Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Maftuh Indah 140810301013
Ati Rizkiani Mahbubah 140810301233
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana profil dan sejarah PT. Unilever Tbk
2. Mengetahui bagaimana kondisi laporan keuangan PT. Unilever Tbk. tahun
2015
3. Mengetahui apa keputusan investor terkait laporan keuangan PT. Unilever
Tbk. yang disajikan
BAB II
PEMBAHASAN
Penjualan Bersih
Selama tahun 2015, Unilever Indonesia berhasil membukukan penjualan
bersih sebesar Rp36,5 triliun, meningkat 5,7% dari tahun 2014. Penjualan ini
berasal dari dua segmen usaha, yaitu Home and Personal Care dan Foods and
Refreshment. Kontribusi masing-masing segmen tersebut terhadap penjualan
bersih tahun 2015 adalah sebagai berikut: Kebutuhan Rumah Tangga dan
Perawatan Tubuh 69,7%; dan Makanan dan Minuman 30,3%.
Laba Bruto
Meningkatnya penjualan bersih menyebabkan laba bruto Perseroan
mengalami peningkatan sebesar 8,4% atau Rp1,4 triliun dari Rp17,2 triliun
pada tahun 2014 menjadi Rp18,6 triliun pada tahun 2015. Sementara itu,
margin laba kotor kami, yang menunjukkan efisiensi produksi, telah
mengalami peningkatan sebesar 1.6% sebelum penyajian kembali dan 1,3%
setelah penyajian kembali pada tahun berjalan.
Beban Usaha
Beban usaha terdiri dari beban pemasaran dan penjualan, serta beban
umum dan administrasi. Pada tahun 2015, beban pemasaran dan penjualan naik
sebesar 11% dibandingkan tahun 2014 menjadi Rp7,2 triliun sedangkan beban
umum dan administrasi naik sebesar 30,4% menjadi Rp3,5 triliun. Kenaikan
dalam beban pemasaran dan penjualan disebabkan oleh kenaikan beban iklan
dan riset pasar, beban distribusi, dan beban promosi; sedangkan, kenaikan
dalam beban umum dan administrasi didorong oleh kenaikan biaya trademark,
teknologi dan biaya jasa.
Laba Usaha
Meskipun terjadi peningkatan beban usaha, Unilever Indonesia berhasil
mencapai peningkatan laba usaha sebesar 2,3%, dari Rp7,8 trilliun (sebelum
penyajian kembali) menjadi Rp7,9 trilliun. Namun, karena adanya dampak dari
penyajian kembali akibat perubahan kebijakan akuntansi imbalan kerja, laba
usaha Unilever Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,9% atau Rp73,9
miliar dari Rp8 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp7,9 triliun pada tahun 2015.
Penghasilan/(Biaya) Keuangan
Pada tahun 2015, terdapat kenaikan penghasilan keuangan sebesar 1,5%
menjadi Rp10,6 miliar dan juga kenaikan biaya keuangan menjadi Rp120,5
miliar dibandingkan Rp96,1 milliar di tahun 2014. Biaya keuangan yang lebih
tinggi, sebagian besar, disebabkan oleh kenaikan pada tingkat suku bunga
pinjaman.
Aset
Terdapat peningkatan nilai total aset sebesar 10,1% dari Rp14,3 triliun di
tahun 2014 menjadi Rp15,7 triliun di tahun 2015. Peningkatan utama berasal
dari aset tidak lancar.
