Você está na página 1de 33

BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Bronkopneumonia adalah peradangan akut pada paru-paru yang mengenai


satu atau beberapa lobus. Bronkopneumonia merupakan penyumbang kematian
balita di dunia sekitar 1,6-2,2 juta balita dengan proporsi 19%. Masalah yang
sering muncul pada klien dengan Boncopnemonia adalah tidak efektifnya
bersihan jalan napas, resiko tonggi terhadap infeksi, klurang pengetahuan,
intolerasnsi aktivitas, tidak efektifnya pola napas.

Hasil penelitian diperoleh trend kunjungan penderita bronkopneumonia


berdasarkan data tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan dengan persamaan
garis Y= 16,6-X. Proporsi berdasarkan sosiodemografi yaitu kelompok umur 2-
11 bulan 48,5%, sex ratio168%, dan Kota Medan 71,0%. Bronkopneumonia
berat 28,0%, jumlah kunjungan berulang satu kali 94,1%, gizi buruk 4,2%,
imunisasi tidak lengkap 82,9%, pendidikan ayah dan ibu SLTA dan
Akademi/PT masing masing 42,9% dan 42,1%, pekerjaan ayah pegawai
swasta 39,1%, ibu rumah tangga 45,5%, jumlah anak orang tua tiga 60,0%,
anak ke tiga 60,0%, lama rawatan rata-rata 4,70 hari, dan meninggal 4,8%.

Jika broncopnemonia terlambat didiagnosa atau terapi awal yang


tidakmemadai pada broncopnemonia dapat menimbulka empisema, rusaknya
jalan napas, bronkitis, maka diperlukan asuhan keperawatan secara menyeluruh
yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Untuk itu, berdasarkan uraian diatas, kami merasa perlu membahas dan
menelaah lebih dalam mengenai penyakit broncopneumonia untuk dapat
mengetahui bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada pasien
bronkopnemonia dengan pendekatan proses keperawatan yang benar.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada
anak S dengan Bronchopneumonia di Ruang FLAMBOYAN RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek kebidanan ini diharapkan:

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian yaitu data subyektif dan


obyektif pada anak S dengan Bronchopneumonia
2. Mahasiswa mampu menentukan suatu interpretasi data yang
meliputi diagnosa dan masalah pada anak S dengan
Bronchopneumonia
3. Mahasiswa mampu mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial
yang akan terjadi pada anak S dengan Bronchopneumonia
4. Mahasiswa mampu melakukan tindakan/ kolaborasi yang
diperlikan pada anak S dengan Bronchopneumonia
5. Mahasiswa mampu merencanakan manajemen sesuai dengan
diagnosa pada anak S dengan Bronchopneumonia
6. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana secara efisien dan aman
pada anak S dengan Bronchopneumonia
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan
pada anak S dengan Bronchopneumonia

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup manajemen asuhan kebidanan ini saya batasi hanya pada
anak S dengan Bronchopneumonia

1.4 Metode Penulisan


Dalam penyusunan laboran ini penulis menggunakan metode :

1. Studi pustaka dengan menggunakan atau membaca literatur.


2. Penggumpulan data :
o Wawancara : tanya jawab dengan pasien dan dengan keluarga
pasien.
o Observasi : tanda tanda vital.
o Pemeriksaan fisik klien.
3. Sumber data
o Primer : S : tanya jawab dengan pasien dan dengan keluarga
pasien.
O : observasi TTV dan melakukan pemeriksaan fisik klien.

o Sekunder : diperoleh dari status pasien.

