Você está na página 1de 10

JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW


UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI
DATAR KELAS VIII K SMP NEGERI 1 MATARAM
TAHUN AJARAN 2014/2015

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan


Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Oleh

RIO SATRIYANTARA
NIM. E1R011041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015

1
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI
DATAR KELAS VIII K SMP NEGERI 1 MATARAM
TAHUN AJARAN 2014/2015
1
Rio Satriyantara, 2Harry Seoprianto, 3Baidowi
Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Universitas Mataram
Jl. Majapahit 62 Mataram, 83125
E-mail: dr_rio_satriyantara@yahoo.co.id ; harrysoeprianto@unram.ac.id

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aktivitas siswa yang rendah dan
mengakibatkan hasil belajar yang turut rendah. Metode pembelajaran yang diterapkan,
khususnya pada materi bangun ruang sisi datar, belum efisien dan efektif pada kegiatan
belajar mengajar (KBM). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram Tahun Ajaran
2014/2015 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw. Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah model pembelajaran yang membuat siswa
aktif di dalam kelas karena di dalam langkah-langkahnya mengharuskan siswa untuk
berpindah dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain. Tahap membaca dan tahap
laporan tim dalam model ini membuat siswa memiliki rasa tanggung jawab terhadap
materinya karena siswa tersebut nantinya harus mampu mengajarkannya kepada
kelompoknya yang berdampak pada penanaman konsep yang lebih mendalam pada
siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam 3 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII K SMP Negeri
1 Mataram sebanyak 44 siswa. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi
peningkatan aktivitas siswa dan minimal berkategori aktif dan hasil belajar dengan rata-
rata tes evaluasi siswa setiap siklusnya 75 dengan ketuntasan klasikal 85%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Rata-rata
skor aktivitas siswa pada siklus 1 adalah 12,5 yang berkategori aktif, siklus 2 dengan
skor 18 berkategori sangat aktif, dan siklus 3 dengan skor 19 berkategori sangat aktif.
Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 79,85 dengan ketuntasan klasikal
71,59%, siklus 2 sebesar 87,66 dengan ketuntasan klasikal 87,50%, dan siklus 3 sebesar
91,28 dengan ketuntasan klasikal 94,32%. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, indikator keberhasilan penelitian ini terpenuhi sehingga dapat disimpulkan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar di kelas VIII K SMP Negeri
1 Mataram tahun ajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa.
[1]
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FKIP
Universitas Mataram
[2,3]
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas
Mataram

3
IMPLEMENTATION TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF
JIGSAW TO ENHANCE STUDENT LEARNINGS ACTIVITIES AND
RESULTS OF THE SUBJECT MATTER OF MATHEMATICS BUILDING
ROOM FLAT SIDE CLASS VIII K SMP NEGERI 1 MATARAM
ACADEMIC YEAR 2014/2015
1
Rio Satriyantara, 2Harry Seoprianto, 3Baidowi
Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Universitas Mataram
Jl. Majapahit 62 Mataram, 83125
E-mail: dr_rio_satriyantara@yahoo.co.id ; harrysoeprianto@unram.ac.id

Abstract: This research was induced by the low student activity which also
results in lower learning results. Learning methods applied, especially in the building
room flat side materials, it is not efficient and effective yet in teaching and learning
activities. The main object of this research is to enhance the activity and results of
students class VIII K SMP Negeri 1 Mataram academic year 2014/2015 by applying
Jigsaw cooperative learning model. It is a model that makes students active in the
classroom as in steps to require students to move from one group to another group.
Reading stage and teams report stage in this model creates the students to have a sense
of responsibility towards the material because they will have to be able to teach it to the
group who have an impact on planting deeper concepts on them. The method carried out
in three cycles. Subjects were students of class VIII K SMP Negeri 1 Mataram counted
44 students. This research is successful if there is an increasing in the activity of
students and active minimal categorized and learning results with an average student
evaluation tests within each cycle 75 with classical completeness 85%. The results
showed that the activity increased student learning results. The average score of student
activity in cycle 1 is 12.5 categorized as active, cycle 2 with score 18 classified as very
active, and cycle 3 with score 19 tagged as very active category. The average student
learning results in cycle 1 is 79.85 with 71.59% of classical completeness, cycle 2 is
87.66 with 87.50% classical completeness, and cycle 3 is 91.28 with 94.32% classical
completeness. Based on the results, this study met the success indicators so that it is
able to conclude that cooperative learning model of Jigsaw is able to enhance the
activity and student learning results in the subject matter of Building Room Flat Side in
class VIII K SMP Negeri 1 Mataram academic year 2014/2015.

