Você está na página 1de 11

PENGARUH PAPARAN BISING TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN

PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN EMAS SKALA KECIL DI


SEKOTONG

Ristania Ellya John, Hamsu Kadriyan, Ardiana Ekawanti

Abstrak
Latar Belakang: Paparan bising pada pertambangan emas skala kecil terutama pada
proses penggilingan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan Gangguan Pendengaran
Akibat Bising (GPAB). Data dan penelitian mengenai hal ini di Indonesia masih sangat
kurang sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh paparan suara
bising terjadinya gangguan pendengaran pada pekerja penggilingan emas skala kecil.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan potong
lintang yang dilakukan pada pekerja pertambangan skala kecil berusia 18-60 tahun di
Sekotong. Penelitian ini diikuti oleh 90 subjek penelitian. Pada subjek penelitian dilakukan
wawancara untuk pengisian data dan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan garpu tala
pada frekuensi 512 dan 2048 Hz. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji korelasi
lambda.
Hasil: Berdasarkan hasil pemeriksaan garpu tala pada frekuensi 512 Hz ditemukan 24
pasien (26,7%) mengalami tuli telinga kiri dan 25 pasien (27,8%) mengalami tuli telinga
kanan, sedangkan pada hasil pemeriksaan garpu tala pada frekuensi 2048 Hz ditemukan 53
orang (58,9%) mengalami tuli bilateral. Berdasarkan hasil uji chi square dan korelasi
lambda diperoleh hasil bahwa pada frekuensi 512 Hz durasi kerja dan masa kerja
berpengaruh signifikan terhadap terjadinya gangguan pendengaran pada pekerja tambang
(p = 0,00), namun korelasinya sangat lemah (r = 0,00). Pada frekuensi 2048 Hz, durasi
kerja berpengaruh signifikan (p = 0,00) terhadap terjadinya gangguan pendengaran pada
pekerja tambang dengan korelasi yang kuat (r = 0,703), tetapi masa kerja tidak
berpengaruh signifikan (p = 0,094).
Kesimpulan: Paparan bising pada proses penggilingan berpengaruh terhadap terjadinya
gangguan pendengaran pada pekerja pertambangan emas skala kecil di Kecamatan
Sekotang.
Kata kunci: Penggilingan Emas, GPAB, Bising

1
PENDAHULUAN
Sektor sumber daya mineral memiliki menggunakan merkuri di Ghana pada
peran yang penting dalam perekonomian tahun 2013, paparan bising yang
Indonesia, yaitu sektor ini memiliki ditemukan pada keseluruhan proses
kontribusi yang besar dalam hal tambang rata-rata sebesar 89,4 desibel
penerimaan negara, penanaman modal, (dB). Proses pertambangan ini terdiri
penciptaan efek ganda ekonomi, penggalian/ excarvation, penggilingan/
penyediaan lapangan kerja dan grinding, pengayakan/ sifting, pencucian/
kesempatan kerja, serta pembangunan washing, amalgamasi/ ekstraksi emas
daerah. Industri pertambangan (mencampur emas (Au) dengan merkuri
menyumbangkan rata-rata sekitar 5% dari (Hg) cair), dan pembakaran. Proses
total Produk Domestik Bruto (PDB). penggilingan menimbulkan paparan bising
terbesar yaitu sekitar 92,4 dB 5,7.
Angka ini lebih besar pada beberapa
provinsi yang kaya akan sumber daya Paparan suara bising pada
alam seperti Papua Barat, Bangka pertambangan skala kecil yang lebih besar
Belitung, Kalimantan Timur, dan Nusa dari 85 dB dalam intensitas yang lama
1,2
Tenggara Barat . Salah satu daerah yang dapat menyebabkan Noise-induced
memiliki potensi dalam pertambangan Hearing Loss (NIHL) atau Gangguan
adalah wilayah Kecamatan Sekotong yang Pendengaran Akibat Bising (GPAB).
terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat 3. GPAB adalah penurunan fungsi
pendengaran akibat terpapar oleh suara
Proses pertambangan skala kecil
bising yang cukup keras (> 85 desibel)
berisiko untuk mencemari lingkungan dan
dalam jangka waktu yang cukup lama dan
membahayakan kesehatan pekerja
4,5 biasanya diakibatkan oleh bising
maupun masyarakat . Proses
lingkungan kerja 8,9.
pertambangan dapat memberikan dampak
buruk bagi pekerjanya akibat paparan Paparan bising ini akan menyebabkan
secara fisik, kimiawi, biologis serta gangguan pada sel sensoris di koklea
psikologis. Salah satu paparan fisik yang melalui mekanisme dekstrusi langsung
dapat terjadi pada pekerja tambang emas maupun dengan cara meningkatkan
skala kecil adalah paparan bising 5,6. aktivitas metabolik sel secara intensif.
Perubahan fisiologis ini yang akan
Berdasarkan data observasi
menurunkan sensitivitas pendengaran dan
pertambangan skala kecil yang

