Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENUNTUN PRAKTIKUM
ANALISA KIMIA AIR
PENUNTUN PRAKTIKUM
TIM PENYUSUN
LABORATORIUM KIMIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES BINA MANDIRI GORONTALO
2015
2
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
KATA PENGANTAR
Penulis
3
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................4
TATA TERTIB.................................................................................5
Percobaan I : Analisis pH, Alkalinity dan DMA sampel..............7
Percobaan II : Kekeruhan, TDS/TSS.............................................9
Percobaan III : Penetapan Kesadahan Air.....................................12
Percobaan IV : Penetapan Kadar Klorida.....................................16
Percobaan V : Analisis senyawa Organik....................................19
Percobaan VI : Pengujian Oksigen Terlarut dalam Air Dengan
Titrimetri................................................................24
Percobaan VII : Penetapan Kadar COD dan BOD dalam Air
Limbah...................................................................26
4
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
6
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
PERCOBAAN I
Analisis pH, Asiditas dan Alkalinitas
1. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat menentukan pH sampel dengan
menggunakan indikator universal dan pH Meter
b. Mahasiswa dapat Menentukan asiditas dan alkalinitas
sampel
2. Dasar teori
Air merupakan pelarut senyawa yang bersifat
universal, karena sifatnya tersebut maka tidak air dan
perairan alami yang murni. Tetapi didalamnya terdapat
unsur dan nsenyawa yang lainnya. Dengan terlarutnya
unsur dan senyawa tersebut, terutama hara mineral , maka
air merupakan faktor ekologi bagi makhluk hidup.
Nilai pH merupakan salah satu parameter yang
praktis bagi pengukuran kesuburan suatau perairan.
Banyak reaksi kimia penting yang terjadi pada tingkatan
pH yang sulit. Menurut jenis dan aktivitas biologinya
suatu perairan dapat mengubah pH dari unit penanganan
limbahnya, tetapi pada umumnya batas toleransi ikan
adalah berkisar pada pH 4 aerd penth point sampai pH 2
basie date point. Perairan yang memiliki kadar pH 6,5-
8,5 merupakan perairan yang sangat ideal untuk tempat
hidup dan produktifitas organisme air.
Alkalinitas adalah suatu paramter kimia perairan
yang menunjukkan jumlah ion karbonat dan bikarbonat
yang mengikat logam golongan alkali tanah pada perairan
tawar.
7
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
8
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
Perhitungan :
Asiditas
PERCOBAAN II
9
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui kandungan lumpur sampel air.
b. Menghitung kadar total solid dan sampel air.
c. Menentukan total zat padat terlarut dalam air
2. Teori
Kekeruhan dalam air disebabkan adanya zat-zat
yang tersuspensi karena partikel yang tersuspensi dapat
menghamburkan sinar yang masuk ke dalam air dan
mengenal partikel yang terdapat dalam air sehingga air
kelihatan keruh.
Metode yang digunakan untuk penetapan kekeruhan
dengan neopelometri turbiditry. Metode ini didasarkan atas
perbandingan intensitas cahaya yang dipantulkan oleh
larutan standar dengan intensitas cahaya yang dihamburkan
oleh sampel pada kondisi yang sama.
Air limbah rumah tangga adalah air limbah yang
tidak mengandung excrete manusia yang berasal dari
buangan kamar mandi, cuci pakaian, dan lainnya. Buangan
air limbah mengandung 99,9% air dan 0,1% zat padat. Zat
padat dibagi menjadi dua bagian yaitu 70% zat organik, 30%
zat anorganik.
Zat-zat tersuspensi dalam air berassal dari partikel-
partikel yang tersuspensikan. Hal ini menyebabkan tingginya
turbiditas. Zat tersuspensi ini dapat mengakibatkan
terjadinya pengendapan pada water line. Alat-alat proses
boilr akan mengakibatkan terjadinya kekeruhan pada air.
Suspensi solid dihilangkan dengan cara penambahan zat
koagulan.
10
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
4. Prosedur Kerja
A. Volume Lumpur
Masukkan sampel air ke dalam alat kerucut imhoff,
kemudian diamkan selama 2 jam. Catat volume lumpur
yang ada.
B. Total Solid
Volume lumpur, sampel, corong imhoff, diamkan 1-2 jam,
.... ml.
Pipet 50 ml air dan masukkan ke dalam cawan kosong
(25,68) gr. Uapkan di atas kompor sampai kering
selanjutnya masukkan ke dalam oven pada suhu 105 0 C
selama 2 jam. Masukkan ke dalam eksikator hingga
dingin. Timbang untuk mengetahui bobotnya.
