Você está na página 1de 4

1.1.

Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Batuk lendir, sesak Hyperviscositas dari lapisan Ketidakefektifan
nafas, batuk lendir di dalam lumen saluran bersihan jalan nafas
semakin memburuk napas dan clearance
DO : Peningkatan RR, mukosiliar terganggu
suara nafas : ronchi,
sputum purulen Adhesi mucus pada
permukaan saluran nafas

Kegagalan untuk
membersihkan mucus

Penebalan mucus pada


saluran nafas

Ronchi
DS: Sesak, batuk Adhesi mucus pada Gangguan pertukaran
produktif permukaan saluran nafas gas.
DO : Batuk berlendir,
obstruksi jalan nafas
(polip nasal), ketidak Penebalan mucus pada
normalan AGD, saluran nafas

Penumpukan mukus

Alveoli tertutup alveoli

Proses difusi terganggu

Gangguan pertukaran gas


DS : Sesak nafas, batuk Kelainan gen CTFR Pola Nafas tidak efektif
terus menerus
DO: Sputum purulen,
obstruksi bronkus Cystic fibrosis

Penebalan mucus
Kegagalan membersihan
mucus (batuk/siliari)

Reaksi Inflamasi

Produksi Mucus di bronkus


meningkat

Obstruksi bronchial
DS : Demam Gangguan fungsi CFTR Hipertermi
DO: Demam+, S : >37,5
C.
Bakteri tidak teridentifikasi
oleh system imun

Reaksi inflamasi paru


1.3 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d secret mucus yang kental, serta kemampuan
batuk yang tidak efektif
2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveoli/kapiler paru
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi trakeobronkial
4. Hipertemi b.d proses inflamasi
1.1. Intervensi Keperawatan
N Tujuan dan
Diagnosa Keperawatan Intervensi
o Kriteria Hasil
1 Bersihan Jalan Nafas tidak NOC : NIC :
Efektif b/d sekresi mukus Monitor status oksigen
kental, serta kemampuan Re Respiratory status : Ventilation pasien
batuk yang tidak efektif Respiratory status : Airway R /sebagai data dasar
patency dalam menentukan
intervensi selanjutnya.
Kriteria Hasil: Auskultasi suara nafas,
Mendemonstrasikan batuk catat adanya suara
tambahan
efektif dan suara nafas
R /suara tambahan
yang bersih, tidak ada
menunjukan adanya
sianosis dan dyspneu
penumpukan sekret
(mampu mengeluarkan
Lakukan fisioterapi
sputum, mampu bernafas
dengan mudah) dada,postural
Menunjukkan jalan nafas drainase,vibrasi dan
clapping jika perlu
yang paten (klien tidak
R /untuk meningkatkan
merasa tercekik, irama
mobilisasi sekresi yang
nafas, frekuensi pernafasan
mengganggu oksigenasi.
dalam rentang normal,
Pantau sputum untuk
tidak ada suara nafas
mengefektifkan terapi.
abnormal)
Ajarkan teknik batuk
efektif.
R /membantu
mengeeluarkan sputum.
Lakukan nebulaiser
sesuai indikasi
R /aerosol berfungsi
untuk mengencerkan
dahak untuk dikeluarkan
Berikan cairan sekurang-
kurangnya 3 liter perhari
atau sesuai indikasi
R /hidrasi membantu
mengencerkan dahak
Berikan O2 sesuai
indikasi
Berikan bronkodilator
bila perlu
2 Gangguan Pertukaran gas b.d NOC : NIC :
penurunan difusi ditandai Monitor rata rata,
dengan pasien mengeluh R Respiratory status : Ventilation kedalaman, irama dan
sesak napas, hipoksia, Respiratory status : Airway usaha respirasi
hipoksemia, cyanosis patency R /sebagai data dasar
Vital sign Status dalam menentukan
Definisi : Kelebihan atau intervensi selanjutnya.
kekurangan dalam oksigenasi Criteria hasil: Pantau tanda-tanda vital,
dan atau pengeluaran irama jantung,AGD dan
karbondioksida di dalam Mendemonstrasikan
hemoglobin
membran kapiler alveoli peningkatan ventilasi dan
R /perubahan salah satu
oksigenasi yang adekuat
parameter tersebut dapat
Mendemonstrasikan tidak
mengindikasikan
ada sianosis dan keparahan penyakit
dyspneu,sesak napas Ajarkan pada pasien
Tanda tanda vital dalam
teknik bernapas dan
rentang normal relaksasi
Laboratorium (AGD) R /meminimalisir
dalam batas normal. penggunaan oksigen.

Você também pode gostar