Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Alkaloid tropan
Tropan merupakan bagian metabolit dari alkaloid sekunder, yang mengandung cincin tropan
dalam struktur kimia. Alkaloid memiliki struktur inti, bisiclic mengandung nitrogen yaitu
azabisiclo (3,2,1) oktan atau 8-metil-8-azabiziklo (3,2,1) oktan. Alkaloid tropan ditemukan pada
angiospermae yaitu family solanaceae (Atropa, Grukmansia, Mansia, Datura, Scopolia,
Physalis), Erythroxylaceae (Erythroxylem), Protaeceae (Belladona dan Darlingia) dan
Convolvulaceae (Convuvulus dan Calystegia). Alkaloid tropan banyak ditemukan pada tanaman
bruguilera, phyllanthus dan cochlearia (Leliqia, et.al, 2006). Alkaloid tropan juga ditemukan
pada beberapa tanaman yang berbeda seperti family Brassicaceae (Cruciferae), Olacaceae, dan
Rhizophoraceae (The EFSA Journal, 2008).
Mekanisme aksi dari alkaloid tropan memiliki hubungan dengan antagonism kompetitif
mereka pada reseptor muskarinik asetilkolin, mencegah pengikatan pada asetilkolin. Menurut
spesefisitas dan selektivitas reseptor asetilkolin muskarinergik pada organ yang berbeda, fungsi
otot halus dan sel-sel kelenjar eksokrin, serta denyut jantung, pernapasan dan fungsi dalam
system syaraf pusat yang termodulasi.
Mekanisme kerja atropine adalah dengan cara inhibisi reseptor muskarinik pada organ
perifer. Atropine menginhibisi asetilkolin berikatan dengan reseptornya secara reversible dan
menimbulkan efek simpatomimetik.
Indikasi terapiotik atropine injeksi adalah untuk mencegah dan mengobati blukade
arterioventrikuler dan sinus bradikardia, spasmus pada kolik ureter dan anuria. Atropine juga
dapat berperan sebagai antidote terdapat keracunan antikolinesterase, obat yang bersifat
parasimpatomimetik atau mediasi kalinergik. Dalam pre-anasthesi, atropine berguna untuk
mencegah gejala yang disebabkan stimulasi vagal. Pada tetes mata, atropine digunakan untuk
mengobati inflamasi dan menginduksi sikloplegia pada pemeriksaan refraksi mata.
BIOSINTESIS
Biosintesis atropine mulai dari L-Fenilalanin transaminasi membentuk asam phenylpyruvic
yang kemudian direduksi menjadi asam fenil-laktat. Koenzim A kemudian berpasangan dengan
asam fenil-laktat dengan tropin membentuk littorine, yang kemudian mengalami penataan ulang
radikal diawali dengan enzim P450 membentuk aldehida hyosciamine dehidrogenase A
kemudian aldehid direduksi menjadi sebuah alcohol primer membentuk (-) hyosciamine, dan
terbentuk atropine.
Akar dan daun tumbuhan atropa belladonna (family solanaceae) merupakan sumber dari
senyawa ini, digunakan sebagai antispamolitik, antikolinergik, anti asma dan midriatik. Zat ini
merupakan hasil dari hiosiamin selama ekstraksi sehingga tak dapat ditemukan dalam tanaman.
b. HYOSCYAMINE
Hyoscyamine merupakan alkaloid tropan yang ditemukan dalam jumlah yang berlimpah.
Hyoscyamine merupakan metabolit sekunder yang ditemukan pada tertentu dari family
solanaceae. Hyoscyamine banyak ditemukan pada atropa belladonna dibagian berry, datura
stramonium ditemukan pada bagian daun, akar dan bunga. Datura suaveolens ditemukan pada
bagian daun, bunga dan biji, Hyoscyamus Niger ditemukan pada bagian daun, bunga dan biji,
latua pubiflora ditemukan pada bagian berry dan daun, madragora officinarum ditemukan pada
bagian akar dan berry, scopolia carniolica jacq ditemukan pada bagian daun dan akar.
Hyoscyamine merupakan prekusor dari scopolamine.
Hyoscyamine digunakan sebagai parasimpatolitik yang berkompetisi dengan asetil kolin. Anti
kolinergik umumnya digunakan sebagai midriatik, mengendalikan sekresi air liur dan asam
lambung. Hyoscyamine digunakan untuk mengontrol gejala yang berhubungan dengan saluran
gasterointestinal (GI). Hyoscyamine bekerja degan mengurangi gerakan lambung pada usus dan
sekresi cairan lambung, termasuk asam. Hyoscyamine juga digunakan dalam pengobatan kejang
kandung kemih, penyakit ulkus peptikum, devartikulitis, kolik, iritasi syndrome usus, sistitis, dan
pancreatitis. Hyoscyamine juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi jantung tertentu, untuk
mengendalikan gejala penyakit parkinsom dan rhinitis (pilek), dan untuk mengurangi air liur
berlebih.