1.5 Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek klinik kebidanan semester IV STIKES NU Tuban ini
dilaksanakan di Ruang Flamboyan RSUD dr. R. Soetrasno Rembang mulai
tanggal 02-14 Juli 2012

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka yang berisi konsep dasar masa nifas, konsep
dasar SC, konsep dasar pre-eklampsia berat, konsep dasar MOW dan konsep
dasar asuhan kebidanan menurut Varney
BAB III : Tinjauan kasus yang berisi pengkajian, interprestasi data,
antisipasi diagnosa dan masalah potensial, tindakan segera/ kolaborasi,
intervensi, implementasi dan evaluasi
BAB IV : Penutup berisi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2

LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Masa Nifas
2.1.1 Definisi
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru dimana tidak
pada jaringan paru saja tetapi juga pada bronchioli. ( Jumiarni
Ilyas,dkk,1993;105)
Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing. (Ngastiyah, 1997;39)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bronkopneumonia
adalah suatu peradangan pada jaringan paru dan bronkioli yang
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus,
jamur, dan benda asing.

2.1.2 Etiologi
Penyebab dari bronkopneumonia adalah:

1) Bakteri, seperti stapilococcus, streptococcus


2) Virus, seperti virus influenza
3) Jamur, seperti candida albicans
4) Aspirasi karena makanan, benda asing
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya bronkopneumonia
adalah penyakit menahun, trauma paru, berat badan anak yang turun
karena KKP.

2.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi pneumonia pada anak-anak menurut etiologinya:

1) Infeksi-infeksi bakteri
Pneumokokus
Streptokokus
Stafilokokus
Haephilos influensae
Pseudomonas aeruginosa
Basilus tuberkulosa
2) Infeksi-infeksi virus atau kemungkinan oleh virus:
Pneumonitis interstisial dan bronkiolitis
Pneumonia sel raksasa
Influensae
3) Infeksi-infeksi lain
Pneumonia pneumocystis carini
Demam Q
Pneumonia mycoplasma pneumoniae
Treponema palidum
Nokardiosis
Aktinomikotis
Khlamidia
Ornitosis
Psitakosis
4) Infeksi-infeksi mikosis / jamur
Aspergilosis
Koksidioidomikosis
Histoplasmosis
Blastomikosis
Mukormikosis
Sporotrikhosis
Sakit guam
5) Inspirasi
Kandungan-kandungan Amniotik (anotesia janin).
Bahan makanan
Benda benda asing
Seng stearat
Debu
Hidrokarbon-hidrokarbon
Zat-zat lipoid

6) Sindroma loffler
7) Pneumonia Hipostatis

2.1.4 Patofisiologi
Kuman yang masuk bersama sekret ke dalam paru melalui saluran
nafas dapat menyebabkan reaksi radang berupa sembab seluruh
alveoli yang terkena disusul infiltrasi sel radang mulai dari stadium
kongesti sampai dengan stadium resolusi. Gambaran dari stadium-
stadium tersebut adalah bakteri atau kuman yang masuk kedalam
paru-paru melalui jalan pernafasan.
1. Stadium kongesti
Kapiler melebar dan kongesti serta didalam alveolus terdapat
eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak
2. Stadium hepatisasi merah
Lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat, warna merah, tidak
mengandung udara
3. Stadium hepatisasi kelabu
Lobus tetap padat warna merah menjadi pucat kelabu, permukaan
alveoli suram diliputi fibrin dan leukosid terjadi fagositosis dan
kapiler tiada lagi kongesti.
4. Stadium resolusi
Eksudat berkurang, makrofag bertambah dan leukosid nekrose dan
degenerasi lemah, fibrin direabsorbsi dan menghilang

2.1.5 Tanda dan Gejala


Sesak napas
Batuk disertai sekret yang kental
Nafas berbunyi (mengi, menurun / tak terdengar)
Cemas / gelisah
Tekanan darah meningkat
Nadi meningkat
Frekuensi pernafasan meningkat
Cyanosis
Perubahan tingkat kesadaran
Hipoksia
Dehidrasi

