Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LATAR BELAKANG
Untuk itu, berdasarkan uraian diatas, kami merasa perlu membahas dan
menelaah lebih dalam mengenai penyakit broncopneumonia untuk dapat
mengetahui bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada pasien
bronkopnemonia dengan pendekatan proses keperawatan yang benar.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada
anak S dengan Bronchopneumonia di Ruang FLAMBOYAN RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang
1.5 Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek klinik kebidanan semester IV STIKES NU Tuban ini
dilaksanakan di Ruang Flamboyan RSUD dr. R. Soetrasno Rembang mulai
tanggal 02-14 Juli 2012
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Masa Nifas
2.1.1 Definisi
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru dimana tidak
pada jaringan paru saja tetapi juga pada bronchioli. ( Jumiarni
Ilyas,dkk,1993;105)
Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing. (Ngastiyah, 1997;39)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bronkopneumonia
adalah suatu peradangan pada jaringan paru dan bronkioli yang
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus,
jamur, dan benda asing.
2.1.2 Etiologi
Penyebab dari bronkopneumonia adalah:
2.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi pneumonia pada anak-anak menurut etiologinya:
1) Infeksi-infeksi bakteri
Pneumokokus
Streptokokus
Stafilokokus
Haephilos influensae
Pseudomonas aeruginosa
Basilus tuberkulosa
2) Infeksi-infeksi virus atau kemungkinan oleh virus:
Pneumonitis interstisial dan bronkiolitis
Pneumonia sel raksasa
Influensae
3) Infeksi-infeksi lain
Pneumonia pneumocystis carini
Demam Q
Pneumonia mycoplasma pneumoniae
Treponema palidum
Nokardiosis
Aktinomikotis
Khlamidia
Ornitosis
Psitakosis
4) Infeksi-infeksi mikosis / jamur
Aspergilosis
Koksidioidomikosis
Histoplasmosis
Blastomikosis
Mukormikosis
Sporotrikhosis
Sakit guam
5) Inspirasi
Kandungan-kandungan Amniotik (anotesia janin).
Bahan makanan
Benda benda asing
Seng stearat
Debu
Hidrokarbon-hidrokarbon
Zat-zat lipoid
6) Sindroma loffler
7) Pneumonia Hipostatis
2.1.4 Patofisiologi
Kuman yang masuk bersama sekret ke dalam paru melalui saluran
nafas dapat menyebabkan reaksi radang berupa sembab seluruh
alveoli yang terkena disusul infiltrasi sel radang mulai dari stadium
kongesti sampai dengan stadium resolusi. Gambaran dari stadium-
stadium tersebut adalah bakteri atau kuman yang masuk kedalam
paru-paru melalui jalan pernafasan.
1. Stadium kongesti
Kapiler melebar dan kongesti serta didalam alveolus terdapat
eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak
2. Stadium hepatisasi merah
Lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat, warna merah, tidak
mengandung udara
3. Stadium hepatisasi kelabu
Lobus tetap padat warna merah menjadi pucat kelabu, permukaan
alveoli suram diliputi fibrin dan leukosid terjadi fagositosis dan
kapiler tiada lagi kongesti.
4. Stadium resolusi
Eksudat berkurang, makrofag bertambah dan leukosid nekrose dan
degenerasi lemah, fibrin direabsorbsi dan menghilang
2.1.7 Komplikasi
Komplikasi yang terdapat terjadi yaitu emfiema, otitis media
akut, atelekstatis, emfisema dan meningitis. Komplikasi ini tidak
terjadi bila diberikan antibiotik secara tepat.
