Você está na página 1de 200

Caturto Priyo Nugroho

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 2

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 2
Untuk SMK
Penulis utama : Caturto Priyo Nugroho

Ukuran buku : 17,6 cm x 25 cm

NUG NUGROHO, Caturto Priyo.


a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 2 untuk SMK /oleh Caturto Priyo
Nugroho ---- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
viii. 200 hlm
Daftar Pustaka : LAMPIRAN A.
Glosarium : LAMPIRAN B.
ISBN : 978-602-8320-00-9
ISBN : 978-602-8320-02-3

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008

Diperbanyak oleh PT Macanan Jaya Cemerlang


KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai
bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa
SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus
2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta
didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmedia-
kan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat
komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan
bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh
Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses
dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku
ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.
Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008


Direktur Pembinaan SMK

iii
KATA PENGANTAR

Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian,
program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis
budidaya ternak ruminansia besar dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya
meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3,
memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana
pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analsis
kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam
menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum.

Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah, sedangkan


kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha peternakan ruminansia.
Ternak ruminansia besar yang utama adalah sapi perah, sapi potong dan kerbau.
Produk ternak ruminansia umumnya terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu.
Kontribusi peternakan sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga,
pemanfaatan hasil limbah pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga
kerja.

Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar budidaya.


Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan, fasilitas, pencegahan
penyakit dan pengelolaan dengan prinsip good management practices.

Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan, keselamatan


kerja (K3). K3 diperlukan untuk keselamatan peternak, ternak dan produknya.

Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit ternak.


Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang maksimal. Untuk
dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis
ternak, asal-usul ternak dan performansi masing-masing ternak.

Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang ditunjukkan


dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak. Pemenuhan kebutuhan
nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar ternak menghasilkan daging dan susu
secara optimal. Pakan yang diberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat.
Pakan yang diberikan harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikan
nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat menggunakan
pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan harga termurah.

v
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan
keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan
merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan
peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifitas peternak.

Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga
kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak
lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik
daripada mengobati diterapkan dibidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor
penyebab penyakit, menjaga kebersihan dan melakukan upaya - upaya pencegahan
penyakit. Diagnosis penyakit dianalisa berdasarkan gejala- gejala penyakit. Hasil
diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit.

Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum, membersihkan


kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani ternak, mengawinkan ternak,
membatu proses kelahiran, mengoperasikan perlatan budidaya, memerah, dan lain-
lain. Setiap jenis ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus.
Pemeliharaan pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan
penanganan yang berbeda.

Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana pemasaran
yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan dan pengendalian pemasaran. Hari Raya
Kurban merupakan saat dimana kebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga
yang tinggi. Saat tersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak
kurban.

Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang
baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Analisis usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi,
neraca, dan aliran dana (cashflow).

Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan agribisnis


peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan, inovasi teknologi dan
pengembangan SDM.

Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang berisi


intrusksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii

BAB 4 MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT 125


1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi 125
2. Koefisien Teknis 136

3. Reproduksi/Perkawinan Ternak 137


4. Seleksi Bibit Ternak 152
5. Pemilihan Bibit Ternak 153
6. Memperbaiki Genetik Ternak 160
7. Aplikasi Konsep 165
8. Pemecahan Masalah 165
9. Pengayaan 165

BAB 5 MEMBERI PAKAN 169


1. Hijauan Pakan Ternak 169
2. Konsentrat 198
3. Peluang Bisnis Pakan 234
4. Tugas dan Pemecahan Masalah 242
5. Lembar Aplikasi 242
6. Pengayaan 243

BAB 6 KANDANG DAN PERALATAN 247


1.Merancang Kandang Ternak 247
2.Menentukan Model/Tipe Kandang 255
3.Tipe Kandang 256

vii
4.Peralatan Kandang dan Sarana Pendukungnya 257
5.Gudang Pakan 260
6.Saluran Air 261
7.Tempat Penampungan Kotoran 262
8.Unit Biogas 262
9.Gudang Alat 263
10. Kandang sapi potong dan Kerbau 263
11. Mengoperasikan Sarana Angkut Farm 267
12. Mengukur Suhu dan Kelembaban Ruangan 269
13. Timbangan 269
14. Alat Pengangkut 270
15. Alat Kebersihan 270
16. Aplikasi konsep 271
17. Pemecahan masalah 272
18. Pengayaan 272

BAB 7 MERAWAT KESEHATAN TERNAK 275

1. Diagnosa dan Gejala Ternak Sakit 275


2. Identifi kasi Penyakit dan Cara Pengobatannya 284
3. Program Pencegahan Penyakit 301
4. Membantu Kelahiran 303
5. Aplikasi Konsep 308
6. Pemecahan Masalah 309
7. Pengayaan 309

LAMPIRAN A : DAFTAR PUSTAKA 311


LAMPIRAN B : GLOSARIUM 313

viii
BAB 4
MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT

Pada umumnya permasalahan yang sering atas :


timbul dalam usaha di bidang peternakan a. Sepasang testis atau disebut gonad,
adalah sulitnya mendapatkan bibit yang buah zakar atau kelenjar kelamin utama.
diinginkan. Bibit yang baik akan b. Saluran reproduksi yang terdiri atas
mempengaruhi hasil produksi yang optimal,
epididymis, vas deferens, ampula dan
dan sebaliknya pengadaan bibit yang tidak
sesuai dengan kriteria, akan menimbulkan urethra. Saluran ini dilengkapi dengan
berbagai masalah. Pengadaan bibit tanpa kelenjar accesories atau kelenjar tam
dilakukan pemilihan ataupun seleksi bibit bahan dimana kelenjar ini fungsinya
terlebih dahulu, akan menimbulkan berbagai untuk mengencerkan sperma.
masalah/ persoalan yang akan
c. Alat kelamin bagian luar, yang terdiri atas
mempengaruhi hasil produksi akhir.
penis yang dibungkus oleh preputium
Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat dan Scrotum.
diperlukan berbagai macam pengetahuan Testis merupakan bagian alat kelamin
terutama tentang jenis-jenis dan tipe ternak, yang utama. Pada hewan mamalia terdiri dari
perilaku ternak, penentuan umur ternak, dua testis yang terbungkus di dalam skrotum.
reproduksi fisiologi dan perkawinan ternak,
performansi masing-masing ternak serta cara Skrotum ini akan memberikan lingkungan
memilih dan men seleksi ternak. yang lebih cocok dimana dalam skrotum
dilengkapi dengan suatu termoregulator yang
1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi dapat mengatur suhu skrotum tetap konstan
Anatomi reproduksi yang dimaksud dalam yaitu selalu dalam kondisi lebih rendah
tulisan ini adalah mempelajari bentuk dan daripada suhu tubuh, karena untuk
struktur bagian-bagian dari alat kelamin pembentukan sperma dibutuhkan suhu yang
ternak jantan dan betina. Sedangkan fisiologi rendah.
reproduksi adalah mempelajari fungsi dan
proses-proses baik bio-fisika maupun 1.1.1 Gonad (Testis)
biokimia yang terjadi dalam organ-organ alat
reproduksi tersebut. Sedangkan reproduksi Bentuk, ukuran atau berat serta letak
pada suatu ternak merupakan suatu proses testis tiap spesies hewan cukup bervariasi.
yang kompleks dan melibatkan seluruh tubuh Namun pada umumnya bentuk testis adalah
ternak. bulat panjang kearah vertikal, dengan struktur
dasar testis terdiri atas beribu-ribu tubuli
1.1 Anatomi Dan Fisiologi Reproduksi
Ternak Jantan seminiferosa yang dikelilingi oleh kapsul
berserabut atau trobekula.
Tugas utama bagi pejantan adalah
mampu memproduksi caloncalon individu
baru yang normal dan sehat. Calon-calon Lapisan-lapisan tenunan pembungkus
individu baru ini disebut spermatozoa. Untuk testis apabila disayat secara melintang, maka
mendapatkan keturunan yang baik maka akan terlihat mulai dari luar kedalam adalah:
sebagai pejantan harus mampu menghasilkan a. epidermis yaitu bagian kulit terluar.
spermatozoa yang baik dan sempurna. Dari b. korium yaitu berupa jaringan bagian kulit
spermatozoa yang baik diharapkan akan
yang mengandung banyak urat darah
menghasilkan individu-individu yang baik
pula. dan syaraf.
c. tunika dartos yaitu suatu fascia pelindung
Sistem reproduksi ternak jantan terdiri yang juga mengandung unsur serabut
125
urat daging, jadi dapat berkontraksi. langsung berhubungan dengan retetestis.
d. tenunan pengikat yang longgar. Epitel benih terdiri atas :
e. tunika vaginalis komunis (bagian dari a. Sel benih atau sperma togonium.
peritoneum). Spermatogonium akan mengalami proses
f. rongga sempit yang merupakan bagian pembelahan secara reduksi dan
dari rongga perut yang menjulur ke mengalami perubahan bentuk yaitu dari
daerah inguinal yang merupakan suatu bentuk poligonal menjadi sel yang
kantong dimana selanjutnya ditempati berekor.
oleh testis yang turun dari rongga perut
b. Sel sertoli.
sewaktu masih dalam perkembangan
embrio. Sel ini melekat pada membran basal,
g. tunika albugenia merupakan bagian dari berbentuk panjang dan mempunyai
pembungkus langsung pada parenchyma peranan dalam merawat spermatozoa
testis. Tunika albugenia ini banyak yang masih muda. Di samping itu sel
mengandung serabut-serabut fascia yang sertoli menghasilkan hormon dan cairan
licin dan mengkilat dan berwarna putih testis.
yang banyak mengandung buluh syaraf. Spermatogonium terletak di atas
h. parenchyma testis, merupakan bagian membran basal dari tubuli seminiferi. Sperma
yang paling utama atau inti, karena togonium tersebut akan berkembang melalui
bagian ini tempat pembuatan pembelahan sel. Spermatogonium akan
spermatozoa, tepatnya di tubuli membelah menjadi dua yaitu yang satu tetap
seminiferi. Dibagian parenchyma ini berada dalam membran basal sedangkan
terdiri atas tubuliseminiferi, sel-sel yang kedua berubah menjadi spermatosit I
interstitial, saluran-saluran cairan testis (satu). Kemudian akan membelah lagi
dan spermatozoa. menjadi spermatosit II dan berubah lagi
i. mediastenum testis, merupakan bagian menjadi spermatid.
tengah dari testis dan merupakan Spermatid akan mengalami perubahan
perluasan dari testis. bentuk menjadi spermatozoa muda, yang
j. pembentukan Spermatozoa diproduksi kemudian akan dirawat oleh sel-sel sertoli
dalam suatu saluran yang sangat kecil sampai protein goblet yang masih berada
dan berkelok-kelok yang disebut tubulus dalam pangkal ekor menjadi kecil. Setelah itu
spermaticus. Tubuli ini merupakan suatu spermatozoa akan terlepas dari sel sertoli dan
tubulus atau saluran yang kecil, panjang terbawa oleh cairan testis dan segera masuk
dan berkelok-kelok dan memenuhi ke dalam lumen tubuli seminiferi yaitu masuk
seluruh pembungkusnya yaitu lobulus. ke dalam retetestis dan diteruskan kebagian
Lobulus berupa kantong kecil yang pada mediastinum yang akhirnya spermatozoa
umumnya berbentuk kerucut atau lancip, yang belum dapat bergerak tersebut akan
dimana pada ujung medialnya berbentuk berdesak-desakan untuk memasuki
lancip dan ujung lateralnya lebar dan epididymus.
merupakan dasar dari kerucut tersebut. Rete testis terletak diantara tubulus
Dinding tubuli seminiferi terdiri atas sel- seminiferosa dan duktuli efferens yang
sel membran basal, epithel benih, sel-sel berhubungan dengan ductus epididymus
penunjang dan sel penghasil cairan testis. pada bagian kepala atau caput. Rete testis ini
Tubuliseminiferi akan bermuara pada ujung terdiri dari saluran-saluran yang
medialnya yang berbentuk kerucut dan beranastomose dalam medias tinum testis.

126
Diantara lobuli terdapat sel-sel inters titial didymus) adalah bagian yang sejajar
atau disebut juga sel Leydig. Sel ini dengan aksis longitudinal dari testis.
merupakan penghasil hormon androgen atau Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan
testosteron. Testosteron adalah hormon yang bagian kepala. Bagian ini menjulur terus
berpengaruh sangat besar terhadap ke bawah sampai hampir melewati testis.
kehidupan sexual dari pejantan. Apa bila sel c. bagian ekor (Cauda epi didymus) yaitu
leydig terganggu maka produksi testosteron berupa jendolan di ujung bawah dari
akan terganggu pula. testis. Bagian ekor ini terletak langsung di
Berbeda dengan hewan betina yang bawah corpus, yang mulai berbelok ke
mengenal siklus berahi dimana pada periode atas.
tertentu saja hanya ada satu sel ovum yang Saluran epididymus di bagian kepala
masak atau diproduksi dan siap untuk terdapat duktuli eferentis yang jumlahnya 12
diovulasikan atau dikeluarkan untuk sampai 15 buah, yang menampung
melakukan fertilisasi atau peleburan antara spermatozoa dari rete testis. Jadi setelah
sel kelamin jantan (spermatozoa) dengan sel spermatozoa muda terlepas dari sel
telur (ovum). Hal ini tidak terjadi pada hewan sertoli, kemudian masuk dalam lumen tubuli
jantan. seminifera dan bergerak menuju ke
Hewan jantan akan memproduksi sel epididymus setelah melewati duktuli eferentis.
spermatozoa secara terus menerus tanpa ada Ductuli eferentis dindingnya bercilia dan
hentinya. Kecepatan produksi sperma akan mempunyai sel-sel epitel yang menghasilkan
tergantung dari kondisi makanan yang cairan. Dengan adanya cairan dan cilia
dikonsumsi dan tingkat protein yang tersebut maka spermatozoa dapat terdorong
terkandung dalam makanan tersebut. dan bergerak mengarah ke badan
Selain fungsi utamanya sebagai epididymus.
penghasil sel benih jantan atau spermatozoa, Epididymus mempunyai fungsi beberapa
fungsi testis lain yang tidak kalah pentingnya macam, diantaranya :
yaitu memproduksi hormon androgen a. epididymus merupakan tempat
transportasi, dimana masa spermatozoa
1.1.2 Epididymis yang dialirkan dari rete testis ke dalam
ductuli efferentis dan akhirnya akan
Epididymus merupakan suatu saluran diangkut ke dalam duktus defferens.
yang bentuknya bulat dan panjang serta Transportasi ini dapat dilakukan karena
berkelok-kelok yang menghubungkan vasa adanya gerakan silia dan gerakan
efferensia pada testis dengan ductus peristaltik dari musculature pada dinding
deferens. Epididymus terletak di atas testis epididymus pada saat pra ejakulasi.
dan melekat pada tunika albugenis. Secara b. epididymus merupakan tempat untuk
garis besarnya, saluran epididymus dapat membuat konsentrasi sperma menjadi
dibedakan menjadi: sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena
a. kepala epididymus (caput epididy mus), cairan testis yang menjadi medium dari
bagian dari epididymus yang melekat masa spermatozoa, airnya diserap oleh
pada bagian ujung dari testis dimana epitel dinding epididymus sehingga
pembuluh-pembuluh darah dan syaraf sampai di ekor epididymus, konsentrasi
masuk. Bagian ini lebih besar daripada semen sangat tinggi.
bagian yang lain c. epididymus juga merupakan tempat
b. bagian badan atau leher (Corpus epi untuk pemasakan atau pendewasaan
127
bagi spermatozoa. Pemasakan ini kantong yang ukuran, bentuk dan lokasinya
disebabkan karena adanya sekresi dari menyesuaikan dengan testis yang
sel-sel epitel di ductus epididy mus. dikandungnya. Kulit skrotum tipis dan tidak
Dimana tadinya sperma dengan butiran berambut. Susunan lapisan skrotum dari
sitoplasma kemudian butiran tersebut paling luar adalah :
akan menggeser di bagian paling bawah a. Epidermis: tidak memiliki rambut atau
ekor dan akhir nya terlepas. sedikit rambut.
d. epididymus merupakan tempat untuk b. Tunika dartos. Merupakan lapisan
menimbun spermatozoa. Pada jaringan fibroelastik yang bercampur
epididymus bagian ekor, keadaannya dengan serabut otot polos. Serabut sotot
sangat cocok untuk tempat penimbunan polos ini pada saat cuaca dingin akan
bagi spermatozoa yang belum dapat berkontraksi dan membantu
bergerak ini, sehingga hampir 50 persen mempertahankan posisi terhadap dinding
jumlah spermatozoa terdapat di daerah abdominal dan pada saat panas akan
tersebut. mengendor dan menyebabkan testis
turun menjauhi ruang perut. Dengan
1.1.3 Duktus Deferens demikian skrotum dapat mengatur
Duktus deferens atau vas deferens temperatur testis agar temperaturnya
merupakan pipa yang berotot, terentang mulai tetap dipertahankan 40C sampai 70C
dari ekor epididymus sampai ke uretra. lebih rendah dari pada temperatur tubuh.
Dindingnya tebal, mengandung serabut urat- Mekanisme dari sistem thermoregulator
urat daging yang licin, sehingga pada saat ini karena adanya kerja dari dua
ejakulasi dapat mendorong spermatozoa dari muskulus yaitu muskuluskremaster
epididymus keduktus ejakulatoris yang externa, muskuluskremaster interna dan
terdapat dalam ampula. tunika dartos.

Vas deferens akan memasuki ruang c. Fasia superfisial merupakan lapisan tipis
abdomen bersama-sama dengan pembuluh- jaringan ikat.
pembuluh darah dan syaraf yang ke testis d. Fasia bagian dalam yang terdiri atas tiga
dan bersatu menjadi satu kesatuan yang lapis yang sulit dipisahkan apa bila
disebut funiculus spermaticus. Vas deferens dilakukan pembedahan.
dari kedua testis ini setelah meninggalkan e. Tunika vaginalis komunis, yang
ekor epididimus akan bergerak melalui kanal merupakan lapisan luar penutup testis.
inguinalis terus ke atas dan sesampainya di
atas fesica urinaria, akan terletak berjajar dan 1.1.5 Kelenjar Pelengkap
secara lambat laun menjadi besar karena
Kelenjar pelengkap disebut juga kelenjar
adanya kelenjar-kelenjar yang ada di dinding
kelamin aksesoris. Kelenjar-kelenjar ini akan
duktus deferens, dan bagian ini disebut
menghasilkan sebagian besar dari bahan
ampula. Ukuran ampula tidak panjang (pada
ejakulasi semen yang berperan dalam
sapi sekitar 4 cm) dan setelah meninggalkan
transportasi semen, sebagai media yang
prostata, keduanya akan mengecil lagi.
cocok untuk makanan dan sebagai buffer
terhadap sifat keasaman yang berlebih pada
1.1.4 Skrotum
saluran genital betina.
Kantong testis disebut skrotum. Skrotum
merupakan suatu kulit yang bentuknya seperti
128
Kelenjar-kelenjar accesoris ini adalah: a. Bagian pelvis
a. Kelenjar vasikuler atau vesicula semi b. Bagian yang membengkok
nalis, pada umumnya jumlahnya c. Bagian penis
sepasang dan terletak sebidang dengan
ampula vas defferens. Kedua kelenjar 1.1.7 Penis dan Praeputium
tersebut mengapit ampula. Sekresi dari Penis merupakan organ kopulasi pada
kelenjar vesikuler akan bermuara dengan hewan jantan, yang akan menyemprotkan
duktus deferens. Kelenjar vesikuler pada semen kedalam alat reproduksi betina dan
sapi berbentuk lobus-lobus dengan untuk lewatnya urine. Penis dapat dibagi
ukuran yang cukup besar, Sekresi menjadi 3 bagian yaitu:
kelenjar vesikuler merupakan 50 persen a. Gland penis yang dapat bergerak bebas
dari volume total satu ejakulasi yang b. Badan
normal. c. Bagian pangkal atau akar yang melekat
b. Kelenjar prostat adalah kelenjar yang pada ischial arch pada pelvis yang
letaknya berada di bawah kelenjar tertutup oleh otot ischiocaver nosus.
vesikuler, tepatnya mengelilingi pelvis Penis dilengkapi dengan dua macam
urethra. Kelenjar ini bentuknya berbeda- perlengkapan yaitu musculus retraktor penis
beda. Pada sapi berbentuk bulat dan yang dapat mengendor dan mengkerut
lebih kecil dari kelenjar vesikuler dan Corpus covernosum penis berfungsi untuk
pada anjing dan kuda berbentuk seperti menegangkan penis. Dalam keadaan non
buah kenari (walnut). Kelenjar prostat aktif, musculus retractor penis akan
menghasilkan sekret yang bersifat alkalin mengkerut, kemudian penis akan membentuk
yang memberikan bau yang huruf S sehingga penis dapat tersimpan
kharakteristik pada cairan semen. dalam preputium.
c. Kelenjar Bulbouretral (Cowpers).
Penis terbungkus oleh tunica albu genia
Kelenjar cowpers merupakan sepasang yang berwarna putih. Bentuk penis ternak
dan letaknya lebih ke belakang (caudal) pada umumnya sama yaitu bulat panjang.
dari kedua kelenjar tersebut, yaitu di Pada sapi penis ini bertipe fibroelastis artinya
tempat tikungan dimana urethra selalu dalam keadaan agak kaku dan kenyal
membelok kebawah sewaktu urethra meskipun dalam keadaan non aktif atau tidak
mau keluar dari ruang pelvis. Sekret dari ereksi.
kelenjar ini sangat berguna pada saat
sebelum kopulasi dimana sekresinya Sedangkan praeputium merupakan
bersifat apokrine yang fungsinya untuk lipatan kulit yang ada di sekitar ujung penis.
membersihkan saluran urethra dari sisa- Pada ternak-ternak tertentu, praeputium
sisa urine dan kotoran. mempunyai bentuk yang agak khas, sebagai
contoh preputium pada kuda mempunyai
1.1.6 Urethra lipatan yang rangkap, praeputium pada babi
mempunyai divertikulum atau kantong di
Urethra merupakan bagian saluran yang
sebelah dorsal dari orificium preputial, yang
tergantung dari tempat bermuaranya ampula
mempunyai fungsi untuk mengakumulasi
sampai ke ujung spenis. Urethra merupakan
urine, sekret dan sel-sel mati.
saluran untuk urine dan untuk semen
sehingga disebut saluran urogenitalis. 1.1.8 Eraksi dan ejalukasi.
Urethra terbagi atas tiga bagian yaitu :
Ereksi merupakan peningkatan turgi
129
ditas (pembesaran) organ yang disebabkan mengalami rudimenter. Pada ternak atau
oleh pemasukan darah lebih besar daripada hewan menyusui maka jumlahnya adalah
pengeluaran yang menghasilkan sepasang, yang letaknya dekat ginjal,
penambahan tekanan dalam penis. Pada tepatnya di belakang ginjal kanan dan kiri.
ternak ruminansia, saat ereksi baik panjang Besarnya ovarium bervariasi antar jenis
maupun besarnya tetap hampir sama dan ternak, hal ini tergantung dari jenis ternak,
terjadi karena fleksura sigmoid menjadi lurus. umur dan masa reproduksi.
Ejakulasi merupakan suatu gerak refleks Bentuk ovarium pada kebanyakan
yang mengosongkan epididymus, urethra dan spesies hewan hampir sama yaitu seperti biji
kelenjar-kelenjar accesoris, dimana ejakulasi almond, tetapi ada beberapa ternak yang
ini disebabkan karena adanya rangsangan mempunyai bentuk ovarium yang berbeda
pada gland penis, atau dapat juga ditimbulkan seperti pada ternak babi bentuk ovariumnya
dengan adanya massase dari kelenjar- tampak dengan lobul-lobul karena banyaknya
kelenjar aksesori melalui rektum atau dengan folikel dan corpus lutea. Sedangkan pada
elektro ejakulator. kuda bentuknya mirip seperti kacang karena
adanya fosa ovarii.
1.2 Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Perbedaan bentuk ovarium tersebut
Ternak Betina karena pada dasarnya pada hewan dapat
Sistem reproduksi ternak betina terdiri dibedakan dua sifat dalam melahirkan anak
atas: yaitu hewan yang bersifat polytocus
a. Sepasang ovarium atau penghasil telur. melahirkan anak dalam jumlah banyak dalam
b. Saluran reproduksi yang terdiri atas tuba satu kali kelahiran, seperti babi, kucing dan
fallopii atau oviduct, uterus atau rahim, tikus, sehingga bentuknya seperti buah
cerviks atau leher rahim dan vagina. murbei. Sedang kan sifat yang kedua adalah
c. Alat kelamin bagian luar yang terdiri atas termasuk dalam golongan hewan monotokes
vulva dan klitoris. maka bentuk ovariumnya bulat panjang atau
bundar. Bentuk dan berat Ovarium dijelaskan
1.2.1 Ovarium pada Tabel 10. Bagian ovarium terdiri atas
Ovarium merupakan bagian alat kelamin bagian medula atau bagian sentral,
yang utama, karena fungsinya untuk merupakan bagian yang berongga (vaskular).
menghasilkan sel gonad (ovum). Seperti juga
halnya dengan testis pada ternak jantan,
ovarium bersifat endokrin dan bersifat
sitogenik. Bersifat endokrin karena ovarium
mampu menghasilkan hormon yang akan
diserap secara langsung kedalam peredaran
darah. Ovarium juga bersifat sitigenik artinya
bahwa ovarium mampu menghasilkan sel
ovum atau sel telur. Oleh karena itu ovarium
sering juga disebut induk telur, indung telur
atau pengarang telur. Berbeda dengan
ternak-ternak lainnya, pada jenis unggas,
ovarium tidak sepasang tetapi hanya satu
yaitu dibagian kiri sedangkan sebelah kanan

130
Tabel 10. Bentuk dan Berat Ovarium pada Berbagai Ternak

No Jenis ternak Berat ovarium Bentuk ovarium


1 Kuda 70-90 gram Seperti kacang tanah
2 Sapi 11-18 gram Oval
3 Domba 2-3 gram Seperti buah almond
4 Babi 8-16 gram Seperti buah murbei
5 Anjing 3 12 gram Memanjang, menipis, oval
6 Kucing 3-12 gram Memanjang, menipis, oval
Sumber : Fransond, 1992

Sedangkan bagian luar atau korteks ter- granulosanya tampak lebih besar dan
diri atas jaringan ikat iregular yang padat. letaknya jauh dari korteks ovarium.
Lapisan luar dari korteks adalah kapsul Pertumbuhan sel granulosa antara
jaringan ikat yang padat yaitu tunika al- bagian luar dan bagian dalam tidak
bugenia. Sedangkan lapisan yang paling luar sama menyebabkan terbentuknya
merupakan lapisan tunggal dari epitel germinal rongga atau antrum-antrum yang
atau disebut primer. semakin lama besarnya bertambah
sehingga membentuk menjadi satu
Ada dua komponen yang amat penting
antrum yang besar.
yang terdapat dalam ovarium yaitu follikel dan
d. Folikel de Graaf. Ova di dalam folikel
korpus luteum. Kedua komponen ini
memegang peranan penting dalam proses primer semakin besar. Sel-sel folikel
reproduksi. berganda menjadi beberapa lapis,
hingga membentuk folikel yang masak.
1.2.2 Folikel Dalam folekel degraaaf ini ovum ter-
Folikel dalam pertumbuhannya
bungkus oleh masa sel yang masak
mengalami empat tahap yaitu :
disebut cumulus ooporus. Ovum
a. folikel primer. Merupakan suatu sel
bersama cumulus ooporus menonjol ke
besar, dimana dalam tiap folikel
dalam ruang antrum yang penuh
terdapat oosit yang dikelilingi oleh suatu
dengan cairan folikel. Cairan folikel ini
lapis tunggal dari sel-sel folikel, disebut
mengandung hormon estrogen. Sel-sel
membrana granulosa. Folikel primer ini
granulosa yang membungkus ovum
terjadi sejak ternak betina masih dalam
disebut corona radiata. Folikel degraaf
kandungan. Letak folikel primer berada
setelah membentuk sejumlah cairan
langsung di bawah kulit ovarium atau
terus membesar dan mendorong ke
tunika albugenia.
arah permukaan ovari.
b. folikel sekunder. Letaknya agak jauh
dari permukaan ovarium. Sel-sel
granulosanya lebih banyak, ovumnya
dilapisi oleh pembungkus tipis yang
disebut membrana vitelina.
c. folikel tertier. Merupakan perkembangan
dari folikel sekunder, dimana sel-sel
131
1.2.3 Ovulasi besarnya, disebut sebagai corpus luteum
verum. Apabila tidak terjadi bunting disebut
Folikel yang telah masak (folikel
corpus luteum spurum. Jika tidak terjadi
degraaf) akan menonjol ke luar melalui
fertilisasi (peleburan sel telur dan sel sperma),
korteks ke permukaan ovarium. Dalam
maka corpus luteum beregresi karena aktifitas
pertumbuhannya, folikel degraaf mempunyai
hormon progesteron menurun, dan
dua lapis sel stroma cortex yg mengelilingi sel
memungkinkan folikel de Graaf yang lain
sel folikuler. Lapisan sel-sel tersebut mem
menjadi matang. Kemudian corpus luteum
bentuk theca foliculi yang dapat dibagi atas
beregresi, mengecil dan berwarna pucat dan
theca interna dan theca externa.
disebut corpus albicant.
Sebelum ovulasi, folikel yang dibentuk Aktifitas FSH (Follicel Stimulating
untuk menghasilkan ovum mencapai ukur Hormone) akan semakin dipacu lagi yang
annya yang maksimal. Bertepatan dengan itu menyebabkan perkembangan folikel tersier
suatu cairan folikel segera di sekresikan dan menjadi folikel de Graaf. Pengecilan corpus
buluh-buluh darah berkonstriksi. luteum disertai dengan muncul nya tenunan
Pemecahan folikel de Graaf terjadi pengikat, lemak dan struktur hialine di antara
sewaktu ovum dilepaskan dari ovarium yaitu sel-sel luteum. Hal ini akan mempercepat
pada daerah stigma. Stigma semakin lama regresi sel luteum dan akhirnya sel luteum
menipis dan mengembung kepermukaan dan akhirnya sel luteum tidak terdapat lagi.
ovarium. Stigma yang mengembung segera Bekas tempat corpus luteum berubah menjadi
pecah melepaskan sedikit cairan folikuler. jaringan parut yang berwarna coklat kepucat-
Cairan folikuler bergerak melalui celah pucatan, disebut corpus albicans.
tersebut dan membawa ovum. Pecahnya
folikel de Graaf yang membawa ovum keluar 1.2.5 Fertilisasi
sering diistilahkan dengan sebutan ovulasi. Fertilisasi yaitu peristiwa bersatunya
Setelah ovulasi maka folikel akan buah spermatozoa dengan buah ovum.
menciut. Ovulasi ini diikuti oleh pendarahan Fertilisasi terjadi disuatu tempat dalam
yang cukup meluas di dalam rongga folikel. oviduct, tepatnya didaerah ampula yaitu pada
bagian Ampula Isthmus Junction (AIJ). Pada
1.2.4 Corpus Luteum saat ovum bertemu dengan spermatozo,
ovum masih terbungkus oleh banyak sekali
Luteunasi adalah proses pembentukan
sel-sel granulosa. Untuk dapat mencapai inti
corpus luteum oleh sel-sel granulose dan sel-
sel ovum, spermatozoa harus menembus
sel theca. Segera sesudah ovulasi, terjadi
segerombol sel-sel granulosa yang
kawah pada permukaan ovarium. Kawah
membungkus sel ovum, mucoprotein atau
tersebut kemudian diisi oleh darah dan
zona pellucida yang langsung membungkus
lymphe sehingga berwarna merah, dan
sel ovum dan membran vitelin atau dinding
membentuk corpus haemorrhagicum. Darah ini
ovum.
cepat membeku dan diresorbsi. Kemudian
Setelah menempuh perjalanan yang
rongga ini diganti dan diisi oleh sel-sel lutein
cukup panjang dan penuh seleksi yang ketat,
yang semakin lama semakin banyak. Pada
sperma yang tangguh dapat memasuki
ternak sapi, sel-sel lutein mengandung
ampula. Spermatozoa yang telah memasuki
pigmen lipochrom kuning (lutein) .
ampula pada umumnya menjadi aktif bergerak
Apabila kebuntingan terjadi maka corpus
karena dalam ampula terdapat cairan ampula
luteum akan mempertahankan ukuran
132
yang berfungsi untuk mengaktifkan 33 pada halaman berikutnya.
pergerakan spermatozoa. Dengan kekuatan di
bagian ekornya, sperma akan menyusup di 1.2.6 Tuba Uterin Atau Tuba Fallopii
antara sel-sel granulosa. Sel-sel granulosa (Oviduct)
satu sama lain direkatkan oleh asam hyaluro
bate. Selain unggas, hewan betina
mempunyai sepasang oviduct. Saluran ini
Spermatozoa akan terus berusaha untuk menghubungkan antara ovarium dengan
menekan lapisan zona pellucida hingga uterus. Oviduct merupakan saluran kecil yang
tembus. Kemudian kepala sperma tozoa akan panjang dan berkelok-kelok. Bagian oviduct
bersentuhan dengan membran vitelin maka terdiri atas: Infundibulum, ampula dan bagian
terjadilah reaksi zona yaitu suatu reaksi dari yang terakhir yang berhubungan langsung
zona pellucida, agar tidak dapat ditembus dengan uterus disebut istmus Infundibulum,
oleh spermatozoa yang lain. Reaksi zona ini
merupakan bagian yang paling ujung dari
disebabkan oleh adanya zat yang dilepaskan
oviduct dan berbentuk seperti corong yang
oleh granula kortika yang berasal dari
bibirnya tidak teratur dan berjumbai-jumbai.
membran vitelin.
Tetapi ada beberapa spesies yang bentuk
Reaksi zona berjalan bertahap yaitu dari infundibulum berbentuk kapsul, bagian ujung
mulai di sekitar lubang yang dibuat oleh dari infundibulum membentuk fimbria.
spermatozoa, meluas ke seluruh permukaan Fimbria ini letaknya dekat sekali dengan
zona pellucida. Reaksi zona ini berfungsi ovarium bahkan biasanya menyeli muti
melindungi ovum dari spermatozoa lain yang ovarium. Fimbriae mempunyai sifat ovotoxis
juga ikut berusaha untuk membuahi ovum dan artinya bergerak ke arah adanya ovum.
mencegah terjadinya sel-sel triploid. Bahkan ada yang berpendapat bahwa
fimbriae ini dapat mengusap-usap ovarium
Setelah kepala sperma menyentuh
untuk mempercepat proses ovulasi, dapat
membran vitelin, terjadilah aktivasi ovum
mengambil ovum yang jatuh kedalam ruang
untuk menerima tamu. Membran vitelin
abdomen, bahkan fimbriae kiri dapat
memperlihatkan reaksi terhadap sentuhan
menangkap ovum yang diovulasikan dari
kepala spermatozoa. Ditempat sentuhan
ovarium kanan dan se baliknya.
terjadi tonjolan kecil dari membran vitelin dan
Fungsi dari oviduct adalah :
kemudian terbuka. Kemudian kepala sperma
a. menerima telur yang diovulasikan
menyusup masuk kedalam sito plasma dan
ovarium.
terjadilah pembelahan inti sel ovum.
b. menerima spermatozoa dari uterus.
Setelah kepala sperma terputus dan
c. mempertemukan sel ovum dengan
perlahan-lahan mulai mengembung,
spermatozoa.
mengakibatkan hilangnya bentuk kepala
sperma. Inti sel sperma juga terlihat pudar, d. menyalurkan sel ovum yang telah di
tetapi nucleoli menjadi jelas. Kejadian ini buahi (zigote) ke dalam uterus.
diikuti dengan terurainya khromosom dari inti- e. menyeleksi sperma. Bagian oviduct yang
inti sel ovum dan spermatozoa. Khromosom mempunyai konstruksi khusus, disebut
dari kedua inti berpasang-pasangan dan utero tubal junction (UTJ), mempunyai
membentuk inti baru. Perjalanan fungsi untuk menyeleksi sperma yang
Spermatozoa menemui ovum dalam organ akan masuk ke dalam tuba fallopii dari
reproduksi ternak betina tertera pada Gambar uterus.

133
f. kapasitasi spermatozoa. Adanya cairan dengan lainnya. Bentuk uterus ini
oviduct menyebabkan spermatozoa terdapat pada tikus, mencit, kelinci dan
mengalami proses pendewasaan. marmut.
b. uterus bikornua, yaitu uterus yang
1.2.7 Uterus mempunyai serviks atu dan corpus
uterinya sangat pendek. Sebagai contoh
Uterus pada umumnya terdiri atas badan terdapat pada ternak babi.
uterus atau corpus uteri, tanduk uterus (cornu c. uterus bibartitus yaitu uterus yang
uteri) yang pada umumnya berbentuk lancip, mempunyai serviks satu dan corpus
dan cerviks atau leher uterus. Bentuk uterus uteri cukup jelas dan panjang. Sebagai
pada setiap jenis hewan bervariasi. Bentuk- contoh terdapat pada hewan sapi.
bentuk uterus pada beberapa jenis hewan d. uterus simpleks yaitu uterus yang tidak
adalah : mempunyai kornu uteri, corpus uterinya
a. uterus duplex, yaitu uterus yang uterus besar dan mempunyai satu cerviks.
yang serviksnya ada dua buah, corpus Sebagai contoh terdapat pada bangsa
tidak ada dan cornunya terpisah satu primata.

Sumber Koleksi Vedca


Gambar 33. Perjalanan Spermatozoa Menemui Ovum dalam
Organ Reproduksi Betina

134
e. endometrium, yaitu lapisan yang kelahiran. Cerviks terletak di antara uterus
merupakan dinding lumen uterus dan dan vagina, merupakan pintu masuk kedalam
terdiri atas epitel, lapisan kelenjar dan uterus karena dapat terbuka atau tertutup
jaringan pengikat. yang sesuai dengan siklus berahi.
Uterus mempunyai fungsi yang sangat
penting dalam proses reproduksi. Yaitu sejak Pada saat berahi, serviks agak
estrus sampai bunting dan melahirkan. Fungsi mengendor sehingga memungkinkan
uterus adalah : spermatozoa dapat masuk dalam uterus.
a. pada saat estrus: Yaitu kelenjar Pada saat kebuntingan, maka sel-sel goblet
endometrium yang terdapat pada yang terdapat pada cerviks akan
dinding uterus menghasilkan cairan memproduksi mucus dalam jumlah yang
uterus yang diperlukan oleh spermatozoa besar, agar dapat mencegah masuknya zat-
untuk mendewasakan dirinya zat yang membawa infeksi dari vagina ke
(kapasitasi), semakin tinggi dalam uterus. Lumen serviks terbentuk dari
kemampuannya untuk membuahi ovum. beberapa gelang-gelang penonjolan dari
b. pada saat kopulasi, uterus akan mucosa cerviks yang dapat mengecil dengan
berkontraksi agar mampu mengangkut kuat sekali.
spermatozoa dari uterus ke tuba fallopii. Fungsi cerviks yang utama adalah untuk
c. pada waktu metestrus dan awal menutup lumen uteri, agar tidak memberi
diestrus. Kelenjar-kelenjar endometrium kemungkinan untuk masuknya jasad renik,
mulai berkembang dan tumbuh baik mikroskopis maupun makroskopis. Oleh
memanjang, menghasilkan cairan sebab itu lumen serviks selalu dalam keadaan
uterus yang merupakan substrat yang tertutup, kecuali pada saat melahirkan dan
cocok untuk pertumbuhan embrio muda. pada saat berahi, lumen serviks akan
d. pada saat diestrus pada ternak yang membuka sedikit sehingga spermatozoa
tidak bunting, telur yang tidak dibuahi dapat masuk.
oleh sperma, di dalam uterus akan
diresorbsi oleh endometrium.
e. pada saat kebuntingan, uterus 1.2.9 Vagina
membesar secara perlahan-lahan Vagina adalah bagian saluran reproduksi
sesuai dengan pertumbuhan embrio. yang terletak didalam pelvis, diantara cerviks
f. pada saat kelahiran, uterus akan dan vulva. Vagina terbagi atas bagian
melakukan kontraksi sedemikian kuat vestibulum yaitu bagian ke sebelah luar yang
sehingga dapat mengangkut fetus yang berhubungan dengan vulva dan partio
sedemikian berat untuk melampaui vaginalis cervics yaitu bagian kesebelah
simfisis pelvis dan keluar dari badan. cerviks. Pada ternak betina dara, terdapat
g. pada saat selesai partus/melahirkan, selapus tipis yang merupakan sekat atau
maka uterus akan mengalami penge batas antara vestibu lum vaginae dan
cilan kembali atau involusi. partiovaginalis cercivis, yang disebut Hymen.
Vagina berperan sebagai selaput yang
1.2.8 Cerviks atau Leher Rahim menerima penis dari hewan jantan pada saat
Cerviks merupakan spincter otot polos kopulasi.
yang kuat dan tertutup rapat, kecuali pada
saat estrus atau pada saat menjelang
135
1.2.10 Vulva (Pudendum Femininum) karkas yang baik 46%.

Vulva adalah bagian eksternal dari 2.2 Sapi Ongole


genetalia betina yang terentang dari vagina
Sapi ini lambat dewasa, pada umur 4
sampai kebagian yang paling luar. Pertautan tahun mencapai dewasa penuh. Bobot sapi
antara vulva dengan vagina ditandai oleh 600 kg pada sapi jantan dan 300-400 kg
orifis uretral eksternal. untuk sapi betina. Berat lahir 20-25 kg.
persentase karkas 45-58% dengan per
bandingan daging tulang 3,23 : 1.
Pada berbagai jenis ternak, bibir vulva
sederhana saja dan tidak terdiri atas labio
mayor dan minor. Bagian paling bawah dari 2.3 Sapi Madura
vulva terdapat klitoris, merupakan organ yang
asal usul embrionalnya sama dengan penis Bobot sapi jantan 300 kg dan sapi betina
pada hewan jantan. 250 kg. berat pedet pada waktu lahir 12-18
kg, umur dewasa kelamin 20-24 bulan.
2. Koefisien Teknis Pertambahan berat badan 0,25-0,6 kg
perhari. Persentase karkas 48-63% dan
Sebelum kita memelihara sapi, perlu perbandingan daging tulang adalah 5,84 :1.
mengetahui koefisien teknis agar dapat
menghitung analsisis usaha ternak. Koefisien 2.4 Sapi Bali
teknis ternak yang perlu diperhatikan adalah
berat dewasa, berat lahir, produksi, bobot
Di Indonesia perkembangan sapi Bali
sapih dan lain-lain. Pada bab ini hanya akan
sangat cepat dibanding dengan jenis sapi
dibahas beberapa ternak yang banyak
potong lainnya, hal tersebut disebabkan
dipelihara di Indonesia.
breed ini lebih diminati oleh petani kecil
karena beberapa keunggulannya yang antara
2.1 Sapi FH
lain, tingkat kesuburunnya tinggi, sebagai sapi
pekerja yang baik dan efesien serta dapat
Berat pedet (anak sapi) yang baru lahir memanfaatkan hijauan yang kurang bergizi.
dapat mencapai 45 kg, berat dewasa dapat Persentase karkas tinggi, daging tanpa
mencapai 750 kg dengan tinggi 145 cm. lemak, heterosis positif tinggi pada
persilangan, daya adaptasi tinggi terhadap
Sapi dara dapat dikawinkan pada umur lingkungan dan persentase beranak dapat
15 bulan, jika berat badan sudah mencapai mencapai 80 persen, merupakan keunggulan
400 kg, diharapkan umur pada waktu pertama
lainnya. Selain beberapa keunggulan di atas
kali melahirkan antara 24-27 bulan. Lama
kebuntingan sekitar 9 bulan. Dengan lama terdapat juga beberapa kekurangan yakni
produksi sekitar 6 tahun. Produksi susunya di sapi Bali pertumbuhannya lambat, rentan
Amerika 8.000 liter dengan lemak 330 kg dan terhadap penyakit tertentu misalnya; penyakit
protein 275 kg per ekor per tahun. Di jembrana, peka terhadap penyakit ingusan
Indonesia produksi susu masih rendah,
dan Bali ziekte. potensi genetik sapi Bali
pertahun berkisar 3.000 liter.
tertera pada Tabel 11.
Sapi FH dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil daging, sehingga dikenal dengan
sapi dwiguna. Sapi pejantannya dapat
mencapai 1.000 kg dengan persentase
136
2.5 Sapi BX hewan.
Pada umumnya reproduksi baru dapat
berlangsung sesudah hewan mencapai masa
Sapi Brahman Cross (BX) memiliki sifat-
pubertas dan diatur oleh kelenjar kelenjar
sifat seperti: endokrin dan hormon-hormon yang
a. persentase kelahiran 81.2%, dihasilkannya. Peranan reproduksi bagi
b. rataan bobot lahir 28.4 kg, bobot umur 13 kehidupan adalah :
bulan mencapai 212 kg dan umur 18 a. meningkatkan populasi ternak
bulan bisa mencapai 295 kg, b. melestarikan keturunan
c. angka mortalitas post-natal sampai umur c. memperbaiki produksi ternak seperti
7 hari sebesar 5.2%, mortalitas sebelum susu, daging dan telur
disapih 4.4%, mortalitas lepas sapih d. memperbaiki keturunannya seperti berat
sampai umur 15 bulan sebesar 1.2% dan
lahirnya, pertambahan bobot badan,
mortalitas dewasa sebesar 0.6%,
jumlah anak yang dihasilkan dan lain-lain.
d. daya tahan terhadap panas cukup tinggi
karena produksi panas basal rendah Dengan usaha pengembangbiakan/
dengan pengeluaran panas yang efektif, reproduksi maka perlu sekali memperhatikan
e. ketahanan terhadap parasit dan penyakit hal-hal sebagai berikut :
sangat baik, serta a. hewan bibit yang akan diusahakan
f. efisiensi penggunaan pakan terletak keturunannya itu (induk dengan
antara sapi Brahman dan persilangan pejantannya) tidak boleh terlalu muda
Hereford Shorthorn ataupun terlalu tua.
Pada bobot hidup finishing yang sama b. Hewan bibit harus sehat tubuhnya,
produksi karkas sapi BX lebih berat terutama harus bebas dari penyakit
dibandingkan sapi Frisian karena memiliki menular.
persentase karkas yang lebih tinggi. Bobot c. Hewan bibit harus mempunyai sifat-sifat
karkas sapi Shorthorn terletak antara sapi yang menguntungkan bagi si
Brahman dan Hereford. Kadar lemak pemeliharanya, seperti: badannya besar
bervariasi mulai dari 4.2% sampai 11.2%, dan kuat, tahan penyakit, banyak
terendah pada sapi Frisian dan tertinggi pada menghasilkan susu dan sebagainya.
Shorthorn. Hasil pengamatan di ladang ternak d. Hewan betina (induk) sebaiknya
Sulawesi Selatan memperlihatkan: dikawinkan pada waktu sedang berahi
a. persentase beranak 40.91%, e. Pada waktu hewan betina bunting, harus
b. calf crop 42.54%, dijaga benar makanan dan
c. mortalitas pedet 5.93%, kesehatannya.
d. mortalitas induk 2.92%,
e. bobot sapih umur 8-9 bulan 141.5 kg Pengetahuan tentang reproduksi akan
(jantan) dan 138.3 kg (betina), memberikan berbagai informasi yang dapat
f. pertambahan bobot badan sebelum digunakan sebagai dasar dalam :
disapih sebesar 0.38 kg/hari a. memperkirakan jumlah atau banyaknya
anak yang mungkin akan dihasilkan.
b. informasi tentang umur saat mulai
3. Reproduksi/Perkawinan Ternak
bereproduksi.
3.1 Reproduksi c. panjang atau lama waktu bagi hewan
bereproduksi.
Reproduksi merupakan suatu d. kapan bisa melakukan aktivitas
kemewahan fungsi tubuh yang secara bereproduksi.
fisiologik tidak fital bagi kehidupan bagi e. pola hormonal.
individual tetapi sangat penting bagi f. teknik reproduksi yang dilakukan.
kelanjutan ke turunan suatu jenis atau bangsa
137
Tabel 11. Potensi Genetik Sapi Bali

No Keterangan Satuan Skor


1 Berat Lahir Kg 16
2 Berat Sapih Kg 86
3 Berat 1 th, Jantan kg 135
4 Berat 1 th, betina kg 125
5 Berat 2 tahun jantan kg 235
6 Berat 2 tahun betina kg 200
7 Berat dewasa jantan kg 395
8 Berat dewasa betina kg 264
9 Ukuran Tubuh
Dewasa Jantan
Lingkar Dada cm cm 185,5
Tinggu gumba cm 125,4
Panjang badan 142,3
10 Betina :
Lingkar Dada cm cm 160,8
Tinggu gumba cm 113,6
Panjang badan % 118,5
Persentase beranak/th 69

Tabel. 12. Batas Umur Terbaik dan Tertinggi untuk Diternakkan


pada Berbagai Ternak

Umur Umur Terbaik Batas Umur


Jenis Ternak Dikawinkan Diternakkan Tertinggi Untuk
(Tahun) (Tahun) Diternakkan (Thn)
Kambing 1-1,25 2-3 5
Domba 1,5 2-3 5
Sapi 2-2,5 3-6 12
Kerbau 2 3-7 13-14
Kuda 2,5-3 6-10 15-20
babi 10 bln 2-3 5

Sumber:Anonymous (1994)

138
Proses reproduksi dapat meliputi banyak makhluk jantan atau betina dimana proses-
hal mulai dari : proses reproduksi mulai terjadi. Pada saat
a. pembentukan sel-sel kelamin yaitu sel inilah organ-organ reproduksi mulai
ovum dan spermatozoa. berfungsi. Pada ternak, pubertas ditandai
b. pelepasan gamet-gamet. pada gamet dengan adanya keinginan ternak untuk
betina (sel ovum) terjadi pelepasan sel
melakukan perkawinan. Umur dewasa
telur dari ovarium yang disebut ovulasi
dan pada gamet jantan atau sel kelamin pada setiap jenis ternak tidak sama.
spermatozoa yaitu pelepasan dari testis Umur dewasa kelamin ini juga tergantung
menuju alat-alat kelamin jantan pada keadaan iklim, keadaan makanan,
selanjutnya seperti duktus epididimus, heriditas dan tingkat pelepasan hormon.
duktus defferens, ampula dan ber akhir
Umur dewasa kelamin pada jenis ternak
dengan adanya ejakulasi.
c. perkawinan antara ternak jantan dan tertentu dapat dilihat pada Tabel 13 .
betina untuk mempertemukan gamet Pada semua ternak, dewasa kelamin akan
jantan dan betina.
tercapai pada saat dewasa tubuh tercapai.
d. pertumbuhan zigote sampai fetus dan
berakhir dengan kelahiran. Pada saat ini ternak sudah mampu untuk
e. pubertas melakukan perkawinan, tetapi pada saat itu
f. siklus reproduksi, dan lain-lain tubuhnya belum mampu untuk melakukan
proses reproduksi selanjutnya seperti
Batas umur terbaik dan tertinggi untuk
diternakkan pada berbagai ternak tertera pada bunting, melahirkan dan menyusui.
Tabel 12. Tubuhnya masih dalam proses
pertumbuhan, ternak bunting tubuhnya harus
3.2 Siklus Reproduksi menyediakan makanan untuk pertumbuhan
dirinya dan pertumbuhan anak yang
Siklus reproduksi merupakan rangkaian
dikandungnya. Apabila hal ini terjadi maka
dari semua kejadian proses reproduksi, baik
kemungkinan-kemungkinan yang tidak
jantan maupun betina, sejak ternak tersebut
lahir sampai dapat melahirkan (proses-proses diinginkan akan terjadi seperti terjadi
biologik kelamin) yang berlangsung secara kematian baik pada induk maupun anaknya,
sambung menyambung, kemudian terlahir akan melahirkan anak-anak yang cacat atau
individu baru dari suatu mahluk hidup. lemah, kecil dan lain-lain.
Untuk menghindari hal-hal tersebut di atas
Berikut ini merupakan tahapan-tahapan sebaiknya perkawinan hendaknya
siklus reproduksi : ditangguhkan beberapa saat sampai
tubuhnya cukup dewasa atau dewasa tubuh
3.2.1 Pubertas telah tercapai.
Suatu proses reproduksi akan
berlangsung secara periodik dan terus
menerus, dimulai sejak tenak mengalami 3.2.2 Siklus berahi (Estrus)
pubertas atau dewasa kelamin. Pada saat itu
Siklus berahi adalah perubahan yang
ternak sudah dapat menghasilkan keturunan,
terjadi secara teratur pada sistem reproduksi
karena pada saat itu organ reproduksinya
hewan betina. Siklus berahi adalah jarak
telah mampu memproduksi gamet-gamet
antara berahi yang satu dengan berahi
yang masak. Jadi pubertas pada ternak
berikutnya. Sedangkan berahi adalah saat
adalah suatu periode dalam kehidupan
139
dimana ditandai kesediaan hewan betina akhirnya bertemu kembali pada
menerima pejantan untuk melakukan permulaannya. Berdasarkan gejala yang
kopulasi. terlihat dari luar tubuh, ternak betina akan
menjadi berahi pada awal interval waktu
Dalam periode siklus berahi terjadi
yang teratur dan antara spesies satu dengan
perubahan-perubahan fisiologis dalam alat
spesies lainnya akan berbeda. Panjang
kelamin betina. Perubahan ini bersifat
siklus berahi ternak tertera pada Tabel 14.
sambung menyambung satu sama lain dan
Tabel 13. Umur Dewasa Kelamin pada Berbagai Jenis Ternak