2.1.6 Gambaran Klinis


Gambaran klinis bronkopneumonia biasanya didahului oleh
infeksi traktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari suhu
tubuh dapat naik secara mendadak sampai 39-40o C dan disertai
kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, dispneu,
pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung serta
sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang-kadang disertai muntah dan
diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit, tapi
setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi produktif.
Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosa dengan
pemeriksaan fisik tetapi dengan adanya nafas dangkal dan cepat,
pernafasan cuping hidung, dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat
diduga adanya bronchopneumonia. Hasil pemeriksaan fisik tergantung
pada luas daerah auskultasi yang terkena. Pada perkusi sering tidak
ditemukan kelainan sedang pada auskultasi mungkin hanya terdengar
ronchi basah, nyaraing halus atau sedang. Bila sarang
bronchopneumonia menjadi satu (konfluens) mungkin pada perkusi
terdengar mengeras. Pada stadium resolusi ronchi terdengar lagi.
(Ngastiyah, 1997)

2.1.7 Komplikasi
Komplikasi yang terdapat terjadi yaitu emfiema, otitis media
akut, atelekstatis, emfisema dan meningitis. Komplikasi ini tidak
terjadi bila diberikan antibiotik secara tepat.

2.1.8 Pemeriksaaan Diagnostik


1) Foto thorax
Pada foto thorax pada bronchopneumonia terdapat bercak infiltrat
pada satu atau beberapa lobus

2) Laboratorium
Menurut Ngastiyah; 1997; 41, pemeriksaan laboratorium pada kasus
broncopneumonia meliputi :

Gambaran darah tepi menunjukkan leukositosis, dapat


mencapai 15.000-40.000/mm3 dengan pergeseran kekiri.
Kuman dapat dibiakkan dari usapan tenggorok atau darah.
Urine bisanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat
albuminuria ringan karena suhu yang naik dan sedikit thorax
hialin.
Analisa gas darah arteri terjadi asidosis metabolic dengan
atau tanpa retensi CO2 .

2.1.9 Prognosa
prognosa dari kasus bronchopneumonia adalah dengan
pemberian antibiotik yang tepat dan akurat, mortalitas dapat
diturunkan sampai kurang dari 1 %. Bila pasien disertai malnutrisi
energi protein (KEP) dan pasien yang datang terlambat angka
mortaltasnya masih tinggi. (Menurut Ngastiyah; 1997)

2.1.10 Penatalaksanaan
Medik
Pengobatan yang diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi
tetapi hal itu perlu waktu dan perlu terapi secepatnya maka
diberikan. :

1) Peniccillin 50.000 U/kg BB/ hari


ditambah kloramfenikol 50-70 mg/kg/BB/hari atau diberikan
antibiotik yang mempunyai spectrum luas seperti ampisillin.
Pengobatan ini diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari.
2) Pemberian oksigen dan cairan intra
vena biasanya diberikan campuran glukosa 5 % dan NaCl 0,9
% dalam perbandingan 3:1 ditambah larutan Kcl 10 mEq/500
ml/botol infus
3) Karena sebagian besar pasien berada
dalam keadaan asidosis metabolic akibat kurang makan dan
hipoksia, maka dapat diberikan koreksi sesuai hasil analisa
darah arteri. Pada bronchopneumonia ringan tidak usah dirawat
di RS.

Keperawatan
Sering kali pasien bronchopneumonia yang dirawat di RS datang
sudah dalam keadaan payah, dispnea, pernafasan cuping hidung
dan gelisah

Masalah yang perlu diperhatikan adalah menjaga kelancaran


pernafasan, kebutuhan istirahat, kebutuhan nutrisi atau cairan,
mengontrol suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan kurangnya
pengetahuan orang tua terhadap penyakit.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Keidanan Menurut Hellen Varney


Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah kesehatan ibu dan anak yang khususnya dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat.

Dalam melaksanakan proses manajemen kebidanan ini menggunakan 7


langkah, yaitu :

2.1.1 Pengkajian Data


Tanggal pengkajian oleh : orang yang mengkaji
Pukul : berisi waktu dilaksanakannya pengkajian.

