Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dalam tahapan audit sampling ada enam tahapan adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana audit
2. Menetapkan jumlah/unit sampel
3. Memilih sampel
4. Menguji sampel
5. Mengestimasi keadaan populasi
6. Membuat simpulan hasil audit
Untuk memilih sampel secara random ada beberapa metode yang bisa
digunakan :
a. Simple Random Sampling. Menggunakan pemilihan random untuk memastikan
bahwa tiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama dalam pemilihan.
Tabel bilangan acak dapat dipakai untuk mecapai kerandoman (randomness).
b. Stratified Random Sampling. Membagi populasi dalam kelompok-kelompok
(grup/stratum) dan kemudian melakukan pemilihan secara random untuk tiap
kelompok. Kelebihan metode ini, pertama, pemilihan sampel bisa dihubungkan
dengan item kunci, serta bisa menggunakan teknik audit berbeda untuk tiap
stratum. Kedua, stratifikasi meningkatkan reliabilitas sampel dan mengurangi
besarnya sampel (sample size) yang dibutuhkan. Jika sampel yang homogen
dikelompokkan maka keefektifan dan keefisienan sampel bisa ditingkatkan.
c. Systematic Sampling. Menggunakan random strart point kemudian memilih tiap
populasi ke n. Kelebihan utama metode ini adalah penggunaannya mudah. Namun
problem utama adalah kemungkinan masih timbul sampel yang bias (Guy, 1981).
d. Sampling Probability Proportional to Size (Dollar Unit Sampling). Memilih
sampel secara random sehingga probabilitas pilihan langsung terkait dengan nilai
(size). Dengan metode ini unit yang nilai tercatatnya besar secara proporsional
akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk terpilih daripada unit yang nilai
tercatatnya kecil.
Ada dua pendekatan umum dalam pendekatan sampling audit yang dipilih
auditor untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup. Kedua pendekatan
tersebut ialah :
1. Sampling statistik. Sampling statistik lebih banyak memerlukan biaya daripada
sampling non statistik. Biaya tersebut dikeluarkan berkaitan dengan :
Perbedaan :
1. Sampling Statistik : menggunakan teknis-teknis pengukuran matematis untuk
menghitung hasil statistik formal. Bermanfaat untuk mengkuantifikasi risiko uji
petik pada perencanaan sample dan evaluasi hasil. Hanya cocok untuk sample
probabilistis (tiap unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih).
2. Sampling Non Statistik : memilih unsur-unsur sample yang diyakini dapat
memberikan informasi yang berguna pada populasi tersebut dan keputusan yang
diambil lebih berdasarkan pertimbangan. Sering disebut judgemental sampling.
2.5. Proses Pengambilan Sampel dan faktor-faktor penggunaan metode
sampling
Proses pengambilan sampel merupakan cara-cara dalam memilih sampel
untuk studi tertentu. Proses terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
a. Tahap 1 memilih populasi
b. Tahap 2 memilih unit-unit sampling
c. Tahap 3 memilih kerangka sampling
d. Tahap 4 memilih desain sampel
e. Tahap 5 memilih ukuran sampel. Ukuran sampel tergantung beberapa faktor yang
mempengaruhi diantaranya: homogenitas unit-unit sampel, kepercayaan, persepsi,
kekuaatan statistik, prosedur analisa, dan biaya
f. Memilih rancangan sampling
g. Memilih sample
B. Sampling Variabel
Yang dimaksud dengan sampling variabel adalah suatu metode yang
digunakan untuk melakukan perkiraan atau estimasi terhadap nilai yang
sebenarnya dari saldo suatu akun atau untuk menentukan besarnya nilai suatu
kesalahan. Sampling ini terutama digunakan dalam pengujian substantif guna
menentukan tingkat dapat diandalkanya suatu jumlah dalam suatu akun, dan dapat
dilakukan dengan salah satu dari beberapa metode sebagai beriut: (1) estimasi
satuan nilai tengah, (2) estimasi selisih, (3) estimasi perbandingan, dan (4) estimasi
regresi.
Keempat metode ini dapat dilakukan dengan stratifikasi atau tanpa
stratifikasi. Sampling stratifikasi adalah suatu metode sampling yang membagi-
bagi populasi menjadi dua atau lebih sub populasi yang disebut dengan istilah
strata, dan sampel kemudian dipilih dari masing-masing strata tersebut, dan
masing-masing strata ini selanjutnya diaudit secara terpisah.
Pada umumnya sampling variabel dapat digunakan untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. Dalam pengujian substantif, yang dimaksudkan untuk menentukan kewajaran
nilai buku suatu akun.
b. Untuk membuat estimasi mengenai nilai saldo suatu akun atau suatu kelas
tertentu dari transaksi-transaksi yang berkaitan seperti taksiran saldo piutang atau
taksiran total penjualan untuk suatu periode tertentu.
Secara lebih spesifik Vasarhelyi dan Lin (1990) menyatakan bahwa sampling
variable ini dapat diterapkan oleh auditor untuk melakukan pekerjaan audit
berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengujian akun piutang
2. Pengujian jumlah kuantitas, harga dan nilai persediaan.
3. Penggantian metode penilaian persediaan dari metode FIFO ke LIFO.
4. Pengujian jumlah penambahan aktifa tetap
5. Pengujian terhadap transaksi-transaksi untuk menentukn besarnya nilai transaksi
yang tidak didukung oleh bukti yang memadai.
Meskipun banyak hal yang bersifat kuantitatif yang dapat dicakup dengan
sampling variabel, metode ini hanya dapat digunakan apabila estimasi
penyimpangan baku dari populasi dapat diketahui. Di samping itu, sampling ini
juga bergantung pada karakteristik atau sifat-sifat statistik distribusi normal. Selain
pengklasifikasian berupa sampling variabel tanpa stratifikasi dan sampling variabel
dengan stratifikasi, sampling variabel dan biasanya dikategorikan menjadi empat
metode sebagai berikut: (1) estimasi satuan nilai tengah, (2) estimasi selisih, (3)
estimasi perbandingan, dan (4) estimasi regresi.
Langkah-langkah dalam sampling variabel:
1. Tentukan tujuan pengujian yang hendak dilakukan oleh auditor
2. Definisikan populasi dan satuan unit samplingnya
3. Definisikan atau tentukan tingkat keyakinan
4. Estimasikan tingkat kesalahan tertinggi yang dapat ditolelir
5. Tentukan besarnya risiko alfa dan risiko beta
6. Pilih dan periksasampel pendhuluan secara acak.
7. Perhatikan variasi di dalam populasi
8. Tentukan besarnya sampel dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Risiko alfa dan risiko beta yang dapat diterima
b. Kesalahan maksimum yang dapat ditolelir
c. Perkiraan mengenai simpangan baku populasi
d. Pengaruh besarnya populasi
9. Pilih dan periksa sampel tambahan
10. Lakukan prosedur audit
11. Buat estimasi mengenai nilai akun atau nilai total populasi
12. Hitung rengtang keyakinan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel
13. Buat kesimpulan secara menyeluru mengenai hasil pemeriksaan sampel.