BIOSINTESIS
Cincin tropan yang hadir dalam bentuk Hyoscyamine berasal dari putresin melalui garam N-
metylpyrrolinium, yang menunjukkan adanya dua asam amino ornittine dan arginin yang terlibat
dalam biosintesis putreris dalam jalur alternative. Dekarboksilasi ornitine menghasilkan utresin,
sedangkan arginin diubah menjadi agmatine untuk menghasilkan putresin. Selanjutnya metilasi
S-adenosil-metoinin (SAM) tergantung pada putresin dikatalis oleh putresin N-methyltransferase
membentuk N-methylputrescine.
Tahap berikutnya dalam biosintesis hyoscyamine, esterifikasi tropine dan asam tropic. Asam
tropic dari hyoscine dan hyoscyamine berasal dari fenilalanin, seperti asam -hidroksi-
fenilpropionat (asam phenillaktik) dan tropane alkaloid littorine. Asam tropic dibentuk oleh
penataan intra-molekul phenillacatate. Hiosiamin disintesis dari littorine dengan proses
melibatkan penataan ulang intramolekul dari gugus phenillactate dari alkaloid.
c. CALYSTEGINES
Calystegines adalah kelompok baru alkaloid polihidroksi dengan kerangka nortropan.
Calystegines adalah alkaloid nortorpan terhidroksilasi dari jalur biosintesis tropan alkaloid.
Calystegines adalah inhibitor glikosidase kuat dan terdapat pada sayuran seperti kentang, tomat,
dan kubis. Akumulasi Calystegines dalam culture akar digambarkan meningkatkan dengan
ketersediaan karbohidrat.
BIOSINTESIS
Biosintesis Calystegines juga berasal dari cincin tropan. Seperti halnya hyoscyamine,
scopolamine, atropine dan golongan tropan lainnya Calystegines juga melalui rangkaian
biointesis yang sama seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Namun ketika reduktase
tropiono, Calystegines terbentuk dari pseudotoropine yang merupakan salah satu hasil reduktase
tropiono selain tropine.
Biosintesis Calystegines ditandai dengan hilangnya kelompok metal pada nitrogen dengan
menjadi gugus hidroksil pada heterosiklik. Tiga sampai lima gugus hidroksil dalam berbagai
posisi.
Manfaat dari Calystegines memiliki khasiat yang hamper sama dengan tropan lain seperti
antikolinergik, antiemetic, parasimpatolitik, anasthesi dan banyak tindakan farmakologis lain.
Calystegines B2 dan C1 yang terkandung dalam murbei bermanfaat untuk menurunkan kadar
gula darah dan memiliki aktivitas antioksidan.
d. KOKAIN
Kokain adalah alkaloid tropan yang ditemukan pada family Erityhtroxylaceae spesies
Erythroxylem coca dan E. novogranatense. Tanaman coca merupakan tumbuhan semak, cabang-
cabangnya berwarna kemerahan, daun oval, bunga pentamer berwarna putih kekuningan.
Kokain secara tradisional dimanfaatkan untuk menahan lapar dan lelah. Tanaman kokain
telah dikultivasi, dioptimasi dan diproduksi sejak 5000 tahun yang lalu dipegunungan andes.
E.coca varietas coca merupakan tanaman liar peru, Bolivia dan andes sedangkan
E.novogranatense ditemukan tumbuhan dikolombia dan Venezuela. Pada tanaman kering peru
utara dan ekuador ditemukan tanaman coca jenis E.novogranatense.
Komposisi kimia dalam tanaman coca adalah minyak esensial, metik salisilat, tannin dan
alkaloid. Alkaloid dalam tanaman coca dapat mencapai 0,5-1,5 % tergantung spesies dan
geografis. 30-50% alkaloid yang diperlukan berupa ester polatile sebagai basa bebas yaitu kokain
dan sisanya berupa derivate kokain seperti ecgonin (sinamil kokain) dan pirolidin.
Kokain merupakan anasthesi local sebagai anasthesi kontak, kokain memblok kanal ion
dalam membrane neuromal dan menginterupsi propagenis dari potensial aksi yang berhubungan
dengan pesan sensori. Kokain juga merupakan parasimpatomimetik, bekerja dengan cara
memblok pengambilan kembali dopamine dan noradrenalin pada presinap neuron dengan cara
berikatan dengan transporter. Stimulasi adregenik ini menyebabkan hipertermia, midriasis dan
vasokonstriksi. Vasokonstriksi ini menyebabkan resistensi meningkat dan meningkatkan tekanan
darah serta denyut jantung. Kokain merupakan system syaraf pusat sehingga pemakaian
merasakan halusinasi. Kokain juga digunakan dalam minuman ringan tertentu.
