Você está na página 1de 14

ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 3 KUPANG

I. Pendahuluan
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan
antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia
(Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan,
kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan
manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati
urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).Menurut survei
Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada
pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data
yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing
yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan
masih menurut survei dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower
bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah
efektivitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia
pendidikan yaitu: (1). Rendahnya sarana fisik, (2). Rendahnya kualitas guru, (3). Rendahnya
kesejahteraan guru, (4). Rendahnya prestasi siswa, (5). Rendahnya kesempatan pemerataan
pendidikan, (6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, (7). Mahalnya biaya
pendidikan.
Solusi agar mutu pendidikan di Indonesia meningkat adalah meningkatkan kualitas
guru dan kualitas sarana dan prasarana yang ada di tiap sekolah ataupun universitas. Tidak
hanya di kota, bahkan desa atau pedalaman pun yang jaraknya jauh dari pusat pemerintahan
membutuhkan pendidikan yang memadai. Pemerintah juga perlu meningkatkan kurikulum
pendidikan sesuai kebutuhan zaman yang setiap saat berubah agar pendidikan di Indonesia
tidak tertinggal oleh pendidikan di negara-negara lain yang sudah jauh lebih
maju.keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di masa depan sangat tergantung pada
komponen-komponen pendidikan yang meliputi: pendidik, peserta didik, masyarakat,
institusi, sarana dan prasarana, pengelolaan dan, dan sebagainya. Memaksimalkan
komponen-komponen dalam pendidikan bukanlah hal yang mudah, hal ini karena
keberadaan-keberadaan komponen tersebut saling melengkapi. Ibarat sebuah sistem
komponen-komponen tersebut perlu dikembangkan secara integratif melalui pendekatan
sistem.
SMKNegeri 3 Kupang sebagai bagian dari sistem pendidikan di Indonesia dalam hal
ini berupaya meningkatkan mutu pendidikan berupaya menjadi yang terbaik di Nusa
Tenggara Timur (NTT). Hal ini didukung dengan adanya dana bantuan dari Bank
Pembangunan Asia (ADB) senilai Rp 7,1 miliar tahun anggaran 2009-2012 yang dialokasikan
untuk untuk tujuh komponen, yakni bangunan fisik gedung, peralatan, bahan ajar, pelatihan
tenaga, hubungan industri, keiwirausahaan, dan penguatan kurikulum. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka kajian Analisis Sistem Pendidikan di SMKN 3 Kupang cukup
penting, sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia.
Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas :
1. Apa kerangka konsepsi SMKN 3 Kupang ?
2. Bagaimana hasil belajar di SMKN 3 Kupang ?
3. Bagaimana karakteristik siswa yang di terima di SMKN 3 Kupang ?
4. Bagaimana pengembangan kurikulum dan model pembelajaran di SMKN 3 Kupang?
5. Bagaimana peranan umum dan tanggung jawab guru serta pengembangan profesi
guru di SMKN 3 Kupang ?
6. Bagaimana pengelolaan operasional sarana dan prasarana di SMKN 3 Kupang ?
7. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di SMKN 3 Kupang ?
8. Bagaimana pengembangan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam
peningkatan mutu pendidikan ?
II. Landasan Teori
Dengan pendekatan monodisipliner, kata pendidikan bisa di definisikan dengan
berbagai disiplin ilmu, karena setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda.
berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu
menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan
pendidikan. Misalnya, dengan memakai pendekatan sosiologi, maka pendidikan identik
dengan sosialisasi (socialization) atau proses bersosial; dengan pendekatan antropologi,
maka pendidikan identik dengan enkulturasi (enculturation) atau proses pembudayaan;