2
dapat menyebabkan tinnitus (bunyi November 2016. Pengambilan
berdenging). Awalnya gangguan ini sampel penelitian menggunakan
bersifat sementara dan akan pulih dalam teknik convenience sampling 13

beberapa jam maupun hari, namun apabila dan memenuhi kriteria inklusi
paparan bising bersifat persisten dan sehingga didapatkan jumlah
berlangsung cukup lama, gangguan ini sampel penelitian sebanyak 90
8,9,10
akan bersifat permanen . orang.

Data dan penelitian mengenai hal ini Kriteria inklusi pada penelitian
di Indonesia masih sangat minim, namun ini yaitu: pekerja tambang emas skala
GPAB telah dilaporkan menjadi salah satu kecil di Kecamatan Sekotong yang bekerja
penyakit yang paling sering muncul pada pada proses penggilingan/grinding,
pekerja tambang di beberapa negara berusia 18-60 tahun, telah bekerja sebagai
seperti India, Iran, Afrika Selatan, penggiling emas selama minimal 1 tahun,
Polandia, Swedia, Chili, Kanada, Amerika dan bersedia menjadi subjek penelitian.
11
Serikat, dan Australia . Berdasarkan Penelitian ini telah mendapatkan
uraian di atas peneliti tertarik untuk persetujuan dari Komisi Etik
meneliti bagaimana pengaruh paparan Penelitian Kesehatan Universitas
suara bising pada proses penggilingan Mataram.
terhadap terjadinya gangguan
Variabel pada penelitian ini
pendengaran yang timbul pada pekerja
adalah paparan bising dan
pertambangan emas skala kecil di
gangguan pendengaran. Variabel
Kecamatan Sekotong.
bebas dalam penelitian ini adalah paparan
METODE PENELITIAN bising. Paparan bising merupakan paparan
Penelitian ini merupakan penelitian suara dengan intensitas 85 dB 14
. Pada
deskriptif analitik dengan rancangan penelitian ini paparan bising akan diukur
12
potong lintang (cross-sectional) . berdasarkan durasi paparan selama 1
Penelitian ini dilakukan pada minggu dalam satuan jam/minggu, dan
pekerja pertambangan emas masa kerja yang akan diukur dalam satuan
skala kecil yang bekerja pada tahun. Durasi paparan bising akan dibagi
proses penggilingan emas di menjadi 2 kategori yaitu 40 jam/minggu
Desa Pelangan, Kecamatan dan < 40 minggu, sedangkan masa kerja
Sekotong pada bulan Oktober - akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu 5

3
tahun dan < 5 tahun. Variabel terikat gelondong. Jumlah gelondong yang
dalam penelitian ini adalah gangguan dimiliki bervariasi yaitu 2-6 gelondong.
pendengaran. Gangguan pendengaran Mayoritas sampel (36,7%) menggunakan
adalah ketidakmampuan secara parsial 4 gelondong. Rentang umur pekerja
atau total untuk mendengarkan suara pada tambang yang mengikuti penelitian ini
salah satu atau kedua telinga. Pemeriksaan adalah 18-60 tahun dengan mayoritas
akan dilakukan dengan garpu tala 512 Hz sampel (55,6%) berumur 20-30 tahun.
14,15
dan 2048 Hz . Pada variabel ini data Berdasarkan hasil pengukuran yang
hasil pemeriksaan fisik garpu tala akan telah dilakukan peneliti dengan
dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu menggunakan aplikasi The SPLnFFT
tuli sensorineural dan normal. Noise Meter, intensitas bising yang
Untuk menganalisis variabel-variabel diakibatkan oleh 2 gelondong memiliki
yang diteliti dengan melihat hubungan rata-rata 87,1 dB. Hasil pengukuran
antara satu variabel bebas dan terikat tersebut menunjukkan bahwa sampel
dilakukan uji hipotesis dengan analisis target telah memenuhi kriteria penelitian
bivariat menggunakan uji chi square yang yaitu intensitas bising 85 dB.
akan dilanjutkan dengan uji korelasi Gambaran Hasil Pemeriksaan Garpu
lambda untuk mengetahui seberapa besar Tala pada Pekerja Tambang
korelasi antar variabel. Analisis data
Hasil pemeriksaan garpu tala
dilakukan dengan menggunakan aplikasi
dijelaskan pada Tabel 1. Pada hasil
SPSS versi 16.
pemeriksaan telinga kiri dan kanan baik
HASIL PENELITIAN pada frekuensi 512 Hz dan 2048 Hz
Gambaran Umum Sampel ditemukan hasil yang tidak jauh berbeda.
Penelitian Hasil ini ini menunjukkan bahwa efek
paparan bising pada pekerja tambang
Penelitian ini melibatkan 90 orang
umumnya bersifat bilateral dan simetris
responden yang merupakan pekerja
pada kedua telinga. Hasil penelitian ini
tambang di Desa Pelangan, Sekotong, di
sesuai dengan beberapa penelitian
mana 48 orang berjenis kelamin laki-laki
sebelumnya yang dilakukan pada operator
dan 42 orang berjenis kelamin perempuan.
mesin kapal feri pelabuhan Ketapang dan
Pekerja tambang yang menjadi sampel
pekerja pada 2 pabrik di Arab Saudi 16,17.
merupakan pekerja tambang yang bekerja
pada proses penggilingan menggunakan