Jenis ternak Umur pubertas variasi


Sapi 12 bulan 6-24 bulan
Kuda 18 bulan 10-24 bulan
Domba 8 bulan 4-12 bulan
Kambing 8 bulan 4-12 bulan
Kerbau 24 bulan 12 40 bulan
babi 6 bulan 4-8 bulan

Sumber : Partodihardjo (1980)

Tabel. 14. Siklus Berahi Pada Berbagai Jenis Ternak

Panjang Siklus
Jenis ternak Variasi
Estrus
Sapi 21 hari 18-24 hari
Kuda 21 hari 19-21 hari
Domba 16,5 hari 14-20 hari
Kambing 18 hari 19-21 hari
babi 21 hari 18-24 hari
Anjing - 6-12 bulan

Sumber : Partodihardjo (1980)

140
Satu siklus berahi terbagi menjadi 4 fase adalah pertumbuhan folikel yang telah
yaitu: proestrus, estrus, metestrus dan dimulai pada saat proestrus dan akan
diestrus. Dari keempat fase tersebut, fase mencapai pertumbuhan yang maksimal dan
estrus merupakan fase terpenting karena ovum yang terdapat dalam folikel akan
dalam fase ini hewan betina memperlihatkan menjadi masak. Dan follikel siap pecah dan
gejala-gejala khusus, untuk tiap-tiap jenis mengeluarkan ovum. Selama atau segera
hewan dan dalam fase ini pula betina mau setelah periode berahi, akan terjadi ovulasi.
menerima pejantan untuk melakukan Estrus akan segera berakhir kira-kira pada
kopulasi. saat pecahnya folikel ovari atau terjadinya
ovulasi.
3.2.2.1 Proestrus
Proestrus merupakan fase persiapan. 3.2.2.3 Metestrus
Phase ini cukup pendek dan dan gejala luar Segera setelah berahi selesai, sisa-
yang terlihat berupa perubahan perubahan sisa gejala berahi masih tampak, tetapi
tingkahlaku yang agak lain dari biasanya betina sudah tidak mau dinaiki atau dikawini
seperti agak gelisah dan perubahan pejantan. Pada saat itu sebetulnya masa
perubahan alat kelamin luar. Meskipun telah estrus sudah selesai dan telah berganti
ada perubahan yang menimbulkan gairah dengan fase baru yang diebut metestrus.
seks namun pada saat proestrus tersebut
ternak masih belum mau menerima pejantan Pada saat metestrus, perubahan alat
atau menolak untuk bisa melakukan kelamin luar tidak tampak, tetapi dalam alat
kelaminnya yaitu ovariumnya terjadi
perkawinan.
pembentukan corpus hemorhagikum,
3.2.2.2 Estrus terletak dalam folikel degraaf yang telah
mengeluarkan ovumnya. Pada sapi,
Estrus merupakan fase yang terpenting metestrus ditunjukkan dengan adanya
dalam siklus berahi. Estrus adalah periode sedikit darah yang mengalir keluar dari
penerimaan seksual pada ternak betina. Pada uterus ke vagina, terlihat dari vulva.
fase ini ternak betina memperlihatkan gejala
yang khusus pada setia jenis ternak. Pada Darah yang mengalir pada sapi saat
saat ini pula ternak betina mau menerima metestrus bukan merupakan menstruasi
pejantan untuk melakukan kopulasi. Apabila pada manusia, tetapi seperti berasal dari
ada betina yang menolak untuk melakukan pembuluh-pembuluh darah kapiler yang
kopulasi sedangkan tanda-tanda berahi berada pada karankula yang mendapat
terlihat, maka kemungkinan ternak tersebut suplay cukup banyak pada saat estrus,
masih mengalami proestrus atau masa estrus karena karankula tegang dan beberapa
sudah selesai. diantaranya ada yang pecah dan
Gejala berahi yang umum dan nampak mengeluarkan darah.
terlihat pada sebagian besar jenis ternak
adalah gelisah, nafsu makan berkurang atau 3.2.2.4 Diestrus
hilang sama sekali, menghampiri pejantan Diestrus adalah masa tenang, yaitu
dan tidak lari pada saat pejantan mau suatu siklus berahi yang ditandai oleh tidak
menaikinya. adanya kebuntingan dan tidak adanya
Perubahan-perubahan yang terjadi pada aktivitas kelamin sehingga ternak menjadi
alat kelamin bagian dalam pada waktu estrus tenang. Pada saat itu kondisi keadaan dalam

141
alat reproduksi yaitu pada bagian tahap/periode yaitu :
endometriumnya, masih terlihat adanya a. Periode ovum, yaitu periode mulai dari
pertumbuhan kelenjar-kelenjar endometrium fertilisasi sampai implantasi.
yang berkelok-kelok, tetapi tidak berlangsung b. Periode embrio, yaitu periode dari saat
lama. Lama kelamaan kelenjar-kelenjar terjadinya implantasi sampai saat di
tersebut akan berdegenerasi. Corpus mulainya pembentukan alat-alat tubuh
hemorhagikum lama kelamaan akan bagian dalam.
mengkerut dan tumbuh sel-sel yang berwarna
c. Periode fetus, yaitu periode terakhir
kuning atau disebut sel luteum dan mulailah
mulai dari terbentuknya alat alat tubuh
terbentuk corpus luteum. Diestrus ini
bagian dalam dan extremitas (anggota
merupakan fase yang terlama dalam siklus
tubuh) sampai terjadi kelahiran.
estrus.
Pengetahuan tentang apakah ternak
yang dipelihara mengalami kebuntingan atau
3.2.3 Lama Berahi
tidak, sangat penting. Ada beberapa cara
Lama berahi merupakan selang waktu untuk membantu mendiagnosis ternak
mulai berahi, ditandai dengan munculnya bunting atau tidak, yaitu :
berahi sampai hilang tanda-tanda berahi. Perubahan-perubahan yang terjadi
Lama berahi setiap jenis ternak berbeda dalam alat kelamin betina saat kebuntingan :
beda. Hal ini tergantung dari beberapa faktor
ternak tidak mengalami berahi lagi.
seperti umur, musim dan kehadiran pejantan
Sebagai indikasi kebuntingan yang
serta bobot badan. Lama berahi pada
cukup sederhana dan efektif adalah
berbagai jenis ternak tertera pada Tabel 15.
bahwa 45 hari setelah perkawinan
ternak tidak berahi lagi. Cara ini ada
3.2.4 Kebuntingan
juga melesetnya karena ada ternak-
Yang dimaksud kebuntingan dipandang ternak tertentu yang mengalami silent
dari segi teknis sebenarnya dimulai sejak saat heart (berahi tenang). Hal ini bisa
sel kelamin betina bersatu dengan sel kelamin disebab kan karena dalam ovariumnya
jantan di dalam saluran alat reproduksi paling terdapat corpus luteum yang persisten.
atas atau ovoduct dan tepatnya dibagian
ampula.
Frandson (1992) mengatakan bahwa
kebuntingan berarti keadaan dimana anak
sedang berkembang di dalam uterus hewan
betina. Satu periode kebuntingan adalah
periode dari mulai terjadinya fertilisasi sampai
terjadinya kelahiran normal. Pada ternak sapi
fertilisasi terjadi setelah 11 sampai 15 jam dari
inseminasi/ perkawinan.
Sedangkan untuk manusia, fertilisasi ini
akan terjadi 14 sampai 15 hari setelah terakhir
menstruasi.
Pertumbuhan mahluk baru hasil
fertilisasi atau pembuahan antara ovum
dengan spermatozoa, dapat dibedakan tiga
142
Tabel 15. Lama Berahi pada Berbagai Jenis Ternak

Jenis ternak Panjang Siklus Variasi


Estrus

Sapi 17 jam 15-19 hari


Kuda - -
Domba 30 jam -
Kambing 30 jam 24-36
Babi - -
Anjing - -

perubahan kontur abdomen. Pada Metode pemeriksaan kebuntingan pada


ternak yang bunting maka akan terjadi berbagai jenis ternak tertera pada Tabel 16.
penurunan pada dinding abdominal
(pelebaran abdomen). 3.2.4.1 Perubahan pada Uterus
pemeriksaan dapat juga dilakukan
dengan palpasi perektum yaitu dengan Pada ternak yang mengalami
cara memasukkan tangan dalam kebuntingan maka akan terjadi perubahan-
rektum dan meraba organ-organ perubahan pada uterusnya, seperti :
reproduksi tertentu. Untuk ini
dibutuhkan seorang yang ahli dan
terampil. Diag nose kebuntingan ini terjadi vaskularisasi pada endometrium
didasarkan ke pada tingkat terbentuknya lebih banyak kelenjar
perkembangan fetus dan perubahan- endometrium
perubahan pada genetalia dan struktur- myometrium menjadi tenang yaitu tidak
struktur yang terkait pada hewan betina. mengalami kontraksi lagi
SinarX.Diagnose kebuntingan dengan setelah terjadi implantasi, penyaluran
menggunakan sinar X kurang begitu makanan dari induk ke anak lebih lancar.
efektif dan bermanfaat. Sinar X akan Ada hubungan yang lebih erat dari
efektif apabila digunakan untuk trophoblast dengan pembuluh pembuluh
menetapkan kebuntingan setelah tulang darah pada endometrium
tulang fetus telah mengalami kalsifikasi terjadi pertukaran zat makanan dari induk
Ultra suara (Ultra sound). Ultra sound ke anak dan zat buangan dari anak ke
dapat digunakan untuk mendeteksi induk. Hal ini terjadi sejak terjadinya
implantasi yang juga disertai oleh
kebuntingan pada berbagai jenis ternak terbentuknya anyaman pembuluh darah.
seperti sapi. Teknik ultrasonik Pada saat kehamilan juga terjadi pem
didasarkan kepada timbulnya bunyi besaran volume uterus. Dimana pada saat
dengan frekuensi yang tinggi (1 sam pai permulaan kebuntingan sebagian besar
10 juta cycle tiap detik) melalui jaringan. disebabkan oleh pertambahan cairan amnion
Uji Biologik dengan mengamati adanya dan allantois, tetapi pada pertengahan
hormon gonado tropin dalam serum kebuntingan maka pertambahan volume
darah maka dapat di pastikan bahwa cairan menjadi hampir sama dengan per
ternak tersebut bunting. Hormon tambahan volume uterus dan pada akhir
gonadotropin dihasilkan/ diproduksi kebuntingan maka sebagian besar
oleh placenta sewaktu bunting. merupakan volume vetus.
143
Tabel. 16. Metode Pemeriksaan Kebuntingan pada Berbagai Jenis Ternak

Metode yg Contoh yg Mulai dapat


Spesies Cara
digunakan diperlukan dipergunakan
Sapi Palpasi rektal - perabaan 30-35 hari
Domba Biopsi vaginal Mucosa vaginal Histologik 40 hari
Ultra suara Alat elektronik 70 hari
Sumber : Partodihardjo, 1980

3.2.4.2 Perubahan pada 0varium 3.2.4.4 Vulva dan Vagina


Perubahan-perubahan pada ovarium Pada saat kehamilan, tidak terjadi
adalah : perubahan pada alat kelamin vulva maupun
a. folikel de graaf yang telah kosong vagina tetapi setelah terjadi kebuntingan 6
(setelah terjadi ovulasi) merupakan sampai 7 bulan (pada sapi), maka akan terjadi
suatu kawah dan diisi oleh darah yang eidema /membengkak.
cepat membeku, disebut corpus
Periode kebuntingan tiap ternak
hemorrhagikum.
bervariasi antara spesies satu dengan spesies
b. corpus hemorrhagikum akan terbentuk
lainnya. Demikian juga antara indivi du satu
sel-sel baru yang berwarna kuning yang
dengan individu lainnya. Sebagai contoh :
disebut sel luteum.
a. rata-rata periode kebuntingan pada kuda
c. sel-sel luteum makin lama makin banyak
adalah 336 hari atau 11 bulan.
dan akhirnya mengisi penuh ruangan
b. rata-rata periode kebuntingan pada sapi
tersebut, diberi nama corpus luteum.
adalah 282 hari atau 9 bulan.
d. selama kehamilan corpus luteum tetap
ada dan berfungsi terus selama masa
kehamilan. 3.2.5 Kelahiran
e. apabila tidak terjadi kehamilan corpu Akhir dari proses kehamilan adalah
luteum akan dinonaktifkan oleh prostal kelahiran. Kelahiran adalah proses fisiologik
gandin kemudian mengalami dimana uterus yang bunting mengeluarkan
degenerasi dan berubah menjadi anak dan placenta melalui saluran kelahiran.
jaringan ikat yang berwarna putih
mengkilat, disebut corpus albican. Tanda-tanda menjelang kelahiran
adalah :
3.2.4.3 Servix a. terjadi relaksasi pada bagian pelvis yaitu
Setelah terjadi fertilisasi, kripta-kripta pada ligamentum sacro spinasum dan
serviks akan menghasilkan lendir yang kental, otot-otot disekitar pelvis dan tungging.
semakin tua kehamilannya dan semakin b. otot terlihat mengendor khususnya di
kental lendir yang dihasilkan. Fungsi lendir ini sekitar pangkal ekor.
adalah untuk menyumbat lumen servix. c. pangkal ekor diangkat ke atas.
d. sisi perut mengempis dan secara
keseluruhan perut kelihatan mengecil.
144
atau perutnya akan tenggelam/jatuh. perkawinan tanpa bantuan manusia. Ternak
e. ambing membesar dan mengeras. secara naluri akan berkembangbiak dengan
f. dari puting susu kadang-kadang keluar melalui proses perkawinan.
cairan. Berdasarkan tempat dapat dibedakan
g. ternak terlihat gelisah. menjadi dua sistem yaitu: Hand mating dan
h. terjadi pembengkakkan (edema) pada Pasture mating. Sedangkan berdasarkan
vulva, dapat mencapai 2 sampai 4 cara pelaksanaan terdapat perkawinan
kalinya. individu dan perkawinan kelompok.
i. lendir cervix yang berfungsi menyumbat
cervix pada saat kebuntingan akan
3.3.1.1 Cara Pelaksanaan
mencair.
j. relaksasi dinding abdominal.
Perkawinan Individu
k. ternak berusaha mengasingkan diri.
Yaitu dengan cara ternak betina yang
Proses kelahiran dapat dibedakan
sedang berahi dibawa ke tempat pejantan
menjadi tiga tahap yaitu :
atau sebaliknya. Pejantan mengawini dua kali
setelah itu betina yang baru dikawini tersebut
Tahap pertama
dibawa jalan jalan agar sperma bisa cepat
Pertama-tama uterus akan berkontraksi bertemu dengan ovum.
dan secara bertahap akan mendorong
kantong air terhadap sisi uterin menyebabkan Perkawinan Kelompok
serviks berdilatasi. Tahap pertama ini, pada
Yaitu sekelompok ternak betina dibiarkan
sapi, antara 2 sampai 6 jam.
hidup bersama-sama dengan seekor
pejantan, baik dikandang maupun dipadang
Tahap kedua
penggembalaan, secara terus menerus
Terjadi kelahiran yang sebenarnya yaitu selama 60 hari. Apabila masih ada beberapa
fetus keluar dari uterus melalui cerviks dan betina yang masih belum bunting, diberi
vagina. Pada saat ini kantong air akan pecah kesempatan untuk berkumpul sekali lagi.
secara refleks dan mengawali kontraksi otot- Ada beberapa alasan mengapa sering
otot abdomina. Dengan adanya dua macam terjadi keterlambatan kebuntingan atau
kontraksi yaitu kontraksi uterus dan kontraksi kelahiran, diantaranya :
abdominal maka fetus akan terdorong, a. tidak menyadari akan pentingannya
melintasi saluran kelahiran. mempunyai pejantan sendiri.
b. perkawinan yang dipaksakan pada waktu
Tahap ketiga ternak tidak berahi tidak akan
Tahap ketiga adalah pengeluaran menghasilkan kebuntingan.
placenta, mengikuti fetus keluar. c. pejantanpejantan dicampur dengan
betina-betina sepanjang waktu.
3.3 Perkawinan Ternak. d. induk yang kurang makan sukar untuk
menjadi bunting dan hasil anaknya jelek.
Pada garis besarnya sistem perkawinan e. pengaruh panas udara
ternak dapat dibedakan menjadi 2 cara yaitu :

3.3.1 Perkawinan Alami


Perkawinan alami yaitu suatu

145
3.3.1.2 Sistem Perkawinan c. Perkawinan pertama.
Walaupun ternak sudah mencapai
Ada dua sistem perkawinan pada sapi
pubertas, tetapi belum boleh dikawinkan
yaitu :
karena mencapai kedewasaan tubuh
a. Hand Mating, yang biasanya
terlebih dahulu. Pada saat ternak telah
dilaksanakan dalam suatu kandang
memiliki kedewasaan tubuh, memiliki
khusus.
bagian-bagian tubuh yang harmonis dan
b. Pasture Mating, yaitu perkawinan yang
seimbang antara organ yang satu dengan
dilaksanakan dalam suatu pasture atau
organ lainnya.
padang penggembalaan yang cukup
luas, dimana betina-betina dan d. Perkawinan yang tepat pada waktu betina
pejantannya dibiarkan untuk melakukan sedang berahi.
perkawinan secara alami yang dilakukan e. Pengaturan perkawinan dengan
dalam pasture. penyerempakan berahi.
f. Untuk meningkatkan atau memberikan
keuntungan yang maksimal salah
Semua hewan ternak, baik sapi maupun
satunya dengan cara kita mampu
ternak lainnya perlu suatu perkawinan yang
mengatur produktivitas induk-induk
terarah. Perkawinan terarah merupakan salah
ternak, sehingga akan melahirkan anak
satu bentuk perkembangbiakan produktif,
dengan umur yang sebaya yang siap
oleh sebab itu semua proses harus
dipasarkan. Untuk itu dapat dilakukan
diperhatikan.
dengan cara mengawinkan induk-induk
betina secara bersamaan sehingga
Untuk melakukan perkawinan ada induk-induk tersebut akan melahirkan
beberapa langkah persiapan yang harus di dengan waktu yang bersamaan. Untuk itu
lakukan seperti : perlu dilakukan metode rekayasa proses
a. pemeriksaan induk yang pernah beranak. reproduksi terjadi berahi secara
b. pemberian pakan yang bermutu. bersamaan atau lebih dikenal dengan
istilah penyerentakan berahi.
Kunci keberhasilan suatu perkawinan
ternak sangat tergantung dari: Penyerentakan berahi diatur oleh :
a. Tingkat kesuburan ternak betina maupun Penggunaan hormon
pejantannya serta pengaturan Perangsangan dengan pejantan
perkawinan. Kesuburan ternak betina Penggunaan metode inseminasi
dapat diukur dari keteraturan dan buatan dan sinar laser
kemampuan beranak dengan cepat.
Sedangkan kesuburan pejantan dapat 3.3.2 Perkawinan Buatan (Artificial
diukur dari sifat kejantannya dan jumlah Insemination)
serta kualitas sperma yang dihasilkan. Inseminasi buatan adalah terjemahan
b. Pengaturan perkawinan oleh peternak. dari artificial insemination (inggris), Artificial
Meskipun ternak betina dan pejantannya artinya buatan atau tiruan sedangkan
dalam kondisi subur, tetapi apabila insemination berasal dari kata latin
peternak kurang memperhatikan tingkah inseminatus (in artinya pemasukan,
laku reproduksi ternak yang penyampaian atau deposisi. Semen adalah
dipeliharanya maka kesempatan yang cairan yang mengandung sel-sel kelamin
baik untuk mengawinkan ternak akan jantan yang diejakulasikan melalui penis pada
berlalu dengan suatu yang sia sia. waktu kopulasi atau penampungan). Jadi
146
menurut definisi, inseminasi buatan adalah Prosedur inseminasi buatan
pemasukan atau penyampaian semen
kedalam saluran kelamin betina dengan 3.3.2.1 Pengambilan Semen
menggunakan alat-alat buatan manusia, jadi
Ada beberapa metode penampungan
bukan secara alami.
semen yang dapat dilakukan untuk inseminasi
Inseminasi buatan merupakan buatan, seperti metode pengurutan, metode
perkawinan dengan menggunakan teknologi elektro ejakulator dan metode vagina buatan.
dengan bantuan manusia di mana dengan IB Salah satu cara yang paling umum adalah
ini diharapkan dapat memperbaiki ternak- metode vagina buatan.
ternak yang mempunyai genetic jelek yang Alat-alat yang digunakan:
ada, diganti dengan bibit-bibit yang a. silinder karet
genetiknya baik, agar dapat meningkatkan b. selongsong dalam
baik populasi maupun produktivitas ternak. c. tabung penampung
Oleh karena itu pelaksanaan IB sangat d. corong
penting dipelajari. Sebelum dilakukan penyadapan, apabila
preputium terlalu panjang perlu di gunting,
Hal-hal yang perlu dipelajari dalam tetapi jangan terlalu pendek. Bersihkan
pelaksanaan IB adalah : preputium dan daerah sekitarnya
a. menyediakan semen beku. menggunakan sabun dan air hangat
b. menyiapkan peralatan dan bahan kemudian keringkan menggunakan handuk.
penunjang.
Demikian juga di bagian belakang sekitar
c. mengoperasionalkan IB.
d. merawat peralatan IB, dan pangkal ekor hewan pemancing (betina).
e. mencatat pelaksanaan IB secara detil. Contoh vagina buatan tertera pada Gambar
34, sedangkan contoh penyadapan semen
Inseminasi buatan merupakan cara pada sapi tertera pada Gambar 35.
yang ampuh yang pernah diciptakan manusia
3.3.2.2 Pemeriksaan Semen
untuk meningkatkan populasi dan produksi
hewan baik secara kuantitatif maupun secara Pemeriksaan semen dilakukan secara
kualitatif. Teknik Inseminasi buatan sudah makroskopis seperti volume, warna dan
konsistensi. Sedangkan secara mikroskopis
sangat meluas dan sudah populer terutama meliputi :
dalam bidang peternakan khususnya lagi a. Menaksir kualitas semen/air mani.
pada sapi perah. b. Menaksir prosentase sperma dalam
Dalam praktek, prosedur inseminasi semen.
buatan tidak hanya meliputi deposisi atau c. Menghitung sperma dengan
penyampaian semen kedalam saluran hymocytometer.
kelamin betina, tetapi mencakup juga seleksi d. Menghitung sperma hidup dan yang mati
dan pemeliharaan pejantan, penampungan, dengan pewarnaan.
penyimpanan atau pengawetan (pendinginan e. Melihat morfologi sperma dan
menghitung sperma normal dan yang
dan pembekuan) dan pengangkutan semen,
abnormal.
inseminasi, pencatatan dan penentuan hasil
f. Contoh alat pemeriksaan semen tertera
inseminasi pada hewan betina serta pada Gambar 36
bimbingan dan penyuluhan peternak,
khususnya bagi penerapan IB di bidang 3.3.2.3 Pengenceran semen
peternakan. Fungsi pengencer semen diantaranya:
a. sumber makanan atau nutrisi untuk
147
energi bagi spermatozoa. Gambar 37.
b. Pelindung spermatozoa dari
pertumbuhan kuman. 3.4 Penerapan Bio-Teknologi Reproduksi
c. Mempertahankan tekanan osmotik.
d. Mencegah perubahan PH. Teknologi reproduksi merupakan satu
e. Mengurangi kerusakan sperma karena kesatuan dari teknik-teknik rekayasa
cold shock reproduksi hewan yang dikembangkan melalui
suatu proses penelitian dalam bidang
3.3.2.4 Pelaksanaan (Prosedur) Inseminasi reproduksi ternak secara terus-menerus dan
berkesinambungan, hasilnya dapat
Metode inseminasi yang sering
diaplikasikan untuk tujuan tertentu.
digunakan adalah dengan menggunakan
rektovaginal. Rektovaginal merupakan Ada beberapa produk hasil teknologi
metode yang lebih umum dan biasa di pakai reproduksi yang dapat diketahui, di antaranya:
pada saat ini karena lebih praktis dan lebih
efektif. Caranya : 3.4.1 Perangsangan berahi (Stimulasi
estrus)
a. cucilah telapak tangan dengan sabun Perangsangan berahi adalah suatu
dan air sampai bersih. metode yang dilakukan baik secara mekanik
b. ambil sarung tangan plastik atau karet dan/atau kimiawi untuk memanipulasi siklus
dan masukkan di tangan kiri. Sarung reproduksi hewan agar dapat mempercepat
tangan tidak mutlak dipakai. terjadinya berahi dan ovulasi dengan tujuan
c. celupkan sedikit ujung tangan dengan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi
sedikit air sabun. manajemen (biaya, waktu dan tenaga).
d. tangan kiri yang bersarung plastik Perangsangan berahi dapat dibedakan
dimasukkan ke dalam rektum secara menjadi dua, yaitu induksi berahi dan
pelan dan halus mengikuti irama penyerentakan berahi.
peristaltik atau kontraksi dinding rektum.
e. genggam dan fikser cervix dalam telapak Induksi berahi (oestrous induction)
tangan. Harus bisa membedakan antara adalah perangsangan berahi dan ovulasi yang
vagina, cevic dan uterus. Kalau diraba biasanya dilakukan pada hewan-hewan yang
cervix akan terasa jauh lebih keras tidak berahi bermusim (anestrous seasonally)
dibandingkan dengan kedua saluran atau perangsangan berahi pada hewan di luar
kelamin tersebut. atau sebelum masuk musim kawinnya.
f. bersihkan atau cuci vulva bibir-bibirnya Sedangkan Sinkronisasi berahi suatu upaya
dari kotoran atau urine ke mudian di lap untuk mengenda atau pengaturan siklus
sampai kering menggunakan kapas atau estrus sedemikian rupa sehingga periode
tissue. estrus pada banyak individu hewan betina
akan menunjukkan berahi secara serentak.
Pipet inseminasi atau Inseminasi gun
dimasukkan dan di posisikan di pangkal uteri
pada posisi 4 melalui vulva dan vagina, serta
dan pintu luar cervix atau os externa cervix.
Pada umumnya bagi yang belum terampil
akan menemukan kesulitan. Contoh
pelaksanaan IB pada sapi tertera pada

148
Gambar 34. Vagina Buatan Siap untuk Menampung Semen

Gambar 35. Penyadapan Semen pada Sapi

Gambar 36. Pemeriksaan Semen Sapi dalam Laboratoium

Sinkronisasi estrus pada umumnya a. Prostalgandin F2 alpha.


dilakukan pada hewan-hewan yang poliestrus b. Progesteron dan GnRH (Gonadotro pinne
yaitu tidak mengenal musim kawin seperti Realising Hormone).
c. Progesteron dan PMSG (Pregnant Mares
halnya pada sebagian besar ternak. Ada
Serum Gonadotrophine)
beberapa hormon yang dapat digunakan
diantaranya:
149
Gambar 37. Pelaksanaan IB Pada Sapi

d. Melatonin 3.4.3 Transfer Embrio


e. Estradiol
f. Kombinasi antara progesteron dengan Transfer Embrio (TE) adalah suatu
Prostalgandin F2 alpha teknologi yang dikembangkan untuk
memperbaiki genetika ternak, meningkatkan
atau memaksimumkan potensi ternak unggul
3.4.2 Superovulasi (Multiple Ovulasi
dalam satu musim kawin, sehingga dapat
Sapi merupakan ternak uniparous,
memacu peningkatan populasi.
dimana pada umumnya hanya ada satu sel
telur saja yang terovulasi setiap siklus berahi. TE merupakan teknologi alternatif yang
Oleh sebab itu untuk merangsang terjadinya sedang dikembangkan dalam usaha
ovulasi ganda diberikan hormon superovulasi, meningkatkan mutu genetik dan populasi
diperlukan agar di peroleh ovulasi sel telur ternak sapi di Indonesia secara cepat. Teknik
dalam jumlah besar. Jadi superovulasi adalah transfer embrio telah berhasil dikembangkan
suatu upaya untuk merangsang ovarium pada sapi, bahkan saat ini telah berkembang
betina agar ternak betina dapat melepaskan sebagai suatu industri peternakan. TE pada
ovum (ovulasi) lebih dari satu. sapi merupakan generasi kedua bioteknologi
Hormon yang banyak digunakan untuk reproduksi setelah inseminasi buatan.
rekayasa superovulasi adalah hormon
Transfer embrio merupakan suatu
gonadotropin seperti Follicle Stimulating
proses, mulai dari pemilihan sapi-sapi donor,
Hormone (FSH) Pregnant Mare & #8217 dan
sinkronisasi berahi, super ovulasi, transfer
Pregnant mare serum gonadotropin (PMSG).
embrio ke recipien sampai pada pemeriksaan
Penyuntikan hormon gonadotropin akan
kebuntingan dan kelahiran. Transfer embrio
meningkatkan perkembangan dan
memiliki manfaat ganda yaitu selain dapat
pematangan folikel pada ovarium sehingga
diperoleh keturunan sifat dari kedua tetuanya
diperoleh ovulasi sel telur yang lebih banyak.
juga dapat memperpendek interval generasi
Superovulasi ini dimanfaatkan dalam
sehingga perbaikan mutu genetik lebih cepat
teknik embrio transfer.
diperoleh. Manfaat lain dengan TE maka
150
seekor betina unggul yang di superovulasi dimatangkan secara invitro. Pematangan
kemudian di inseminasi dengan sperma ini dilakukan dengan meng gunakan
pejantan unggul dapat menghasilkan sekitar media yang kompleks yang umumnya
40 ekor anak sapi unggul yang seragam mengandung hormon FSH, LH, Prolaktin,
setiap tahunnya. Bahkan bisa juga dibuat progesteron, protein ovari dan peptida.
kembar identik dalam jumlah yang banyak Sebagai contoh medianya TCM 199.
dengan menggunakan teknik Cloning.
Dengan TE juga dapat membuat jenis Hasil panen dari embrio transfer adalah
kelamin (jantan atau betina) anak sapi yang blastosist (sebelum implantasi) dan embrio
diinginkan. beku. Hasil dari embrio transfer sangat
Ada beberapa keunggulan TE dipengaruhi oleh kondisi sapi donor, kualitas
dibandingkan dengan IB yaitu : embrio yang dihasilkan dan kesiapan dari
a. perbaikan mutu genetik pada IB hanya recipient untuk mampu menghasilkan
berasal dari pejantan unggul sedangkan kebuntingan, dengan cara: meningkatkan
dengan TE sifat unggul dapat berasal kualitas Corpus luteum melalui penyuntikan
dari pejantan dan induk yang unggul. HCG dan penyuntikan interferon yang ber
b. dengan TE, waktu yang dibutuhkan untuk fungsi untuk mencegah regresi Corpus
memperoleh derajat kemurnian genetik luteum.
(purebreed) jauh lebih tinggi
dibandingkan IB maupun kawin alam. Beberapa permasalahan yang sering
c. dengan TE, seekor betina unggul mampu dihadapi dalam program transfer embrio,
menghasilkan lebih dari 20-30 ekor pedet diantaranya :
unggul per tahun, sedangkan dengan IB a. Pemanenan embrio yang rendah, karena
hanya dapat menghasilkan satu pedet mutu ternak donor yang rendah dan
pertahun. kurang diterapkan rekayasa
d. melalui teknik TE dimungkinkan reproduksinya.
terjadinya kebuntingan kembar, dengan b. Embrio beku masih harus diimpor karena
jalan mentransfer setiap tanduk uterus kurangnya informasi dan teknologi
(cornua uteri) dengan satu embrio. pembekuannya,
c. Potensi genetik dan unjuk kerja
Ada dua teknik embrio trasfer yaitu :
reproduksi sapi recipien, umumnya
a. Produksi embrio secara invivo atau juga
rendah karena kurangnya program
disebut multiple ovulation embrio
seleksi dan rendahnya kemampuan
transfer, bertujuan untuk menghasilkan
teknisi.
embrio yang banyak dalam satu kali
siklus. Untuk menghasilkan embrio dalam
3.4.4 Splitting Embrio
jumlah banyak dapat dilakukan dengan
cara penyuntikan FSH. Dari hasil embrio Splitting embrio adalah pembelahan
transfer dapat diketahui bahwa satu embrio pada stadium Blastosisit yang akan
siklus berahi dapat menghasilkan 5-7 menghasilkan kembar identik. Setengah
embrio bahkan kadang-kadang dapat embrio dikembalikan lagi kedalam uterus dan
mencapai 30. setengahnya lagi ditransfer ke resipien.
b. Produksi embrio secara invitro. Sel telur
didapat dari ovari yang berasal dari 3.4.5 Clonning Gen
rumah potong hewan kemudian
Clonning gen yaitu suatu prosedur untuk
151
memperoleh replika yang sama dari sel atau Seleksi Tradisional
organisme tunggal. Percobaan yang sudah
Seleksi secara tradisional merupakan
berhasil adalah Domba Dolly.
metode seleksi yang telah lama dan ini
sangat sederhana, yaitu mencari ternak
4. Seleksi Bibit Ternak jantan yang memiliki cacat luar untuk
Seleksi bibit adalah suatu tindakan kemudian dilakukan kastrasi agar ternak
memilih ternak yang dianggap mempunyai jantan tidak dapat mengawini induk-induk di
mutu genetik baik untuk dikembangbiakan wilayahnya.
lebih lanjut serta memilih ternak yang Seleksi Kuantitatif
dianggap kurang baik untuk disingkirkan.
Seleksi secara kuantitatif adalah metode
Seleksi dapat diartikan juga untuk
seleksi yang didasarkan atas perhitungan
memperkenankan sekelompok ternak menjadi
kuantitatif. Kriteria-kriteria pada sapi potong
penurun dari generasi berikutnya dan
yang dapat dipergunakan dalam seleksi
menghilangkan kesempatan dari kelompok
adalah berat badan pada umur tertentu,
lain untuk memperoleh penurun dari generasi
kecepatan pertumbuhan dan ukuran tubuh
berikutnya pula.
pada umur tertentu.
Seleksi dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu seleksi alam dan seleksi buatan. 4.2 Seleksi Sapi Perah
Seleksi alam adalah seleksi yang terjadi Ada beberapa metode yang dapat
karena pengaruh alam dan bukan dipengaruhi digunakan untuk melakukan seleksi terhadap
oleh manusi. Alamiah yang menentukan arah sapi perah betina. Beberapa metode yang
dan tujuannya. Seleksi alam merupakan inti sering digunakan yaitu:
dari teori Darwin yaitu Asal usul dari berbagai a. Pendugaan kemampuan berproduksi.
spesies (The origin of defferent spesies). b. Estimated Transmitting Ability (ETA).
Sedangkan seleksi buatan adalah seleksi c. Pendugaan nilai pemuliaan.
yang dilakukan oleh manusia untuk suatu
Sedangkan seleksi pemilihan pejantan
tujuan atau sasaran tertentu demi
diantaranya:
kebutuhannya. Untuk saat ini, seleksi yang
a. perbandingan antar produksi anak.
dipengaruhi oleh manusialah yang b. membandingkan produksi anak induk.
berkembang, sedangkan seleksi karena faktor c. membandingkan produksi herdmatenya.
alam dapat dikatakan langka kejadiannya.
Dalam dunia peternakan modern, akan 4.3 Seleksi Ternak Kerbau
terlihat bahwa manusialah yang terutama
Pengembangbiakan kerbau di Indonesia
mengadakan seleksi demi kebutuhannya.
belum dikerjakan secara sistematis dan
seleksinya belum dikerjakan dengan baik,
4.1 Seleksi Sapi Potong
masih dilakukan peternak secara alami.
Seleksi pada sapi bertujuan untuk
menghasilkan sapi bibit yang diharapkan 5. Pemilihan Bibit Ternak
dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
genetik populasi sapi potong. Keberhasilan dalam usaha budidaya
ternak sangat dipengaruhi oleh bibit yang
Seleksi sapi potong, dibedakan atas dua akan digunakan. Dalam pemilihan bibit harus
metode pokok yaitu : jelas tujuannya apakah untuk menghasilkan
daging, susu atau dengan tujuan tenaga
152
kerja. Pemilihan bibit ternak ruminansia dapat usaha dibidang peternakan maka pemilihan
dilakukan berdasarkan : dan seleksi bibit merupakan salah satu dari
a. Pemilihan tipe. rangkaian kegiatan produksi ternak. Ada
b. Pemilihan sapi berdasarkan keturunan. beberapa macam dalam melakukan pemilihan
c. Penilaian dan pengukuran ternak. bibit, hal ini tergantung dari apa tujuannya.
d. Hasil pameran.
Diantaranya :

5.1 Tipe Ternak


5.2.1 Pemilihan Sapi Pedet
Ada beberapa macam tipe ternak
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
ruminansia, yaitu :
memilih sapi pedet :
5.1.1 Tipe Pedaging matanya tampak cerah dan bersih.
Ternak ruminansia tipe pedaging pada kukunya tidak terasa panas dan bengkak
umumnya mempunyai ciri-ciri: bila diraba.
a. Cepat mencapai dewasa. tidak terlihat adanya eksternal parasit
b. Laju pertumbuhan cepat. pada kulit dan bulunya.
c. Efisiensi pakannya tinggi. tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan
d. Kualitas dagingnya maksimum dan
mudah dipasarkan. kerontokan bulu.
e. Tubuh dalam besar, mencirikan tipe mempunyai tanda telinga, artinya pedet
pedaging berbentuk persegi empat atau tersebut telah terdaftar dan lengkap
balok. silsilahnya.
f. Perut tidak menggantung.
g. Tidak cacat tidak terdapat adanya tanda-tanda
mencret pada bagian pangkal ekor dan
dubur.
5.1.2 Tipe Perah
tidak terdapat tanda-tanda sering batuk,
a. Tubuhnya luas ke belakang seperti baji
terganggu pernafasannya serta dari
atau gergaji.
b. Sistem dan bentuk ambingnya baik dan hidungnya tidak keluar lendir.
putingnya simetris. pusarnya bersih dan kering. Bila masih
c. Efisiensi pakan untuk produksi susu lunak dan tidak berbulu menandakan
tinggi. bahwa pedet masih berumur kurang lebih
d. Sifatnya baik dan jinak.
e. Punggung lurus. dua hari.
f. Perut tidak menggantung. Ternak pedet yang akan dipelihara
g. Kapasitas perut besar. dengan untuk penggemukan atau pun untuk
ternak bibit, perlu dilakukan seleksi terlebih
5.1.3 Tipe Pekerja dahulu. Hal ini bertujuan agar ternak bakalan
a. Bertubuh besar dan kuat dengan yang digemukan benar-benar memberikan
perototan yang kuat. keuntungan yang diharapkan. Umur bakalan
b. Gerakan anggota tubuhnya bebas. pedet yang akan dipakai adalah bakalan yang
c. Sifatnya tenang dan patuh. telah lepas kolostrum.
d. Kakinya panjang dan kuat. Untuk tujuan memproduksi veal,
penggemukan bakalan pedet berlangsung
5.2 Pemilihan Bibit selama 3-4 bulan. Veal yaitu daging pedet
muda yang digemukan dengan air susu murni
Dari kegiatan yang berhubungan dengan
atau susu pengganti tanpa adanya tambahan
153
hijauan maupun konsentrat. Sedangkan untuk Sedangkan untuk bakalan yang sudah
memproduksi daging vealer, penggemukan dewasa yang digunakan untuk penggemukan,
dilakukan sampai berumur 5-10 bulan atau biasanya berumur di pilih ternak yang telah
kurang dari 1 tahun. Jadi daging vealer berumur lebih dari 2 tahun dari bangsa daging
adalah daging yang diperoleh dari pedet yang yang mutu genetiknya tidak terlalu bagus atau
digemukan sampai berumur 5-10 bulan atau kondisi badannya kurang baik.
kurang dari 1 tahun. Lama penggemukan pada bakalan
ternak dewasa berkisar antara 3-6 bulan,
Bangsa ternak yang umum digunakan
tetapi tidak boleh melebihi dari 6 bulan,
produksi veal adalah bangsa ternak Holstein
karena setelah lebih dari 6 bulan pertama
Friesien dengan bobot potong yang dicapai
berat badannya akan menurun. Bakalan yang
umumnya sekitar 120 kg.
digunakan adalah bakalan ternak dewasa
yang kondisi tubuhnya kurus tetapi sehat,
5.2.2 Pemilihan Calon Pejantan
sehingga dengan diberikan ransum yang baik
Calon pejantan yang baik pada umumnya akan memperlihatkan pertambah an berat
mempunyai ciri-ciri sbb: badan yang tinggi selama 2-3 bulan.
a. kaki kuat dan kokoh. Pemilihan ternak bakalan untuk
b. tubuh bulat selinder.
c. sehat tidak berpenyakitan. penggemukan harus benar-benar
d. mata bersih dan bersinar. diperhatikan, karena dengan pemilihan yang
e. ukuran badan panjang dalam dan berisi. cermat akan menentukan usaha
f. tidak cacat tubuh. penggemukan tersebut.
g. alat kelamin normal.
h. nafsu makan tinggi.
i. dan lain-lain 5.3 Penilaian (Judging)

Penilaian ternak (sapi/kerbau)


5.2.3 Pemilihan Calon Induk
berdasarkan keturunan atau silsilahnya dapat
Calon induk yang baik pada umumnya dilihat dari data rekordingnya. Data yang
mempunyai ciri-ciri: dilihat antara lain:
a. kaki kuat dan kokoh. a. mengenai siapa bapaknya.
b. tubuh bulat selinder. b. siapa induknya.
c. sehat tidak berpenyakitan. c. berdasarkan catatan produksinya baik itu
d. mata bersih dan bersinar. daging, susu atau jumlah anak yg
e. ukuran badan panjang dan berisi. dilahirkan, berat anak pada waktu lahir,
f. tidak cacat tubuh. ketahanan terhadap penyakit, dan lain-
g. alat kelamin normal. lain.
h. ambing normal.
i. nafsu makan tinggi. Noor (1995) menjelaskan bahwa silsilah
j. dan lain-lain
merupakan catatan dari tetua suatu individu.
Bakalan untuk penggemukan dipilih dari Manfaat silsilah tergantung dari seberapa
ternak yang lepas sapih, yaitu ternak sapi dekat hubungan keluarga antara individu
pada umur antara 6-8 bulan dengan lama tersebut dengan tetuanya. Kekerabatan ini
penggemukan berkisar antara 15-20 bulan, akan berhubungan dengan persentase
tergantung dari kecepatan pertumbuhan. kesamaan gen-gen antara dua ternak.
Pada ternak muda yang pertambahannya Pemilihan ternak berdasarkan keturunannya
cepat, umumnya dipotong pada umur 15 ini sebaiknya tidak terlalu menekankan pada
bulan dengan bobot antara 350 450 kg. keunggulan tertua saja karena tidak ada sifat
154
yang 100% diturunkan. Oleh sebab itu dalam tubuhnya, mulai dari samping apakah
menggunakan informasi yang didapat dari terlihat harmonis, simetris, padat dan
silsilah sebaiknya menggunakan informasi berisi.
yang paling dekat dengan individu tersebut c. dada. Perhatikan apakah dada terlihat
(contohnya tetua langsung). dalam atau dangkal.
Silsilah dapat digunakan untuk d. keadaan badan bawah dan atas.
mendukung sesuatu yang mungkin sudah Perhatikan apakah terlihat sejajar,
diketahui tentang individu. Sebagai contoh ataukah berbentuk gilik atau tidak rata.
jika performa sapi jantan sangat baik dan e. leher. Perhatikan lehernya apakah
informasi dari kedua tetuanya juga sangat pendek, tebal atau panjang dan tipis.
mendukung, maka informasi ini akan f. kaki. Perhatikan bentuk kakinya apakah
mendukung suatu kesimpulan bahwa sapi lurus kuat, pendek ataukah kecil dan
jantan tersebut memiliki mutu genetik unggul. panjang.
Tetapi pada kasus lain dapat juga terjadi g. bulu. Perhatikan apakah bulunya halus
bahwa seekor ternak jantan memiliki mutu atau kasar
genetik yang baik, tetapi tidak satupun Contoh penilaian sapi dapat dilihat pada
tetuanya berprestasi baik, hal ini merupakan Gambar 38 dan 39.
petunjuk bahwa keunggulan ternak pejantan
tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh
pengaruh heterozigositas.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam
menilai ternak, yaitu:

5.3.1 Pengamatan dari Jarak Jauh


Pengamatan kelompok ternak dengan
jarak kurang lebih 6 meter. Tujuannya agar
bisa diperoleh beberapa sapi yang men jadi
pilihan.
Melakukan pengamatan terhadap setiap
ternak secara seksama dari jarak dekat.
Mengusahakan agar ternak yang
diamati secara seksama dari dekat tadi
bangkit/ bergerak/berdiri.

5.3.2 Pengamatan dari Jarak Dekat


Pengamatan ternak dari jarak dekat
dapat dilakukan dengan tiga macam cara
yaitu :
5.3.2.1 Pengamatan dari Arah Samping
a. ukuran tubuh. Perhatikan apakah ukuran
tubuhnya besar atau kecil.
b. keadaan tubuh. Perhatikan keadaan

155
Gambar 38. Penilaian Sapi Dilihat dari Samping (Sapi Nilai Baik)

Gambar 39. Penilaian Sapi Dilihat dari Samping (Sapi Nilai Jelek)

5.2.2 Pengamatan dari Arah Depan c. Badan. Perhatikan badannya apakah


lebar atau sempit.
a. Muka atau wajah. Perhatikan bagian d. Kaki depan. Perhatikan kaki depannya
muka ternak apakah bentuk kepala muka apakah kuat dan tegak atau lemah.
pendek, dahi lebar, lubang hidung lebar Contoh Penilaian Sapi dilihat dari depan
atau kecil panjang. tertera pada Gambar 40 dan 41.
b. Bahu. Perhatikan bagian bahu apakah
lebar, bulat dan serasi atau sempit, kecil
dan ringan.

156
Gambar 40. Penilaian Sapi Dilihat dari Depan (Sapi Nilai Baik)

Gambar 41. Penilaian Sapi Dilihat dari Depan (Sapi Nilai Buruk)

157
5.3.2.3 Pengamatan dari Arah Belakang Keadaan tubuh. Amati apakah terlihat
lebar, dalam, rata, berisi, padat atau
Perhatikan apakah lebar, harmonis atau sempit
sempit Posisi kaki. Amati apakah terlihat kuat
Tubuh bagian atas. Perhatikan apakah dan kokoh atau lemah
terlihat lebar, rata atau sebaliknya
Paha. Amati apakah terlihat rata lurus Contoh penilaian sapi dapat dilihat dari
atau kecil, bengkok Belakang tertera pada Gambar 42 dan 43.

Gambar 42. Penilaian Sapi Dilihat dari Belakang (Sapi Nilai Baik)

Gambar 43. Penilaian Sapi Dilihat dari Belakang (Sapi Nilai Buruk)

158
5.3.2.4 Perabaan c. tinggi punggung.
diukur dari bagian punggung
Beberapa bagian yang perlu tertinggi ke tanah mengikuti garis
dilakukan perabaan yaitu : tegak lurus.
a. perabaan melalui ketipisan d. tinggi pundak.
kerapatan dan kelunakan kulit dan
diukur dari jarak titik pundak sampai
perlemakannya.
ke tanah.
b. bagian-bagian daerah perabaan
pada penilaian (judging sapi). e. tinggi pangkal ekor.
c. bagian rusuk. jarak dari titik dimana ekor
d. bagian transversus processus. meninggalkan badan sampai ke
e. bagian bidang bahu. tanah.
f. lebar dada.
yaitu jarak antara sendi bahu kiri
5.3.2.5 Pengamatan Berdasarkan
dan kanan caranya dengan menarik
Tulang Rusuk yang Nampak
garis horizontal antara tepi luar
sendi bahu kiri dan kanan atau
antara rusuk kiri dan rusuk kanan
Ternak dapat diketahui gemuk,
yang diukur dibelakang tulang
sedang atau kurus dengan melihat
belikat.
jumlah tulang rusuk yang nampak,
dikatakan kurus apabila sebagian tulang g. lebar pangkal paha.
rusuk lebih dari 8 buah tampak lebar pangkal paha yaitu jarak
membayang di balik kulit. antara sisi luar sudut pangkal paha.
h. panjang badan ternak.
panjang badan yaitu jarak antara
5.4 Pengukuran Ternak
muka pangkal paha (bahu) sampai
tulang tepis (tulang duduk).
Pengukuran tubuh ternak berguna i. dalam dada, yaitu jarak antara
untuk menduga bobot badan seekor tulang tertinggi pundak dan tulang
ternak dan merupakan parameter teknis dada di ukur dibelakang siku.
dalam penentuan ternak bibit. j. lingkar dada.
Pengukuran ternak secara tepat dimulai k. lingkar dada yaitu diukur dengan
dari per siapan alat ukur seperti tongkat pita ukur persis dibelakang siku.
ukur, pita ukur dan jangka caliper dan
l. panjang kepala.
cara pengukurannya. Untuk cara
pengukuran ternak dapat dilakukan yaitu jarak dari puncak kepala
pada bagian-bagian tertentu seperti : sampai ke daging gigi seri.
a. tinggi gumba. m. lebar dahi atas.
diukur dari bagian tertinggi gumba yaitu jarak antara pangkal tanduk
ke tanah mengikuti garis tegak atas.
lurus. n. lebar dahi dalam.
b. tinggi kemudi. yaitu jarak antara kedua lingkungan
diukur dari bagian tertinggi kemudi tulang mata
ke tanah mengikuti garis tegak
lurus.

159
Dalam penentuan bobot badan perbaikan mutu genetik dari suatu
sapi ada beberapa rumus yang biasa perilaku atau karakter.
diguna kan diantaranya:
Rumus dari Denmark Faktor-faktor tersebut adalah
Rumus : Bobot badan (kg) kekuatan sifat menurun, seleksi
{ lingkar dada (cm) + 18}2 deferensial dan interval generasi.
100
6.1 Kekuatan Sifat Menurun
Rumus dari Schoorl
(Heritabilitas)
Rumus : Bobot badan (kg)
{ lingkar dada (cm) + 22}2 Pane (1986) menjelaskan bahwa
100 heritabilitas menggambarkan kekuatan
sifat menurun dari suatu karakter atau
sifat, apakah karakter ini akan
Rumus Winter diturunkan kepada anak-anaknya atau
Rumus: Bobot badan (lbs) tidak. Lebih lanjut dikatakan bahwa
LD2 (inci) x PB (inci) kekuatan sifat menurun adalah suatu
300 keunggulan dari penurun atau teman
sejenisnya pada waktu yang sama,
yang secara rata rata diturunkan kepada
LD = lingkar dada keturunannya. Semakin besar kekuatan
sifat menurun (heritabilitas), maka
PB = Panjang badan
makin besar pula kemungkinan
1 inci = 2,540 cm kesamaan turunan dengan penurunnya,
1 lbs = 0,456 kg terutama jika faktor lingkungan sama
atau hampir sama.
Rumus modifikasi
Rumus : Kekuatan sifat menurun ini
dinyatakan dengan tanda h2 dan
Bobot badan (kg) PB x LD
dinyatakan dalam skala 0-1,0 atau 0-
10840 100 persen. Semakin tinggi nilai h2
maka makin besar kemungkinan
kesamaan turunannya.
6. Memperbaiki Genetik Ternak
Kekuatan sifat menurun dapat
Memperbaiki kualitas ternak diukur dengan beberapa cara,
melalui perbaikan mutu genetik, diantaranya :
diperlukan yang cukup lama. Berbeda a. Dari hubungan antara penurun dan
dengan program perbaikan mutu pakan turunannya atau perbandingan
atau pengobatan, dimana hasil yang antara performan dara dengan
diperoleh dapat dilihat dalam waktu induknya. Cara ini dapat
yang cukup singkat. dipergunakan untuk mengukur
heritabilitas ternak sapi, biri-biri,
kuda dan lain-lain. Namun demikian
Perbaikan mutu genetik ternak pengukuran dengan cara ini
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor mempunyai Kelemahan dimana
yang akan mengontrol atau efek sifat keindukan (maternal
mengendalikan peningkatan atau

160
effects) akan membuat keadaan diferensial dapat di pengaruhi oleh
menjadi membingungkan. bermacam macam faktor. Seleksi
b. Dari respons yang nyata akibat diferensial dapat berkurang atau
seleksi. menjadi terbatas, jika populasi ternak
c. Heritabilitas dapat dihitung dari menjadi seragam dan terlalu sedikit
jumlah penyimpangan (perbedaan) ternak yang berada di atas atau
diantara garis-garis seleksi. Cara ini dibawah nilai rata-rata. Seleksi
tidak umum digunakan dalam dunia diferensial dapat di hitung dari kedua
peternakan. penurunannya baik dari induk ataupun
d. Dengan perbandingan memakai dari pejantan.
sapi kembar.
e. Dalam hal ini dilakukan Seleksi differensial pada ternak
perbandingan antara kembar identik jantan lebih tinggi daripada ternak
(kembar homo zigot, berasal dari betina. Ternak jantan mempunyai
satu sel telur) dengan kembar yang potensi untuk menghasilkan lebih
berasal dari dua sel telur (kembar banyak keturunan, jika dibandingkan
dizigot. dengan ternak betina.