Keywords: Cooperative Learning Model of Jigsaw, Students Learnings Activities and


Results.
[1]
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FKIP
Universitas Mataram
[2,3]
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas
Mataram

4
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan observasi awal selama melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1
Mataram terlihat bahwa siswa kurang aktif dalam belajar di kelas dan guru masih
menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa merupakan
serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah disusun kemudian dilakukan oleh
siswa selama proses pembelajaran berlangsung [1]. Suasana di dalam kelas dimana
siswa berasal dari berbagai latar belakang, minat, dan kebutuhannya maka guru harus
sanggup merangsang siswa untuk belajar dan menjaga disiplin kelas sehingga
pengajaran berjalan baik dan memberikan hasil yang memuaskan [2]. Pendidikan
modern lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati dimana siswa belajar sambil
bekerja [3]. Kondisi ini dapat dilihat dari kurang perhatiannya siswa dalam
mendengarkan penjelasan guru, tidak mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan,
dan siswa juga tidak biasa berdiskusi. Kurang aktifnya siswa di dalam kelas ini
berdampak pada rendahnya hasil belajar. Hasil belajar merupakan sesuatu yang
dihasilkan dari adanya interaksi tindakan belajar dengan tindakan mengajar [4].
Kelas yang memiliki hasil belajar paling rendah di antara empat kelas yang peneliti
gunakan sebagai latihan mengajar selama melaksanakan PPL adalah kelas VIII K.
Berikut peneliti sajikan nilai ulangan akhir semester ganjil kelas VIII SMP Negeri 1
Mataram tahun ajaran 2014/2015.
Kelas Rata-Rata Ketuntasan Klasikal
VIII K 68,90 69,2 %
VIII L 71,57 72,3 %
VIII M 75,97 71,5 %
VIII N 71,65 70,9 %
(Sumber: daftar nilai ujian akhir semester ganjil)
Salah satu materi yang diajarkan di kelas VIII semester II adalah bangun ruang
sisi datar. Peneliti mengambil materi bangun ruang sisi datar karena rata-rata nilai
siswa di materi itu pada kelas VIII K selama dua tahun berturut-turut belum dapat
mencapai KKM yang ditentukan sekolah yaitu sebesar 75.
Tahun Ajaran
Materi
2013 / 2014 2012 / 2013
Lingkaran 81,97 70,19
Garis Singgung Lingkaran 73,61 68,45
Kubus dan Balok 71,97 67,81
Prisma dan Limas 77,97 69,62
(Sumber: data kolektif nilai siswa)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan diskusi kelompok. Keefektifan
suatu aktivitas belajar akan benar-benar didapat apabila aktivitas dalam pembelajaran
itu dilakukan langsung oleh siswa dan pendidik cukup memberikan bimbingan dan
merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik [5]. Diskusi
kelompok digunakan karena dalam setiap pembelajaran di kelas, siswa cenderung
antusias karena adanya rasa persaingan antar siswa. Secara umum pembelajaran
perubahan siswa ke arah lebih baik setelah melalui suatu kegiatan [6]. Pembelajaran
dengan menggunakan diskusi kelompok dapat dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini
melatih kemampuan kerja sama siswa dan menyelesaikan tugas-tugas akademik serta
memahami konsep-konsep sulit. Langkah-langkah dalam model pemeblajaran

5
kooperatif tipe Jigsaw ini adalah Membaca, Diskusi Kelompok Ahli, Laporan Tim,
Tes, dan Rekognisi Tim [7].
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram Tahun Ajaran 2014/2015.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar kelas VIII K SMP Negeri
1 Mataram Tahun Ajaran 2014/2015.