4
Pada uji rinne diperoleh hasil rinne dengan frekuensi 512 Hz pada telinga
positif secara bilateral pada semua kanan diperoleh hasil normal pada 65
responden baik pada frekuensi 512 Hz pasien (72,2%) dan schwabach memendek
maupun 2048 Hz. Hasil ini telah pada 25 pasien (27,8%). Hasil ini sesuai
mengeksklusi kemungkinan terjadinya tuli dengan hasil uji weber yang dilakukan,
konduksi pada responden. Pada uji weber yaitu pada 5 orang responden terjadi
dengan frekuensi 512 Hz diperoleh hasil lateralisasi ke telinga yang lebih normal
tanpa lateralisasi pada sebagian besar yang menunjukkan adanya tuli
responden (94,5%), lateralisasi ke kiri sensorineural yang lebih berat pada salah
pada 3 orang responden (3,3%), dan satu sisi.
lateralisasi ke kanan pada 2 orang Pada uji schwabach dengan frekuensi
responden (2,2%). Pada uji weber dengan 2048 Hz baik pada telinga kiri maupun
frekuensi 2048 Hz diperoleh hasil tanpa kanan diperoleh hasil normal pada 37
lateralisasi pada seluruh responden. orang (41,1%) dan schwabach memendek
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Garpu Tala pada 53 orang (58,9%). Hasil pemeriksaan
Jenis Frekuensi 512 Frekuensi
Pemeriksaan Hz 2048 Hz responden dengan schwabach memendek
Kiri Kanan Kiri Kanan
Uji Rinne
pada frekuensi 2048 Hz lebih tinggi
Positif 90 90 90 90 dibandingkan dengan hasil pada frekuensi
Negatif 0 0 0 0
Uji Weber 512 Hz. Hasil ini sesuai dengan penelitian
Normal 85 90 yang dilakukan oleh Rahadian, et al.
Lateralisasi 3 0
ke Kiri (2010), di mana pada remaja yang
Lateralisasi 2 0 mendapatkan paparan bising dari
ke Kanan
Uji Schwabach headphone lebih sering mendapatkan
Normal 66 65 37 37
gangguan pada frekuensi 1.500 2.000
Memendek 24 25 53 53
Memanjang 0 0 0 0 Hz dibandingkan dengan frekuensi 500 Hz
18
.
Pada uji schwabach diperoleh hasil
Pengaruh Paparan Bising terhadap
yang berbeda pada frekuensi 512 Hz dan
Terjadinya Gangguan Pendengaran
2048 Hz. Pada uji schwabach dengan
pada Pekerja Tambang
frekuensi 512 Hz pada telinga kiri
Pengaruh paparan bising terhadap
diperoleh hasil normal pada 66 pasien
terjadinya gangguan pendengaran pada
(73,3%) dan schwabach memendek pada
pekerja tambang dianalisis dengan
24 pasien (26,7%). Pada uji schwabach

5
menggunakan uji chi square dan uji frekuensi 512 Hz baik pada telinga kanan
korelasi lambda yang diuraikan pada maupun kiri, pada uji chi square
Tabel 2 di bawah ini. ditemukan pengaruh durasi kerja yang