Dikatakan oleh Pane (1986) bahwa


heritabilitas yang didapat dengan Intensitas Seleksi
mempergunakan cara tersebut ternyata Noor (2004) mengatakan bahwa
lebih tinggi dari perkiraan penafsiran Intensits seleksi adalah rasio antara di
dengan memakai cara yang lain (yang ferensial seleksi dengan simpangan
bukan kembar). baku suatu sifat.

Rumus : Intensitas seleksi (i)


6.2 Seleksi Differensial
i = Seleksi diferensial (SD)
Menurut Noor R.R (2004) bahwa Standar deviasi fenotip (P)
untuk seleksi untuk satu sifat, semakin
sedikit ternak yang dipilih semakin besar Standar deviasi fenotip (P) adalah
diferensial seleksinya. Lebih lanjut suatu penggambaran variasi yang
dikatakan bahwa faktor lain yang mem terjadi untuk suatu sifat atau karakter
pengaruhi differensial seleksi adalah be dari sekelompok ternak tertentu.
sarnya kelompok ternak. Semakin besar
Intensitas seleksinya juga akan se
suatu kelompok ternak maka differensial
makin tinggi pada ternak jantan
seleksi semakin besar diferensial
sehingga rataan sifat-sifat produksinya
seleksinya. Oleh sebab itu pada
dapat lebih tinggi. Sebagai contoh pada
populasi yang besar, akan semakin
program inseminasi buatan, dimana
besar kemungkinan di jumpai ternak-
pejantan akan memilki kemampuan
ternak yang performannya diatas atau di
untuk menghasilkan anak yang lebih
bawah rata-rata.
besar lagi dan memungkinkan
peningkatan jumlah anak per pejantan.
Pane (1986) menjelaskan bahwa
Sedangkan pada ternak betina dengan
seleksi diferensial adalah satu ukuran
menggunakan teknik ovulasi berganda
atau pengukuran untuk dapat
dan embrio transfer akan memperlihat-
mengetahui sampai dimana baiknya
kan proporsi ternak pengganti dapat
penurunan pilihan menghasilkan
mengubah seleksi deferensial.
keturunan. Dilapangan, seleksi

161
6.3 Interval Generasi Tingkat inbreeding sangat
tergantung pada kedekatan
Interval generasi adalah waktu hubungan keluarga antara kedua
antara generasi yang satu dan yang tetuanya. Inbreeding akan
yang berikutnya, ditentukan dengan meningkatkan derajat
umur rata-rata dari penurunan ketika homozigositas dan pada saat yang
penurunannya lahir, atau dapat diartikan bersamaan menurunkan derajat
sebagai rataan umur tetua pada saat heterozigositas.
anak-anaknya dilahirkan. Interval b. Line Breeding (biak-sisi).
generasi ini digunakan untuk Perkawinan secara inbreeding pada
menghitung rataan kemajuan seleksi umumnya akan berpengaruh negatif
pertahun, karena secara langsung dapat terhadap keturunannya. Oleh sebab
mempengaruhi kemajuan seleksi itu, umumnya para peternak
pertahunnya. Semakin besar intervalnya khawatir akan terjadi perkawinan
generasi maka semakin kecil kemajuan secara inbreeding pada hewan
seleksinya. ternaknya. Ada cara lain yang
biasanya dipilih oleh para peternak
Interval generasi yang berbeda- yaitu dengan melakukan
beda diantara spesies. Interval generasi perkawinan secara line breeding
pada sapi adalah antara 6-7 tahun, atau biak-sisi. line breeding adalah
unggas 1 tahun, babi 2-3 tahun, dan suatu cara pembiakan atau
pada manusia 30-35 tahun. perkawinan yang ditujukan untuk
menciptakan hubungan keluarga
6.4 Metode Perkawinan pada seekor ternak yang baik atau
disenangi dan biasanya seekor
Berdasarkan hubungan kekerabat- pejantan.
an, metode perkawinan dapat dibeda
6.4.2 Out Breeding
kan menjadi dua yaitu :
a. Pembiakan tertutup yaitu
Out breeding merupakan
perkawinan antara turunan.
kebalikan dari inbreeding. Jadi out
b. Pembiakan keluar (out breeding)
breeding adalah perkawinan ternak
yaitu perkawinan antara yang tidak
yang hubungan kekeluargaannya lebih
berhubungan keluarga.
jauh dari hubungan kekeluargaan rata-
rata ternak dari mana mereka berasal.
Atau untuk mudahnya dari ternak yang
6.4.1 Pembiakan Tertutup
tidak mempunyai leluhur bersama
selama paling sedikit empat generasi.
Pada garis besarnya perkawinan
antara turunan dibedakan menjadi dua
Out breeding merupakan metode
yaitu:
untuk memperbesar variasi populasi
baik secara fenotip ataupun genotip.
a. Inbreeding
Pada metode perkawinan secara out
Inbreeding adalah perkawinan antar breeding ini, keadaan heterozigot dari
ternak yang memiliki hubungan populasi akan meningkat sehingga akan
keluarga lebih dekat, jika daya adaptasi ternak terhadap
dibandingkan dengan rataan lingkungan akan meningkat pula. Out
hubungan kekerabatan dari breeding dapat dibedakan lagi menjadi:
kelompok tempat ternak berada.

162
6.4.2.1 Cross breeding maupun berat sapih umumnya
baik/lebih tinggi, tetapi anak yang
Sampai saat ini cross breeding dihasilkannya mandul.
memegang peranan penting dalam
perbaikan mutu ternak. Cross breeding Beberapa contoh dari hasil biak
dapat dilakukan antara spesies, antara silang antara spesies yang telah
jenis, sisi dan lainnya. berhasil dilakukan, seperti :
Cross breeding antara spesies Cattalo yaitu hasil perkawinan
Cross breeding antar spesies antara sapi dengan bison
adalah perkawinan dengan suatu Beefalo yaitu hasil perkawinan
individu yang berbeda anatara sapi dengan kerbau
kromosomnya. Metode Mule yaitu hasil perkawinan antara
perkawinan ini belum banyak kuda dengan keledai
dilakukan karena adanya Zebroid yaitu perkawinan antara
kesulitan-kesulitan teknis dalam kuda dengan zebra Grevy
kelanjutan penyilangan ternak Asbra yaitu perkawinan antara
yang berbeda jumlah kele dai dengan zebra, dan lain-
kromosomnya. Meskipun lain
spermatozoa mampu untuk Cross breeding antara breed
membuahi sel ovum tetapi pada Cross breeding antara breed
umumnya hasil pembuahan yaitu adalah perkawinan pada ternak
embrionya mempunyai daya tahan yang ber beda jenisnya.
hidup cukup rendah. Dan apabila
terjadi dan berhasil maka biasanya Persilangan dengan cara ini
apabila fetus yang dihasilkan secara komersial mempunyai tujuan
jantan, merupakan jantan yang untuk:
mandul. Tetapi dengan semakin Mendapatkan keuntungan dari
pesatnya perkembangan di bidang setiap heterosis atau hibrid vigor
teknologi reproduksi, tidak yang dapat mengakibatkan hasil
mustahil dan menutup persilangan tersebut lebih baik
kemungkinan di masa yang akan atau lebih produktif dari salah satu
datang metode perkawinan ini asal penurunannya.
dapat dilaksanakan dan menjadi Mengambil keuntungan sebesar
bermanfaat dengan nilai ekonomis mungkin dari karakter atau sifat-
produksinya yang menguntung- sifat yang baik dari dua keturunan
kan. atau lebih yang berbeda tipenya.
Untuk saat ini metode biak silang
antar spesies dimanfaatkan masih Perkawinan silang antar keturunan
dalam penelitian-penelitian saja. akan dapat menghasilkan jenis baru.
Sebagai contoh bahwa antara sapi Sebagai contoh:
bali dengan sapi Simmental bukan Sapi Santa Gertudis
berada dalam spesies yang sama. Merupakan hasil persilangan sapi
Keduanya hanya sama dalam induk Shorthorn dengan pejantan
familinya saja. Tetapi hasil Brahman. Hasil dari persilangan ini
perkawinan antara kedua spesies mempunyai keunggulan atau
yang tersebut ternyata perbaikan genetik yaitu sapi Santa
memberikan hasil yang cukup Gertudis mempunyai berat dewasa
baik. Hasil produksinya, berat lahir rata-rata 100 kg lebih berat dari

163
sapi Shorthorn pada umur dan ini telah terkenal dan banyak
jenis kelamin yang sama. digunakan di seluruh dunia, dimana
untuk di Indonesia, program tersebut
Sapi Brangus telah banyak dilakukan terutama pada
Merupakan hasil persilangan ternak unggas .
antara Brahman dan sapi Angus.
Sapi hasil persilangannya
6.4.2.5. Top crossing
mempunyai sifat-sifat atau
kharakter seperti sapi Angus. Top crossing dilakukan pada
peternak yang ingin kembali pada
Beef Master sumber genetik asal yaitu dari suatu
Persilangan antara sapi Brahman, keturunan untuk mendapatkan
Shorthorn dan Hereford akan beberapa materi genetik baru.
menghasilkan jenis sapi baru yang
di beri nama Beefmaster yang 6.4.2.6. Mating likes
mempunyai perbaikan dalam Mating likes atau assortative
kesuburan, pertumbuhan dan mating adalah mengawinkan ternak
produksi susu. yang setingkat yaitu ternak yang baik
dengan yang baik, ternak yang sedang
Dan jenis-jenis sapi lain yang dengan yang sedang dan ternak yang
merupakan hasil persilangan jelek dengan yang jelek. Sistem
antara dua atau lebih dari jenis perkawinan ini hanya mengutamakan
yang berbeda dan mempunyai penilaian berdasarkan fenotip. Cara ini
kemampuan produksi yang lebih tidak efisien dalam upaya mengubah
tinggi dari induknya, seperti sapi frekuensi gen dibandingkan dengan
Charbray, sapi Dorought master, cara seleksi dan perkawinan lainnya.
dan lain-lain.
Pada dasarnya ternak yang
6.4.2.2 Out crossing berbeda secara genetik misalnya
Perkawinan dengan metode antara bangsa atau spesies apabila
outcrossing adalah jika kita disilangkan akan menghasilkan
memasukkan pejantan sebagai keturunan yang bersifat heterosis. Ada
pembawa variasi genetik baru, dalam yang bersifat heterosis positip yaitu jika
suatu kelompok. Out crossing dapat keturunan yang dilahirkan lebih baik
dimanfaatkan sebagai crash program dari kedua penurunnya dan adapula
dalam upaya perbaikan mutu. yang bersifat heterosis negatif yaitu
apabila terjadi kebalikannya. Untuk
6.4.2.3 Back crossing mendapatkan sifat heterosis dari
keturunannya maka perbedaan genetik
Back crossing adalah persilangan
dari kedua penurunnya haruslah besar.
dimana anak sapi (ternak) hasil dari
Heterosis yang positif dalam dunia
persilangan dikawinkan kembali
peternakan disebut sebagai hibrid vigor
dengan penurunnya, diharapkan sifat
yaitu keturunannya yang mempunyai
baik dapat dipertahankan terus.
sifat lebih baik dari penampilan rata-
rata kedua penurunnya. Pada
6.4.2.4 Grading up
umumnya hibrid vigor akan
Grading up adalah peningkatan memberikan penampilan yang
mutu suatu keturunan dengan jalan maksimum pada turunan pertama (F1)
persilangan yang terus menerus. Cara dan kemudian akan menyusut secara

164
bertahap setiap dilakukan silang balik jarak jauh, pengamatan dari jarak dekat,
dengan penurunnya. pengamatan dari arah samping, pe
Manfaat dari persilangan secara ngamatan dari arah depan dan dari arah
umum didapat pada sifat-sifat yang belakang serta melalui perabaan.
memiliki nilai heritabilitas rendah sampai Diskusikan dan lakukan penilaian
sedang. Beberapa keuntungan masing-masing sapi dari hasil
langsung dari sistem persilangan dari pengamatan tersebut.
berbagai ternak :
8. Pemecahan Masalah
Pada sapi pedaging umumnya a. Suatu kasus di daerah A terjadi
didapat setelah anak-anaknya wabah penyakit brucellosis
dilahirkan. Jumlah anak yang dilahirkan terhadap induk induk setelah
per 100 betina yang dikawinkan akan dilakukan inseminasi buatan.
lebih tinggi pada ternak ternak silangan. Lakukan identfikasi faktor apa
menurut Anda penyebabnya.
7. Aplikasi Konsep b. Sapi PO di Indonesia cenderung
Lakukan pengamatan terhadap makin kecil dibanding sapi aslinya.
beberapa sapi yang terdapat di Hal tersebut disebabkan
lingkungan rumah atau sekolah. banyaknya kawin keluarga. Coba
Pengamatan difokuskan pada bentuk diskusikan dengan teman-teman
dan ukuran tubuh, kedalaman dada, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
bentuk badan, ukuran ambing, c. Peternak B, sudah memelihara
bentuk/panjang kaki, warna bulu, dan sapi perahnya dengan
ciri khusus lainnya. Dari ciri yang Anda menerapkan GMP yang baik.
amati, diskusikan pada teman Anda Namun demikian produksi
termasuk tipe dan jenis sapi apa. susunya masih rendah 10-12 liter
Lakukan pengamatan terhadap per hari. Coba diskusikan faktor-
organ reproduksi jantan dan betina pada faktor yang menyebabkan
sapi betina. Gambar organ reproduksi produksi susu rendah.
sapi betina secara lengkap. Ukur
masing-masing panjang organ betina di
mulai dari ovarium, tuba fallopii, uterus,
cervix dan vagina. Timbang juga
ovariumnya. Amati bentuk ovarium dan
uterusnya. Kemudian bandingkan
antara sapi dara, sapi dewasa dan sapi
bunting. Amati juga alat reproduksi
betina pada ternak lain. Diskusikan
apakah ada perbedaan antara ketiga
sapi dalam kondisi yang berbeda
tersebut. Apakah antara jenis ternak
juga ada perbedaan baik bentuk
maupun ukurannya.
Sebagai pengusaha di bidang
penggemukan sapi maka Anda dituntut
terampil dalam menilai dan menseleksi
ternak. Lakukan penilaian terhadap
beberapa ekor sapi dengan cara
melakukan pengamatan ternak dari

165
9. Pengayaan e. Semua jawaban benar
5. Di bawah ini merupakan ciri calon
Pilihlah salah satu jawaban yang pa induk sapi perah yang baik, kecuali
ling benar dengan cara memberi tanda a. Tubuhnya luas ke belakang se
silang. perti baji
b. Putingnya simetris
1. Fertilisasi terjadi di daerah saluran c. Perut menggantung
kelamin betina tepatnya di d. Punggung lurus
daerah......... e. Kapasitas perut pesar
a. Infundibulum b. Ampula
b. Isthmus d. Uterus 6. Ciri-ciri bibit sapi potong yang baik
c. AIJ (Ampula Ishmus Junction). a. Tubuh dalam besar, mencirikan
tipe pedaging berbentuk
2. Berikut ini adalah beberapa persegi empat atau balok.
peralatan yang digunakan dalam b. Perut tidak menggantung
penyadapan semen, kecuali ... c. Tidak cacat fisik
a. insemination gun d. Sehat
b. silinder karet e. Semua benar
c. Selongsong dalam
d. tabung penampung 7. Tujuan inseminasi buatan
e. corong a. memperoleh anak yang baik
b. efisiensi pemeliharaan pejantan
3. Teknologi yang diterapkan di bidang c. biaya perkawinan lebih murah
reproduksi ternak diantaranya... dari kawin alami
a. sinkronisasi berahi, kultur d. pejantan yang baik dapat
jaringan, transfer embrio mengawini lebih banyak betina
b. cloning gen, IB, penyerentakan e. semua benar
berahi
c. sinkronisasi berahi, embrio 8. sapi sahiwal cross dan sapi BX
transfer, estrus. merupakan produk
d. Cloning gen, penyerentakan a. inbreeding
berahi, siklus berahi b. out breeding
e. Super ovulasi, transfer embrio, c. kawin keluarga
ovulasi.
d. cross breeding
4. Keunggulan transfer embrio diban
e. grading up
dingkan dengan Inseminasi buatan
adalah dibawah ini, kecuali....
a. sifat unggul dapat berasal dari
pejantan dan induk yang
unggul
b. Waktu yang dibutuhkan untuk
mem peroleh purebreed lebih
tinggi
c. Seekor betina unggul mampu
menghasilkan lebih dari 20-30
ekor pedet unggul.
d. Dimungkinkan terjadinya
kebuntingan kembar

166
Jawaban yang benar:
1. e.
2. a.
3. b.
4. e.
5. c.
6. e
7. e
8. d

167
168
BAB 5

MEMBERI PAKAN

Tugas peternak adalah menjamin kerbau yang skala industri atau berskala
bahwa ternaknya cukup makan dan minum, besar tidak dapat menyediakan hijauan
sesuai dengan prinsip pengelolaan pakan sendiri sesuai dengan kebutuhan.
ternak yang baik. Untuk itu peternak perlu Akan tetapi masih melibatkan pihak luar
mengetahui kebutuhan pakan ternak dan didalam memenuhi kebutuhannya.
bagaimana cara memenuhinya. Biaya pakan Hijauan pakan ternak khususnya rumput
merupakan komponen terbesar dalam mudah dalam pemeliharaannya dan cepat
budidaya ternak, peternak harus berusaha menghasilkan, Sehingga sangat cocok
memenuhi kebutuhan pakan dengan sebagai peluang usaha, disamping
biaya yang paling murah. Upaya yang dapat usaha peternakan (baik itu budidaya
dilakukan antara lain dengan memanfaatkan atau penggemukan).
limbah pertanian, membuat sendiri pakan Hijauan pakan ternak adalah segala
konsentrat, dan pengelolaan pakan yang macam hijauan dari tumbuh-tumbuhan
baik. atau tanaman yang dapat dimakan oleh
ternak, tanpa mengganggu kesehatan
Bahan pakan yang banyak digunakan ternak, dapat dimanfaatkan untuk proses
adalah hijuan dan konsentrat. pertumbuhan dan perkembangan serta
berproduksi. Hijauan pakan ternak
1. Hijauan Pakan Ternak merupakan salah satu bahan pakan
ternak yang sangat diperlukan dan besar
1.1 Klasifikasi Hijauan Pakan Ternak manfaatnya bagi kehidupan ternak,
terlebih-lebih ternak ruminansia besar
Usaha yang bergerak dalam bidang seperti sapi, dan kerbau. Oleh karena itu
penyediakan pakan ternak, khususnya hijauan pakan ternak merupakan modal
hijauan pakan merupakan peluang utama dalam usaha pengembangan
usaha yang sangat menjanjikan. Karena peternakan, khususnya ternak ruminansia
banyak kita jumpai usaha penggemukan besar .
sapi atau

169
Hijauan pakan ternak dapat Adapun jenisnya antara lain:
digolongkan menjadi beberapa macam Rumput gajah (Pennisetum purpureum),
antara lain: Rumput benggala (Panicum maximum)
Rumput raja/Kinggras,
1.1.1 Jenis Rumput-Rumputan Rumput setaria (Setaria sphacelata)
Rumput Australia (paspalum
Sistematika rumput dilatatum)
Divisio : Spermatopyta Rumput Mexico (Euchcaena
Sub divisio : Angiosperma Mexicana).
Klas : Monocotyledoneae
Ordo : Glumiflora Rumput lapangan adalah jenis
Familia : Gramineae rumput yang sengaja ditanam oleh
Sub familia : Panicoideae manusia dan dipelihara secara intensif
direncanakan tidak dipotong akan tetapi
Jenis rumput-rumputan dapat dipergunakan sebagai padang
dibedakan menjadi dua, apabila dilihat penggembalaan.
dari cara tumbuhnya yaitu rumput liar
dan rumput tanaman. Rumput tanaman Masing-masing jenis rumput yang
sendiri dapat dibedakan menjadi dua juga akan dibudidayakan harus mempunyai
yaitu rumput potong dan rumput lapangan.. persyaratan tertentu, misalnya jenis
rumput potong harus mempunyai
Rumput liar adalah rumput alam yaitu adaptasi yang tinggi terhadap
rumput yang tumbuh dan berkembang lingkungan setempat, mudah
dimana-mana tanpa adanya campur dikembangkan dan pengelolaannya
tangan manusia. Yang dimaksud disini mudah dan produksinya tinggi.
adalah rumput tersebut tidak ditanam
dan tidak dipelihara, manusia hanya Sedangkan jenis rumput lapangan
mengambil dan rumput tersebut milik atau rumput yang untuk padang
umum. penggembalaan harus mempunyai
sifat-sifat antara lain: tahan terhadap
Rumput potong adalah rumput yang injakan, tumbuh dengan cepat, dapat
sengaja ditanam oleh manusia dan bersaingan dengan rumput liar atau
dipelihara secara intensif sebagai pakan gulma, tahan terhadap kekeringan serta
ternak. Umumnya rumput potong tersebut tumbuh mendatar atau bisa juga tumbuh
merupakan jenis unggul (kualitas baik vertikal tetapi pendek.
dan produksi tinggi).

170
Ada beberapa kelebihan rumput Contoh jenis-jenis rumput tertera pada
antara lain: Gambar 44, 45, 46, 47, 48 dan 49.
a. Rumput mudah cepat tumbuh dan
dalam jumlah banyak Perkiraan produksi beberapa jenis
b. Dapat diberikan pada ternak rumput per-satuan luas tertentu
ruminansia dalam jumlah banyak
c. Mengandung berbagai zat makanan Produksi rumput persatuan luas
yang sangat diperlukan oleh tubuh tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi
ternak tanah/keseburan tanah, ketersedian air,
d. Rumput mudah didapat dan dapat ada tidaknya hama penyakit dan
tumbuh berkembang dimana-mana. manajemen pemeliharaannya. Perkiraan
e. Pada saat berlebihan rumput dapat produksi rumput persatuan luas dapat
diawetkan dan disimpan dalam dilihat pada Tabel 17.
waktu lama

Gambar. 44. Rumput Gajah Gambar. 45. Rumput Setaria

Gambar 46. Brachiaria Ruziziensis Gambar 47. Rumput Raja

171
Gambar 48. Star Grass Gambar 49. Brachiaria Decumbens

Tabel 17. Perkiraan Produksi Rumput:

Produksi Hijauan Segar


NO Jenis Rumput
/Ha/Tahun
1 Rumput Gajah 200 300 ton
2 Rumput Benggala 100 150 ton
3 Rumput Australia + 90 ton
4 Rumput Setaria Sp + 80 ton
5 Rumput Mexico + 70 80 ton
6 Rumput Brachiaria decumbens ( Bede) + 80 ton
7 Rumput Brachiaria Ruziziensi 70 200 ton

Sumber : Departemen Pertanian

1.1.2 Jenis Leguminosa


(kacang-kacangan) Secara umum legum mempunyai ciri
sebagai berikut:
Sistematika tanaman legum adalah : a. Mempunyai bintil akar yang dapat
Divisio : Spermatopyta berfungsi sebagai penyubur tanah.
Sub divisio : Angiosperma b. Daunnya berbentuk kecil-kecil dan
Klas : Dicotyledoneae bersirif tunggal.
Ordo : Rosales
Sub ordo : Rosinae
Familia : Leguminoseae

172
c. Buahnya termasuk buah polong. disamping hijauan pakan jenis lainnya.
d. Bunganya berbentuk kupu-kupu. Penyusunan ransum ternak ruminansia
e. Pada legum jenis pohon biasanya ini tanpa legum, maka umumnya kurang
berakar tunggang, sedangkan legum memenuhi persyaratan. Hijauan pakan
yang bukan jenis pohon berakar jenis legum ini mempunyai kandungan
serabut. protein cukup tinggi dan kandungan zat
f. Mampu mengikat nitrogen bebas dari makanannya cukup lengkap serta
udara. mempunyai kandungan mineral Ca dan
g. Legum tropik biasanya bersifat P cukup tinggi di bandingkan dengan
perennial (hidup lebih dari satu hijauan pakan segar yang lainnya.
tahun), sehingga dapat
menyediakan hijauan makanan Walaupun jenis hijauan berupa legum
lebih banyak dari pada legum yang kandungan proteinnya cukup tinggi,
bersifat annual (hidup kira-kira namun pemberiannya tidak boleh
hanya satu tahun). berlebihan karena tidak baik bagi ternak,
h. Sifat tumbuhnya merayap dan dapat menyebabkan diare (mencret).
membelit batang-batang dapat Kekurangannya antara lain :
mengeluarkan akar dari tiap ruas a. Banyak jenis legum yang masih
batangnya. Ada juga jenis legum berebut dengan kebutuan manusia
yang tumbuh tegak. misalnya: daunnya ada yang dipetik
sebagai sayuran dan bunga dan
Hijauan pakan ternak legum ada buahnya dipetik untuk sayur, bunga
beberapa jenis antara lain : turi untuk dibuat pecel, buah lamtoro
a. Petai cina (Leucaena glauca) yang masih muda untuk pepes dan
b. Lamtoro gung (Leucaena leucocephalla) lain sebagainya.
c. Turi (sesbania grandifora) b. Jenis legum belum bisa
d. Centro (Centrosoma pubescens) menghasilkan hijauan dalam jumlah
e. Kalopo (Calopogonium muconoides) banyak secara terus menerus,
f. Kacang panjang (Vigna sinensis) seperti hijauan berupa rumput.
g. Kacang tanah (Arachis hypogaea) c. Produksi hijauan per ha/per tahun
h. Kacang kedelai (Glycine soya) masih rendah.
i. Albasia/jenjen (Albizzia)
j. Gamal (Gliricidia) Contoh tanaman kacang dan lamtoro
k. Dan lain-lain. gung tertera pada Gambar 50 dan 51.

Hijauan pakan ternak berupa legum


memegang peranan penting didalam
penyusunan ransum ternak ruminansia,

173
Gambar 50. Kacang Panjang

Gambar 51. Lamtoro Gung

1.1.3 Jenis Dedaunan seperti sapi dan kerbau, walaupun juga


menyukai hijauan jenis ini, kebanyakan
Hijauan pakan jenis dedaunan antara petani peternak jarang memberikannya.
lain : Namun hijauan yang diberikan
kebanyakan berupa rumput-rumputan dan
a. Daun pisang (Musa sapientum) limbah pertanian seperti jerami padi dan
b. Daun nangka (Artocarpus integra) lain sebagainya.
c. Daun randu (Ceiba pentandra)
d. Daun waru (Hibiscus tilatatus) Hal ini mungkin disebabkan karena
e. Daun kembang sepatu (Hibiscus ternak sapi dan kerbau dalam
rosasinensis) mengkonsumsi hijauan lebih banyak bila
f. Daun singkong (Manihot utilissima) dibandingkan dengan ternak domba dan
g. Dan lain-lain kambing. Sehingga apabila ternak sapi
Hijauan pakan jenis dedaunan dan kerbau
kebanyakan diberikan kepada ternak
ruminansia kecil seperti domba dan
kambing. Untuk ternak ruminansia besar

174
diberi hijauan jenis dedaunan kurang karena kebanyakan usahanya
efisien didalam manajemen merupakan usaha sampingan.
pemeliharaannya, yang akhirnya bagi
pengusaha peternakan sapi dan Contoh jenis dedaunan tertera pada
kerbau keuntungan atau marjin yang Gambar 52, 53 , 54 dan 55.
didapat relatif kecil. Bagi petani peternak
yang berskala usaha kecil mungkin hal ini
tidak menjadi masalah,

Gambar. 52. Daun Singkong


Gambar. 53. Daun Pisang

Gambar. 54. Daun Nangka Gambar. 55. Daun Randu

1.1.4 Hijauan Dari Limbah Pertanian Jadi hijauan tersebut dapat diberikan
kepada ternak tidak menyebabkan
Berbicara masalah limbah pertanian keracunan atau mengganggu kesehatan
itu banyak sekali. Namun limbah bagi ternak yang mengkonsumsinya.
pertanian yang akan dibahas disini Berbagai jenis limbah perta nian yang
adalah limbah pertanian yang termasuk termasuk jenis hijauan pakan ternak
jenis hijauan pakan ternak. antara lain sebagai berikut:

175
1.1.4.1 Jerami Padi 1.4.1.2 Jerami Jagung

Jerami adalah limbah tanaman padi Hijauan pakan jerami jagung lebih baik
yang telah diambil hasilnya. Limbah dari pada jerami padi. Semua jenis ternak
tanaman padi tersebut dapat berupa ruminansia besar seperti sapi dan kerbau
batang, daun, atau malai yang sudah menyukainya. Terlebih-lebih jerami jagung
diambil buahnya (gabahnya), baik yang tersebut masih hijau dan segar.
masih hijau segar, sudah menguning atau
bahkan sudah kering, akan tetapi masih Hijauan jerami jagung ini cara
dapat diberikan pada ternak. pemberiannya pada ternak harus
dicacah atau dicoper terlebih dahulu,
Jerami padi yang ada di Indonesia karena hijauannya ini batangnya besar.
sebagian besar dikembalikan ketanah
dengan cara dibakar atau di proses
terlebih dahulu menjadi kompos atau
bahkan hanya dibiarkan saja membusuk
dengan sendiri menjadi bahan organik
yang bermanfaat bagi keseburan tanah
atau mikroorganisma yang ada. Hanya
sebagian kecil saja jerami padi
dimanfaatkan untuk pakan ternak. Dan
yang sebagian lainnya dapat juga
digunakan untuk keperluan industri
seperti untuk membakar bata merah,
media tumbuh jamur dan lain Gambar. 56 Jerami Padi
sebagainya. Untuk ternak ruminansia seperti sapi
dan kerbau akan kesulitan
Hijauan pakan ternak berupa jerami mengkonsumsinya apabila tidak
ini, tidak semua ternak ruminansia mau dipotong/dicacah terlebih dahulu.
mengkonsumsinya. Seperti ternak domba
dan kambing tidak suka terhadap hijauan Sebaiknya jenis hijauan jerami
ini. Sedangkan untuk ternak kerbau dan jagung diberikan pada saat masih
sapi sering mengkonsumsi hijauan ini. hijau segar. Jangan memberikan hijauan
Jerami padi kandungan serat kasarnya jerami jagung yang sudah kering, karena
tinggi sedangkan kandungan zat-zat ternak tidak akan menyukainya.
makanan lainnya rendah seperti
kandungan proteinnya. Contoh jerami
padi tertera pada Gambar 56.

176
Seandainya jumlah jerami jagung buat silase. Contoh jerami jagung tertera
banyak stoknya didalam gudang pakan, pada Gambar 57.
agar tidak menjadi kering sebaiknya di-

Gambar. 57 Jerami Jagung

1.1.4.2 Daun Tebu Apabila tanaman tebu sudah dipanen,


maka limbah daun tebu ini jumlahnya
Daun tebu dapat juga diberikan pada banyak dan berlimpah. Agar hijauan ini
ternak ruminansia. Hijauan pakan jenis dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
ini tidak di semua daerah ada. Tergantung pakan ternak, maka hijauan ini dapat juga
di wilayah tersebut ada pabrik gula tidak. diawetkan dengan dibuat silase.
Apabila disuatu wilayah ada suatu pabrik
gula, maka limbah pertanian berupa daun Hijauan pakan ternak dari limbah
tebu ini banyak didapat, dan merupakan pertanian selain yang disebut diatas
alternatif pakan ternak ruminansia yang masih banyak lagi seperti: jerami
cukup baik, karena warna hijauan segar. sorgum, jerami kacang kedelai, jerami
Daun tebu yang umum diberikan pada kacang tanah dan lain sebagainya.
ternak adalah daun tebu dibagian ujung
batang atau pucuk batang tebu, kurang Dari berbagai jenis hijauan pakan
lebih 2-3 ruas batang atas. ternak yang berupa rumput-rumputan,
leguminosa, dedaunan dan limbah hasil
Hijauan pakan ternak berupa daun
tebu dibagian pucuk batang ini, akan
diperoleh setelah tanaman tebu
tersebut dipanen. Pemanenan tanaman
tebu dengan cara menebang batang
tebu yang sebelumnya pucuk batang
tersebut dihilangkan terlebih dahulu.

177
pertanian, mempunyai peluang besar tanaman serta melakukan pemanenan
untuk dikembangkan agar ketersedian yang tepat sesuai dengan umurnya.
hijauan tercukupi disetiap saat.
Komposisi nutrisi bahan hijauan pakan 1.2.1 Persiapan Lahan
ternak tertera pada Tabel 18.
Beberapa hal yang perlu dilakukan
Semua jenis ternak hanya bisa hidup dalam menyiapkan lahan tanaman
dan berkembang serta berproduksi baik hijauan pakan ternak diantaranya:
apabila tersededia makanan yang menentukan atau memilih lahan,
cukup, baik dari segi kualitas maupun membersihkan lahan, menganalisis
dari kuantitasnya. Kebutuhan akan kualitas lahan, melakukan pengolahan
hijauan pakan ternak semakin bertambah lahan dan menentukan kebutuhan pupuk.
sesuai dengan bertambahnya jumlah
ternak yang ada. Kelemahan petani 1.2.1.1 Menentukan Lahan yang Akan
peternak di dalam penyediaan hijauan Diolah
pakan ternak setiap tahunnya
mengalami kekurangan. Dibanding dengan usaha tani
tanaman semusim, usaha tani
1.2 Menanam Hijauan Pakan peternakan biasanya lebih ekstensif.
Oleh karena itu untuk memilih lahan
Untuk mengantisipasi agar sebagai tempat usaha tani peternakan
ketersediaan hijauan pakan ternak sebaiknya dipilih lahan yang relatif tidak
tercukupi sepanjang tahunnya maka mahal. Sedangkan untuk kepentingan
perlu adanya kegiatan penanaman atau padang rumput sebagai penghasil
budidaya hijauan pakan ternak dan hijauan pakan ternak, dipilih lahan/jenis
pengelolaannya tanah yang baik drainase dan aerasinya.

Agar tanaman hijauan pakan ternak Beberapa hal yang perlu diperhatikan
yang dibudidayakan dapat berhasil dalam menentukan lokasi antara lain :
dengan baik atau produksinya tinggi,
maka ada beberapa hal yang perlu
dilakukan diantaranya: melakukan
persiapan lahan yang tepat, melakukan
pemilihan bibit yang unggul, melakukan
penanaman dengan cara dan waktu
yang tepat, melakukan pemeliharaan

178
Tabel 18. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Hijauan

BK PK SK TDN
No Bahan
(%) (%) (%) (%)
1 Jerami padi 31.87 52.11 26.78 51.50
2 Jerami kacang kedelai 30.87 14.10 20.97 61.59
3 Jerami kacang tanah 29.08 11.31 16.62 64.50
4 Jerami kacang hijau 21.93 15.32 26.90 55.52
5 Jerami kacang panjang 28.40 6.94 33.49 55.52
6 Jerami kulit kedelai 61.93 8.00 38.67 58.19
7 Jerami jagung segar 21.69 9.66 26.30 60.24
8 Klobot jagung 42.56 3.40 23.32 66.41
9 Pucuk tebu 21.42 5.57 29.04 55.29
10 Tongkol jagung 76.61 5.62 25.55 53.08
11 Panicum maximum 15-28 hari 20.40 21.50 29.70 50.90
12 Panicum maximum 54-56 hari 23.80 8.70 33.80 49.20
13 Panicum maximum 57-70 hari 27.20 7.90 34.50 51.00
14 Panicum maximum masak segar 40.00 4.90 40.30 45.30
15 Pennisetum purpureum 15-28 hari 15.70 11.40 29.50 53.10
16 Pennisetum purpureum 43-56 hari 17.50 9.30 32.90 50.40
17 Pennisetum purpureum 57-70 hari 20.60 8.40 33.30 52.90
18 Rumput napier 18.40 12.20 8.00
19 Silase rumput napier 30.00 6.60 7.00
20 Silase batang jagung 23.20 8.20 7.82
21 Rumput lapang musim hujan 18.00 12.99 24.28
22 Rumput lapang musim kemarau 20.00 11.56 28.72

Sumber :
NRC 1994 Feed and feeding, 1987
Laboratorium Lolit sapi potong, Grati, Pasuruan
Lembah Hijau Multifarm Research Station

179
Sumber Air subur yang dipergunakan untuk tanaman
pangan.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi Bagi peternak yang sudah profesional
semua makluk hidup, termasuk tanaman masalah penggunaan tanah tidaklah
hijauan pakan ternak. Tanpa adanya air menjadi masalah karena perhitungannya
tanaman hijauan pakan ternak tidak akan sudah matang. Banyak dijumpai
dapat hidup, karena sebagian besar peternak yang menggunakan lahan
tanaman hijauan pakan ternak adalah sawah untuk tanaman hijauan pakan
terdiri dari air. Air diperlukan dari ternak karena hal itu sangat
persiapan tanah/pengolahan tanah, menguntungkan.
penanaman sampai hijauan pakan
ternak di panen. Setelah di panen hijauan Tanah Datar
pakan ternak masih memerlukan air Walaupun kesannya hanya untuk
untuk proses pertumbuhan dan tanaman hijauan pakan ternak, namun
perkembangan berikut. tanah harus dipilih juga yang
topografinya datar. Karena kalau
Tanah Subur topografinya miring dalam pengolahan
tanah bila menggunakan alat
Tanaman hijauan pakan ternak seperti mekanisasi pertanian akan kesulitan.
tanaman lainnya, memerlukan tanah yang T a n a h miring juga dalam pengolahan
subur. Tanpa tanah yang subur tanahnya memerlukan biaya yang agak
kemungkinan hasil/produksi hijauan pakan banyak bila dibandingkan pada tanah-
ternak akan kecil. Dengan tanah yang tanah yang datar, karena harus dibuat
subur dengan harapan produksi hijauan teras-teras dengan tujuan untuk
pakan ternak akan berhasil dengan baik menekan erosi.
atau dengan kata lain produksi hijauan
tinggi. Tanah yang subur mengandung Transportasi Mudah
banyak zat-zat makanan yang diperlukan
oleh tanaman yang tumbuh di atasnya, Untuk mepermudah pengangkutan
dari proses perkecambahan, pertumbuhan hasil hijauan pakan ternak, pilihlah lokasi
vegetatif sampai pertumbuhan generatif. yang dekat dengan jalan. Karena
Kesuburan suatu tanah dapat dicapai berdasarkan pengalaman bila hijauan
melalui pengelolaan yang baik termasuk pakan ternak ditanaman jauh dengan
pemberian pupuk hijau, kompos, pupuk jalan orang akan cenderung malas
kandang, sampah kota (sampah organik) mengangkutnya, apalagi lokasinya atau
dan bila perlu pupuk buatan. Namun untuk lahannya miring. Disamping itu pada
mendapatkan tanah yang subur akan lahan yang miring dan jauh dengan
banyak mengalami permasalah kalau dilihat jalan biaya pemanennya akan lebih
secara umum, karena banyak tanah yang besar.

180
1.2.1.2 Pembersihan Lahan 1.2.1.4 Mengolah Tanah

Setiap kegiatan pengolahan tanah Pengolahan tanah tanpa


pasti dimuali dari kegiatan pembersihan menerapkan teknik yang sesuai akan
lahan. Pembersihan lahan meliputi menyebabkan kerusakan tanah. Atau
memersihkan pohon-pohonan, semak dengan kata lain hancurnya sebagian
belukar, alang-alang atau tanaman yang besar agregat tanah disebabkan oleh
tumbuh tidak dikendaki (gulma). Disamping daya rusak alatalat pengolahan tanah.
itu yang tidak kalah penting adalah Memang setiap bentuk perlakuan
membersihkan batu-batuan atau benda- terhadap tanah akan menghancurkan
benda yang keras yang dapat agregasi, akan tetapi dengan
mengganggu pada saat mengolah tanah. menerapkan teknik yang sesuai menurut
keharusan yang perlu dilakukan, maka
keadaan tingkat kerusakan akan dapat
terkurangi.
Agar pada saat melakukan
pengolahan tanah berjalan dengan lancar Tanah-tanah yang berat perlu
tidak ada hambatan. Yang tidak kalah dilakukan pengolohan tanah lebih dari
penting adalah alat yang digunakan satu kali, bila dibandingkan dengan
tidak mengalami kerusakan akibat terkena tanah-tanah yang ringan. Terlalu
batu-batuan yang dilahan tersebut. sering tanah diolah justru tidak baik,
sebab bisa menyebabkan tanah rusak
dan tanah lebih cepat kering, karena
terjadinya proses penguapan yang terlalu
besar.
1.2.1.3 Analisa Kualitas Lahan
Adapun faktor yang mempengaruhi
pengolahan tanah antara lain :
Setelah lahan bersih dari pohon-
pohonan dan semak belukar, alangkah
Jenis Tanaman yang Diusahakan
baiknya kalau lahan tersebut dilakukan
analisis tanah. Adapun tujuan dari
Dari berbagai jenis tanaman, dalam
analisis tanah adalah untuk melihat
pengolahan tanahnya akan berbeda-beda
kandungan unsur hara yang ada.
antara tanaman yang satu dengan
Apakah kandungan tanah tersebut
tanaman yang lainnya. Misalnya untuk
banyak N, P, K atau yang lainya.
tanaman padi tanah harus dibajak atau
Tergantung dari tujuan analisisnya, mana
dicangkul sampai bongkah-bongkah
yang di kehendaki. Dengan dapat
tanahnya menjadi kecil, kemudian
melihat kualitas lahan atau tanah tersebut
digaru sampai tanahnya menjadi
maka dapat ditentukan program
gembur dan menjadi lumpur, barulah di
penanganan yang tepat.

181
tanami. Karena tanaman yang akan begitu sebaliknya semakin subur maka
diusahakan adalah tanaman hijauan kebutuhan akan pupuk semakin sedikit.
pakan ternak, maka kebanyakan tanah Subur atau kurusnya suatu lahan dapat
yang digunakan kebanyakan bukanlah dilihat dari penampilan fisik suatu
tanah sawah melainkan tanah darat atau lahan tersebut, dan dapat juga dilihat
tanah tegalan. dari laboratorium dengan cara
mengambil contoh tanah untuk
Dalam mengolah tanah harus dianalisis.
memperhatikan segi iklimnya, yang
menyangkut air, udara, cahaya dan Kebutuhan pupuk dari masing-masing
suhu. Pada musim kemarau yang perlu lahan berbeda-beda tergantung dari jenis
diperhatikan adalah bagaimana caranya pupuk yang digunakan. Apabila pupuk
untuk mempertahankan air. Sedangkan yang digunakan adalah pupuk kandang
pada musim penghujan yang perlu atau pupuk organik maka kebutuhan
diperhatikan adalah bagaimana caranya persatuan luas tertentu lebih besar bila
untuk mengatasi pembuangan air. dibandingkan dengan pupukan organik.
Pupuk organik sangat baik untuk
Topografi atau Keadaan Tanah menjaga kesuburan tanah dan tahan
lebih lama. Untuk tanah yang kurang
Pengolahan tanah, pada tanah yang subur biasanya pupuk kandang yang
dalam keadaan datar akan berbeda diperlukan per ha antara 15 sampai 20
dengan tanah dengan keadaan miring ton.
atau berbukit-bukit. Keadaan tanah yang
akan diolah ada hubungannya dengan 1.2.2 Persiapan Bibit
alat yang akan digunakan. Apabila
menggunakan alat-alat mekanisasi Keberhasilan budidaya hijauan pakan
pertanian seperti traktor, maka harus ternak, sangat dipengaruhi oleh bibit yang
diperhatikan dengan sungguh-sungguh. akan digunakan. Sebelum mengambil
Sebab menggunakan traktor pada tanah keputusan untuk menanam hijauan
miring atau berbukit sangat berbahaya, pakan ternak, petani peternak perlu
karena bisa menyebabkan terbaliknya mempertimbangkan terlebih dahulu jenis
traktor tersebut. hijauan pakan ternak yang mempunyai
kelebihan tertentu misalnya:
1.2.1.5 Penentuan Kebutuhan Pupuk a. Jenis hijauan tersebut sesuai dengan
lingkungan setempat.
Kebutuhan pupuk suatu lahan
tergantung dari kesuburannya.
Semakin kurus suatu lahan maka
kebutuhan pupuk akan semakin banyak.

182
b. Mudah dikembangkan dan dikelola ujung stek bisa mengalir kebawah,
c. Memberi kemungkinan produksi yang sehingga tidak menyebabkan stek
lebih tinggi busuk.

Bahan bibit hijauan pakan ternak dapat Untuk sudut kemiringan pemotongan
berasal dari : stek kurang lebih 45 derajat, sedangkan
batang atau pucuk yang diambil minimal
1.2.2.1 Stek 2 mata tunas atau panjangnya kurang
20-25 cm. Sedangkan cara pengambilan
Pengambilan stek atau sering juga stek terlebih dahulu batang dibersihkan
disebut dengan pemotongan stek ini dari pelepah daunnya, baru kemudian
dapat menggunakan alat pisau, galok dilakukan pemotongan pada posisi
dan sabit yang tajam, dengan harapan miring.
agar dihasilkan permukaan potongan
yang halus atau tidak cacat. 1.2.2.2 Pols
Pemotongan stek apabila menggunakan
alat yang tumpul atau kurang tajam Pols yang terbaik diperoleh dari
dapat mengakibatkan cacat atau pecahan rumpun-rumpun yang sehat
rusaknya stek tersebut. dan masih mengandung cukup banyak
akar serta calon anakan baru. Bahan
Pemotongan stek dapat dilakukan penanaman rumput dari pols ini akan
dengan posisi miring, atau datar. Namun lebih cepat tumbuh bila dibandingkan
yang baik adalah stek dipotong pada dengan menggunakan setek dan biji.
posisi miring. Dengan alasan potongan Contoh rumput dari pols tertera pada
yang miring pada stek mempunyai Gambar 58. Cara pengambilan bahan
permukaan yang lebih luas bila pols sebaiknya dipilih dari rumpun-
dibandingkan dengan stek yang rumpun yang kelihatan banyak dan
potongannya datar. Stek batang sehat.
rumput yang dipotong pada posisi datar
atau rata, kemungkinan pecah pada
bagian yang digunakan untuk bibit
adalah besar.

Penampilan stek yang dipotong pada


posisi miring mempunyai kelebihan
antara lain bila ditanam akan lebih
mudah untuk menanamkannya, bila
dibandingkan dengan stek yang dipotong
pada posisi datar. Kemudian bila ada
hujan atau air siraman yang jatuh pada
Gambar. 58. Pols (Sobekan)

183
1.2.2.3 Biji 1.3.1 Penentuan Kebutuan
Bibit Hijauan
Bahan penanaman menggunakan
biji atau benih menghendaki media Penentuan kebutuhan bibit hijauan
tumbuh yang halus subur, bersih dan tergantung dari luas lahan yang akan
mantap, serta memerlukan pengolahan ditanami, dan jenis bibit yang digunakan.
tanah dan pemeliharaan yang teliti sejak Semakin luas lahan yang ditanamani
awal. Benih atau biji yang berkualitas maka semakin banyak kebutuhan bibit
baik dicerminkan oleh hasil pengujian hijauan yang akan digunakan, begitu
daya tumbuh dan kemurniannya. sebaliknya semakin sempit lahan yang
Jenisjenis legum ternyata lebih baik, akan ditanami maka kebutuhan bibit
ukuran besar kecilnya biji atau benih hijauan semakin sedikit.
bisa digolongkan menjadi 3 golongan:
a. Ukuran besar, yang dibenamkan 1.3.2 Penentuan Jarak Tanam
kurang lebih 3 cm (kaliandra),
b. Ukuran sedang, yang dibenamkan Penentuan jarak tanam tergantung
kurang lebih antara 1-2 cm, dari kesuburan lahannya, semakin subur
c. Ukuran lembut, dibenamkan kurang suatu lahan maka jarak tanam yang
lebih 1cm. digunakan semakin lebar, begitu
sebaliknya semakin kurus suatu lahan
1.3 Penanaman Hijauan Pakan Ternak maka jarak tanam semakin rapat.
Walaupun kesemuanya masih mengacu
Pada saat akan menanam tanaman pada jarak tanam yang ideal suatu jenis
hijauan pakan ternak hal-hal yang harus rumput.
diperhatikan, antara lain sebagai
berikut: kebutuan bibit hijauan, Jarak tanam yang umum digunakan
penentuan jarak tanam, cara oleh masyarakat atau petani peternak
penanaman dan peralatan yang untuk menanam rumput adalah sebagai
digunakan. berikut:

Contoh : Jarak Tanam Rumput

No
No Jenis Rumput
Jenis Rumput Jarak Tanam
Jarak Tanam
11 R. Gajah
R. Gajah 60 xx 90
60 90 cm
cm
22 R. Benggala
R. Benggala 60 xx 60
60 60 cm
cm
33 R. Australia
R. Australia 60 xx 60
60 60 cm
cm

184
No Jenis Rumput Jarak Tanam
4 R. Setaria,Sp 4 11kg/ha
5 R. Bede 40 x 40 cm
6 R. Brachiaria Ruziziensi 40 x 40 cm
7 Dan lain-lain
Sumber : Departemen Pertanian

1.3.3 Cara Penanaman dan Bahan dan harus memenuhi persyaratan antara
Tanam yang Digunakan lain:
Produksitivitas persatuan luas cukup
Penanaman hijauan pakan ternak tinggi
(rumput) sebaiknya dilakukan setelah Nilai palatabilitas cukup baik
pengolahan tanah selesai. Jika tanah Toleran terhadap lingkungan
yang sudah diolah dibiarkan terlalu Mudah dikembangbiakan
lama, tanah yang sudah diolah tersebut Nilai gizi cukup tinggi
akan padat kembali dan akan banyak
ditumbuhi gulma. Penanaman sebaiknya Penanaman hijauan pakan ternak
dilakukan pada awal musim penghujan. dapat menggunakan bahan dari stek,
Karena pada saat awal musim pols dan biji.
penghujan kemungkinan akan
kekurangan air relatif kecil. Hal-hal Penanaman dengan Bahan Stek
yang perlu diperhatikan dalam
penanaman hijauan pakan ternak antara Pengertian stek adalah potongan
lain : batang tanaman. Sedangkan stek yang
baik diperoleh dari : batang yang telah
1.3.3.1 Saat Penanaman tua dan sehat. Setiap stek panjangnya
antara 20-25 cm (minimal mengandung
Seperti apa yang telah disampaikan 2 buah buku). Usahakan tanaman
di atas, bahwa penanaman dimulai pada jangan sampai terbalik. Karena terbalik
awal musim penghujan, atau setelah pertumbuhannya akan jelek sehingga
tanah diolah dengan sempurna. produksinya rendah, tidak sesuai
dengan harapan.
1.3.3.2 Pemilihan Jenis Tanaman

Hijauan pakan ternak yang akan


ditanam, adalah jenis-jenis hijauan
pakan yang sekiranya menguntungkan,

185
Tanah yang berada di sekitar stek dan mantap, bebas dari bibit penyakit
yang sudah ditanam tersebut harus seperti nematoda, tanahnya subur
dipadatkan, stek harus kontak dengan serta yang tidak kalah penting adalah
tanah. Dengan kontak tanah tersebut drainasenya baik. Untuk mendapatkan
akan mempercepat proses tanah atau media tumbuh seperti
pertumbuhan. tersebut diatas diperlukan persiapan
lahan atau media secara sempurna.
Penanaman dengan Pols
Keuntungan penanaman dengan
Pols adalah sobekan rumpun. Bahan bahan biji antara lain :
penanaman dari pols yang baik diperoleh Rumput lebih kuat dan tahan injakan
dari: sobekan rumpun yang sehat, Biji dapat disimpan dengan mudah
mengandung banyak akar dan calon dan tahan lama
anakan yang baru. Tanaman rumput Penanaman dengan biji lebih mudah
yang ditanam dengan bahan pols, bagian dari pada pols atau sobekan
daunnya harus dipotong. Hal ini Lebih menghemat biaya dan tenaga.
bertujuan untuk mengurangi penguapan.
Guna untuk menjamin
Tidak semua jenis hijauan pakan perkecambahan yang sempurna,
ternak dapat ditanam dengan biji, pols penanaman biji atau benih memerlukan
lebih cepat tumbuh dari pada bahan kontak yang erat dengan butiran tanah.
penanaman dari stek dan biji. Keadaan ini bisa dicapai dengan cara
Disamping ada keuntungan ada juga pembenaman. Penanaman dengan biji
kerugiannya adalah banyak ini baik dengan cara larikan ataupun
membutuhkan tenaga dalam disebar dan memerlukan tanah penutup.
pembuatan lubang tanam, angkutan Penutupan tanah ini tergantung kepada
dan penanaman, pols tidak dapat ukuran besar atau kecilnya biji.
disimpan dalam waktu yang lama. Penutupan atau pembenaman biji yang
Paling lama 2-3 hari saja terlalu dalam akan menghambat
perkecambahan.
Penanaman dengan Bahan Biji
1.4 Pemeliharaan
Penanaman dengan biji bisa dengan
cara disebar atau larikan. Bahan Tanaman hijauan pakan ternak pada
penanaman dari biji atau benih prinsipnya sama dengan tanaman
memerlukan tempat yang halus, bersih lainnya, memerlukan pemeliharaan
yang intensif. Kegiatan pemeliharaan

186
hijauan pakan ternak meliputi: ada gulma atau tumbuhan
penyiangan, pengairan, pemupukan dan pengganggu. Apabila gulma atau
pemberantasan hama dan penyakit tumbuhan pengganggu tidak diberantas
tanaman. dapat menggangu tanaman utamanya,
sehingga dapat menyebabkan turunnya
1.4.1 Penyiangan produksi hijauan seperti apa yang telah
diuraikan di atas.
Penyiangan tanaman hijauan pakan
ternak, bertujuan untuk memberantas atau Penyiangan tanaman hijauan pakan
membasmi gulma. ternak dapat dilakukan bersamaan pada
saat melakukan pendangiran atau
Gulma adalah tumbuhan pembubunan. Kegiatan penyiangan ini
pengganggu atau tumbuhan yang sangat diperlukan, agar produksi
tumbuh tidak dikendaki, tanaman yang tanaman hijauan pakan ternak tinggi.
tidak mempunyai nilai ekonomis.
Pengendalian gulma yang
Ada beberapa macam jenis gulma mengganggu tanaman hijauan pakan
misalnya alang-alang, teki atau rumput ternak dapat dilakukan dengan cara:
liar lainnya yang mengganggu tanaman a. Mekanik atau fisik, yaitu dengan cara
yang diusahakan. dibabat, dicabut dan dibakar.
b. Cara kimia, yaitu dengan
Karakteristik gulma adalah: menggunakan herbisida/pestisida
tumbuhnya liar dan cepat, sulit dan kontak langsung atau cara sistemik
tahan terhadap pengendalian, bisa dengan penyemprotan.
tumbuh pada lokasi yang gersang, c. Kultur teknis, yaitu dengan cara
tumbuh spontan tanpa disebar, sangat pengaturan jarak tanam dan
agresif dan merusak pemandangan penggunaan tumbuhan penutup
Kerugian akibat gulma antara lain : tanah (Cover crops).
a. Menurunkan produksi hijauan. d. Biologis, yaitu dengan mengguna-
b. Menurunkan kualitas hijauan. kan predator atau musuh alami.
c. Mempersulit dan mempertinggi biaya
dan penggelolaan. 1.4.2 Pengairan
d. Mengurangi debet dan kualitas air.
Semua tanaman memerlukan air
Kegiatan penyiangan dilakukan untuk proses pertumbuhan dan
apabila di sekitar tanaman hijauan pakan perkembangannya. Pengairan tanaman

187
hijauan pakan ternak dilakukan, apabila maupun tidak langsung. Memupuk
tanaman menunjukkan gejala adalah memelihara atau memperbaiki
kekurangan air. kesuburan tanah baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pengairan tanaman hijauan pakan
ternak dapat menggunakan air irigasi, Waktu pemupukan tanaman hijauan
air tanah atau air limbah dari kandang, pakan ternak dapat dilakukan secara
dengan cara mengalirkan ke lokasi lahan bersamaan pada saat pengolahan tanah.
hijauan pakan ternak tersebut. Apabila pemupukan dilakukan
Kebanyakan tanaman hijauan pakan bersamaan dengan waktu pengolahan
ternak ditanam dekat lokasi kandang tanah, maka pupuk yang digunakan
atau terletak disekitar kandang dengan sebaiknya adalah pupuk kandang/
tujuan untuk mempermudah pada saat pupuk kompos atau pupuk hijau.
pengairan. Tanaman hijauan pakan
ternak yang diusahakan kebanyakan Apabila memupuk tanaman hijauan
petani peternakan, sebagian besar pakan ternak menggunakan pupuk
hanya mengandalkan air hujan. kimia, sebaiknya dilakukan pada saat
tanaman sedang mengalami fase
1.4.3 Pemupukan pertumbuhan vegetatif (terbentuknya
akar, batang dan daun).
Agar tanaman hijauan pakan ternak
yang kita tanam produksinya dapat tinggi, 1.4.4 Pengendalian Hama
maka tanaman tersebut perlu dipupuk. dan Penyakit
Pupuk yang diberikan pada tanaman
hijauan pakan ternak dapat berupa Hama adalah semua makluk hidup
pupuk organik dan an organik. Yang yang menyerang tanaman hingga
termasuk pupuk organik misalnya: menimbulkan kerusakan baik dari segi
pupuk kandang, kompos, dedaunan kualitas maupun kuantitas, sehingga
dan lainlain. Sedangkan pupuk an merugikan manusia. Yang termasuk
organik adalah pupuk kimia (pupuk hama tanaman hijauan adalah:
buatan pabrik). serangga, sapi, kerbau, domba dan
kambing yang tidak diurus.
Memupuk adalah memberikan
bahan-bahan yang diperlukan oleh Penyebab timbulnya hama antara lain:
tanah, dengan tujuan menambah menurunnya populasi musuh alami,
unsur hara atau zat makanan yang penggunaan pupuk yang tidak tepat dan
diperlukan tanah baik secara langsung

188
tidak imbang, penggunaan pestisida 1.4.4.1 Pengendalian Hama
yang berlebihan.
Pengendalian hama dapat dilakukan
Kerugian akibat hama antara lain ; dengan cara:
a. Menurunkan produksi hijauan a. Mengusir hama, kalau hama tersebut
b. Menurunkan kualitas hijauan berupa ternak dan manusia
c. Mempertinggi biaya pemeliharaan b. Memberantasnya dengan pestisida
kalau hamanya berupa serangga
Penyakit tanaman adalah suatu c. Membuat pagar keliling pada lahan
pertumbuhan yang abnormal atau tanaman hijauan pakan tersebut,
penyimpangan-penyimpangan tumbuh dengan tujuan untuk mencegah/
baik pada bagian tertentu maupun menanggulangi hama agar tidak
seluruh tanaman yang disebabkan menyerang tanaman hijauan pakan
gangguan biotik maupun non biotik. d. Membersihkan tanaman hijauan dan
Penyakit adalah suatu gangguan lingkungan dari semak belukar yang
terhadap tanaman sehingga nilai dirasa merupakan tempat
ekonomisnya menurun, baik kualitas persembunyian hama.
maupun kuantitas.
1.4.4.2 Pengendalian Penyakit
Penyebab penyakit tanaman terdiri
dari: Pengendalian penyakit dapat
a. Makhluk Hidup dilakukan dengan cara:
Yang termasuk dalam kategori ini Memberantas dengan pestisida.
adalah: bakteri, cendawan, virus, Membersihkan tanaman hijauan dan
pathogen/ parasit dan lain-lain. lingkungan dari semak belukar yang
merupakan sumber penyakit.
b. Bukan Makluk Hidup
Yang termasuk penyebab penyakit 1.5 Pemanenan
dari bukan makhluk hidup adalah:
keadaan tanah (kekurangan unsur Pemotongan atau pemanenan
hara, kemasaman tanah dan merupakan kegiatan pengambilan
struktur tanah), keadaan cuaca bagian-bagian tanaman yang berada di
(sinar matahari, suhu, kelembaban atas permukaan tanah, baik yang
dan angin), perlakuan budidaya dilakukan oleh manusia ataupun oleh
(kerusakan tanaman akibat alat-alat renggutan ternak. Pemotongan atau
yang dipergunakan), kerusakan
kimiawi akibat dosis yang terlalu
tinggi.

