Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1, Desember 2014
ISSN:2337-9928
INTISARI
Dalam Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan kendaraan protortyep yang aerodinamis dan
streamline, serta memiliki koefisen drag dan lift yang rendah unutk meminimalisir kerja engine yang besar sehingga
dapat menghemat penggunaan bahan bakar.Metode simulasi ini dilakukan menggunakan software yang berbasis
komputasi dinamika fluida Ansys 14.5. Dalam simulasi kendaraan yang di uji menggunakan skala 1:1 dengan
diasumsi kondisi sebenarnya.Hasil simulasi didapat bahwa, nilai koefisien drag pada kendaraan Mataram Proto rata-
rata sebesar 0,3 sedangkan untuk kendaraan Proto modifikasi nilai koefisien drag rata-rata sebesar 0,09 dimana
sesuai dengan yang diinginkan yaitu dibawah 0,1. Pada simulasi ini juga didapat nilai koefisien lift pada kedua
kendaraan dimana Mataram proto nilai koefisen lift rata-rata 0,18 sedangkan Proto Modifikasi 0,17. Dari nilai yang
didapat bahwa kendaraan Proto modifikasi lebih aerodinamis dibandingkan Mataram Proto
Keyword : Aerodinamika, Simulasi Ansys 14.5, streamline, drag force, lift force
Pendahuluan
Kendaraan prototype Mataram Proto ini depan dan belakang benda.Besarnya gaya hambat
dirancang untuk mengikuti kompetisi Shell Eco aerodinamik dapat diformulasikan di bawah ini :
Marathon Asia dan juga Indonesia Energy Marathon
Challenge. Dimana dalam kompetisi ini mahasiswa di F C . . A .V 2
tantang menciptakan kendaraan yang hemat bahan D D 2 F
bakar dan juga memiliki tingkat keselamatan yang . .(1)
tinggi. Untuk
Gaya Angkat Aerodinamik ( L i f t Force)Menurut
Bentuk bodi kendaraan merupakan salah satu hukum kontinuitas, semakin dekat suatu profil
dari berbagai aspek (engine, transmisi, kemudi, bergerak di atas tanah kecepatan aliran udara di antara
suspensi, rem, kelistrikan, dan estetika) yang profil dan tanah akan semakin tinggi dengan adanya
mempengaruhi performa sebuah kendaraan. Bentuk pengecilan luasan, sehingga tekanan yang dihasilkan
bodi kendaraan berkaitan erat dengan beban akan semakin mengecil.
aerodinamika. Macam beban aerodinamika
dikelompokan menjadi 3 yaitu drag force, lift force
dan side force. Drag force ini adalah gaya yang
sifatnya menghambat arah laju kendaraan. Lift force
adalah gaya yang sifatnya mengangkat kendaraan side
force adalah gaya yang sifatnya mendorong kendaraan
kesamping. Drag force, lift force dan side force
dipengaruhi oleh bentuk kontur bodi kendaraan,
dimensi kendaraan dan kecepatan laju kendaraan.
Bentuk body kendaraan yang aerodinamis dapat Gambar 1.Aliranudara sayap pesawat
berpengaruh pada berkurangnya pemakaian bahan
Besarnya gaya angkat ini memiliki formulasi seperti
bakar serta dapat meminimalisir gaya-gaya yang
dibawah ini :
menghambat laju kendaraan dan juga resiko kegagalan
operasional dalam hal ini kecelakaan pada saat
kendaraan beroperasi. FL C L . . AF .V 2
2
1. Tinjauan Pustaka (2)
Hambatan aerodinamik merupakan gaya seret
yang bekerja paralel terhadap arah aliran. Gaya hambat
2. Metode Penelitian
atau yang disebut sebagai dragini merupakan gaya
yang menahan gerak benda. Secara umum gaya hambat
ini terjadi akibat perbedaan tekanan antara bagian 2.1 Pembuatan Desain.
31
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2 No. 1, Desember 2014
ISSN:2337-9928
Dalam melakukan simulsai menggunakan membagai bagian-bagian kendaraan untuk pada saat
CFD pertama-tama kita harus membuat model melakukan simulasi.
kendaraan prototype dimana dalam penelitian ini
Ada pun hasil messing pada kendua kendaraan
menggunakan Autodesk Inventor 2013. Dalam hal
antara Mataram Proto dan Proto Modifikasi dapat
ini kendaraan di buat dua model, yang pertama
diliahat di bawah ini :
Mataram Proto dan kedua Proto Modifikasi.