Tabel 2. Pengaruh Paparan Bising terhadap signifikan (telinga kiri dan kanan p =
Terjadinya Gangguan Pendengaran pada
0,000), namun setelah digali lebih lanjut
Pekerja Tambang
Tuli 512 Hz Tuli dengan uji korelasi lambda, korelasi yang
Gambaran
Jumlah 2048
Perilaku Kerja Kiri Kanan
Hz ditemukan sangat lemah (r = 0,00). Pada
Durasi Kerja
40 44 5 4 9 frekuensi 2048 Hz baik pada telinga kanan
jam/ maupun kiri, ditemukan pengaruh masa
minggu
> 40 46 19 21 44 kerja yang tidak signifikan (p = 0,094)
jam/
minggu dengan korelasi yang sangat lemah (r =
Nilai p 0,01 0,00 0,00
Nilai r 0,00 0,00 0,703 0,000).
Masa Kerja
5 40 3 2 20 PEMBAHASAN
tahun
>5 50 21 23 33 Paparan bising yang intens
tahun
Nilai p 0,00 0,00 0,094 menyebabkan peningkatan pesat dalam
Nilai r 0,00 0,00 0,00
permeabilitas membran, dan timbulnya
Pada frekuensi 512 Hz baik pada
kebocoran membran yang mendahului
telinga kanan maupun kiri, pada uji chi
adanya kondensasi inti sel koklea. Stres
square ditemukan pengaruh durasi kerja
mekanik dari paparan bising akan
yang signifikan (telinga kiri p = 0,001;
menyebabkan apoptosis dari membran sel
telinga kanan p = 0,000), namun setelah
yang lebih awal, dan meskipun telah
digali lebih lanjut dengan uji korelasi
terjadi kerusakan membran, sel-sel rambut
lambda, korelasi yang ditemukan sangat
19
terus menjalani proses apoptosis . Pada
lemah (r = 0,00). Pada frekuensi 2048 Hz
penelitian yang menggunakan hewan coba
baik pada telinga kanan maupun kiri,
chincilla, paparan bising juga
ditemukan pengaruh durasi kerja yang
menyebabkan gangguan fungsional dari
signifikan (p = 0,05) dengan korelasi yang
tautan interselular pada sel epitel sensorik
kuat (r = 0,703).
koklea. Gangguan ini terjadi pada fase
Berbeda dengan durasi paparan, masa
awal kerusakan koklea. Pada penelitian
paparan (lama kerja) memiliki pengaruh
dengan hewan coba chincilla ini juga
yang signifikan dengan korelasi sangat
ditemukan bahwa lesi pada sel-sel rambut
lemah pada frekuensi 512 Hz, dan tidak
yang terletak di epitel sensorik hewan
signifikan pada frekuensi 2048 Hz. Pada

6
coba chinchilla terjadi paling banyak pada hewan chincilla oleh Zheng dan Hu pada
rentang frekuensi 2-4 kHz 20. tahun 2012, ditemukan bahwa distribusi
kerusakan sel sensori pada organ korti
Pada frekuensi 512 Hz baik pada
terbanyak ditemukan pada bagian sel yang
telinga kanan maupun kiri, ditemukan
mengatur penerimaan bunyi pada
pengaruh durasi kerja yang signifikan
frekuensi 2000 4000 Hz 20.
dengan korelasi yang sangat lemah. Hal
ini sesuai dengan teori yang ada, di mana Hasil ini juga sesuai dengan
paparan bising biasanya akan penelitian yang dilakukan Rahadian, et al.
mempengaruhi frekuensi tinggi terlebih pada tahun 2010, pada penelitian tersebut
dahulu dibandingkan dengan frekuensi ditemukan bahwa terdapat perbedaan
yang lebih rendah. Hasil ini juga sesuai bermakna ambang dengar antara
dengan beberapa penelitian yang kelompok pengguna earphone (yang
dilakukan sebelumnya yaitu penelitian terpapar bising) dengan kelompok kontrol
oleh Ahmed, et al. (2001), Mizoue (2003), baik pada hantaran udara maupun tulang,
dan Jansen, et al. (2009) 16,21,22. di mana penurunan paling nyata
ditemukan pada frekuensi 1.500 Hz yang
Pada frekuensi 2048 Hz baik pada
18
termasuk frekuensi sedang . Selain itu,
telinga kanan maupun kiri, ditemukan
pada penelitian yang dilakukan oleh
pengaruh durasi kerja yang signifikan (p <
Fernandez, et al. pada tahun 2015
0,05). Meskipun frekuensi 2000 Hz tidak
ditemukan bahwa paparan bising dapat
termasuk ke dalam frekuensi tinggi,
mempercepat proses sinaptopati dan
namun frekuensi ini dapat dipengaruhi
kerusakan saraf pada koklea yang
oleh adanya paparan bising. Berdasarkan
seharusnya terjadi pada usia tua karena
teori, awalnya frekuensi bising akan
proses degeneratif. Hal ini akan
mempengaruhi frekuensi tinggi terlebih
mempercepat terjadinya penurunan
dahulu terutama pada frekuensi 3000
pendengaran pada frekuensi di luar 3000
6000 Hz, kemudian akan mempengaruhi
6000 Hz pada usia 40 60 tahun (middle-
frekuensi sedang dan yang lebih tinggi
aged) bahkan setelah paparan bising
(8000 Hz dan lebih tinggi), dan kemudian
tersebut berhenti diperoleh 23. Hal ini juga
pada akhirnya akan mempengaruhi
didukung oleh penelitian sebelumnya
frekuensi rendah atau frekuensi bicara
14,15,16 yang dilakukan oleh Ferrite dan Santana
. Selain itu, pada penelitian
pada tahun 2005 24.
biomolekular terbaru yang dilakukan pada

