Você está na página 1de 6

TUGAS KELOMPOK

ASKEB IV (PATOLOGI)

ADNEXITIS

OLEH :
KELOMPOK 1, TINGKAT III A
1. AJENG EKA NOFRIANTI 0502300001
2. INTAN GUMILANG PRATIWI 0502300013
3. NITA ARIYANI IZZATI 0502300019
4. RESTY ARDHINI 0502300025
5. SHINTA LAOEPYA MERINA 0502300031
6. YESI DIYANTI 0502300038

POLTEKKES MALANG
PRODI KEBIDANAN JEMBER
2007
ADNEXITIS
I. PENGERTIAN
Adnexitis adalah infeksi / radang pada adnexsa rahim. Adnexsa adalah jaringan yang
berada disekitar rahim termasuk tuba falopi dan ovarium
(www.wrongdiagnosis.com2007)
Adnexitis adalah radang pada tuba falopi dan ovarium yang biasanya terjadi bersamaan
(Sarwono, 1999 : 287)
Adnexitis adalah infeksi atau radang pada adnexsa rahim. Istilah lain dari adnexitis
antara lain : pelvic inflamatory disease, salpingitis parametritis
(www.fkuii.org/tiki-index.2007)

II. ETIOLOGI
Radang atau infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, bisa juga datang dari tempat
ekstra vaginal lewat jalan darah.
Infeksi gonorrhea dan chamidia
Infeksi setelah aborsi dan infeksi masa nifas
Kerokan (kuretase) laparotomi, pemasangan IUD
Melakukan aktivitas seks tanpa kondom
Ganti-ganti pasangan seks
Pasangan seksnya menderita infeksi, chamidia ataupun gonorrhea
Sebelumnya juga sudah pernah terkena pelvic inflamatory disease
Melahirkan degan penanganan yang tidak steril

III. TANDA GEJALA


Adnexitis kadang memunculkan gejalan kadang pula tidak. Gejala umumnya adalah :
a. Demam terjadi secara tiba-tiba dan parah terutama akibat gonorrhea
b. Sakit pada perut bagian bawah / kram yang tidak berhubungan dengan haid (bukan
premenstruasi syndrome0
c. Nyeri coital
d. Nyeri BAK
e. Keluarnya cairan berbau dari vagina
f. Mentruasi tidak teratur yaitu perdarahan bercak / spoting sampai perdarahan
irreguler
g. Nyeri punggung
h. Dismenore
i. Infertilitas

IV.MENEGAKKAN DIAGNOSA
Ada beberapa kriteria untuk menegakkan diagnosis adnexitis :
1. Kriteria minimal
Ditemukannya pergerakan halus adneksa dan rahim
Pergerakan halus pada leher rahim

2. Kriteria tambahan
Keluarnya cairan tidak normal dari vagina, umumnya berbau, berwarna kuning
atau kehijauan
Panas tubuh menjadi 38o C
Pasien pernah mengalami gonorrhea atau chlamydia

3. Kriteria spesifik
Perlu diwaspadai bahwa adnexitis dapat terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan
permasalahan yang serius tanpa terlebih dahulu memunculkan gejala-gejala oleh
karena itu dianjurkan wanita untuk memriksakan diri ke dokter dan menganjurkan
pemeriksaan laparoscopy. Dalam buku Current Obgyn 9th edisi 2003, 65 90 %
wanita terprediksi secara akurat terkena adnexitis berkat laparoscopy.
Laparoscopy adalah tindakan pembedahan perut dengan menggunakan
teleskop/teropong tanpa melakukan penyayatan lebar pada dinding perut teknik
pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan sekitar lebih kurang 1 cm untuk
memasukkan alat teleskop dan selanjutnya pemeriksaan atau operasi organ dalam
perut dilakukan menggunakan alat tersebut dengan melihat dari monitor TV yang
ada. Dokter juga perlu melakukan pemriksaan untuk membedakan adnexitis
denganb mencari tahu ada tidaknya mikroorganisme penyebab adnexitis. Hal ini
dapat dilakukan dengan pemeriksaanlaboratorium yaitu pemeriksaan cairan
vagina, kemudian dilakukan pengecatan gram atau gram stain /smear (cecils 5 th
ed)
Penggunaan pelvic ultra sound juga sangat membantu untuk mendiagnosis
penyakit ini. Ultrasound berguna untuk melihat pelvic, apakah tuba fallopi melebar
ataukah muncul nanah.

V. DIAGNOSA BANDING
Appendicitis
Kehamilan ektopik terganggu

VI. PENGOBATAN
Pengobatan disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya akibat chamydia secara
umum, pengobatan adnexitis ini umumnya berupa terapi antibiotik. Jika dengan terapi
ini tidak terjadi kemajuan, maka penderita perlu dibawa ke rumah swakit untuk
diberikan terapi lainnya.
Rawat inap menjadi sangat diperlukan apabila :
a) Keluar nanah dari tuba fallopi
b) Kesakitan yang amat sangat (seperti : mual, muntah dan demam tinggi)
c) Penurunan daya tahan tubuh
d) Kehamilan
Siapapun yang terdiagnosis terkena adnexitis dalam 2 bulan pertama, perlu melakukan
pengobatan untuk menghentikan infeksi. Bagi wanita yang merasa takut setelah positif
terdiagnosis, dianjurkan untuk menjalani psikoterapi.