189
pemanenan akan mempengaruhi Waktu dan periode pemotongan
pertumbuhan kembali hijauan pakan yang optimum sangat bervariasi
ternak yang bersangkutan. tergantung dari jenis hijauan pakan
yang ditanam, iklim atau musim hujan
Semakin sering hijauan pakan ternak yang ada, dan kesuburan lahan yang
dipanen atau dipotong semakin lambat ada.
pertumbuhannya karena cadangan
makanan yang berupa karbohidrat yang Semakin subur suatu lahan dan
berada didalam akar atau bagian terpenuhuinya akan kebutuhan air serta
tanaman yang tertinggal semakin jenis hijauan yang mempunyai
berkurang. adaptasi yang tinggi maka waktu dan
periode pemotongan semakin cepat.
Waktu panen yang tepat untuk
tanaman hijauan pakan ternak yang Cara pemanenan atau pemotongan
berupa rumput adalah pada saat fase hijauan pakan ternak yang berupa
pertumbuhan vegetatif menjelang rumput :
generatif (menjelang berbunga). Karena
pada saat fase pertumbuhan ini a. Gunakanlah alat yang tajam, jangan
kandungan serat kasarnya tidak terlalu menggunakan alat yang berkarat
tinggi, dan kandungan proteinnya atau tumpul. Karena alat yang
cukup tinggi. Protein sangat diperlukan tumpul dan berkarat dapat
bagi pertumbuhan ternak ruminansia. menyebabkan tanaman luka, yang
akhirnya dapat menyebabkan
Untuk menjamin pertumbuhan kematian tanaman tersebut.
kembali hijauan pakan ternak yang b. Pemangkasan atau pemotonglah
telah dipanen, sekaligus untuk hijauan pakan tersebut kurang
menjamin kebutuhan gizi atau protein lebih 10-15 cm dari permukaan tanah
bagi ternak sesuai dengan jenis hijauan c. Pemangkasan atau pemotonglah
pakan, umur dan tingkat produksinya, hijauan pakan ternak sebaiknya
pemanenan atau pemotongan pada posisi miring
sebaiknya dilakukan sesuai dengan
kapasitas dan daya tampung lahan. Setelah tanaman rumput atau hijauan
pakan ternak dipanen, sebaiknya
dilakukan :
a. Pembersihan tunggul atau tunggak
dari semak-semak atau gulma yang
menutupi.

190
b. Pemupukan dengan pupuk organic a. Warna hijau mengkilau/kekuning-
(kandang/kompos) kuningan.
c. Penyiraman lahan hijauan b. Daun-daunnya masih utuh.
c. Bau harum khas hay.
1.6 Pengawetan Hijauan Pakan d. Nilai gizinya tetap tinggi.
e. Tidak banyak daun yang rusak.
Beberapa metode pengawetan hijauan f. Mudah dicernak dan lain-lain.
pakan ternak yang sering dilakukan oleh
petani atau peternak pada umumnya Kerusakan hay dapat disebabkan
antara lain: oleh:
a. Hijauan pakan yang dikeringkan
1.6.1 Hay tidak menjadi kering, sehingga
masih terjadi pembakaran zat-zat
Hay adalah hijauan pakan ternak yang makanan
sengaja dipotong dan dikeringkan, supaya b. Waktu pengeringan jatuh hujan
dapat disimpan dan diberikan pada ternak c. Daun-daun serta ranting mudah
pada waktu yang lain. Adapun prinsip menjadi patah /rontok
pembuatan hay adalah penurunan d. Akibat pemotongan yang tidak tepat
kadar air menjadi 15-20%, namun kadar
air hay yang baik adalah 15-16%. Dalam 1.6.2 Silase
kondisi ini hijauan pakan tidak akan
membusuk bila disimpan. Silase adalah hijauan pakan ternak
yang disimpan dalam keadaan segar,
Cara pembuatan hay dapat dengan kadar air sekitar 60-70%, dalam
dilakukan melalui pengeringan dengan suatu tempat yang disebut silo. Silo
sinar matahari. Hijauan pakan ternak adalah tempat penyimpanan hijauan
setelah dipotong langsung dijemur pada pakan ternak yang dapat dibuat di dalam
terik sinar matahari dengan cara atau diatas tanah. Bahan pembuatan silo
menebar dilantai jemur atau pada rak-rak pada umumnya terbuat dari tanah, beton,
penjemuran, setiap 2 jam sekali hijauan baja, papan, bilik bamboo.
pakan ternak tersebut dibalik. Kegiatan
penjemuran dapat dilakukan 3-4 hari, Ada beberapa bentuk silo yang
tergantung dari kondisi cuaca yang ada. digunakan untuk menyimpan silase
antara lain:
Hay yang mempunyai kualiatas baik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

191
1.6.2.1 Tower Silo 1.6.2.5 Silo Kantong Plastic

Adalah silo yang berbentuk Apabila bahan silase yang akan


bangunan silinder, tegak seperti dibuat jumlahnya sedikit, maka proses
menara, terbuat dari besi atau beton. pembuatan silase dapat dilakukan didalam
kantong plastik.
1.6.2.2 Pit Silo (Silo Berbentuk
Sumur) Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan silo
Silo ini dibentuk ditempat yang antara lain:
kering, agar tidak mudah kebanjiran a. Kapasitas atau ukuran harus
dan adanya rembesan air tanah. disesuaikan dengan hijauan pakan
Diameter silo ini dibuat dengan diameter yang diawetkan.
agak lebar, dengan tujuan untuk b. Tempat silo tidak terlalu jauh dari
memudahkan pada saat pengisian dan kandang.
pengeluaran hijauan yang disimpan. c. Dasar silo dibuat miring kesatu sisi.

1.6.2.3 Trence Silo (Parit Memanjang 1.6.3 Proses Pembuatan Silase


Di Tanah)
Hijauan yang sudah siap di panen
Silo ini dibuat berbentuk parit yaitu pada saat pertumbuhan vegetatif
memanjang dibawah permukaan tanah menjelang generatif, dipotong
dan pada umumnya berdinding miring, menggunakan alat sabit, setelah itu
lantai diperkuat dengan bata atau hijauan dikumpulkan, di angkut di simpan
batako, demikian pula dindingnya. di tempat dekat dengan silo. Hijauan
tersebut kemudian diangin-anginkan
1.6.2.4 Stack Silo (Silo Berdinding terlebih dahulu sebelum dibuat silase.
Belahan Papan/Pagar Papan) Hijauan yang sudah diangin-anginkan
kemudian dipotong dengan
Cara ini kurang dianjurkan, karena menggunakan alat coper, dengan ukuran
masih terjadi kontak udara luar, 3-5 cm.
sehingga kualitas silase kurang baik.
Untuk meningkatkan kualitas silase, Hijauan yang telah dipotong-
maka silo ini perlu ditutup rapat dengan potong, dicampur dengan salah satu
plastik sebelum hijauan dimasukkan. bahan pengawet (seperti: tetes, dedak,
menir, tepung jagung atau bahan
pengawet lainnya) dengan perbandingan
tertentu.

192
Seandainya menggunakan bahan per 100 kg hijauan dan untuk bahan
pengawet berupa tetes gunakan 3 kg pengawet menir kurang lebih 3,5 kg per
tetes per 100 kg hijauan. Sedangkan 100 kg hijauan pakan ternak yang
untuk bahan pengawet dedak halus akan dibuat silase. Contoh proses
gunakan 5-6 kg per 100 kg hijauan. pembuatan silase tertera pada
Bahan pengawet tepung jagung 3 kg Gambar 59, 60, 61 dan 62.

Gambar. 61. Orang Sedang


Memotong-Motong Rumput
Untuk Dibuat Silase

Gambar. 59. Hijauan Rumput


Hasil Panen

Gambar 62.
Silase Dalam kantong Plastik.

Ciri-ciri silase yang baik adalah:


a. Baunya asam segar
b. Warnanya hijau seperti daun/ sedikit
Gambar. 60. Copper Untuk Memotong hijau tua
c. Tektur tidak berubah dan tidak
menggumpal
d. Tidak berjamur dan berlendir

193
1. 6.4 Amoniasi Jerami dipergunakan dilarutkan kedalam air
terlebih dahulu. Contoh: rumus umum
Jerami padi di Indonesia 36-62 % yang dipergunakan untuk mendapatkan
dibakar atau dikembalikan kedalam kandungan amoniak 4% adalah: 85-87
tanah sebagai pupuk kompos, 31-39 % gram urea ditambah 1 liter air
untuk pakan ternak dan 7-16% ditambah 1 kg bahan kering jerami
dipergunakan untuk keperluan industri. padi. Berdasarkan pengalaman
Beberapa jenis jerami padi setiap dilapangan bahwa jerami padi lepas
tahunnya tersedia dalam jumlah yang panen kadar airnya adalah: 50%.
cukup berlimpah setelah panen Sedangkan jerami padi kering udara
dilakukan. Tetapi jerami padi ini miskin kadar airnya rata-rata 30%. Maka
akan kandungan gizi, tercermin dengan untuk 1 kg jerami padi akan terdiri dari
rendahnya daya cerna, kandungan serat 70% bahan kering dan 30% air atau
kasar tinggi dan sangat rendah protein. sama dengan 700 gram bahan kering
Tempat pembuatan amoniasi, sama ditambah 300 gram air.
dengan pembuatan silase yaitu didalam
silo, kantong plastic, drum, container dan 1.6.5 Cara Menyimpan Jerami
lain-lain Amoniasi

Proses pembuatan amoniasi jerami Untuk disimpan dalam jangka waktu


ada 2 macam yaitu: yang lama, sebaiknya jerami amoniasi
tersebut dijemur dan dikeringkan di
1.6.4.1 Secara Kering panas matahari kurang lebih satu
minggu hingga kadar airnya mencapai
Proses amoniasi jerami padi oleh 20%. Apabila proses pengeringnya baik,
Masaru Murai dari Jepang yaitu dengan maka jerami amoniasi dapat disimpan
cara urea yang digunakan ditaburkan sampai waktu yang lama 5 sampai 12
langsung diatas jerami padi yang akan bulan tanpa adanya penurunan kualitas.
dibuat amoniasi, jadi urea tidak usah
dilarutkan dengan air. Contoh 1.6.6 Cara Pemberian pada Ternak
pembuatan amoniasi secara kering
adalah dengan bahan 100 kg jerami Dalam pemberiannya pada ternak
padi kering udara dengan 3-4 kg urea. jerami amoniasi tidak perlu dipotong-
potong (dicincang), dapat diberikan
1.6.4.2 Secara Basah dalam bentuk utuh, agar hemat biaya,
karena dipotong-potong atau diberikan
Proses pembuatan amoniasi jerami dalam bentuk utuh berdasarkan hasil
padi cara basah adalah: urea yang penelitian jumlah yang dikonsumsi sama.

194
Keuntungan amoniasi jerami padi c. Pengolahan lahan dengan mulsa.
adalah: Yang dimaksud disini adalah
a. Menambah kandungan protein pengolahan lahan dengan cara
b. Meningkatkan daya cerna menambah mulsa, dengan
c. Meningkatkan nafsu makan, karena penambahan mulsa dapat
ternak lebih menyukai. mengurangi erosi dan dapat
mengurangi evaporasi.
1.7 Konservasi Lahan dengan d. Pengolahan lahan dengan cara
Tanaman Hijauan Pakan Ternak membuat guludan menurut arah
kontur dan kemiringan menuju
Konservasi lahan adalah kesaluran pembuangan air kurang
menggunakan lahan sesuai dengan daya dari 1%
guna dan kegunaannya, kemudian e. Pengohan lahan dengan cara
memperlakukan lahan sesuai dengan membuat teras iring
syaratsyarat yang diperlukan. Langkah f. Pengolahan lahan dengan cara
awal yang perlu dilakukan didadalam membuat rorak searah garis kontur
konservasi lahan adalah menggunakan
lahan sesuai dengan kemampuannya. 1.7.2 Cara Vegetatif
Prosedure konservasi lahan dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara Konservasi lahan secara vegetatif ini
lain : adalah konservasi lahan dengan
mengunakan tanaman. Dan cara ini
1.7.1 Cara Mekanik adalah efektif untuk memperbaiki sifat
fisik dan kimia lahan serta untuk
Konservasi lahan secara mekanik ini melindungi lahan dari butir-butir hujan
pada dasarnya adalah mengurangi aliran yang jatuh dan aliran air diatas
permukaan, sehingga aliran air permukaan. Adapun yang termasuk cara
permukaan tersebut tidak merusak konservasi lahan ini yaitu:
lahan. Adapun macam kegiatannya a. Penanaman tanaman penutup lahan
misalnya: b. Penanaman rumput
a. Pengolahan lahan dengan cara c. Penanaman menurut garis kontur
minimum tillage, yaitu pengolahan d. Pergiliran tanaman
lahan seperlunya saja. e. Penggunaan mulsa dan lain-lain
b. Pengolahan lahan menurut kontur,
yaitu pengolahan lahan mengikuti Ada tiga golongan tanaman penutup
garis kuntur atau sabuk gunung lahan antara lain yaitu :
a. tanaman penutup lahan rendah
seperti: Centrosema pubescens
(sentro) dan sejenisnya.

195
b. tanaman penutup lahan sedang, lahan tersebut. Apakah keadaan
sepert: Crotalaria juncea (orok- lahannya miring atau datar. Seandainya
orok), Sesbania grandifloro (turi) lahannya dalam keadaan miring cara
dan Acosia vilosa (lamtoro merah). konservasinya bagaimana. Apakah
c. tanaman penutup lahan tinggi dengan cara membuat rorak-rorak,
Leucaena leucocephala (lamtoro membuat guludan, atau pada saat
gung), petai cina dan gliricidia mengolah lahan harus menurut kontur.
(gamal) Dan bagaimana kalau kondisi/keadaan
lahannya datar, konservasi lahan yang
1.7.3 Cara Kimia dilakukan apakah cukup dengan
penambahan pupuk organic atau cara
Konservasi lahan cara kimia ini pengolahan lahan yang dilakukan
belum banyak digunakan di Indonesia misalnya dengan cara minimum tillage
karena, harganya mahal. atau zero tillage.

1.8. Menyiapkan Lahan Konservasi 1.8.2 Kerusakan Lahan yang Terjadi

Kerusakan lahan dapat terjadi Bagaimana kerusakan lahan yang


karena adanya erosi, habisnya unsure terjadi, apakah sudah parah/tinggi,
hara dalam hara tanah akibat penanam sedang atau ringin. Dari masing-masing
terus menerus tidak diimbangi dengan jenis kerusakan lahan tersebut akan
pemupukan dan penggunaan lahan yang berbeda-beda dalam cara penanganan
tidak tepat. Dampak dari kerusakan konservasinya. Semakin rusak suatu
lahan tersebut, kesuburan lahan lahan, maka program konservasi semakin
menurun dan menghambat memerlukan waktu, biaya dengan
pertumbuhan dan perkembangan tenaga yang cukup besar pula.
tanaman hijauan pakan ternak yang
diusahakan. 1.8.3 Jenis Tanaman yang Akan
Dipergunakan
Untuk mengendalikan kerusakan lahan
perlu kegiatan konservasi lahan. Didalam
Sedangkan jenis tanaman yang
menyiapkan konservasi lahan perlu
dipergunakan dalam konservasi lahan
memperhatikan: kedaan/kondisi
juga tergantung dari tujuannya. Apakah
topografinya, kerusakan lahan yang terjadi
tujuannya hanya untuk menjaga
dan jenis tanaman yang akan
konservasi lahan saja ataukah dengan
dipergunakan.
tujuan lainnya. Misalnya melakukan
kegiatan konservasi lahan tetapi juga
1.8.1 Keadaan/Kondisi Topografi
memanfaat tanaman tersebut sebagai
pakan ternak.
Keadaan ini menyakut bagaimana
cara melakukan kegiatan konservasi

196
Jika dengan tujuan ganda tersebut pemotongan atau pemanenan sebaiknya
maka jenis tanaman harus dipilih yang diatur dengan sebaik-baiknya.
mampu menjaga dan memperbaiki Misalnya pemanenan dilakukan
lahan juga bermanfaat untuk pakan pada saat periode vegetetatif menjelang
ternak. (seperti jenis rumput-rumputan fase generatif dan melakukan rotasi
dan leguminosae). pemanen yang baik dan tepat serta
manajemen pemeliharaan setelah
Setelah memperhatikan hal-hal pemanenan. Sehingga produksi
tersebut di atas, maka kegiatan hijauan pakan ternak dapat
konservasi lahan dapat ditentukan dan dikendalikan sesuai dengan
dilakukan dengan cara yang tepat. perencanaan.

1.9 Mengendalikan Produksi Hijauan 1.10 Memproduksi Bibit Hijauan Pakan


Pakan Ternak Ternak

Pemanenan atau pemotongan Pemanenan hijauan pakan yang baik


merupakan salah satu faktor penentu dilakukan pada saat fase vegetatif
dalam upaya menjaga dan meningkatkan menjelang generatif yaitu: tanaman
produksi hijaun pakan ternak. Semakin menjelang berbunga. Namun apabila
sering dilakukan pemotongan atau dengan tujuan untuk memproduksi bibit
pemanenan baik yang dilakukan oleh hijauan pakan sebaiknya pemanenan
manusia atau oleh renggutan ternak, dilakukan pada saat fase generatif (fase
maka pertumbuhan tanaman hijauan berbunga).
pakan tersebut akan terhambat, karena
tidak adanya kesempatan tanaman Begitu pula apabila tanaman tersebut
hijauan pakan melakukan kegiatan menghasilkan biji, maka pemanenan
asimilasi atau proses fotosintesis. diharapkan pada saat biji dalam keadaan
masak dipohon/ batang tanaman.
Begitu juga dengan terlalu Kemudian biji tersebut dikeringkan
pendeknya hijauan pakan yang sampai kadar air mencapai 10-12%,
tertinggal, akan mempengaruhi setelah itu biji diseleksi yang baik dan
pertumbuhan berikutnya. Hal ini dapat disimpan pada temperatur sekitar
disebabkan persedian karbohidrat pada titik beku.
tanaman yang tertinggal semakin
sedikit. Untuk menjamin kembali Biji yang disimpan dapat
pertumbuhan yang baik dan sehat, maka dipergunakan sebagai bahan
penanaman tahun mendatang. Biji yang

197
biasanya diberi sertifikasi. Biji yang sudah 2.1 Sumber pakan Konsentrat
memenuhi persyaratan sertifikasi disebut
benih. Benih yang berkualitas daya 2.1.1 Tumbuh-tumbuhan
kecambahnya tinggi dan mempunyai
keseragaman serta bersih dari gulma. Bahan pakan dari tumbuh-tumbuhan
terdiri dari jagung kuning, jagung putih,
Adapun faktor-faktor yang kedelai, rumput muda, daun turi muda,
mempengaruhi daya kecambah dan dan ubi kayu. Dalam penggunaan bahan
keseragaman adalah: umur, kondisi pakan diusahakan tidak berkompetisi
penyimpanan, penyakit, fase dormansi, dengan konsumsi manusia. Misal: beras
kulit biji yang keras dan biji-biji yang tidak digunakan untuk pakan ternak
tidak sempurna. karena dikonsumsi oleh manusia

Keberhasilan budidaya hijauan 2.1.2 Sisa Proses Produksi


pakan, tergantung bibit yang akan
digunakan. Kebutuhan bibit hijauan Sisa proses produksi hasil pertanian
pakan pada suatu lahan tergantung dari: juga bisa digunakan untuk bahan pakan.
a. Luas lahan yang ada, semakin luas Bahan tersebut terdiri dari dedak, bungkil
suatu lahan kebutuhan bibit hijauan kelapa, bekatul, bungkil sawit, ampas
pakan semakin banyak. tahu, bungkil kedelai dan lain-lain.
b. Jarak tanam yang dipergunakan,
semakin rapat jarak tanam yang 2.1.3 Berasal dari Hewan
digunakan maka kebutuhan bibit
semakin banyak. Bahan pakan dari hewan terdiri dari
tepung ikan, tepung darah, tepung
2. Konsentrat daging tulang, tepung tulang, tepung
bulu, sisa rumah potong, tepung kerang,
Pemenuhan kebutuhan pakan ternak dan lain-lain
dipenuhi dari hijauan dan konsentrat.
Pakan konsentrat disusun dari hasil 2.1.4 Bahan Pakan Non Konvensional
tanaman, limbah tanaman, ternak, ikan,
mineral dan vitamin. Bahan tersebut Bahan pakan non konvensional adalah
tersedia disekitar kita, dan harus bahan pakan yang digunakan sebagai zat
dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai perangsang pertumbuhan dan produksi.
lebih dari produksi ternak. Zat yang dimaksud secara farmakologi
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan

198
makanan pada ternak sehat untuk meningkatkan retensi N dan
menghasilkan produk makanan manusia pertumbuhan badan.
yang sehat. Terdapat dua kelompok zat Penambahan antibiotika pada ransum
perangsang, yaitu kelompok yang ternak yang sesuai dapat meningkatkan
berfungsi meningkatkan kualitas zat peningkatan bobot badan dan efisiensi
makanan dan kelompok yang penggunaan pakan. Dosis yang dianjurkan
meningkatkan efisiensi penggunaan zat untuk pemberian secara terus menerus
makanan. adalah 70-80 mg/ekor/hari. Untuk sapi
pedaging oleh Heitzman,1981 dosis
2.1.4.1 Zat Meningkatkan pemberian disarankan sekitar 11 mg/kg
Efisiensi Penggunaan pakan. Jenis yang banyak digunakan
Zat Makanan adalah preparat oxytetracycline.

Hormon estrogen dapat 2.1.4.2 Zat Meningkatkan Kualitas


meningkatkan efisiensi penggunaan
protein, serta pertambahan berat karkas Salah satu kerugian yang
dan deposit protein. Dari hasil diakibatkan oleh fermentasi dalam rumen
penelitian hormon estrogen adalah hilangnya sejumlah energi atau
meningkatkan konsentrasi hormon protein dan zat lainnya. Sejumlah zat
protein (insulin dan hormon kimia digunakan untuk mengurangi
pertumbuhan). pemborosan energi dan zat makanan
lainnya. Monensin digunakan untuk
Hormon Androgen dapat merangsang bakteri membentuk
meningkatkan retensi N, K dan P dan propionat, meningkatkan retensi N dan
meningkatkan massa urat daging. Cara menurunkan pembentukan gas metana.
kerja hormon androgen meningkatkan
hormon thyroid dan menurunkan 2.2 Klasifikasi Sumber Bahan Pakan
pengaruh hormon-hormon pengkatabolik
(corticosteroid). Bahan pakan diklasifikasikan menjadi
beberapa kategori, yaitu: sebagai
Hormon pertumbuhan (Somatotropin sumber protein, sumber energi, mineral
hormon = STH) merangsang dan vitamin. Pengelompokan tersebut
pertambahan ukuran tubuh dengan digunakan untuk menyusun ransum
mensintesis protein dan proses dengan harga termurah (Least cost
metabolik lainnya. Pengaruh hormon formula). Faktor utama yang harus
pertumbuhan terlihat pada jaringan diperhatikan dalam pemilihan bahan
tulang, urat daging, ginjal, liver dan
jaringan lemak. Pada ternak sapi
pemberian hormon pertumbuhan

199
adalah kandungan nutrisi bahan, tingkat manusia. Setelah diambil minyaknya dan
kecernaan, ketersediaan, kontinuitas dan dikeringkan maka konsentrasi
harga. kandungan protein kasarnya menjadi
meningkat sampai 40-50%. Pada
2.2.1 Sumber Protein kedelai utuh kandungan minyaknya
tinggi dan mengandung antitripsin
Bahan pakan yang dikategorikan yaitu senyawa yang menghalangi
sebagai sumber protein adalah bahan penyerapan tripsin, sehingga kalau akan
pakan yang kandungan proteinnya digunakan harus disangrai terlebih
lebih tinggi dari yang dibutuhkan pada dahulu. Namun penggunaan kedelai
formula ransum. Misalnya pada ransum secara utuh jarang dilakukan karena
sapi potong kandungan proteinnya berkompetisi dengan manusia.
14%, maka bahan pakan dengan Kandungan energi bungkil kedelai juga
kandungan protein lebih dari 14%, tinggi yaitu 2.240 kkal/kg. Penggunaan
dikategorikan menjadi bahan pakan bungkil kedelai dibatasi antara 15%-
sumber protein. Sumber protein dan 35% dari total ransum karena ada
asam amino bisa dari bahan asal substitusi bahan lain. Penggunaan
tanaman (nabati) dan bahan asal hewan bungkil kedelai sebagai protein harus
(hewani). Bahan asal nabati relatif lebih dilihat dari harga protein per unitnya,
murah dari hewani, namun komposisinya bukan dari harga per kg bahannya.
terutama asam amino lebih rendah dari
hewani. Pada ransum ruminansia Misal :
kebanyakan menggunakan sumber a. bungkil kedelai per kg 6000, kadar
protein asal nabati dan jarang protein 45%, maka yang
menggunakan protein hewani hal ini dipetimbangkan harga perunit PK
karena alasan harga yang lebih murah. (Protein Kasar), yaitu Rp. 6.000 /45 =
Sumber protein nabati yang banyak Rp 133,-
digunakan adalah: b. tepung bunga matahari per kg 5.000,
kandungan protein 36%, maka harga
2.2.1.1 Bungkil Kedelai persatuan protein kasar adalah Rp.
5.000/36 = Rp. 153,-
Bungkil kedelai merupakan sumber
protein utama pada ransum ternak. Bahan Dari dua contoh di atas maka harga
ini diimpor dari berbagai negara; India, persatuan protein kedelai lebih murah
Amerika dan lain-lain. Sebenarnya bahan dari bunga matahari. Jadi yang kita
ini adalah hasil limbah dari kedelai perhitungkan bukan harga per Kg tetapi
yang diambil minyaknya untuk keperluan harga persatuan proteinnya.

200
2.2.1.2 Bungkil Biji Kapas 14% energi metablois (ME) 1.914
Kkal/kg. Penggunaan bahan ini
Kandungan protein kasarnya 41%, terkendali dengan ketersediannya,
tetapi kandungan serat kasarnya (SK) karena itu bahan ini jarang digunakan.
13%. Bahan ini sering digunakan pada
ternak ruminansia karena harganya 2.2.1.6 Bungkil Sawit
murah. Namun dipasaran kebanykan
tersedia dalam bentuk biji kapas utuh, Hampir sebagian besar pustaka dan
bukan bungkilnya. penemuan-penemuan terdahulu
mengindikasikan bahwa bungkil
2.2.1.3 Bungkil Kacang Tanah kelapa sawit berkualitas rendah
karena kandungan serat kasarnya
Kandungan protein bungkil kacang yang tinggi dalam bentuk beta
tanah berkisar 24-47%, sedang mannan, rendah kandungan asam
kandungan energi metabolismenya (ME) amino essensial dan texture-nya yang
antara 2.210 sd 2376 Kkal/kg. agak berbatu akibat kontaminasi dari
Kandungan serat kasarnya (SK) sekitar tempurung kelapa sawit. Karena itu
11-19%, sehingga membatasi rekomendasi awal tentang penggunaan
penggunaannya sampai 10%. bungkil kelapa sawit hanya berkisar
Kelemahan dari bungkil kacang adalah 10-25%. Akan tetapi beberapa temuan
rendahnya kandungan asam amino, dan terbaru mengindikasikan bahwa sampai
kadar minyaknya masih tinggi sehingga level 40% bungkil kelapa sawit masih
bahan mudah tengik dan jamur mudah memberikan bobot badan optimal pada
tumbuh. Disamping itu jumlah sapi.
ketersediannya juga terbatas.
Hasil limbah pengolahan sawit
2.2.1.4 Bungkil Kelapa menghasilkan 3 produk yaitu: bungkil
sawit (palm kernel), serat sawit
Kandungan protein kasar bungkil (palmpress fibre) dan lumpur sawit
kelapa antara 21-22%. Kadungan serat (palm oil slude). Kandungan nutrisi
kasarnya cukup tinggi 12-18%, masing-masing secara rinci terdapat
Penggunaan disarankan tidak lebih dari pada Tabel 22 kandungan nutrisi bahan
12-18%. pakan, sedangkan secara garis besar
dijelaskan sbb:
2.2.1.5. Bungkil Biji Matahari a. Kandungan nutrisi palm kernel,
protein 13%, lemak 8,7%, ME 2635
Kandungan protein 41-43%, kkal/kg dan TDN 78%.
kandungan serat kasarnya tinggi yaitu

201
b. serat sawit kadungan protein 10,20%, 2.2.2.1 Dedak Padi
lemak 5,10%, ME 2.930 kkal/kg dan
TDN 60,20%. Proses penggilingan padi akan
c. Kandungan nutrisi lumpur sawit, menghasilkan beras, sekam, dedak dan
protein 13,3%, lemak 18,85%, ME bekatul. Bekatul lebih halus dari dedak
3,260 kkal/kg dan TDN 74%. dan juga sedikir bercampur dengan
menir beras sehingga kandungan
2.2.2 Sumber Energi energinya lebih tinggi. Kandungan
nutrisinya protein kasar 13%, lemak
Energi merupakan kebutuhan nutrisi 8,4%, TDN 70% ME 2.670 kkal/kg dan
yang paling banyak bagi ternak. Untuk itu serak kasar 13,90. Dedak padi banyak
pemenuhan energi harus dicarikan dari digunakan untuk ternak ruminansia
sumber bahan yang murah. Kebanyakan karena harganya murah.
sumber energi berasal dari tumbuhan
pertanian dan limbah pertanian. Bagi 2.2.2.3 Onggok
ternak ruminansia pemeruhan energi
dari hijauan pakan ternak dan pakan Onggok yang berasal dari ubi
konsentrat. Konsentrat merupakan pakan singkong merupakan limbah padat dari
yang dibuat dari campuran dari biji- pengolahan tepung tapioka. Sebagai
bijian, limbah pertanian, mineral, dan ampas pati singkong yang mengandung
vitamin. Beberapa bahan sumber banyak karbohidrat, onggok dapat
energi yang penting diuraikan dibawah dimanfaatkan sebagai sumber energi.
ini: Nilai gizi yang terkandung pada onggok
adalah protein 3,6%; lemak 2,3%; air
2.2.2.1 Jagung Kuning 20,31% dan abu 4,4%.

Kandungan nutrisi jagung adalah 2.2.2.4 Molases


protein 8,7%, ME 3.340 kkal/kg, TDN
80% dan lemak 3,6%. Kandungan energi Molases merupakan sisa hasil
yang tinggi menyebabkan jagung banyak produksi pada industri pengolahan gula
digunakan dalam pakan ternak. Jagung yang berbentuk cair. Molases sudah
teridi dari beberapa jenis misalnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan
jagung kuning, putih dan merah. tambahan pakan ternak, karena
Pemberian jagung pada pakan ternak kandungan gizinya cukup baik. Nilai
tidak dibatasi, faktor pembatasnya nutrisi molase adalah protein 4%,
adalah harga dari jagung itu sendiri. 1.800 kkal/kg dan TDN 54%. Fungsi lain

202
dari molase adalah untuk mengurangi bahan baku pakan, ampas tahu bisa
sifat berdebu konsentrat, memberikan langsung diberikan pada ternakdengan,
aroma yang baik, dan pada ternak atau dapat juga diolah lebih dulu diolah
ruminansia diperlukan untuk memacu menjadi tepung dengan
pertumbuhan mikroba rumen. mengeringkannya dalam oven/dijemur
lalu digiling. Nilai gizi yang terkandung
2.2.2.5 Minyak Inti dan Ampas adalah protein 8,66%; lemak 3,79%; air
Minyak Sawit 51,63% dan abu 1,21%.

Minyak inti sawit merupakan minyak 2.2.2.7 AmpasTempe


murni hasil ekstraksi biji sawit.
Sedangkan sisa dari Limbah pengolahan tempe yang
pembersihan/pemurnian tersebut berasal dari bahan baku kacang
diperoleh ampas minyak sawit yang kedelai, baik berupa kupasan kulit ari
berbentuk padat. Sejauh ini sudah kacang kedelai juga limbah cair berupa
banyak yang memanfaatkan limbah ini air rebusan dapat dimanfaatkan untuk
sebagai pakan ternak (sapi). bahan makanan ternak. Nilai gizi
Penggunaan minyak sawit pada limbah pengolahan tempe lebih tinggi
pakan dapat langsung dicampur pada dibanding ampas tahu, sebagaimana
pakan sapi, sedangkan ampas minyak pada Tabel 19.
sawit dapat dicampurkan dengan
bahan-bahan tambahan pakan lainnya. 2.2.2.8 Ampas Kecap

Nilai gizi dari minyak inti sawit Ampas kecap merupakan limbah dari
cukup baik, yaitu kandungan protein proses pembuatan kecap yang berbahan
15,3%, lemak 57,2%; air 23,4%, ME dasar kedelai yang memiliki kandungan
8.600 kkal/ kg dan abu 11,3%. protein cukup tinggi. Untuk menjadi
Pemberian minyak sawit pada ransum bahan baku pakan, ampas kecap harus
dibatasi karena mudah tengik (rancid). diolah menjadi tepung dengan lebih
dahulu dikeringkan dalam oven/dijemur.
2.2.2.6 Ampas Tahu
Nilai gizi yang terkandung adalah
Ampas tahu merupakan limbah dari protein 10,32%;lemak 6,93%;air 52,98%
proses pembuatan tahu. Untuk menjadi dan abu 6,72%.

203
Tabel.19. Nilai Gizi Limbah Pengolahan Tempe

Nutrisi
Protein Lemak Air Abu
Bahan
Kulit ari 4,24 5,45 7,18 8,60
kedelai
Air 5,29 0,54 72,08 3,38
rebusan
Sumber: Lab Lolit Grati, 2004

2.2.2.9 Tepung Gaplek 2.2.3.1 Tepung Tulang

Tepung gaplek merupakan singkong Kandungan nutrisi tepung tulang


yang dikeringkan dan digiling. Pada adalah Calsium 24%, Pospor 12%,
singkong mentah terdapat kandungan Magnesium 0,64%, besi 840 ppm dan
HCN (racun cianida). Kandungan seng
nutrisi tepung singkong dengan 424 ppm. Tepung tulang merupakan
kandungan pati 63% adalah serat kasar hasil pengolahan tulang ternak menjadi
(SK) 4,5%, Calsium 0,12, Pospor tepung. Penggunaannya disesuaikan
0,16%, Protein 2,5%, ME 2.770 kkal/kg, dengan kebutuhan untuk
dan TDN 73%. Pada pembuatan pakan menyeimbangkan formulasi pakan.
berbentuk pelet, tepung singkong
diperlukan sebagai bahan perekat (lem) 2.2.3.2 Tepung kerang
disamping sebagai sumber energi.
Tepung kerang mengandung calsium
2.2.3 Mineral carbonat sebagai sumber Ca.
Kandungan Ca dalam tepung kerang
Bahan pakan sumber energi dan 38%.
protein juga mengandung mineral yang
dibutuhkan oleh ternak. Kandungan 2.2.3.3 Kapur
mineral bahan tersebut bervariasi
tergantung dari sumber bahan aslinya. Fungsi kapur sama dengan kerang
Namun sering tidak bisa mencukupi yaitu sebagai sumber Ca. Kandungan Ca
kebutuhan ternak sehingga ditambahkan berkisar 34-38 %.
mineral alami.

204
2.2.3.4 Garam yang mengandung Nitrogen tetapi bukan
protein. NPN ini diperlukan untuk
Garam (NaCL) merupakan garam perbanyakan mikroba dalam rumen
dapur yang digunakan sebagai sumber ternak ruminansia. Kandungan N
Natrium dan Chlorida. Pemberian garam dalam urea sekitar 46%. Dosis yang
pada sapi 0,5% pada ransum. dianjurkan pada ternak sapi pedaging
Kebanyakan garam menyebabkan sekitar 0,5% urea dari ransum
konsumsi air meningkat dan faecesnya konsentrat.
lebih berair.
2.2.6 Hormon
2.2.3.4 Premix Mineral
Pemberian hormon tertentu juga bisa
Premix mineral merupakan campuran meningkatkan produktivitas ternak. Namun
dari vitamin sintetis dan mineral. Pada perlu dipertimbangkan karena hormon yang
beberapa produk premix mineral sudah dikonsumsi ternak sedikit banyak akan
dicampur dengan asam amino esensial meninggalkan sisa (residu) yang jika
misal lisin dan methionin. Penggunaan dikonsumsi manusia akan merugikan.
premix mineral berkisar 1-2% dari total Beberapa hormon yang digunakan pada
ransum yang kita susun. sapi antara lain estrogen, androgen, dan
hormon pertumbuhan somatotropin (STH).
2.2.4 Obat-obatan
Kandungan nutrisi dari beberapa
Penambahan obat-obatan dapat hijauan makanan ternak tertera pada
meningkatkan performansi ternak. Pada Tabel
ternak sapi pemberian antibiotika dapat 22.
memacu pertumbuhan, misalnya
oxytetracycline/chlorteracycline dengan 2.3 Sistem Pemeliharaan Ternak
dosis 11 mg/kg ransum, sodium
monensin dengan dosis 11.33 mg/kg Kebutuhan nutrisi ternak dapat
(BK) ransum sulfanilaimide dengan dipenuhi dengan ternak mencari sendiri
dosisi 100 mg/100 kg berat badan di padang penggembalaan, disediakan
perhari. oleh peternak dan kombinasi antara
penggembalaan dan disediakan oleh
2.2.5 Urea peternak. Hal tersebut terkait dengan
system pemeliharaan ternak ruminansia.
Urea digunakan sebagai sumber NPN Masing-masing system pemeliharaan
(Non Protein Nitrogen), yaitu senyawa dijelaskan sebagai berikut:

205
2.3.1 Sistem Penggembalaan dan produksi ternak tidak optimal.
Sepanjang masa pemeliharaan ternak
Sistem penggembalaan murni ternak di kurung dalam kandang, dan
dilepas di padang penggembalaan sekalisekali dikeluarkan untuk latihan
(Pasture) yang dibatasi dengan system gerak (exercise). Perusahaan ternak
pagar. Cara ini dilakukan didaerah besar biasanya menerapkan sistem
dengan 4 musim tetapi suhu pada dikandangkan. Pakan dan minum
musim dingin tidak terlalu dingin sepenuhnya disediakan oleh
sehingga ternak mampu bertahan di pemelihara. Kebutuhan hijauan dipenuhi
padang penggembalaan. Beberapa dengan menanam rumput, membeli
Negara yang melakukan system ini rumput dan mencari jerami padi.
adalah Australia, selandia baru, dan Pakan yang diberikan kombinasi pakan
lain-lain. Sepanjang tahun ternak hijuan dan konsentrat.
digembalakan di pasture. Tidak perlu
disediakan kandang karena sapi tinggal 2.3.3 Kombinasi Digembalakan dan
di padang penggembalaan. Ternak Dikandangkan
ruminansia akan makan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya sesuai Di negara empat musim yang suhu
dengan kapasitasnya, sehingga tugas pada musim dingin sangat dingin (-20)
peternak menjamin agar pasture selalu maka ternak tidak kuat tinggal di pasture.
terkelola dengan baik. Di Indonesia Pada musim dingin ternak dikandangkan
sistem digembalakan banyak dilakukan dan bahkan diberi pemanas pada kondisi
peserta di daerah Nusa tenggara Timur yang ekstrim. Contoh: Belanda, German,
dan Nusa tenggara barat. Padang Perancis dan lain-lain. Pada musim semi,
penggembalaan di daerah tersebut panas dan gugur ternak temperatur
masih banyak padang penggembalaan. memungkinkan ternak bisa tinggal di
pasture.
2.3.2 Sistem Dikandangkan
Di Indonesia sistem campuran ini
Pada sistem yang dikandangkan banyak dilakukan oleh peternak kecil
semua kebutuhan nutrisi disediakan yang memelihara 1-5 ekor ternak. Pada
oleh peternak. Untuk itu kebutuhan siang hari ternak di gembalakan di lahan-
nutrisi harus tercukupi, untuk itu perlu lahan kosong, sedang pada malam hari
perhitungan yang teliti dalam ternak dikandangkan. Pada saat
menyediakan pakan di kandang. Jika dikandangkan peternak menyediakan
pakan yang disediakan tidak pakan untuk ternaknya.
mencukupi ternak maka pertumbuhan

206
Pada buku ini akan banyak dan kekurangan. Perhitungan yang
membahas metode pemeliharaan ternak lebih akurat adalah berdasarkan
ruminansia dengan sistem dikandangkan. kandungan bahan kering pakan, tetapi
Hal ini dimaksudkan karena sistem ini kita kesulitan memperoleh data
yang paling rumit, karena kita harus komposisi nutrisi bahan pakan
menghitung kebutuhan ternak dan berdasarkan bahan kering (dry matter),
mencoba memenuhi kebutuhan nutrisi kebanyakan dihitung berdasarkan feed
ternak tersebut. Pemberian pakan yang basis (kondisi pakan normal).
kurang menyebabkan produksi ternak
tidak optimal, sebaliknya pemberian 2.4.1 Perhitungan Kebutuhan Ternak
yang terlalu banyak menyebabkan sisa Ruminansia
pakan terbang dan tidak efisien.
Perhitungan kebutuhan nutrisi ternak
2.4 Kebutuhan dan Pemenuhan dapat dilakuakn dengan beberapa cara.
Cara tersebut antara lain berdasarkan
Kebutuhan nutrisi ternak telah hasil penelitian in vitro, persentase berat
banyak diteliti oleh para ahli ternak. Hasil badan, dan persentase berat kering dari
penelitian telah dipublikasikan melalui bobot badan ternak.
buku, media cetak dan lain-lain. Ada
cara mengungkapkan kebutuhan nutrisi 2.4.1.1 Hasil Penelitian
ternak ruminansia yang berbeda.
Sebagian ahli menghitung energi Perhitungan kebutuhan berdasarkan
menggunakan metabolisme energi, jenis sapi, berat badan sapi, produksi
sebagian menggunakan total yang diinginkan dan imbangan hijauan
digestible nutrien (TDN). konsentrat. Contoh kebutuhan untuk
Dalam penghitung protein ada yang ternak sapi pedaging tertera pada
menghitung total protein dan ada Tabel.20.
yang menghitung protein tercerna. Misal sapi dengan berat badan 300
Perhitungan kandungan nutrisi kg, kita menginginkan pertumbuhan
sebagian berdasarkan bahan berat badan harian sebesar 1,1 kg,
kering pakan dan sebagian maka diperlukan konsumsi berat kering
menggunakan bahan pakan dalam pakan 7,6 kg, total protein 820 gram,
kondisi normal. TDN 5,6 kg, kalsium 25 gram dan
Phospor 22 gram.
Perbedaan-perbedaan tersebut
harus dipertimbangkan dalam
menyusun kebutuhan pakan ternak.
Masing-masing mempunyai kelebihan

207
2.4.1.2 Persentase Berat Badan Perhitungan pada sapi perah
diklasifikasikan menjadi sapi pedet, sapi
Hijauan yang diberikan sebanyak dara, sapi pejantan, sapi laktasi dan sapi
10% dari berat badan, sedangkan bunting. Pertama dihitung kebutuhan
konsentrat 10% dari berat hijauan. Cara untuk hidup pokok, seperti tertera pada
ini kurang akurat, tetapi dapat Tabel 22. kemudian kita menghitung
digunakan secara sederhana untuk untuk produksi susu yang dikehendaki.
membantu peternak. Ketidakakuratan
karena kurang memperhati-kan Pada tabel terlihat untuk sapi dengan
kebutuhan riil ternak dan kualitas pakan berat badan 350 kg membutuhkan TDN
yang diberikan. Misalnya; sapi beratnya 2,85 kg dan untuk memproduksi susu
250 kg, maka hijauan yang diberikan dengan kadar lemak 3 persen adalah
sebanyak 25 kg dan konstrat 2,5 kg. 0,26 kg TDN. Jika produksi susu
sebanyak 20 kg maka TDN yang
2.4.1.3. Persentase Berat Kering diperlukan 2,85 kg + 0,26x20 kg = 3,37
kg. Semakin tinggi kadar lemak dan
Perhitungan pakan yang diberikan produksi susu, maka semakin banyak
sebesar 2,5 -3% Berat Kering Hijauan pakan diperlukan sapi.
dari berat badan. Misal sapi dengan
berat badan 250 kg, maka hijauan yang Jika kita ingin produksi susu 20 liter
diberikan 2,5/100 x 250 kg = 6,25 kg perhari maka perhitungan kebutuhan
BK. Jika berat kering dari rumput nutrisi sapi perah tertera pada Tabel. 21
adalah 20% maka jumlah rumput yang Hal ini hanya sebagai contoh, karena
diberikan adalah 100/20 x 6,25 = 31 pada umumnya semakin besar berat
kg. Cara ini juga kurang akurat karena sapi semakin banyak produksi susunya,
tidak mempertimbangkan kualitas dari demikian juga nutrisi yang diperlukan
hijauan tersebut. semakin banyak.

