Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMBUKAAN
Kami, istri Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), menyadari sepenuhnya sebagai bagian dari kom
bangsa Indonesia, berkewajiban untuk menyukseskan tujuan nasional yaitu muwujudkan masya
adil dan makmur secara merata serta berkeseimbangan antara material dan spiritual.
Kewajiban tersebut akan berhasil jika para istri pegawai ASN mau dan mampu meningkatkan ku
sumber daya yang dimiliki dalam menghadapi tuntutan dan tantangan serta perubahan diberb
kehidupan di Negara kita maupun dalam menghadapi era globalisasi Abad XXI.
Menghadapi tuntutan dan tantangan serta perubahan kehidupan sebagaimana tersebut diatas,
1
Sejalan dengan tuntutan dan perubahan kehidupan tersebut, kami istri pegawai
ASN, yang terhimpun dalam satu wadah bernama Dharma Wanita Persatuan,
menyatakan bahwa organisasi ini netral secara politis, demokratis dan mandiri
BAB I
Pasal 2
Dharma Wanita Persatuan ditetapkan pada Munas Luar Biasa Dharma Wanita,
ditentukan.
Pasal 3
Pasal 4
Indonesia.
3
BAB II
Pasal 5
BAB III
Pasal 7
(a) melakukan pembinaan mental dan spiritual anggota agar menjadi manusia
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, serta berbudi
Pasal 8
Pasal 9
(d) istri pegawai dan istri pensiunan serta janda pegawai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang
(e) istri pegawai dan istri pensiunan serta janda pegawai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang sudah
(f) Istri pegawai dan istri pensiunan serta janda pegawai Perguruan
(h) istri perangkat pemerintahan desa atau nama lain yang sederajat; (i) istri
5
anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), istri purnawirawan
TNI, istri Polisi Republik Indonesia (Polri), dan istri purnawirawan Polri yang
(j) pegawai ASN Perempuan dan Pensiunan pegawai ASN Perempuan yang
BAB V
Pasal 10
Provinsi;
Pasal 11
(2) Unsur pelaksana DWP Instansi Pemerintah Pusat adalah DWP pada setiap
provinsi di kota;
(6) Unsur pelakana DWP Kecamatan atau nama lain yang sederajat adalah
(a) DWP instansi pemerintah kecamatan/nama lain yang sederajat; (b) DWP
BAB VI KEPENGURUSAN
Bagian Kesatu
Pasal 12
Pengurus Dharma Wanita Persatuan Pusat adalah pengurus pada tingkat
nasional.
Pasal 13
(2) Ketua umum dipilih oleh unsur pelaksana DWP Pusat dari calon yang
diusulkan oleh unsur pelaksana DWP Pusat dan calon dari Pengurus DWP
(3) Pengurus Dharma Wanita Persatuan Pusat sebagaimana dimaksud Ayat (1)
Huruf (b), Huruf (c), Huruf (d) dan Huruf (e) dipilih dari pengurus Dharma
umum.
Keuangan, dan
(5) Ketua bidang sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Huruf d Pasal 13 ini
terdiri dari
(a) Ketua Bidang Pendidikan, (b) Ketua Bidang
Pasal 14
Bagian Kedua
(a) ketua,
(b) wakil ketua, (c) sekretaris, (d)
bendahara,
(2) Ketua DWP Instansi Pemerintah Pusat dicalonkan dan dipilih dari
(3) Ketua DWP Provinsi dicalonkan dan dipilih dari utusan unsur pelaksana DWP
(4) Ketua DWP Kabupaten/DWP Kota dicalonkan dan dipilih dari utusan unsur
Kabupaten/Kota.