C. Suspendid Solid
Lipat kertas saring dan sobek bagian ujung, lalu aliri
aquadest untuk melihat kelancaran aliran air. Letakkan di
atas cawan petridisk lalu masukkan ke dalam oven pada
suhu 1050 C selama 30 menit. Dinginkan dalam eksikator
dan timbang bobotnya.
Pipet 50 ml sampel dan saring menggunakan kertas saring
yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Endapan
yang tersisa pada kertas saring disatukan dengan
menggunakan labu semprot, lipat kertas dan masukkan ke
dalam oven pada suhu 1050 C selama 2 jam. Dinginkan
dalam eksikator dan timbang hingga bobot tetap.
5. Perhitungan
11
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
A. Volume Lumpur
Volume lumpur dapat dilihat langsung, atau dapat diukur
dengan menggunakan ml.
B. Total Solid
Total Solid =
SS =
PERCOBAAN III
PENETAPAN KESADAHAN AIR
1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat menetapkan kesadahan total pada Air
melalui tetrasi EDTA
12
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
2. Teori
Pada awalnya, keadahan air di definisikan sebagai
kemampuan air utuk mengendapkan sabun, sehingg
keaktifan/ daya berih sabun menjadi berkurang atau hilang
sama sekali.sabun adalah zat aktif permukaan yang
berfungsi menurunkan teganggan permukaan air, sehingga
air sabun dapa berbusa. Air sabun akan membentuk emulsi
atau sistem kolid dengan zat pengotor yang melekat dalam
benda yang hendak di berihkan.
Kesadaran terutama di sebabkan oleh keberadaan
ion-ion kalsium (Ca2+) dan maknesium (Mg2+) di dalam air.
Keberadaannya di dalam airmengakibatkan sabun akan
mengandap sebagai garam kalsiaum dan magnesium,
sehingga tidak dapat membentuk emolsi secara efektif.
Kation-kation polivalen lalinya juga dapat mengendapkan
sabun, tetapi karena kotion polivalen umumnya berada
dalam bentuk kompleks yang lebih satabil dengan zat
organik yang ada, maka peran kesadahannya dapat
diabaikan.
Oleh karena itu penetapan kesadahan hanya dia
ragkan pada penentuan kadar Ca 2+ dan Mg2+. Kesadahan
total di definisikan sebagai jumblah miliekivalen (mak) ion
Ca2+ dan Mg2+ tisp liter sampel air.
Secara sederhana, penentuan tingkat kesadahan air
untuk masing-masing ion dapat di lakukan dengan teknik
tirimetri-kompleksometri. Kation-kation tersebutdititrasi
dengan larutan baku ligan pengompleks Na2EDTA (natrium
etilen diamin tetra-asetat) pada pH tertentu. Dalam
melakukan titrasi, kedalam larutan yang mengandung ion-
ion Ca2+ dan Mg2+ di tambah indikator (warna 1)
13
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
4. Prosedur Kerja
A. Penetapan kesadahan total (CaCO3 /L) SNI 06-
6989.12-2004
1. Sampel air sebanyak 50 ml (di ukur menggunakan
gelas ukur) dimasukan ke dalam gelas Erlenmeyer
250 ml,
2. Tambahkan 5 ML larutan penyangga pH 10 ke
dalamnya
3. Masukan cuplikan ( 5 -10 mg) indikator EBT
dengan menggunakan batang pengaduk gelas ke
14
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
5. Perhitungan
A. Penentuan Kesadahan Total CaCO3
15
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
16
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
PERCOBAAN IV
PENENTUAN KADAR KLORIDA
1. Tujuan
a. Menghitung kadar klor sebagai NaCl dalam contoh air
b. Untuk mengetahui kandungan sisa klor yang terdapat dalam
air
c. Untuk mengetahui jumlah klor yang terpakai untuk
mengoksidasi unsur-unsur yang ada dalam air (daya sergap
klor)
2. Teori
Sisa klor yang ada dalam sebuah contoh air akan
mengoksidasi ion iodide menjadi iodium (I2). Dengan
indikator kanji, I2 akan menghasilkan warna biru. I2 yang
terbentuk kemudian dititrasi dengan larutan natrium
thiosulfat (Na2SO3) yang kemudian akan teroksidasi
menjadi Na2S4O6.
Daya sergap klor atau daya pengikat klor adalah klor
yang dipakai untuk mengoksidasi unsur-unsur yang ada
dalam air. Kaporit atau klor yang dimasukkan ke dalam air
mula-mula akan bereaksi dengan unsur-unsur/ senyawa
pereduksi yang biasa terkandung dalam air seperti Fe, Mn,
NO3, NH3, H2S, dan zat-zat organik lainnya.