1) Data Subyektif
A. Identitas klien
Nama : nama pasien yang diperiksa
Jenis kelamin : mengetahui jenis kelamin pasien
Tempat,Tanggal lahir : untuk membedakan dengan pasien lainnya
dan usia pasien saat sekarang
Umur : mengetahui usia pasien
Anak ke- : mengetahui riwayat pasien dan hubungan
dengan saudara-saudaranya
Nama ayah/ibu : sebagai penanggung jawab atas pasien
Pendidikan ayah/ibu : untuk mengetahui tingkatan pendidikannya
Agama ayah/ibu : untuk mempermudah pemberian konseling
Suku / Bangsa : untuk mempermudah komunikasi
Pekerjaan Ayah/Ibu : untuk mengetahui status social pasien
Alamat : berisi alamat lengkap tempat tinggal pasien
No.Register : berisi nomer pasien dalam susunan
pengurutan pasien dan membedakan pasien
satu dengan pasien yang lain
Tanggal masuk RS : mengetahui sejak kapan pasien masuk
Rumah Sakit dan berapa lama sudah
dirawat
Diagnose medis : berisi diagnose atau penyakit yang sedang
diderita pasien
Sumber informasi : untuk mendapatkan sumber informasi
tentang pasien

B. Riwayat Keperawatan
(a) Riwayat keperawatan sekarang (present lilnes)
o KU : berisi keluhan yang paling
dirasakan pasien
o Lama keluhan : waktu mulai dirasakan
keluhan sampai sekarang
o Akibat timbulnya keluhan :
apa yang dialami pasien
setelah timbul keluhan
o Fakta yang memperberat :
apakah ada faktor yang
memperberat penyakitnya
o Upaya untuk mangatasi :
upaya sebelum pasien dibawa
ke RS utk rawat inap
o Lainnya : data-data lain yang
diperlukan
(b) Riwayat keperawatan sebelumnya
o Prenatal :
keadaan ada riwayat pasien
saat sebelum lahir
o Natal :
keadaan dan riwayat pasien
saat kelahiran
o Post Natal :
keadaan dan riwayat pasien
setelah dilahirkan
o Operasi yang pernah : data /
riwayat apabila pernah dioperasi
sebelumnya
o Alergi : data
apabila pasien memiliki alergi
terhadap sesuatu
o Tumbuh kembang
: mencakup
pertumbuhan dan perkembangan
pasien
o Imunisasi :
riwayat imunisasi selama ini
o Status gizi :
kondisi gizi pasien saat
sebelum dan sesudah MRS
o Psikososial :
keadaan psikis pasien dan
selama dalam perawatan
o Interaksi :
kondisi pasien dalam
berinteraksi dengan orang-orang
sekitarnya
o Lainnya : data
lain yang diperlukan
(c) Riwayat kesehatan keluarga
o Komplikasi keluarga :
jumlah anggota keluarga
dalam satu rumah
o Link.rumah dan komunikasi
: keadaan lingkungan
sekitar tempat tonggal dan
lingkungan sekitarnya
o Kultur dan kepercayaan :
mengenai kepercayaan yang
dianut pasien
o Perilaku yg dpt mempengaruhi
kesh: perilaku yang dilakukan
pasien yang dapat mempengaruhi
kesehatan
o Persepsi keluarga tentang penyakit:
tanggapan keluarga tentang
penyakit yang sedang diderita
oleh pasien
o Lainnya : Data lain yang
diperlukan

C. Pola Fungsional Kesehatan


Pola Nutrisi : Keadaan nutrisi
pasien sebelum dan sesudah masuk rumah
sakit
Pola Eliminasi : Keadaan eliminasi
Pola Istirahat/tidur : Keadaan
istirahat pasien sesudah dan sebelum masuk
rumah sakit
Pola Aktivitas : Aktivitas pasien
sehari-hari dan setelah masuk rumah sakit.