dengan pendekatan ekonomi, maka pendidikan identik dengan penanaman modal pada diri
manusia (human investment); dengan pendekatan politik, pendidikan identik dengan
civilisasi (civilization) atau peradaban; dengan pendekatan psikologi, maka pendidikan
identik dengan personalisasi atau individualisasi (personalization or individualization) atau
perbuatan yang di capai demi kepentingan pribadi; dan dengan pendekatan biologi, maka
pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation) atau proses penyesuaian diri.
Dengan pendekatan fenomenologis, maka pendidikan bisa dipahami sebagai suatu
upaya orang dewasa yang dilakukan secara sengaja untuk membantu anak atau orang yang
belum dewasa agar mencapai kedewasaan.
Menurut Undang-undang sistem pendidikan No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan arti dari kata sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perangkat
unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Dengan demikian, pendidikan sebagai sistem adalah penerapan (aplication)
pandangan sistem (system view atau system thinking) dalam upaya memahami sesuatu atau
memecahkan suatu permasalahan. Apabila kita mengaplikasikan pendekatan sistem dalam
mempelajari pendidikan, maka dapat didefinisikan bahwa pendidikan adalah suatu
keseluruhan yang terpadu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Sebagai desain metodologi, pendekatan sistem merupakan alat bantu bagi para pengambil
keputusan dengan cara mempertimbangkan semua permasalahan yang berkaitan dengan
keputusan yang akan diambilnya, sedangkan pendekatan sistem sebagai kerangka konseptual
bertujuan untuk mencari berbagai persamaan dan berbagai kecenderungan fenomena yang
ada dengan menggunakan analisis multidisiplin. Sebagai metode ilmiah baru, pendekatan
sistem mencoba mewujudkan cara berpikir baru yang dapat diaplikasikan, baik terhadap
ilmu-ilmu perikehidupan maupun terhadap ilmu-ilmu perilaku.
Pendekatan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan perkembangan
dalam psikologi belajar sistematik, yang dilandasi dengan prinsip-prinsip psikologi
behavioristik dan humanistik. Aspek-aspek pendekatan sistem pembelajaran, meliputi aspek
filosofis dan aspek proses. Aspek filosofis ialah pandangan hidup yang melandasi sikap si
perancang, sistem yang terarah pada kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah suatu proses
dan suatu perangkat alat konseptual.
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama, yakni:
1. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran
dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan
guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif;
2. penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang meliputi prosedur
perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran
yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran.
Pola pendekatan sistem pembelajaran melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah);
2. analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran (analisis
masalah);
3. merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan);
4. pelaksanaan pembelajaran (eksperimental); dan
5. menilai dan merevisi.
Sistem pembelajaran adalah hubungan antar unsur-unsur yang saling berhubungan
untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Unsur-unsur dalam pembelajaran yaitu;
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur.Pendekatan sistem pada
pembelajaran bertujuan agar kita dapat mengerti masalah pengajaran sebagai keseluruhan
secara tuntas dan dapat mendalami pula apa bagian-bagiannya. Selain itu diharapkan kita
dapat memahami pula cara bagaimana masing-masing bagian itu saling berinteraksi, saling
berfungsi dan saling bergantung di dalam sebuah sistem untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Sebagai suatu sistem seluruh unsur yang membentuk sistem itu memiliki ciri saling
ketergantungan yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan sistem
pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Maka dengan demikian,
tujuan utama sistem pembelajaran adalah keberhasilan siswa mencapai tujuan.
