Você está na página 1de 4

ANALISIS PEMBOBOTAN

Dalam tahap penyusunan RPIPRJM terdapat tahap 3 Sinkronisasi dan Keterpaduan


Program. Dalam tahap ini dilakukan kegiatan sinkronisasi dan keterpaduan
berdasarkan fungsi, lokasi, dan waktu (Matriks 4, 5, 6). Dalam tahap tersebut
diperlukan sistem penilaian tertentu untuk melihat mana saja program dalam
RPIPRJM yang perlu untuk diprioritaskan tahun pelaksanaannya dan mana yang
dapat dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya, atau bahkan ada yang belum
perlu dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahunan (2015-2019). Sistem penilaian
tersebut dapat dilakukan melalui metode pembobotan dengan tujuan utama lebih
kepada penentuan prioritas program pembangunan infrastruktur pada Matriks
sebelumnya (Matriks 3) yang belum memiliki alokasi/rencana waktu.
Metode pembobotan dilakukan dengan pertimbangan kriteria sebagai berikut:
Pembobotan dilakukan pada program-program terutama yang belum memiliki
alokasi/rencana waktu
Program yang sudah ditetapkan tahun rencananya (program-program yang
sudah sesuai dengan program kementerian terkait) tidak perlu dilakukan analisis
pembobotan
Program-program tertentu yang memang berupa kegiatan tahunan (seperti
program pemeliharaan, preservasi, dst) harus mendapat perlakuan khusus
sehingga program tersebut akan berulang di setiap tahunnya

Berikut diuraikan analisis pembobotan untuk sinkronisasi fungsi, lokasi, dan waktu
dalam tahap penyusunan RPIPRJM matriks 4, 5, dan 6.
1. Sinkronisasi dan Keterpaduan Program Investasi Pembangunan Infrastruktur
Berdasarkan Fungsi (Matriks 4)
Skala Pembobotan:
a. Skala 3 (tinggi): Memiliki tingkat kesinkronan yang tinggi, karena program
berada dalam satu sistem kesatuan infrastruktur yang tidak dapat dipisahkan
serta berada dalam satu kesatuan jaringan infrastruktur yang mendukung
tujuan penataan ruang.
b. Skala 2 (sedang): Memiliki tingkat kesinkronan fungsi yang sedang, dimana
program masih berada dalam satu sistem kesatuan infrastruktur tetapi tidak
berada dalam jaringan yang sama dan program tsb masih mendukung tujuan
penataan ruang.
c. Skala 1 (rendah): Memiliki tingkat kesinkronan rendah, dimana program
masih berada dalam satu sistem kesatuan infrastruktur tetapi tidak berada
dalam jaringan yang sama dan program tsb tidak mendukung tujuan
penataan ruang.
d. Skala 0 (tidak memiliki sinkronisasi fungsi): Tidak memiliki hubungan antar
setiap program karena program tidak berada dalam satu sistem kesatuan
infrastruktur, tidak berada dalam sistem jaringan yang sama/ lokasinya
berbeda/ berjauhan dan program tsb tidak mendukung tujuan penataan
ruang.
Sinkronisasi berdasarkan fungsi ini diturunkan lebih detail untuk menilai
sinkronisasi fungsi antar program yang lebih spesifik berdasarkan infrastruktur
yang ada. Sinkronisasi fungsi dilakukan dengan menyandingkan infrastruktur
pada sektor yang sama. Dalam RPIPRJM Danau Toba, Merapi, dan Borobudur
terdapat program-program sebagai berikut:
Sumber Daya Air (A): air baku, CAT, jaringan irigasi, sistem pengamanan
pantai, sistem pengendali banjir, dan bendungan/bending/waduk.
Bina Marga (B): jalan arteri primer, jalan kolektor primer, jalan strategis
nasional, jalan bebas hambatan, terminal
Cipta Karya (C): SPAM, drainase, air limbah, persampahan
Perhubungan (D): pelabuhan, dermaga, bandara
Energi (E): pembangkit, gardu induk, transmisi
Telekomunikasi (F): teresterial, satelit, BTS
Kebencanaan (H):