Tabel 20. Contoh Kebutuhan Zat Makan untuk Sapi Pedaging Sedang Tumbuh
dan Digemukkan (Per Ekor Per Hari)

Bobot PBB Konsumsi BK (Kg) Total Protein TDN Ca P


Badan (%) Minimum (gram) (kg) (g) (g)
250 0,0 4.4 350 2,3 8 8
0,7 5,8 620 4,0 18 16
0,9 6,2 690 4,5 22 19
1,1 6,0 730 4,7 26 21

208
Bobot PBB Konsumsi BK (Kg) Total Protein TDN Ca P
Badan (%) Minimum (gram) (kg) (g) (g)
1,3 6,0 760 5,2 30 23
300 0,0 4,7 400 2,6 9 9
0,9 8,1 810 5,4 22 19
1,1 7,6 820 5,6 25 22
1,3 7,1 830 6,0 29 23
1,4 7,3 870 6,2 31 25
350 0,0 5,3 460 2,9 10 10
0.9 8,0 800 5.8 20 18
1.1 8,0 830 6.2 230 20
1.3 8,0 870 6.8 260 22
1.4 8,2 900 7.0 280 24

Catatan :
PBB = pertambahan berat badan harian (Average daily gain/ADG)
BK = kerat kering atau Dry mater
TDN = Total Digestible Nutrient
Hijauan pakan ternak mengandung nutrisi 1.900 sd 2.200 kkal/kg
Perhitungan TDN adalah 3.615 kkal ME per kg TDN
Sumber: Feed and feeding, Arthur Cullision,1987

Tabel. 21. Kebutuhan Nutrisi Sapi Perah Untuk Produksi Susu 20 Kg Perhari

Hidup Berat Badan ME TDN Protein Ca P


Pokok (Kg) K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)
350 10.760 2.85 341 14 11
400 11,900 3.15 373 15 13
450 12,990 3.44 403 17 14
500 14,060 3.72 432 18 15
Produksi Lemak (%)
I Kg Susu 2.5 990 0.260 72 2.4 1.65

209
Hidup Berat Badan ME TDN Protein Ca P
Pokok (Kg) K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)
Produksi Lemak (%)
I Kg Susu 3.0 1.070 0.282 77 2.5 1.70
3.5 1,160 0.340 82 2.6 1.75
4.0 1,240 0.326 87 2.7 1.80
Sumber: Cullision,1987

Berat Badan ME TDN Protein Ca P


(Kg) K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)
350 30,560 8.05 1781 62 44
400 33,300 8.79 1913 65 47
450 36,190 10.24 2043 69 49
500 38,860 10.24 2172 72 51
Sumber: Cullision,1987

2.4.2 Pemenuhan Kebutuhan keinginan peternak untuk memperoleh


Nutrisi tingkat produksi yangtinggi, harus
diimbangi dengan kualitas pakan
Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak yangbaik. Sehingga pemberian pakan
dikombinasikan antara hijauan makanan
ruminansia yang utama adalah hijauan ternak dan pakan konsentrat. Pakan
makanan ternak (HMT). Hal ini tentunya konsentrat merupakan pakan ternak
berkaitan dengan faktor ekonomis, yang disusun dari biji-bijian dan bahan-
dimana harga hijauan lebih murah bahan limbah pertanian. Konsumsi
daripada harga pakan konsentrat. pakan ternak dipengaruhi oleh beberapa
hal antara lain temperatur lingkungan,
Namun de mikian pada kondisi kualitas
palatabilitas, selera, satatus fisiologi,
HMT yang kurang bagus menyebabkan konsentrasi nutrisi, bentuk pakan dan
ternak kekurangan nutrisi, sehingga bobot tubuh. Masing-masing dijelaskan
produksi tidak optimal. Proses ini sbb:
dikarenakan kapasitas perutternak
dalam mengkonsumsi HMT terbatas,
jika kualitas HMT jelek, ternak akan
kenyang tetapi masih lapar gizi.
Disamping kualitas HMT yang jelek, juga

210
2.4.2.1 Temperatur Lingkungan kebutuhan pakan ternak.

Pada daerah dingin, tubuh ternak


2.4.2.4 Status Fisiologi
akan kehilangan panas melalui radiasi,
konduksi, komnevsi dan evaporasi. Untuk Status fisiologi seperti umur, jenis
menjaga temperatur tubuh dibutuhkan kelamin, laktasi, dan kondisi tubuh
energi lebih banyak dibanding ternak di mempengaruhi tingkat konsumsi pakan.
daerah panas. Pada daerah panas Pada ternak yang muda memerlukan
pelepasan panas tubuh lebih sedikit nutrisi yang lebih sedikit daripada
dibanding daerah dingin sehingga ternak dewasa yang sedang
konsumsi pakan lebih rendah. Contoh berproduksi.
konsumsi ternak di Belanda, Australia
dan lain-lain yang memiliki daerah 2.4.2.5 Konsentrasi Nutrisi
subtropis lebih banyak di banding Pakan dengan kandungan nutrisi
ternak di Indonesia yang memiliki iklim lebih tinggi akan dikonsumsi lebih sedikit
tropis. daripada pakan yang nutrisinya lebih
rendah. Pada pakan dengan nutrisi
2.4.2.2 Palatabilitas tinggi, maka jika ternak makan akan
Palatabilitas merupakan sifat cepat kenyang gizi dan sebaliknya
performansi bahan-bahan pakan yang pakan dengan nutrisi rendah akan
dicerminkan oleh organoleptik. Faktor dikonsumsi lebih banyak oleh ternak.
yang mempengaruhi palatabilitas adalah
rasa, bau, tekstur dan temperatur pakan. 2.4.2.6 Bentuk Pakan
Ruminansia lebih suka rasa manis dan Bentuk pakan konsentrat ada 3 macam
dan hambar daripada rasa pahit. Hal ini yaitu tepung (mash), butiran (crumble) dan
terbukti dengan penambahan tetes pada pellet. Ternak ruminansia lebih menyukai
konsentrat akan meningkatkan bentuk pakan butiran dan hijauan yang
palatabilitas pakan konsentrat. dicacah. Sehingga disarankan untuk
Ruminansia juga lebih suka rumput mengecilkan HMT pada pemberian pakan.
segar yang bertekstur halus dari pada Disamping itu pengecilan ukuran HMT
jerami atau rumput kering yang bertekstur bertujuan untuk mengurang energi yang
lebih kasar. diperlukan untuk mengunyak atau
2.4.2.3 Selera mencerna bahan tersebut. HMT yang
dicacah akan menghasilkan energi yang
Selera sangat bersifat internal, berkaitan lebih tinggi daripada HMT utuh, karena
dengan rasa lapar. Pada kondisi lapar untuk mengunyah HMT utuh diperlukan
ternak akan mencari sumber pakan tenaga, semakin tua umur HMT semakin
sebagai pemuas rasa lapar tersebut. sulit dikunyah dan dicerna. Pencacah
Selera setiap individu ternak berbeda HMT dapat dilakukan dengan mesin
antara satu dengan lainnya, hal ini chooper.
menyulitkan dalam memenuhi

211
2.4.2.7 Bobot Badan berikan pada ternak harus
dikombinasikan dengan praktek di
Bobot ternak dipengaruhi oleh lapangan.
bangsa, umur dan kondisi kesehatan
ternak. Contoh bangsa sapi Brahman Misalnya :
lebih besar daripada sapi peranakan a. sapi dengan bobot badan 300 kg
ongole (PO). Kebutuhan pakan ternak dan dikehendaki pertumbuhan bobot
berbanding lurus dengan pertambahan badan (PBB) 0,9 kg per hari maka
berat badan. Semakin berat bobot sapi dibutuhkan: konsumsi berat kering
semakin banyak kebutuhan nutrisinya. 8,1 kg, total protein 810 gram, TDN
5,4 kg, Ca 22 gram dan P 19 gram.
2.4.2.8 Tingkat Produksi b. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
misalnya kita berikan rumput gajah
Produksi ternak ruminansia berupa segar dengan kandungan Berat
daging, susu, kulit, tenaga kerja dan Kering 17,5%, protein 9,30%, serat
bulu. Makin tinggi produk yang dihasilkan kasar 32,90% dan TDN 50,40%.
maka akan semakin tinggi kebutuhan
c. Konsentrat yang kita miliki dengan
nutrisinya dan sebaliknya. Sapi perah
kandungan nutrisi TDN 61,22%,
dengan produksi susu 20 liter per hari
Protein 14,5%, Ca 1,18% dan P
akan berbeda kebutuhan nutrisinya
0,72%.
dibanding sapi dengan produksi susu 10
d. Jika imbangan konsentrat 30% dan
liter per hari.
rumput gajah 70% maka kalkulasi
tertera pada Tabel 23.
Mengingat banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat konsumsi pakan,
Pemberian rumput gajah sebanyak
maka perhitungan pakan yang kita
32,4 kg dan konsentrat 2,69 Kg. Pada
prakteknya kita amati kebutuhan
ternaknya. Jika jatah pakan sudah
habis dan sapi kelihatan masih lapar
maka ditambahkan rumput.

Tabel 23. Kalkulasi Konsumsi

Bahan konsumsi BK % Kg BK Pemberian


(Kg) Pakan Kg
Rumput 8.10 0.70 5.67 100 17.50 32.40
Konsentrat 8.10 0.30 2.43 100 90.28 2.69

212
2.5 Penyusunan Pakan Konsentrat banyak dipakai adalah NRC (National
Research Council). Rekomendasi
Penyusunan ransum ternak konsentrat sapi perah tertera pada Tabel
menggunakan standar kebutuhan dari 24. dan sapi potong tertera pada Tabel
berbagai referensi. Salah satu referensi 25.
yang

Tabel 24. Rekomendasi Konsentrat Sapi Perah

Produksi susu
No Nutrisi 18-26 kg 26-35 kg
18 kg
1 Protein kasar (%) 13 14 15
2 Lemak (%) 5-7 4-6 4-5
3 ME (Kkal/kg) 2360 2530 2710
4 TDN (%) 63 67 71
5 Ca (%) 0.43 0.48 0.54
6 P(%) 0,31 0,34 0,38

Tabel. 25. Rekomendasi Kebutuhan Konsentrat Sapi Potong

Bobot PBB Konsentrat Protein TDN Ca P


badan (%) (% ansum) (%) (%) (%) (%)
250 0,5 10-20 8,5 58 0,31 0,28
0,7 20-30 10,7 64 0,35 0,31
0,9 55-65 11,1 75 0,43 0,35
1,1 85 12,1 86 0,50 0,38
Sumber NRC, 1987

Langkah pertama yang harus dilakukan cara segi empat pearson yang paling
adalah mengumpulkan data bahan pakan, mudah, metode coba-coba baik secara
kandungan nutrisinya dan harga produk manual maupun dibantu software
tersebut. Dalam menyusun ransum kita komputer sampai software komputer
dapat menggunakan beberapa cara, mulai otomatis yang berbasis linear
programing.

213
Pada buku ini akan di bahas cara Harga per TDN diperoleh dengan
menyusun dengan metode coba-coba membagi harga bahan per kg dengan
secara manual dan dengan software kandungan TDN, demikian juga dengan
komputer. har ga per protein diperoleh dengan
membagi harga per kg dengan
Misal : kita akan menyusun kandungan proteinnya. Misal harga
konsentrat sapi pedaging dengan dedak per kg Rp. 800 dengan
kandungan Protein Kasar 14%, TDN kandungan TDN 66% dan protein
65%, Ca 0,35% dan P 0,31%, BK 88- 13,3% maka :
90% dan harga < Rp.1.000 per kg. a. maka harga per TDN = Rp. 800/66 =
dengan menggunakan tabel pakan Rp. 12,-
ternak pada Tabel 27 dan 28, kita b. harga per protein = Rp. 800/13,3 =
akan menyusun pakan dengan metode Rp. 60,-
least cost formula, artinya menyusun
pakan dengan nutrisi tersebut diatas, Batas aman masksimum berkaitan
tetapi dengan memilih jenis dan jumlah dengan kondisi bahan pakan itu sendiri
prosentase yang sesuai, maka kita dan pengaruhnya terhadap susu dan
akan memperoleh pakan dengan harga daging. Karakteristik tersebut meliputi:
termurah. kandungan minyak, tekstur, aroma,
berdebu, sifat beracun dan lain-lain.
Dalam menyusun pakan perlu Misalnya serat sawit yang teksturnya
diperhatikan harga, batas aman kasar tidak boleh diberikan lebih dari
maksimum dan ketersediaannya. Dari 20% karena akan menurunkan
segi harga kita harus melihat apakah palatabilitas pakan yang kita susun.
dari harga per TDN atau harga per Batas masimum tersebut diperoleh dari
protein. Ketersediaan yang dimaksud hasil penelitian. Sayang data tersebut
mengenai jumlah, mutu dan masih sulit diperoleh, sehingga peternak
kontinyuitasnya. Sapi yang diberi makan juga harus mengamati sendiri terhadap
dengan formula yang sering berubah perilaku sapi dalam pemeliharaan sapi.
akan menyebakan produksi tidak optimal.
Tabel 26 dan 27 menunjukkan urutan
Bahan pakan dengan kandungan TDN harga TDN dan protein dari yang
lebih besar dari kandungan TDN dalam termurah sampai yang termahal.
ransum yang kita susun kita Dalam menyusun ransum kita akan
klasifikasikan sebagai sumber energi, memilih bahan dengan harga yang lebih
sedang bahan pakan dengan kandungan murah.
protein lebih tinggi dari kandungan
protein dalam ransum yang kita susun 2.5.1 Metode Segi Empat Pearson
kita klasifikasikan sebagai sumber
protein. Metode segi empat Pearson adalah
metode yang sederhana untuk

214
mencampur 2 bahan pakan dan hanya Dedak mengandung protein kasar
untuk satu nutrisi. Cara ini sering 12%
digunakan untuk mencampur premix Bungkil kedelai mengandung protein
(atau konsentrat) dan biji bijian; dan juga kasar 46%
untuk mencampur bahan yang kaya
energi dengan bahan yang kaya protein. Kita ingin mencampur konsentrat
dengan kandungan protein kasar 14%
Contoh: untuk Sapi potong. dari bahan baku dedak dan bungkil
Terdapat 2 bahan baku yang tersedia kedelai. Berapa persen dedak dan
dengan kandungan protein sebagai bungkil kedelai pada konsentrat
berikut: tersebut?

Menggunakan metode segi empat Pearson

Dedak 32 bagia
12% 14%

Bungkil kedelai 2 bagian


46% 34 bagian

Dedak sebanyak 32 bagian setara dengan 32/34x100% = 94%


Bungkil kedelai 2 bagian setara dengan 2/32x100% = 6%
Jadi formula yang kita hasilkan dengan komposisi dedak 94% dan bungkil kedelai
6%.

2.5.2 Metoda Coba-Coba Langkah 3.


Tambahkan 30% bahan yang
Langkah 1. mempunyai kandungan energi lebih tinggi
Cadangkan 1% untuk mineral dan dari yang dibutuhkan pada ransum yang
vitamin. akan disusun, pilih bahan yang harga
energinya paling murah, tetapi jangan
Langkah 2 melebihi batas aman maksimum.
Tambahkan bahan yang diinginkan
dalam jumlah persentase minimum dalam Langkah 4.
pakan (misal tepung darah, garam, urea, Tambahkan 18% bahan yang
tetes). memiliki kandungan protein lebih tinggi
dari protein yang dibutuhkan, pilih bahan

215
dengan harga protein paling murah 2.5.3 Perhitungan dengan Software
tetapi jangan melebihi batas aman Komputer
maksimum.
Software komputer yang digunakan ini
Langkah 5. belum sepenuhnya otomatis, jadi masih
Tambahkan persentasi, nilai energi, mengkombinasikan unsur coba-coba
jumlah beberapa nutrisi dan bandiungkan dalam menyusun ransum. Pertama kita
dengan total kebutuhan nutrisi. Pilih dan harus membuat kebutuhan nutrisi
tambahkan 10% bahan yang pakan yang akan kita susun, kedua
kekurangan. Teruskan menambah 10% membuat daftar nutrisi bahan pakan
dan seterusnya sampai mencapai 100%. lengkap dengan harganya. Kemudian
kita memilih bahan pakan berdasarkan
Langkah 6. harga termurah dan dicoba-coba
Kadang-kadang diperlukan untuk sampai formulasi menghasilkan
mengganti beberapa bahan dengan formula dengan nutrisi yang kita
yang lain untuk mencapai perbandingan kehendaki. Contoh hasil perhitungan
(tingkat) yang diinginkan dari energi, tertera pada Tabel 28. Kebutuhan:
protein dan lain-lain. Protein Kasar 14%, TDN 65%, Ca
0,35% dan P 0,31%, BK 88-90% dan
harga < Rp.1.000 per kg.

Tabel 26 Contoh Formula

(%) BK TDN Prot Ca P


No Bahan Pakan
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Urea 0,5 90 72 14,7 1,23 0.87
2 Mineral 1
3 Tetas Tebu 3
4 Garam 0,5
5 Onggok 25
6 Serat Sawit 15
7 Dedak Padi 40
8 Bungkil Biji Kapas 15
Harga per kg Rp. 760

216
Tabel 27. Daftar Harga TDN Urutan Dari Termurah

Harga Harga Harga


No Bahan
Satuan Per TDN per Protein
1 Onggok 400 5 141
2 Serat Sawit Fermentasi 500 8 49
3 Dedak Padi 9-15% Serat 800 12 60
4 Dedak Padi 1-9% Serat 1,000 13 74
5 Dedak Padi 15-30% Serat 700 14 100
6 Dedak Jagung (37% Pati) 1,000 15 83
7 Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200 15 29
8 Dedak Gandum 1,000 17 66
9 Biji Kapas 1,500 17 65
10 Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500 19 115
11 Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500 22 98
12 Singkong (Pati 63%) 2,000 27 800
13 Jagung Kuning 2,250 28 265
14 Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000 29 54
15 Tepung Tulang 1,500 30 142
16 Singkong (Pati 73%) 2,500 32 1,250
17 Tetes Tebu 2,000 37 500
18 Tepung Groundnut (Expel) 2,500 38 117
19 Lumpur Sawit 3,000 41 226
20 Kedelai Sangrai 4,000 48 108
21 Ubi Jalar 3,000 50 789
22 Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000 52 95
23 Lemak Ternak 5,000 54 0
24 Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000 63 113
25 Tepung Darah 4,000 70 46
26 Bungkil Kedelai 44/7 5,500 73 128
27 Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500 85 56

217
No Bahan Harga Harga Harga
Satuan Per TDN per Protein
28 Tepung Daging Tulang 5,500 89 110
29 Minyak Sawit 9,000 97 588
30 Tepung Ikan (70%) 8,000 119 114

Sumber :
Kandungan nutrisi diolah dari: NRC 1994, Feed and feeding, 1987, Lab Lolit sapi
potong Grati Pasuruan, Lembah Hijau Multifarm Research station dan Lab
Nutrisi dan makanan ternak IPB
Daftar harga diolah oleh penulis

Tabel 28. Daftar Harga Protein Urutan Termurah

No Bahan Harga Harga Harga


Satuan Per TDN per CP
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Lemak Ternak 5,000 54 0
2 Urea 1,500 0 5
3 Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200 15 29
4 Tepung Darah 4,000 70 46
5 Serat Sawit Fermentasi 500 8 49
6 Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000 29 54
7 Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500 85 56
8 Dedak Padi 9-15% Serat 800 12 60
9 Biji Kapas 1,500 17 65
10 Dedak Gandum 1,000 17 66
11 Dedak Padi 1-9% Serat 1,000 13 74
12 Dedak Jagung (37% Pati) 1,000 15 83
13 Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000 52 95
14 Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500 22 98
15 Dedak Padi 15-30% Serat 700 14 100
16 Kedelai Sangrai 4,000 48 108

218
No Bahan Harga Harga Harga
Satuan Per TDN per CP
(Rp) (Rp) (Rp)
17 Tepung Daging Tulang 5,500 89 110
18 Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000 63 113
19 Tepung Ikan (70%) 8,000 119 114
20 Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500 19 115
21 Tepung Groundnut (Expel) 2,500 38 117
22 Bungkil Kedelai 44/7 5,500 73 128
23 Onggok 400 5 141
24 Tepung Tulang 1,500 30 142
25 Lumpur Sawit 3,000 41 226
26 Jagung Kuning 2,250 28 265
27 Tetes Tebu 2,000 37 500
28 Minyak Sawit 9,000 97 588
29 Ubi Jalar 3,000 50 789
30 Singkong (Pati 63%) 2,000 27 800
31 Singkong (Pati 73%) 2,500 32 1,250
32 L Lisine HCl 200,000 0 2,116
33 DL Methionine 200,000 0 3,448
Sumber : Kandungan nutrisi diolah dari: NRC 1994, Feed and feeding, 1987, Lab
Lolit sapi potong Grati Pasuruan, Lembah Hijau Multifarm Research station dan Lab
Nutrisi dan makanan ternak IPB, Daftar harga diolah oleh penulis.

2.6 Membuat Pakan Konsentrat Per hari diperlukan investasi sebesar


Rp.300.000.000. untuk peternak dengan
Sebelum memutuskan untuk jumlah sapi sedikit kebanyakan membeli
membuat pakan konsentrat, perlu konsentrat jadi atau membuat sendiri
secara manual (dengan tangan dan
mempertimbangkan faktor ekonomisnya. peralatan sederhana). Untuk dapat
Untuk mencampur konsentrat memberikan kemampuan yang
memerlukan investasi mesin pakan dibutuhkan pada usaha yang besar maka
yang mahal misalnya untuk mesin
dengan kapasitas produksi 30 ton

219
akan dibahas bagaimana membuat meningkatkan daya cerna, hasil
pakan konsentrat. Proses pembuatan pencampuran merata dan memungkinkan
dimulai dengan formulasi, menggiling, untuk diproses menjadi pakan bentuk
mengukur dosis, mencampur, pelet.
mengemas dan menyimpan pakan.
Proses pengecilan ukuran terdapat 3
2.6.1 Formulasi rancangan yang berbeda yaitu :
Hantaman, partikel pakan dikecilkan
Menyusun formulasi pakan dengan dipukul dengan besi yang
konsentrat sapi telah dibahas di atas. bergerak cepat dan dilempar
Salah satu contoh formulasi konsentrat menghantam suatu dinding. Bahan
sapi potong dengan komposisi sbb: urea dikecilkan ukurannya dengan
0,5%, mineral 1%, tetes tebu 3%, garam tekanan hantaman. Contoh mesin:
0,5%, onggok 25%, serat sawit 15%, hammer mill.
dedak padi 40%, dan bungkil biji kapas Gesekan, partikel pakan dikecilkan
15%. melalui mekanisme gesekan dari 2
permukaan yang bergerak dengan
2.6.2 Grinding (Menggiling) kecepatan yang berbeda. Contoh:
Disk Mill
Tujuan menggiling bahan pakan Tekanan, partikel pakan ditekan
adalah untuk mengecilkan ukuran partikel. sampai pecah, contoh Roller mill
Dengan pertikel yang lebih kecil kita
memperoleh beberapa keuntungan yaitu Ukuran partikel yang dikehendaki
untuk setiap jenis ternak tertera pada
Tabel 29.

Tabel. 29. Ukuran Partikel Konsentrat

No Ternak Ukuran (mm)


1 Babi 0,5-0,7
2 Broiler 0,7-0,9
3 Petelur 0,9-1,5
4 Sapi 0,8-1,0
Sumber: IPC,2000

Dari formula tersebut diatas bahan digunakan hammer mill atau disk mill.
pakan yang perlu digiling adalah onggok Contoh Hammer Mill tertera pada
dan serat sawit. Mesin penggiling yang g ambar 63.

220
b. Kandungan air.
c. Kandungan partikel halus yang
sudah ada.
d. Ukuran partikel yang diinginkan.

Sedangkan ukuran karakteristik


mesin yang berpengaruh antara lain:
a. Kondisi dan ukuran pelat
penghancur.
b. Kondisi palu (hammers).
c. Luas dan lubang pada screen.
Gambar 63. Hammer Mill
d. Kapasitas aspirasi.
Hammer mill terdiri dari inlet (tempat
masuk bahan), pelat pemecah, rotor dan Sebagai perbandingan pada Tabel 29
palu, screen (saringan) dan outlet tempat dipaparkan hubungan antara daya, bahan
keluarnya bahan pakan. Rotor terdiri dari dan screen. Sebagai perkiraan diperlukan
as, piringan dan palu-palu. Kecepatan 5-8 KW (Kilo Watt) motor untuk menggiling
perputaran rotor antara 1500 atau 3000 1 ton bahan campuran perjam.
rpm (rotari perminute).
Pengoperasian gilingan
Palu dibuat dari lempengan besi yang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
diperkeras dengan ukuran palu ratarata penggilingan tunggal (Single Grinding),
sbb: dan penggilingan campuran bahan
Panjang 150-250 mm pakan (Mix Grinding), masing-masing
Lebar 50-70 mm dijelaskan sebagai berikut:
Tebal 3-8 mm a. Sistem Penggilingan tunggal adalah
bahan pakan digiling satu persatu,
Saringan (Screen) berfungsi kemudian ditimbang dan dicampur.
mengatur ukuran partikel dari bahan Keuntungannya diperlukan biaya
pakan. Ukuran lubang screen antara energi yang lebih rendah dan ukuran
1,5 sd 12 mm, dengan daerah partikel dapat dikontrol lebih baik.
berlubang sekitar 30-50%. Digunakan jika bahan pakan yang
sudah halus dan bahan pakan yang
Kapasitas daya giling hammer mill perlu digiling sedikit.
dipengaruhi oleh karakteristik bahan b. Sistem Penggilingan campuran,
yang digiling dan karakteristik instalasi bahan-bahan pakan ditimbang
mesin. Karakteristik bahan antara lain: kemudian digiling bersama-sama,
a. Kekerasan, dan kandungan serat untuk selanjutnya dicampur. Bahan
kasar. yang ukuran partikelnya sudah halus
seperti mineral, vitamin tidak perlu

221
di giling, bisa langsung dimasukkan bahan lain, tidak perlu menyimpan
mixer. Keutungannya bahan yang sulit bahan yang sudah digiling sehingga
digiling dapat digiling campur dengan hemat gudang.

Tabel. 30. Hubungan Daya, Bahan dan Screen dengan Kapasitas.

Daya Bahan Lubang creen Kapasitas


KW PK (mm) Kg/jam)

7,5 10 Jagung 3 1.240


7 10 Jagung 8 3.300
7 10 Sorgum 3 1.760
7 10 Sorgum 8 4.680
7 10 Padi 3 1.100
7 10 Gandum 3 900
7 10 gaplek pelet 3 1.880
7 10 Bungkil kedelai 3 1.580
Sumber: IPC,2000

2.6.3 Dosing Gambar 64, 65 dan 66.

Dosing merupakan kegiatan


menimbang bahan pakan dengan dosis
sesuai formulasi. Misal kita akan
membuat bahan sebanyak 100 kg,
dengan formulasi pada Tabel 24 di
atas. Alat timbangan yang digunakan
bisa berbentuk timbangan duduk,
timbangan pegas atau digital. Pada
timbangan manual menggunakan
sistem pegas sedang timbangan digital
menggunakan Load Cell dan indikator
Gambar 64.
elektronik. Timbangan tersebut digunakan
Timbangan Platform
untuk menimbang bahan yang
dimasukkan dalam karung. Contoh-
contoh bentuk timbangan tertera pada

222
Gambar 65 Timbangan Pegas Gambar 66. Timbangan Digital

Bahan pakan yang ditimbang masing- keakuratan pengoperasinnya. Keakuratan


masing sebanyak yang tertera pada Tabel timbangan manual sekitar 0,3%,
31. s edangkan pada timbangan digital
sekitar 0,1- 0,2% dari kapasitas timbang
Table 31. Menimbang Bahan Pakan maksimum.

No Bahan Jumlah 2.6.4 Mixing


(Kg)
1 Urea 0,5 2.6.4.1 Proses Mencampur
2 Mineral 1
Mixing (mencampur) bertujuan untuk
3 Tetes tebu 3 membuat homogen masa bahan-bahan
4 Garam 0,5 pakan agar tida mudah dipisahkan lagi.
5 Onggok 25 Bahan pakan yang dicampur bisa terdiri
dari:
6 Serat sawit 15
a. Hanya bahan kering saja.
7 Dedak 40 b. Bahan kering dengan sebagian kecil
8 Bungkil kapas 15 bahan cair misal pakan dengan
campuran tetes <10%.
Jumlah 100
c. Mencampur cair dengan cair (lemak,
vitamin, minyak).
Keakuratan penimbangan sangat d. Bahan pakan diklasifikasikan
penting untuk menjamin kompoisisi menjadi bahan makro dan mikro.
pakan yang diinginkan. Penyimpangan Bahan makro adalah bahan yang
ditentukan oleh jenis timbangan yang dalam formulasi jumlahnya > 5%,
digunakan dan sedang bahan mikro jumlahnya
antara 0,01 s.d 5%.

223
2.6.4.2 Homogenitas dan Kualitas Dinding mixer yang kasar menyebabkan
gerakan partikel tidak beraturan dan
Kualitas hasil campuran diukur dengan meningkatkan homogenitas. Listrik statis
homogenitas campuran bahan. Tingkat dari bahan pakan perlu diatasi dengan
homogenitas ditentukan oleh ukuran memasang kabel dari mixer ke tanah.
sampel dan aturan variasi yang ditetapkan. Horizontal mixer memiliki batas isi
Ukuran sampel untuk pakan sapi 300 maksimum dan minimum, dengan vertikal
gram. Variasi penyimpangan yang mixer dapat disi dengan variasi yang lebih
diperbolehkan ditiap pabrik dan negara leluasa.
berbeda. Pabrik pakan yang bagus
menetapkan standar penyimpangan Waktu Mencampur
sebesar 5%. Hasil pencampuran
ditentukan oleh karakteristik bahan, mesin Waktu yang diperlukan untuk
dan waktu mencampur. mencampur dipengaruhi oleh tipe mixer,
dan tingkat pencampuran awal
Karakteristik Bahan (premixing). Mixer tipe vertikal
memerlukan waktu mencampur 15
Ukuran partikel yang makin kecil menit, sedangkan tipe horizontal butuh
mempunyai peluang homogen lebih baik waktu 3-4 menit untuk memperoleh
dari partikel yang lebih besar. Bentuk pencampuran yang homogen.
partikel yang tidak beraturan menyulitkan Horizontal mixer perlu waktu lebih
mencampur secara homogen. Tingkat singkat karena gerakan bahan pakan
kepadatan bahan pakan yang berbeda dalam mixer lebih tidak beraturan
antara satu dengan lainnya menyulitkan daripada vertikal mixer. Bahan pakan
homogenitas. Sebagai gambaran tingkat mikro dilakukan pencampuran terlebih
kepadatan bahan campuran 1-2,5 dahulu. Semakin banyak bahan yang
kg/dm3, lemak 1kg/ dm3, bahan tanaman premixing akan memerlukan waktu
1,4 dan mineral 2,4 kg/dm3. bahan yang yang lebih singkat pada saat
kandungan airnya tinggi menyulitkan pencampuran bahanbahan pakan.
homogenitas, solusinya digiling dengan
bahan pakan lainnya. 2.6.4.3 Kontaminasi

Karakteristik Mesin Kontaminasi merupakan


tercampurnya pakan dengan bahan yang
Konstruksi dan cara pengoperasian tidak dikehendaki dalam formula.
mempengaruhi hasil pencampuran. Arah Walaupun tidak menyakiti ternak tetapi
pergerakan bahan dalam mesin yang mengganggu homogenitas dan kualitas
makin tidak teratur meningkatkan pakan yang dibuat. Penyebab kontaminasi
homogenitas. Makin cepat pergerakan adalah kurang bersihnya peralatan yang
pedal, atau pita mixer meningkatkan digunakan, mengembalikan debu yang
homogenitas. dikumpulkan kedalam formula, kesalahan

224
menimbang bahan pakan, dan bel. Kekurangannya adalah waktu
kontaminasi dari bahan baku pakan. mencampur lama (15 menit),
pengosongan lambat, perlu bangunan
2.6.4.4 Penambahan Bahan Cairan tinggi.

Mencampur bahan cair dengan bahan Contoh Vertikal Mixer tertera pada
kering sangat sulit untuk memperoleh Gambar 67.
homogenitas. Bahan akan cenderung
menggumpal dan susah dicampur.
Contohnya penambahan tetes tebu.
Agar diperoleh homogenitas yang baik
diperlukan mixer dengan perputaran
pedal yang tinggi. Tingkat
penambahan tetes tergantung tingkat
penyerapan bahan kering lainnya.
Disarankan untuk menambah antara 4-5%
tetes pada pakan ternak.

Untuk menambahkan bahan cair


diperlukan mesin khusus (Liquid adding
Machine) atau secara manual dengan Gambar 67. Vertical Mixer
disemprotkan ke bahan pakan dalam
mixer. Horizontal Mixer

2.6.4.5 Jenis Mixer Horizontal mixer terdiri dari silinder


horizontal (atau berbentuk U), dengan as
Mencampur bahan pakan yang sudah yang dipasang dengan pisau pencampur
ditimbang dengan alat pencampur (Mixer). berbentuk helix.
Jenis mixer ada dua macam yaitu vertical
dan horizontal mixer. Kelebihan horizontal mixer adalah
waktu pencampuran singkat (3-5 menit),
Vertikal Mixer pengeluaran pakan cepat, bisa
mencampur bahan cair. Kelemahannya
Vertical mixer terdiri dari wadah adalah investasi tinggi, tenaga
berbentuk silindris dengan penampung penggerak lebih besar (15 KW untuk
dibawahnya (hopper). Kelebihan mixer dengan kapasitas 1 ton/batch).
vertical mixer adalah tenaga yang
dibutuhkan lebih kecil (5,5 KW untuk Contoh horizontal mixer tertera pada
mixer dengan kapasitas 2 ton), murah, Gambar 68.
kapasitas fleksi-

225
Gambar 68. Horizontal Mixer

Proses mencampur dimulai dari Penutupan karung dapat dilakukan


bahan pakan yang paling sedikit dengan mengikat tali, atau menjahit
kemudian bahan yang lebih banyak. dengan mesin jahit. Contoh mesin jahit
Urutan pencampuran adalah urea, tertera pada Gambar 69.
garam, mineral, tetes tebu, serat bungkil
sawit, bungkil kapas, onggok dan terakhir
dedak.

Pada jenis alat tertentu bahan yang


sedikit tidak bisa tercampur, sehingga
diadakan pencampuran awal (pre
mixing) sebelum dimasukkan mixer.
Bahan yang dicampur awal adalah urea,
mineral, garam, tetes dan bungkil sawit.
Pencampuran dilakukan dengan mixer
kecil. Kemudian dimasukkan kedalam
mixer besar untuk pencampuran. Gambar 69. Mesin Jahit Karung

2.6.7 Storing (Menyimpan)


2.6.5 Bagging (Mengemas)

Pada penyimpanan pakan jadi, alas


Memasukkan pakan kedalam karung
lantai diberi pallet kayu. Perhatikan
plastic PVC. Setelah dimasukkan
kelembaban, kebocoran, hama tikus dan
kemudian ditimbang sesuai dengan
lain-lain.
kemasan yang diinginkan, misal 50 kg
per karung.

226
Bahan pakan konsentrat berasal dari halus, semakin kasar teksturnya maka
tanaman dan limbah ternak yang mudah semakin rendah mutunya. Bagian yang
rusak. Kerusakan selama penyimpanan halus berasal dari kulit ari yang nilai
dapat disebabkan oleh biologis, fisik dan gizinya baik, sedang tekstur kasar
kimia. Kerusakan secara biologi berasal dari pecahan sekam yang nilai
disebabkan oleh serangga, kutu, gizinya rendah.
mirkoorganisma bakteri (jamur dan
ragi), tikus serta burung. Kerusakan 2.7.1.2 Aroma
yang disebabkan oleh fisik dan kimia
disebabkan oleh kehilangan kelembaban, Setiap bahan baku memiliki aroma
oksidasi lemak, dan lain-lain. yang khas. Dari segi aroma perlu
dipertimbangkan apakah bahan pakan
2.7 Mengadakan Bahan yang kita beli aromanya bagus atau
Pakan Konsentrat tengik. Bahan pakan yang tengik
menandakan bahwa bahan tersebut
Bahan pakan untuk menyusun sudah lama dan tidak baik untuk ternak.
konsentrat ternak ruminansia terdiri dari Disamping ternak tidak suka, juga dapat
mineral, dan bahan limbah pertanian. menyebabkan ternak diare. Ketengikan
Limbah pertanian yang paling banyak bahan pakan (rancidity) terjadi karena
digunakan adalah dedak padi, dedak asam lemak pada suhu ruang dirombak
gandum, bungkil sawit dan onggok. akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi
Dalam pengadaan bahan pakan tersebut hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta
perlu dipertimbangkan harga dan kualitas sedikit epoksi dan alkohol (alkanol).
bahan. Untuk mengetahui kualitas bahan Aroma yang kurang sedap muncul akibat
dilakukan secara fisik dan kimia. campuran dari berbagai produk ini.

2.7.1 Secara Fisik 2.7.1.3 Warna

Secara fisik tiap bahan pakan Setiap bahan pakan memiliki warna
memiliki karakteristik yang berbeda yang spesifik. Penyimpangan warna dari
antara satu bahan dengan bahan yang warna standar menunjukkan adanya
lain. Tekstur, bau dan warna penyimpangan kualitas bahan pakan.
merupakan tolok ukur fisik. Misal dedak warnanya coklat
kekuningan, jika kita mendapati dedak
2.7.1.1 Tekstur berwarna kehitaman menunjukkan
adanya penyimpangan mutu dedak
Setiap bahan memiliki tekstur yang tersebut.
khas. Dedak padi memiliki tekstur yang

227
2.7.2 Secara Kimia harga yang disepakati antara pemasok
(penjual) bahan baku dan pembeli
Kualitas bahan pakan dipengaruhi oleh sangat tergantung dari kualitas bahan
kadar nutrisi yang dikandungnya. Analisa pakan dan kemampuan negosiasi dari
bahan pakan yang digunakan adalah pembeli dan penjual.
analisa proximat. Analisa proximat
digunakan untuk mengetahui kadar air, Misalnya kita membeli dedak 20 ton
protein kasar, lemak, serat kasar, dan dengan kesepakatan perjanjian sbb:
mineral. standar kualitas kadar air 10,2%, kadar
protein 13%, Serat kasar 15% dan harga
Pada pabrik pakan yang besar atau Rp. 800,- per kg.
pembelian bahan/pakan jadi dalam
jumlah besar analisa proximat perlu Dari hasil analisis proximat diketahui
dilakukan untuk mengetahui mutu pakan. kualitas dedak kadar air 13%, protein
Pada pembelian dalam jumlah sedikit 10% dan serat kasar 20%. Maka akan
analisa proximat jarang dilakukan dilakukan negosiasi ulang mengenai
karena biaya analisa yang relatif mahal harga dedak tersebut. Dari hasil
dan memerlukan waktu yang agak lama. kesepakatan misalnya harga disepakati
Rp. 700,- per kg. Pada kondisi tersebut
Teknisi yang ahli bisa mengetahui biasanya posisi penjual sangat lemah,
kadar air dengan merasakan dengan sebaliknya pembeli diposisi yang kuat.
sensor tangan (meremas) atau menggigit
bahan pakan. Bahan pakan dengan Dengan demikian pengetahuan
kandungan air tinggi akan terasa pembeli terhadap karakteristik bahan
lembab ditangan, atau pada waktu digigit baku sangat penting. Dalam pembelian
tingkat kekerasannya berbeda. Bahan tidak hanya faktor harga yang
yang sering diuji dengan gigitan adalah biji dipertimbangkan tetapi kualitas dari
jagung. bahan pakan tersebut juga perlu
dipertimbangkan.
Penyimpangan kualitas dapat
menyebabkan penolakan bahan pakan 2.8 Pencernaan Pakan
atau penurunan harga bahan pakan
tersebut. Bahan pakan yang rusak Proses penyiapan nutrisi pakan
mutunya sangat rendah dan ternak sampai masuk dalam peredaran darah
tidak akan menyukainya. Kondisi disebut pencernaan. Pencernaan
kualitas bahan pakan berdasarkan hasil meliputi pemecahan partikel pakan
analisis proximat pada laboratorium yang menjadi lebih kecil dengan mengunyah
bersertifikat dijadikan masukan untuk
negosiasi harga bahan pakan. Tingkat

228
dan aksi kimia oleh enzim yang digunakan mikroba untuk mensintesa
memecah molekul besar menjadi kecil asam amino, dan vitamin. Mikroba
yang dapat diserap dan digunakan oleh tersebut kemudian akan tercerna oleh
tubuh. Ternak dapat diklasifikasikan aksi kimia pada bagian bawah alat
berdasarkan tipe alat pencernaannya. pencernaan. Hubungan ini
memungkinkan ternak mengubah hijauan
2.8.1 Ruminansia atau serat kasar menjadi daging dan
susu. Daging dan susu mudah dicerna
Menurut tipe alat pencernaannya oleh manusia.
hewan digolongkan ke dalam
MONOGASTRIK dan POLIGASTRIK. 2.8.2 Alat Pencernaan
Monogastrik adalah hewan berperut
tunggal dan sederhana. Alat Pengenalan alat pencernaan
pencernaannya terdiri dari mulut, merupakan hal penting karena alat
esophagus, perut, usus halus, usus besar pencernaan sangat erat hubungannya
dan rektum. Sistem pencernaannya dengan penggunaan makanan dan zat
disebut simple monogastric system. makanan. Bermacam-macam organ
Contoh hewan monogastrik adalah kuda dan kelenjar serta produknya terlibat
dan babi. Poligastrik adalah hewan dalam berbagai hal mulai dari cara
berperut ganda (kompleks) seperti pengambilan makanan (intake),
ruminansia sejati (hewan yang mempunyai pencernaan (digestion) dan penyerapan
rumen) yaitu sapi kerbau, kambing, (absorption).
domba, rusa, anoa, antelope dan
pseudoruminant (onta, llama). Sistem Secara umum alat pencernaan
pencernaannya disebut pollygastric berperan sebagai berikut :
system. Melindungi tubuh dari infeksi
mikroba.
Pencernaan pada ternak ruminansia Menyalurkan makanan yang ditelan.
berbeda dengan ternak monogastrik. Melarutkan/merombak makanan
Perut ruminansia terdiri dari 4 bagian melalui proses pencernaan mekanis,
yang terdapat jutaan bakteri dan hidrolitis/enzimatis dan fermentative
protozoa yang membantu mencerna (pada hewan tertentu).
bahan pakan yang tidak dapat dicerna Menyerap zat makanan dan
oleh ternak monogastrik. Di dalam perut mengeluarkan bahan yang tidak
ruminan terjadi simbiosa antara ternak dicerna Pada dasarnya alat
dan mikroba. Mikroba mencerna dinding pencernaan hewan hampir sama
sel yang utama adalah selulosa dan yaitu terdiri dari mulut, lambung
hemiselulosa menjadi asam lemak (perut), usus halus dan usus besar.
terbang (VFA) dan komponen lain yang Namun pada perkembangan

229
selanjutnya terjadi modifikasi alat membantu proses pencernaan dan
pencernaan yang disesuaikan dengan sebagai pelicin.
jenis makanan yang mengakibatkan tipe,
fungsi dan sistem pencernaannya Di dalam mulut dihasilkan saliva yang
menjadi berbeda. Hubungan antara mengandung enzim pregastruc esterase
jenis makanan dengan alat pencernaan (lipase) dan a-amilase terutama pada
demikian eratnya sehingga hewan dapat ternak ruminaisa muda.
digolongkan menurut jenis makanannya
atau tipe alat pencernaannya serta 2.8.3.2 Esophagus
proses pencernaannya. Gambar 102
Menunjukkan alat pencernaan sapi. Esophagus (kerongkongan)
merupakan saluran yang
2.8.3 Anatomi Alat Pencernaan menghubungkan mulut dengan perut.
Saluran ini mudah melar dan jika pakan
2.8.3.1 Mulut tidak dikunyah (partikel besar) dapat
menyebabkan tersedak
Mulut merupakan organ pertama
tempat masuk makanan ke dalam tubuh. 2.8.3.3 Perut
Pada mulut terdapat gigi, lidah dan saliva.
Fungsi mulut sebagai merenggut, Perut ruminansia memiliki 4 (empat)
mengunyah dan menambah air liur. Pada bagian yaitu reticulum, rumen, omasum
proses merenggut pakan dikumpulkan dan abomasums. Reticulum dan rumen
kedalam mulut menggunakan lidah yang sering disebut retikulum rumen karena
kuat yang akan menarik pakan kedalam fungsinya mirip, dan pada setiap bagian
mulut melalui delapan gigi incisi bawah terjadi pencernaan oleh mikroba. Masing-
dan mulut bagian atas yang masing bagian perut dijelaskan sebagai
menyebabkan terjadi proses pemotongan berikut:
bahan pakan.

Regurgitasi adalah bolus makanan


yang masih kasar dikeluarkan kembali
ke mulut untuk dikunyah ulang, biasanya
dilakukan ternak ruminasia sambil
berbaring. Selama proses
pengunyahan, saliva dihasilkan untuk

230
Gambar 70. Alat Pencernaan Sapi
2.8.3.3.1 Reticulum Pada rumen tidak ada sekresi enzim, dan
terdiri dari papilla yang berfungsi
Pakan yang telah dikunyah akan memperluas permukaan rumen. Fungsi
lewat kerongkongan dan masuk ke rumen pertama sebagai tempat
menampung pakan, kedua memperkecil
reticulum. Volume reticulum pada sapi ukuran agar enzim-enzim pada
dewasa merupakan 5-10% dari
pencernaan selanjutnya dapat terjadi.
kapasitas perut. Diruang ini tidak ada Fungsi ketiga adalah memberikan
sekresi enzim, tetapi kesempatan
terjadi mikroba melakukan
pembentukan pakan menjadi bentuk 4-6 fermentasi. Temperatur, pH, pakan dan
kelembaban rumen merupakan kondisi
sisi dan akan membentuk seperti
ideal bagi mikroba untuk tumbuh dan
sangkar lebah. Fungsi dari reticulum berkembang. Populasi bakteri dan
membantu proses regurgitasi,
protozoa sangat tergantung dari kualitas
mengembalikan pakan ke mulut untuk pakan ternak.
pengunyahan dan pengeluaran gas yang
dihasilkan oleh rumen. Pencernaan pada Retikulo Rumen

2.8.3.3.2 Rumen Mikroorganisme mempunyai 3 fungsi


pada pencernaan ruminansia yaitu
Rumen merupakan bagian terbesar mencerna serat kasar dan karbohidrat,
dari perut kira-kira 75% dari kapasitas mensintesa protein dan menghasilkan
perut. Pada sapi dewasa mampu vitamin yang larut dalam air. Nutrisi
menampung 125-150 kg bahan pakan. selulosa, hemiselulosa dan pati dari

231
pakan hijauan, dicerna dalam rumen bakteri akan mensintesa amonia menjadi
melalui proses fermentasi. Bakteri protein mikroba. Kelebihan amonia akan
memproduksi enzim selulase yang akan diserap dinding rumen kedalam aliran
memecah karbohidrat menjadi senyawa darah, yang akan masuk kedalam ginjal
sederhana yaitu VFA (Volatil Fatty untuk diubah menjadi urea dan akan
Acid). Komposisi VFA terdiri dari 65% dikeluarkan lewat kencing. Penggunaan
asetat, 20% propionate dan 15% butirat. amoniak akan efisien jika tersedia suplai
kandungan pakan hijauan yang tinggi energi dari karbohidrat sederhana.
akan menghasilkan asam asetat yang Karbohidrat akan memberikan struktur
merupakan prekusor lemak susu, karbon yang akan disintesa dengan
sedang komposisi pakan hijauan nitrogen menjadi protein.
rendah dan konsentrat tinggi
menghasilkan lebih banyak propionate Protein Lambat Dicerna
yang ideal untuk pembentukan lemak
tubuh. Bagian protein yang lambat dicerna
akan melepas lebih sedikit amonia.
Pati dicerna didalam rumen tetapi Bagian terbesar protein akan lolos dari
tingkat pencernaan tergantung kelarutan rumen dan akan dicerna oleh proses
cairan rumen. Karbohidrat yang mudah ensimatik pada abomasums dan usus
larut didalam rumen akan cepat diubah kecil. Protein tersebut dikenal dengan
menjadi VFA, pati yang tidak tercerna bypass protein.
dalam rumen akan dicerna pada alat
pencernaan selanjutnya. Bound protein

Pencernaan protein lebih komplek dari Bound (ikatan) protein yang tidak
monogastrik dan unggas, yaitu terdapat pada mikroba dan ternak.
melibatkan interaksi bahan pakan dan Protein ini terdapat pada silase yang
mikroba. Protein kasar dikelompokkan disimpan pada suhu panas, dan
menjadi 3 fraksi yaitu: konsentrat yang menerima panas
berlebihan (overheating) pada proses
Protein Cepat Dicerna pembuatannya. Panas yang berlebihan
menyebabkan protein terikat dengan
Protein cepat dicerna umumnya NPN lignin dan tidak tercerna.
(Non protein Nitrogen) dan protein sejati.
Protein didegradasi menjadi asam amino Tujuan utama menyediakan protein
dan amonia. Jika tersedia cukup energi, bagi ternak adalah menyediakan amonia

232
dalam jumlah yang cukup bagi mikroba pepsin dapat berfungsi. Pepsin
untuk mensintesai protein serta memecah protein menjadi rangkaian
pertumbuhan mikroba, menyediakan sederhana yaitu peptida yang
protein yang dicerna pada usus halus. merupakan rantai pendek dari asam
amino, tetapi pepsin belum
Fungsi lain dari mikroba rumen adalah menghasilkan asam amino. Pencernaan
mensintesa vitamin B komplek, dan vitamin peptida menjadi asam amino terjadi pada
K. Vitamin tersebut diperlukan oleh ternak usus halus.
untuk produksi daging dan susu.
2.8.3.4 Usus Halus
2.8.3.3.3 Omasum
Usus halus langsung berhubungan
Bahan pakan yang sudah dikunyah dengan perut, terdiri dari duodenum,
dan dipecah-pecah akan masuk ke jejunum dan ileum. Pada duodenum
omasum melalui retikuloomasal. Volume menempel kantong empedu dan
omasum kira-kira 10-15% dari total kelenjar pankreas. Kantong empedu
perut. Pa da omasum tidak disekresikan tempat menyimpan garam empedu yang
enzim. Didalam omasum terdiri dari otot berasal dari hati. Digesta setelah
berbentuk daun yang berfungsi meninggalkan abomasum akan
mengecilkan partikel bahan pakan. Fungsi memasuki usus duodenum. Pada
utama omasum adalah menyerap air dan duodenum disekresikan enzim dari
mengecilkan ukuran partikel pakan untuk pankreas, dinding usus dan bilus dari
memberikan luas permukaan yang lebih hati. Enzim tersebut akan memecah
besar agar memudahkan proses nutrisi menjadi bentuk sederhana
pencernaan ensimatik pada abomasums sehingga bisa diserap jejunum dan ileum.
dan usus halus. Protein dan peptida didegradasi menjadi
asam amino, sedang karbohidrat di
2.8.3.3.4 Abomasum degradasi menjadi menjadi glukose dan
gula sederhana. Garam empedu
Bagian terakhir dari perut adalah ditambahkan untuk menyiapkan lemak
abomasum, yang memiliki kapasitas 13% dan VFA agar bisa dicerna. Dinding
dari kapasitas perut total. Dinding usus halus berbentuk jari-jari kecil yang
abomasum mensekresikan cairan yang disebul vili, yang memperluas
mengandung asam hidroklorik, enzim permukaan dan meningkatkan
pepsin serta rennin. Pepsin dapat penyerapan nutrisi. Jejunum terletak
berfungsi pada kondisi yang sangat antara duodenum dan ileum. Ileum
asam, asam hidroklorik berfungsi merupakan bagian terakhir dari usus
menurunkan pH dari 6 ke pH 2,3 agar halus.

233
2.8.3.5 Usus Besar (Colon) 2.8.3.5.3 Rektum

Usus besar memanjang dari usus Rektum merupakan bagian ujung alat
kecil ke anus dan terdiri dari tiga bagian pencernaan sebelum anus. Bahan pakan
yaitu cecum, colon dan rectum. Bagi yang tidak tercerna akan lewat sebelum
ternak ruminansia usus besar lebih dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
banyak berfungsi sebagai penampung Feces terdiri dari sisa pakan, cairan yang
bahan pakan yang tidak tercerna, disekresikan saluran pencernaan dan
penyerapan air, sekresi mineral Ca dari selsel mati dari dinding saluran
darah dan fermentasi mikroba. Juga pencernaan dan mikroba.
terjadi penyerapan vitamin yang larut
dalam air dari hasil fermentasi mikroba. 3. Peluang Bisnis Pakan
Hasil metabolisme tubuh akan diangkut
oleh darah dan diskresikan pada usus Peluang usaha pakan ternak meliputi
besar. Pada usus besar tidak terjadi penyediaan bahan baku pakan konsentrat,
sekresi enzim pencernaan. Bahan bisnis pakan jadi, pembuatan alat mesin
pakan dalam usus besar akan tinggal pakan dan jasa perdagangan alat mesin
dalam waktu lama, dan karena air pakan. Disini nampak bahwa agribisnis
diserap bahan pakan menjadi keras. ternak tidak hanya kegiatan budidaya
saja, tetapi semua aspek yang berkaitan
2.8.3.5.1 Caecum dengan bisnis ternak itu sendiri. Secara
rinci akan dibahas pada materi
Caecum atau usus buntu terletak kewirausahaan.
diantara usus halus dengan usus besar.
Kapasitas caecum 4-8 liter pada ternak 3.1 Bisnis Bahan Pakan
dewasa.
Bahan pakan konsentrat sapi
2.8.3.5.2 colon kebanyakan berasal dari limbah
pertanian, mineral dan vitamin.
Colon berbentuk tabung kurang lebih
diameter 7,5-12 cm, dan panjangnya 11- 2.9 Identifikasi Pakan Konsentrat
12 meter.
Identifikasi Pakan konsetrat terdapat
pada tabel 32.