B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena bertujuan
untuk menyelesaikan masalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang
terjadi di kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan setiap siklus terdiri atas 2
pertemuan. Adapun alokasi waktu untuk setiap siklus seperti yang tertera pada tabel
di bawah ini:
Alokasi Waktu
No Siklus Pertemuan Materi
(menit)
1 Unsur-Unsur Kubus dan Balok 2 X 40
1 I
2 Jaring-Jaring Kubus dan Balok 2 X 40
1 Luas Permukaan Kubus dan Balok 2 X 40
2 II Mengaplikasikan rumus luas
2 2 X 40
permukaan Kubus dan Balok
1 Volume Kubus dan Balok 2 X 40
3 III Mengaplikasikan rumus volume
2 2 X 40
Kubus dan Balok

1. Sumber Data dan Instrumen Penelitian


Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII K SMP Negeri 1
Mataram Tahun Ajaran 2014/2015 berupa Data Aktivitas Belajar Siswa dan Data
Hasil Belajar Siswa yang diambil menggunakan instrumen penelitian berupa
lembar observasi aktivitas belajar siswa dan tes evaluasi hasil belajar. Sedangkan
untuk guru (peneliti), data yang digunakan berupa Data Aktivitas Guru
(keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Jigsaw) yang diambil dengan
menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas guru.
a. Data Aktivitas Belajar Siswa
Untuk memperoleh skor aktivitas belajar siswa dengan menjumlahkan
semua skor pada tiap-tiap indikator yang ada pada lembar observasi. Secara
matematis skor aktivitas mengajar siswa dihitung sebagai berikut:

Keterangan:
= Skor indikator
= Total skor aktivitas siswa seluruh indikator
= banyaknya indikator

6
dan SDi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
Untuk mencari Mi
( )

( )

Untuk menentukan kriteria aktivitas belajar siswa modifikasi skor standar


sebagai berikut [8]:

Interval Interval Skor Kategori


Sangat Aktif
Aktif
Rendah
Sangat Rendah
b. Data Aktivitas Guru
Skor aktivitas guru diperoleh dengan menjumlahkan semua skor pada
tiap-tiap indikator yang ada pada lembar observasi. Secara matematis skor
aktivitas mengajar guru dihitung sebagai berikut:

Keterangan:
= Skor indikator
= Total skor aktivitas siswa seluruh indikator
= banyaknya indikator
c. Data Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, hasil tes belajar siswa dianalisis
dengan menentukan rata-rata nilai hasil tes digunakan rumus:

Keterangan :
= Nilai rata-rata kelas
= Jumlah nilai yang diperoleh siswa
= Banyak siswa yang ikut tes
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis
dengan rumus:
KB = 100 %
Keterangan :
KB = Persentase ketuntasan belajar
n = Jumlah siswa yang memperoleh nilai 75
N = Jumlah siswa yang mengikuti tes

7
2. Indikator Kerja
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa
terjadi peningkatan rata-rata skor dari rata-rata skor siklus sebelumnya dan
minimal berkategori aktif dan hasil belajar siswa mempunyai rata-rata nilai secara
klasikal mengalami peningkatan di setiap siklusnya serta tercapai ketuntasan
klasikal sebesar 85%.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
Pada siklus I, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 9 April 2015
dengan materi unsur-unsur kubus dan balok (sisi, rusuk, titik sudut, diagonal
bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal), sedangkan pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 10 April 2015 dengan materi jaring-jaring kubus dab
balok. Rata-rata skor aktivitas belajar pada siklus ini adalah 12 dengan kategori
aktif.
Pada siklus II, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 April 2015
dengan membahas bagaimana siswa menemukan rumus luas permukaan kubus
dan balok sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 24 April 2015
dengan membahas bagaimana siswa menggunakan rumus luas luas permukaan
kubus dan balok dalam soal kehidupan sehari-hari. Rata-rata skor aktivitas belajar
pada siklus ini adalah 18 dengan kategori sangat aktif.
Pada siklus III, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 29 April 2015
dengan membahas bagaimana siswa menemukan rumus volume kubus dan balok
sedangkan pertemuan kedua pada tanggal 30 april 2015 dengan membahas
bagaimana siswa menggunakan rumus volume kubus dan balok dalam soal
kehidupan sehari-hari. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus ini adalah
19 dengan kategori sangat aktif.
Hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan evaluasi setiap siklusnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Hasil
Aspek yang diukur
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Nilai Terendah 48,6 42,15 58,75
Nilai Tertinggi 96 100 100
Rata-rata kelas 79,85 87,66 91,28
Banyak siswa yang mengikuti evaluasi 44 orang 44 orang 44 orang
Banyak siswa yang tidak mengikuti
- - -
evaluasi
Banyak siswa yang tuntas 31 orang 38 orang 41 orang
Ketuntasan Klasikal 71,59 % 87,50% 94,32%