(5) Ketua DWP Kecamatan atau nama lain yang sederajat dicalonkan dan dipilih
(6) Ketua DWP Kelurahan, atau nama lain yang sederajat dicalonkan dan dipilih
diatasnya;
(c) menetapkan dan melaksanakan program kerja dan kegiatan sesuai dengan
(d) mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan hasil program kerja kepada
17
(1) Masa bakti Ketua Umum adalah lima tahun, dari munas ke muna
(2) Masa bakti Ketua Umum sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal 17 ini
(3) Masa bakti pengurus pada semua tingkat kepengurusan adalah lima tahun,
(4) Jika dalam kurun waktu masa bakti Ketua Umum berhalangan tetap,
dilakukan penggantian Ketua Umum antarwaktu yang dipilih dari salah satu
Ketua melalui rapat pengurus DWP Pusat dengan persetujuan tertulis dari
(5) jika dalam kurun waktu masa bakti pengurus sebagaimana dimaksud dalam
Ayat (3) Pasal 17 ini, karena satu dan lain hal tidak dapat melaksanakan
Bagian Ketiga
Wilayah Kerja
Pasal 18
(1) Wilayah kerja pengurus DWP Pusat meliputi seluruh wilayah Negara Republik
Indonesia.
(2) Wilayah kerja pengurus DWP Instansi Pemerintah Pusat meliputi instansi
(3) Wilayah kerja pengurus DWP Kementerian Luar Negeri meliputi instansi
Kementerian Luar Negeri yang berada di pusat dan Kedutaan Besar Republik
Indonesia.
kabupaten/kota.
(6) Wilayah kerja pengurus DWP Kecamatan/nama lain yang sederajat meliputi
(7) Wilayah kerja pengurus DWP Kelurahan/nama lain yang sederajat meliputi
BAB VII
Pasal 19
(1) Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah Pelindung DWP
(2) Istri presiden dan istri wakil presiden adalah Penasihat Utama DWP
Bagian Kedua
Pasal 20
Mantan Ketua Umum Dharma Wanita dan Mantan Ketua Umum Dharma Wanita
Pasal 21
(f)istrimenteri.
2) Dewan Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal 20 ini
Penasihat
Pasal 22
(1) Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua BPK, Ketua MA, Ketua DPD, menteri,
BUMN dan pemimpin BUMD yang belum dan yang sudah berstatus persero
serta
(3) Istri Ketua MPR, istri Ketua DPR, istri Ketua DPD, istri Ketua BPK, istri Ketua
MA, istri menteri, istri gubernur, istri wakil gubernur, istri bupati/istri walikota,
dan istri wakil bupati/istri wakil walikota, adalah Penasihat DWP instansi
kecamatan atau nama lain yang sederajat dan kelurahan, atau nama lain
bersangkutan.
Tugas dan Tanggung Jawab Penasihat
Pasal 23
tanggung jawab
organisasi;
Pasal 24
berwenang
bersangkutan;
Kabupaten/DWP Kota;
(6) Musyawarah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Ayat (4) Pasal 23 ini
(7) Dalam hal terjadi keadaan yang dinilai berpengaruh besar terhadap
Luar Biasa atas dasar persetujuan lebih dari separuh jumlah unsur pelaksana
DWP Pusat.
Pasal 25
(d) memilih dan menetapkan ketua DWP instansi pemerintah provinsi dan
(4) Rapat pengurus adalah pertemuan periodik antara ketua dan anggota
Pasal 26
(1) Atribut Dharma Wanita Persatuan terdiri dari lambang, vandel, bendera olah
Pasal 27
Pasal 28
Nasional Luar Biasa yang secara khusus diselenggarakan untuk itu setelah
ditetapkan dan diatur lebih lanjut oleh setiap pengurus DWP pada semua
BAB XII
Pasal 29
Nasional ditetapkan.
(3) Kepengurusan yang belum sempat melaksanakan serah terima jabatan pada
akhir tahun berjalan tetap harus membuat dan mengesahkan program kerja
Pasal 30
(1) Halhal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur lebih lanjut
(2) Anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal
Pasal 31
Anggaran Dasar Hasil Munas II Tahun 2009 dinyatakan tidak berlaku lagi.