2) Data Obyektif
A. Pemeriksaan fisik
o KU : keadaan pasien
meliputi daya gerak, dan kondisi yang
tampak
o Kesadaran : keadaan pasien
dengan penilaian motorik, bahasa, mata,
suara
o TTV : keadaan pasien dalam ukuran
penilaian vitalitas tubuhnya
o BB /TB : berat badan pasien
dan tinggi badan pasien
o Kepala dan Wajah : Penilaiaan
terhadap seluruh kondisi kepala dan
mimik wajahnya
o Telinga : Penilaian kebersihan
dan abnormalitas
o Hidung : Penilaian adanya
polip, pernafasan cuping hidung dan
lendir
o Mulut : Penilaian kebersihan
gigi, gusi dan abnormalitas mulut
o Tenggorokan : Penilaian tansil,
uvula, varing
o Leher : Penilaian dada kelenjar limfe,
tiroid dan vena jugularis
o Dada : Penilaian bentuk dada
simetris atau abnormal
o Paru : Keadaan paru dinilai dari
suara dan getarannya
o Jantung : Penilaian kondisi
jantung dengan perabaan suaranya dan
denyutnya
o Abdomen : penilaian abdomen
dengan perabaan bising ususnya, keadaan
hatinya dan apendiknya
o Ginjal : Penilaian kondisi ginjal
dengan perabaan adakah abnormalitas
o Genetalia : Penilaian kebersihan,
abnormalitas, keluasan dan jenis
kelaminnya
o Anus/Rektum: Penilaian
abnormalitasnya dan adakah hemorrhoid
o Extremitas : Penilaian daya gerak
ekstremitas atas bawah dan
abnormalitasnya
o Punggung : Penilaian adanya
benjolan (spina bifida) dan bentuk
punggung pasien
B. Pemeriksaan Penunjang
o Laboratorium : Pemeriksaan darah
dan urine untuk mengetahui adanya
penyakit tertentu
o Foto Rontgen : Pemeriksaan bagian
tubuh tertentu dengan foto untuk
mengetahui abnormalitasnya
o Lainnya : Data lain yang diperlukan
C. Program Terapi
Terapi yang di berikan kepada pasien untuk kesembuhannya dan selama
perawatan
2.1.2 Diagnosa Masalah
Suatu pernyataan yang menjelaskan respon pasien dimana dapat di
identifikasi dan diberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah kondisi pasien
yang kurang baik berdasarkan tanda dan gejala yang di alami pasien dan hasil
pemeriksaan kita.

2.1.3 Diagnosa Potensial


Suatu pernyataan yang menjelaskan tentang keadaan pasien sekarang
di mana perawat mampu mengatasi masalah potensial yang sebelumnya
kurang baik menjadi berdasarkan penelitian pemeriksaan yang kita lakukan

2.1.4 Tindakan Segera atau Kolaborasi


Suatu tindakan yang di lakukan petugas kesehatan dalam
melaksanakan perawatan bagi pasien yang dalam keadaan kritis maupun tidak
dengan bantuan tenaga lain agar lebih efisien.

2.1.5 Perencanaan
Bagian dari proses Asuhan Kebidanan di mana memiliki tujuan
menetapkan pemecahan masalah dan perencanaan mengatasi pasien, atau
tindakan untuk mengurangi, menghilangakan dan mencegah masalah
keperawatan klien.

2.1.6 Pelaksanaan
Bagian dari proses asuhan kebidanan di mana merupakan
pelaksanaan dari tindakan yang sudah di rencanakan. Berdasarkan kebutuhan
pasien untuk mencapai tahap kesembuhan.

2.1.7 Evaluasi
Langkah akhir dari proses asuhan kebidanan di mana merupakan
pendokumentasian dari berbagai tindakan yang telah di lakukan berdasarkan
urutan tindakan.

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 05-07-2012 Oleh :


Miftachur Rohmah

Pukul : 09.45 WIB

3.1.1Data Subyektif

A. Identitas Klien

Nama : An. S

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Kedungringin - Sedan


Umur : 5 tahun

Anak Ke : 1/pertama

Nama Ayah/Ibu : Tn. A

Pendidikan Ayah/Ibu : SMA

Agama Ayah/Ibu : Islam

Suku Bangsa : Jawa-Indonesia

Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta

Alamat : Kedung Ringin - Sedan

No. Register : 198826

Tanggal MRS : 03 Juli 2012

Diagnose Medis : Bronkipneumonia

Sumber Informasi : Data rekam medis dan anamnesa

B. Riwayat Keperawatan

a). Riwayat keperawatan sekarang (Present Illness)