Dari uraian di atas, dapat dirumuskan bahwa untuk mencapai pembelajaran efektif
dan efisien dibutuhkan pengelolaan komponen pembelajaran secara baik. Dalam pendekatan
sistem bahwasanya untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal harus didukung
dengan komponen pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru, metode,
media, sarana, lingkungan pembelajaran dan evaluasi.
Masing-masing komponen memberikan pengaruh terhadap keberhasilan
pembelajaran. Akan tetapi dari beberapa komponen-komponen tersebut guru merupakan
komponen terpenting dalam pembelajaran, karena guru bersifat dinamis, sehingga dapat
mengelola dan menggerakkan komponen-komponen yang lain. Oleh karena itu, Pendekatan
sistem pembelajaran adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi,
saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan
generasi-generasi yang berwawasan luas.
Komponen atau perangkat pendidikan merupakan bagian penting dari pendidikan
sebagai sebuah sistem, sistem akan berjalan dengan lancar kalau komponen didalamnya
berfungsi dengan baik. Dalam hal ini Philip Hall Coombs (Seorang ahli pendidikan Amerika,
sekaligus kaki tangan Jhon F. Kenedi di bidang pengembangan pendidikan, hidup pada tahun
1956-2006) mengatakan bahwa di sana ada 12 komponen (12 sub-sistem atau anak sistem)
pendidikan, yaitu;
1. Tujuan dan Prioritas, Komponen ini berfungsi sebagai pemberi arah yang terfokus
terhadap pendidikan.
2. Peserta Didik, Komponen ini berfungsi sebagai objek pendidikan guna tercapainya
proses belajar-mengajar.
3. Pengelolaan, Komponen ini fungsinya adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan
menilai.
4. Struktur dan Jadwal, Fungsinya adalah mengatur waktu dan mengelompokkan peserta
didik berdasarkan tujuan tertentu.
5. Isi atau Kurikulum, Fungsinya adalah sebagai bahan yang harus dipelajari peserta didik.
Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, kurikulum telah mengalami bongkar-pasang
berkali-kali, yaitu pada tahun 1950 dikeluarkan kurikulum yang dikenal dengan nama
"Rencana Pelajaran Terurai", kemudian pada tahun 1960 hadir kurikulum dengan
nama "Kewajiban Belajar Sekolah Dasar", pada tahun 1968 ada kurikulum baru
sebagai perbaikan kurikulum tahun 1950, kemudian pada tahun 1970 dikeluarkan
kurikulum yang terkenal dengan nama "Kurikulum Berhitung", pada tahun 1975
dikeluarkan kurikulum yang ber-fokus pada pelajaran matematika dan PPKN, lalu
pada tahun 1984 hadir kurikulum yang dikenal dengan nama "Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA)", yang kemudian disempurnakan pada tahun 1994, dan pada tahun
2004 seiring dengan semangat reformasi, dibuatlah kurikulum baru yang dinamakan
"Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)", pada tahun 2006 ada kurikulum yang
dinamakan "Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan", dan yang terakhir pada tahun
2013 dinamakan Kurikulum 2013 (Kurtilas).
6. Pendidik (Guru), Fungsinya adalah menyediakan bahan, menciptakan kondisi belajar,
dan menyelenggarakan pendidikan.
7. Alat Bantu Belajar, Fungsinya memungkinkan proses belajar mengajar sehingga
menarik, lengkap, bervariasi dan mudah.
8. Fasilitas, Fungsinya adalah sebagai tempat terselenggaranya pendidikan.
9. Pengawasan Mutu, Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan
(seperti peraturan penerimaan peserta didik, pemberi nilai ujian, dan memberikan
kriteria-kriteria yang baku).
10. Teknologi, Fungsinya adalah mempermudah atau memperlancar pendidikan.
11. Penelitian, Fungsinya adalah mengembangkan pengetahuan, mengembangkan sistem,
dan mengevaluasi hasil kerja sistem
12. Biaya, Fungsinya untuk melengkapi semua kebutuhan pendidikan
III. Pembahasan
SMAN 3 Kupang didirikan pada tahun 1973 untuk menjawab kebutuhan masyarakat NTT
khususnya kabupaten Kupang akan pendidikan, karena saat itu di Kupang baru ada 2
SLTA.Pada awalnya SMAN 3 Kupang berbentuk SMPP 34, hal ini selaras dengan tingkat
kebutuhan daerah akan tenaga pembangunan siapa pakai, mengingat saat itu belum ada STM
dan sekolah kejuruan lain.