1. AgNO3 0,1 N
2. K2CrO4 1%
4. Prosedur Kerja
PERCOBAAN V
ANALISIS SENYAWA ORGANIK
I. Tujuan
Untuk mengetahui berapa besar kandungan zat
organik dalam air.
18
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
II. Teori
Pemeriksaan senyawa organik pada contoh air
dilakukan dengan cara pemanasan, zat organik pada
dasarnya terdiri dari unsur karbon yang dapat dipisah-
pisahkan.
Air sebagai bahan keperluan minum memilii
batas zat orgnik yang diperbolehkan yang diukur
banyaknya dalam mg/L KmnO4 yang diperlukan
untuk mengoksidasi zat contoh dengan pemanasan
kurang lebih 10 menit.
Kelebihan kandungan zat organik dalam air
memungkinkan pertumbuhan bakteri yang dapat
membahayakan kesehatan.
III. Prinsip
Air contoh dioksidasi dengan KmnO4 kemudian
dilakukan pemanasan, sehingga berwarna merah
muda.
IV.Alat dan Bahan
A. Alat
1. Pipet skala uk. 10 ml (3 buah)
2. Labu erlenmayer uk. 250 ml
3. Buret asam
4. Statif + klem
5. pipet tetes
6. corong
7. penangas air
B. Bahan
1. Asam sulfat (H2SO4) 4 N
2. KmnO4 0,01 N
3. Asam Oksalat (C2H2O4) 0,01 N
V.Prosedur Kerja
19
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
VI.Perhitungan
Nilai permanganat :
20
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
PERCOBAAN VI
PENGUJIAN OKSIGEN TERLARUT DALAM AIR DENGAN
TITRIMETRI
I. Tujuan
A. Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam
air
B. Dapat menggunakan metode iodometri untuk
pengujian oksigen terlarut
C. Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang
baik dikonsumsi dilihat dari oksigen terlarutnya
II. Teori
Oksigen terlarut (dissolvet oksigen, disingkan
DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan
oksigen (oksigen demand) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO
yang biasanya diukur dalam bentuk konsetrasi ini
menunjukkan jumlah oksigen (O2) yang tersedia
dalam suatu badan air.
Semakin besar nilai DO pada air
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang
bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat
diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.
Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana
badan air mampu menampung biota air sseperti ikan
dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk
membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh
banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab itu
pengukuran parameterini sangat dianjurkan disamping
parameter lain seperti BOD dan COD.
Di dalam air oksigen memainkan peranan dalam
menguraikan komponen-komponen kimia menjadi
komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki
kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemaran
21
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
IV.Prosedur Kerja
A. Pengujian Oksigen Terlarut
1. 1 ml larutan MnSO4 dn 1 ml larutan alkali-
iodida-azida dimasukkan berturut-turut ke
22
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
V.Perhitungan
Ket :
24
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
25
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
PERCOBAAN VII
PENENTUAN KADAR COD DAN BOD
DALAM AIR LIMBAH
I. Tujuan
Menentukan kadar COD dan BOD dalam air
limbah.
II. Teori
Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut
di dalam air dapat ditentukan seberapa jauh tingkat
pencemaran air lingkungan yang telah terjadi. Cara
yang ditempuh untuk maksud tersebut dengan uji :
1. COD, singkatan dari Chemical Oxygen Demand,
atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi
oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.
2. BOD, singkatan dari Biological Oxygen Demand,
atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah
bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.
Melalui kedua cara tersebut dapat ditentukan
tingkat pencemaran air lingkungan. Perbedaan dari
kedua cara uji oksigen yang terlarut di dalam air
tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut ini :
Chemical Oxygen Demand adalah kapasitass air
untuk menggunakan oksigen selama peruraian
senyawa organik terlarut dan mengoksidasi senyawa
anorganik seperti amonia dan nitrit.
Biological (biochemical) Oxygen Demand adalah
kauntitas oksigen yang diperlukan oleh
mikroorganisme aerob dalam menguraikan senyawa
organik terlarut. Jika BOD tinggi maka dissolved
oksigen (DO) menurun karena oksigen yang terlarut
tersbut digunakan oleh bakteri. Akibatnya ikan dan
organisme air hubungan keduanya adalah sama-sama
untuk menentukan kualitas air, tapi BOD lebih
26
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
IV.Prosedur Kerja
A. Pengujian COD
1. Pipet 50 ml larutan sampel ke dalam
erlenmayer 250 ml
27
Penuntun Praktikum Analisa Kimia Air 2015
28