Keluhan utama : Ibu pasien


mengatakan anaknya batuk disertai sesak,
dan demam, berat badan selama sakit tiba-
tiba turun 5 kg
Lama keluhan : Ibu pasien
mengatakan An. S batuk serta sesak selama
20 hari, dan disertai panas selama 4 hari
Akibat timbulnya : Ibu pasien
mengatakan sebelum sakit An. S terlihat
badannya lemas, pucat dan tidak mau makan
Faktor yang memperberat : Tidak
ada
Upaya untuk mengatasi : Ibu pasien
mengatakan karena badan An. S batuk
disertai sesak dan demam maka ibu langsung
membawa ke Puskesmas terdekat dan
berobat jalan, tetapi tidak ada perkembangan
kemudian An.S dibawa ke Rumah Sakit
Lainnya : Pasien akhirnya
opname di Rumah sakit dan mendapatkan
perawatan serta pemeriksaan

b). Riwayat keperawatan sebelumnya (Past History)

Prenatal : Ibu mengatakan selama


hamil/mengandung An. S ini tidak ada
gangguan pada janinnya
Natal : Persalinan An. S
normal, ibu mengatakan tidak ada gangguan
dan persalinan ditolong oleh Bidan
Post Natal : Ibu mengatakan tidak
ada kelainan ataupun penyakit pada An. S
Operasi yang Pernah : Ibu
mengatakan An. S sejak lahir tidak pernah
mengalami operasi apapun
Alergi : Ibu mengatakan An.
S tidak alergi terhadap susu merk lain, obat
ataupun makanan.
Tumbuh Kembang : Ibu
mengatakan pertumbuhan dan perkembangan
An. S sejak lahir sesuai dengan usianya
Imunisasi : Ibu mengatakan
anaknya sudah mendapat imunisasi lengkap,
karena setiap kali posyandu Ibu selalu aktif
mengikutinya tiap bulan
Status Gizi : Ibu mengatakan An.
S sehari-hari makannya teratur, 3x dalam
sehari
Psikososial : Ibu mengatakan
sebelum masuk rumah sakit An.S jarang
menangis tetapi sewaktu di Rumah sakit
pasien sering menangis dan rewel
Interaksi : Sewaktu di Rumah sakit An.
S ketika ada perawat yang mau
mengobservasi kadang merasa takut
langsung nangis dan kadang tidak
Lainnya : Tidak ada

c). Riwayat kesehatan keluarga

Komposisi keluarga: Ibu


pasien mengatakan dalam satu
rumah berjumlah 5 orang, yang
terdiri dari: ayah, ibu, anak,
kakek dan nenek
Lingkungan rumah dan
komunitasnya : Ibu
pasien mengatakan rumahnya
dekat dengan tetangga-tetangga
yang lain
Kultur kepercayaan :
Seluruh keluarga beragama
islam dan kepercayaan yang
dianut adalah syariat islam dan
Allah SWT
Perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan : Ibu
pasien mengatakan bahwa
anaknya setelah bermain-main
kemudian batuk-batuk disertai
sesak
Persepsi keluarga tentang pasien
: Ibu mengatakan
sangat cemas terhadap anaknya
yang sakit
Lainnya : Tidak ada

C. Pola Fungsional Kesehat

a). Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan sehari-harinya An. S


makannya teratur, 3x dalam sehari

Saat sakit : Ibu mengatakan An. S mau makan tapi hanya


sedikit-sedikit
b). Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan sebelum sakit An. S BAK


sering/lancar 5-6x dalam sehari, BAB rutin setiap
hari

Saat sakit : Ibu mengatakan selama sakit pun BAK dan BAB
An. S tetap lancar, tidak ada perubahan