2) Laboratorium
Menurut Ngastiyah; 1997; 41, pemeriksaan laboratorium pada kasus
broncopneumonia meliputi :
2.1.9 Prognosa
prognosa dari kasus bronchopneumonia adalah dengan
pemberian antibiotik yang tepat dan akurat, mortalitas dapat
diturunkan sampai kurang dari 1 %. Bila pasien disertai malnutrisi
energi protein (KEP) dan pasien yang datang terlambat angka
mortaltasnya masih tinggi. (Menurut Ngastiyah; 1997)
2.1.10 Penatalaksanaan
Medik
Pengobatan yang diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi
tetapi hal itu perlu waktu dan perlu terapi secepatnya maka
diberikan. :
Keperawatan
Sering kali pasien bronchopneumonia yang dirawat di RS datang
sudah dalam keadaan payah, dispnea, pernafasan cuping hidung
dan gelisah
1) Data Subyektif
A. Identitas klien
Nama : nama pasien yang diperiksa
Jenis kelamin : mengetahui jenis kelamin pasien
Tempat,Tanggal lahir : untuk membedakan dengan pasien lainnya
dan usia pasien saat sekarang
Umur : mengetahui usia pasien
Anak ke- : mengetahui riwayat pasien dan hubungan
dengan saudara-saudaranya
Nama ayah/ibu : sebagai penanggung jawab atas pasien
Pendidikan ayah/ibu : untuk mengetahui tingkatan pendidikannya
Agama ayah/ibu : untuk mempermudah pemberian konseling
Suku / Bangsa : untuk mempermudah komunikasi
Pekerjaan Ayah/Ibu : untuk mengetahui status social pasien
Alamat : berisi alamat lengkap tempat tinggal pasien
No.Register : berisi nomer pasien dalam susunan
pengurutan pasien dan membedakan pasien
satu dengan pasien yang lain
Tanggal masuk RS : mengetahui sejak kapan pasien masuk
Rumah Sakit dan berapa lama sudah
dirawat
Diagnose medis : berisi diagnose atau penyakit yang sedang
diderita pasien
Sumber informasi : untuk mendapatkan sumber informasi
tentang pasien
B. Riwayat Keperawatan
(a) Riwayat keperawatan sekarang (present lilnes)
o KU : berisi keluhan yang paling
dirasakan pasien
o Lama keluhan : waktu mulai dirasakan
keluhan sampai sekarang
o Akibat timbulnya keluhan :
apa yang dialami pasien
setelah timbul keluhan
o Fakta yang memperberat :
apakah ada faktor yang
memperberat penyakitnya
o Upaya untuk mangatasi :
upaya sebelum pasien dibawa
ke RS utk rawat inap
o Lainnya : data-data lain yang
diperlukan
(b) Riwayat keperawatan sebelumnya
o Prenatal :
keadaan ada riwayat pasien
saat sebelum lahir
o Natal :
keadaan dan riwayat pasien
saat kelahiran
o Post Natal :
keadaan dan riwayat pasien
setelah dilahirkan
o Operasi yang pernah : data /
riwayat apabila pernah dioperasi
sebelumnya
o Alergi : data
apabila pasien memiliki alergi
terhadap sesuatu
o Tumbuh kembang
: mencakup
pertumbuhan dan perkembangan
pasien
o Imunisasi :
riwayat imunisasi selama ini
o Status gizi :
kondisi gizi pasien saat
sebelum dan sesudah MRS
o Psikososial :
keadaan psikis pasien dan
selama dalam perawatan
o Interaksi :
kondisi pasien dalam
berinteraksi dengan orang-orang
sekitarnya
o Lainnya : data
lain yang diperlukan