Gambar ??? Contoh Sinkronisasi Fungsi Antarprogram Investasi


Pembangunan Infrastruktur Subbidang Sumber Daya Air

2. Sinkronisasi dan Keterpaduan Program Investasi Pembangunan Infrastruktur


Berdasarkan Lokasi (Matriks 5)
a. Skala 3 (tinggi): Memiliki tingkat kesinkronan yang tinggi karena berada
dalam lokasi sama maupun sistem kesatuan jaringan yang sama dan juga
merupakan satu sistem kesatuan infrastruktur yang mendukung fungsi
kawasan yang tertuang dalam rencana tata ruang.
b. Skala 2 (sedang): Memiliki tingkat kesinkronan sedang, dimana program
berada pada lokasi yang berdekatan maupun berada pada sistem jaringan
yang berhubungan dan berdekatan meskipun tidak berada pada jaringan
yang sama.
c. Skala 1 (rendah): Memiliki tingkat kesinkronan fungsi yang rendah, dimana
program memiliki bentuk program masih mendukung fungsi kegiatan, akan
tetapi berada pada lokasi yang berjauhan dan tidak berada dalam sistem
jaringan yang sama.
d. Skala 0 (tidak memiliki sinkronisasi lokasi): Tidak memiliki hubungan antar
setiap program karena tidak berada dalam sistem jaringan yang sama
maupun lokasinya berbeda dan berjauhan serta bentuk program berbeda dan
tidak dalam satu sistem kesatuan infrastruktur yang tidak mendukung fungsi
kawasan.
Sinkronisasi berdasarkan lokasi ini juga diturunkan lebih detail untuk menilai
sinkronisasi lokasi antar program yang lebih spesifik berdasarkan infrastruktur
yang ada. Sinkronisasi lokasi dilakukan dengan menyandingkan infrastruktur
yang berbeda sektor, seperti diuraikan berikut ini:
A vs C (Sumber Daya Air vs Cipta Karya)
B vs C (Bina Marga vs Cipta Karya)
B vs D (Bina Marga vs Perhubungan)
B vs E (Bina Marga vs Energi)
C vs D (Cipta Karya vs Perhubungan)
D vs E (Perhubungan vs Energi)
E vs F (Energi vs Telekomunikasi)
A vs H (Sumber Daya Air vs Kebencanaan)
B vs H (Bina Marga vs Kebencanaan)
C vs H (Cipta Karya vs Kebencanaan)

Gambar ??? Contoh Sinkronisasi dan Keterpaduan Program Investasi


Pembangunan Infrastruktur Berdasarkan Lokasi Antara Subbidang Sumber
Daya Air dan Cipta Karya

3. Sinkronisasi dan Keterpaduan Program Investasi Pembangunan Infrastruktur


Berdasarkan Waktu (Matriks 6) sinkronisasi waktu pada Matriks 6 diperoleh
dengan menggabungkan penilaian pembobotan pada Matriks 4 dan 5. Untuk
penentuan tahun prioritas pelaksanaan program yang saat ini hanya ditentukan
untuk tahun 2017, 2018, 2019 karena tahun 2015 sudah terlaksana dan tahun
2016 sudah ditetapkan program yang akan dilaksanakan. Penilaian pembobotan
dibagi menjadi 3 rentang sebagai berikut:
a. Pembobotan tinggi : penetapan tahun pelaksanaan program pada tahun 2017
b. Pembobotan sedang : penetapan tahun pelaksanaan program pada tahun
2018
c. Pembobotan rendah : penetapan tahun pelaksanaan program pada tahun
2019
Sedangkan untuk pembobotan dengan nilai 0 (tidak sinkron sama sekali), maka
program tersebut dieliminasi dari tahun pelaksanaan 5 tahunan saat ini, dan
dijadikan sebagai catatan rekomendasi apabila program tersebut perlu
dipertimbangkan apakah masuk dalam program RPIPRJM 5 tahunan saat ini atau
program yang akan datang.

Gambar ??? Contoh Sinkronisasi dan Keterpaduan Program Investasi


Pembangunan Infrastruktur Berdasarkan Waktu Pelaksanaan

Você também pode gostar