenital bayi, status bayi saat lahir (hidup dan mati) jika meninggal apa
penyebabnya. Pertanyaan ini sangat mempengaruhi pronosis persalinan dan pimpinan
persalinan, karena jalanny persalinan yang lampau adalah hasil ujian dari segala faktok
yang mempengaruhi persalinan. (ummi, 2010 :89)
5) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebelum dan sewaktu hamil
(1) Pola nutrisi
(2) Pola eliminasi
(3) Pola istirahat
(4) Personal hygine
(5) Pola seksual
(6) Pola aktivitas
(7) Psikososiospiritual

OBJEKTIF
Data objektif merupakan data yang dikumpulkan dengan cara melakukan
pemeriksaan pada pasien. Data objektif ini dilakukan sebagai pembuktian
terhadap data subjektif untuk dapat menenukan diagnose. Data yang
dikumpulkan adalah sebagai berikut:
1) Keadaan umum dilakukan untuk mengetahui keadaan secara umum
pasien dan tanda-tanda fisik hendaknya tidak ada masalah:
1) pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan darah
Tekanan darah ibu harus diperiksa setiap kali pemeriksaan
kehamilan. Tekanan diastolic merupakan indicator untuk
prognosis pada penanganan hipertensi dalam kehamilan. Tekanan
darah normal pada orang dewasa adalah tekanan sistolik 110
mmHg dan tekanan diastolic 80 mmHg (Kusmiyati, 2007).
b. Pemeriksan nadi
pemeriksaan nadi digunakan untuk menilai system kardiovaskuler.
Tiga komponen yang harus diketahui adalah pada pemeriksaan
ini frekuensinya, teratur tidaknya, dan isinya. Frekuensi nadi
normal untuk orang dewasa adalah antara 60-90 kali permenit
(Kusmiyati, 2007).
c. Pemeriksaan pernafasan
Pemeriksaan pernafasan dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui system fungsi pernafasan yaitu mempertahankan
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru dan
pengaturan keseimbangan asam basa (Kusmiyati, 2007).
d. Pemeriksaan suhu
Pengukuran suhu tubuh dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kedaan suhu tubuh. Suhu tubuh normal 36,50C sampai
37,50 C (Kusmiyati, 2007)..
2) Pemeriksaan Fisik Pasien
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian
tubuh dari kepala sampai kaki. Pemeriksaan fisik ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu dan janin,
serta perubahan pada yang terjadi pada suatu pemeriksaan berikutnya.
Pada umumnya tubuh manusia bersifat simetris. Simeteris berarti ada
kesamaan bentuk garis, ukuran, warna dan letak bagian tubuh yang
bersebelahan (Kusmiyati, 2007). Pemeriksaan fisik yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Wajah : tidak pucat/kuning, apakah ada cloasma atau tidak,
apakah ada pembengkakan palpebrae
b. Mata : melihat gerakan bola mata, sclera ikterik atau
tidak, konjungtiva pucat atau tidak.
c. Hidung : septum hidung berada ditengah atau tidak, adakah
benda asing, secret hidung, perdarahan, polip.
d. Mulut :
-Bibir : warna, simetris, lesi, kelembapan, pengelupasan,
dan bengkak
-Rongga mulut:ada stomatitis atau tidak, kemampuan menggigit,
mengunyah dan menelan.
-Gusi :warna dan edema
-Gigi geligi : karang gigi, caries, sisa gigi
-Lidah : kotor, warna, kesimetrisan, kelembapan, luka,
bercak dan pembengkakan.
e. Kerongkongan : tonsil, peradangan, lender/secret
f. Telinga : bersih atau tidak, radang, cairan yang keluar,
adakah benda asing.
g.Leher : lihat kesimetrisan pergerakan, adakah massa,
kekauan leher, lihat adakah pembesaran kelenjar tiroid atu tidak, lihat
adakah bendungan vena jugularis atau tidak, adakah pembesaran
kelenjar limfe atau tidak.
h. Dada : simetris atau tidak, apakah pola pernafasan
normal,
i. payudara : simetris atau tidak, ada benjolan atau tidak,
bentuk putting, areola mamae, pengeluaran kolostrum, kebersihan
putting susu dan areola.
j. Ketiak : adakah benjolan atau pembesaran getah benin atau
tidak.
k. Abdomen : amati bentuk abdomen membusung/datar,
umbilicus menonojol/tidak, adakah bayangan bendungan vena dikulit
abdomen, apakah ada benjolan/massa, striae, warna, apakah ada luka
bekas operasi atau tidak.
1) Melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri dengan
menggunakan metlin
2) Melakukan pemeriksaan Leopold:Untuk pemriksaan palpasi
Leopold ini, dinding perut harus lemas, tidak kontraksi.
Pemeriksaan Leopold dibagi menjadi 4 tahap:
Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri, sehingga
umur kehamilan diketahui srta untuk mengetahui bagian janin
yang terletak difundus.
Leopold II : untuk menentukan punggung janin yang membujur
dari atas kebawah. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala
janin.
Leopold III : menentukan bagian janin yang terletak sebelah
bawah, serta mengetahui apakah kepala janin sudah masuk PAP
(pintu atas panggul) atau belum.
Leopold IV : Menentukan berapa bagian kepala janin masuk
pintu atas panggul.
3) Pemeriksaan DJJ dilakukan untuk memantau kesejahteraan
janin.Frekuensi normal DJJ adalah 120-160 kali/menit. DJJ dapat
terdengar pada usia kehamilan 18 minggu dengan menggunakan
stetoshope laenec (Doppler).
l. ekstremitas : Simetris atau tidak, pergerakan bebas atau tidak,
ada edema atau tidak,reflek patella positif atau tidak.
m. Genetalia : adakah oedem atau tidak, adakah verises atau
tidak, apakah ada tanda-tanda infeksi atau tidak
m. Anus : apakah ada haemorid atau tidak.
3) Pemeriksaan penunjang
Data penunjang diperlukan untuk memastikan apakah kehamilan
normal atau tidak seperti pemriksaan laboratorium sebagai berikut:
a. Pemeriksaan HB : HB normal ibu hamil 11 gr%.
Pengklasifikasian anemia :
1. Tidak anemia : Hb 11 gr%
2. Anemia ringan : Hb 9-10,5 gr%
3. Anemia sedang : Hb 7-8 gr%
4. Anemia berat : Hb < 7gr%
b. Pemeriksaan PITCT : untuk mengetahui apakah ibu hamil
mengidap HIV/AIDS atau tidak
c. Pemeriksaan protein urine: untuk mengetahui fungsi ginjal pada ibu
hamil normal atau tidak, serta mengeindikasikan adanya preeklamsi
atau tidak. Hasil pemeriksaan dapat dianalisi sebagai berikut:
1. Negatif (-) : tidak ada kekeruhan sama sekali
2. Positif (+) : Ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir kadar
protein kira-kira 0,01-0,05%.
3. (++) : kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir
dalam kekeruhan, kadar protein 0,05-0,2%.
4. (+++) : Urine jelas keruh dan kekeruhan tersebut
berkeping,keeping, kadar protein 0,2-0,5%.
5. (++++) : Urinr sangat keruh dan kekeruhan tersebut
berkeping-keping atau bergumpal-gumpal atau memadat, kadar
protein >0,5% (Kusmiyati, 2007).
d. Pemeriksaan glukosa urine: pameriksaan ini dilakukan untuk
mendeteksi adanya diabetes mellitus (DM) dalam kehamilan
(gestasional DM/GDM). Untuk pemeriksaan ini sebainya pasien
tidak mengkonsumsi obat seperti Vit. C, salisilat, streptomisin
karena akan mempengaruhi hasil positif palsu. Hasil pemeriksaan
dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Negatif (-) :Warna tetap biru atau kehijuan
2. Positif (+) : warna hijau kekuning-kuningan agak keruh .
3. (++) : Warna kuning dan keruh
4. (+++) : Warna jingga dan keruh
5. (++++) : Warna merah bata dan keruh

