Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
0411181419205
PSPD Alpha FK Unsri 2014
ANALISIS MASALAH
2.5. Mengapa penderita tampak makin lemah dan lesu?
Penderita tampak semakin lemah dan lesu karena Hb semakin turun, sehingga
transport oksigen ke jaringan semakin berkurang. Kemudian akan terjadi
metabolisme anaerob yang menyebabkan penumpukan asam laktat di jaringan
sehingga terjadi kelelahan. Metabolisme anaerob juga menyebabkan ATP
berkurang sehingga energi berkurang, akhirnya mengakibatkan lesu dan lemah.
1
Farhan Hadi
0411181419205
PSPD Alpha FK Unsri 2014
Interpretasi:
a. Overweight: >+1SD (equivalent to BMI 25 kg/m2 at 19 years)
b. Obesity: >+2SD (equivalent to BMI 30 kg/m2 at 19 years)
c. Thinness: <-2SD
d. Severe thinness: <-3SD
Sumber:
2
Farhan Hadi
0411181419205
PSPD Alpha FK Unsri 2014
World Health Organization. BMI for Age (5-19 years).
http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/. Diakses pada 13
Desember 2016.
3
Farhan Hadi
0411181419205
PSPD Alpha FK Unsri 2014
b. Kurangnya besi yang diserap karena asupan besi dari makanan tidak
adekuat malabsorpsi bes, kurangnya makanan yang dapat meningkatkan
absorpsi besi seperti vitamin C
c. Perdarahan terutama perdarahan saluran cerna (tukak lambung, penyakit
Crohn, colitis ulserativa)
d. Sering tidak memakai alas kaki yang dapat menyebabkan infeksi cacing
tambang.
2). Pucat, lemah, lesu, gejala pika, mata berkunang-kunang, telinga berdenging.
2. Pemeriksaan fisis
a. anemis, tidak disertai ikterus, organomegali dan limphadenopati
b. stomatitis angularis, atrofi papil lidah
c. ditemukan takikardi ,murmur sistolik dengan atau tanpa pembesaran jantung
d. koilonychia (kuku sendok)
Modifikasi dari Kriteria Kerlin dipakai sebagai kriteria diagnosis Anemia
Defisiensi Besi yaitu anemia dengan gambaran hipokrom mikrositer pada hapusan
darah tepi atau Mean Corpuscular Volume (MCV) < 80 fl dan Mean Corpuscular
Hemoglobin Concentration (MCHC) < 31% dan salah satu dari 1, 2, 3, atau 4,
yaitu :
1. Dua dari tiga parameter di bawah ini :
a. Besi Serum <50 mg/dl
b. TIBC >350 mg/dl
c. Saturasi Transferin : <15%
2. Serum Feritin <20 g/L
3. Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia (Perls Stain) menunjukkan
cadangan besi (butir-butir hemosiderin) negatif.
4. Dengan pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg/hari (atau preparat besi lain yang
setara) selama 4 minggu disertai kenaikan kadar hemoglobin lebih dari 2 g/dl.
Baku emas diagnosis ADB adalah pemeriksaan besi sumsum tulang dengan
pengecatan tinta biru prusia untuk mencari butir-butir hemosiderin (Ann, 2002 ;
Brugnara, 2002 ; Mast, 2008).
4
Farhan Hadi
0411181419205
PSPD Alpha FK Unsri 2014
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk kasus adalah pemeriksaan
laboratorium, antara lain:
1. Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit :terjadi penurunan kadar hemoglobin
mulai dari ringan sampai berat. MCV, MCHC, dan MCH menurun. MCV < 70 fl
hanya didapatkan pada anemia defisiensi besi dan thalassemia mayor. RDW
meningkat yang menandakan anisositosis. Kadar hemoglobin sering turun
sangat rendah, tanpa menimbulkan gejala anemia yang mencolok karena anemia
timbul perlahan-lahan. Apusan darah menunjukkan hipokromik mikrositer;
anisositosis, poikilositosis, anulosit, sel pensil, kadang-kadangs el target.
Leukosit dan trombosit normal. Retikulosit rendah.
2. Kadar besi serum menurun <50 mg/dl, TIBC meningkat >350 mg/dl, dan
saturasi transferin<15 g/dl, ada juga<12 g/dl.
3. Kadar serum ferritin <20g/dl.
4. Protoporfirin eritrosit meningkat (>100mg/dl)
5. Sumsum tulang: menunjukkan hiperplasia normoblastik dengan normoblast
kecil-kecil (micronormoblast) dominan
6. Kadar reseptor transferin meningkat pada defisiensibesi, normal pada anemia
akibat penyakit kronik dan thalassemia.
7. Pengecatan besi sumsum tulang dengan biru prusia menunjukkan cadangan besi
yang negatif (butir hemosiderin negatif).
5
Farhan Hadi
0411181419205
PSPD Alpha FK Unsri 2014
b. Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi bakteri / infestasi parasit sebagai salah satu
penyebab defisiensi besi.