Você está na página 1de 3

Didalam Suatu Kebenaran Praanggapan Lawan Tutur

Nama : Rara Elisyah Pamela

NIM : 2011112283

Kelas/Semester : VI/G

Praanggapan (presupposition) berasal dari kata to pre-suppose,

yang dalam bahasa Inggris berarti to suppose beforehand (menduga

sebelumnya). Artinya, apa yang diasumsikan oleh penutur sebagai hal

yang benar atau hal yang diketahui pendengar. Menurut Nababan (dikutip

Wijana, 1996) praanggapan adalah dasar atau penyimpulan dasar

mengenai konteks dan situasi berbahasa (menggunakan bahasa) yang

membuat bentuk bahasa (kalimat atau ungkapan mempunyai makna bagi

pendengar atau penerima bahasa itu, dan sebaliknya, membantu

pembicara menentukan bentuk-bentuk bahasa (kalimat dan sebagainya)

yang dapat dipakainya untuk mengungkapkan makna atau pesan yang

dimaksud. Bagaimana lawan bicara dapat mengerti pembicaraan kita

sebagi hal yang benar atau hal yang dapat diketahui pendengar? Agar

kita dapat mengerti apa yang dimaksud oleh lawan pembicara kita, kita

dapat berpraanggapan yang benar dan sesuai dengan konteks yang sama

pada saat itu.


Didalam kita berbicara tidak selalu kata-kata yang kita ucapkan

benar dan tersusun rapi. Maka dari itu dibutuhkan praanggapan ini, agar

didalam pembicaraan berjalan dengan lancar. Salah satu contohnya saja

di dalam kehidupan sehari-hari : Ada seorang anak bertanya kepada

ibunya, Jam berapa hari ini Bu? Ibu menjawab, Tukang korang saja

sudah lewat, si anak tidak menjawab lagi dan cepat-cepat mandi. Dari

contoh tersebut dapat kita ketahui, Siapa yang berpraanggapan?

Tentunya si anak, pada saat ibunya mengatakan Tukang korang saja

sudah lewat. Karena biasanya tukang koran mengantarkan korannya

pukul 06.30 WIB sedangkan sekolah masuk pukul 06.45 WIB, berarti si

anak kesiangan dan akan telat pergi ke sekolah. Oleh karena itu, fungsi

praanggapan ialah membantu mengurangi hambatan respons orang

terhadap penafsiran suatu ujaran lawan tuturnya. Namun, dapat kita

temukan juga kesalahan dalam membuat praanggapan. Kesalahan

membuat praanggapan merupakan efek dalam ujaran manusia. Dengan

kata lain, praanggapan yang tepat dapat mempertinggi nilai komunikatif

sebuah ujaran yang diungkapkan. Makin tepat praanggapan yang

dihpotesiskan, makin tinggi nilai komunikatif sebuah ujaran yang

diungkapkan.

Sebuah tuturan yang dapat dikatakan praanggapan apabila tuturan

yang disampaikan penutur dapat diartikan oleh lawan tuturnya, walaupun

kata-kata yang disampaikan penutur tidak sesuai dengan artinya tetapi

dia mengerti maksudnya dan pembicaraan itu akan nyambung.

Sebaliknya, apabila sebuah tuturan dapat dikatakan praanggapan tuturan

yang lain apabila ketidak benaran tuturan yang didengar lawan tutur
mengakibatkan kebenaran atau ketidak benaran tuturan yang

disampaikan penutur berarti lawan tutur tidak berpraanggapan yang

benar sesuai dengan apa yang di katakan penutur dan pembicaraan itu

tidak akan nyambung. Untuk membuat pembicaraan itu nyambung

penutur dan lawan tutur harus bekerja sama, artinya lawan tutur harus

mempunyai praanggapan yang baik dan tepat agar dapat membantu

penutur mengurangi hambatan respons orang terhadap penafsiran suatu

ujaran lawan tuturnya.

Você também pode gostar