Você está na página 1de 6

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dan tidak tergantung pada macam atau jenis zat terlarut. Tujuan dari praktium ini yaitu
untuk mengetahui pengaruh jenis larutan terhadap titik didihnya yang merupakan salah satu
dari sifat koligatif larutan. Titik didih suatu larutan dapat lebih rendah dari titik didih
pelarutnya dan dapat pula lebih tinggi dari pelarutnya, hal ini tergantung pada mudah tidaknya
zat terlarut itu menguap dibandingkan zat pelarutnya.

A Pada percobaan pertama,aquades dipanaskan menggunakan spirtus untuk mengetahui titik


didih aquades. Kemudian 3,42 gr gula dilarutkan dalam 50 ml aquades, dan kemudian
ditentukan titik didih pelarutnya. Hal tersebut dilakukan sama pada 3,42 gr garam yang telah
dilarutkan dalam 50 ml aquades. Pada penentuan titik didih larutan perlu diketahui suhu
konstannya dari kedua larutan ini yaitu dengan menunggu suhu larutan tidak berubah kembali.

NO LARUTAN MASSA MOLALITAS TITIK DIDIH BEDA TITIK DIDIH


. (C) (C)
1 Aquades 96 -
2 Larutan Gula 3,42 gram 0,2 M 98 2
3 Larutan Garam 3,42 gram 1,2 M 103 7

1. Aquades
Aquades atau air suling yang diuji memiliki titik didih kurang lebih 96C.
2. Larutan gula 3,42 gram
Perhitungan molalitas larutan gula:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
3,42 1000
m= 342 x 50 = 0,2 M

Perhitungan kenaikan titik didih larutan:


Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 98C-96C
= 2C
3. Larutan garam 3,42 gram
NaCl (aq) Na+ + Cl-
n=2
untun NaCl, i = 1 + (-1)1
= 1 + (2-1)1
=1+1
=2
Perhitungan molalitas larutan garam:
gram 1000
m= Mr x ml pelarut
3,42 1000
m= 58,5 x 50 = 1,2

Tb = m. Kb. i
= 1,2. 0,52. 2
= 1,248C
Tb = Tb + Tb
= 96C + 1,248C
= 97,248C
Perhitungan kenaikan titik didih larutan:
Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 103C-96C
= 7C
Kenaikan titik didih larutan dapat diketahui dengan pengurangan titik didih larutan oleh titik
didih pelarut (Tb = Tb Larutan Tb Pelarut). Pada percobaan didapatkan titik didih larutan
tertinggi adalah 103C yang terjadi pada larutan garam, yang juga merupakan suhu konstan
pada titik didih larutan. Sedangkan pada titik didih pelarut adalah 96C, hal ini terjadi karena
titik didih air dipengaruhi oleh tekanan udara. Bila tekanan udara >1 atm maka akan
didapatkan suhu 100C yang juga merupakan suhu konstan pada titik didih pelarut. Setelah
dilakukan penghitungan dengan cara mengurangi titik didih larutan dengan titik didih pelarut
maka didapatkan hasil perubahan titik didih yang terjadi pada larutan gula dan larutan garam
adalah 2C dan 7C. Maka didapatkan suhu kenaikan titik didih yang lebih tinggi yaitu pada
larutan garam karena larutan garam merupakan larutan elektrolit.

B Pada percobaan kedua, aquades dipanaskan menggunakan spirtus untuk mengetahui titik didih
aquades. Kemudian masukan 3,42gr; 6,84gr; 10,26gr; 13,68gr gula pada gelas 1a;2a;3a;4a
yang kemudian dilarutkan dalam 50 ml aquades, lalu dipanaskan dengan spirtus dan tentukan
titik didih larutan tersebut yaitu suhu konstan dimana suhu larutan tidak berubah kembali.

NO. LARUTAN MASSA MOLALITAS TITIK BEDA TITIK DIDIH


DIDIH (C) (C)
1 Aquades 96 -
2 Larutan Gula 3,42 gram 0,2 M 99 3
(1a)
3 Larutan Gula 6,84 gram 0,4 M 100 4
(2a)
4 Larutan Gula 10,26 gram 0,6 M 100 4
(3a)
5 Larutan Gula 13,68 gram 0,8 M 100 4
(4a)

1. Aquades
Aquades atau air suling yang diuji memiliki titik didih kurang lebih 96C.
2. Larutan gula 1a (3,42 gram)
Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
3,42 1000
m= 342 x 50 = 0,2 M

Perhitungan kenaikan titik didih larutan:


Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 99C-96C
= 3C
3. Larutan gula 2a (6,84 gram)
Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
6,84 1000
m= 342 x 50 = 0,4 M

