Você está na página 1de 3

Cara Menentukan kadar air dengan Metode Distilasi Toluene.

Penentuan kadar air


dengan cara Distilasi Toluene ini dilakukan jika sample yang akan dianalisa mempunyai
kadar air sangat tinggi dan mengandung senyawa-senyawa yang mudah menguap.
Toluene adalah sejenis pelarut yang berat jenisnya lebih rendah daripada air. Dalam
kamus Kimia Organik, Toluene atau Toluena didefinisikan sebagai Fenilmetana;
Metilbenzena dengan rumus molekul C 6H5CH3; yaitu sejenis zat cair membias, tanpa
warna dengan bau yang khas, yang terbakar dengan nyala berasap. Jika tidak ada
Toluena, zat pelarut dapat digantikan oleh Xilol ataupun Heptana.

Cara menentukan kadar air dengan Distilasi Toluena

1. Timbang sample yang telah dipotong kecil-kecil ataupun yang berupa serbuk
dengan kandungan air kurang lebih 2-5 ml. Lalu masukan kedalam labu distilasi.
2. Tambahkan larutan toluenen atau Xylenen kurang lebih 75-100 ml, lalu pasang
labu distilasi pada alat distilasi khusus dengan penampung air yang menguap

3. Atur pemanasan distilasi sampai kira-kira 4 toluene jatuh dari kondensor setiap
detiknya

4. Lanjutkan destilasi sampai semua air menguap dan air dalam penampung tidak
bertambah lagi (lebih kurang selama 1jam)

5. Bacalah volume air dan hitung% air dari berat awal sample.

Cara penentuan kadar air dengan distilasi toluene merupakan metode penentuan kadar
air yang paling rumit. Tapi karena untuk bahan-bahan tertentu tidak dapat dilakukan
dengan cara pemanasan maka Penentuan kadar air dengan distilasi toluene adalah
satu-satunya pilihan.

Anda sedang membaca artikel Cara Menentukan kadar air dengan Metode Distilasi
Toluene jika ingin menautkan artikel Cara Menentukan kadar air dengan Metode
Distilasi Toluene permalinknya adalahhttp://kamusq.blogspot.com/2012/04/cara-
menentukan-kadar-air-dengan-metode.html
Terima Kasih sudah membaca Cara Menentukan kadar air dengan Metode Distilasi
Toluene Semoga artikel Cara Menentukan kadar air dengan Metode Distilasi
Toluene ini bermanfaat untuk Anda semua. Amin
Komposisi Solvent pada MDU
Solvent campuran yang digunakan dengan komposisi 52/48 (perbandingan volume)
dari Methyl Ethyl Kethone (MEK) dan Toluene. MEK adalah zat pengikat wax dan
Toluene merupakan zat pengencer DO. MEK dan Toluene mempunyai fungsi kerja yang
berbeda sehingga akan membentuk dua lapisan cairan (lapisan minyak dan solvent).
Jika tidak ditambahkan suatu pelarut minyak, pemisahan minyak ini tidak dikehendaki
karena menghasilkan slackwax yang banyak mengandung minyak dan hasil dewaxed
oil yang rendah.

Solvent-solvent minyak yang paling baik adalah senyawa-senyawa aromatik misalnya


benzene, toluene dan xylene, yang mempunyai daya melarutkan yang cukup tanpa
melarutkan wax pada suhu rendah. Solvent yang digunakan pada unit dewaxing ini
adalah toluene. Toluene mempunyai daya melarutkan yang lebih tinggi dari Benzene,
sifat racunnya lebih rendah dan titik didihnya cukup jauh dari MEK, sehingga susunan
solvent di seksi Solvent Recovery dapat lebih mudah diubah-ubah.

Susunan solvent dapat diubah-ubah selama proses dengan mengubah aliran-aliran


solvent dari seksi solvent recovery. Ini dapat dikehendaki untuk mempertahankan
kandungan MEK setinggi-tingginya tanpa mengalami pemisahan (minyak), untuk
mendapatkan kecepatan filtrasi yang setinggi-tingginya dan perbedaan titik tuang (pour
point diffrensial) yang sekecil-kecilnya.

Banyaknya jumlah MEK dibatasi di dalam solvent untuk mencegah pemisahan minyak.
Kandungan MEK yang tinggi menyebabkan kecepatan filtrasi yang tinggi dan pour point
diffrensial yang lebih rendah. Jika kandungan MEK terlalu rendah di dalam solvent, pour
point diffrensial akan naik. Ini berarti untuk mempertahankan pour point dewaxed oil
pada suhu tertentu, suhu filtrasi harus diturunkan sehingga menambah beban yang
lebih berat pada seksi pendinginan. Sebaliknya bila kandungan MEK terlalu tinggi akan
menurunkan pour point diffrensial sehingga suhu filtrasi dapat dinaikkan sehingga
mengurangi beban di seksi pendinginan. Terlalu tinggi kandungan MEK menghasilkan
wax cake yang berwarna kuning, disebabkan oleh tingginya kandungan minyak di
dalam wax cake yang mempunyai Refractive Index tinggi menyebabkan penurunan
yield dewaxed oil.

MEK dan Toluene merupakan suatu perbandingan sehingga jika jumlah MEK
dipertinggi, jumlah Toluene akan berkurang. Pengaruh jumlah Toluene pada proses
dapat dijelaskan seperti pengaruh jumlah MEK.

Você também pode gostar