(c) Riwayat kesehatan keluarga
o Komplikasi keluarga :
jumlah anggota keluarga
dalam satu rumah
o Link.rumah dan komunikasi
: keadaan lingkungan
sekitar tempat tonggal dan
lingkungan sekitarnya
o Kultur dan kepercayaan :
mengenai kepercayaan yang
dianut pasien
o Perilaku yg dpt mempengaruhi
kesh: perilaku yang dilakukan
pasien yang dapat mempengaruhi
kesehatan
o Persepsi keluarga tentang penyakit:
tanggapan keluarga tentang
penyakit yang sedang diderita
oleh pasien
o Lainnya : Data lain yang
diperlukan
2) Data Obyektif
A. Pemeriksaan fisik
o KU : keadaan pasien
meliputi daya gerak, dan kondisi yang
tampak
o Kesadaran : keadaan pasien
dengan penilaian motorik, bahasa, mata,
suara
o TTV : keadaan pasien dalam ukuran
penilaian vitalitas tubuhnya
o BB /TB : berat badan pasien
dan tinggi badan pasien
o Kepala dan Wajah : Penilaiaan
terhadap seluruh kondisi kepala dan
mimik wajahnya
o Telinga : Penilaian kebersihan
dan abnormalitas
o Hidung : Penilaian adanya
polip, pernafasan cuping hidung dan
lendir
o Mulut : Penilaian kebersihan
gigi, gusi dan abnormalitas mulut
o Tenggorokan : Penilaian tansil,
uvula, varing
o Leher : Penilaian dada kelenjar limfe,
tiroid dan vena jugularis
o Dada : Penilaian bentuk dada
simetris atau abnormal
o Paru : Keadaan paru dinilai dari
suara dan getarannya
o Jantung : Penilaian kondisi
jantung dengan perabaan suaranya dan
denyutnya
o Abdomen : penilaian abdomen
dengan perabaan bising ususnya, keadaan
hatinya dan apendiknya
o Ginjal : Penilaian kondisi ginjal
dengan perabaan adakah abnormalitas
o Genetalia : Penilaian kebersihan,
abnormalitas, keluasan dan jenis
kelaminnya
o Anus/Rektum: Penilaian
abnormalitasnya dan adakah hemorrhoid
o Extremitas : Penilaian daya gerak
ekstremitas atas bawah dan
abnormalitasnya
o Punggung : Penilaian adanya
benjolan (spina bifida) dan bentuk
punggung pasien
B. Pemeriksaan Penunjang
o Laboratorium : Pemeriksaan darah
dan urine untuk mengetahui adanya
penyakit tertentu
o Foto Rontgen : Pemeriksaan bagian
tubuh tertentu dengan foto untuk
mengetahui abnormalitasnya
o Lainnya : Data lain yang diperlukan
C. Program Terapi
Terapi yang di berikan kepada pasien untuk kesembuhannya dan selama
perawatan
2.1.2 Diagnosa Masalah
Suatu pernyataan yang menjelaskan respon pasien dimana dapat di
identifikasi dan diberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah kondisi pasien
yang kurang baik berdasarkan tanda dan gejala yang di alami pasien dan hasil
pemeriksaan kita.
2.1.5 Perencanaan
Bagian dari proses Asuhan Kebidanan di mana memiliki tujuan
menetapkan pemecahan masalah dan perencanaan mengatasi pasien, atau
tindakan untuk mengurangi, menghilangakan dan mencegah masalah
keperawatan klien.
2.1.6 Pelaksanaan
Bagian dari proses asuhan kebidanan di mana merupakan
pelaksanaan dari tindakan yang sudah di rencanakan. Berdasarkan kebutuhan
pasien untuk mencapai tahap kesembuhan.