Lokasi saat mulai KBM masih bergabung dengan SMA N 1 Kupang. Tanggal 9 September
1975, SMPP 34 menempati gedung baru di Oepoi berdampingan dengan Markas Korem 161
Wirasakti dan Stasiun TVRI Kupang. Kemudian tahun 1983, SMPP 34 dialih statusnya
menjadi SMAN 3 Kupang hingga sekarang, karena SMPP sudah tidak relevan lagi dengan
perkembangan pendidikan Pada perkembangan berikutnya berdasrkan Surat keputusan
Direktur Pembina SMA direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Mennegah Departemen
Pendidikan Nasional, tahun anggaran 2007 No : 697 / C.4 / M / 2007, tentang penetapan
sekolah penyelengara program Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (SMA
BI).

SMA Negeri 3 Kupang merupakan salah satu sekolah yang mempunyai siswa terbanyak
diantara sekolah-sekolah SMA negeri lainnya, terletak di jalan W. J. Lalamentik Oepoi,
Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo Kota Kupang tepat dijantung kota Kupang yang
merupakan ibukota Propinsi NTT.

SMA Negeri 3 dapat ditempuh dengan jarak sekitar 4 Km dari terminal angkutan kota dengan
menggunakan angkutan Umum Line 6, sekolah ini juga sangat dekat lokasinya dengan
Kantor Gubernur dan DPRD propinsi NTT yang jaraknya hanya sekitar 300 meter.Letak yang
sangat strategis ini menarik banyak calon siswa untuk menimba ilmu di lembaga tersebut dan
juga dengan didukung oleh fasilatas yang sangat memadai sehingga tidak meragukan lagi
calon siswa/i untuk menimba ilmu di sekolah ini.

1. Kerangka konsepsi SMKN 3 Kupang ?


Motto : Today Must Be Better Then Yesterday
Visi Sekolah : Mantap dalam pembelajaran imtek unggul dalam mutu,
berwawasan global dengan berbudaya dan berkepribadian Nasional
serta raih lingkungan ASRI
Indikator Pencapaian Visi :

a. Terwujudnya SMA Negeri 3 Kupang sebagai sekolah yang berwawasan global.

b. Terwujudnya SMA Negeri 3 Kupang yang berbudaya dan berkepribadian Nasional

c. Pengelolaan sekolah dan proses pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi

d. Lulusan SMA Negeri 3 Kupang merupakan insan terdidik yang beriman, bertaqwa
dan berbudipekerti luhur

e. Lulusan SMA Negeri 3 Kupang merupakan insan yang berkemampuan lebih dengan
menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi

Misi Sekolah :

1. Memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik kepada siswa SMA Negeri 3
Kupang sesuai denga tujuan pendidikan Sekolah Menengah Atas dalam undang-
undang sistem pendidikan nasional

2. Memberikan pendidikan dan pengajaran kepda Siswa SMA Negeri 3 Kupang untuk
mengusai ilmu pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi baik
Nasional maupun Internasional.

3. Menumbuhkan siswa SMA Negeri 3 Kupang sebagai anak Indonesia yang memiliki
Imtaq, budi pekerti luhur jiwa kepemimpinan, mandiri berwawasan kebangsaan,
saling menghargai dan menghormati serta hidup berkerukuan dalam kebinekaan
dalam lingkup lokal, Nasional, maupun Internasional

2. Hasil belajar di SMKN 3 Kupang ?


Keberhasilan pembelajaran di SMK N 3 Kupang bisa dilihat dari tingkat kelulusan
Peserta didik yang mencapai 100%. Selain dari tingkat kelulusan, SMK N 3 Kupang juga
menunjukan berbagai prestasi yg dapat di raih oleh siswa-siswa nya yaitu SMKN 3
Kupang meraih prestasi juara satu Olimpiade Siswa Nasional (OSN) tingkat provinsi
NTT pada tahun 2014, juara satu lomba matematika non teknis, juara tiga kimia, juara
dua untuk debat bahasa inggris, serta salah satu siswa mendapatkan kesempatan sebagai
speaker ketingkat nasional di Aceh.

3. Karakteristik siswa yang di terima di SMKN 3 Kupang ?


Penerimaan siswa baru SMK N 3 Kupang dilakukan dengan mengadakan seleksi yang
terdiri dari beberapa kriteria, guna mendapatkan siswa yang terbaik dari calon siswa yang
mendaftar. Saat ini proses seleksi di SMK N 3 Kupang menggunakan metode
pembobotan, sehingga hasil seleksi yang kurang tepat karena nilai yang rangkinganya
tertinggi belum tentu terbaik pada kriteria yang lainnya. Setelah lulus seleksi
administrasi akan dilanjutkan dengan seleksi uji kompetensi. Adapun untuk sosialisasi
proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sosialisasikan melalui media internet yg
bisa di akses di link http://sman3kupang.sch.id/
4. Pengembangan kurikulum dan model pembelajaran di SMKN 3 Kupang?
SMK Negeri 3 Kupang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 yang merupajan
PILOT PROJECT (Sekolah Percontohan) dan merupakan sekolah kejuruan
Kepariwisataan satu satuya di kota kupang dan telah bersertifikat iso 9001 : 2008

Terdapat 5 program keahlian diantranya :