Model yang telah di buat menggunakan Inventor
siap di import ke Geomtri yang terdapat di ansys
14.5.
32
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2 No. 1, Desember 2014
ISSN:2337-9928
33
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2 No. 1, Desember 2014
ISSN:2337-9928
Gambar 6. Pada Proto Modifikasi Gambar 8.Bentuk aliran streamline pada Mataram
Proto
Selain itu juga pada simulasi ini bias terlihat
pressur pada bodi kedua kendaraan antara mataram
proto dan Proto Modifikasi :
Gamabr 7. Pressur bodi Pada Mataram Proto Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa
kecepatan aliran streamline tampak atas kendaraan
mataram proto lebih terhambat terutama pada bagian
roda yang berda di luar sedangkan untuk kendaraan
modifikasi lebih baik terutama pada bagian depan yang
terlihat biru artinya aliran tersebut semakin cepat
melawti pemukan kendaraan selain itu juga terlihat
pada bagian body belakang kedua kedaraan dimana
mataram proto yang mengalami penyempitan udara
pada bagian belakang sedangkan pada proto modifikasi
lebih lebar. Selain itu juga pada Gambar 9 telihat aliran
Gamabr 7. Pressur bodi Pada Proto Modifikasi setrimline kedua kendaraan antara Mataram Proto dan
Dari Gambar atas dapat dilihat bahwa warna Proto Modifikasi terlihat kendaraan Mataram Proto
merah pada kendaran Mataram Proto terjadi pada aliran pada bagian depan sedikit terhambat sedang kan
permukaan depan sedangkan untuk Proto Modifikasi untuk Proto Modifikasi lebih baik di kerenakan
terlihat lebih kecil. Selain itu juga pada Gambar 6 dan pemukaan depanya lebih kecil. Selain itu pada bagaian
Gambar 7 terlihat juga bawah tekanan terjadi cukup bawah aliran setrimline kedua kendaran, Mataram
besar di roda dan lubang udar pada bagaian pengemudi Proto lebih kecil pada bagian bawah sedang kan Proto
dan engine sedang kan Proto modifikasi tekanan tidak Modifikasi lebih besar aliranya ini berpengaruh pada
terlalu besar pada sisi kendaraan tersebut. Untuk gaya angkat kendaraan.
bagian belakang kedua kendaraan antaran Mataram
Proto dan Proto Modifikasi terlihat pada Gambar 7 4. Kesimpulan
bahwa masih telihat lebih besar tekanan terjadi pada 1. Koefisen drag kendaran Matram Proto
Matam Proto dibandingkan Proto Modifikasi. Hal ini didapat adalah rata-rata sebesar 0,3
berpengaruh pada nilai koefisien drag. Pada depan bodi sedangkan untuk Proto Modifikasi jauh lebih
bagian bawah, belakang roda, atas bodi, serta belakang kecil 0,0950 dan mencapai target yaitu di
bodi bagian atas dari kedua kedaran tekanannya lebih bawah 0,1
redah. Hal tersebut dikarenakan pada daerah tersebut 2. Koefisen lift pada kedua kendaraan yaitu rata-
kecepatan aliran udaranya lebih kecil secara tidak rata pada kedaraan Mataram Proto 0,18
langsung membuktikan teori bernaully yang mana sedangkan untuk Proto Modifikasi yaitu rata-
kecepatan udara berbanding terbalik dengan tekanan. rata sebesar 0,17.