Aset Lancar
Aset lancar Unilever Indonesia meningkat sebesar 4,5% dari tahun 2014
menjadi Rp6,6 triliun di tahun 2015.
a. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas Unilever Indonesia terdiri dari kas, kas di bank, dan
setara kas berupa deposito berjangka dengan total keseluruhan sebesar Rp628,2
miliar dengan komposisi 0,01% kas, 84,87% kas di bank, dan 15,12% deposito
berjangka. Suku bunga deposito Rupiah selama tahun berjalan adalah sebesar
3,50% 7,00% per tahun.
b. Piutang Usaha
Jumlah piutang usaha bersih meningkat menjadi Rp3,2 triliun pada tahun
2015 yang hampir seluruhnya merupakan piutang usaha pelanggan baru dan
pelanggan yang sudah ada atau pihak-pihak berelasi yang tidak memiliki kasus
gagal bayar di masa terdahulu. Per 31 Desember 2015, Perseroan
mencadangkan Rp13,4 miliar untuk menutupi kerugian yang mungkin muncul
dari piutang tidak tertagih.
Liabilitas
Unilever Indonesia m4embukukan total liabilitas di akhir tahun 2015
sebesar Rp10,9 triliun yang terdiri dari 92,9% liabilitas jangka pendek dan
7,1% liabilitas jangka panjang. Nilai total liabilitas mengalami kenaikan
sebesar Rp1,4 triliun atau 14,4% dari akhir tahun 2014. Kenaikan liabilitas
tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek sebesar
Rp1,3 triliun atau 14,3% dari akhir tahun 2014.
a. Liabilitas Jangka Pendek
Di akhir tahun 2015, liabilitas jangka pendek meningkat sebesar 14,3%
dari tahun 2014 menjadi Rp10,1 triliun. Komposisi dari liabilitas jangka
pendek ini adalah pinjaman bank 16,8%, utang usaha 47,8%, utang pajak 6,2%,
akrual 11,1%, utang lain-lain 17,5%, dan kewajiban imbalan kerja jangka
panjang bagian lancar 0,6%. Peningkatan jumlah liabilitas jangka pendek
sebesar Rp1,3 triliun terutama disebabkan naiknya pinjaman bank, utang usaha,
akrual dan utang lain-lain.
b. Liabilitas Jangka Panjang
Komposisi liabilitas jangka panjang sebesar Rp775 miliar ini adalah
liabilitas pajak tangguhan 48%, kewajiban imbalan kerja jangka panjang
bagian tidak lancar 52%. Kenaikan jumlah liabilitas jangka panjang sebesar
Rp105 miliar atau 15,7% terutama disebabkan oleh kenaikan liabilitas pajak
tangguhan.
Ekuitas
Ekuitas naik sebesar 1,7% atau Rp80,8 miliar dari Rp4,7 triliun pada tahun
2014 menjadi Rp4,8 triliun pada tahun 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan
oleh laba tahun berjalan dipotong dengan pembayaran dividen pada tahun
berjalan.
Arus Kas
Unilever Indonesia berhasil menjaga arus kasnya, dengan jumlah kas dan
setara kas sebesar Rp628,2 miliar pada tahun 2015. Di saat kondisi bisnis dan
ekonomi yang menantang, Unilever Indonesia mampu menunjukkan arus kas
bersih positif dari aktivitas operasi. Hal ini diimbangi dengan aktivitas
investasi pada aset tetap, serta aktivitas pendanaan melalui pembayaran dividen
kepada pemegang saham sebesar Rp5,6 triliun.
Posisi kas Unilever Indonesia tahun 2015 menurun sebesar Rp231 miliar
dengan penjelasan sebagai berikut
(dalam jutaan rupiah)
KENAIKAN
LAPORAN LABA RUGI DAN
(PENURUNAN)
PENGHASILAN
2014 2014* AKIBAT
KOMPREHENSIF LAIN
PENYAJIAN
KONSOLIDASIAN
KEMBALI
Penjualan Bersih 34,511,534 34,511,534 -
Laba Kotor 17,099,121 17,206,921 107,800
Beban Operasi (9,336,793) (9,193,663) 143,130
Beban Penjualan dan Pemasaran (6,613,992) (6,519,400) 94,592
Beban Umum dan Administrasi (2,705,822) (2,657,284) 48,538
Beban Lain-Lain, bersih (16,979) (16,979) -
Laba Usaha 7,762,328 8,013,258 -250,930
Beban Pajak Penghasilan (1,938,199) (2,000,932) -62,733
Laba 5,738,523 5,926,720 188,197
Penghasilan Komprehensif Lain - 146,348 146,348
Jumlah Penghasilan Komprehensif 5,738,523 6,073,068 334,545
*Setelah penyajian kembali
Likuiditas
Unilever Indonesia memiliki likuiditas yang cukup kuat dengan nilai kas
dan setara kas sebesar Rp628,2 miliar. Rasio lancar Unilever Indonesia pada
tahun 2015 tercatat sebesar 65,4%.
Struktur Modal
KONTRIBUS
2015 2014* KONTRIBUSI
I
JUMLAH LIABILITAS 10.903 69,3% 9.534 66,8%
Liabilitas Jangka Pendek 10.128 64,4% 8.864 62,1%
Liabilitas Jangka Panjang 775 4,9% 670 4,7%
EKUITAS 4.827 30,7% 4.747 33,2%
JUMLAH LIABILITAS
15.730 100,0% 14.281 100,0%
DAN EKUITAS
*setelah penyajian kembali
Pada tahun 2016, Perseroan akan tetap bersikap secara optimis namun
berhati-hati. Terlalu dini bagi kami untuk menilai bagaimana kondisi ekonomi
untuk 12 bulan ke depan. Meskipun kami memiliki pandangan positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, kami memutuskan untuk menunggu realisasi hingga
2Q16 untuk melihat gambaran keseluruhan. Walaupun demikian, Perseoran
mempercayai bahwa demografi bonus yang dimiliki Indonesia, dengan tingkat
konsumsi per kapita saat ini, membawa banyak kesempatan dan tantangan
tersendiri ke depannya. Performa kinerja Perseroan akan sangat tergantung
pada kekuatan portofolionya. Kami akan berfokus untuk memahami
Konsumen, menganalisis pergeseran perilaku dan preferensi mereka, untuk
dapat mengembangkan inovasi yang secara jitu menjawab kebutuhan mereka.
C. PROSPEK USAHA
Makroekonomi
Tingkat inflasi memang tetap tinggi pada awal 2015. Namun, ketika
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk mengakhiri subsidi BBM,
pemerintah mengalami potential relief, mengingat harga minyak dunia telah
menurun selama beberapa waktu. Dalam mekanisme baru ini, Presiden
memperkenalkan sistem penyesuaian harga setiap triwulan yang berkorelasi
dengan harga internasional. Ketika harga komoditas pulih sedikit demi sedikit
di 1H15, inflasi Indonesia tetap tinggi sampai pertengahan 2015, dan hanya
mulai mereda pada akhir 2015, menjadi 3,35%.
Industri Barang Konsumsi
Prospek
Kami melakukan riset pasar dan terus menerus melibatkan diri dengan
konsumen untuk lebih memahami kebutuhan dan preferensi mereka; dan
menjalin kerjasama yang erat dengan pelanggan untuk membuat produk
kami lebih mudah ditemukan dan terlihat lebih menarik di toko-toko.
2. MEMAINKAN PORTOFOLIO
3. MENCIPTAKAN AKSES
Kami berfokus untuk menjaga biaya tetap rendah sementara efisiensi tetap
meningkat, dalam proses dari hulu sampai hilir, untuk memastikan imbal
hasil yang baik atas investasi pemasaran kami.
Aspek terakhir dari strategi ini adalah investasi yang terus menerus dalam
operasi pemasaran kami: investasi dalam meningkatkan kemampuan
karyawan kami; investasi dalam meningkatkan dan melaksanakan visi bisnis
kami; investasi di bidang infrastruktur pemasaran dan kemampuan logistik;
dan investasi dalam digitalisasi, seperti sistem distribusi LeverEdge, untuk
mendukung pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi.
2.3 Keputusan Investor Terkait Laporan Keuangan PT. Unilever Tbk. yang
Disajikan
A. Pergerakan Harga Saham
Berikut merupakan pergerakan harga saham perbulan PT. Unilever Tbk.
yang terjadi pada 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015. Data tersebut
diambil dari finance.yahoo.com.
Dalam tabel tersebut kita dapat mengetahui bahwa pergerakan saham pada
PT. Unilever Tbk. mengalami kenaikan maupun penurunan. Akan tetapi
meskipun mengalami penurunan, penurunan yang terjadi tidak terlalu besar
nilainya dan dapat dipastikan akan mengalami kenaikan kembali. Saham
Unilever dikenal saham tahan banting dan disukai investor karena bergerak di
sektor consumer staples. Tingginya valuasi saham PT. Unilever Tbk. tidak
lepas dari scarcity value perusahaan tersebut. PT. Unilever Tbk. merupakan
emiten yang memproduksi produk-produk konsumen dengan fokus pangsa
pasar domestik. Di samping itu, secara manajerial PT. Unilever Tbk.
merupakan perusahaan yang secara good governance sudah terbukti.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah melihat dari pembahasan dalam bab 2, kini telah kita ketahui
bahwa PT. Unilever Tbk. telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan
untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang
disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona,
Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Dari penyajian analisis keuangan PT. Unilever Tbk dapat kita lihat dari
tahun 2014 hingga tahun 2015 mengalami kenaikan pendapatan. Selama tahun
2015, Unilever Indonesia berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp36,5
triliun, meningkat 5,7% dari tahun 2014. Pada tahun 2015, terdapat kenaikan
penghasilan keuangan sebesar 1,5% menjadi Rp10,6 miliar dan juga kenaikan
biaya keuangan menjadi Rp120,5 miliar dibandingkan Rp96,1 milliar di tahun
2014. Biaya keuangan yang lebih tinggi, sebagian besar, disebabkan oleh
kenaikan pada tingkat suku bunga pinjaman.
Setelah melihat dari hasil analisis keuangan PT. Unilever Tbk sebagai
seorang investor sebaiknya dapat mempertimbangkan jika akan berinvestasi ke
PT. Unilever Tbk itu sangat menguntungkan. Dilihat dari harga saham yang dapat
dikatakan stabil meski mengalami naik turun tetapi tak begitu terpaut jauh. Selain
itu PT. Unilever Tbk dalam kurun setahun membagikan dividen kepada pemegang
saham selama 2 kali (6 bulan sekali). Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan
karena tak semua perusahaan melakukan pembagian dividen tiap tahunnya. Sering
kali perusahaan lain melakukan pembagian dividennya sekali dalam setahun. Hal
ini menandakan bahwa PT. Unilever Tbk selalu mengalami keuntungan sehingga
melakukan pembagian dividen selama 2 kali dalam setahun.
PT. Unilever Tbk merupakan perusahaan yang besar dan ternama sehingga
tak dapat diragukan lagi untuk seorang investor berinvestasi kepada perusahaan
tersebut. Dapat dilihat dari segi keuangan dan pembagian dividennya. Oleh karena
itu, PT. Unilever Tbk merupakan perusahaan yang pantas bagi seorang investor
untuk menanamkan sahamnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://finance.yahoo.com/q/hp?
s=UNVR.JK&a=00&b=1&c=2011&d=11&e=31&f=2015&g=v
http://finance.yahoo.com/q/hp?
s=UNVR.JK&a=00&b=1&c=2015&d=11&e=31&f=2015&g=m
https://ghinaislamiah.wordpress.com/2014/11/04/profil-sejarah-dan-modal-
awal-pt-unilever-indonesia/
http://katadata.co.id/berita/2014/01/28/potensi-kenaikan-harga-saham-unilever-
tipis
http://www.britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-unvr/
https://www.unilever.co.id/id/Images/annual-report-unilever-2015_tcm1310-
481185_id.pdf
https://www.unilever.co.id/investor-relations/annual-report/
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6