234
Tabel 32. Indentifikasi Pakan Konsentrat

No Bahan Tekstur Aroma Warna


1 Ampas Bir Tepung halus, Alkohol Coklat muda
2 Ampas Brem Butiran alkohol Kekuningan
3 Ampas Kecap Butiran kasar Kecap Coklat muda
4 Ampas Tahu Tepung basah kedelai Putih
5 Biji Kapas butiran Harum hitam
6 Bungkil Biji Kapas Tepung kasar Harum Hitam
(Expeller)
7 Bungkil Kacang Tanah Butiran kasar Kacang tanah Agak putih
(Expel)
8 Bungkil Kedelai 44/7 Butiran kasar kedelai Putih
kekuningan
9 Bungkil Kelapa Tepung Wangi minyak Coklat
campur butiran kelapa
10 Bungkil Kopra Tepung Wangi minyak Coklat
campur butiran kelapa
11 Dedak Gandum Tepung Seperti Putih
gandum kecoklatan
12 Dedak Jagung Tepung Jagung Putih
(37% Pati) kecoklatan
13 Dedak Padi 15-30% Tepung kasar Wangi beras Coklat muda
Serat
14 Dedak Padi 1-9% Tepung halus Wangi beras Coklat muda
Serat
15 Dedak Padi 9-15% Tepung agak Wangi beras Coklat muda
Serat kasar
16 Dicalsium Pospat Tepung menyengat Putih
17 Garam Dapur Butiran Khas garam putih
18 Jagung Kuning Butiran Harum jagung Kuning
19 Kapur Tepung Aroma Kerang Putih
berdebu

235
No Bahan Tekstur Aroma Warna
20 Kedelai BS Butiran Kurang segar Coklat
kehitaman
21 Kedelai Sangrai Butiran harum kedelai Coklat muda

22 Kulit Coklat Potongan kulit Harum coklat Kecoklatan


23 Kulit Kacang Tanah Potongan kulit Harum Coklat muda
kacang
24 Kulit Kedelai Potongan kulit Harum kedelai Kecoklatan
25 Kulit Kopi Potongan kulit Harum kopi Kehitaman
26 Lemak Ternak Padat Seperti daging Putih
27 Lumpur Sawit Cair Harum sawit Kecoklatan
28 Mineral Sapi Tepung Bau kerang Putih
kecoklatan
29 Minyak Sawit cair Harum sawit kuning
30 Monokalsium Pospat Tepung Bau agak Putih
menyengat
31 Onggok Butiran kasar Apek Putih abu-abu
32 Palm Kernel Meal Tepung Harum sawit coklat
(Expeller) berminyak
33 Palm Kernel Meal Tepung Harum sawit Coklat
(Solvant)
34 Premix Mineral Tepung Bau kerang Abu-abu
35 Serat Sawit Fermentasi Serat butiran Harum sawit Coklat
36 Singkong kering Batangan atau Apek Putih pucat
potongan
37 Tepung Bunga Tepung Harum Kecoklatan
Matahari (Exp)
38 Tepung Kerang Tepung Bau laut Putih pucat
berdebu
39 Tepung Tulang Tepung Bau daging Putih pucat
berdebu

236
No Bahan Tekstur Aroma Warna
40 Tetes Tebu Cair kental Tebu Kecoklatan
atau gula
41 Ubi Jalar Potongan Apek Putih
kekuningan
42 Urea Butiran Amoniak Putih

Limbah tersebut dapat diperoleh dari rus bisa meyakinkan pembeli atas mutu
pengolahan hasil pertanian, misalnya tetes dan harga produk kita.
hasil limbah pabrik gula, dedak limbah
pengolahan padi dan lain-lain. Bahan 3.3 Industri Mesin Pakan
baku lokal dapat diperoleh dengan
membeli ke sentra-sentra penghasil Mesin untuk membuat pakan telah
bahan tersebut. Misalnya untuk bahan dibahas di atas. Kebutuhan akan mesin
onggok, dapat dibeli di Lampung. Tetes tersebut mendorong pabrikan untuk
dapat dibeli dari pabrik gula di Lampung, memproduksi mesin pembuat pakan.
Cirebon, Klaten, Yogya dan lain-lain. Namun demikian karena permintaan
Beberapa bahan seperti bungkil kedelai, sedikit, sehingga belum ada pabrik besar
bungkil atau biji kapas, pollard, dan lain- di Indonesia yang bergerak dalam usaha
lain masih di impor dari luar negeri. Kita tersebut. Mesin pakan masih di impor
dapat mengimpor bahan pakan dan atau buatan pabrik/bengkel mesin skala
menjualnya kembali ke pasar lokal. rumah tangga. Mesin dapat
Pemasaran bahan pakan dapat diperdagangkan langsung ke peternak
dilakukan dengan penjualan langsung ke atau melalui pengecer alat mesin
peternak atau perusahaan peternakan, pertanian.
bisa juga melalui pengecer bahan pakan
seperti poultry shop dan koperasi. 3.4 Bisnis Mineral dan Vitamin

3.2 Bisnis Pakan Jadi Agribisnis sapi potong dan perah


menarik pengusaha untuk memproduksi
Pada bisnis pakan jadi, kita membeli vitamin, dan mineral. Mineral dibuat dari
bahan pakan, membuat pakan bahan an organik (kapur, karang, batuan,
konsentrat dan menjualnya ke peternak. dan lain-lain) dan organik (tulang,
Margin antara harga jual dan biaya kerang dan lain-lain). Sedang vitamin
produksi (bahan baku, tenaga kerja dan kebanyakan dari bahan an organik,
biaya operasional) kita sebut nilai karena bahan organik mahal harganya.
tambah. Untuk memulai usaha bisnis
pakan jadi kita harus bisa meyakinkan

237
3.5 Bisnis Eceran Pakan yang paling kecil 1 ton sampai yang
paling besar 15 ton. Pakan lpnsntrat
Bisnis eceran pakan yang paling sifatnya rekah, untuk itu perlu kecermatan
banyak adalah membuka toko (poultry dalam menghitung berat pakan per meter
shop). Walaupun namanya toko unggas kubik. Misal kepadatan dedak padi 0,4
tetapi kebanyakan mereka juga menjual artinya dalam 1 m3 beratnra 0,4 ton. Jika
pakan sapi, mineral, vitamin dan obat- kapasitas bak truk 10m3, maka truk
obatan. tersebut dapat mengangkut 10 x 0,4 ton
=4 ton dedak.
3.6 Bisnis Eceran Mesin
Bisnis ternak memberikan peluang usaha
Seperti halnya bisnis dalam bidang dan kerja yang luas. Disamping itu
lainnya, bisnis mesin pakan juga kegiatan diluar budidaya justru lebih
memerlukan usaha retil (eceran) untuk menguntungkan dibanding usaha
menjembatani antara pabrikan dan budidaya ternak itu sendiri. Untuk itu
peternak atau perusahaan ternak. Pada siswa perlu belajar agribisnis ternak
umumnya bisnis tersebut tidak hanya dalam arti luas tidak hanya usaha
menjual mesin pakan saja tetapi juga budidaya saja. Dengan demikian
mesin-mesin pertanian lainnya. generasi muda atau siswa dapat
memiliki peluang usaha yang banyak di
3.7 Bisnis Jasa Transportasi bidang peternakan. Siswa harus
dirubah pola pikirnya, bahwa agribisnis
Pakan dari pengecer atau dari pabrik ternak bukan hanya kegiatan budidaya
pakan untuk dapat sampai ke peternak saja. Keyakinan siswa harus ditumbuh
perlu dibawa dengan alat transportasi. kembangkan bahwa peluang bisnis
Peluang usaha tersebut mendorong ternak cukup menjanjikan dan bisa
usaha dalam bidang jasa transportasi memberikan penghasilan yang layak..
untuk mengangkut pakan. Alat transportasi
kebanyakan mobil truk. Ukuran truk
bervariasi sesuai dengan kapasitas daya
angkut. Daya angkut truk bervariasi, dari

238
Tabel 33. Komposisi Bahan Pakan

harga BK TDN CP SK Ca P
NO BAHAN satuan (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Ampas Bir 200 31.17 78.7 26.45 7.06
2 Ampas Brem 400 81.63 55.8 3.15 2.10
3 Ampas Kecap 400 85.43 89.6 36.38 17.86
4 Ampas Tahu 400 10.8 76.0 25.7 14.53
5 Biji Kapas 1,500 92.0 88.0 23.0 19.10 0.20 0.73
6 Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200 93.0 78.0 40.9 12.00 0.20 1.05
7 Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000 90.0 77.0 42.0 12.00 0.16 0.56
8 Bungkil Kedelai 44/7 5,500 86.6 75.0 43.0 6.50 0.30 0.65
9 Bungkil Kelapa 1000 84.77 73.4 26.63 14.70
10 Bungkil Kopra 1000 90.56 75.3 27.60 6.85
11 Dedak Gandum 1,000 86.6 60.0 15.2 9.20 0.11 1.15
12 Dedak Jagung (37% Pati) 1,000 89.0 67.0 12.0 6.00 0.10 0.50
13 Dedak Padi 15-30% Serat 700 89.8 51.0 7.0 24.00 2.40 1.60
14 Dedak Padi 1-9% Serat 1,000 89.9 78.0 13.6 6.10 2.33 1.57
15 Dedak Padi 9-15% Serat 800 89.2 66.0 13.3 11.90 2.35 1.58
16 Dicalsium Pospat 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 24.00 18.00
17 Dl Methionine 200,000 99.7 0.0 58.0 0.00 0.00 0.00
239

18 Garam Dapur 500 95.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00


240
harga BK TDN CP SK Ca P
NO BAHAN satuan (%) (%) (%) (%) (%) (%)
19 Jagung Kuning 2,250 89.0 80.0 8.5 2.10 0.02 0.28
20 Kapur 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 38.00 0.00
21 Kedelai BS 1500 85.43 70.0 38.38 17.80
22 Kedelai Sangrai 4,000 88.5 84.0 37.0 5.80 0.23 0.52
23 Kulit Coklat 300 89.37 55.5 14.99 23.24
24 Kulit Kacang Tanah 200 87.37 31.7 5.77 73.37
25 Kulit Kedelai 1000 90.77 62.7 18.96 22.83
26 Kulit Kopi 300 91.77 57.2 11.18 21.74
27 L Lisine HCl 200,000 98.5 0.0 94.5 0.00 0.00 0.00
28 Lemak Ternak 5,000 99.5 93.0 0.0 0.00 0.00 0.00
29 Lumpur Sawit 3,000 93.1 74.0 13.3 16.30 0.30 0.19
30 Mineral Sapi 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 15.00 5.00
31 Minyak Sawit 9,000 76.6 93.0 15.3 0.00 0.00 0.00
32 Monokalsium Pospat 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 16.00 22.50
33 Onggok 400 90.1 77.0 2.8 8.26 0.00 0.00
34 Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500 87.9 78.0 13.0 25.00 0.18 0.46
35 Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500 92.5 69.0 15.3 19.50 0.24 0.56
36 Premix Mineral 4,000 98.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00
37 Serat Sawit Fermentasi 500 94.2 60.2 10.2 40.10 0.57 0.17
harga BK TDN CP SK Ca P
NO BAHAN satuan (%) (%) (%) (%) (%) (%)
38 Singkong (Pati 63%) 2,000 86.4 73.0 2.5 4.50 0.15 0.10
39 Singkong (Pati 73%) 2,500 87.5 79.0 2.0 3.30 0.15 0.10
40 Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000 89.9 70.0 37.1 16.80 0.24 1.09
41 Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500 93.0 53.0 81.0 1.00 0.33 0.55
42 Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000 89.5 79.0 44.3 6.30 1.68 0.94
43 Tepung Daging Tulang 5,500 93.0 62.0 50.0 2.80 10.00 5.10
44 Tepung Darah 4,000 90.6 57.0 87.5 0.00 0.17 0.17
45 Tepung Groundnut (Expel) 2,500 90.1 65.0 21.3 14.10 0.13 0.58
46 Tepung Ikan (70%) 8,000 92.0 67.0 70.0 0.00 3.50 2.60
47 Tepung Kerang 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 38.00 0.00
48 Tepung Tulang 1,500 90.5 50.0 10.6 0.00 16.04 7.42
49 Tetes Tebu 2,000 73.3 54.0 4.0 0.00 0.67 0.05
50 Ubi Jalar 3,000 87.5 60.0 3.8 2.70 0.12 0.15
51 Urea 1,500 90.0 0.0 288.0 0.00 0.00 0.00
Sumber :
NRC 1994,
Feed and feeding, 1987,
Lab Lolit sapi potong Grati Pasuruan,
Lembah Hijau Multifarm Research station
Lab Nutrisi dan makanan ternak IPB
241
4. Tugas dan Pemecahan Masalah f. Mengapa pada saat melakukan
penanaman hijauan pakan ternak
a. Harga pakan konsentrat jadi per kg perlu pengaturan jarak.
adalah Rp1,000,-. Jika membuat
konsentrat sendiri biaya bahan 5. Lembar Aplikasi
Rp760 per kg, dan biaya produksi
per kg Rp150,-. Kebutuhan a. Jika kita memiliki sapi potong jenis
peternakan kita 500 kg perhari. PO dengan berat badan 300 kg,
Diskusikan dengan teman yang lain kemudian akan digemukkan dengan
apakah memutuskan membuat pakan target PBB (Petumbuhan Berat
sendiri atau membeli pakan jadi? Badan) perhari 1,1 kg. hitunglah
kebutuhan pakan dan bagaimana
b. Coba identifikasi bisnis ternak apa memenuhinya?
saja yang ada disekitar kita. Apakah
ada bisnis budidaya, bisnis pakan, b. Jika memiliki sapi perah FH dengan
pengecer, pabrik mesin pakan, dan berat badan 400 kg, dan produksi
lain-lain. susu yang diharapkan sebanyak 20
c. Dalam suatu perbanyakan tanaman liter perhari, hitunglah kebutuhan
hijauan pakan ternak, khususnya nutrisi dan bagaimana kita akan
dengan bahan biji/benih, pada memnuhinya?
waktu yang telah ditentukan belum
berkecambah. Dilihat dari aspek c.1 Identifikasikan dan kumpulkanlah
fisiologi kemungkinan karena adanya beberapa macam contoh tanamam
proses dormansi. Jelaskan faktor- hijauan pakan ternak yang berada
faktor yang mempengaruhi dormansi di sekitar anda.
dan bagaimana cara mengatasi
dormansi tersebut c.2 Lakukan pengamatan terhadap
d. Jerami padi di Indonsia 36-62 % tanaman tersebut dari akar, batang
dibakar atau dikembalikan kedalam dan daunnya.
tanah sebagai pupuk kompos, hanya
31- c.3 Termasuk golongan hijauan pakan
39 % untuk pakan ternak dan 7-16% yang mana tanaman tersebut.
dipergunakan untuk keperluan industri.
Mengapa jerami padi tersebut sebelum c.4 Berdasarkan pengamatan anda
diberikan pada ternak, sebaiknya kirakira ternak sapi dan kerbau lebih
dibuat amoniasi terlebih dahulu? menyukai yang mana ?, Mengapa
e. Pada saat mengolah lahan untuk demikian.
tanaman hijauan pakan ternak, jika
berlebihan kadang-kadang justru
dapat merusak tanah mengapa
demikian?
242
g. Ambilah 30 gram daun rumput dan a. Lemak
30 gram daun legum masing-masing b. Mineral
ditumbuk sampai halus, kirakira c. Protein
perlu waktu berapa menit dan d. Vitamin
bandingkan hasil tumbukan
tersebut, serat kasarnya mana yang 5. Dedak badi digunakan sebagai
lebih banyak. sumber
a. Protein
6. Lembar Pengayaan b. Energi
c. Vitamin
Jawablah soal di bawah ini dengan d. Mineral
menyilang salah satu jawaban yang benar.
6. Penambahan tetes pada pakan
1 Sapi dapat mencerna rumput dan konsentrat sapi selain bertujuan
leguminosa kerena : meningkatkan palatabislitas dan
a. Lambung sapi memproduksi dumer energi adalah
ensim a. Memacu pertumbuhan bakteri
b. Bakteri dalam perut membantu pada rumen
pencernaan rumput b. Mengurangi sifat berdebu
c. Mulut sapi mencerna rumput c. Meningkatkan aroma yang
d. Rumput mudah dicerna menjadi disukai sapi
energi d. Semua benar

2. Kebutuhan nutrisi sapi dipengaruhi 7. Berapa persen kandungan protein


oleh: pada konsentrat sapi potong
a. Jenis sapi berkisar
b. Umur sapi a. 20%
c. Lingkungan sapi b. 18%
d. Semua benar c. 16%
d. 14%
3. Jika sapi hanya diberi pakan jerami 8. Secara kasar kebutuhan pakan sapi
padi maka akan kurus, mengapa dapat dihitung dengan persentase
a. Jerami tidak dapat dicerna berat badan, berapa persen hijauan
b. Kandungan energi jerami rendah yang dianjurkan untuk sapi pedaging
c. Sapi tidak mau makan jerami a. 10%
d. Jerami rasanya tidak enak b. 15%
c. 30%
4. Bungkil sawit termasuk bahan pakan d. 18%
sebagai sumber

243
9. Jika membeli bahan pakan 14. Hijauan pakan ternak yang termasuk
konsentrat sebagai sumber energi, jenis rumput-rumputan mempunyai
hsrgs sps ysng hsrud diprtimbangkan beberapa kelebihan diantaranya:
a. Harga per kg bahan a. Rumput mudah cepat tumbuh dan
b. Harga per 50 kg bahan dalam jumlah banyak, dapat
c. Harga per satuan protein diberikan pada ternak ruminansia
d. Harga persatuan TDN dalam jumlah banyak,
mengandung berbagai zat
10. Pemberian air minum sapi sebaiknya makanan yang sangat
a. Dibatasi 50 liter diperlukan oleh tubuh ternak dan
b. Ad libitum b. rumput mudah didapat dan dapat
c. Dibatasi 100 liter tumbuh berkembang
d. Diberikan seadanya air dimanamana.
c. Pada saat berlebihan rumput
11. Hijauan pakan ternak dapat dapat diawetkan dan disimpan
digolongkan menjadi beberapa dalam waktu lama, rumput
macam diantaranya : mudah cepat tumbuh dan dalam
a. Jenis rumputrumputan, jenis jumlah banyak, dapat diberikan
legum dan jenis dedaunan pada ternak ruminansia dalam
b. Jenis rumput rumputan, jenis jumlah banyak, mengandung
legum, jenis dedaunan dan berbagai zat makanan yang
hijauan dari limbah hasil sangat diperlukan oleh tubuh
pertanian. ternak, rumput mudah didapat
c. Rumput gajah, gliricidae, lamtora dan dapat tumbuh berkembang
dan dedaunan dimana-mana.
d. Rumput raja, rumput gajah, d. Mengandung berbagai zat
rumput lapangan dan rumput makanan yang sangat
potong diperlukan oleh tubuh ternak,
rumput mudah didapat dan
12. Hijauan pakan ternak jenis
dapat tumbuh berkembang
rumputrumputan termasuk sub
dimana-mana. dan pada saat
divisio:
berlebihan rumput dapat
a. spermatopyta
diawetkan
b. monocotyledoneae
e. Rumput mudah cepat tumbuh
c. angiosperma
dan dalam jumlah banyak, dapat
d. dicotyledoneae
diberikan pada ternak
13. Nama latin rumput benggala adalah:
ruminansia dalam jumlah banyak
a. Pennisetum purpureum
dan mengandung berbagai zat
b. Paspalum dilatatum
makanan yang sangat
c. Panicum maximum
diperlukan oleh tubuh ternak
d. Panicum dilatatum

244
15. Hijauan pakan ternak jenis 21. Bangunan silo yang berbentuk parit
leguminosa termasuk ordo: memanjang ditanah disebut :
a. spermatopyta a. tower silo
b. monocotyledoneae b. pit silo
c. rosinae c. trence silo
d. rosales d. stack silo
16. Nama latin turi adalah :
a. Leucaena glauca 22. Kerugian tanaman hijauan pakan
b. Leucaena leucocephalla ternak yang terserang hama adalah:
c. Sesbania grandifora a. menurunnya produksi hijauan,
d. achis hypogae) menurunnya kualitas hijauan
17. Hijauan pakan ternak yang disimpan dan mempertinggi biaya
dalam keadaan kering disebut: pemeliharaan
a. Silase b. pertumbuhan tanaman jelek, daun
b. Hay dan ranting mudah rusak dan
c. Amoniasi patah serta ternak kurang
d. Fermentasi menyukai tanaman hijauan pakan
18. Kadar air hay yang baik untuk tersebut
disimpan adalah antara: c. menurunnya produksi hijauan,
a. 20 25 % menurunya kualitas hijauan serta
b. 15 16 % ternak kurang menyukai tanaman
c. 21 22 % hijauan pakan tersebut
d. 18 20 % d. daun dan ranting mudah rusak
19. Kadar air untuk silase agar baik untuk dan patah dan ternak kurang
disimpan adalah: menyukai tanaman hijauan
a. 50 60 % pakan tersebut dan
b. 40 50 % mempertinggi biaya
c. 60 70 % pemeliharaan
d. 30 40 %
23. Kerugian tanaman hijauan pakan
20. Waktu panen yang tepat tanaman ternak akibat gulma antara lain :
hijauan pakan ternak khususnya a. menurunnya produksi hijauan,
jenis rumput adalah: menurunnya kualitas hijauan dan
a. fase vegetatif mempertinggi biaya pengelolaan
b. fase generatif b. menurunya kualitas hijauan dan
c. fase vegetatif menjelang mempertinggi biaya pengelolaan
generatif serta mengurangi debet dan
d. fase generatif menjelang kualic. mempertinggi biaya
vegetatif pengelolaan, megurangi debet

245
dan kualitas air karena ternak lebih menyukai dan
d. menurunnya produksi hijauan, menambah vitamin bagi ternak
menurunya kualitas hijauan dan dan
mempertinggi biaya pengelolaan memanfaatkan limbah pertanian
serta megurangi debet dan c. Menambah vitamin bagi ternak,
kualitas air memanfaatkan limbah pertanian
dan men meningkatkan daya
24. Pada saat membuat bangunan/ cerna
tempat penyimpanan hijauan (silo) d. Menambah kandungan protein,
harus memperhatiakn beberapa hal meningkatkan daya cerna, dan
diantaranya: meningkatkan nafsu makan,
a. Kapasitas atau ukuran harus karena ternak lebih menyukai.
disesuaikan dengan hijauan
pakan yang diawetkan, tempat Kunci Jawaban lembar pengayaan
silo tidak terlalu jauh dari
kandang dan dasar silo dibuat 1.b
miring kesatu sisi 2.d
b. Tempat silo tidak terlalu jauh dari 3.b
kandang dan dasar silo dibuat 4.c
miring kesatu sisi dan keadaan 5.b
topografinya harus sesuai 6.d
c. Kapasitas atau ukuran harus 7.d
disesuaikan dengan hijauan 8.a
pakan yang diawetkan, dasar silo 9.c
dibuat miring kesatu sisi dan 10.b
keadaan topografinya harus 11.b
sesuai 12.c
d. Dasar silo dibuat miring kesatu sisi 13.b
dan keadaan topografinya harus 14.d
sesuai, biaya murah 15.c
16.b
25. Keuntungan dari amoniasi jerami padi 17.b
adalah: 18.c
a. Meningkatkan daya cerna, 19.c
meningkatkan nafsu makan, 20.c
karena ternak lebih menyukai 21.a
dan menambah vitamin bagi 22.d
ternak. 23.a
b. Meningkatkan nafsu makan, 24.d

246
BAB 6

KANDANG DAN PERALATAN

Keberhasilan budidaya atau Kandang yang dibangun dengan biaya


penggemukan ternak ruminansia besar mahal belum tentu memenuhi persyaratan
salah satunya ditentukan oleh teknis. Bahkan akan sulit untuk
ketersediaan kandang yang memenuhi mendapatkan keuntungan, karena biaya
persyaratan secara teknis, yang investasinya yang besar. Pada hal
meliputi: bagaimana cara pemilihan intinya dalam setiap usaha perternakan
lokasi, perencanaan kandang, adalah untuk mencari keuntungan. Oleh
perencanaan gudang, pengelolaan karena itu dalam membangun kandang
limbah dan penempatan bangunan harus benarbenar memperhatikan aspek
pendukungnya. Dalam membangun ekonomisnya. Berapa perkiraan umur
kandang diusahakan kandang tersebut ekonomis kandang ternak yang akan
bisa memberi rasa aman, nyaman, dan dibangun tersebut dan perlu anggaran
tentram bagi ternak yang akan tinggal di biaya berapa? berapa tahun investasi
dalamnya. yang dikeluarkan akan kembali dan lain
sebagainya. Untuk menjawab pertanyaan
1. Merancang Kandang Ternak tersebut perlu pengkajian yang lebih
mendalam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam membangun kandang, antara lain: 1.2 Aspek Sosial
Karena masing-masing ternak
1.1 Aspek Ekonomi mempunyai sifat dan karakteristik yang
berbeda antara yang satu dengan yang
Dalam membangun kandang ternak lainya, maka dalam membangun
harus memperhatikan aspek ekonomis, kandang sebaiknya harus
yang dimaksud disini adalah kandang memperhatikan aspek sosial yang ada.
yang dibangun tidak terlalu mahal, tetapi Apakah dampak yang timbul dari usaha
diusahakan semurah mungkin, tetapi peternakan tersebut dapat mengganggu
masih memenuhi persyaratan teknis. lingkungan sekitar.
Yaitu ternak akan betah tinggal didalam Usaha peternakan dapat
kandang dan membuat pertumbuhan menghasilkan limbah atau kotoran yang
ternak yang normal, sehat sehingga baunya sangat menyengat hidung apabila
akan memberikan hasil yang optimal. kotoran tersebut bercampur dengan air

247
kencing, sisa-sisa pakan dan sisa air 1.3.1.2 Dekat Sumber Air
minumnya, terlebih-lebih bila kotoran atau
limbah tersebut tidak dikelola dengan Lokasi kandang sebaiknya dekat
baik, maka akan menyebabkan dengan sumber air, karena air
pencemaran lingkungan. merupakan kebutuhan sehari-hari yang
harus ada. Disamping air digunakan
Untuk mengantisipasi hal tersebut di untuk kebutuhan air minum ternak, air
atas, dianjurkan a g a r kandang jauh digunakan juga untuk memandikan ternak,
dengan tempat tinggal atau rumah untuk membersihkan kandang dan
penduduk sekitarnya. Hal ini untuk peralatan, untuk menyiram tanaman
mengantisipasi dampak negatif akibat hijauan pakan ternak dan lain sebagainya.
limbah atau kotoran ternak yang kita Alangkah baiknya tidak membangun
usahakan. kandang yang letaknya jauh dari sumber
air, karena air merupakan sumber
1.3 Aspek Teknis kehidupan bagi ternak tersebut. Tanpa
adanya air maka usaha peternakan tidak
Ada beberapa hal yang harus mungkin berhasil dengan baik.
diperhatikan dalam membangun
kandang dilihat dari aspek teknis 1.3.1.3 Jauh dari Keramian
diantaranya :
Lokasi kandang sebaiknya jauh
1.3.1 Lokasi Kandang dengan keramaian, karena apabila
kandang dibangun dekat dengan
Lokasi kandang agar memberi keramaian dapat menyebabkan ternak
kemudahan-kemudahan di dalam tidak tenang, yang akhirnya dapat
manajemen pengelolaannya, maka menurunkan pertambahan berat badan,
kandang seyogyanya dibangun dengan khususnya bagi ternak yang diusahakan
memperhatikan halhal sebagai berikut : dengan tujuan akhir pertambahan berat
badan (usaha penggemukkan)
1.3.1.1 Transportasi Mudah
Membangun kandang di dekat
Lokasi kandang sebaiknya dekat keramaian penduduk, resiko yang
dengan jalan, karena akan terjadi apabila ada seseorang yang usil
mempermudah pada saat pengadaan atau jahil mengganggu usaha kita, yang
bibit atau bakalan, bahan pakan dan akhirnya dapat membuat usaha kita gagal
obat-obatan, serta pemasaran hasil atau tidak berhasil.
ternaknya.

248
1.3.1.4 Dekat dengan Sumber Pakan Oleh karena itu apabila akan
membangun kandang, pilih tempat atau
Hampir sebagian besar pengeluaran lahan yang letaknya lebih tinggi dari
biaya dalam usaha peternakan sekitarnya. Agar air hujan atau air limbah
diperuntukkan untuk membeli pakan, dari kandang, tidak menggenang
maka dalam membangun kandang ternak disekitar kandang.
ruminansia diusahakan dekat dengan
sumber pakan.

Sumber makanan tersebut bisa berupa 1.3.1.6 Ada Ijin


hijauan pakan ternak seperti rumput-
rumputan, jerami padi, tebon jagung,
Surat ijin mutak diperlukan bagi
pucuk daun tebu, leguminosa (kacang-
peternak yang memiliki usaha yang
kacangan seperti lamtoro, turi, petai
berskala industri atau berskala usaha
cina, gliricidae dan dedaunan). Selain
yang besar. Tanpa adannya ijin usaha,
hijauan pakan ternak, makanan tersebut
maka usaha peternakan tersebut tidak
bisa berupa konsentrat. Konsentrat
mungkin dapat berjalan langgeng.
adalah pakan ternak yang terbuat dari
Beberapa undang-undang dan peraturan
berbagai bahan pakan berupa: dedak,
pemerintah yang mengatur kegiatan
jagung, bungkil kedelai, bungkil kacang
usaha peternakan harus dipatuhi oleh
tanah, onggok, polar, tetes, bungkil biji
semua peternak.
kapuk (klenteng), kulit biji kopi, dan lain
sebagainya.

Demi berhasilnya usaha atau


bertahannya usaha peternakan dalam
1.3.1.5 Bebas dari Genangan Air
hal perijinan, maka perlu juga dipelajari
dan dipahami terutama yang berkaitan
Air yang menggenang disekitar
dengan amdal (analisis mengenai
kandang, apabila tidak ditangani dengan
dampak lingkungan), pelaksanaan
baik, maka dapat merupakan tempat
otonomi daerah dan rencana tata ruang
berkembangnya bibit penyakit. Bibit
wilayah atau tata ruang kota dan lain-
penyakit akan tumbuh dan berkembang
lain.
dengan cepat di tempat dimana air dalam
keadaan menggenang.

Terlebih-lebih apabila suhu dan


kelembaban sangat mendukung untuk
tumbuh dan perkembangan bibit penyakit
tersebut.

249
1.3.1.7 Jumlah Atau Populasi Ternak 1.3.2.1 Pondasi

Jumlah atau populasi ternak yang ada, Pondasi hendaknya cukup padat dan
akan berpengaruh terhadap kandang yang kuat, karena untuk menahan beban
akan dibangun. Apabila jumlah atau keseluruhan bangunan seperti:
populasi ternak banyak maka ukuran kerangka bangunan, atap bangunan
kandang yang akan dibangun juga akan dan dinding kandang serta menahan
besar, sesuai dengan kebutuhannya. masuknya air hujan kedalamnya.
Begitu pula sebaliknya apabila jumlah
atau populasi ternaknya sedikit maka 1.3.2.2 Lantai Kandang
ukuran kandang yang akan dibangun juga
semakin kecil. Lantai kandang hendaknya dibuat
cukup kuat dan dibuat sedemikian rupa
1.3.1.8 Ketersediaan Bahan Baku sehingga mudah dalam
pembersihannya, Disamping itu untuk
Dalam perencanaan dan lantai kandang ternak sapi dibuat miring
pelaksanaan pembangunan kandang kurang lebih 2 cm tiap 1 meter. Dengan
ternak akan dipengaruhi oleh ketersedian tujuan agar air kencing, air bekas
bahan baku yang ada. Apabila di suatu memandikan ternak, air bekas mencuci
daerah bahan baku dari kayu banyak, kandang, atau air lainnya yang ada di
maka kontruksi kandang yang dibangun dalam kandang dapat mengalir keluar
juga dari bahan kayu. Begitu sebaliknya dengan mudah.
apabila disuatu daerah tidak banyak
bahan kayu, maka dalam membangun Syarat lantai kandang yang baik
kandang mungkin dari bahan beton. antara lain: tidak licin agar ternak tidak
Walaupun bahan baku lebih mahal. tergelincir, tidak becek, tidak terlalu
keras dan tidak terlalu kasar.
1.3.2 Konstruksi Sedangkan bahan-bahan untuk
membuat lantai kandang untuk ternak
Kontruksi kandang yang dibangun ruminansia antara lain: tanah yang
hendaknya harus kokoh dan kuat tidak dipadatkan, papan, semen untuk
mudah roboh apabila ada tiupan angin, mengecor lantai kandang dan lain-lain.
hujan yang deras ataupun akibat
dorongan ternak yang tingggal Bahan lantai dari tanah yang
didalamnya. Disamping itu kandang harus dipadatkan dapat dijumpai pada
memenuhi persyaratan bagi kesehatan kandang milik petani peternak tradisional
ternak, yaitu kandang mudah dibersihkan, atau peternak gurem, dimana usaha
sirkulasi udara lancar, dan ternak terhindar ternaknya dibawah 5 ekor, dan
dari pengaruh cuaca yang merugikan. merupakan usaha sampingan saja.

250
Untuk jenis lantai dari tanah yang Papan yang dipergunakan untuk lantai
dipadatkan sebetulnya kurang baik bagi kandang tebalnya antara 3-5 cm.
kesehatan ternaknya, karena ternak Lantai kandang dari bahan papan
menjadi kotor karena lantai yang becek untuk ternak besar seperti sapi, kerbau
dan bau akibat air kencing, kotoran dan kuda jarak lantai dengan tanah
ternak, sisa-sisa pakan, tumpahan air cukup pendek saja kurang lebih 20 cm.
minum dan lain-lain. Dengan harapan apabila papannya rusak
atau patah akibat aktifitas ternak, maka
Lantai kandang dari bahan papan kaki ternak yang terperosok tidak
digunakan pula untuk ternak sapi dan sakit,/patah ataupun cacat. Contoh
kerbau. Untuk lantai kandang dari bahan kandang dengan lantai papan tertera
papan dipilih papan dari kayu tertentu pada Gambar 71.
yang tahan air. Lantai kandang dari
bahan papan disusun berjajar rapat, Lantai kandang dari bahan semen.
namun perlu juga dibuat sedemikian rupa biasanya terbuat dari adukan pasir dan
sehingga ada celah-celah yang berfungsi semen dengan ukuran atau
untuk mempermudah air kencing dan perbandingan tertentu. Lantai kandang
kotoran jatuh kebawah atau ketanah. dari bahan ini biasanya tahan lama dan
biaya pembuatannya mahal.

Gambar 71. Lantai Kandang Sapi yang Terbuat dari Papan

251
1.3.2.3 Dinding Kandang sesuai dengan jenis dan karakteristik
ternak yang dipelihara serta tujuan akhir
Konstruksi dinding kandang ternak dari usaha tersebut.
adalah di buat sedemikian rupa
sehingga di dalam kandang terdapat Sedangkan bahan untuk dinding
udara yang segar dan dalam keadaan kandang dapat terbuat dari tembok,
nyaman, cahaya matahari dapat masuk di papan, kayu, bambu, dan lain sebagainya.
dalam ruangan kandang, ternak yang ada Contoh kandang ternak sapi tanpa
di dalam kandang dapat dilihat dengan dinding, akan tetapi hanya ada pembatas
mudah. dari pipapipa besi tertera pada Gambar
Konstruksi dinding kandang ternak 72.
dibuat sedemikian rupa sehingga

Gambar 72. Kandang Sapi dengan Pembatasnya Terbuat dari


Pipapipa Besi

1.3.2.4 Atap mempengaruhi panas ruangan kandang.

Atap kandang berfungsi untuk Apabila atap kandang dari bahan seng
menghindarkan panas dan hujan. Atap gunakanlah seng yang jenisnya
kandang diusahakan dari bahan yang bergelombang, begitu pula konstruksi
awet, memberi kehangatan bagi ternak kandang harus tinggi agar panas tidak
pada waktu malam hari. Atap kandang langsung mempengaruhi ternak yang
dapat menggunakan genting, seng, tinggal di dalamnya. Atap kandang dari
asbes, rumbia, ilalang maupun ijuk. bahan rumbia dan ilalang
Gunakan bahan atap kandang yang pemasangannya kurang praktis dan tidak
harganya murah, mudah didapat, tahan
lama, panas matahari dapat ditahan
dengan baik, sehingga tidak langsung
252
tahan lama, sehingga jarang digunakan Agar sirkulasi udara di dalam
oleh peternak yang skala usaha besar. kandang ternak dapat berjalan lancar,
Akan tetapi sering dijumpai di lapangan maka model atap kandang ternak
atau masyarakat yaitu pada petani ruminansia sebaiknya dibuat monitor
peternak yang skala usahanya kecil. atau semi monitor. Contoh kandang
sapi yang model atapnya berbentuk
monitor dari bahan asbes tertera pada
Gambar 73.

Gambar 73. Kandang Sapi dengan Atap Asbes

1.3.3 Syarat Kandang dari Segi Oleh karena itu kandang ternak harus
Kesehatan memenuhi persyaratan dari segi
kesehatannya dengan memperhatikan
Pertumbuhan dan perkembangan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
ternak yang kita usahakan salah satunya
dipengaruhi oleh kandang yang kita 1.3.3.1 Letak Kandang
sediakan. Apabila kandang yang kita
sediakan bagi terrnak tersebut memenuhi Tata letak kandang yang dibuat juga
persyaratan kesehatan, maka ternak akan mempengaruhi keberhasilan
tersebut akan tumbuh dan berkembang didalam usaha peternakan. Tata letak
dengan baik. Begitu sebaliknya apabila kandang ternak untuk induk, untuk
kandang yang kita sediakan bagi ternak pejantan, untuk dara, dan anak
tidak memenuhi persyaratan kesehatan, sebaiknya letaknya agak berjauhan. Hal
maka otomatis ternak tersebut tidak akan
tumbuh dan berkembang dengan baik.

253
ini bertujuan untuk menghindari yang paling baik bagi ternak adalah
kegaduan ternak. Misalnya: kandang sinar matahari pagi. Oleh karena itu
ternak sapi perah yang letak bagian kandang yang terbuka sedapat
berdekatan antara kandang induk dan mungkin menghadap kearah
kandang anak akan dapat masuknya sinar matahari pagi.
mempengaruhi produksi air susu
induknya. Karena induk yang dipisah Sinar matahari pagi banyak
dengan anaknya, dia akan selalu mengandung sinar lembayung
mencari-cari anaknya. (ultraviolet). Sinar matahari pagi sangat
penting bagi pertumbuhan dan
Disamping itu untuk menghindari perkembangan ternak, karena dapat
terjadinya penyebaran bibit penyakit membantu proses pembentukan vitamin D,
yang menular. Letak kandang karantina, dapat membunuh bibit penyakit, dan dapat
sebaiknya jauh dari kandang-kandang mempercepat pengeringan kandang yang
utama yang dipergunakan untuk proses basah akibat air kencing dan lainnya.
pemeliharaan.
1.3.3.4 Kelembaban
1.3.3.2 Ventilasi
Kelembaban dalam ruangan kandang
Kandang ternak harus cukup terbuka sangat berpengaruh terhadap kesehatan
untuk keluar masuknya udara. Dengan ternak yang tinggal di dalamnya.
dapat diciptakannya pertukaran udara Kelembaban yang tinggi dapat
yang baik maka di dalam kandang akan menyebabkan ternak menderita suatu
selalu terdapat udara yang segar, penyakit pernafasan. Kelembaban yang
bersih dan sehat. tinggi dalam kandang bisa disebabkan
oleh beberapa hal antara lain; dari badan
Ventilasi kandang yang sempurna ternak itu sendiri, kotoran dan air kencing,
sangat menguntungkan bagi ternak yang percikan air minum. Kelembaban juga
tinggal di dalam kandang, karena ventilasi akan berpengaruh terhadap
bermanfaat untuk mengeluarkan udara pertumbuhan dan perkembangan bibit
kotor dari dalam kandang dan penyakit atau sumber penyakit apabila
menggantikan udara yang segar dari luar
kandang.

1.3.3.3 Sinar Matahari

Letak kandang diusahakan


sedemikian rupa, sehingga sinar
matahari dapat leluasa masuk ke
dalam kandang. Sinar matahari

254
kelembaban yang ada cocok untuk berfungsi untuk menahan angin
pertumbuhan dan perkembangan suatu kencang, sehingga kandang tidak
bibit penyakit atau sumber penyakit, menahan angin secara langsung.
maka populasi bibit penyakit dapat
meningkat dengan pesat. Untuk menjaga keselamatan
bangunan kandang dan keselamatan
Dengan meningkatnya populasi bibit peternak, maka pohon pelindung tersebut
penyakit, maka kemungkinan besar harus selalu diatur dan dirawat jangan
ternak terserang penyakit semakin sampai terlalu rimbun yang akhirnya
besar, terlebih-lebih apabila kondisi fisik dapat merugikan atau membahayakan
ternak kurang bagus (baru dalam bagi bangunan kandang, ternak yang
keadaan menurun). tinggal didalamnya dan peternak itu
sendiri.
1.3.3.5 Hujan dan Angin Kencang
2. Menentukan Model/ Tipe Kandang
Kandang ternak hendaknya terjaga
dari pengaruh hujan dan angin kencang, Model atau tipe kandang yang akan
sebab kemungkinan air hujan akan masuk dibangun dipengaruhi oleh beberapa hal
kedalam kandang atau angin kencang antara lain:
dapat menyebabkan bangunan kandang
roboh. Untuk itu perlu dipikirkan mengenai 2.1 Iklim
kekuatan bahan bangunan dan konstruksi
serta kemungkinan air hujan akan masuk Negara kita Indonesia ini termasuk
kedalam kandang dihindari. negara agraris beriklim tropis, maka
sebagian besar petani peternak dalam
1.3.3.6 Pohon Pelindung membangun kandang dengan sistem
terbuka, dinding kadang tidak penuh atau
Untuk memperoleh udara yang kandang tidak berdinding sama sekali.
sejuk dan segar, maka sedapat
mungkin disekitar kandang ditanami 2.2 Tujuan Produksi
pohon pelindung. Pohon pelindung
yang ditanam dipilih yang mempunyai Kandang ternak yang dibangun
tajuk daun lebar, ranting atau pohonnya biasanya disesuaikan dengan tujuan
tidak mudah patah serta perakaran produksinya. Misalnya kandang untuk
dalam dan kuat sehingga tidak mudah ternak sapi perah akan berbeda dengan
roboh. kandang sapi potong yang diusahakan
dengan sistem penggemukan khususnya
dikandang koloni.
Selain dapat menyebabkan udara
menjadi sejuk dan segar pada saat cuaca
panas, pohon pelindung dapat juga

255
2.3 Umur Ternak Berbeda dengan petani peternak yang
mempunyai modal kecil atau sedikit,
Kandang yang digunakan untuk mereka akan membangun kandang
memelihara ternak muda atau anak ternak yang sederhana dan semurah
akan berbeda dengan ternak dewasa. mungkin. Yang penting dilihat dari
Untuk ternak muda atau anak pada aspek kesehatannya masih
umumnya ukurannya kandangnya lebih memenuhi persyaratan.
kecil bila dibandingkan dengan ternak
dewasa. Disamping ukuran mungkin 3. Tipe Kandang
dilihat dari konstruksi dinding
kandangnya, kalau untuk anak Secara umum, kandang ternak sapi
mungkin perlu dinding yang agak rapat dan kerbau, mempunyai 2 macam tipe.
(tidak terbuka keseluruhan), hal ini Yaitu tipe koloni dan individu.
bertujuan untuk menghindari cuaca yang Masingmasing tipe dijelaskan sebagai
dingin diwaktu malam hari. berikut:

Untuk kandang ternak besar 3.1 Kandang Koloni


khususnya ternak ruminansia sering
dijumpai ada kandang untuk melahirkan, Kandang koloni adalah kandang yang
kandang kawin, kandang anak, kandang hanya terdiri dari satu bangunan atau satu
dara, kandang pejantan, kandang ruangan, tetapi digunakan untuk
ternak betina dewasa (induk), dan memelihara ternak secara berkelompok
kandang karantina, dan lainnya. atau bersama-sama. Pada umumnya bagi
perusahan peternakan sapi potong, satu
2.4 Jenis ternak kandang digunakan untuk memelihara
ternak sapi antara 40 sampai 50 ekor.
Kandang untuk ternak sapi dan Dengan kandang koloni tenaga kerja
kerbau mempunyai model atau yang dipergunakan lebih efisien. Contoh
kontruksi yang berbeda dengan kandang koloni tertera pada Gambar 74
kandang ternak domba dan kambing. dan 75.
Karena karakteristinya ternak berbeda-
beda.

2.5 Keadaan Ekonomi Peternak

Keadaan ekonomi peternak sangat


mempengaruhi model atau tipe
kandang yang akan dibangun. Bagi
petani peternak yang bermodal besar
biasanya membangun kandang secara
permanen dan bangunannya modern.
256
Gambar. 74. Sapi Sedang Makan Gambar. 75. Sapi di dalam
dalam Kandang Koloni Kandang Koloni
Sumber: VEDCA, 2007

3.2 Kandang Individu Atau Kandang Kandang indivindu sering kita jumpai
Tunggal di peternakan sapi perah. Dimana sapi
perah tersebut akan diambil air susunya.
Kandang tunggal atau individu adalah Kandang individu yang ada dipeternakan
kandang yang hanya terdiri satu ruangan tersebut digunakan untuk memelihara
atau bangunan dan didesain hanya sapi perah baik sapi pedet, dara dan
digunakan untuk memelihara ternak sapi laktasi. Contoh kandang individu/
satu ekor. Kandang indivindu biasanya kandang tunggal tertera pada Gambar
digunakan untuk memelihara ternak 76.
baik itu ternak sapi maupun ternak
kerbau dengan sistem penggemukan. 4. Peralatan Kandang dan Sarana
Pendukungnya

Peralatan yang diperlukan didalam


kandang, ternak ruminansia ada
beberapa macam diantaranya sebagai
berikut :

Gambar 76. Kandang Tunggal

257
4.1. Tempat Pakan 4.2. Tempat Minum

Tempat pakan pada umumnya dibuat Tempat minum hampir sama dengan
atau dipasang permanen disisi kandang tempat pakan, baik itu pembuatannya
seperti tempat pakan untuk ternak sapi, dan maupun bahan untuk membuatnya.
kerbau. Tempat pakan dapat dibuat dari Tempat minum penempatannya
bahan papan dan beton. Kadang-kadang biasanya berdekatan dengan tempat
tempat pakan tidak dibuat permanen, akan pakan. Pada saat membuat tempat
tetapi cukup dengan baskom atau ember minum usahakan sedemikian rupa
plastik yang tahan pecah. Contoh tempat sehingga mudah untuk dibersihkan.
pakan dari semen tertera pada Gambar Contoh gambar tempat minum sapi
77. yang dibuat bersebelahan dengan tempat
pakan tertera pada Gambar 78.

Sumber:VEDCA,2007
Gambar. 77 Tempat Pakan Sapi yang Dibuat
dari Beton Semen

Sumber:VEDCA,2007
Gambar 78. Tempat Minum Sapi yang dibuat
Bersebelahan dengan Tempat Pakan

258
4.3 Milk Can Pada saat memandikan atau
membersihkan jangan lupa pada bagian
Sapi perah yang sudah laktasi setiap ambing dan puting susunya. Karena
hari diperah susunya. Pelaksanaan apabila ambing dan puting susunya
pemerahan pada umumnya dilakukan 2 kotor maka akan mempengaruhi
kali sehari. Sebelum sapi diperah air kualitas air susu yang dihasilkan.
susunya biasanya sapi dimandikan Contoh pemerahan dengan
terlebih dahulu agar supaya sapi bersih tangan tertera pada Gambar 79. Susu
dari kotoran yang menempel ditubuhnya. yang sudah diperah kemudian
ditampung pada milk can. Contoh milk
can tertera pada Gambar 80 dan 81

Gambar 79. Pememerahan Susu dengan Tangan

Gambar. 80 Milk Can

259
Gambar. 81 Susu Dimasukan kedalam Milk Can

4.4 Bak Penampungan Air 5. Gudang Pakan

Bak pemampungan air pada umumnya Gudang pakan sebaiknya dibangun


dibangun atau diletakkan dekat dengan dekat kandang, agar mempermudah
bangunan kandang. Bak penampungan air pengangkutan atau mempercepat
berfungsi untuk menampung air bersih, air pada saat pengambilan pakan di saat
tersebut dipergunakan untuk air minum diperlukan. Besar kecilnya ukuran
ternak, memandikan ternak, mencuci bangunan gudang pakan disesuaikan
kandang, mencuci peralatan dan dengan jumlah pakan yang akan
perlengkapan kandang dan lain disimpan dalam gudang. Bagi
sebagainya. perusahaan peternakan yang berskala
usaha besar dan membuat atau
Bak penampungan air dapat dibuat mencampur pakan sendiri, biasanya
permanen dari bahan beton, ataupun ukuran bangunan gudangnya besar
dapat pula berupa tower air, drem air serta dilengkapi dengan mesin
yang dipasang dimenara atau tempat penggiling (dish mill) dan mesin
khusus dekat dengan bangunan kandang. pencampur pakan ( mixer).
Bak penampungan air yang dibangun Gudang pakan berfungsi untuk
diatas menara dekat dengan bangunan menyimpan bahan pakan, pakan baik
kandang akan mempermudah pada saat itu konsentrat maupun pakan lainnya.
pemakaiannya. Karena aliran atau Sebaiknya gudang pakan yang dibangun
tekanan air lebih kencang, bila harus memenuhi persyaratan, agar
dibandingkan dengan bak pakan yang disimpan tidak cepat rusak
penampungan air yang diletakkan (berjamur, bau tengik, dan berlendir)
dibawah dekat bangunan kandang. yang akhirnya akan menurunan kualitas
pakan. Contoh gudang pakan tertera
pada Gambar 82.

260
Gambar. 82 Gudang Pakan Konsentrat

6. Saluran Air penyakit. Air dari kandang sebaiknya


dialirkan ke lahan rumput, karena air
tersebut banyak mengandung unsur hara
Saluran air pada umumnya dibuat
yang sangat baik untuk pertumbuahan
ditepi kandang, berfungsi untuk
tanaman. Contoh saluran air tertera pada
mengalirkan air kencing, air bekas Gambar 83.
memandikan ternak, air bekas mencuci
kandang, dan air hujan, agar supaya air
tidak menggenang di kandang dan
sekitarnya. Air yang menggenang
merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan bibit

Gambar. 83 Saluran Air di Sekitar Kandang

261
7. Tempat Penampungan Kotoran limbah ternak tersebut dapat dibuatkan
tempat penampungan kotoran (tempat
Agar kotoran atau limbah ternak kompos/ rumah kompos). Kotoran ternak
tidak mencemari lingkungan sekitar, baik atau limbah ternak dapat dikelola
pencemaran air maupun bau yang tidak menjadi kompos memakan waktu kurang
sedap, maka kotoran atau limbah lebih 2,5 s.d 3 bulan. Contoh
tersebut perlu dikelola dengan baik. pengomposan tertera pada Gambar 84.
Tempat untuk mengelola kotoran atau

Gambar. 84. Seseorang Sedang Mengelola Limbah Ternak Sapi

8. Unit Biogas (untuk ternak Sapi/


Kerbau )

Unit biogas ini berfungsi untuk


menampung kotoran ternak yang
berupa cair. Kotoran ternak yang baru
keluar dan air, baik air kencing maupun
air bekas memandikan diaduk
kemudian dialirkan kedalam unit
biogas. Untuk menghasilkan gas yang
optimal, maka campuran kotoran dan
air sebaiknya antara 1:1 (kotoran satu
bagian dan air satu bagian). Contoh
pengolahan biogas tertera pada Gambar
Gambar. 85 Unit Biogas
85.

262
9. Gudang Alat 10.1.1 Jumlah Ternak

Gudang penyimpanan peralatan Berapa jumlah ternak yang dipelihara,


disetiap perusahan peternakan, pasti ada. apakah satu ekor, dua ekor ataukah
Gudang alat pada umumnya dibangun beberapa ekor, bahkan ternaknya
tidak jauh dari bangunan kandang, puluhan ekor. Seandainya ternaknya
karena untuk mempermudah pekerja sampai puluhan ekor mungkin
atau petugas untuk mengambil dan kandangnya akan berbeda dengan
mengembalikanya setelah alat tersebut kandang ternak sapi dan kerbau yang
dipergunakan. dibudidayakan atau dipelihara yang
jumlah hanya satu atau dua ekor saja.
Alat-alat peternakan setelah Disamping itu mungkin sistem
dipergunakan sebelum disimpan pemeliharaan atau budidayanyapun juga
digudang alat, sebaiknya dicuci atau berbeda.
dibersihkan terlebih dahulu, dengan
tujuan agar alat tersebut awet atau tahan 10.1.2 Keadaan Iklim
lama.
Keadaan iklim yang ada antara lain
10. Kandang Sapi Potong dan Kerbau terdiri dari: CH (curah hujan),
kelembaban udara, suhu udara, radiasi
Pada dasarnya kandang untuk matahari, kecepatan dan arah angin dan
ternak sapi dan kerbau hampir sama, lain-lain) Keadaan iklim yang ada di
karena kedua jenis ternak tersebut suatu daerah dimana usaha peternakan
termasuk ternak ruminansia besar. dilakukan, akan menentukan
Ternak ruminansia besar memerlukan bentuk/model atau tipe kandang yang
kandang yang ukurannya lebih besar akan dibangun. Misalnya didaerah yang
dan kontruksinya juga menghendaki beriklim panas bentuk/tipe
yang kuat dan kokoh serta tahan lama. konstruksinya kandang yang dibangun
akan berbeda dengan daerah yang
10.1 Bentuk dan Tipe Kandang beriklim dingin.
Ternak Sapi dan Kerbau.
10.1.3 Kondisi Lahan
Agak sulit untuk menetapkan bentuk
dan tipe kandang untuk ternak sapi dan Luas lahan yang tersedia juga akan
kerbau yang betul-betul. Sesuai untuk mempengaruhi bentuk dan tipe kandang
semua daerah. Namun demikian yang dibangun. Misalnya pada lahan yang
walaupun tidak sedetil yang diharapkan, topografinya miring dan dilahan
bahwa dalam membangun kandang penggunungan, kandang yang dibangun
ternak sapi dan kerbau pada dasarnya akan berbeda dengan kandang yang
tergantung dari: dibangun dilahan yang datar di dataran
rendah.
263
10.1.4 Selera ternak yang dipelihara didalamnya,
maupun kesehatan bagi petani
Selera dari petani peternak itu sendiri peternaknya (pemilik).
juga akan mempengaruhi kandang yang
dibangun, terlebih-lebih jika masalah 10.2.2. Kandang Intensif
dana tidak menjadi kendala. Kebanyakan
orang yang mempunyai dana yang Kandang intensif biasanya berukuran
berlebihan akan membangun kandang besar, dan umumnya dimiliki oleh
yang bagus dan kuat, serta akan perusahaan peternakan yang berskala
memperhatikan nilai seninya (selera besar. Biasanya kandang tersebut
tinggi karena mempunyai uang). dibuat secara permanen dengan dinding
tembok keliling yang terbuka, dinding
10.2 Bentuk Kandang kayu, papan atau tanpa dinding hanya
pembatas dari pipa-pipa besi
Adapun bentuk kandang sapi dan kerbau sehingga ventilasi udara tidak menjadi
sebagai berikut : masalah. Disamping itu lantai juga sudah
disemen atau dicor, begitu pula tempat
10.2.1 Kandang Tradisional
pakannya.