2. Pembahasan
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII K SMP
Negeri 1 Mataram tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Hasil penelitian siklus I menunjukkan rata-rata skor aktivitas belajar adalah
12,5 dengan kategori aktif. Sedangkan untuk rata-rata nilai kelas adalah 79,85
dengan ketuntasan klasikal 71,59%. Hasil penelitian siklus I ini belum

8
menunjukkan tercapainya indikator kerja. Ketuntasan klasikal belum mencapai
85% karena masih banyak siswa yang takut bertanya dan masih suka bermain-
main dalam belajar serta siswa masih beradaptasi dengan model pembelajaran
yang diterapkan. Hal ini bisa diatasi dengan cara seorang guru yang sudah
menetapkan tujuan harus memiliki strategi agar anak didik belajar aktif dan
efisien [9]. Pada pertemuan 2 siswa sudah mampu menentukan jaring-jaring
kubus dan balok secara baik dan benar.
Pada siklus I ini, guru juga masih kurang cermat dalam mengalokasikan
waktu yang disediakan selama proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran tidak dapat berjalan secara maksimal. Sementara itu, proses
pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan seperti siklus 1, tetapi guru melakukan
perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus
I. Pada siklus 2, guru lebih mencermati alokasi waktu yang telah dibuat.
Pada siklus 2, berdasarkan hasil refleksi siklus 1, guru melakukan perbaikan
berupa siswa diingatkan kembali bahwa materi bangun ruang sisi datar penting
dalam kehidupan sehari-hari dan lebih perduli kepada anggota kelompoknya
untuk saling membantu. Berdasarkan hasil observasi siklus II diperoleh bahwa
rata-rata skor aktivitas sebesar 19 dengan kategori sangat aktif. Dari hasil evaluasi
siklus II diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan
menjadi 87,66 dengan ketuntasan klasikal 87,50% yang artinya indikator kerja
sudah tercapai karena ketuntasan klasikal sudah di atas 85%.
Pada tahapan Jigsaw ini terdapat tahap Membaca dan Diskusi Kelompok
Ahli. Pada siklus 2 ini guru menekankan kepada siswa untuk lebih fokus dalam
memahami materi yang ada di LKS. Guru menuntun siswa untuk benar-benar
membaca isi LKS sehingga saat mereka berada di kelompok ahli, masalah yang
mereka miliki dapat didiskusikan bersama. Ini berdampak pada meningkatnya
kemampuan siswa dalam mempelajari materi siklus 2.
Walaupun indikator kerja sudah tercapai, penelitian tetap dilanjutkan ke
siklus berikutnya untuk lebih meyakinkan peneliti bahwa aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
akan terus mengalami peningkatan.
Hasil pembelajaran pada siklus 3 lebih baik jika dibandingkan dengan siklus
sebelumnya. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus 3 adalah 19 dengan
kategori sangat aktif. Sedangkan, rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 91,28
dengan ketuntasan klasikal 94,32%. Ini berarti bahwa rata-rata nilai hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Pada siklus 3 kategori
aktivitas siswa juga sangat aktif, terlihat dari antusias mereka dalam
menyampaikan pendapat maupun memaparkan kesulitan-kesulitan yang ditemui.
Pada saat kegiatan diskusi, siswa terlihat selalu membantu anggota kelompoknya
dan juga berani bertanya saat mengalami kesulitan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa penelitian yang peneliti
lakukan sudah terlaksana dengan baik dan telah mencapai indikator yang
diinginkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram tahun ajaran 2014/2015. Hal
ini berarti tercapainya tujuan pendidikan bergantung dari proses belajar siswa di
sekolah dan lingkungan sekitarnya [10].

9
D. KESIMPULAN
Penerapan model pembelajaran kooperarif tipe Jigsaw dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram tahun ajaran
2014/2015 pada materi bangun ruang sisi datar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim. 2011. http://www.pengertiandefinisi.com/2011/05/pengertian-aktifitas-


belajar.html. Diakses tanggal 26 Januari 2015.

[2] Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[3] Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

[4] Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

[5] Sardiman. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

[6] Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang
Press.

[7] Slavin, Robert E. 20015. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.

[8] Nurkancana, W. dan PPN. Sunarta. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya:
Usaha Nasional.

[9] Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Stratgei Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

[10] Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Prasendo.

10

Você também pode gostar