1. Akomodasi Perhotelan Akreditasi : A

2. Tata Busana Akreditasi : B

3. Tata Kecantikan Akreditasi : A

4. Tata boga Akreditasi : A

5. Teknik Komputer jaringan Belum Akreditasi

Implikasi dari penerapan kurikulum 2013 maka SMK N 3 kupang juga menerapkan
Pendekatan Scientific, adapun beberapa model pembelajaran disarankan di dalam
kurikulum 2013 diantaranya adalah:

1. Inquiry Based Learning


2. Discovery Based Learning
3. Project Based Learning
4. Problem Based Learning

5. Peranan umum dan tanggung jawab guru serta pengembangan profesi guru di SMKN 3
Kupang ?
Guru memiliki tugas yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran,
sehingga kedudukan, peran dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan fasilitas apapun.
Guru harus hadir bersama siswa melaksanakan pembelajaran di kelas. Peran dan fungsi
guru dalam pembelajaran sebagai informator, organisator, motivator, pengarah/direktor,
transmiter, fasilitator, mediator dan evaluator.
Upaya pengembangan profesi yang di lakukan adalah dengan memberikan izin
mengikuti studi lanjutan pada Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang menunjang
keilmuan dan pengembangan karier, adanya program Sertifikasi Guru, melibatkan guru
dalam PKG (Pusat Kegiatan Guru)dan KKG (Kelompok Kerja Guru) yang
memungkinkan para guru untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi dalam kegiatan mengajarnya
6. Pengelolaan operasional sarana dan prasarana di SMKN 3 Kupang ?
Adapun fasilitas dari SMA negeri 3 Kupang terdiri dari 35 ruang kelas , 2 buah
laboratorium komputer, 1 buah laboratoium multimedia, 2 buah lab MIPA, 1 buah Lab
bahasa, 1 buah lapangan bola kaki, 1 buah lapangan bola basket, 1 buah lapangan bola
voli serta perpustakaan. Jumlah siswa yang mendaftar setiap tahun pelajaran berkisar
lebih dari seribu orang. Namun yang dapat diakomodir hanya sekitar 40 sampai 50 %
sesuai dengan daya tampung sekolah.
7. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di SMKN 3 Kupang ?
Peran dan tugas Kepala Sekolah SMKN 3 Kupang adalah Menyusun dan melaksanakan
program kerja mengarahkan, membina, memimpin dan mengawasai serta
mengkoordinasikan pelaksanakan tugas dibidang administrasi dan keuangan sekolah,
ketenagaan, sarana dan prasarana, pencapaian kurikulum, kerja sama dengan lembaga
lain atau instansi yang releven dengan Sekolah. Kinerja Kepala Sekolah di tunjukan
dengan:
a. Adanya Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS), program
kerja tahunan dan Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Sekolah (RAPBS)

b. Terselenggaranya administrasi sekolah yang baik dan tertib


c. Adanya kerja sama yang intitusisional dengan lembaga atau instansi lain yang
operasional
d. Terpeliharanya sarana dan prasarana sekolah
e. Adanya program pengembangan staf
f. Terlaksananya KBM yang baik dengan system monitoring dan evaluasi yang baik
g. Terciptanya situasi kerja yang sehat dan kompetitif
h. Terlaksananya koperasi sekolah yang professional
i. Terlaksananya bimbingan karier yang mondorong kearah pengembangan siswa
j. Terlaksananya penelusuran tamatan
k. Tamatan SMK yang bermutu dan releven
l. Tersedianya bahan ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku
m. Tercapainya target kurikulum

8. Pengembangan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu


pendidikan ?
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang
cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan
pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah.

a. Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan.


Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai
pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.

b. Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah
memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.

c. Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.

d. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu


dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.

e. Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung


museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan sebagainya.

f. Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.

g. Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar seperti aspek
alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan dan sebagainya.
Kegiatan yang dilakukan oleh SMKN 3 Kupang adalah :