c). Pola Istirahat/tidur

Sebelum sakit : Ibu mengatakan sehari-harinya An. S sebelum


sakit sering tidur siang dan tidak rewel

Saat sakit : Ibu mengatakan selama sakit An. S tidurnya


sering terganggu karena banyak orang/berisik

d). Pola Aktivitas

Sebelum sakit : Ibu mengatakan sebelum sakit An. S sangat


aktif, bergerak dan bermain

Saat sakit : Ibu mengatakan selama sakit An. S malas


bergerak aktif karena tubuhnya masih
lemah/belum stabil

e). Personal Hygiene

Sebelum sakit : Ibu mengatakan sebelum sakit An. S mandi 3x


dalam sehari

Saat sakit : Ibu mangatakan selama sakit An. S hanya


disibin, pagi dan sore
3.1.2 Data Obyektif

A. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : lemah


Kesadaran : composmentis
TTV : TD : tidak dilakukan
Suhu : 38,5C
Nadi : 100x/menit
RR : 30x/menit

BB : 14 kg
Kepala dan wajah : Tidak ada benjolan,
rambutnya hitam dan tebal, wajah agak pucat
Mata : Simetris, refleknya pupil,
sclera normal, konjungtiva pucat
Telinga : Simetris dan bersih
Hidung : Tidak ada polip, ada
pernafasan cuping hidung
Mulut : Gigi bersih, mukosa bibir
sedikit kering, tidak ada sariawan, tidak ada
tonsillitis, gusi tidak berdarah
Tenggorokan : Tidak ada peradangan pada
faring
Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
Dada : Normal (silindris)
Paru : Ada kesulitan berbafas dan suara
tambahan stridor
Jantung : Denyut/irama normal, tidak ada
pembesaran
Abdomen : Normal (silindris), tidak ada
meteorismus, tidak ada asites
Ginjal : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
splenomegali
Genetalia : Normal, tidak ada kelainan
Anus/Rectum : Normal, tidak ada hemorroid
Ekstremitas : Ekstremitas atas dan bawah
normal, tidak ada kelainan, tangan kanan terpasang
infus, pergerakan terbatas, turgor kulit normal
Reflek Patella : +/+
Punggung : Tidak ada spina bifida, tulang
punggung normal

B. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : Darah
Tanggal : jam:
NO Pemeriksaan Hasil
1. Hemoglobin 11,2
2. Leukosit 15,1
3. Eosinofil % -
4. Basofil % -
5. Neutrofil Segmen % 70,0
6. Limfosit % 26,2
7. Monosit % 3,8
8. MCV 69
9. MCH 24,4
10. MCHC 35,5
11. Hematokrit 31,7
12. Trombosit 56,8
13. Eritrosit 5
14. RDW 16,8

Foto Rongent : Kemungkinan TB Paru


Lainnya : Tidak dikerjakan
C. Program Terapi

Pasien mendapatkan terapi:

O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Birotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL s/d 2 cc)

3.2 DIAGNOSA/MASALAH

Diagnosa : Anak sakit umur 2 tahun dengan Febris Konfulsi

DS : Ibu mengatakan anaknya panas 1 hari, disertai


kejang dan muntah

DO : KU : Lemah

Suhu : 38,5C

Konjungtiva : Putih

Nadi : 100x/menit

RR : 30x/menit

Kejang : -

Muntah : +
Masalah : Anak sangat rewel, susah makan dan sering
menangis

Kebutuhan : - obs. TTV

-Lanjutkan terapi

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

- TB Paru

3.4 TINDAKAN SEGERA

kOlaborasi dengan Dokter Spesialis Anak

3.5 INTERVENSI/PERENCANAAN

Tanggal : 05 juli 2012 Jam: 10.00 WIB

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan dalam waktu 1x24 jam Febris
Konfulsi dapat teratasi dan TTV dapat kembali normal

Kriteria :

Batuk mereda dan tidak sesak nafas


Panas sudah turun
TTV dalam keadaan normal
Keadaan umum pasien baik
NO INTERVENSI RASIONAL

1 Jalin komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga Pasien dankeluarga lebih
pasien kooperatif dengan petugas