34
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2 No. 1, Desember 2014
ISSN:2337-9928
3. Dengan merubah bentuk bodi dan posisi roda 8. Miliken, F, Wiliam & Miliken, L, Douglas,
tertutup oleh bodi, dapat memperkecil 1995, Race Car Vehicle Dynami,Volume 1,
koefisen drag kendaraan sehingga hambatan Society of Automotive Engineers, London
pada kendaraan juga kecil. 9. Mulyadi, Muhamad, 2008, Analisis
4. Semakin tinggi kecepatan, nilai koefisien lift Aerodinamika Pada sayap Pesawat Terbang
pada kendaraan Mataram Proto semakin kecil dengan Menggunakan Software Berbasis
sedangkan untuk Proto modifikasi semakin Computational Fluid Dynamic ( CFD ), Tugas
meningkat. Hail ini dikarenakan ground Akhir, Teknik Mesin, Universitas Gunadarma,
clearance bodi bawah kendaraan Mataram Jakarta
yang renda sedangkan Proto Modifikasi lebih 10. Munson, Bruce R., Young, Donal F. &
tinggi. Okiishi, Theodore H., 2003, Mekanika Fluida,
5. Untuk tekanan pada permukaan kedua kendaran Jilid 1, Edisi Ke 4, Alih Bahasa : Harinaldi &
dapat terlihat wana yang ditunjukan pada Budiarso, Erlangga, Jakarta
permukan kendaran bahwa Proto Modifikasi jauh 11. Norman Koch, 2013, Offcial Rules Shell Eco
lebih baik dari pada Mataram Proto Marathon Asia Chapter 1
6. Pada Aliran udara disekitar dapat dilihat bahwa 12. Norton L. Robert., 2013, Machine Design,
pada Mataram Proto lebih besar pada bagian atas Edition 5, Publisher Pearson Education,
sedangkan bagian bawah kecil dsedangkan untuk United States.
Proto Modifikasi lebih besar pada bagaian bawah. 13. Noname. 2005, Chapter I, Principles of
Hal ini mengakibatkan nilai koefisen lift pada Helicopter Flight, Aerodynamic, Termuat
kendaran Mataram Proto yang semakin menurun dalam web :
dan untuk Proto Modifikasi semakin meningkat http://www.cavalrypilot.com/fm1-514/,
seiring naiknya kecepatan kendaraan. Diakses 23 Januari 2014.
7. Dengan koefisien drag atau hambatan yang lebih 14. Noname, 2005, Physical Process Modeling,
kecil pada kendaraan, juga akan berpengaruh Heat Transfer, Termuat dalam web :
kerja engine tidak memerlukan daya yang besar http://processmodeling.org/model_ht/ht.html ,
untuk mengerakan kendaraan sehingga konsumsi Dikases 27 Juni 2014
bahan bakar yang lebih irit. 15. Street, Victor L, & Wylie E.B., 1999,
Mekanika Fluida Jilid 1 & 2 Edisi Delpan,
Alih Bahas : Arko Prijono, Erlangga, Jakarta
Daftar Pustaka 16. Sarif, Lukman,. 2013, Perancangan
Aerodinamika Body Mobil Sport Berbasis
1. Anderson, John D., Jr., 1986. Fundamental of Komputasi Dinamik Fulid Dengan
aerodynamic, Mc Graw-Hill, New York.
Menggunakan Program Ansys 13.0, Tugas
2. Darusalam, 2013, Analisa Aerodinamika Pada
Akhir Teknik Mesin, IST Akprind,
Ahmed Body Car Dengan Menggunakan
Yogyakarta
Software Berbasis Computational Fluid 17. Siregar, Munawir Rosyadi dan Ambarita
Dynamic (CFD), Tugas Akhir Teknik Mesin, Himsar, 2012, Analisa Koefisien Drag Pada
Universitas Gunadarma, Jakarta
Mobil Hemat Energi Mesin USU Dengan
3. Dieter L. Goerge., & Schmidt C. Linda., 2009,
Menggunakan Perangkat Lunak CFD, Jurnal
Engineering Design, Fourth Edition,
e-Dinamis, Vol 3, No. 3 Desember 2012
Published by McGraw-Hill Companies, New
York.
4. Fox, Robert W. And Mc donald, Alan T.,
2003, Introduction to fluid mechanics, 6th
Editon, Jonh Wiley & Sons, Inch., New York
5. Gerhart, Philip M, Gross, Richard J., &
Hochstein, John I., 1992, Fundamentals of
Fluid mechanics, 2nd ed, Addison- Wesley
Publishing Company., New York.
6. Hamidi, Abdullah., 2011, Analisa
Aerodinamika Pada Permukaan Urban
Concept Car SEM UI Kalabiya dengan
CFD, Tugas Akhir Tenik Mesin, Universitas
Indonesia, Depok.
7. Hucho, Wofl-Heinrich., 1998, Aerodynamic of
road vehicles, 4th ed, SAE international,
London
35