Jenis kandang ternak sapi dan kerbau :


Sebagian besar petani peternak yang a. Kandang untuk beranak
mempunyai ternak antara 1-3 ekor saja, b. Kandang lepas sapih
kandang yang dibangun untuk ternaknya c. Kandang bibit
adalah secara tradisional. Kandang yang d. Kandang dara
dibangun biasanya sangat sederhana e. Kandang dewasa
terdiri dari bahan bangunan papan, kayu f. Kandang pejantan
dan genting, bahkan atapnyapun ada g. Kandang karantina
yang terbuat dari bahan rumbia atau ijuk.
Sedangkan kondisi lantai hanya tanah Contoh macam-macam kandang
yang dipadatkan, tanpa diplur atau tertera pada Gambar 86, 87, 88, 89,
disemen. 90.

Pada kandang tradisional ini,


sebetulnya belum memenuhi standar
kesehatan. Baik itu kesehatan bagi

264
Gambar. 86. Kandang Lepas Sapih Gambar. 87. Kandang Ternak Bibit

Gambar 88. Kandang Dara Gambar 89. Kandang Pejantan

Gambar 90. Sapi Pejantan di Dalam Kandang


Pejantan Lantainya Terbuat dari Papan

Berdasarkan kontruksinya kandang b. Tipe kandang dua baris: yaitu ternak


ternak sapi dan kerbau ada 2 (dua) tipe: ditempatkan dalam dua baris dalam
a. Tipe kandang satu baris: yaitu ternak kandang, saling berhadapan atau
ditempatkan pada satu baris dalam bertolak belakang.
kandang.
Diantara kedua baris ternak yang
ditempatkan dalam kandang tersebut,

265
dibuat jalur untuk jalan. Dengan tujuan Contoh macam-macam kandang
untuk memudahkan petani peternak tertera pada Gambar 91, 92, 93 dan 94
serta memberi pakan dan air minum, Kandang Jepit yang Digunakan dalam
memudahkan petani peternak didalam Proses Penyadapan Semen.
mengontrol kesehatan.

Apabila ternak yang dipelihara lebih


dari 10 ekor, maka sebaiknya kandang
yang dibangun menggunakan tipe dua
baris.

Gambar 92. Kandang Sapi


Saling Berbelakangan

Gambar 91. Kandang Sapi


Saling Berhadapan

Gambar. 94. Kandang Jepit yang


Digunakan untuk Proses
Penyadapan Semen

Gambar 93. Kandang Jepit

266
11. Mengoperasikan Sarana Angkut
Farm

Sarana angkut farm ada bermacam-


macam diantaranya : truk, mobil pick up
(col terbuka), mini traktor, hand traktor,
kendaraan roda dua dan lain-lain. Mobil
truk dan col terbuka biasanya untuk
mengangkut sarana produksi baik itu
bibit ternak sapi, kerbau, pakan hijauan,
pakan kosentrat, pupuk baik itu pupuk Gambar. 95. Kendaraan Roda Dua
buatan maupun pupuk kandang. yang Dimodifikasi
Seluruh bagian yang perlu pelumas
Disamping untuk mengangkut dilumasi, saringan udara dicek dan
sarana produksi dapat pula digunakan dibersihkan sesuai petunjuk. Kondisi ban
untuk mengangkut hasil produksi dan tekanan ban dicek untuk keamanan,
peternakan. Kedua sarana angkut batasan beban maksimum yang
tersebut dapat dipergunakan untuk ditetapkan pimpinan perusahaan harus
mengangkut baik di dalam lingkungan ditaati dan lain-lain.
farm maupun di luar lingkungan farm
bahkan sampai keluar kota. Setelah sarana angkut farm tersebut
dicek dengan teliti sebelum digunakan,
Sedangkan jenis sarana angkut maka barulah alat atau sarana angkut
berupa traktor biasanya dipergunakan tersebut dioperasikan. Agar pada saat
untuk mengangkut sarana produksi mengoperasikan alat atau sarana angkut
baik pakan hijauan maupun pakan tersebut berjalan dengan aman, maka
kosentrat hanya disekitar farm saja. pada saat mengoperasikan harus
Agar supaya sarana angkut farm dapat mematuhi aturan-aturan yang ada,
dipergunakan secara optimal tanpa misalnya: pada saat menjalankan
adanya gangguan atau kerusakan pada kendaraan atau sarana angkut
saat dipergunakan, maka sarana angkut kecepatan jalannya tidak berlebihan,
tersebut perlu dicek sebelum digunakan. muatan tidak berlebihan, membersihkan
setelah dipergunakan dan menyimpan
Adapun bagian-bagian yang dicek atau memarkir ditempat yang aman.
misalnya: sistem pendingin, oli mesin, Dan yang tidak kalah penting memperbaiki
gear box dan bahan bakar dicek dan atau melaporkan kepada petugas
diisi untuk menjamin kualitas. maintenen apabila ada
kerusakankerusakan setelah atau pada
saat dipergunakan untuk mengangkut.
Contoh alat-alat pengangkutan tertera
pada Gambar 95.
267
11.1 Mengoperasikan Traktor Farm syaratsyarat mengoperasikan traktor baik
itu didalam maupun diluar farm. Adapun
Seperti telah dijelaskan diatas syarat atau ketentuan tersebut misalnya:
harus dicek terlebih dahulu satu Mengontrol semua komponen-
persatu, selain dicek dengan teliti komponen traktor baik itu sistem
traktor harus di identifikasi bahaya pendingin, oli mesin, gear box dan bahan
mekanik yang berkaitan dengan bakar dicek dan diisi untuk menjamin
keamanan pekerja, keamanan alat kualitas, ban, rem atau kopling dan lain-
traktor tersebut, keamanan lingkungan lain.
atau dampak yang terjadi akibat
penggunaan alat traktor tersebut atau Setelah kegiatan selesai traktor dicuci
sering diistilahkan dengan resiko atau dan disimpan atau diparkir ditempat yang
bahaya lingkungan yang ditimbulkan. aman, baik dari reksiko pencurian atau
aman dari kena panas serta air hujan.
Sarana angkut farm yang berupa Yang perlu dicatat apabila terjadi
traktor dapat menyebabakan pencemaran kerusakan traktor walaupun ringan
lingkungan baik itu pencemaran tanah segera lapor kepetugas yang
maupun pencemaran air, selain itu dapat berwenang. Contoh: macam-macam
juga menyebabkan pencemaran udara. traktor tertera pada Gambar 96 dan 97.
Pencemaran tanah dan air dapat terjadi,
pada saat petani peternak melakukan Mini traktor selain dipergunakan untuk
pengolahan lahan untuk tanaman mengolah lahan padang rumput dan
hijauan pakan ternak. Dimana pada dipergunakan pula untuk mengangkut
saat melakukan pengolahan lahan pakan ternak baik itu pakan konsentrat
tersebut, ada sebagian oli atau bahan maupun hijauan.
bakar yang tumpah di lahan sehingga
menyebabkan pencemaran. Pencemaran
udara akan terjadi apabila kondisi
lingkungan dimana alat digunakan kondisi
gersang tidak ada tanaman atau
pepohonan, sehingga tidak ada filter
udara yang akhirnya terjadi pencemaran
udara.

Terlebih-lebih alat traktor tersebut


tidak dirawat dengan baik terutama Gambar 96. Hand Traktor setelah
minyak mesin, karborator atau bahan Digunakan untuk Mengolahan Lahan
bakar yang digunakan tidak murni lagi Padang Rumput
alias dicampur.
Pada saat mengoperasikan traktor
harus mematuhi ketentuan-ketentuan atau

268
12. Mengukur suhu dan kelembaban
ruangan

Suhu dan kelembaban ruangan perlu


diatur sedemikian rupa sehingga ruangan
tersebut, sesuai dengan keperluan untuk
penyimpanan. Baik itu untuk menyimpan
bahan-bahan pakan ternak, maupun alat
dan mesin-mesin yang ada di industri
peternakan tersebut. Apabila suhu dan
Gambar 97. Mini Traktor kelembaban ruangan tersebut sesuai
dengan standar untuk penyimpanan,
11.2 Menjalankan Kendaraan maka alat dan mesin serta bahan-bahan
Operasional Farm Sesuai pakan yang disimpan akan awet dan tahan
Kebutuhan Perusahaan lama.

Seperti apa yang telah dibahas Oleh karena itu suhu dan
diatas, bahwa kendaraan yang kelembaban ruangan perlu dikontrol
dipergukan di farm ada beberapa atau dicek dan disesuaikan dengan
macam jenis. Dari beberapa macam bahan atau alat dan mesin yang akan
jenis tersebut mempunyai karakteristik disimpan. Sebaiknya di masing-masing
dan mempunyai fungsi yang berbeda ruangan penyimpanan perlu dilengkapi
pula. Tergantung dari spesifikasi alat pengukur suhu dan kelembaban.
kendaraan tersebut.
13. Timbangan
Didalam menjalankan kendaraan
operasional di farm tergantung dari jenis Timbangan merupakan sarana
kegiatan atau kebutuhannya. Misalnya pendukung kandang, timbangan ini
mengangkut sapi, kerbau, pakan hijauan sangat diperlukan bagi peternak yang
atau konsentrat dapat mengunakan truk. mempunyai usaha bersklala besar.
Bagi peternak yang mempunyai usaha
Apabila megolah lahan untuk hijauan, berskala kecil atau merupakan usaha
mengangkut pakan, sarana produksi yang sambilan timbangan kadang-kadang
berada didalam farm bisa menggunakan tidak begitu diperlukan. Timbangan yang
hand traktor atau mini traktor. Sedangkan dipergunakan dalam usaha peternakan
apabila perusahaan ada kegiatan khususnya ternak ruminansia ada
memasarkan hasil ternak dapat beberapa macam, misalnya ada
menggunakan kendaraan roda dua atau timbangan yang berbentuk digital dan
mini bus yang ada atau menggunakan ada pula timbangan manual. Contoh
kendaraan umum disesuaikan dengan timbangan sapi digital tertera
keperluan.
269
pada Gambar 98, sedang gambar lain sebagainya. Dari masing-masing alat
timbangan manual tertera pada Gambar angkut mempunyai fungsi sesuai
99. dengan spesifikasinya. Traktor
biasanya digunakan untuk mengangkut
Timbangan dipergunakan untuk pakan dari gudang pakan ke kandang,
menimbang, baik itu bobot ternak, atau dapat juga untuk mengangkut
jumlah pakan konsentrat atau pakan hijauan pakan dari lahan hijauan ke
hijauan. Dibawah ini adalah salah satu kandang dan lain sebagainya. Contoh
contoh timbangan digital untuk gambar hand traktor tertera pada
menimbang ternak ruminansia besar Gambar 100. sedang untuk
(sapi dan kerbau). pengangkutan dari luar farm
menggunakan mobil. Contoh mobil
14. Alat Pengangkut untuk mengangkut jerami tertera pada
Gambar 101.
Alat pengangkut yang diperlukan
didalam usaha peternakan ruminansia
diantaranya: truk, pick up, mini
traktor, hand traktor, kereta dorong dan

Gambar. 98 Timbangan Digital


untuk Ternak Besar

Gambar. 99 Timbangan Manual


270
Gambar 100. Traktor Gambar. 101 Kendaraan Pengangkut
Jerami
15. Alat-alat Kebersihan jarak antar tiang dan lain-lain.

Ada beberapa macam alat


kebersihan yang dipergunakan untuk
membersihkan kandang antara lain:
cangkul, sekop, garpu, kereta dorong,
sabit, sapu, sikat, ember dan lain
sebagainya. Cangkul, sekop, garpu,
sapu dan kereta dorong dapat
dipergunakan untuk membersihkan
kotoran ternak untuk dikumpulkan di
tempat penampungan kotoran (tempat
pembutan kompos).
Sedangkan alat yang berupa sabit
dapat dipergunakan untuk membabat,
mengarit rumput disekitar kandang, agar
supaya lokasi kandang bebas dari
hama dan penyakit. Contoh alat Gambar. 102 Alat untuk Membersihkan
kebersihan tertera pada Gambar 102. Kandang

16. Aplikasi konsep


1. Lakukan pengukuran kandang
yang meliputi: tinggi kandang,
lebar kandang, kemiringan lantai
kandang, tinggi/ lembar tempat
pakan dan tempat minum, lebar
saluran pembuangan air, lebar
bayangan atap, tinggi dinding,
271
2. Hitunglah kapasitas kandang yang 2. Beberapa aspek yang perlu
ada di sekitar sekolah siswa. diperhatikan didalam membangun
3. Analilis keadaan tempat pakan dan kandang ternak antara lain:
tempat minum dimasingmasing a. Aspek ekonomi, aspek sosial dan
kandang aspek teknis
4. Analis fasilitas dan sarana kandang b. Aspek budaya, aspek sosial dan
yang ada, jarak kandang dengan aspek keuangan
lingkungan perumahan penduduk c. Aspek ternak, aspek amdal dan
5. Diskusikan hasil pengamatan dengan aspek tujuan usaha
temanmu. d. Aspek sosial budaya, aspek amdal
dan aspek lingkungan.
17. Pemecahan Masalah 3. Model atau tipe kandang yang akan
Pak Parjo mempunyai usaha dibangun dipengaruhi oleh beberapa
penggemukan sapi, proses penggemukan hal diantaranya:
yang dilakukan selama 6 bulan, kandang a. iklim, kelembaban dan cuaca
yang dibuat untuk ternak sapinya b. iklim, curah hujan dan sinar
dibelakang rumah dan dibawah pohon matahari
yang rindang, kandang jarang dibersihkan, c. iklim, tujuan produksi, umur
sehingga kotor untuk mengatasinya ternak, jenis ternak dan
kandang hanya diberi alas sisa pakan keadaan ekonomi peternak
yang berupa rumput atau jerami. Pada d. iklim, cuaca, arah angin, umur
saat itu ternak sapi pak Parjo sakit dan ternak, dan jenis ternak serta
pertambahan berat badannya menurun. keadaan ekonomi peternak.
Kira-kira ternak sapi pak Parjo sakit apa
4. Kandang ternak yang akan
dan bagaimana cara mengatasi masalah
dibangun agar memenuhi persyaratan
tersebut !
kesehatan, maka perlu memperhati-
18. Pengayaan kan beberapa hal diantaranya :
a. Letak kandang, ventilasi udara,
Pilihlah salah satu j a w aban yang
kelembaban dan sinar matahar
paling tepat.
b. Letak kandang, ventilasi udara,
sinar matahari, kelembaban,
1. Manfaat kandang bagi ternak adalah
hujan dan keadaan angin
sebagai berikut, kecuali:
c. Kelembaban, curah hujan,
a. Memberi rasa aman dan nyaman
keadaan angin dan cuaca
bagi ternak yang tinggal
d. Sinar matahari, kelembaban,
didalamnya
hujan dan keadaan angin
b. Tempat untuk istirahat setelah
melakukan aktifitas seharihari
5. Lokasi kandang ternak agar
c. Memberikan kehangatan diwaktu
memberi kemudahan didalam
malam hari
manajemen pengelolaannya, maka
d. Memudahkan peternak dalam
kandang sebaiknya dibangun dengan
melakukan pengawasan.
272
memperhatikan beberapa hal peternak lebih efisien tenaga
diantaranya: b. Memudahkan peternak dalam
a. Transportasinya mudah, dekat melakukan pengawasan atau
sumber pakan, dan dekat pengontrolan, peternak lebih
sumber air efisien tenaga kerja, dan dengan
b. Peternak lebih efisien tenaga adanya kandang ternak tidak
kerja,dengan adanya kandang merusak tanaman orang/tanaman
ternak tidak merusak tanaman disekitarnya. Rasa aman dan
orang dan memberi rasa aman nyaman bagi peternak dan
dan nyaman bagi peternak memudahkan peternak dalam
c. Dengan adanya kandang ternak melakukan pengawasan
tidak merusak tanaman orang, 7. Iklim yang ada di suatu daerah
memberi atau wilayah sangat menentukan di
d. Transportasinya mudah, dekat dalam membangun kandang ternak,
sumber pakan, dekat sumber yang termasuk unsur iklim
air, dan jauh dari keramaian diantaranya :
e. Transportasinya mudah, dekat a. Curah hujan, angin, kelembaban
sumber pakan, dekat sumber dan cuaca
air, bebas dari air yang b. Curah hujan, angin, kelembaban
menggenang dan jauh dari dan cuaca
keramaian c. Curah hujan, cuaca dan
f. Dekat sumber pakan, dekat sinar matahari
sumber air, dan jauh dari d. Curah hujan, kelembaban udara,
keramaian serta kontruksinya radiasi sinar matahari,
baik kecepatan dan arah angin
8. Kunci jawaban
6. Sedangkan manfaat kandang bagi
peternak antara lain : 1. d
a. Memudahkan peternak dalam 2. a
melakukan pengawasan, 3. c
4. b
memberi rasa aman dan
5. c
nyaman bagi ternak, 6. b
memudahkan peternak 7. d
melakukan pengontrolan dan

273
274
BAB 7

MERAWAT KESEHATAN TERNAK

Sakit merupakan perubahan phisiologis keadaan normal atau mengalami suatu


pada individu yang merupakan akibat dari perubahan fisiologis, yang merupakan
penyebab penyakit (kausal). Dalam kegiatan akibat dari penyebab penyakit (kausal).
Penentuan bahwa suatu ternak dalam
agribisnis di bidang peternakan, penyakit
keadaan sakit atau tidak dapat diketahui
merupakan hambatan utama dalam usaha melalui pemeriksaan dengan alat indera
meningkatkan produksi ternak. Oleh karena baik secara langsung ataupun dengan
itu pengendalian yang berupa pencegahan bantuan suatu alat tertentu. Menurut
atau pengobatan perlu dilakukan secara baik Syamsudin (1991), bahwa apabila
dan efisien. keadaan atau status dari tubuh dan
alatalat tubuh hewan mengalami perubahan
dan kelainan, maka akan mengakibatkan
Pencegahan penyakit dilakukan untuk gangguan fungsi fatal dari tubuh atau alat
menghindari agar ternak tidak terserang tubuh tersebut yang akan berakibat adanya
penyakit. Sedangkan pengobatan terhadap suatu kelainan atau penyimpangan.
Penampakan atau penyimpangan ini disebut
suatu penyakit dilakukan apabila ternak sapi
gejala sakit.
sudah terserang penyakit. Telah diketahui
bersama bahwa pencegahan lebih baik
1.2 Gejala Penyakit
daripada pengobatan. Hal ini karena dengan
pengobatan biaya produksi menjadi lebih
Suatu penyakit dapat di identifikasi
besar daripada biaya untuk pencegahan.
jenisnya apabila diketahui rangkaian gejalanya
Ternak yang terserang penyakit harga
dan perubahan cairan tubuh atau cairan sel.
jualnya juga menjadi lebih murah dari ternak
Untuk dapat mengetahui ternak dalam
yang sehat, bahkan mungkin bisa tidak laku
keadaan sehat atau sakit, terlebih dahulu
di pasar.
harus diketahui ciri-ciri atau penampilan secara
umum ternak yang sehat maupun gejala-gejala
1. Diagnose dan Gejala Ternak Sakit
ternak yang sakit. Gejala sakit yang
ditemukan pada ternak yang masih hidup
1.1 Pengertian Sakit disebut gejala klinis.

Suatu ternak atau individu dikatakan


dalam keadaan sakit apabila organ tubuh
atau fungsinya mengalami kelainan dari

275
Gejala klinis dibedakan menjadi dua tidak ada atau kurangnya nafsu makan.
macam yaitu gejala klinis yang bersifat Hampir seluruh gejala sakit pada semua
umum dan gejala klinis yang bersifat khusus. jenis penyakit akan ditandai oleh
kurang adanya nafsu makan. Hal ini
1.2.1 Gejala Klinis Khusus disebabkan karena pengaruh kondisi
tubuh yang tidak normal atau tidak
Gejala klinis khusus timbul sebagai nyaman.
reaksi dari kelainan suatu sistem organ Depresi
tubuh ternak. Setiap kelainan dari sistim Tanda-tanda umum pada ternak yang
organ tubuh akan menunjukkan gejala sedang sakit biasanya sangat
yang yang khas. Secara mudah dapat berhubungan dengan tingkah laku dan
dikatakan bahwa kelainan yang terjadi dari kondisi umum tubuh ternak.
sistem organ pencernakan akan
menunjukkan gejala yang berbeda dengan 1.2.1.1 Pengamatan
gejala yang timbul akibat kelainan dari sistem
organ pernafasan, organ peredaran darah, Pengamatan terhadap sikap dan kondisi
organ reproduksi dan lainnya. Dengan umum merupakan pemeriksaan awal untuk
mengamati gejala-gejala khusus yang memastikan gejala-gejala yang berhubungan
timbul maka pemeriksaan lebih lanjut dapat dengan penyakit. Biasanya ternak yang sakit
lebih diarahkan. mempunyai kelainan sikap seperti pada saat
ternak berdiri, duduk, berbaring dan
Banyak perubahan-perubahan secara berjalan. Sikap ternak ditentukan pula oleh
phisiologis yang dapat diamati diantaranya: temperamen ternak tsb. Kondisi yang tidak
perubahan suhu tubuh. Setiap ternak normal seperti sikap kelainan kaki yang
mempunyai suhu tubuh normal yang berbentuk O, berbentuk X, kaki sempit ke
tidak sama dan suhu tubuh tersebut bawah, dan lain-lain.
pada umumnya akan banyak
mengalami perubahan apabila individu 1.2.1.2 Nafsu Makan
tersebut dalam keadaan sakit, terutama
akan terjadi kenaikan suhu tubuhnya. Nafsu makan merupakan salah satu
peradangan. Peradangan terjadi karena naluri ternak untuk mempertahankan hidupnya.
adanya infeksi dalam tubuhnya. Adanya Pada ternak yang sehat maka nafsu makan
peradangan dalam tubuh ternak, pada umumnya normal, sehingga
biasanya ditandai dengan adanya
kesakitan (rasa sakit), panas,
kemerahan, kebengkakan.

276
apabila ada ternak yang nafsu makannya 1.2.1.5 Keadaan Moncong
kurang maka kemungkinan diduga adanya
gangguan-gangguan pada pencernaan Moncong atau cungur ternak yang
atau organ lainnya. Kelainan nafsu makan sehat adalah selalu basah, sehingga
yang disebabkan oleh gangguan fisiologis ini apabila dilakukan pemeriksaan moncong
biasanya bersifat sementara dan nafsu nampak kering maka ada kemungkinan
makannya akan normal kembali apabila ternak menderita demam. Perhatikan pula
faktor-faktor penyebabnya dapat diatasi. lubang hidung bila ada leleran hidung dan bau
yang tidak wajar. Apabila ada perdarahan
1.2.1.3 Keadaan Kulit maka perlu diteliti keadaan selaput lendir
hidung. Apabila cuping hidung tampak
Keadaan kulit ternak perlu mendapat kembang kempis, maka dapat diduga ternak
perhatian pada waktu pemeriksaan menderita sesak napas.
kesehatan karena keadaan kulit
memperlihatkan status kesehatan dari ternak 1.2.1.6 Suhu Badan
tersebut. Pemeriksaan kulit secara fisik
dilakukan melalui inspeksi dan palpasi atau Ternak termasuk homoiterm yaitu hewan
pun dilanjutkan melalui pemeriksaan yang berdarah panas. Suhu badan hewan
laboratorium. tersebut tidak bergantung kepada suhu
lingkungannya. Ternak yang sehat suhu
1.2.1.4 Keadaan Bulu badannya normal dan tidak dipengaruhi
oleh suhu sekitarnya
Ternak yang sehat keadaan bulunya
normal yaitu tampak mengkilat, lemas dan 1.2.1.7 Kenaikan Suhu Badan
tidak rontok. Kelainan keadaan bulu dapat
berupa kerontokan, bulu tampak suram, Kenaikan suhu badan lebih dari suhu
kering, kasar dan berdiri. Bulu yang rontok normal disebut demam. Demam yang
kebanyakan berkaitan dengan disebabkan adanya infeksi bakteri, virus, jamur
penyakit-penyakit seperti eksim, dan protozoa disebut demam patologis.
skabies, dermatitis, jamur, kutu, caplak dan Gejala-gejala klinis demam adalah menggigil,
lainnya. Keadaan bulu atau rambut ada kenaikan denyut nadi, ada kenaikan angka
berkaitan dengan ternak yang diperiksa, pernafasan, lesu, suhu badan bagian luar
perawatan, dan sistem perkandangannya. tidak teratur, kotoran atau tinja yang mengeras
dan urine mengental.

277
1.2.1.8 Denyut Nadi guan pencernakan. Pada feses dapat juga
dibuktikan adanya investasi parasit dalam.
Pemeriksaan denyut nadi (pulsus) Oleh karena itu pemeriksaan untuk feses
dilakukan dengan cara palpasi pada arteria perlu dilakukan, terutama jika ternak
atau nadi. Pada masing-masing ternak, menunjukkan gejala-gejala atau keadaan feses
frekuensi denyut nadi dapat ditentukan yang mencurigakan. Bentuk fisik kotoran
dengan memeriksa beberapa arteria. yang tidak normal dapat berupa mencret
Kenaikan frekuensi denyut nadi menunjukkan atau diare. Nilai Normal Jumlah Tinja tertera
adanya gangguan fungsi jantung, paruparu, pada Tabel 34.
hewan demam, anemia dan terjadi pada
hewan-hewan yang sedang merasa kesakitan 1.2.1.12 Urine
atau dalam keadaan tenang.
Pemeriksaan fisik urine meliputi jumlah
1.2.1.9 Frekuensi Pernafasan urine per hari, warna, bau, berat jenis dan
sedimen. Warna urine yang normal
Pernafasan adalah proses pengambilan berwarna kuning muda hingga kuning
oksigen dari udara dan mengeluarkan kecoklatan. Urine yang normal berbau
karbon dioksida dari jaringan-jaringan tubuh amoniak. Nilai Normal Frekuensi Urininasi dan
lewat paru-paru. Pada waktu pemeriksaan Jumlah Urine tertera pada Tabel 35.
pernafasan perlu diperhatikan frekuensi
pernafasan. 1.2.1.13 Vulva

1.2.1.10 Pemeriksaan Mata Pemeriksaan vulva dilakukan secara


inspeksi yaitu dengan memperhatikan labia
Pemeriksaan Mata dilakukan dengan vulva dan cairan yang keluar.
cara melihat bola mata, bulu mata dan
kelopak mata. Pada ternak yang keadaan 1.2.1.14 Keadaan Air Susu
matanya memperlihatkan kelainan maka
perlu diperiksa kemampuan melihatnya Pemeriksaan fisik pada ambing
yaitu dengan cara menggerakkan tangan di dilakukan secara inspeksi yaitu dengan
depan matanya atau dengan cara mengamati cara memperhatikan perubahan-perubahan
refleks dari pupil mata. yang terjadi pada kulit dan puting.
Kelainan yang mungkin terjadi dapat diamati
1.2.1.11 Feses/Kotoran dengan memperhatikan warna, bau, dan lendir
atau gumpalan yang terdapat dalam air
Keadaan feses yang tidak normal ada susu. Keadaan fisik air susu perlu dicurigai
hubungannya dengan penyakit dan gang- apabila menampakkan ge-

278
jala-gejala seperti air susu menjadi kuning Beberapa hal yang dilakukan dalam
kemerah-merahan berbau tidak segar. Atau pemeriksaan klinis diantaranya:
terasa asin dan terlihat gumpalangumpalan
yang halus. Air susu yang berlendir atau 1.3.1 Menelusuri Riwayat Penyakit
mengandung darah dan nanah atau air susu
yang terasa asam dapat dijumpai bila ambing Catatan kejadian yang telah berlangsung
menderita mastitis. sebelum si ternak mendapat pemeriksaan
dari dokter hewan merupakan hal yang
1.3 Pemeriksaan Klinis sangat penting dalam menentukan
diagnosis. Riwayat penyakit merupakan
Mendiagnose suatu penyakit perlu hasil tangkapan indera dan kadang-kadang
juga dilakukan pemeriksaan secara klinis, kalau pemeriksaan ini dilakukan oleh seorang
yaitu dengan jalan menelusuri atas riwayat awam beresiko menyesatkan. Pada
kejadian penyakit dan pemeriksaan secara penelusuran riwayat penyakit, harus juga
fisik bagi penderita. Namun gangguan- ditelusuri mengenai penyakit yang
gangguan klinis pada ternak tidak dikenal terdahulu, tipe kandangnya, pakannya, air dan
batasan-batasannya sehingga diagnosispun sebagainya. Demikian juga riwayat tentang
tidak selalu dapat ditentukan. Oleh sebab vaksinasi dan pengobatan yang telah
itu ahli klinis harus dapat menentukan diberikan. Pertanyaanpertanyaan ini harus
masalahnya setuntas mungkin dan memulai disusun secara kronologis agar parogenesis
dengan melakukan pengobatan atau dari penyakit yang diperiksa dapat
pencegahan sebelum diagnosis dapat diusahakan untuk dipelajari. Informasi yang
ditentukan. perlu dicatat dan dilaporkan adalah:
kondisi ternak atau status tiap
Pemeriksaan klinis sering mendapatkan kelompok
bahwa gambaran klinis suatu penyakit kejadian kematian
sulit untuk dikenali. Hal ini bisa tanggal waktu pemberian vaksin
disebabkan keadaan secara umum yang
tidak baik atau sulit ditentukan, 1.3.2 Pemeriksaan Umum
pertumbuhan badan yang jelek atau
menurun berat badannya. Pada keadaan Pemeriksaan umum merupakan
demikian penentuan diagnose secara pasti pemeriksaan terhadap keadaan lingkungan
hanya mungkin setelah dilakukan uji yang meliputi tingkat sanitasi lingkungan,
laboratorium secara tuntas. konsistensi tinja dan urine dalam kandang,

279
tingkat pencemaran dan kualitas pakan dan air, serta pendengaran. Palpasi dan inspeksi
pemeriksaan terhadap tanaman beracun visual ini digunakan untuk:
maupun bahan kimia yang mencurigakan, serta a. mengenal kelainan-kelainan kecil atas
kelakuan hewan baik dalam keadaan berdiri susunan anatomi
maupun tiduran, seperti: b. menilai kepekaan terhadap rasa sakit
a. adanya kelainan dalam mastikasi yaitu c. tanda peradangan dan tumor
cara mengunyah makanan; d. kelainan konsistensi seperti busung
b. prehensi (mengambil makanan) atau e. pengapuran yang patologik
kemampuan lidah dan bibir untuk hal
tersebut. Pemeriksaan secara penciuman dapat
dilakukan untuk penderita yang mengalami
Pemeriksaan umum hewan sakit radang dengan nekrosis jaringan di dalam
dimulai dari suatu jarak yang tidak mulut atau saluran pernafasan yang biasanya
mengganggu ketenangan dan sikap disertai dengan bau pernafasan yang busuk.
penderita. Oleh sebab itu pemeriksaan umum Pemeriksaan dengan cara mendengar,
dilaksanakan dari jarak agak jauh dan misalnya digunakan untuk menentukan
dilakukan dari berbagai arah yaitu depan, diagnosis secara pasti terhadap lokasi
belakang dan kedua sisi hewan. jaringan yang berisi gas didalam perut. Caranya
dengan menggunakan stetoskop.

1.3.3 Pemeriksaan Fisik Pada umumnya ternak yang sehat


mempunyai nilai normal parameter faali
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan yang terdapat pada Tabel 36.
cara palpasi, inspeksi visual dan penciuman

Tabel 34. Nilai Normal Jumlah Tinja

Tinja
Species Ternak Jumlah
Frek. (kali)
(kg/hr)
Kuda 8-10 10-15
Sapi 12-18 45
Domba - 1-2
Kambing - 1-2
Babi - 0,5-1,5
Sumber: Subronto (2003)

280
Tabel 35. Nilai Frekuensi Urinasi dan Jumlah Urine

Kebutuhan Urinasi
Species Ternak Air.Minum Jumlah
(l/hr) Frek. (kali)
(liter/hr)
Kuda 10-30 5-6 3-10
Sapi 30-50 5-6 6-25
Domba 1-2 1-3 0,5-2
Kambing 1-2 1-3 0,5-2
Babi 1-2 1-3 2-6
Sumber: Subronto (2003)

Tabel 35. Nilai Frekuensi Urinasi dan Jumlah Urine

Nilai Normal Suhu Kritis


Species Hewan
(0C) (0C)
Kuda 37,5-38,0 38,5
Anak kuda 37,5-38,5 39,0
Sapi 37,9-39,0 39,8
Sapi muda 38,1-39,5 40,1
Pedet 38,3-40,0 40,7
Kerbau 37,6-40,0 -
Domba 38,0-40,0 40,0
Kambing 37,6-40,0 41,0
Babi 38,0-39,5 40,0
Kelinci 38,5-39,3 39,5
Ayam 40,0-42,5 43
Sumber: Subronto (2003)

281
1.3.4 Pemeriksaan Bagian-Bagian atau Cara palpasi ini digunakan untuk menilai
Wilayah Tubuh kepekaan terhadap rasa sakit, proses
peradangan, tumor, oedema dan emfisema.
Pada ternak besar pemeriksaan akan
lebih mudah apabila didasarkan pada 1.3.5.3 Perkusi
wilayah-wilayah tubuh misalnya wilayah
kepala dan leher, dada dan perut sebelah kiri, Perkusi yaitu memeriksa lebar daerah
wilayah belakang, dan wilayah dada dan paru-paru dengan cara mengetuk-ngetuk
perut perut sebelah kanan. Pada atau memukul-mukul dengan
pemeriksaan terhadap semua wilayah, maka mempergunakan alat yang terdiri atas
kulit dan bulu perlu diperiksa terhadap perkusi hamer dan pleksimeter yang dipukul
adanya lesi dan parasit luar. Kulit yang dan diletakkan langsung pada kulit.
longgar pada saat mencubit kulit leher,
mewujudkan nilai tingkat hidrasi yang 1.3.5.4 Auskultasi
meningkat dari tubuh.
Auskultasi yaitu memeriksa jantung
1.3.5 Penentuan Gejala Ternak Sakit dan paru-paru dengan cara mendengarkan
suaranya. Alat yang digunakan adalah
Penentuan gejala penyakit perlu periksaan stetoskop.
secara teliti dan sistematik. Pemeriksaan ini
dimulai dari: 1.3.5.5 Pemeriksaan Bau

1.3.5.1 Inspeksi Melakukan pemeriksaan adanya


baubauan yang bermacam-macam yang
Inspeksi dilakukan dengan cara melihat, menunjukkan adanya kelainan.
mengamati dan memeriksa semua
permukaan tubuh mulai dari lubang 1.3.5.6 Penentuan Denyut Nadi
hidung, telinga, lesi pada kulit, anus dan
semua bagian tubuh secara seksama. Melakukan perhitungan denyut nadi
Inspeksi ini dapat dibantu dengan dengan cara memegang pembuluh nadi dan
menggunakan alat-alat seperti stetoskop, menghitung detak nadi dalam satuan waktu
vaginoskop atau dengan menggunakan alat Frekuensi Pernafasan, Pulsus dan Gerakan
Rontgen. Rumen tertera pada Tabel 37.

1.3.5.2 Palpasi

Palpasi adalah memeriksa dengan


cara meraba semua permukaan tubuh.

282
Tabel 37. Frekuensi Pernafasan, Pulsus dan Gerakan Rumen

Frekuensi
Jenis Ternak Pernafasan Pulsus Gerakan rumen
(kali/mt) (kali/menit) (kali/5 mt)
Kuda 8-16 28-40 -
Sapi 10-30 40-80 5-8
Pedet - 88-110 -
Domba/Kambing 12-20 70-90 6-12
Babi 10-20 60-80 7-14
Sumber: Subronto (2003)

1.3.5.7 Pengambilan Contoh perkembangbiakan terlebih


dahulu.
Mengadakan punctie yaitu membuat f. Penyuntikan hewan percobaan
tusukan pada bagian badan yang sakit g. Haemotologik. Pemeriksaan yang
untuk mendapatkan cairan-cairan dengan dilakukan dengan cara mengamati sel
menggunakan trokar atau kanul. darah
h. Serologik. Pemeriksaan yang dilakukan
1.3.5.8 Pemeriksaan Laboratorium dengan cara mengamati serum atau
cairan darah.
Pemeriksaan laboratorium ini dilakukan
secara: Secara umum, ternak yang sakit
a. fisik: bau, rasa dan warna mempunyai gejala-gejala umum seperti
b. kemia: yaitu pemeriksaan secara biokimia berikut ini:
seperti mengukur gula darah, ureum a. tidak ada atau kurangnya nafsu makan
dalam darah, protein dalam urine dan b. depresi
lain-lain c. lesu
c. Histopatologik: Pemeriksaan seperti d. mata tidak bersinar
perubahan patologi, anatomis, kelainan e. kulit pucat
jaringan dan lain-lain f. bulu kusut/kusam atau tidak mengkilat
d. Mikroskopis: Pemeriksaan yang g. perubahan suhu tubuh
dilakukan dengan menggunakan h. kadang-kadang disertai dengan
mikroskop peradangan
e. Pembiakan:
Pemeriksaan dilakukan dengan cara
membiakkan atau dengan melakukan

283
Ciri-ciri umum ternak/hewan yang sehat semakin bertambah dari waktu ke waktu.
adalah: Penyakit yang demikian ini perlu diwaspadai
a. keadaan badannya cukup berisi (tidak dan dikontrol agar tidak menyebar. Beberapa
kurus) jenis penyakit tersebut adalah:
b. bulu mengkilat (tidak kusam) dan lemas
atau tidak kaku 2.1 Penyakit-penyakit Yang Menular
c. lincah, aktif, berjalan dengan langkah
yang mudah dan teratur 2.1.1 Penyakit Antrax atau Radang
d. mata bersinar, terbuka dan bersih. Limpa
Selaput lendir mata tidak pucat dan
tidak merah atau kuning Antrax disebabkan oleh bakteri Bachillus
e. kulit halus dan mengkilap anthraxis. Bakteri ini bentuknya panjang
f. nafsu makan baik, memamah biak terbungkus kapsul. Bakteri ini membentuk
dengan tenang spora sehingga ia mampu bertahan hidup
g. panas tubuh normal dalam segala cuaca dan dalam waktu
h. tidak ada tanda-tanda penyakit khusus bertahun-tahun. Bacteri ini juga bisa hidup
seperti batuk, keluarnya ingus, dalam suasana anaerob sehingga apabila
bengkak, berak encer, perut mereka terbenam kedalam lapisan tanah
kembung, kencing keruh, nampak tergenang air, dicangkul atau dibajak maka
menderita nyeri dsb. akan terangkat keatas.

2. Identifikasi Penyakit dan Cara Gejala sakit:


Pengobatannya a. suhu badan tinggi, setelah tiga hari
maka suhu akan turun menjadi dingin
Berbagai macam jenis penyakit telah b. nafsu makan hilang sama sekali
diidentifikasi dapat menyebabkan kematian c. pada awalnya sulit buang kotoran,
atau paling tidak menurunkan produksi pada kemudian menjadi diare
usaha ternak sapi potong ataupun sapi d. kadang-kadang darah keluar dari
perah. Penyakit ini ada yang dapat menular mulut, lubang hidung dan vulva
dari ternak yang satu ke ternak yang lain,
bahkan dapat menular ke manusia atau Cara pencegahan dan pengobatan
sebaliknya menular dari manusia ke ternak. penyakit:

Penyakit yang dapat menular dari Pada sapi-sapi yang masih sehat
manusia ke ternak atau sebaliknya ini disebut dilakukan vaksinasi sedangkan pada
penyakit zoonosis. Penyakit ini jumlahnya sapisapi yang sudah tertular diobati dengan
antibiotik.

284
2.1.2 Radang Paha 2.1.3 Penyakit Cacing (Haemonchiansis)

Penyebab penyakit blackleg adalah Gejala sakit :


bakteri clostridium chanvoei, clostridium a. kurus meskipun makannya banyak
septicum dan clostridium novyi. Hidupnya b. kurang darah (anemia)
anaerob. Bahkan bisa membentuk spora. c. tampak pada selaput lendir mata,
Penularan penyakit ini melalui pakan dan hidung dan mata berwarna pucat
luka. Bakteri masuk melalui luka walaupun d. lesu dan lemah
luka tersebut sangat kecil. e. perut sering kali membesar
f. bulu suram (kering dan kasar)
Gejala sakit: g. susah buang kotoran (pada permulaan
a. kematian mendadak infestasi cacing)
b. Apabila tidak sampai mati maka ternak h. penderita makin lemah karena
akan menunjukkan tanda kepincangan kekurangan cairan tubuh dan darah
pada otot kaki i. kadang-kadang berakhir pada kematian
c. lesu, kurang nafsu makan dan demam
d. Adanya lesio pada otot anggota gerak Cara pencegahan dan pengobatan
yang dapat diketahui dengan adanya penyakit.
palpasi pada bagian tas kaki.
Pencegahan:
e. Pada gejala yang serius dapat ditandai
a. menjaga selalu kebersihan (sanitasi)
dengan gejala ngorok beberapa jam
kandang dan perlengkapannya,
sebelum mati.
termasuk ternak dan lingkungannya
b. penampungan kotoran ternak memadai,
Pengobatan dengan menggunakan sehingga tidak berceceran dan tidak
antibiotik sulit dapat disembuhkan. Maka membawa kotoran tercecer.
tindakan-tindakan yang perlu diambil: c. drainase harus lancar
d. menghindari penggembalaan lapangan
a. memindahkan ternak dari padang yang tergenang air
rumput ke kandang e. pemberian obat cacing secara berkala.
b. melakukan vaksinasi yang berisi
vaksin bacteri clostridium chanvoei, Pengobatan :
clostridium septicum dan clostridium
novyi
a. serbuk pinang sebanyak 50-70 gram
untuk sapi dewasa atau 20-30 gram
untuk anak sapi diatas umur 3 bulan.

285
cara membuatnya: buah pinang diiris lalu mempunyai 7 tipe yaitu tipe-tipe A,O,C,
dijemur, bila sudah kering ditumbuk Asia 1 dan SAT 1,2 dan 3, dan telah
kemudian diayak dan ditimbang diketahui banyak subtipe yang
sebanyak dosis diatas. pengenalannya semula didasarkan pada
cara pemberiannya: Pinang ditumbuk dan perbedaan kelakuan sub tipe-sub tipe.Gejala
dibuat serbuk. Serbuk pinang tersebut sakit :
kemudian dicampur dengan air dengan
secukupnya sehingga dapat dikepal- demam, sangat menular
kepal, lalu dimasukkan melalui oral ke sapi penderita akan berdiri tanpa banyak
mulut sapi yang menderita cacingan. gerakan
mulut penuh dengan lepuh-lepuh
Obat-obatan salivasi meningkat, terbentuk busa
obat buatan pabrik farmasi dalam disekitar bibir dan saliva meleler
dan luar negeri antara lain: Concurat, menggantung (hiper salivasi)
neguvon, Do venix, Valbazen dan lepuh dapat dilihat pada permukaan
sebagainya. bibir sebelah dalam, gusi, lidah bagian
aturan pakai masing-masing obat samping dan belakang
tercantum pada label obat tersebut.
Contoh Lepuh-lepuh yang Sudah Pecah
2.1.4 Penyakit Mulut dan Kuku yang Terdapat pada Kaki Sapi tertera pada
Gambar 103.
Penyakit mulut dan kuku (PMK)
disebabkan oleh picorna virus. Virus PMK

Gambar 103. Lepuh-lepuh yang Sudah Pecah yang Terdapat pada Kaki Sapi

286
Cara pencegahan dan pengobatan f. pembengkaan vulva, pengelupasan
penyakit: kulit ambing, pada daerah ketiak dan
selangkangan
Tidak ada pengobatan khusus yang
dianjurkan. Pengobatan terhadap komplikasi Tidak ada cara pengobatan yang khusus
sekunder yang perlu dilakukan. untuk penyakit ingusan. Pencegahan
melalui vaksin untuk penyakit ingusan juga
Pengendalian terhadap penyakit belum tersedia.
dilakukan dengan pelaksanaan
peraturanperaturan yang berlaku dan 2.1.6 Penyakit Jembrana
vaksinasi tergantung pada keadaan
setempat. Secara histologik lesi dasar yang
diketemukan berupa vasculitis dengan
pada keadaan ekstrim pemberantasan inviltrasi perifaskuler maupun hemoragik.
dilakukan dengan pemotongan terhadap
semua hewan yang tertular dan yang Pemeriksaan patologi menunjukkan
berkontak dengan penderita/ternak yang partikel-partikel virus tidak pernah
sakit. diketemukan.
tindakan karantina untuk daerah yang
tertular harus dilakukan. Gejala penyakit:
0
a. suhu badan tinggi (antara 40-42 C)
2.1.5 Penyakit Ingusan
b. lesu, hilang nafsu makan
c. pengeluaran ingus berlebihan
Penyakit ingusan disebabkan oleh d. hipersalivasi
herpes virus yang bersifat cellassociated. e. pembengkaan dan pembesaran kelenjar
Penyakit ini dapat dapat ditularkan secara limfe prekapularis
langsung dengan inokulasi daerah dari sapi f. ada juga yang mengalami pendarahan
ke sapi lainnya. Diduga virus ditularkan diselaput lendir di sekitar lubang
melalui mulut. hidung, bagian dorsal lidah dan rongga
mulut
Gejala sakit: g. gejala yang sangat menyolok adalah
a. biasanya terjadi secara tiba-tiba berkeringat darah, terutama di daerah
b. suhu badan naik/tinggi, kekakuan, panggul, punggung, perut dan
bulu yang kasar, anoreksia skrotum.
c. produksi susu terhenti, selaput lendir
h. bulu menjadi kasar, kurang mengkilat dan
hidung membengkak
berdiri.
d. pernafasannya cepat
e. diare

287
Belum ada obat atau kemoterapeutika Pada umumnya penyembuhan secara
yang dapat membunuh penyakit Jembrana. efektip tidak memungkinkan, maka
Biasanya pengobatan ditunjukan terhadap sebaiknya dilakukan pencegahan dengan
infeksi sekunder (infeksi ikutan) dengan vaksinasi.
menggunakan antibiotika.

Pengendalian menggunakan vaksin


jembrana, yang dipersiapkan dari plasma 2.1.8 Penyakit Infectious Bovine
hewan yang ditulari secara buatan. Rhinotracheitis (IBR)

Penyakit ini disebabkan oleh Bovine


Herpes-virus tipe1 yang termasuk dalam
2.1.7 Penyakit Ngorok atau keluarga Herpetoviridae. Virus ini dapat
SE (Septisemia Epizootika) diisolasi dari berbagai jaringan, juga pada
tinja atau semen beku. Virus ini juga
Penyebab penyakit SE di Asia oleh mampu menyebabkan radang ambing.
kuman P. multocida serotipe B:2 Virus ini disebarkan lewat kontak.
sedangkan di Afrika oleh kuman P.multocida
serotipe E:2 Banyak menyerang pada Gejala sakit.
kerbau, sapi, babi, kijang dan gajah. a. gejalagejala pernafasan bervariasi dari
yang ringan sampai broncho
Gejala sakit: pneumonia (terutama bila ada infeksi
a. kedunguan, salivasi serta demam yang sekunder), diikuti dengan kenaikan
mencapai 40-410C. suhu sampai 420C.
b. penderita terlihat berbaring, malas b. lesu, hipersalivasi dan adanya busung
bergerak, serta mengalami kesukaran pada konjungtiva
bernafas c. apabila sedang laktasi maka produksi air
c. busung yang meluas ke daerah leher susu turun dengan drastis atau berhenti
bagian ventral sampai ke gelambir dan sama sekali.
kedua kakinya. d. radang pada hidung, sinus,
tenggorok dan batang tenggorok
Pengobatan dapat memberikan hasil e. dengan ternak bunting dapat
apabila dilakukan sedini mungkin. menyebabkan keluron atau keguguran.
Pemberian obat sulfa dimidine dan antibiotika
berspektrum luas merupakan suatu
tindakan kuratif yang bisa dilakukan.

288
Cara pencegahan dan pengobatan Gejala sakit
penyakit: Ternak yang terserang penyakit ini
akan memperlihatkan gejala-gejala klinis
Penderita harus diisolasi dan diberikan yang bervariasi seperti:
antibiotika berspektrum luas untuk tubuh tampak kurus, lesu dan lemah
melawan kuman, penyebab dari infeksi batuk-batuk, pernafasan terganggu
sekunder. Pengobatan suportif dengan bulu kering dan suram (tidak mengkilat)
memberikan cairan elektrolit dan vitamin, kurang nafsu makan
dapat juga ditambah dengan aspirin. bila yang terkena infeksi adalah bagian
usus maka akan terjadi kolik, dan
2.1.9 Penyakit Salmonella apabila yang terkena infeksi bagian
ginjal maka urinenya berwarna merah
Penyebabnya kuman Sallmonela dengan karena mengandung darah.
berbagai species dan serotipe. Diketahui
ada 1300 serotipe yang semuanya dapat Cara pencegahan dan pengobatan
menimbulkan penyakit. penyakit:

Gejala sakit : Pengobatan bagi ternak yang sakit


terjadi kelemahan secara mendadak, tidak dilakukan karena tidak ekonomis
kenaikan suhu tubuh yang mencolok walau penyakit ini dapat menular atau
(40-420C) yang diikuti koma membahayakan baik untuk sesama ternak
adanya diare yang sifatnya cair (seperti maupun manusia (zoonosis). Pencegahan
desentri) dilakukan dengan dilakukan uji
tinja yang keluar baunya busuk tuberkulinasi secara berkala yaitu satu
kehilangan nafsu makan tahun sekali terutama di daerah-daerah
Pernafasan dangkal serta terjadi yang sering terjangkit tuberculosis.
kenaikan frekuensi pernafasan.
2.1.11 Penyakit Tetanus
2.1.10 Penyakit Tuberkulosis
Gejala sakit
Penyebabnya adalah kuman
Mycobacterium yang dibagi dalam tiga Terjadi kejang-kejang pada seluruh
tipe yaitu tipe human, bovin dan avier. anggota badan pada bagian leher, perut, urat
daging mulut dan lain-lain.

289
Cara pencegahan dan pengobatan hewan yang sakit dipisahkan dari
penyakit: hewan lain yang sehat dan perlu
Pencegahan terhadap penyakit tetanus kebersihan kandang dan sekitarnya.
dapat dilakukan dengan cara melakukan
kebersihan kandang dan sekitarnya atau 2.1.14 Bruselosis
dilakukan vaksinasi tetanus. Sedang
pengobatan terhadap penyakit jarang Penyebabnya adalah Brucella abortus.
dilakukan. Species brucella telah diketahui memiliki
9 biotipe yang semuanya dapat
2.1.12 Kolera menghasilkan penyakit yang sama. Species
brucella yang lain adalah Br. Suis dan
Gejala sakit Br.meli tensis.
Nafsu makan hilang, badan lemah
dan terhuyung-huyung, suhu badan naik Gejala sakit:
tetapi terlihat hewan seperti kedinginan.
Ternak yang menderita brucellosis
Cara pencegahan dan pengobatan pada umumnya akan menunjukkan gejala
penyakit: keguguran pada masa bunting umur 5
sampai 8 bulan. Sapi yang terinveksi akan
Penyakit kolera dapat dicegah dengan sukar menjadi bunting kembali. Pada air
cara menjaga agar makanan, air minum dan susunya mengandung kuman brucella.
kandang selalu bersih. Pada sapi jantan yang terserang penyakit ini,
gejala-gejala yang terlihat adalah terjadi
2.1.13 Penyakit Cacar peradangan didalam epidermis, testis dan
saluran kelamin jantan lainnya.
Gejala sakit
Pada telinga, leher, perut dan paha Cara pencegahan dan pengobatan
bagian dalam terdapat bintik-bintik kecil penyakit:
berwarna merah. Bintik-bintik ini
membengkak dan berisi cairan. Pengobatan sulit dilakukan dan
Bengkakbengkak yang sudah kering mempunyai resiko yang tinggi apabila
meninggalkan bekas yang berwarna coklat dilakukan maka sebagai langkah
tua. pencegahan adalah melalui perbaikan
sanitasi kandang dan lingkungannya. Upaya
Cara pencegahan dan pengobatan lain yang perlu dilakukan adalah diberi
penyakit: suntikan vaksin, yaitu untuk sapi pedaging
vaksin dilakukan pada umur 3 atau

290
10 bulan ataupun lebih, sedangkan untuk Contoh sapi mengalami keguguran
sapi perah dilakukan pada umur 3 bulan akibat dari Terserang Penyakit Bruselosis
atau 8 bulan. tertera pada Gambar 104.