Perhitungan kenaikan titik didih larutan:


Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 100C-96C
= 4C
4. Larutan gula 3a (10,26 gram)
Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
10,26 1000
m= 342 x 50 = 0,6 M

Perhitungan kenaikan titik didih larutan:


Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 100C-96C
= 4C
5. Larutan gula 4a (13,68 gram)
Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
13,68 1000
m= 342 x 50 = 0,8 M

Perhitungan kenaikan titik didih larutan:


Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 100C-96C
= 4C
Setelah dilakukan penghitungan untuk mencari kenaikan titik didih larutan dengan cara
mengurangi titik didih larutan dengan titik didih pelarut maka didapatkan hasil perubahan titik
didih yang terjadi pada larutan gula 1a; 2a; 3a; 4a yaitu 3C; 4C; 4C; 4C. Pada praktikum
yang kami dapatkan tidak mendapatkan suhu kenaikan titik didih yang meningkat karena
kesalahan dalam memegang thermometer sehingga suhu yang didapat belum mencapai konstan
yaitu dalam keadaan tidak berubah-ubah.

C Pada percobaan ketiga, aquades dipanaskan menggunakan spirtus untuk mengetahui titik didih
aquades. Kemudian masukan 0,58gr; 1,17gr; 1,75gr; 2,35gr garam pada gelas 1b;2b;3b;4b
yang kemudian dilarutkan dalam 50 ml aquades, lalu dipanaskan dengan spirtus dan tentukan
titik didih larutan tersebut yaitu suhu konstan dimana suhu larutan tidak berubah kembali.

NO. LARUTAN MASSA MOLALITAS TITIK DIDIH BEDA TITIK


(C) DIDIH (C)
1 Aquades 96 -
2 Larutan Garam 0,58 gram 0,2 M 100 4
(1b)
3 Larutan Garam 1,17 gram 0,4 M 100 4
(2b)
4 Larutan Garam 1,75 gram 0,6 M 100 4
(3b)
5 Larutan Garam 2,35 gram 0,8 M 101 5
(4b)

1. Aquades
Aquades atau air suling yang diuji memiliki titik didih kurang lebih 96C.
2. Larutan garam 1b (0,58 gram)
NaCl (aq) Na+ + Cl-
n=2
untun NaCl, i = 1 + (-1)1
= 1 + (2-1)1
=1+1
=2
Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
0,58 1000
m= 58,5 x 50 = 0,2 M

Tb = m. Kb. i
= 0,2. 0,52. 2
= 0,208C
Tb = Tb + Tb
= 96C + 0,208C
= 96,208C
Perhitungan kenaikan titik didih larutan:
Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 100C-96C
= 4C

3. Larutan garam 2b (1,17 gram)


Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
1,17 1000
m= 58,5 x 50 = 0,4 M

Tb = m. Kb. i
= 0,4. 0,52. 2
= 0,416C
Tb = Tb + Tb
= 96C + 0,416C
= 96,416C
Perhitungan kenaikan titik didih larutan:
Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 100C-96C
= 4C
4. Larutan garam 3b (1,75 gram)
Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
1,75 1000
m= 58,5 x 50 = 0,6 M
Tb = m. Kb. i
= 0,6. 0,52. 2
= 0,624C
Tb = Tb + Tb
= 96C + 0,624C
= 96,624C
Perhitungan kenaikan titik didih larutan:
Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 100C-96C
= 4C
5. Larutan garam 4b (2,35 gram)
Perhitungan molalitas larutan:

gram 1000
m= Mr x ml pelarut
2,35 1000
m= 58,5 x 50 = 0,8 M

Tb = m. Kb. i
= 0,8. 0,52. 2
= 0,832C
Tb = Tb + Tb
= 96C + 0,832C
= 96,832C

Perhitungan kenaikan titik didih larutan:


Tb = Tb-Tb (Tb larutan-Tb pelarut murni)
= 101C-96C
= 5C

Setelah dilakukan penghitungan untuk mencari kenaikan titik didih larutan dengan cara mengurangi
titik didih larutan dengan titik didih pelarut maka didapatkan hasil perubahan titik didih yang
terjadi pada larutan garam 1b; 2b; 3b; 4b yaitu 4C; 4C; 4C; 5C. Perlu diketahui hasil kenaikan
titik didih tidak didapatkan suhu yang meningkat, namun konstan. Hal dikarenakan kesalahan
dalam memegang termometer sehingga suhu yang kami dapatkan dalam praktikum tidak
mencapai konstan yaitu tidak berubah-ubah.

Você também pode gostar