1. Pamflet, Pamflet merupakan selebaran yang berisi tentang sejarah SMKN 3 Kupang,
staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di
bagikan ke wali murid juga di sebarkan ke masyarakat umum terutama dalam
kegiatan pameran pendidikan, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat
juga sekaligus untuk promosi lembaga.
2. Rapat Sekolah dengan orang tua siswa dalam menyampaikan program-program
sekolah dan menerima masukan dari orang tua siswa hal-hal yang berkaitan dengan
program tersebut.
3. Berita kegiatan murid, Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran
kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
SMKN 3 Kupang. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang
terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
4. Kunjungan rumah, dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak
sekolah biasanya di wakili oleh Guru BP mengadakan kunjungan ke rumah wali
murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan
mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya
secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk
disesuaikan dengan minatnya.
5. Panggilan orang tua. Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah
sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang, mereka
diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka
juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
6. Kerjasama dengan berbagai lembaga terkait seperti Asian Development Bank
(ADB) yang memberikan sumbangan dana pembangunan sekolah, Kerjasama dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan antara SMAN 3 KUPANG dengan Ghandi
International School, SMAN 1 Yogyakarta dan banyak sekolah-sekolah lain nya.
IV. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
SMKNegeri 3 Kupang sebagai bagian dari sistem pendidikan di Indonesia dalam hal ini
berupaya meningkatkan mutu pendidikan berupaya menjadi yang terbaik di Nusa
Tenggara Timur (NTT). Berbagai upaya pengembangan mutu pendidikan telah di
lakukan pada semua komponen yang menyusun SMKN 3 Kupang sebagai sebuah sistem
Pendidikan Formal. Upaya-upaya tersebut di wujudkan berupa :
a. Kerangka Konsepsi SMKN 3 Kupang yang meliputi Visi dan Misi Sekolah.
b. Dalam upaya menjaring siswa yang berkualitas dilakukan tes PPDB.
c. Pengembangan dan inovasi pembelajaran telah dilakukan dalam penerapan
Kurikulum 2013 dengan menggunakan Pendekatan scientifik.
d. Peranan umum, tanggung jawab dan Pengembangan Profesi guru telah dilakukan
sesuai dengan standar kualifikasi. Upaya peningkatan mutu telah dilakuakn dengan
mengikutkan guru-guru dalam seminar-seminar pendidikan, Pelatihan, Lokakarya,
MGMP, bahkan ada yang melanjutkan studi ke jengjang yang lebih tinggi.
e. Pengelolaan operasional sarana dan prasarana telah berjalan dengan baik. Hal ini
ditunjukan dengan identifikasi, pengadaan, pendistribusian, perawatan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana sesuai dengan fungsi dan kebutuhan secara
optimal dan berkesinambungan.
f. Kepala sekolam SMKN 3 Kupang telah menjalankan fungsinya sebagai pemimpin
akademis dengan baik hal ini di tunjukan dengan perangkat yang di sediakan dan
kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlaksana sesuai dengan kurikulum ayng
berlaku.
g. Pengembangan pemberdayaan partisipasi masyarakat telah dilakukan dengan cara
menjalin hubungan yang baik dan komunikatif dengan orang tua peserta didik dan
lembaga-lembaga lain yang memiliki konstribusi dalam meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah seperti sumbangan dana dari ADB, kerjasama dengan
sekolah-sekolah lain sebagai mitra pendidikan.
2. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, telah di lakukan berbagai upaya dalam


meningkatkan mutu pendidikan yaitu perbaikan kegiatan di setiap sistem yang
menyusun SMKN 3 Kupang, namun masih perlu adanya upaya-upaya lain seperti :

h. Peningkatan sistem manajemen dalam rangka inovasi dan implementasi Kurikulum


2013 khusus nya dalam proses pembelajaran mulai dari penyusunan rencana, proses
dan evaluasi pembelajaran.
i. Peningkatan sistem akademis berkaitan dengan Akreditasi Program Teknik Komputer
jaringan.
j. Perlu adanya upaya peningkatan publikasi dan sosialisasi program-program unggulan
dari SMKN 3 Kupang.
k. Upaya-upaya yang dilakukan SMKN 3 kupang dalam meningkatkan mutu pendidikan
bisa dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran kepada praktisi
pendidikan, sekolah lain dan masyarakat sekitar.

V. Daftar Pustaka
Omar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta : Bumi
Aksara, 2002.
Rostiyah NK, Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media
Group, 2008.
http://www.kompasiana.com/zicohadi/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-
indonesia_54f5f924a3331184118b45e6
http://sman3kupang.sch.id/profile/kemitraan.html

Você também pode gostar