Gambar 104. Sapi Mengalami Keguguran Akibat dari


Terserang Penyakit Bruselosis

2.1.15 Cacing Hati (Fascioliasis) terinfeksi tampak lesu, lemah, anoreksia,


pucat, oedema pada mukosa konjungtiva.
Pada domba yang sub- akut mengakibatkan
Penyakit ini disebabkan oleh trematoda
anemia, kelesuan dan pertumbuhan
genus Fasciola, fascioloides dan terhambat serta tidak terjadi pertambahan
Dicrocoelium. Penyakit ini menyerang berat badan.
ternak sapi, kerbau, kambing, domba dan
babi. Selain tumbuh dan berkembang di Cara pencegahan dan pengobatan
hati, dapat juga tumbuh di paru-paru, yang dapat dilakukan:
otak dan limpa
Di daerah peternakan sapi dan domba
Gejala sakit: pengendalian terhadap parasit
Fasciosis pada sapi, kerbau, domba gastrointestinal harus dilakukan secara
dan kambing dapat berlangsung akut rutin. Perlu juga dilakukan pemberantasan
maupun kronik. Pada domba yang akut pada siput misalnya dengan CuSO4.
dapat menyebabkan mati mendadak tanpa
gejala klinis sebelumnya. Pada domba yang

291
2.1.16 Cacing Gelang (Askariasis) perlu diperhatikan sebagai usaha
pencegahan terhadap penyakit ascaris:
Penyakit ini disebabkan oleh Askarisis a. pemberian makanan yang seimbang,
dengan species yang berbeda-beda seperti tinggi kualitas dan cukup kuantitasnya
Askariasis lumbricoides menyerang ternak b. kapasitas kandang perlu diperhatikan,
domba dan kambing, Askariasis suum jangan memasukkan ternak terlalu padat
menyerang ternak ternak babi, Parascaris baik dalam kandang maupun dalam
equorum menyerang kuda dan Toxacara pangonan.
canis menyerang pada sapi. c. pisahkan ternak muda dengan tenak
dewasa
Gejala sakit. d. hindari tempat yang becek.
Gejala yang tampak akibat infeksi
cacing Ascaris adalah diare, kurus, lemah, 2.1.17. Cacing Lambung (Haemonchus sp)
perut buncit, pertumbuhannya terhambat, kulit
kering dan apabila penyakitnya berat, Disebabkan oleh cacing dari sepcies
ternak akan mati karena komplikasi. Untuk Haemonchus sp dan Trichostrongylus yaitu
mengidentifikasi telur cacing, tinja ternak cacing gilik yang ukurannya kecil. Cacing
yang bersangkutan harus diperiksa secara lambung tinggal dalam lambung asam
mikroskopis. (abomasum) ternak domba, kambing ataupun
sapi. Cacing lambung sangat berbahaya,
Cara pencegahan dan pengobatan karena selain menghisap darah, daya
penyakit: berkembang-biakannya sangat tinggi.

Banyak jenis obat cacing yang banyak Gejala klinis yang tampak pada ternak
beredar dipasaran yang dapat digunakan yang terkena cacing ini adalah pada taraf
sebagai pemberantas cacing ascaris. infeksi berat maka ternak akan terserang
Piperazine adalah salah satu jenis obat yang anemia yang sangat cepat sehingga akan
cukup efektif untuk memberantas ascaris. menimbulkan kematian.
Selain itu masih banyak lagi obat-obat cacing
seperti Dichlor vos,Halaxon, Pyrantel, Ven Cara pencegahan dan pengobatan
bendazole dan Cambenda zale. penyakit:

Pencegahan penyakit ascaris adalah Pengobatan dapat dilakukan dengan


dengan cara melakukan sanitasi kandang macam-macam obat yang banyak beredar
dan kebersihan lingkungan dengan baik dan
secara periodik, terutama tempat
pembuangan kotoran. Hal-hal lain yang

292
di Indonesia. Cacing lambung dapat Sarcoptes scabei, yang dapat
menimbulkan kerugian yang cukup besar, menyerang berbagai ternak dan manusia
oleh karena itu penyakit yang berbahaya ini Psoraptes ovis yaitu yang menimbulkan
harus dihindari. Tindakan yang diambil adalah kudisan pada kambing, domba dan
memisahkan hewan yang masih muda sapi
dengan yang dewasa, sebab ternak yang C.chariopsis yaitu tungu kudis pada
muda sangat rentan terhadap infeksi parasit ternak kuda.
cacing.
Gejala sakit
2.1.18 Penyakit Perut Kembung atau penderita tampak merasa gatal, karena
Timphani selalu menggaruk, menggigit-gigit
tubuhnya dan menggesek-gesekkan
Gejala penyakit: badannya yang kudisan pada dinding
Perut terasa kembung, hewan kandang atau pepohonan sehingga
mengerang-ngerang dan mulut berbau terjadi luka
busuk. Hewan terlihat lemah, tidak mau terjadi perdarahan di kulit akibat lukaluka
berdiri dan tidak mau makan. Kadang- dari luka sering mengeluarkan cairan
kadang diserai dengan mencret. yang kemudian menggumpal
membentuk lepuh-lepuh bernanah
Cara pencegahan dan pengobatan pada penyakit yang sudah berlangsung
penyakit: lama maka kulit menjadi tebal dan
mengeras, melipat-lipat dan gundul
Pencegahan untuk mengurangi karena bulu di bagian tersebut rontok.
timbulnya penyakit kembung dengan cara:
hewan tidak dikeluarkan terlalu pagi dan Cara pencegahan dan pengobatan
jangan memberikan makanan yang penyakit:
berlebihan atau berikanlah hijauan yang
segar dan bersih. Skabies dapat diobati dengan benzoas
Pengobatannya dapat dilakukan dengan benzillicus 10% yang dioleskan pada luka. Bila
meminta pertolongan kepada dokter hewan. digunakan untuk merendam ternak
(dipping) maka konsentrasi yang digunakan
2.1.19 Penyakit Skabies 0,05%-0,06%.

Skabies disebabkan oleh tungau kudis Pencegahan scabies dilakukan dengan


yang ukurannya sangat kecil. Beberapa cara menjaga sanitasi ternak, kandang dan
spesies tungau yang dapat menyebabkan lingkungan kandang. Ternak yang sakit harus
skabies antara lain:

293
diisolasi dan jangan sampai terjadi kontak Contoh penyakit skabies pada sapi
dengan ternak yang sehat. tertera pada Gambar 105.

Sumber: Koleksi Vedca


Gambar. 105 Penyakit Skabies Pada Sapi

2.1.20 Penyakit Kudis Cara pencegahan dan pengobatan


penyakit:
Penyakit kudis disebabkan oleh kutu
sarkoptis yang bersifat parasitis. Tungau ini Pencegahan dapat dilakukan dengan
akan menembus kulit mengisap cairan limfe cara memisahkan hewan yang sakit dari
dan memakan sel-sel epidermis hewan sehat. Bersihkan kandang ternak
dengan menggunakan obat pencuci hama.
Gejala sakit Hewan yang sakit harus diobati dengan
pelbagai macam obat kudis secara
Hewan akan menjadi kurus kering berganti-ganti (jangan satu macam saja)
karena tidak ada nafsu makan dan selalu misalnya: belerang, air tembakau dan lain-
disibukkan dengan menggaruk-garukkan lain. Contoh Penyakit Kudis pada Sapi
tubuhnya karena gatal, kulit benjol-benjol dan tertera pada Gambar 106.
apabila benjol-benjol pecah maka bulunya
akan menjadi rontok.

294
2.1.21 Penyakit Pedicu Kutu penyebab pediculosis dapat
dibasmi dengan insektisida seperti
Pediculosis disebabkan oleh dua je- nis malathion, azuntol, chlordane dan negasunt.
kutu yaitu:
kutu yang menghisap darah (ordo 2.1.22 Penyakit Surra
Amphora): Haemato pinus eurysternus dan Penyakit sura disebabkan karena se
Lino gnathus bovis, dan jenis protozoa Trypanosoma evansi. Protozoa
Kutu yang menggigit (ordo Mallohasa); ini hidup didalam darah penderita. Penyakit
Bovicola bovis berjangkit dar hewan yang satu ke hewan
lain melalui gigitan lalat penghisap darah yang
Gejala sakit disebut Tabanus.

Hewan yang terkena penyakit ini akan Gejala sakit


terasa gatal sehingga untuk menghilangkan
rasa gatal ternak menggesek-gesekkan Ternak (sapi atau kerbau) akan tampak
badannya pada benda-benda keras. kurus, kulit kelihatan kotor dan terasa lemah
Akibatnya kulitnya mengelupas dan timbul atau letih. Kadang-kadang ternak yang sakit
sisik-sisik pada kulit bahkan dapat terjadi berputar-putar beberapa kali lalu jatuh dan
luka-luka pada kulit. mati.

Cara pencegahan dan pengobatan Dapat disembuhkan dengan obat


penyakit: suntikan.

Sumber: Koleksi Vedca


Gambar. 106 Penyakit Kudis Pada Sapi

295
Cara pencegahan dan pengobatan Pencegahannya dapat dilakukan dengan
penyakit: menjaga kebersihan kandang serta usahakan
rumput dan air minum tidak tercemar dengan
Hewan yang sakit pada siang hari harus tinja.
ditempatkan dalam kandang yang gelap
supaya tidak didatangi pitek. Untuk 2.1.24 Penyakit Kelamin Menular
pengobatan, belum ada pengobatan yang
berhasil dengan baik. Penyakit ini disebabkan oleh sejenis
protozoa yang dikenal dengan nama
Tricomonas fetus.
2.1.23 Penyakit Berak Darah (Coccidiosis)
Gejala sakit
Berak darah disebabkan oleh sejenis Pada sapi betina akan terlihat adanya
protozoa yang dinamakan Eimeria yang radang endometrium dan radang vagina
dapat menyebabkan berak darah pada anak yang ditandai dengan keluarnya lendir yang
sapi. Ada dua jenis Eimeria yang terkenal bernanah dari vulva. Pada sapi jantan
yaitu Eimeria bovis dan Eimeria zuernii. ditandai dengan adanya peradangan pada
penis dan rongga kulup.
Gejala sakit
Gejala awal ditandai dengan diare yang Cara pencegahan dan pengobatan
berlendir dan berbau busuk. Kotorannya akan penyakit:
tampak adanya darah yang semakin lama
semakin banyak. Kadang-kadang dijumpai
Ternak yang terinfeksi diisolasi dan
gumpalan-gumpalan darah atau tinja yang
harus diistirahatkan dari aktivitas seksual
berwarna hitam, dan bahkan disertai juga
selama 90 hari. Pada sapi-sapi betina
adanya darah segar. Diare ini biasanya
yang terinfeksi hendaknya diobati oleh
berlangsung 4 sampai 14 hari, sehingga
dokter hewan. Obat yang dipakai adalah
apabila berlangsung lama akan
natrium yodida dan bonoflavin. Untuk sapi
menyebabkan ternak men- jadi lemah,
jantan pengobatan tidak perlu dilakukan
kehilangan cairan tubuh dan kurus.
karena pejantan merupakan sumber penular
penyakit sehingga sebaiknya dipotong saja.
Cara pencegahan dan pengobatan Pencegahan dapat dilakukan dengan
penyakit: mengganti perkawinan secara alami dengan
kawin suntik (IB).
Berak darah dapat diobati dengan
memberikan obat-obatan sulfa diantara nya Macam-macam Penyakit yang tidak
sulfamethazine sulfaguanidine. menular yang menyerang ternak ruminansia.

296
2.2 Penyakit yang Tidak Menular Ternak terlihat pincang bila berjalan
karena Infeksi kemudian terjadi demam dan tidak ada
nafsu makan lagi.
2.2.1 Foot Rot (Pododermatitis necratica)
Cara pencegahan dan pengobatan
Penyebab dari penyakit ini adalah penyakit:
bacteri Sphaerophoroces necrophorus yang
terdapat dalam feses. Bakteri masuk ke Tempatkan ternak di dalam kandang
dalam jaringan kaki pada waktu terjadi yang kering dan di bersihkan kaki yang
luka. terinfeksi sehingga bebas dari kotoran.
Luka kemudian dibalut dengan pembalut dan
Gejala sakit: kapas yang telah diberi obat, misalnya 505
tartar emetic paste, salep ictyol, larutan
Celah kuku tampak merah dan sedikit sulfat, tembaga 5%. Apabila be- lum
bengkak serta sekitar tumit tampak bengkak sembuh maka dapat disembuhkan dengan
yang mengeluarkan cairan putih dan kotor. antibiotika spectrum luas.
Bacteri akan menyerang kulit kuku, sehingga Pencegahan yang dapat dilakukan
selaput kulit kuku mengelupas dan akhirnya adalah menjaga lantai kandang tetap
timbul benjol-benjol tampak kemerahan yang bersih dan kering, Bersihkan lantai kan-
terasa panas dan sakit. dang dengan desinfektan sekali atau dua kali
sehari.
Contoh penyakit foot rot pada sapi
tertera pada Gambar 107.

Sumber: Koleksi Vedca


Gambar. 105 Penyakit Foot Rot pada Sapi

297
2.2.2 Bronkhitis Cara pencegahan dan pengobatan
penyakit:
Penyakit bronkhitis disebabkan oleh:
a. faktor kimiawi yaitu bahan kimia atau gas Ketosis dapat diobati dengan
yang merangsang. penyuntikan hormon Adeno Corticotropic
b. faktor fisik seperti debu, perubahan Hormone (ACTH) atau dengan kortico
suhu udara yang mendadak. steroid. Peningkatan kadar gula dalam
c. infeksi bakterial. darah dengan dilakukan penyuntikan
larutan glukosa 50%. Untuk pencegah-
Gejala sakit: annya dapat dianjurkan dengan
Batuk-batuk, stadium akut dapat memberikan konsentrat yang melebihi
berlangsung 2-3 hari, batuk-batuk yang kebutuhannya pada dua minggu terakhir
diikuti lendir banyak. masa kering dan dua minggu pertama
pada masa permulaan laktasi.
Cara pencegahan dan pengobatan
penyakit: 2.3.2. Milk Fever

Ternak dapat diobati dengan obat Penyakit ini disebabkan oleh


batuk. Usaha pencegahan dapat dilakukan kekurangan zat kapur dalam darah. Milk
dengan menaruh ternak-ternak ke dalam fever terjadi apabila persediaan Ca
kandang yang hangat dan bersih. jaringan tidak cukup untuk memenuhi Ca
yang diperlukan dalam produksi air susu.
2.3 Penyakit yang Tidak Menular
karena Gangguan Metabolisme Gejala sakit:
Gejala permulaan yang tampak
2.3.1 Ketosis adalah sapi terlihat jalannya goyang ke kiri
dan ke kanan dan apabila tidak cepat diobati
maka sapi akan jatuh dan berbaring dengan
Penyakit ini disebabkan oleh gang-
bertumpu pada dada dan kepala
guan metabolisme karbohidrat atau oleh
menghadap ke daerah lipat paha. Sapi tidak
tidak efisiennya fungsi kelenjar adrenal.
dapat berdiri lagi. Mata sapi tampak
Ketosis terjadi karena meningkatnya
melotot dan tidak bersinar, sapi tidak mau
kadar keton di dalam darah, sedangkan
makan, hidung kering dan kaki dingin.
kadar glukosanya rendah.

Gejala sakit:
a. nafsu makan berkurang/ turun
b. sapi terlihat lesu
c. air susu akan berkurang
d. terjadi kelumpuhan
e. tercium bau aceton didalam susu,
urine dan nafas sapi.

298
Cara pencegahan dan pengobatan 2.4.2. Keracunan HCN
penyakit:
Keracunan ini disebabkan oleh senyawa
Sapi yang sedang sakit dapat diobati glukosida yang mengandung HCN.
dengan suntikan intravena 250-500 cc, Beberapa glukosida cyanogenetik misalnya
20% kalsium glukonate. Apabila sapi pada phaseolunatin yang di kandung
belum juga sembuh maka dapat diulang 2-3 legume dari species phaseolus lunatus
kali. Pencegahan penyakit ini dapat (koro), linamarin yang dikandung oleh
dilakukan dengan pemberian vitamin D cassava (singkong) dan lain-lain.
dengan dosis 20-30 juta unit International per
hari. Gejala sakit:
Keracunan HCN dapat ditandai dengan
2.4. Penyakit Yang Tidak Menular keadaan ternak yang merasa mengantuk
Karena Keracunan yang tidak dapat dihindarkan. Terjadi kejang-
kejang dan akhirnya terjadi kelumpuhan
2.4.1. Aflatoksikosis
2.4.3. Botulisme
Aflatoksikosis adalah suatu kondisi
pada berbagai jenis ternak termasuk juga Botulisme adalah suatu keracunan
ternak ruminansia yang mengalami yang disebabkan oleh toksin Clostridium
keracunan karena terdapatnya afloksin di dalam batulinum. Dikenal ada 5 tipe Clostridium
pakan. Aflatoksikosis sering dihasilkan oleh batulinum yaitu Clostridium batulinum tipe
aspergillus flavus yang tumbuh dalam pakan A, B, C, D dan E. Dari semua tipe ini yang
yang mengandung kacang atau bungkil biasanya berbahaya bagi ternak adalah tipe
kacang. C dan D.

Gejala sakit: Keracunan ini terjadi apabila ternak


Ternak akan terlihat mengantuk, makan makanan yang busuk yang
lemah, nafsu makan hilang, terganggu terkontaminasi oleh Clostridium batulinum.
pertumbuhannya dan bulu kasar. Apabila
sudah payah maka ternak akan sempoyongan, Gejala sakit:
kekakuan gerak, kejang dan lumpuh. Keracunan ini ditandai dengan
kelemahan otot yang dengan cepat
berkembang menjadi kelumpuhan, hewan
sukar menelan, lidah membengkak, dan
tenggorokan mengecil.

299
Dalam waktu singkat biasanya terjadi 2.5.2. Prolapsus Uteri
kematian.
Prolapsus uteri adalah penyembulan
Cara pencegahan dan pengobatan mukosa uterus dari badan melalui vagina,
penyakit: yang dapat terjadi total atau bagian dan
biasanya terjadi setelah ternak beranak.
Batulisme biasanya berakibat fatal, Prolapsus disebabkan oleh meningkat- nya
usaha pengobatan pada penderita produksi hormon oxitocin pada saat
keracunan ini tidak banyak memberikan hasil. beranak, sehingga meskipun foetus telah
Apabila keracunan ini dapat diketahui lahir, gerak peristaltik dan perejanan urat
sejak dini, maka pemberian antitoksin daging masih berlangsung terus menerus
botulisme kemungkinan dapat menolong dengan kuat.
penderita.
Pengobatan dan pencegahan adalah:
2.5 Penyakit yang Tidak Menular karena Terapi yang dilakukan untuk mendapatkan
Lain-lain reposisi yang baik dan mencegah terjadinya
infeksi oleh bakteri, pada waktu melakukan
2.5.1 Diplasia abomasum reposisi perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Diplasia abomasum adalah gangguan a. tangan harus steril dan kuku harus
pencernakan pada ternak ruminansia yang pendek pada saat melakukan repesisi
disebabkan oleh tergesernya abomasum untuk mencegah perlukaan mokosa
dari tempat aslinya ke arah kiri. uterus
b. uterus harus dijaga agar tidak
terkontaminasi oleh bakteri dan kotoran
Gejala sakit:
c. mucosa uterus dibersihkan dengan
desinfektan ringan misalnya KMnO4
Tanda-tanda awal diplasia abomasum
adalah berkurang nya nafsu makan yang
Selanjutnya untuk mengembalikan
terjadi secara mendadak dan terjadinya
uterus kedalam rongga perut dengan
distensi perut abomasum yang mengalami
cara seluruh bagian uterus yang menonjol
pergeseran akan terisi gas yang dapat
keluar diangkat lebih tinggi daripada vulva.
diketahui melalui perkusi. Produksi air
Bagian yang terdekat dengan vulva
susu, berat badan ternak akan menurun
dimasukkan kembali dengan cara menguak
dan ternak akan merasa lesu.
bibir vulva.

300
Selanjutnya perlu disuntikkan antibiotika angkut yang habis dipakai membawa
untuk mencegah infeksi oleh bakteri. ternak mati atau ternak sakit. Bisa juga
diakukan dengan menyemprot dengan
3. Program Pencegahan Penyakit bahan desinfektan semua kendaraan yang
masuk farm kita.
Kesehatan ternak sangat penting Memiliki pembatas keamanan/ pagar.
agar ternak dapat berproduksi dengan Pagar membatasi ternak, hewan liar
optimal dan produk yang dihasilkan memasuki farm kita. Ternak dari luar
berkualitas baik. Pada kesehatan ternak farm dan hewan liar berpotensi
terdapat 4 hal yang disarankan untuk membawa bibit penyakit jika
menuju GMP, masing-masing dijelaskan memasuki farm kita.
sebagai berikut: Mencegah penyakit masuk Membatasi orang dan hewan liar
ke farm, Memiliki program pengelolaan memasuki farm. Orang dan kendaraan
kesehatan yang efektif, Menggunakan obat- yang mengunjungi beberapa farm
obatan sesuai dengan saran dokter hewan dapat menyebarkan bibit penyakit ke
atau sesuai aturan yang tertera pada label ternak. Jika diperlukan, semprot
kemasan obat, dan Melatih orang yang terhadap orang dan kendaraan yang
sesuai. memasuki farm serta batasi pengunjung
dan kendaraan. Perlakukan pengunjung
3.1. Mencegah Penyakit Masuk Ke Farm untuk meminimalkan penyakit, misalnya
Membeli ternak yang sehat untuk jaga kebersihan kendaraan dari kotoran
dipelihara dan mengontrol kesehatan sapi. Pengunjung di persilahkan
sapi setelah masuk kandang. Sebelum menggunakan pakaian dan sepatu
masuk ke usaha ternak kita, sapi harus pelindung dan catat semua pengunjung,
diperiksa kesehatannya terutama untuk karena pengunjung dan hewan liar dapat
sapi yang didatangkan dari daerah me- nyebarkan penyakit.
yang terjangkit penyakit. Bila Memiliki program untuk mengendalikan
dimungkinkan kita bisa mencari surat binatang pengganggu. Binatang
keterangan sehat dari dinas pengganggu antara lain tikus, burung dan
peternakan. serangga dapat menyebarkan penyakit ke
Menjamin agar alat angkut yang membawa sapi. Pastikan kita mempunyai program
sapi ke usaha ternak kita tidak pengendalian binatang tersebut. Hal
membawa bibit penyakit. Hal ini bisa yang perlu dijaga antara lain tempat
dilakukan dengan menghindari alat pemerahan, tempat penyimpanan pakan,
kandang dan lain-lain.

301
Gunakan peralatan yang bersih. Ternak sakit harus ditangani dengan baik
Peralatan yang digunakan pada secepat mungkin. Perlakukan ternak yang
budidaya sapi harus dijaga kebersihan. sakit, luka dan kondisi kesehatannya
Untuk alat yang disewa dari luar harus jelek setelah mendapat hasil diagnosis.
dipastikan bahwa peralatan tersebut Tindakan diperlukan untuk mengurangi
bersih dan bebas penyakit. Perlakukan akibat infeksi dan meminimkan sumber
dengan hati-hati peralatan yang patogen.
dipinjam dari luar. Isolasi ternak sakit dan pisahkan
produksi susu dari ternak sakit atau
3.2 Memiliki Program Pengelolaan ternak sedang diobati. Untuk mengurangi
Kesehatan yang Efektif penyebaran penyakit, isolasi ternak sakit
pada tempat khusus. Gunakan prosedur
yang ada untuk memisahkan susu dari
Membuat Sistem Identifikasi Ternak.
ternak sakit agar tidak tercampur dengan
Sapi dapat diindentifikasi oleh orang
susu dari ternak sehat.
yang datang untuk melakukan tugas
Buatlah catatan terhadap semua
tertentu. Identifikasi harus dibuat
perlakukan dan ternak yang pernah
permanen dan unik sehingga setiap
diobati. Catatan ternak yang pernah
ternak dapat diidentifikasi dari lahir
diobati perlu dibuat agar semua orang
sampai mati. Identifikasi yang banyak
yang berkepentingan mengetahui
digunakan adalah memasang anting
perlakukan apa saja yang pernah
telinga (ear tag), tato, freeze branding dan
diberikan. Gunakan cara untuk
microchips.
menandai ternak yang sakit, misalnya
Mengembangkan pengelolaan kesehatan
menggunakan cat untuk menandai sapi
yang berfokus pada pencegahan.
yang terserang penyakit mastitis.
Program pencegahan meliputi semua
Menjaga penyakit yang dapat menular
aspek yang berkaitan dengan pengelolaan
ke manusia (Zoonosis). Peternak harus
farm. Pencegahan kesehatan yang paling
menjaga penyakit yang dapat menulari
lazim adalah melakukan vaksinasi ternak.
manusia pada level yang tidak
Obat-obatan pencegah penyakit dapat
berbahaya. Produk ternak harus dijaga
digunakan jika tidak ada strategi lain
agar tidak terkontaminasi penyakit,
untuk mencegah penyakit, misalnya
misalnya anthrax, bakteri pada susu,
penggunaan antibiotika dengan dosis
dan lain-lain
tertentu.
Memeriksa Kesehatan Ternak jika ada
3.3. Kesehatan Pemerahan
Gejala Penyakit. Amati ternak secara
reguler untuk mendeteksi adanya gejala Pemerahan merupakan kegiatan yang
penyakit. Gunakan metode yang akurat penting dalam budidaya sapi perah.
untuk mendeteksi dan mendiagnosis Konsumen menghendaki susu yang berkualitas
penyakit. Beberapa cara dapat tinggi, sehingga pengelolaan pemerahan
menggunakan termometer anus, ditujukan untuk meminimalkan kontaminasi
pengamatan tingkah laku sapi, kondisi mikroba, bahan kimia dan kotoran lainnya.
tubuh, dan pengujian susu. Jika hasil Pemerahan yang baik disamping akan
diagnosis menunjukkan penyakit harus menghasilkan susu yang berkualitas tinggi dan
diperlakukan dengan baik. menjaga kesehatan sapi.

302
3.3.1 Pemerahan tidak Melukai Sapi dan 3.1.4 Pemerah Mengikuti Aturan
Mengotori Susu Kesehatan
Sapi yang diperah harus memiliki Pemerah harus mengenakan pakaian
identifikasi, untuk mengetahui statusnya yang sesuai dan bersih, menjaga kebersihan
apakah sapi laktasi, kering, sedang diobati, tangan dan lengan selama pemerahan, jika
susunya abnormal karena penyakit, atau memiliki luka harus dibalut, dan tidak
sedang diberi antibiotik. Jadi identifikasi menderita penyakit infeksi. Penyakit dapat
diperlukan untuk menentukan langkah meluas jika terkena kotoran atau mencemari
selanjutnya. susu.

3.3.2 Persiapan Ambing sebelum 3.1.5 Ternak Sehat, Bebas Nyeri dan
Pemerahan Cedera

Bersihkan dan keringkan puting sapi Ternak harus diperiksa secara reguler
yang kotor. Ambing dan puting yang basah untuk mendeteksi adanya cedera atau
harus dikeringkan. Harus tersedia air sakit. Kandang dan tempat pemerahan
bersih selama kegiatan pemerahan. lantainya tidak boleh licin untuk mengurangi
Periksalah ambing dan puting sebelum peluang cedera sapi. Sapi yang laktasi
pemerahan, apakah ada indikasi mastitis harus diperah secara reguler. Jangan
atau penyakit lainnya. menggunakan prosedur dan proses yang
menyebabkan ternak nyeri misal pada
dehorning (penghilangan tanduk), kastrasi
3.3.3 Menggunakan Teknik Pemerahan
dan lain-lain. Menyediakan fasilitas beranak
yang Konsisten
yang nyaman, dan memeriksa secara
Pemerahan harus menggunakan reguler apakah sapi memerlukan bantuan
teknik pemerahan yang baik, kesalahan pada saat melahirkan. Prosedur pemasaran
teknik dapat menyebabkan sapi pedet harus baik, penjualan dilakukan
terserang mastitis dan cedera atau melukai setelah lepas sapih, dan menggunakan alat
sapi. Teknik pemerahan yang benar: transportasi yang memadai. Jika ternak harus
a. Siapkan sapi dengan baik sebelum dibunuh difarm karena sakit parah, harus
pemerahan dgunakan cara yang tidak menyakitkan.
b. Untuk pemerahan dengan mesin, Hindari cara pemerahan yang salah karena
usahakan udara yang masuk sesedikit bisa menyebabkan sapi cedera.
mungkin, pasang dan lepas cup mesin
kesehatan dan kesejahteraan ternak
perah dengan halus
Mampu mengelola produksi ternak
c. Untuk pemerahan dengan tangan,
Menangani ternak dengan baik dan
tangan pemerah harus bersih, dan
dengan cara yang benar, meng-
dapat menggunakan sedikit paslin
antisipasi penyebab masalah dan
atau minyak untuk menghidari puting
tindakan pencegahan.
lecet,
d. Minimumkan pemerahan berlebihan
4. MEMBANTU KELAHIRAN
e. Semprotkan larutan Iodium setelah
pemerahan Ternak dapat melahirkan secara
normal tanpa bantuan peternak. Namun
demikian pada beberapa kasus induk

303
kesulitan melahirkan sehingga perlu bantuan hal ini dikarenakan ukuran sapi dara lebih
peternak. Bantuan diberikan untuk kecil. Ukuran pelvic (saluran kelahiran)
menolong induk, anak dan mengurangi
makin besar sejalan dengan kedewasaan
kerugian peternak.
induk. Sapi pada umur 2-3 tahun memiliki
pelvic yang kecil, sehingga memiliki tingkat
4.1 Faktor Penyebab Kesulitan
kesulitan paling tinggi sehingga perlu
Melahirkan
bantuan pada saat melahirkan. Untuk
Sebanyak 80% sapi melahirkan normal.
mengurangi resiko bisa dipilih mengurangi
Beberapa pedet meninggal karena cedera,
berat pedet dengan seleksi pejantan, dan
dan karena terlambat keluar dari rahim
memilih sapi dara dengan pelvic yang lebar.
induk. Faktor penyebab ada tiga yaitu dari
pedet, induk, dan posisi bayi sapi.
4.1.3 Posisi Bayi

4.1.1 Pengaruh Pedet


Kurang lebih 5% bayi sapi pada posisi
Pedet yang ukurannya terlalu besar
yang tidak normal. Posisi tersebut antara
menyebabkan kesulitan melahirkan. Ukuran
lain, kaki depan atau kepala terbalik, pantat
bayi tergantung dari jenis sapi, pejantan,
jenis kelamin bayi, umur induk, silsilah, didepan, bayi terputar, dan lain-lain. Hal ini
dan makanan induk sapi. membutuhkan bantuan dokter hewan untuk
mengembalikan bayi ke posisi normal. Jika
4.1.2 Pengaruh Induk posisi tidak dapat dibetulkan perlu
mengoperasi induk sapi. Contoh posisi
Penyebab kesulitan induk melahirkan
abnormal seperti gambar 108.
adalah umur dan ukuran pelvic. Sapi dara
perlu lebih banyak bantuan dari sapi dewasa,

Gambar 108. Posisi Bayi sapi Abnormal

304
4.2 Tahap Melahirkan dilakukan pengamatan sesering mungkin.
Untuk Membantu melahirkan, peralatan dan
Tahap 1. Pra-kelahiran fasilitas harus disiapkan dengan baik. Alat,
kandang, tali penarik harus bersih untuk
Tahap pra kelahiran (2 sampai 6
mengurangi kontaminasi.
jam). Dalam perut induk selama
kebuntingan posisi pedet terlentang. Peralatan yang diperlukan antara lain
Menjelang kelahiran posisi berubah ember bersih 2 buah, sabun, desinfectan,
telungkup dengan posisi kaki dan kepala pelumas, handuk, rantai atau tali dan sarung
ke depan saluran kelahiran. Seperi plastik. Isi kedua ember dengan air, pada
tertera pada Gambar 109. Posisi ini satu ember diisi dengan desinfektan.
memudahkan saat melahirkan dan sedikit Rendam tali pada larutan desinfektan.
hambatan proses melahirkan. Cervic akan Kendalikan kepala induk dengan tali
melebar dan uterus mulai kontraksi. Pada halter, ikat ekor sapi dengan tali kecil ke
awalnya kontraksi setiap 15 menit, dan badan atau leher. Bersihkan sekitar anus,
kemudian fekuensinya meningkat. Pada vulva dan ekor dengan air sabun, bilas
akhir pra kelahiran cervic melebar dan dengan air pembersih. Jangan merendam
vagina menjadi saluran kelahiran. Plasenta handuk kotor kedalam ember. Jika sudah
didorong ke pelvis dan membantu bersih keringkan dengan handuk. Cucilah
pembesaran cervic. tangan dan lengan dengan air sabun. Jika
dimungkinkan gunakan sarung tangan
Tahap 2. Melahirkan plastik untuk memeriksa pedet. Beri pelumas
Melahirkan normal pada sapi dewasa pada sarung tangan karet. Jika bantuan
sekitar 1-2 jam, sedangkan pada sapi melahirkan berat, sarung tangan bisa dilepas
dara lebih lama. Tahap ini dimulai saat karena mudah sobek.
pedet memasuki saluran kelahiran,
biasanya terjadi pada saat induk berbaring. 4.4 Tahap Membantu Melahirkan
Proses melahirkan selama 1 jam atau
kurang pada sapi dewasa, jika prosesnya 4.4.1 Setelah pengamatan pada
lebih dari 2-3 jam maka perlu bantuan keterlambatan melahirkan dilakukan,
untuk melahirkan. kemudian dilakukan pengujian untuk
mengetahui proses pembukaan
Tahap 3. Membersihkan cervic. Cervic harus cukup
membuka agar bayi sapi dapat lewat.
Placenta akan dikeluarkan dengan
4.4.2 Mengetahui poisisi bayi sapi. Jika
kontraksi uterus. Secara normal sapi akan
posisi abnormal harus dianalisis
mengeluarkan palcenta dalam waktu 2
apakan posisi dapat dikembalikan
sampai 8 jam.
normal atau memerlukan bantuan
dokter hewan.
4.3 Persiapan Membantu Melahirkan

Proses melahirkan sapi berlangsung selama


2 jam setelah keluarnya air ketuban, jika
lebih lama maka pedet akan lahir mati
atau lemah. Karena waktu untuk
membantu sangat penting maka harus
305
Gambar 109. Posisi Normal sebelum lahir

Gambar 110. Menerapkan Tarikan untuk Mengeluarkan Bahu

306
4.4.3 Menguji ukuran pedet dan menyebabkan infeksi dan masalah
saluran kelahiran. Pedet besar reproduksi di masa yang akan
yang dipaksa melewati pelvic datang. Karena tekanan
yang baru sedikit membuka akan memperbesar saluran kelahiran
menyebabkan pedet mati dan maka kerusakan dapat dicegah
induk cedera. Jika pengujian ini dengan menarik pelan-pekan. Cara
dilakukan kepala dan kaki pedet menarik yang baik juga akan
masih di dalam saluran kelahiran mencegah induk cedera.
maka peluang untuk melakukan 4.4.8 Jika kaki dan bahu sudah keluar,
operasi cesar akan berhasil. putar pedet seperempat putaran
untuk membantu pinggul melewati
4.4.4 Jika pengujian menunjukkan
saluran kelahiran. Jika pemutaran
bahwa bayi dan saluran kering
tidak membantu proses kelahiran,
maka harus ditambahkan
tarik pedet ke bawah dengan sudut
pelumas, misalnya
45* atau hampir sejajar dengan kaki
menggunakan methyl-cellulose
belakang induk.
atau (Vaseline). Jangan
4.4.9 Pinggul yang menyumbat dapat
menggunakan sabun karena akan
menyebabkan masalah serius
menyebabkan dinding vagina
yang mengakibatkan pedet nati, jika
iritasi dan dapat menggangu
terjadi pada induk yang rebah,
kesuburan induk.
dorong balik bayi kebelakang
4.4.5 Pasang tali pada kaki depan pedet. sedikit dan putar pedet
Ikat masing-masing kaki dengan seperempat putaran, kemudian
posisi pemasangan tali dibawah tarik kaki depan kearah pinggul
lutut dan di atas kuku. atau sisi induk. Jika kita tidak
4.4.6 Pasang pegangan dan tarik tali dapat memutar pedet, tempatkan
pelan-pelan. Pastikan tali tidak kaki pedet diantara kaki belakang
selip. Walaupun pada beberapa induk dan tariklah. Jika kelahiran
pedet dapat ditarik kedua kakinya tertunda pastikan pedet bernafas
bersamaan, namun disarankan secara normal setelah tali pusar
untuk menarik satu kaki dan diikat.
diikuti kaki lainnya dengan jarak 4.4.10 Setelah pedet keluar dikategorikan
beberapa cm dibelakang kaki darurat, karena tali pusar di ikat
pertama, seperti pada gambar antara bayi dan pelvis. Hal ini
110. Setelah kaki keluar maka berarti aliran darah diperlambat dan
diikuti bahu keluar melevati bayi dapat mati atau otak rusak,
pelvic. untuk itu proses kelahiran harus
4.4.7 Pada saat kepala dan bahu cepat.
melewati saluran kelahiran 4.4.11 Jika proses kelahiran sangat sulit
maka uterus dan cervic akan maka diambil tindakan operasi
sobek. Kerusakan tersebut akan cesar dan tindakan jangan sampai

307
terlambat. 4.6.2 Plasenta Tertahan
4.4.12 Proses menarik pedet boleh
Membran plasenta akan dikeluarkan
dilakukan oleh peternak yang
dalam waktu 2-8 jam setelah melahirkan.
berpengalaman atau dokter
Kadang-kadang plasenta gagal
hewan. Jika tindakan tidak benar
memisahkan diri dari uterus. Hal ini
dapat merusak induk dan anaknya.
dapat menyebabkan gangguan kesehatan
dan masalah perkembangbiakan. Belum
4.5 Tindakan Setelah Melahirkan semua penyebab tertinggalnya plasenta
Setelah pedet lahir, bersihkan diketahui, dalam beberapa kasus
lendir dari mulut dan kerongkongan dipengaruhi oleh beberapa penyakit.
pedet dengan tangan kita. Jika Kasus ini biasanya dikuti dengan kesulitan
diperlukan kita dapat menstimulasi agar melahirkan, melahirkan ganda dan jarak
pedet bernafas dengan cara melahirkan yang pendek.
menggosok dengan berulang-ulang, Ada berbagai pendapat untuk
menggelitik lubang hidung atau mengatasi plasenta yang tertinggal.
menepuk dengan telapak tangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Nafas buatan dapat diberikan pengambilan plasenta secara manual
dengan cara sebagai berikut: pasang dapat menyebabkan komplikasi. Untuk
sepotong selang pada hidung pedet, induk yang menunjukkan tidak ada
tutup lubang hidung dan mulut dan kelainan vagina, produksi susu dan
tiupkan udara melalui selang ke dalam selera makan tidak perlu mendapat
hidung untuk memberi respirasi udara. perlakukan. Jika perlakuan antibiotik
Ulangi setiap 5-7 detik sampai pedet diberikan pada uterus, harus dijaga
bernafas. Cara lain dengan cara kebersihan peralatan yang digunakan
menekan dada berulang-ulang. agar tidak menyebabkan infeksi yang lain.
Aplikasi antibiotik dengan suntikan atau intra
4.6 Masalah Paska Kelahiran uterus harus mendapat perhatian agar tidak
4.6.1 Turunnya Kadungan (Uterus) memberikan residu pada produksi susu
dan daging
Uterus dapat turun akibat terjadi
kevakuman pada uterus. Kadang-
kadang disebabkan oleh cara menarik 5. Aplikasi Konsep
pedet yang terlalu cepat. Kasus ini
dapat menyebabkan induk mati jika 5.1 Lakukan pengamatan terhadap sapi-
tidak diberi perlakukan dengan cara sapi yang ada di kandang sekolah
yang benar sesegera mungkin. Induk atau tempat lainnya, kemudian
harus dilatih berdiri segera setelah periksa :
melahirkan untuk mencegah turunnya a. kondisi kulit
kandungan. b. suhu tubuh
c. bagian-bagian tubuh. apakah ada
bagian-bagian tubuh yang bengkak,

308
kemerahan atau memar? CuSO4 510%, Alkohol 70 %,
c. Keadaan kulit Rivanol, Consanex/Betadin dan
d. Kondisi mata Chloramphenicol. Lakukan
e. Keadaan moncongnya pencegahan dan pengobatan.
f. Denyut nadi b. Apabila di daerah dimana Anda
g. Frekuensi pernafasan tinggal terjadi wabah Anthrax.
h. Keadaan feses Sebagai seorang yang tahu tentang
dunia peternakan maka hati Anda
i. Keadaan urine
tergerak untuk membantu
j. Keadaan vulva memberantas dan melakukan
k. Tingkah laku ternak tersebut penyuluhan pada peternakan
Apakah dari semua yang Anda amati setempat. Oleh sebab itu Anda
sesuai dengan ciri-ciri ternak sehat perlu melakukan identifikasi tentang:
ataukah menunjukkan tanda-tanda ternak Faktor penyebabnya.
sakit ? Cara penularan
Diskusikan dan buat kesimpulan Resiko terhadap
manusia
5.2 Lakukan identifikasi terhadap Cara pemberantasan
jenis-jenis desinfestan maupun Cara penanganan terhadap
desinfektan yang banyak dijual di ternak yang mati
pasaran. Cara menyampaikan pada
masyarakat
Catat dan periksa :
7. Pengayaan
Nama produk, dosis penggunaan,
cara pemakaian dan kegunaannya Pilihlah salah satu jawaban yang
paling benar dengan cara memberi
6. Pemecahan Masalah tanda silang.

a. Penyakit busuk kuku (foot rot) 1. Berikut ini merupakan suatu cara
merupakan penyakit yang diakibatkan pemeriksaan klinis yang dilakukan
oleh Bakteri yang menyebabkan dalam mendiagnose suatu penyakit
produksi dan pertumbuhan ternak a. Pemeriksaan mata
menurun. Lakukan tindakan b. Menelusuri riwayat kejadian
pencegahan terhadap penyakit foot penyakit
rot pada ternak sapi sakit yang c. Keadaan feses
terdapat di kandang sekolahmu. d. Keadaan air susu
Gunakan rennet, tambang, e. Mengenal kelainan-kelainan kecil
kandang jepit, gunting kuku, atas susunan anatomi.
ember, gayung, kapas dan pembalut 2. Berikut ini merupakan suatu cara
kain, Pisau bedah, Gunting bedah. pemeriksaan secara fisik, kecuali:
Bahan yang digunakan: KmNO4, a. Cara palpasi

309
b. Inspeksi visual kelenjar adrenal. Penyakit ini dapat
c. Inspeksi penciuman diobati dengan.......
d. Inspeksi pendengaran a. Memberikan makanan yang
e. Semua jawaban salah
banyak mengandung karbohidrat
3. Memeriksa jantung dan paru- b. Penyuntikan amilase
paru dengan cara mendengarkan c. Penyuntikan ACTH
suaranya disebut: d. Penyuntikan kalsium glukonate
a. Perkusi e. Mencampurkan antibiotik dalam
b. Inspeksi ransumnya.
c. Palpasi 8. Berikut ini merupakan penyakit yang
d. Perkusi hamer
e. Auskultasi disebabkan oleh keracunan
a. Botulisme
4. Berikut ini merupakan contoh
b. Prolapsus uteri
penyakit yang tidak menular
c. Diplasia
a. Pneumonia
b. PMK d. Ketosis
c. Haemonchiansis e. Coccidiosis
d. Penyakit ingusan
9. Penyuntikan yang dilakukan dengan
e. Penyakit Salmonella
cara mendeposisi kan obat didalam
5. Berikut ini merupakan program jaringan daging disebut:
pencegahan penyakit menular pada a. Penyuntikan secara intramuskuler
ternak, kecuali.... b. Penyuntikan secara Intradermal
a. Menjaga lingkungan kandang dan Intra cutan (ID/IC)
tetap bersih c. Penyuntikan secara epidural
b. Melakukan pengobatan pada d. Penyuntikan secara sub cutan
ternak yang sakit e. Penyuntikan secara intra vena
c. Isolasi terhadap ternak yang sakit
d. Jumlah dan kualitas pakan yang 10. Berikut ini merupakan beberapa
memadai kemungkinan yang akan terjadi
akibat vaksinasi, kecuali ....
e. Memilih bibit ternak yang
terbebas dari penyait menular. a. Sepsis
b. Abses
6. Virus Cellassociated dapat
c. Udema
menyebabkan penyakit....
d. Concurrrent disease
a. Radang paha
e. Defisiensi
b. Anthrax
c. PMK Jawaban yang benar :
d. IBR 1. a 6. e
e. Ingusan 2. b 7. c
3. e 8. a
4. a 9. a
7. Penyakit ketosis disebabkan oleh 5. b 10. e
gangguan metabolisme karbohidrat
atau oleh tidak efisiennya fungsi

310
Lampiran A

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2004. Guide to Good Dairy Farming Practice 2004. A joint publication of
the International Dairy Federation and the Food and Agriculture Organization of
the United Nations Rome, January 2004
Anonimus, 2006. Statistik Pertanian 2006, Pusat Data dan Informasi Deptan, Deptan.
Anonimus, 2007. http://www.depkop.go.id/sipp-kukm/
Anton, A. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005-2009, Departemen Pertanian
Annida Online : http://www.ummigroup.co.id/ Selasa, 18 Januari 05
AAK, 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong Dan Kerja. Kanisius Yogyakarta
Blakely, J. 1998,. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajah Mada University
Pess
Darmono. 1993. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius Yogyakarta
Eitgen W et all, 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. John Wiley and Son,
USA.
Frandson. Penerjemah Srigandono dan Praseno K. 1992. Anatomi dan Fisiologi
Ternak. Penerbit Gajah Mada University Press.
Gasperz, V. 1997. Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Jakarta
Hill, D.H. 1988. Cattle and Buffalo Meat Production in the Tropics. Granada
Publishing Ltd. London.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Penerbit PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Jurgenson. 1980. Approved Practices in Beef Cattle Production. The Interstate
printers and publiher. Inc.
Kotler, P.1998. Manajemen Pemasaran 9e. PT Prenhalindo, Jakarta
Kisdarto, A. 2001. Produktifitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. PT Gramedia ,
Jakarta
Lyford, S.J. 1988. Growth and Development of Rumen Digestive System in:
Church, D.C. The Ruminant Animal Digestive Physiology and Nutrition.

311
Leith, P.1989. The Cooks Hand Book. Papermack Division, Macmillan Publ. Ltd.
London
Potter, N. 1996, Food Science. Published by Van Nostrand Reinhold Co, New York
Lengkey, HAW.1998. Teknologi dan Kesehatan Daging. Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran. Bandung.
Murtidjo, B.A. 1991.Memelihara Kerbau. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Pane, I.
1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Parakasi A.
1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta
Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara Sumber Widya.
Jakarta
Porter, M. 1980. Strategi bersaing. PT Erlangga, Jakarta
Peter, P dan Robinson, R. 1997. Consumer Behavior and Marketing Strategy,
fourth edition. Homewood, Boston
Rachman, R.N. 2004. Genetika Ternak, edisi 4. Penerbit Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sumoprastowo. RM. 2003. Penggemukan Sapi dan Kerbau. Papas Sinar Sinanti.
Jakarta
Subronto . 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Penerbit Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) II.Penerbit Gajah Mada University
Press. Yogyakarta
Sarwono, B dan Hario, B. A. 2007. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat,
Panebar swadaya Jakarta,
Tillman, A.D. 1990. Planned Beef Production and Marketing. Penerbit Gajahmada
University Press, Yogyakarta
Tridjoko Wisnu Murti. 2002. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisius. Yogyakarta Undang S.
2007. Tata Laksana Pemeliharaan ternak Sapi. Panebar Swadaya, Jakarta

312
Lampiran B

GLOSARIUM

No Istilah Arti
1. Alfatokoferol : Vitamin E
2. Argali : Jenis domba dari Asia kecil
3. Artificial Insemination : Inseminasi buatan (IB)
4. Bagging : Mengemas
5. Balance sheet : Neraca
6. Bos sondaikus : Banteng
7. Breeding : Pembibitan
8. Bubalus : Kerbau
9. Butter : Mentega
10. BX : Brahman cross
11. Ca : Calcium
12. Calving interval : Interval beranak
13. Cash flow : Aliran dana
14. Catching : Menangkap ternak
15. Cesar : Operasi mengeluarkan bayi sapi
16. Cheese : Keju
17. Chopper : Mesin pencacah rumput
18. Co : Cobalt
19. Cross breed : Ternak silang
20. Cu : Copper
21. Cyanocobalalanin : Vitamin B12
22. DE : Digestible Energy
23. Deficiency : Kekurangan suatu zat gizi
24. Dehorning : Menghilangkan tanduk
25. Disease control : Pengendalian penyakit
26. Dosing : Menimbang sesuai dosis
27. DP : Digestible Protein
28. Dry period : Masa sapi tidak memproduksi susu
(kering)
29. Dry lot fattening : Penggemukan sapi dengan pakan
konsentrat
30. EAT : Earning After Tax

313
No Istilah Arti
31. EBIT : Earning Before Interest and Tax
32. EBT : Earning before tax
33. Ergocalciferol : Vitamin D
34. Estrus : Birahi
35. Fe : Fero
36. Feces : Kotoran ternak
37. Feed : Pakan
38. Feeding : Pemberian pakan
39. Fix Cost : Biaya tetap
40. Freemartin : Anak sapi betina dari kembar dampit
yang Mandul
41. Friesian Holstein : Jenis sapi perah
42. GE : Gross Energy
43. Grading up : Persilangan dengan ternak yang
mutu genetisnya lebih baik
44. Grinding : Menggiling
45. Good Management : Praktek pengelolaan yang baik
Practices
46. Handling : Penanganan ternak
47. Hay : Rumput kering
48. I : Iodium
49. Inbreeding : Kawin keluarga
50. K : Kalium
51. Kalori : Satuan energi
52. KKK (K3) : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
53. Kerbau Murah : Kerbau dari India
54. King grass : Rumput raja
55. Colostrums : Susu awal laktasi
56. KUD : Koperasi Unit Desa
57. KW : Kilo Watt
58. Laktasi : Masa produksi susu
59. Least cost formula : Formula pakan dengan biaya termurah
60. Leguminosa : Kacang-kacangan
61. Marking : Memberi tanda ternak
62. Mastering: : Menggiring ternak
63. ME : Metabolism Energy
64. Mg : Magnesium

314
No Istilah Arti
65. Mixer : Mesin pencampur pakan konsentrat
66. Mixing : Mencampur pakan
67. Mn : Mangan
68. Mo : Molybdenum
69. Molasses : Tetes tebu
70. NE : Net Energy
71. NPN : Non Protein Nitrogen
72. NRC : National Research Council
73. Out crossing : Silang luar
74. Ovarium : Sel telur
75. P : Phosphor
76. Pasture : Padang rumput
77. Pelvic : Saluran kelahiran
78. Penis : Alit melamine junta
79. Penisetum Purpureum : Rumput gajah
80. Polls : Sobekan rumput
81. PPH : Pajak penghasilan
82. PPN : Pajak pertambahan nilai
83. Pyridoxine : VitaminB6
84. Rancidity : Ketengikan
85. Retinol : Vitamin A:
86. Riboflavin : Vitamin B2
87. Rpm : Rotary per Minute
88. S : Sulfur (belerang)
89. Se : Selenium
90. Silage : Rumput terfermentas
91. Silo : Tempatpembuatansilase
92. Skrotum : Testis
93. Software : Perangkat lunak
94. Storing : Menyimpan pakan
95. Sweet Condensed Milk : Susu kental manis
96. TDN : Total Digestible Nutrient
97. Testimony : Kesaksian
98. Testosterone : Hormon ternak jantan
99. Thiamin : Vitamin B1
100. Uterus : Kandungan

315
No Istilah Arti
101. Vagina : Alat kelamin betina
102. Variable cost : Biaya variabel
103. VFA : Volatile Fatty Acid
104. Whey : Limbah pembuatan keju
105. Zebu : Jenis sapi dari India
106. Zn : Zink

316

Você também pode gostar