Você está na página 1de 4

KESEIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT

Agama islam adalah agama yang sempurna. Islam telah mengatur bagaimana cara kita
hidup di dunia yang baik dan benar. Termasuk juga mengatur pentingnya keseimbangan
hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai orang islam kita harus mampu memilih mana yang
terbaik untuk diri kita sendiri di dunia maupun di akhirat. Mengejar urusan dunia merupakan
hal yang penting, namun akan lebih baik jika kita juga memikirkan urusan akhirat. Apabila
segala kebutuhan dunianya terpenuhi, namun dia tidak pernah melakukan sedikitpun amal
untuk akhiratnya, ia akan memperolah kerugian yang sangat besar. Sebaliknya kita juga tidak
boleh setiap waktu hanya beribadah kepada Allah, kita juga harus memikirkan bagaimana
kehidupan kita di dunia ini. Maka keduanya haruslah berjalan seimbang, yaitu denga cara
memenuhi kebutuhan hidup di dunia dengan mengutamakan kepentingan akhirat.

A. Hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat


a. Hadits riwayat ibnu asakir dan anas Lafal dan terjemah hadits


( )

Artinya:

bukankah orang yang paling baik diantara kamu orang yang


meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan
akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya.
Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat.
Janganlah kamu menjadi beban orang lain

b. Isi kandungan hadits


Sebagian orang ada yang mengutamakan kehidupan akhirat dari pada
kehidupan dunia, oleh karena itu dia akan terus berdzikir dan beribadah kepada
allah dan melalaikan kehidupan dunia. Cara hidup seperti ini bukanlah cara hidup
yang baik menurut rasulullah. Ada pula orang yang lebih mengutamakan
kehidupan di dunia dari pada kehidupan di akhirat, oleh karena itu dia akan terus
bekerja untuk mengejar dunia, sehingga ia lupa akan Allah. Cara hidup seperti ini
juga bukanlah cara hidup yang baik menurut rasullah. Kehidupaan yang baik
ialah kehidupan seseorang yang mampu menyeimbangkan kehidupan dunia dan
akhiratnya dengan menyadari bahwa hidup di dunia akan ada akhirnya, dan bekal
hidup di akhirat hanyalah amal shaleh yang kita lakukan selama hidup didunia.
Sebagai umat islam kita dilarang untuk menjadi beban orang lain, maka dari itu
kita harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dengan
kemampuan kita sendiri.

B. Hadits riwayat muslim


a. Lafal dan terjemah hadits

( )

Artinya:

mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh allah dari pada
mukmin yang lemah, sedangkan pada masing masing ada kebaikannya.
Bersemangatlah kamu untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu.
Mohonlah pertolongan kepada allah dan janganlah kamu merasa tidak berdaya.

b. Isi kandungan hadits


Rasulullah memotivasi kita agar kita menjadi mukmin yang kuat karena
allah menyukai mukmin yang kuat. Dalam mencapai sesuatu yang bermanfaat
kita harus bersemangat. Bersemangat dalam melakukan sesuatu yangt bermanfaat
harus tetap di iringi dengan memohon pertolongan allah agar dipermudah
jalannya Sebagai umat islam kita dilarang menjadi umat yang lemah karena dapat
merugikan diri sendiri

C. Hadits riwayat bukhori


a. Lafal dan terjemah hadits

( )

Artinya:

sungguh jika salah seorang diantara kamu membawa seutas kayu bakar
lalu kayu itu dijual sehingga allah mencukupkan kebutuhan hidupnya dengan
hasil jualannya itu lebih baik dari pada meminta minta kepada orang lain, baik di
beri maupun di tolak (tidak diberi)

b. Isi kandungan hadits


Dalam memenuhi kebutuhan hidup kita harus bekerja keras Menjalani
pekerjaan dengan hati yang ikhlas dan tanpa rasa minder walaupun pekerjaan itu
diremehkan oleh orang lain Jika mau bekerja allah berjanji akan mencukupkan
kebutuhan kita Meminta minta merupakan perbuatan yang di benci dalam islam
oleh karena itu kita dilarang untuk melakukannya.

D. Hadits riwayat baihaqi


a. Lafal dan terjemah hadits

( )

Artinya :

bekerjalah untuk duniamu seakan akan kamu akan hidup selamnya dan
bekerjalah untuk akhiratmu seakan akan kamu akan mati besok.

b. Isi kandungan hadits


Dalam mengerjakan sesuatu kita harus bersungguh sungguh
melakukannya agar hasilnya baik Namun disaat beribadah kepada allah kita harus
dengan setulus hati beribadah kepada-Nya seakan akan kita tidak akan pernah
hidup lagi (mati besok)

B. Perintah kerja keras, tekun dan ulet dengan tidak melalaikan kewajiban pokok untuk
persiapan Akhirat

1. Kerja keras
Kerja keras yaitu melaksanakan suatu pekerjaan dengan gigih tanpa mengenal
lelah sesuai dengan kemampuannya sehingga mendapat hasil yang maksimal. Setiap
orang pasti mempunyai kebutuhan masing masing, untuk memenuhi kebutuhannya
manusia harus bekerja keras. Seperti bagaimana yang telah dicontohkan oleh rasullah
S.A.W., beliau senang bekerja keras mulai dari kanak kanak sampai dewasa, bahkan
ketika sudah menjadi nabipun beliau masih tetap bekerja keras.
2. Tekun
Tekun adalah rajin/telaten dalam melaksanakan suatu pekerjaan, sehingga akan
mendapatkan hasil yang memuaskan. Orang yang tekun akan bersungguh melakukan
apa yang menjadi kewajibannya demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Allah telah
menjamin orang yang tekun dalam melaksanakan perintahnya baik urusan dunia
maupun akhirat di jamin mendapatklan keberhasilan.
3. Ulet
Ulet yaitu berusaha dengan berbagai cara yang positif sehingga usahanya berhasil
dengan memuaskan. Orang yang ulet dalam berusaha tidak akan pernah putus asa
kalau usahanya belum berhasil, dan orang itu akan berusaha mencari jalan lain agar
usahanya berhasil.

Allah berfirman dalam surah yusuf;87, yang di dalamnya terdapat larangan untuk
berputus asa.

Artinya:

dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah, sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat allah melainkan kaum yang kafir

4. Teliti
Teliti adalah perilaku cermat dan hati hati dalam melakukan suatu
tindakan/pekerjaan. Sesuatu yang di lakukan dengan teliti akan menghasilkan hasil
yang lebih baik dibanding dengan tergesa gesa/gegabah.

Você também pode gostar