Você está na página 1de 5

IGD

A. Kasus kegawatan dengan indikasi rontgen.


1. Tangani kegawatannya terlebih dahulu.
2. Jika ada indikasi untuk rontrgen setelah kegawatan tertangani silahkan paramedis
(dokter/perawat) membuat pengantar untuk rontgen dengan ditandatangani atau
diketahui oleh dokter jaga terlebih dahulu.
3. Pemberitahuan kepada petugas RO bahwa akan mengirim pasien ke radiologi
4. Perawat mendampingi Pasien ke radiologi dengan membawa pengantar rontgen ke
radiologi.
5. Jika sudah selesai rontgen, pasien diantar ke IGD/Bangsal dan didampingi oleh
perawat.
6. Hasil RO diantar oleh petugas radiologi ke ruangan dengan atau tanpa expertise
untuk dibaca sementara oleh dokter.

B. Kasus tanpa kegawatan dengan indikasi Rontgen


1. Mampu Berjalan
a. Dokter/perawat membuat pengantar rontgen yang telah dilengkapi data data nya
dengan ditandatangi atau diketahui oleh dokter jaga.
b. Pemberitahuan oleh perawat kepada petugas RO bahwa akan mengirim pasien ke
radiologi.
c. Pengantar rontgen diberikan kepada pasien oleh perawat.
d. Pasien diarahkan/diberitahu lokasi Ruang Radiologi oleh perawat.
e. Petugas radiologi melakukan pemeriksaan rontgen terhadap pasien.,
f. Petugas radiologi bisa mengarahkan pasien kembali ke igd atau menunggu hasil
Rontgen diruang tunggu.
g. Hasil diberikan ke pasien untuk diberikan ke paramedis di IGD atau petugas dapat
mengatarkan hasil radiologi ke IGD dengan atau tanpa expertise untuk dinilai
sementara oleh dokter jaga.
h. Setiap hasil rontgen dengan expertise maupun tanpa expertise WAJIB didata
dibuku pengambilan hasil rontgen, siapa yang mengambil dan siapa yang
menyerahkan.

2. Tidak Mampu Berjalan


a. Dokter/perawat membuat pengantar rontgen yang telah dilengkapi data data
nya dengan ditandatangi atau diketahui oleh dokter jaga.
b. Pemberitahuan oleh perawat kepada petugas Radiologi bahwa akan mengirim
pasien ke radiologi.
c. Jika pasien menggunakan rustul, perawat dapat mengarahkan atau mengantar
pasien ke ruang radiologi, jika perawat tidak memungkinkan untuk mengantar ke
ruang radiologi, dapat meminta tolong petugas rontgen untuk mengambil pasien.
d. Jika pasien menggunakan brangkar, perawat bisa mengantarkan ke ruang
radiologi dengan membawa pengantar rontgen, atau jika kondisi tidak
memungkinkan, perawat dapat meminta tolong petugas rontgen untuk mengambil
pasien diigd ke ruang radiologi dengan catatan pasien tidak dalam kondisi
kegawatan.
e. Petugas radiologi melakukan pemeriksaan rontgen terhadap pasien.,
f. Jika pasien menggunakan rustul, petugas radiologi dapat mengarahkan untuk
menunggu hasil rontgen atau bisa dikembailan lagi ke igd dapat diantar oleh
keluarga pasien/ petugas radiologi/ diambil oleh perawat dengan memberitahu
terlebih dahulu keperawat igd (dengan melihat situasi dan kondisi).
g. Jika pasien menggunakan brangkar, petugas radiologi dapat mengembalikan lagi
ke igd atau dapat diambil oleh perawat dengan memberitahu terlebih dahulu
kepada perawat igd (dengan melihat situasi dan kondisi).
h. Petugas radiologi dapat mengantarkan hasil radiologi ke IGD dengan atau tanpa
expertise untuk dinilai sementara oleh dokter jaga.
i. Setiap hasil rontgen dengan expertise maupun tanpa expertise WAJIB didata
dibuku pengambilan hasil rontgen, siapa yang mengambil dan siapa yang
menyerahkan.

