Você está na página 1de 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profesi Perawat dalam Islam


Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan
keperawatan, guna menolong orang yang sakit dan untuk meningkatkan kesehatan. Karena
kesehatan merupakan modal untuk menjalani aktivitas, seperti bekerja, beribadah, dan
aktivitas lainnya. Ajaran islam selalu menekankan setiap orang untuk menjaga kesehatan dan
memakan makanan yang baik dan halal untuk menunjukan bahwa Islam mendukung
kesehatan, sebab makanan merupakan salah-satu penentu sehat atau tidaknya seseorang.
Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai profesi yang mulia.akan
tetapi hal itu berlaku apabila asuhan keprawatan yang dilakukan sesuai dengan syariah
islam,yaitu dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan-aturan dalam islam.dalam Al-
Quran disebutkan bahwa:
bertolong-tolonglah kamu dalam hal kebaikan,dan janganlah kamu bertolong-tolong
dalam hal keburukan atau kejahatan.
dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Quran menganjurkan untuk
membantu orang orang yang sedang kesulitan dalam hal ini adalah pada keadaan sakit.seperti
yang dicontohkan oleh rufaidah di zaman Rasulullah Saw.sebagai perumpamaan dalam
penerapan asuhan keperawatan yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam
islam.misalnya adalah bagaimana cara bersuci dan shalat bagi pasien yang sedang sakit.
Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 185:
artinya : allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu(QS.Al-baqarah;185)

Seperti telah difirmankan Allah dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah: 168, 172 :
Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
dibumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang kami
rezeki kepadamu (Q.S Al-Baqarah: 168,172).
Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan
kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan dipandang
sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang
mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang
sampah dan limbah di sungai atau sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam
sangat menekankan kesucian (al-thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin.
Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari
perut sendiri, penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan menjalankan
pekerjaan, dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa. Agama sangat melarang
perilaku nekad dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat pengaman atau ngebut di jalan raya
yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka profesi perawat
tidak bisa dihindari. Keperawatan sangat dibutuhkan, baik yang dilakukan secara sederhana,
tradisional sampai pada yang semi modern dan supermodern.
Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan dan
pelayanan medis. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan kesehatan diartikan
sebagai pelayanan yang diterima seseorang dalam hubungannya dengan pencegahan,
diagnosis dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu (KBBI, l990: 504).
Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud Syaltout (l973:
l24), banyak sekali petunjuk Nabi Muhammad SAW yang jelas sekali menuntut perlunya
profesi keperawatan. Perintah untuk berobat, peringatan terhadap penyakit menular, perintah
mengasingkan diri terhadap penyakit menular, penjenisan makanan-makanan sehat untuk
tubuh, dll, menunjukkan bahwa baik secara tersurat maupun tersirat Islam sangat menuntut
hadirnya para perawat di tengah masyarakat manusia. Sebab orang yang memiliki kompetensi
di bidang pengobatan dan perawatan kesehatan tidak lain adalah institusi beserta individu
perawat yang mengabdi di dalamnya.
Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat, sepanjang ia
mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia merupakan orang mulia.
Bahkan dalam banyak kitab fikh dan hadits, selalu ada bab khusus yang membahas tentang
penyakit dan pengobatan (kitab al-maridh wa al-thib). Di dalam Islamic Code of Medical
Ethics diterangkan bahwa pengobatan dan keperawatan merupakan profesi mulia. Allah
menghormatinya melalui mukjizat Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai
mengobati penyakit dan selalu menyebut nama Allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama
halnya dengan semua aspek ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran dan keperawatan adalah
sebagian dari ilmu Allah, karena Allah-lah yang mengajarkan kepada manausia apa yang
tidak diketahuinya.

2.2 perawat sebagai Profesi


Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan
bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan professional.

Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993) serta Berger
dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik sebagai
berikut :

a. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam


tatanan praktik keperawatan.
Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh keterampilan yang bersifat intuitif. Sebagai
suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu ilmu dimana keperawatan banyak
sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-
lain. Selain itu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik
keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok
bahasan pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien.
b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.
Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan kegiatan
untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta membantu kemandirian klien.
c. Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau universitas.
Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi memberikan
kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual,
interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan peran dengan lebih
terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Disampingg itu
perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek keperawatan.

d. Pengendalian terhadap standart praktik.


Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik. Standart praktik keperawatan
menekankan kpada tangung jawab dan tangung gugat perawat untuk memenuhi standart yang
telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja
tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain.
e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.
Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yang diberikan
kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap kelompok sejawat, atasan
dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab
terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab
dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu.
f. Karir seumur hidup
Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin. Perawat bekerja
sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan yang menjadi
pilihannya sendiri sepanjang hayat.
g. Fungsi mandiri
Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatran
kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada
kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain.

Cerminan nilai professional perawat dalam praktik keperawatan dikelompokkan dalam nilai
intelektual dan nilai komitmen moral interpersonal, sebagai berikut :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik
keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap
masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficience
Perawat selalu mengupayakan keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang
terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan ekonomi
dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan
dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha
menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan
kebutuhan spiritual klien.
2.3 Ruang Lingkup asuhan keperawatan menurut tuntunan ajaran islam
Ruang lingkup asuhan keperawatan diantaranya:
1. Individu dengan individu
Ruang lingkup pertama dalam asuhan keperawatan kesehatan ini adalah antar individu.
Dalam hal ini tentunya perawat langsung berinteraksi dengan pasien. Dengan mengetahui apa
saja gejala dan keluhan pasien secara pribadi. Sektor ini lebih spesifik karena langsung
kepada pasien.
2. Individu dengan keluarga
Ruang lingkup dalam asuhan keperawatan antara individu dan keluarga ini adalah
penelusuran penyakit yang diderita pasien, dihubungkan dengan hereditasnya atau
keturunannya apakah ada riwayat dari keluarga yang mengidap penyakit serupa atau tidak.
3. Individu dengan masyarakat
Ruang lingkup dalam asuhan keperawatan yang ketiga ini merupakan analisis dan
penelusuran langsung kepada lingkungan masyarakat tempat tinggal pasien. Menilai
statisktika dari penyakit tersebut terhadap masyarakat, apakah banyak yang mengidap
penyakit tersebut dan apakah penyakit itu bisa ditularkan dari satu individu ke individu lain.

2.4 Pendekatan Holistic dalam asuhan keperawatan


Kamus Besar Bahasa Indonesia membagi pengertian holistik menjadi dua macam.
Pertama, sebagai sebuah paham, holistik adalah cara pendekatan terhadap suatu masalah atau
gejala, dengan memandang masalah atau gejala itu sebagai suatu kesatuan yang utuh. Kedua,
sebagai sebuah sifat, maka holistik berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagai suatu
kesatuan lebih daripada sekadar kumpulan bagian.

Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang
meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi
dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (wellnes).untuk mencapai
kesejahteraan tersebut, individu harus memiliki kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Teori Sister Callista Roy dapat digunakan.
Teori ini menggunakan pendekatan yang dinamis, di mana peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk melakukan
adaptasi dalam menghadapi perubahan kabutuhan dasarnya. Tindakan direncanakan dengan
tujuan mengubah stimulus dan difokuskan pada kemampuan individu dalam beradaptasi
terhadap stimulus. Sedangkan evaluasi yang dilakukan dengan melihat kemampuan klien
dalam beradaptasi dan mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami.
Kemampuan adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik bio, psiko maupun sosial (holistik).
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, konsep holistik dan adaptasi ini merupakan konsep
yang harus di pahami oleh perawat agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas kepada klien

Teori ini menggunkan pendekatan yang dinamis, dimana peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk melakukan
adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya.
Konsep holistic care ada tiga,yaitu:
1. Holisme
Yaitu cara pendekatan terhadap suatu masalah atau gejala dengan memandang masalah atau
gejala itu sebagai suatu kesatuan yang utuh.
2. Humanisme
Yaitu kemanusiaan
3. Caring
Menurut Watson (1979) Theory of Human Caring: jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien sembuh.
Menurut Marriner dan Tomey (1994): yaitu tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik
dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien, agar si
klien merasa sangat berkesan nyaman dengan tindakan perawat sehingga memberikan
dampak yang positif terhadap klien.

2.5 Peranan Perawat dalam membimbing klien yang sakit


Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang bekerja paling lama berada dengan
pasien. Pasien adalah seseorang yang membutuhkan perawatan
Ibadah ada dua yakni ibadah maqdah dan ibadah gairah maqdah.Ibadah maqdah yaitu
ibadah yang diharuskan (wajib)contohnya sholat,puasa,zakat,haji.Sedangkan ibadah goiroh
maqdah yaitu ibadah yang tidak harus dilakukan tetapi dianjurkan contohnya dzikir,berbuat
baik pada orang lain dll.
Pasien baik yang berada di rumah sakit maupun di luar rumah sakit memiliki agama
yang berbeda.Seseorang wajib beribadah menurut kepercayaan masing-masing.Ibadah akan
mudah dilakukan bagi mereka yan berstatus sehat.(WHO,1947) Sehat dalah keadaan utuh
secara fisik,jasmani,mental,dan social dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari
penyakit cacat,dan kelemahan.
Sakit terkadang membawa dampak hebat pada penderita, terutama penyakit-penyakit
yang tergolong berat. Bukan saja rasa sakit, tetapi stres kerap pula menyertainya. Terutama
pasien dengan penyakit-penyakit tertentu.Bagi mereka yang sakit melakukan ibadah sangat
sulit.oleh karena itu membutuhkan orang lain untuk melakukannya.Dalam hal ini yang
membantu pasien adalah seorang perawat karena sebagaimana ketahui bahwa perawat
sebagai pengganti pasien, perawat sebagai penolong pasien, dan perawat sebagai partner
pasien. Pendek kata, perawat berperan sebagai motivator dan edukator bagi pasien yang
ditanganinya.
Adapun peran perawat dalam membantu pasien dalam beribadah yaitu

Membimbing sholat
Ketika pertama kali bertemu hendaknya memperkenalkan diri meliputi
nama,asal,kontrak waktu,siapa saja yang terlibat dll.Kemudian perawat mendoakan pasien
agar diberikan kesembuhan.
Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan dia Mahaperkasa lagi Maha pengampun. (QS. Al-Mulk:2)
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.(QS.Al-Fatihah:5) .danbisajugadoa-doalainya.
dan bisa juga doa-doa lainya.
Perawat mengkaji agama pasien tersebut dengan mengunakan komunikasi
terapetik.komunikasi terapetik yaitu komunikasi dimana perawat yang menggunaka
pendekatan terencana mempelajari klien.Apakah islam atau non islam.apabila dia islam
maka:
Perawat hendaknya mengingatkan apabila waktu sholat telah datang.
Bukanlah menghadap wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi, dan yang mendermakan harta-harta yang dicintai kepada kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang dalam perjalanan, para peminta-minta,
dan (memerdekakan) hamba sahaya, menegakkan shalat dan menunaikan zakat, dan orang-
orang yang menepati janji apabila mereka berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan, dan dalam saat peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
bertaqwa. (QS.Al-Baqarah : 177)
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu (Al-Baqarah : 238)
Menjelaskan fasilitas yang ada di kamar perawatan (nurse call, telepon, fasilitas kamar
mandi, arah kiblat).
Menanyakan kepada pasien apakah akan melakukan sholat.
Mengkaji apakah pasien mampu atau tidak melakukan sholat sendiri.apabila pasien tidak
dapat melakukan sholat sendiri maka perawat sangat berperan dalam hal ini.perawat harus
mampu membantu pasien,mulai dari wudlu/tayamumnya(apabila tidak bisa menggunakan
air) Perawat mempersiapkan peralatan untuk tayamum
dan pendampingan saat sholat.
Apabila dia mampu melakukan sholat sendiri maka perawat hanya mengarahkan Pasien
tersebut untuk melakukan sholat.
Tata Cara Shalat bagi Orang sakit
Jika tidak mampu melaksanakan shalat dengan keadaan berdiri, maka shalat dapat
dilakukan dengan posisi duduk
Jika tidak mampu melaksanakan dengan cara duduk, maka shalat bisa dilakukan dengan
cara berbaring menghadap kiblat dengan miring di sisi kanan (lebih baik daripada sisi kiri)
Jika tidak mampu melaksanakan dengan cara miring, maka shalat bisa dilaksanakan dengan
cara terlentang, kedua kakinya diarahkan ke kiblat dan lebih baik kepalanya diangkat sedikit
untuk menghadap ke kiblat
Jika tidak mampu melaksanakan shalat dengan ruku dan sujud, maka bisa dengan memakai
isyarat dengan kepala
Jika tidak mampu mengisyaratkan dengan kepala dan mata pada waktu ruku dan sujud,
maka bisa dilaksanakan dengan isyarat mata.
Jika tidak mampu mengisyaratkan dengan kepala dan mata, maka shalat dapat dilaksanakan
dengan hati.
Membingbing pasien dalam berpuasa jika memungkinkan
Dalam hal ini adalah puasa wajib.perawat hendaknya membangunkan waktu sahur dan
membimbing niat serta mengingatkan waktu imsak ,dan mengngatkan pula ketika buka
puasa.
Berdasarkan pendapat sejumlah ahli kesehatan, puasa dapat memberikan berbagai manfaat
bagi yang melaksanakannya, di antaranya untuk ketenangan jiwa, mengatasi stres,
meningkatkan daya tahan tubuh, serta memelihara kesehatan dan kecantikan. Puasa selain
bermanfaat untuk ketenangan jiwa agar terhindar dari stres, juga dapat menyehatkan badan
dan dapat membantu penyembuhan bermacam penyakit.
Membimbing dalam berzakat baik itu zakat fitrah maupun zakat mal
Ketika pasien dirawat kebetulan menjelang idul fitri maka perawat mengingatkan pasien atau
pihak keluarga untuk mengeluarkan zakat fitrah.perawat mengingatkan untuk mengeluarkan
zakat mal apabila telah diketahui harta yang dimiliki sudah memenuhi untuk zakat.
Ibadah gairah maqdah
Baca kitab suci Al- Quran bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan
kita
Terutama ayat-ayat yang berhubungan dengan orang yang sakit, rahmat allah, karunia, dan
kasih sayangnya, dll supaya sang klien lebih termotivasi untuk sembuh.
Dalam quran disebutkan bahwa Al-quran adalah pelajaran dan obat bagi penyakit batin serta
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Penelitian di Florida, AS ada sebuah
lembaga meneliti tentang menyembuhkan penyakit jiwa melalui pengaruh bacaan Al-quran.
Sampel terdiri dari orang-orang yang mengerti bahasa Al-quran dan yang tidak mengerti,
semuanya non islam dan mengalami gangguan jiwa. Ternyata bagi yang mengerti bacaan ayat
Al-quran dapat memperoleh kesembuhan secara bertahap dan yang tidak mengerti bahasa Al-
quran juga mengalami kesembuhan secar kurang intensif dibanding yang mengerti bahasa al-
quran. Dengan membacanya atau mendengarkannya saja sudah bisa dibuktikan betapa besar
daya pengaruh Al-quran bagi manusia yang mengalami gangguan jiwa, apalagi bagi yang
sehat dan dapat berpikir dengan jernih. sudah barang pasti kaalu dikaji dan dilaksanakan
semua ajarannya, dijamin,niscaya akan mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.
Menuntun dzikir kepada Allah
Dengan berdzikir, hati seorang akan terasa tentram. Ini adalah mutlak, tercantum dalam Al-
quran surat al-radu : 28 dan sabda Rasulullah SAW bawa dzikir kepada Allah adalah
pengobat hati, dengan syarat ia harus beriman dan ikhlas. hal ini sesuai dengan penelitian
Dr.Moh.Sholeh M.pd. karena pada hakikatnya sahalat adalah dzikir, maka dzikir yang ikhlas
akan mendatangkan rasa senang, optimis, dan persepsi positif.
Ceritakan kisah-kisah dari tokoh-tokoh Islam
Salahsatu cerita tokoh Islam yang memiliki penyakit yang parah adalah Nabi Ayub as. Al-
Quran al-Karim tidak menyebutkan bentuk dari penyakitnya, namun banyak cerita-cerita
dongeng yang mengemukakan tentang penyakitnya. Dikatakan bahwa beliau terkena penyakit
kulit yang dahsyat sehingga manusia-manusia enggan untuk mendekatiny,namun beliau
digambarkan sebagai sosok manusia yang paling sabar, bahkan bisa dikatakan bahwa beliau
berada di puncak kesabaran. Allah SWT telah memujinya dalam kitab-Nya yang berbunyi:
Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaih-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (QS. Shad: 44)
Perawat bisa menjelaskan bahwa banyak manfaat yang bisa diambil dari kondisi sakit kita,
diantaranya bisa lebih mengingat dan bergantung pada Allah, bisa dihapus dosa kita terutama
jika kita sabar terhadap penyakit, dsb
Diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah
Spiritual bertindak sebagai suatu tema yang terintegrasi dalam kehidupan seseorang. Spiritual
seseorang akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap kesehatan dilihat dari perspektif
yang luas. Kesehatan dipandang oleh beberapa orang sebagai suatu kemampuan untuk
menjalani kehidupan secara utuh. sedangkan sakit bisa mengganggu kondisi tersebut. Namun
banyak hal yang bisa kita temukan manfaatnya dari perubahan sehat-sakit tersebut, itu hanya
bisa disadari jika kita membicarakannya dengan perspektif ruhaniah. Salah satunya,
pelaksanaan perintah agama merupakan suatu cara seseorang berlatih secara spiritual
Perawat membagi atau meminjamkan buku-buku berhubungan dengan spiritual baik pada
klien maupun pada keluarga klie
Sabar dan rela terhadap ketentuan Allah SWT.
Barang siapa sakit pada malam hari, ia sabar dan rela terhadap ketentuan Allah SWT dalam
menderita sakit maka lepaslah ia dari dosa-dosanya seperti pada waktu ia lahir dari
kandungan ibunya HR. Hakim
Abu Hurairoh RA berkata bahwa Rasululloh SAW bersabda:
Barang siapa dikehendaki kebaikan oleh Allah SWT, maka ia akan diberi ujian HR.
Bukhari
Yaitu diuji dengan berbagai cobaan, baik itu sakit maupun selain itu kemudian Allah SWT
memberi pahala dengan jalan itu ia bersabar dan rela (ikhlas)
Tidak boleh berputus asa
Dalam ajaran Islam seorang muslim dilarang berputus asa atas segala cobaan yang Allah
berikan, sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir
(QS. Yusuf: 87)
Dan orang-orang kafir kepada ayat-ayat Allah SWT dan pertemuan dengan dia, mereka
putus asa dari rahmatku, dan mereka mendapat azab pasti (QS. Al. Hajr:23)
Berbaik sangka
Disaat-saat menghadapi sakarataul maut maka hendaklah ia memperbaiki sangkaanya kepada
Allah SWT.
Dari Abu Hurairoh bahwa Nabi bersabda:
Firman Allah yang Maha Mulia lagi maha besar: Aku berada disisi sangkaan hambaku saja,
yaitu menuruti sangkaan hambaku ketika ia menyangka terhadap aku (HR. Bukhari Muslim)
Perbanyak dzikir dan berdoa
Artinya: Dan apabila hamba-hambaku bertanya: Padamu tentang Aku, maka jawablah
bahwasannya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila
ia memohon kepadaku. (QS. Al Baqarah: 186)
berbuat baik kepada semua orang terutama pada perawat dan pengunjung dan selalu
menjaga senyum.
Sebelum pasien pulang, perawat membimbing pasien dan keluarga untuk berdoa
(mensyukuri nikmat sembuh)
Wahai Tuhanku, bahwasanya aku memohon kelapangan dalam waktu yang dekat,
kesabaran yang sempurna, rizki yang luas, terhindar dari segala bala. Ya Allah aku memohon
kepada Engkau untuk pandai mensyukuri nikmat sehat yang Engkau limpahkan. Ya Allah aku
memohon kepada Engkau kecukupan dari manusia (tidak memerlukan kepada orang lain).
Tak ada daya dan tak ada tenaga, kekuatan melainkan dengan Allah yang Mahatinggi lagi
maha besar.
Orang yang cerdas secara spiritual, ia harus dapat merasakan kehadiran dan peranan Allah
dalam hidupnya. Spiritual intelligence is the faculty of our non-material dimension- the
human soul, kata Khalil Khawari. Ia harus sudah menemukan makna hidupnya dan
mengalami hidup yang bermakna. Ia tampak pada orang-orang di sekitarnya sebagai orang
yang berjalan dengan membawa cahaya. (Al-Quran 6:122) Ia tahu ke mana ia harus
mengarahkan. Itulah perawat yang harus bisa menjadi cahaya yang mampu menunjukkan
klien nya jalan yang bisa menyelamatkannya tidak hanya urusan sakit di dunia saja tapi juga
untuk akhirat kelak.
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari apa yang dijabarkan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa ketika seorang menganggap
dirinya sebagai seorang professional maka ia harus memliki unsur bertauhid, amanah,
berakhlaq, memiliki ilmu, ikeahlian dan tanggung jawab. Sebagai sebagai calon perawat
sudah seharusnya menganut hal tersebut karena sebagai landasan seorang perawat yang
profesional.

B.Saran

Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini, tapi apabila manusia sudah
menjadi pemimpin mereka lupa dengan masyarakat yang dia pimpin. Sebagai calon
pemimpin dalam bidang keperawatan atau kesehtan jangan membeda-bedakan masyarakat
antara sikaya dan si miskin apabila dalam merawat pasien.
Hendaknya kita sebagai mahasiswa keperawatan yang merupakan calon profesi perawatn
dapat memahami dengan baik konsep profesi dan karakteristikny dari konsep keperawatan.

Você também pode gostar