2 Jelaskan kepada keluarga pasien tentang keadaan pasien Keluarga pasien memahami
dan sakit yang dideritanya dan mengerti keadaan serta
penyakit yang diderita oleh
pasien

3 Beritahu setiap tindakan yang akan petugas lakukan Tidak menimbulkan


pada pasien dan keluarga pasien kecemasan pada keluarga
pasien dan pasien kooperatif

4 Pantau dan observasi tanda-tanda vital Mengetahui keadaan umum


pasien

5 Lakukan pemeriksaan fisik Mengetahui apakah ada


kelainan kongenital pada
pasien

6 Anjurkan keluarga untuk memberi makan pasien dengan Memenuhi kebutuhan nutrisi
makanan yang sudah disajikan dari RS pasien

7 Beri kompres air biasa pada lipatan atau ketiak jika Suhu tubuh pesien menurun
panas

8 Kolaborasi dengan Dr. Sp. Anak Pemberian terapi

3.6 IMPLEMENTASI

Tanggal/Jam IMPLEMENTASI TTD

Jumat, 05-07- Menjalin komunikasi terapeutik dengan pasien dan


2012 keluarga pasien
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang keadaan
10.10 WIB
pasien dan sakit yang diderita
Memberitahu kepada pasien dan keluarga dengan
setiap tindakan yang akan kita lakukan

Memantau dan mengobservasi TTV:


Suhu: 38,5oC
Nadi: 130x/menit
RR: 58x/menit

Melakukan pemeriksaan fisik


Menganjurkan keluarga untuk memberi makan
pasien dengan makanan yang sudah disajikan dari
rumah sakit
Memberi kompres air biasa jika panas
Melakukan kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak

3.7 EVALUASI

Tanggal : 06-07-2012 Jam: 09.00 WIB

S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk disertai sesak, dan masih
panas

O: KU : lemah

Kesadaran : composmentis

S : 38,5oC

N : 100x/menit

RR : 30x/menit

A: Anak sakit 5 tahun dengan Bronkipneumonia

P:

Pemberian terapi
O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Berotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL 2 cc)
Pantauan dan obs.TTV
Memberitahu kapada orang tua supaya menjaga kesehatan anaknya,
pola makanannya, istirahat serta aktivitasnya.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 06 Juli 2012


S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk disertai sesak, dan masih
panas

O: KU : lemah

Kesadaran : composmentis

S : 38,5oC

N : 100x/menit

RR : 30x/menit

A: Anak sakit 5 tahun dengan Bronkipneumonia

P:

Pemberian terapi
O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Berotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL 2 cc)
Pantauan dan obs.TTV
Memberitahu kapada orang tua supaya menjaga kesehatan anaknya,
pola makanannya, istirahat serta aktivitasnya.

Tanggal : 07 Juli 2012


S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk, mengeluarkan dahak
berwarna hijau, sudah tidak sesak dan tidak panas
O: KU : baik

Kesadaran : composmentis

S : 36,8oC

N : 96x/menit

RR : 20x/menit

A: Anak sakit 5 tahun dengan Bronkipneumonia

P:

Pemberian terapi
O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Berotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL 2 cc)
Aff infus

Tanggal : 08 Juli 2012


S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah membaik, sbatuk jarang-jarang,
sudah tidak sesak dan tidak panas

O: KU : baik

Kesadaran : composmentis

S : 37oC

N : 90x/menit

RR : 20x/menit

A: Anak sakit 5 tahun dengan post Bronkipneumonia

P:

Pemberian terapi oral


Rimcure paed 1x2
Cefila 2x cth
Triamcort 3x1,5 mg
Rencana pulang sekarang
Follow up 3 hari lagi pada tanggal 11 juli 2012, di Poli atau Dokter
BAB 1V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Marlin E. Doenges, (2000) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta


Ngasti, (1997), Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta
Nelson, (1993), IKA edisi 12, bagian 1, EGC, Jakarta
Staf Pengajar IKA 3, (1985), IKA 3, FKUI, Jakarta
Seniadi, SKp. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak; C.V. Agungsero;
Jakarta

Você também pode gostar