ANALISA
Diagnosa : Diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup kebidanan dan dirumuskan secara
spesifik.
Seorang ibu NY usia tahun GPA umur kehamilan minggu janin hidup/mati,
presentasi masuk panggul atau belum dengan masalah yang terjadi pada ibu.
Masalah : data dimana keadaan yang terjadi pada saat ini, keluhan ibu saat hamil.

PENATALAKSANAAN
Pada tahp ini dilakukan pelaksanaan asuhan yang telah direncanakan secara efektif dan aman.
Walau bidan tidak melaksanakan seluruh asuhan sendiri, namun dia tetap memiliki tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Pelaksanaan asuhan yang dilakukan pada ibu hamil
antara lain sebagai berikut:
1. Memeberitahukan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan saat ini.
R/Agar ibu lebih tenang
2. Menjelaskan pada ibu tentang perubahan yang terjadi pada ibu hamil
R/Agar ibu merasa tenang dan dapat memhami yperubahan yang terjadi pada
dirinya sehingga mampu menangani perubahan yang terjadi
3. Memberikan KIE tentang keluhan yang dialami oleh ibu
R/ Agar ibu merasa tenang dan mampu melakukan penanganan yang disarankan
terhadap ibu
4. Memberikan KIE pada ibu tentang pola nutrisi yang baik
R/Agar kebutuhan nutrisi ibu dan janin dapat terpenuhi
5. Memberikan KIE tentang pola istirahat yang baik kepada ibu
R/Agar kebutuhan istirahat ibu terpenuhi
6. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan yang terjadi pada ibu
R/ Agar ibu mengetahui dan mampu mendeteksi terjadinya tanda bahaya
kehamilan, sehingga dapat cepat tertangani
7. Memberikan KIE tentnag tanda-tanda persalinan
R/ Ketika terjadi tanda-tanda persalinan ibu segera memeriksakan dirinya ke
tenaga kesehatan
8. Memberikan KIE tentang persiapan persalinan
R/ Ibu dapat mempersiapkan lebih awal keperluan persalinan untuk ibu dan
bayinya
9. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang
R/ Agar ibu mengetahui waktu yang tepat untuk periksa kembali pada tenaga
kesehatan.

Você também pode gostar