POLIKLINIK UMUM/SPESIALIS
1. Dokter jaga/dokter spesialis/perawat membuat pengantar rontgen yang telah dilengkapi data
data nya dengan ditandatangi atau diketahui oleh dokter jaga/dokter spesialis.
2. Pengantar rontgen diberikan kepada pasien oleh perawat.
3. Pasien diarahkan/diberitahu lokasi Ruang Radiologi oleh perawat.
4. Petugas radiologi melakukan pemeriksaan rontgen terhadap pasien.,
5. Hasil rontgen diberikan ke pasien untuk diberikan ke perawat poliklinik dengan atau tanpa
expertise untuk dinilai sementara oleh dokter jaga/spesialis.
6. Setelah selesai dinilai oleh dokter jaga/spesialis, dan belum ada expertise bisa dikembalikan
ke petugas radiologi (bisa oleh pasien/perawat) agar dilakukan expertise oleh dokter spesialis
radiologi.
7. Jika pasien memaksa untuk tidak di expertise bisa diberikan langsung kepada pasien.
8. Setiap hasil rontgen dengan expertise maupun tanpa expertise WAJIB didata dibuku
pengambilan hasil rontgen, siapa yang mengambil dan siapa yang menyerahkan.

NB:

Untuk pengantar dari luar maupun yang APS jika memungkinkan dilakukan expertise
terlebih dahulu. Jika pasien memaksa tanpa expertise silahkan diberikan kepasien.
Jika tanpa expertise, petugas radiologi tidak dalam kapasitasnya memberikan pendapat
terhadap hasil rontgen pasien.
Setiap hasil rontgen yang diambil dengan atau tanpa expertise, Petugas Radiologi
WAJIB mendata dibuku pengambilan hasil rontgen, siapa yang mengambil dan
siapa yang menyerahkan.
Surat pengantar rontgen harap didokumentasikan dengan rapi diruang radiologi.

BANGSAL

1. DPJP memberikan advice untuk rontgen terhadap pasien.


2. DPJP/perawat membuat pengantar rontgen yang telah dilengkapi data data nya dengan
ditandatangi atau diketahui oleh DPJP /dokter jaga
3. Pemberitahuan oleh perawat kepada petugas radiologi bahwa perawat akan mengirim
pasien ke radiologi.
4. Perawat mendampingi pasien ke radiologi dengan membawa pengantar rontgen ke
radiologi.
5. Jika sudah selesai rontgen, perawat mendampingi pasien kembali ke bangsal.
6. Hasil rontgen diantar oleh petugas radiologi ke ruangan dengan atau tanpa expertise
untuk dibaca sementara oleh dokter spesialis.
7. Setelah selesai dinilai oleh dokter jaga/spesialis, dan belum ada expertise petugas
radiologi wajib mengambil hasil rontgen dibangsal untuk dilakukan expertise oleh dokter
spesialis radiologi.
8. Jika hasil radiologi sudah difoto untuk diexpertisekan via WA ke radiolog, expertise bisa
langsung dimasukkan ke amplop hasil radiologi tanpa mengambil hasil rontgen dibangsal
9. Setiap hasil rontgen dengan expertise, maupun hasil rontgen yang sedang dipinjam
bangsal untuk dinilai oleh DPJP WAJIB didata dibuku pengambilan hasil rontgen siapa
yang mengambil dan siapa yang menyerahkan.

NB:

- Untuk hasil rontgen yang tertinggal diruangan ketika pasien


sudah pulang, bisa disimpan di ruang radiologi dengan
mencatat di buku HASIL RONTGEN PASIEN RANAP PULANG YG
TERTINGGAL DIBANGSAL (isinya: bangsal mana, px rontgen
apa, siapa dpjp nya tgl brp pasien rontgen, diserahkan tanggal
brp, oleh perawat siapa, diterima oleh petugas radiologi siapa,
ditinggal alasannya apa)

ALUR PEMERIKSAAN RADIOLOGI

DI RSU PKU MUHAMMADIYAH JATINOM


KLATEN
OLEH

BAGIAN PENUNJANG MEDIS

RADIOLOGI

Você também pode gostar