Padaa saat menyusun perencanaan pembelajaran beberapa hal yang
harus kita perhatikan antara lain:
1. Deskripsikan tujuan pembelajaran yang harus siswa anda capai
Setiap lesson plan (RPP atau perencanaan pembelajaran) memerlukan tujuan pembelajaran yang harus dirumuskan dengan baik sesuai dengan kaidah perumusan tujuan pembelajaran yang baik. Ibaratnya pembelajaran itu sebuah kapal, maka tujuan pembelajaran adalah pelabuhan mana yang nanti akan kita tuju. Pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan baik itulah segala upaya pembelajaran kepada siswa kita arahkan. 2. Tentukan dan pilih materi yang penting Apabila kita telah merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, maka dari setumpuk buku paket, atau buku teks, atau buku pegangan siswa, kita akan dapat menentukan bagian-bagian materi atau konten mana yang paling penting untuk dipelajari oleh mereka, mana yang cukup penting, mana yang kurang penting, hingga mana materi pembelajaran yang tidak penting. Jangan salah, tidak semua isi buku-buku itu harus dikuasai oleh siswa kita. Pilah-pilah, lalu pilihlah yang penting atau esensial. Penguasaan konten sangat diperlukan pada langkah ini, karena berdasarkan penguasaan konten yang baik saja hal ini bisa dilakukan. 3. Organisasikan materi pembelajaran Apabila materi pembelajaran sudah dipilah-pilah dan pilih mana yang paling penting, lalu kemudian materi prioritas berikutnya, maka selanjutnya kita harus mengorganisasikan materi pembelajaran itu ke dalam kelompok- kelompok berdasarkan tata keilmuan yang bersangkutan, urutan penyajian yang terbaik, hingga pengorganisasian materi pembelajaran dari mudah ke yang sulit sehingga secara pedagogik, pembelajaran yang kita laksanakan akan lebih mudah dicerna oleh siswa. Sebagaimana kegiatan memilah-milah dan memilih materi penting dan esensial di atas, pada kegiatan mengorganisasikan materi pembelajaran juga memerlukan penguasaan konten atau materi pembelajaran yang baik oleh guru. 4. Tentukan metode/model/strategi/pendekatan pembelajaran yang sesuai Apabila kita telah menentukan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, hingga mengorganisasikan materi (konten), maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan metode, model pembelajaran, strategi pembelajaran, hingga pendekatan yang akan digunakan saat melakukan pembelajaran bersama siswa. Pemilihan metode, model, strategi, dan pendekatan tidaklah sembarangan. Banyak faktor yang harus dijadikan pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan dapat dilakukan dengan mendasarkan jenis tujuan pembelajaran apa yang hendak dicapai, konten yang bagaimana yang harus dikuasai siswa, keterampilan apa yang harus siswa miliki setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, hingga sumber daya yang kita miliki seperti sumber belajar, fasilitas, media, alat, dan bahan belajar yang kita punya. 5. Alokasikan waktu yang cukup Hal berikutnya yang harus kita tentukan adalah berapa banyak waktu yang kita akan habiskan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah kita rumuskan. Selain itu jenis metode, model pembelajaran, strategi atau pendekatan pembelajaran, hingga berapa banyak waktu yang kita miliki selama satu semester atau satu tahun pembelajaran akan menentukan alokasi waktu yang akan kita berikan pada sebuah unit pembelajaran. 6. Pilih sumber/alat/bahan/media pembelajaran yang diperlukan Jika kita punya sumber belajar, alat, bahan, dan media pembelajaran yang bagus tentu saja seyogyanya kita menggunakannya dalam pembelajaran. Penggunaan sumber belajar selain guru dan buku akan sangat menarik bagi siswa sehingga pembelajaran tidak menjadi monoton. Penggunaan model pembelajaran, metode, strategi, atau pendekatan tertentu juga membutuhkan penggunaan sumber belajar, media, alat dan bahan yang sesuai. 7. Pilih teknik penilaian dan susun perangkat penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajaran Sebuah pembelajaran tentunya harus dievaluasi apakah sudah berjalan sesuai harapan guru atau belum. Untuk itulah kita membutuhkan penilaian (selain sebagai umpan balik bagi siswa terkait hasil belajar mereka terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan) di setiap akhir unit pembelajaran bahkan di setiap sekuen pembelajaran. Agar apa yang kita evaluasi tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai, maka penyusunan alat penilaian tentunya tidak boleh asal-asalan. Seringkali ditemukan guru menyusun alat penilaian yang melenceng bahkan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya.