Você está na página 1de 1

Cerpen

Anak Yang tidak Pernah Tersenyum

Pada suatu hari, hiduplah seorang anak laki-laki di gubuk suatu


desa. Kedua orangtua anak tersebut sudah meninggal sejak anak
tersebut masih kecil, karena itulah anak tersebut sekarang tinggal
dengan kedua orangtua asuhnya. Orangtua asuh sang anak sangat
kejam, mereka tidak pernah memberikan apa yang seharusnya
didapatkan si anak. Karena tumbuh dengan kekejaman orangtua
asuhnya, anak tersebut tidak pernah bicara atau tersenyum. Warga-
warga desa bahkan menganggap bahwa anak itu bisu dan tuli
karena ia tidak pernah memberikan respon untuk apapun.
Pada suatu ketika, sumur di gubuk sang anak mengalami
kekeringan dan mereka kehabisan air. Begitu mengalami kesialan
tersebut, si ibu asuh pun memerintahkan sang anak untuk pergi ke
sebuah gubuk kosong di ujung jalan. Gubuk kosong itu dikenal
sebagai gubuk yang menyeramkan, tidak ada seorang pun yang
berani mendekati gubuk tersebut. Konon, siapa pun yang pergi ke
gubuk tersebut akan mendapatkan kesialan. Dan lagi banyak sekali
mitos aneh dari warga yang mengatakan bahwa orang yang
menginjakan kaki ke dalam gubuk tersebut tidak akan pulang untuk
selamanya. Padahal sumur tua di gubuk tersebut tidak pernah habis
airnya. Walaupun mengetahui hal tersebut, si ibu asuh tetap
memerintahkan si anak untuk pergi dengan pikiran bahwa jika anak
tersebut tidak kembali itu tidak akan merugikan mereka.
Anak tersebut akhirnya pergi ke gubuk kosong itu. Sudah
setengah hari sang anak tidak kembali, orangtua asuh sang anak
pun langsung beranggapan bahwa anak itu sudah hilang. Keesokan
paginya, anak itu pulang dengan senyum di wajahnya. Orangtua
asuhnya terkejut dan marah karena anak itu sudah pulang tanpa
membawa setetes air pun. Setelah dimaki dan dipukuli, anak
tersebut hanya tersenyum dan berkata mainlah ke sana,
menyenangkan. yang membuat mereka semakin marah.
Keesokan harinya, orangtua asuh sang anak pun terus
memerintahkan anak tersebut untuk mengambil air di gubuk kosong
itu, tetapi kejadian yang sama terus berulang. Karena penasaran
dengan apa yang telah membuat anak tersebut tersenyum di gubuk
kosong itu, orangtua asuhnya pun pergi ke sana. Tetapi, orangtua
asuh sang anak tidak pernah kembali dan semenjak itu sang anak
selalu tersenyum.

Você também pode gostar