Você está na página 1de 3

Analisis Reaktor PBR Diamond

I. Bentuk Fisik Reaktor


Reaktor di desain dalam
bentuk diamond untuk
mereduksi pressure drop
yang terjadi dengan cara
memperbesar luas
penampang. Namun juga
lebih mudah untuk
diproduksi dengan cara
membuat plat berbentuk
trapezium dan
L
mengelasnya. Jauh lebih
mudah dibandingkan R max
dengan reaktor berbentuk
bola.

R min

(a)
(b)

Gamabar 1. Gambar 2D plat untuk membuat bagian atas diamond (a) Ilustrasi Tampak reaktor
(b)
R vs L
1

0.5

Radius (ft) 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5

-0.5

-1

Lengh (ft)

Gambar 2. Grafik yang menyatakan besar jari-jari terhadap panjang reaktor


II. Setting Parameter dan hasil Simulasi
Parameter yang digunakan dalam simulasi dan hasil simulasi:
Variabel Reaktor Diamond
Rmax 0.8 ft
Rmin 0.3 Ft
0.0
Dz 1 Ft
L 2 Ft

Profil X, Y dan W pada Reaktor Diamond


1.2 160
1 140
120
0.8 100
0.6 Y X W 80
X dan Y W (lb)
0.4 60
40
0.2 20
0 0
0 0.5 1 1.5 2

Z (ft)

(a)
Profil X, y, dan W pada Reaktor BOLA
1.2 140

1 120
100
0.8
80
0.6
X dan y X y W (lb) 60 W, lb
0.4
40
0.2 20
0 0
0 0.3 0.6 0.9 1.2 1.5 1.8
z, ft

(b)

Profil X, y, dan W pada Reaktor PIPA


1.2 70

1 60

50
0.8
40
0.6
X dan y X y W (lb) 30 W, lb
0.4
20
0.2 10

0 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80

z pipa, ft

(c)
Gambar 3. Hasil simulasi Reaktor Diamond (a), reaktor bola (b) dan reaktor pipa (c)

Berdasarkan hasil simulasi, terlihat bahwa reaktor mampu menghasilkan konversi


mendekati 100% dengan panjang reaktor jauh lebih pendek dibandingkan dengan reaktor
pipa. Oleh Karena itu dapat dikatakan reaktor tersebut cukup efesien.

Você também pode gostar