Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kaca
DAFTAR ISI .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . .. .. .. .. .. .. .. .. ..
1
B. Tujuan . .. .. .. ..
3
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kaca .. .. .. . . . . . . .. .. ..
4
2. Sifat Kaca .. .. .. .. .. .. .. . . . .. . .
5
3. Proses Pembuatan Kaca .. .. . . .. . . . .
5
4. Model-Model Kaca . .. . . . .. . . . . . . .
11
A. Kesimpulan . . . .. .. .. .. .. .. .. ..
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum
mengerti tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika
merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-
partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri
berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat,
sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari
segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas
dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama
dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban
modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang
paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana
pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan.
Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di
suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan
orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi,
orang Mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus
dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak
tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad ke-12.
Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di
jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan
sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus
rahasia yang dijaga ketat.
Proses pembuatannyapun bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada
pengalaman. Kaca atau gelas merupakan materi bening dan transparan (tembus
pandang) yang biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon
dioksida (SiO2), yang secarakimia sama dengan kuarsa. Dari segi fisika kaca
dipandang sebagai zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur
partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia
sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat
cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak
mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali
dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat
yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini
terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
TUJUAN
Penyusunan makalah ini untuk membuka jendela pengetahuan tentang kaca
yang ada saat ini. Harapan penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat
bagi dirinya sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan
untuk referensi ataupun bahan bacaan semata
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama
penyusunnya adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000 C. Kaca atau gelas
merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal
disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan
kekisi kristal biasa terbentuk. Kaca atau gelas termasuk kelompok vitroida atau
termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks. Senyawa
tersebut diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat dingin. Kaca atau gelas
ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup,
tetapi sangat rapuh. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kaca atau
gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin.
Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat
proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak
sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca atau adalah gabungan
dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya.
Kaca atau gelas merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan
secara biologi merupakan bahan yang tidak aktif, yang dapat dibentuk menjadi
permukaan yang datar dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca atau gelas sebagai
bahan yang sangat berguna. Kaca atau gelas biasanya dicampur dengan bahan lain
untuk mengubah cirinya. Misalnya seperti kaca atau gelas bertimah hitam yang
menyebabkan kaca atau gelas menjadi lebih berkilauan, hal ini karena adanya
peningkatan index pantulannya, sementara boron ditambahkan untuk mengubah ciri
termal dan elektriknya, seperti Pyrex. Penambahan barium juga dapat meningkatkan
indeks pantulannya, dan seriumditambahkan untuk kaca atau gelas yang menyerap
tenaga infra. Logam oksida juga ditambahkan untuk memberikan warna pada kaca
atau gelas. Peningkatan soda atau potash dapat menurunkan titik lebur,
sementaramangan ditambahkan untuk menghilangkan warna yang tidak dikehendaki.
Kaca atau gelas berwarna diperoleh dengan menambahkan sedikit oksida logam
peralihan. Misalnya, oksida mangan akan menghasilkan warna ungu, oksida kuprum
dan kromium memberikan warna hijau, dan oksida kolbalt memberikan warna biru.
2. SIFAT-SIFAT KACA ATAU GELAS
Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila disbanding dengan
keramik. Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO 2) dan proses
pembentukannya.
Beberapa sifat kaca atau gelas yang sangat umum adalah sebagai berikut :
Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra
merah, tetapi tidak oleh sinar ultraviolet.
Padatan amorf (short range order).
Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah
kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
Efektif sebagai isolator.
Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
Secara umum dan ringkas reaksi pembentukan kaca adalah sebagai berikut :
Na2CO3 + aSiO2 > Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 > CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C Na2O.cSiO2 + SO2 +
SO2 + CO
b. Proses Pembuatan
Secara skematis proses pembuatan kaca atau gelas dapat digambarkan sebagai
berikut:
2) Pencairan (melting/fusing)
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair. Selama
proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi membentuk
reaksi-reaksi kimia berikut :
1. Reaksi-reaksi penguraian
2. Na2SO3 Na2O + CO2
3. CaCO3 CaO + CO2
4. Na2SO4 Na2O + SO2
5. Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 780oC
6. Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2
7. Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600oC
8. CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2
9. Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600oC
10. CaCO3 + a2CO3 Na2Ca(CO3)2
11. Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884oC
12. Na2SO4 + nSiO2 NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2
13. Reaksi utamaaSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO
Leburankaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca atau gelas, terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
i. Pot furnace
Biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass) seperti kaca
seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot
terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama penyusunnya
adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000 C yang bersifat transparan dan dingin.
b. Reaksi pembuatan kaca atau gelas secara umum:
Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
c. Pada prinsipnya tahapan proses pembuatan kaca atau gelas ada lima, yaitu:
1) Persiapan bahan baku (batching)
2) Pencairan (melting/fusing)
3) Pembentukan (forming/shaping)
4) Annealing
5) Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.agc.com/english/csr/environment/products/sp01.htmls
http://bahan-membuat.com/search/makalah-pembuatan-kaca
http://www.terindikasi.com/2012/05/contoh-makalah-global-
warming.html#ixzz2W0bEuQaf