VII. PENCEGAHAN
pencegahan tidak hanya dari pihak wanita saja, pihak laki-laki juga perlu membantu
agar pasangan tidak tertular.
Penanganan ini antara lain dapat dilakukan dengan :
1) Setia pada pasangan. Penyakit ini sebagian besar ditularkan melalui hubungan
seksual bebas.
2) Segera hubungi dokter apabila gejala-gejala penyakit ini muncul
3) Rutin memriksakan diri dan pasangan ke dokter ahli kandungan
4) Menjaga kebersihan organ genital
5) Pengunaan kondom saat berhubungan seksual
Patofisiologi

Kuman gonorrhoe Ifeksi puerperal Baksil TBC


karena tindakan
kerokan, laparotomi,
pemasanga IUD dll
Kuman TBC di
Genital
Infeksi Gonorrhoe Kuman stapilococus,
steplococus aerobik
dan anaerobik, e-coli Kronis
Menyebar melalui
organ-organm bagian
bawah (vagina, servik)
kuman menyebar ke Bakteri / kuman menyebar
organ bagian diatasnya dapat melalui servik
Sampai edema

Melalu mukosa uterus


Melalui aliran darah / limfe

Sampai ke tuba
Menuju parametrium
Endosalting tampak
edema serta hiperemi Menyebar ke tuba
dan adanya infiltrasi
leukosit
Sampai ke Peritonium Pelvik

Infeksi ringan epitel Infeksi terlihat


masih utuh degradasi epitel
Salpingitis intertistialis akut

Keluar cairan esudat purulent mell ost tuba


abdominal
Mesosalpingitis didinding tuba menebal
(karena infiltrasi leukosit)
Peradangan darah sekitarnya

- Salpingitis intertistialis kronika Salpingits tuberkolosis


- Abses ovarial

Adnexikitis

Peritonitis

dispareuni Nyeri saat BAK Infertilitas Sepsis


ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU P > 1 DENGAN ADNEXITIS

I. PENGERTIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Umur : terjadi pada umur usia produktif
Pekerjaan : sering terjadi pada PSK
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan demam sakit pada perut bagian bawah, kram yang tidak
berhubungan dengan haid, nyeri BAK, keluar cairan berbau dan berwarna
kehijauan dari vagina, menstruasi tidak teratur atau perdarahan bercak samapi
perdarahan ireguler , nyeri punggung dismenorhoe, infirtilitas, nyeri coitus
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mangatakan sedang menderita penyakitGonorhoe dan keputihan
4. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan pernah menderita penyakit PMS, abortus, septik, pernah
kuretase
5. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan suami menderita Gonorrhoe (IMS)
6. Riwayat pernikahan
Menometrorarghi/kadang tidak menggang siklus menstruasi
7. Riwayat obstetri
Sering gonti-ganti pasangan
8. Riwayat KB
Pernah abortus
9. Pola kegiatan sehari-hari
Ibu sedang atau pernah menggunakan kontrasepsi IUD
10. Pola kegiatan sehari-hari
- Nutrisi yang kurang
- Eliminasi : ibu merasakan nyeri pada saat BAK
- Personal Higiene :vulva higiene yang salah
- Aktifitas sexsual : nyeri saat berhubungan seksual

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : dbn
S : tinggi (> 30o C)
N : dbn meningkat
Rr : dbn
2. Pemeriksaan Fisik
Mata : sklera putih , konjungtiva normal anemis
Muka : dbn meninggi
Leher : pembesaran kelenjar limfe
Perut : nyeri tekan pada adnexitis dan teraba kaku
Genetalia : - ada cairan fluor albus yang berbau dan berwarna kehijauan
- Nyeri pada adnexitis saat pemeriksaa bimanual

3. Pemeriksaan Penunjang
Pemerikasaan darah tepi lengkap : hemoglobin, hematokrit, leukosit dan
jenisnya, LED
Tes kehamilan dengan beta HCG
PAP smear
Pelvik ultra sound
laparoskopi

II. DIAGNOSIS
Ds : ibu mengatakan demam, sakit pada perutbagian bawah, kram yang tidak
berhubungan dengan haid, nyeri BAK,keluar cairan dan vagina, menstruasi
tidak teratur atau perdarahan bercak sampai perdarahan reguler neyri punggung,
disminorhoe, infertilitas, nyeri coitus
Do : s : tinggi (38 0 C lebih)
Perut : nyeri tekan pada adnexitis dan teraba kaku
Genetalia : ada cairan fluor albus yang berbau
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan darah lengkap
(hb : <N, leukosit meningkat)
Tes kehamilan dengan beta HCG hasil negatif
PAP smear terdapat mikro organisme peny. Adnexitis
(neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis)
Pelvik ultra sound tuba falopii melebar, muncul nanah
Laparoskopi terdapat tanda infeksi pada adnexitis
Dx : ibu P > 1........... dengan adnexitis

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


- Serfingitis
- Peritonitis

IV.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Analgesik dan antipiretik

V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu tentang keadaannya
R / ibu mengerti dan koperatif
2. Berikan ibu inform concern
R / persetujuan untuk tindakan medis
3. Berikan asupan nutrisi TKTP
R / memperbaiki keadaan ibu sehingga mempercepat proses penyembuhan
4. Ajari cara vulva higiene yang benar dan ganti CD 2 x/ hr
R / menjaga kebersihan genetalia dan mencegah infeksi lebih lanjut
5. Berikan konseling kep. Pasangan tt. Keadaan yang dialami bertambah ibu
menyangku aktifiats sexual
R / dengan informasi yang benar, pengetahuan pasangan bertambah sehingga ada
pengertian tercipta hubungan yang baik antara ibu dan suami
6. Kolaborasi dengan doketr untuk pemberian analgesik antipiretik & antibiotik
(metronidusol dan doxisiklin)
R / tugas dependen bidan
7. Kolaboarsi dengan dr. SpOG untuk tindakan laparoskopi eksploratif / histerektomi
R / evaluasi jaringan yang terinfeksi

Você também pode gostar