Kokain ketika tercium, terhisap, tertelan, atau digunakan pada selaput lender akan diserap
dari semua situs paparan menuju intravena. Kokain dimetabolisme oleh plasma dan hati,
kolinesterase diubah metabolit larut air dan dieskresikan apda urin. Metabolit tersebut didalam
urin berfungsi sebagai penanda penggunaan kokain yang dapat di deteksi hingga 24-36 jam
setelah penggunan pertama dari kokain, tergantung pada rute pemberian dan aktivitas
kolinesteras.
BIOSINTESIS
Atom karbon tambahan yang diperlukan untuk sintesis kokain yang berasal dari asetil-KoA,
dengan penambahan dua unit asetil-KoA untuk kation N-metil-1-phyrolinum. Penambahan
pertama adalah reaksi mannich dengan anio enolat dari asetil-KoA yang bertindak sebangai
nokliofil terhadap kation pirolinum. Penambahan kedua terjadi melalui kondensasi claisen. Hal
ini menghasilkan campuran rasemat dari subtitusi kedua pirolidin, dengan retensi tioester dari
kondensasi claisen. Dalam pembentukan tropinon dari rasemat etil [2,-13C2] 4(N-metil-2-
prilolidinil)-3-oksobutanoat tidak terdapat preverensi untuk kedua stereoinsomer. Dalam
biosintesis kokain, hanya enansionen- (S) dapat mensiklik untuk mempbentuk system cincin
kokain tropan. Stereoselektivitas reaksi ini diteliti lebih lanjut melalui studi prokiral distriminasi
dari hydrogen metilen. Hal ini disebabkan karena pusat kiral exstra di C=. proses ini terjadi
melalui oksidasi, yang menimbulkan kembali kation pirolinium dan pembentukan anion enolat,
dan reaksi intramokuler Mannich. System cincin tropan mengalami hidrolisis, metilasi dependen
SAM, dan reduksi melalui NADPH untuk pembentukan methylecegonine . bagian benzoin yang
diperlukan untuk pembentukan kokain diester disintesis dari fenilalanin melalui asam sinamat.
Benzoil CoA kemudian menggabungkan dua unit molekul kokain.
Eryhtroxylon coca merupakan tanaman penghasil kokain. Daun koka telah digunakan
Amerika Selatan sebagai pengunyahan dari zaman yang sangat awal. Mereka sebelumnya
disediaakan untuk penggunaan tunggal dari pemimpin pribumi dan Inca. Coca diperkenalkan ke
Eropa sekitar 1688 dan kokain diisolasi pada tahun 1860. Dengan menerapkan alka-loid dalam
operasi mata pada tahun 1884 Carl Koller adalah orang perama yang memperkenalkan kedalam
praktek klinis sehingga gemborkan era anestesi modern.
e. Scopolamine
Scopolamine adalah bagian dari alkaloid tropan yang paling penting karena memiliki
aktivitas fisoliologi yang lebih tinggi dan efek samping yang lebih sedikit. Permintaan untuk
Scopolamine ini perkiarakan sekitar 10 kali lebih besar dari pada hioscyamine dan bentuk
atropine lainnya. Dengan demikian, telah muncul ketertarikan dalam meningkatkan jumlah,
Scopolamine didalam produksi tanaman dalam fitrokluktur, dalam hal produksi bioteknologi
Scopolamine, dengan meningkatkan jumlah sel tumbuhan dapat menhasilkan senyawa ini.
BIOSINTESIS
Scopolamine adalah alkaloid tropan yang paling relevan seacara luas digunakan . jalur
metabolisme mereka dimulai di putresin, poliamina yang dibagi oleh beberapa jalur metabolic
(misalnya; alkaloid piridin). Peran eskresin metil transverase dalam menyerap nutresi dari gugus
poliamina, yang merupakan lintas-titik antara metabolisme primer dan sekunder terhada jalur
alkaloid tropan. Enzim PMT mengkatalisis reaksi dari putresin N-metil putersin dengan N-
adenosin metionin sebagai donor metil. Bagian terakhir dari jalur biosintesis alkaloid tropan
adalah reaksi enzimetik yang dikatalis oleh enzim hyoscyamine-6-hidroksilase (H6H), dua
oksoklutarase bergantung pada dioksigenase yang mengkatalis hidroksilasi dari hyoscyamine ke
scopolamine dalam dua langkah. Langkah pertama adalah hidroksilasi hyoscyamine sampai 6-
hydroxsihyoscyamine, reaksi yang memerlukan 2-oksoklutarate, Fe2+, molekul oksigen dan
askorbat. Langkah kedua adalah epoksidasi intermediate hydroxsihyoscyamine memproduksi
6,7--hyoscyaminepoksida (scopolamine).