2.1.7 Evaluasi
Langkah akhir dari proses asuhan kebidanan di mana merupakan
pendokumentasian dari berbagai tindakan yang telah di lakukan berdasarkan
urutan tindakan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1Data Subyektif
A. Identitas Klien
Nama : An. S
Anak Ke : 1/pertama
B. Riwayat Keperawatan
Saat sakit : Ibu mengatakan selama sakit pun BAK dan BAB
An. S tetap lancar, tidak ada perubahan
A. Pemeriksaan Fisik
BB : 14 kg
Kepala dan wajah : Tidak ada benjolan,
rambutnya hitam dan tebal, wajah agak pucat
Mata : Simetris, refleknya pupil,
sclera normal, konjungtiva pucat
Telinga : Simetris dan bersih
Hidung : Tidak ada polip, ada
pernafasan cuping hidung
Mulut : Gigi bersih, mukosa bibir
sedikit kering, tidak ada sariawan, tidak ada
tonsillitis, gusi tidak berdarah
Tenggorokan : Tidak ada peradangan pada
faring
Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
Dada : Normal (silindris)
Paru : Ada kesulitan berbafas dan suara
tambahan stridor
Jantung : Denyut/irama normal, tidak ada
pembesaran
Abdomen : Normal (silindris), tidak ada
meteorismus, tidak ada asites
Ginjal : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
splenomegali
Genetalia : Normal, tidak ada kelainan
Anus/Rectum : Normal, tidak ada hemorroid
Ekstremitas : Ekstremitas atas dan bawah
normal, tidak ada kelainan, tangan kanan terpasang
infus, pergerakan terbatas, turgor kulit normal
Reflek Patella : +/+
Punggung : Tidak ada spina bifida, tulang
punggung normal
B. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Darah
Tanggal : jam:
NO Pemeriksaan Hasil
1. Hemoglobin 11,2
2. Leukosit 15,1
3. Eosinofil % -
4. Basofil % -
5. Neutrofil Segmen % 70,0
6. Limfosit % 26,2
7. Monosit % 3,8
8. MCV 69
9. MCH 24,4
10. MCHC 35,5
11. Hematokrit 31,7
12. Trombosit 56,8
13. Eritrosit 5
14. RDW 16,8
O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Birotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL s/d 2 cc)
3.2 DIAGNOSA/MASALAH
DO : KU : Lemah
Suhu : 38,5C
Konjungtiva : Putih
Nadi : 100x/menit
RR : 30x/menit
Kejang : -
Muntah : +
Masalah : Anak sangat rewel, susah makan dan sering
menangis
-Lanjutkan terapi
- TB Paru
3.5 INTERVENSI/PERENCANAAN
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan dalam waktu 1x24 jam Febris
Konfulsi dapat teratasi dan TTV dapat kembali normal
Kriteria :
1 Jalin komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga Pasien dankeluarga lebih
pasien kooperatif dengan petugas
2 Jelaskan kepada keluarga pasien tentang keadaan pasien Keluarga pasien memahami
dan sakit yang dideritanya dan mengerti keadaan serta
penyakit yang diderita oleh
pasien
6 Anjurkan keluarga untuk memberi makan pasien dengan Memenuhi kebutuhan nutrisi
makanan yang sudah disajikan dari RS pasien
7 Beri kompres air biasa pada lipatan atau ketiak jika Suhu tubuh pesien menurun
panas
3.6 IMPLEMENTASI
3.7 EVALUASI
S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk disertai sesak, dan masih
panas
O: KU : lemah
Kesadaran : composmentis
S : 38,5oC
N : 100x/menit
RR : 30x/menit
P:
Pemberian terapi
O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Berotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL 2 cc)
Pantauan dan obs.TTV
Memberitahu kapada orang tua supaya menjaga kesehatan anaknya,
pola makanannya, istirahat serta aktivitasnya.
CATATAN PERKEMBANGAN
O: KU : lemah
Kesadaran : composmentis
S : 38,5oC
N : 100x/menit
RR : 30x/menit
P:
Pemberian terapi
O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Berotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL 2 cc)
Pantauan dan obs.TTV
Memberitahu kapada orang tua supaya menjaga kesehatan anaknya,
pola makanannya, istirahat serta aktivitasnya.
Kesadaran : composmentis
S : 36,8oC
N : 96x/menit
RR : 20x/menit
P:
Pemberian terapi
O2 nasal 2 L/M
Diet nasi tim
Inf. Ka EN 3A 12 tpm
Inj. Lapixim 3x400 mg
Inj. Novalgin 150 mg
Sanmol cth 1 , selang 4 jam
Salbutamol 3x1 mg
Mucotein 2x cth 1
Nebu/8 jam (Berotex 5 tts, Bisolvon 5 tts + NaCL 2 cc)
Aff infus
O: KU : baik
Kesadaran : composmentis
S : 37oC
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
P: