Você está na página 1de 4

Audit atas Keputusan Pendanaan

Kebijakan Pendanaan

Keputusan pendanaan (financing policy) menyangkut pemenuhan kebutuhan dana bagi


perusahaan dan pemilihan sumber-sumber pendanaannya. Kebijakan pendanaan
berkaitan dengan pemilihan sumber pendanaan yang paling ekonomis (biaya modal yang
paling kecil dari berbagai alternatif yang ada) untuk memenuhi kebutuhan dana bagi
perusahaan, baik untuk aktivitas operasi maupun investasi.

Kebutuhan Dana

Kebutuhan dana bagi perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Kebutuhan dana jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan operasional (modal


kerja perusahaan).
2. Kebutuhan dana jangka panjang (investasi) untuk pengembangan perusahaan.

Kebutuhan dana operasional menyangkut pemenuhan kebutuhan untuk menjalankan


operasional perusahaan dalam menghasilkan berbagai produk dan memberi pelayanan
dalam rangka memuaskan pelanggannya.

Ketersediaan dana jangka pendek yang cukup sangat penting digunakan untuk
pengadaan persediaan, pembiayaan piutang, supplies (perlengakapan kantor),
pembayaran gaji pegawai, pemasok, pajak, dan berbagai biaya yang terjadi dalam
operasional perusahaan. Untuk menganalisis sumber-sumber dana jangka pendek, analis
harus menelusuri biaya dari setiap sumber dana dengan menggunakan teknik analisis
yang tepat.

Kebutuhan dana jangka panjang berkaitan dengan rencana pengembangan (ekspansi)


yang dilakukan perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan keunggulan
bersaingnya. Pengembangan perusahaan dapat berupa:

1. Peningkatan kapasitas operasi (produksi) yang membutuhkan penambahan


fasilitas produksi dalam bentuk aset-aset tetap, peningkatan teknologi, inovasi
proses, maupun penambahan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Pengembangan produk baru tidak hanya membutuhkan penambahan fasilitas
seperti pada pengembangan kapasitas tetapi juga melibatkan beberapa riset dan
pengembangan yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat, serta metode
produksi baru untuk meningkatkan efisiensi proses dan kemampuan produk
dalam memenuhi persyaratan pelanggannya.
Evaluasi alternative pendanaan jangka panjang membutuhkan analisis yang lebih dalam
dimana pasar dan tipe sekuritas (seperti utang atau saham preferen).

Sumber Dana

Sumber pandanaan dapat digunakan perusahaan untuk meemnuhi kebutuhan dananya,


baik untuk jangka pendek maupun jangak panjang. Dalam keputuasn pendanaan,
perusahaan harus mampu menentukan sumber pendanaan yang paling ekonomis. Secara
umum, sumber dana dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Sumber dana jangka pendek, berupa utang usaha dari pemasok, utang wesel,
pinjaman bank jangka pendek dan sumber pendanaan jangka pendek lainnya
2. Sumber dana jangka panjang, meliputi utang jangka panjang (obligasi), saham
preferen, saham biasa, leasing, pinjaman bank jangka panjang dan sumber
pendanaan jangka panjang lainnya.

Pertimbangan dalam Memilih Sumber Daya

Ketika menentukan keputusan pendanaan, manajer harus menentukan kombinasi


pendanaan atau struktur modal terbaik, yaitu modal yang mengoptimalkan nilai
perusahaan bagi para pemegang sahamnya. Memperoleh dana dengan pengorbanan
(biaya) minimal atau manfaat maksimal adalah merupakan pertimbangan utama dalam
pemilihan sumber-sumber pendanaan.

Pemenuhan kebutuhan dana operasional (modal kerja) semaksimal mungkin harus


menggunakan sumber-sumber pembiayaan jangka pendek seperti utang usaha dari
pemasok, utang wesel, atau kredit modal kerja dari perbankan. Sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan dana jangka panjang (investasi), perusahaan dapat menggunakan
sumber-sumber dana jangka panjang, seperti penerbitan obligasi, saham preferen, atau
saham biasa. Beberapa hal yang harus dipertimbangakan dalam pemilihan sumber dana
meliputi:

(1) biaya incremental, biaya modal akan dipengaruhi tidak hanya oleh kondisi pasar
sekarang untuk semua instrument utang jangka panjang, tetapi juga oleh resiko
spesifik perusahaan seperti penjamin emisi dan investor. Untuk mendapatkan
tambahan dana jangka panjang, utang adalah yang paling murah karena biaya
bunga yang dibayar perusahaan dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak
terutang.
(2) fleksibilitas, pemilihan alternative sumber dana berkaitan dengan rentang pilihan
pendanaan masa depan setelah suatu alternatif dipilih. Dalam aspek fleksibilitas,
instrument utang adalah yang paling tidak fleksibel karena harus diikuti
perjanjian pembatasan untuk menjaminkan aset untuk menjaminkan aset untuk
kepentingan pendanaan berikutnya, kemudian diikuti saham preferen dan yang
paling tinggi tingkat fleksibilitasnya adalah saham biasa.
(3) waktu, berkaitan dengan saat yang tepat menerbitkan alternatif instrumen
pendanaan yang dipilih, berkaitan dengan pergerakan harga dan hasil pasar surat
berharga. Hal ini berkaitan dengan biaya yang harus ditanggung, baik untuk
bunga surat utang (obligasi), dividen saham preferen, maupun dividen saham
biasa.
(4) pengendalian, menyangkut bagaimana menjaga kepentingan pemegang saham
untuk memiliki kendali atas perusahaan penerbit saham tersebut. Yang dimana
penerbitan saham baru mendilusi kepemilikan pemegang saham sebelumnya.
Pengendalian ini dapat menggeser hak pengendalian dari proporsi kepemilikian
dan laba perusahaan yang akan menjadi permasalahan dalam pembiayaan
konvertibel. Karena konversi obligasi dan saham preferen akan menambah
saham biasa yang menyebabkan terjadinya dilusi atas kepemilikan saham lama.
(5) kemungkinan risiko, pemilihan alternative pendanaan harus secara cermat yang
biayanya paling murah, paling fleksibel, resikonya paling rendah, bisa diterima
dari aspek pengendalian dan diterbitkan pada saat yang tepat.

Audit atas Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen berhubungan dengan keputusan tentang apakah perusahaan akan


membagikan dividen kepada pemegang sahamnya atau tidak, berapa laba yang
didistribusikan kepada pemegang saham dan berapa besar ditahan untuk mendanai
berbagai kebutuhan ekspansi dan pengembangan perushaan. Dividen adalah bagian dari
laba yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemegang saham.

Perusahaan harus menyeimbangkan kebijakannya antara membagikan dividen kepada


para pemegang sahamnya dan kebutuhan melakukan investasi untuk pengembangan.
Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang menciptakan
keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga
dapat memaksimalkan harga saham perusahaan. Hubungan antara kebijakan investasi
dan dividen dapat diidentifikasi melalui arus kas perusahaan, yaitu semakin besar jumlah
investasi dalam satu periode tertentu, akan semakin kecil dividen yang diberikan.

Tidak diumumkannya dividen dapat berpengaruh pada harga saham di bursa. Salah satu
elemen penting pada kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen yang
menunjukkan berapa proporsi dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal dalam pengambilan keputusan
berkaitan dengan pembagian dividen kepada pemegang sahamnya. Hal-hal tersebut
antara lain sbb:

1. Tingkat likuiditas perusahaan


Pembagian dividen menyebabkan terjadinya arus kas keluar sebesar dividen yang
dibayarkan, maka perushaan harus mempertimbangkantingkat likuiditas yang
dimiliki dalam pembagian dividen agar tidak mengganggu kebutuhan
operasional yang lain.
2. Rencana ekspansi
Rencana ekspansi tertuang dalam rencana pengembangan jangka panjang
perusahaan, perusahaan menahan laba yang diperoleh dalam tahun berjalan
untuk mendanai ekspansi tersebut.
3. Ketentuan-ketentuan yang membatasi pembagian dividen
Terkadang kreditor memungkinkan untuk membatasi kebijakan perusahaan
dalam membagikan dividen, seperti pencadangan dana tertentu yang dapat
menjamin kelancaran pembayaran pokok utang dan bunganya secara tepat
waktu. Kemudian dividen bisa dibagikan jika persyaratan yang berkaitan dengan
pembatasan telah terpenuhi.

Você também pode gostar