Alkaloid ini biasanya ditemukan pada tanaman family solanaceae sumber utama bahan baku
untuk produksi alkaloid tropan diseluruh dunia dalah daun duboisia spp. Budi daya konfisional
beberapa varietas yang dapat menumpuk hingga 6% scopolamine telah didirikan di Australia dan
brazil.
Scopolamine adalah alkaloid yang sebagian besar digunakan dalam pengobatan aktivitas
anti kolinergik. Anti kolinergik umumnya digunakan sebagai midriatik dan untuk mengendalikan
sekresi air liur dan asam lambung. Dapat juga diguankan untuk pengobatan kejang otot asma,
kram usus dan diare.
Gejala awal penyalahgunaan scopolamine termasuk mulut kering, melebar pupil, kemerahan
pada wajah dan leher, tekana darah dan suhu tubuh tinggi, jantung berdebar. Gejala ini dapat
diikut oleh halusinasi ekstrim angitasi agresi, bahkan kematian.
2. Alkaloid Amina
Amina adalah senyawa sederhana yang berasal dari ammonia (NH3) dengan satu atau lebih
atom hydrogen digantikan dengan atom karbon. Penggantian satu, dua, atau tiga atom hydrogen
masing-masing akan menghasilkan amina primer, aminasekunder, danaminatersier. Asam amino
dan alkaloid merupakan derifat dari amina, namun alkaloid yang mengandung atom hydrogen
hanyaterdapatdalam amino yang melekat dalam cincin benzene (tidak heterosiklik, oleh karena
itu amina alkaloid yang sering dianggap sebagai alkaloid semu).Prekursor untuk alkaloid amina
adalah asam amino aromatic-fenilalanin, tirosin, dan triptofan (Pengelly, 2004).
a. Ephedrine
Ephedrine memiliki struktur yang sederhana, kerangka aromatic berasal dari fenilalanin,
sementara kelompok metil tambahan (CH3) berasal dari metionin.Struktur dasar terjadi
dibeberapa bentuk isomer, salah satunya (diastereoisomer) adalah pseudoefedrin
(Samuelsson,1992).
Ephedrin berasal dari herbal ephedra (Ma-huang), family ephedraceae. Digunakan sebagai
sumber alkaloid efedrin dan pseudoefedrin. Spesies ephedra diantaranya Ephedrasinica,
E.equisetinaE.gerardiana, E.intermedia and E.major (pengeliy2004).
Ephedrine mengandungsekitar 0,5-2,0% alkaloid. Dari total seluruhnya, ephedrine
(danisomernya) terbentukdari 30-90% alkaloid yang juga ada dalam bentuk pseudoefedrin.
Bagian akar tanaman juga mengandung sejumlah alkaloid makrosiklik (ephedradines) dan
feruloyhistamine yang memiliki sifat hipotensi (Evans,2009).
BIOSINTESIS
BIOSINTESIS
Disintesis dari tirosin atau fenilalanin terhidroksilasi. Dalam Lophophorawilliamsi ,
dopamine mengkonversi menjadi mescaline dalam jalur biosintesis yang melibatkan Mo-
mettilasi dan hidroksilasi aromatic(Dewick,2009).
Tirosin dan fenil alanin berfungsi sebagai precursor metabolism untuk sintesis mescaline.
Tirosin melalui proses dekarboksilasi dengan tirosin dekarboksilase akan menghasilkan tyramine
dan kemudian menjalani oksidasi pada karbon tiga oleh hydroksilase monophenol atau menjadi
hidroksilase pertama oleh tirosin hidroksilase. Ini membuat dopamine mengalami metilase oleh
catechol-O-methyltransferase (COMT) oleh S-adenosylmetionin (SAM). Hasil ini kemudian
dioksidasi lagi oleh enzim hidroksilase. Alkohol disubtituen alkil mengalami metilase fenil di
empat karbo oleh guaiakol-O-methyltransferase. Metilase akhir ini hasil langkah dalam produksi
mescaline (Dewick,2009).
Fenil alanin berfungsi sebagai precursor dengan terlebih dahulu diubah menjadi L-
tirosinhidroksilase oleh asam L-amino. Setelah dikonversi, itu mengikuti jalur yang sama seperti
yang dijelaskan diatas (Dewick,2009).