Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok :
Asnawati
Fitri Nurhayati
Linda Yulianti
Rima Melati
Widiawati
Kelemahan diskusi :
a.Diskusi terlampau menyerap waktu.
b. Terkadang guru tidak memahami cara-cara melaksanakan diskusi,maka
kecenderungannya diskusi menjadi tanya jawab.
Menurut kami metode diskusi sesuai dengan teori belajar menurut
Piaget, karena metode diskusi dapat merangsang kognitif para siswa
sehingga siswa menjadi aktif dan dapat mengeskplore semua kemampuan
dan wawasan yang dimiliki siswa tersebut.
Penguatan positif
Perilaku Konsekuensi Prilaku kedepan
Murid mengajukan Guru menguji Murid mengajukan lebih
pertanyaan yang bagus murid banyak pertanyaan
Penguatan negatif
Perilaku Konsekuensi Prilaku kedepan
Murid menyerahkan PR Guru berhenti Murid makin sering
tepat waktu menegur murid menyerahkan PR tepat waktu
Hukuman
Perilaku Konsekuensi Prilaku kedepan
Murid menyela guru Guru mengajar Murid berhenti menyela guru
murid langsung
Penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua bentuk itu,
konsekuensi meningkatkan prilaku. Dalam hukuman, perilakunya berkurang.
Implementasi Teori Belajar B.F. Skinner dalam Pembelajaran
Penggunaan teori Skinner ini diimplementasikan dalam proses pembelajaran dikelas
sebagai berikut :
1. Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
2. Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan
jika benar diperkuat.
3. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
4. Materi pelajaran digunakan sistem modul.
5. Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
6. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
7. Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
8. Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari
pelanggaran agar tidak menghukum.
9. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
10. Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
11. Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai
tujuan.
12. Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
13. Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
14. Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
15. Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut
waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik
atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi
kompleks.
Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik
menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. Hal tersebuat akan menyulitkan
lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas
guru akan menjadi semakin berat. Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner
adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa.
Menurut Skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari
perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat
dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar,
ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa. Selain itu kesalahan dalam
reinforcement positif juga terjadi didalam situasi pendidikan seperti penggunaan
rangking Juara di kelas yang mengharuskan anak menguasai semua mata pelajaran.
Sebaliknya setiap anak diberi penguatan sesuai dengan kemampuan yang diperlihatkan
sehingga dalam satu kelas terdapat banyak penghargaan sesuai dengan prestasi yang
ditunjukkan para siswa: misalnya penghargaan di bidang bahasa, matematika, fisika,
menyanyi, menari atau olahraga.
KESIMPULAN
Menurut Skinner, hampir semua perilaku manusia diidentifikasi jatuh
ke dalam dua kategori yaitu perilaku responden dan perilaku
operan. Perilaku responden adalah perilaku tanpa sengaja (refleks).
Agar perilaku responden terjadi, diperlukan stimulus yang terjadi
pada organisme.
Dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Skinner dapat disimpulkan bahwa :
a. Setiap langkah dalam proses belajar perlu dibuat pendek-pendek, berdasarkan
tingkah laku yang pernah dipelajari sebelumnya.
b. Untuk setiap langkah yang pendek tersebut disediakan penguatan yang dikontrol
dengan hati-hati.
c. Penguatan harus diberikan sesegera mungkin setelah respons yang benar
dimunculkan.
d. Stimulus diskriminatif perlu dirancang sedemikian rupa agar dapat diperoleh
perampatan stimulus dan peningkatan keberhasilan belajar.
Implementasi teori belajar B.F. Skinner dalam pembelajaran antara lain bahan yang
dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis, hasil berlajar harus segera
diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat, proses
belajar harus mengikuti irama dari yang belajar, materi pelajaran digunakan sistem
modul, tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic, dalam proses pembelajaran
lebih dipentingkan aktivitas sendiri, dalam proses pembelajaran tidak dikenakan
hukuman, dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari
pelanggaran agar tidak menghukum, tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi
hadiah, hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu), tingkah laku yang diinginkan,
dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan, dalam pembelajaran
sebaiknya digunakan shaping, mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan
tingkah laku operan, dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine dan
melaksanakan mastery learning.
Kelebihan Teori Skinner
Kelebihan dari Teori Skinner ini adalah pada teori ini, seorang pendidik diarahkan untuk
menghargai setiap anak didiknya
Kekurangan / Kelemahan Teori Skinner
Adapun beberapa kekurangan/kelemahan dari teori Skinner ini berdasarkan analisa
teknologi (Margaret E. B. G. 1994) adalah bahwa teknologi untuk situasi yang
kompleks tidak bisa lengkap, analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan
teknologis, keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai
ukuran peluang kejadian dan tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan
dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan.
Teori pembelajaran Ausubel merupakan salah satu dari sekian banyaknya teori
pembelajaran yang menjadi dasar dalam cooperative learning. Faktor-faktor utama yang
mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada,
stabilitas, dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu
tertentu. Teori Belajar bermakna Ausuble ini sangat dekat dengan Konstruktivesme.
Keduanya menekankan pentingnya pelajar mengasosiasikan pengalaman, fenomena,
dan fakta-fakta baru kedalam sistem pengertian yang telah dipunyai. Keduanya
menekankan pentingnya asimilasi pengalaman baru kedalam konsep atau pengertian
yang sudah dipunyai siswa. Keduanya mengandaikan bahwa dalam proses belajar itu
siswa aktif.
Inti dari teori belajar bermakna Ausubel adalah proses belajar akan
mendatangkan hasil atau bermakna kalau guru dalam menyajikan materi pelajaran yang
baru dapat menghubungkannya dengan konsep yang relevan yang sudah ada dalam
struktur kognisi siswa.
DAFTAR PUSTAKA