7
Berbeda dengan durasi paparan, masa dan 2048 Hz, dan desibel meter yang
paparan (lama kerja) memiliki pengaruh digunakan berupa aplikasi.
yang tidak signifikan terhadap terjadinya KESIMPULAN
gangguan pendengaran pada responden.
Berdasarkan hasil penelitian ini
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian
dapat disimpulkan bahwa paparan bising
yang dilakukan oleh Jumali et al. pada
pada proses penggilingan berpengaruh
tahun 2013 17. Perbedaan ini dapat terjadi
terhadap terjadinya gangguan
karena batasan tahun yang digunakan
pendengaran pada pekerja pertambangan
pada penelitian ini adalah 5 tahun,
emas skala kecil di Kecamatan Sekotong.
sedangkan pada penelitian sebelumnya
digunakan batasan tahun yaitu 10 tahun. DAFTAR PUSTAKA
Selain itu, hal ini juga dapat terjadi karena 1. Handayani R, Nareshwara S. Peran
persebaran responden pada kategori masa Penting Sektor Pertambangan.
Warta Minerba Edisi X [Online].
kerja. Dari 50 responden yang memiliki
Jakarta; 2011 Aug;203. Available
masa kerja > 5 tahun, 21 orang (42%) from:
memiliki durasi kerja 40 jam/ minggu, http://www.minerba.esdm.go.id/lib
dan dari 40 responden yang memiliki rary/content/file/28935-
Publikasi/648ef73e8f21141ebe828
masa kerja 5 tahun, 17 orang (42,5%) a5c86384f6c2013-03-14-01-25-
memiliki durasi kerja > 40 jam/ minggu. 32.pdf [Accessed March 13, 2016]
2. Devi B, Prayogo D. Mining and
Adapun kelemahan- Development in Indonesia: An
kelemahan dalam penelitian ini Overview of the Regulatory
Framework and Policies. Action
antara lain peneliti tidak melakukan
Research report commissioned by
pemeriksaan garpu tala secara berulang the International Mining for
pada responden sehingga reliabilitas hasil Development Centre [Online].
pemeriksaan masih rendah, tidak 2013. Available from:
http://im4dc.org/wp-
dilakukan uji untuk menentukan content/uploads/2013/09/Mining-
reliabilitas pemeriksa sebelum and-Development-in-Indonesia.pdf
dilakukannya pengambilan data, dan [Accessed March 13, 2016]
3. Rahmawati D. Pengaruh
pemeriksaan fisik garpu tala tidak Kemiskinan terhadap Maraknya
dilakukan di ruangan yang standar. Selain Pertambangan tanpa Ijin (Studi
itu, terdapat pula keterbatasan pada alat Kasus di Kecamatan Sekotong,
Kabupaten Lombok Barat). Jurnal
penelitian, yaitu: garpu tala yang
Media Bina Ilmiah [Online].
digunakan hanya pada frekuensi 512 Hz 2011;5(8). Available from:

8
http://lpsdimataram.com/phocado of Environmental Research and
wnload/Desember-2011/04- Public Health [Online]. 2015 Aug
20111208-diah rahmawati.pdf [cited 2016 Jul 8];12(8):995266.
[Accessed March 13, 2016]. Available from:
4. Astiti LGS, Sugianti T. Dampak http://www.pubmedcentral.nih.gov
Penambangan Emas Tradisional /articlerender.fcgi?
pada Lingkungan dan Pakan artid=4555322&tool=pmcentrez&r
Ternak di Pulau Lombok. Sains endertype=abstract [Accessed July
Peternak [Online]. 8, 2016].
2014;12(2):1016. Available from: 8. National Institute on Deafness and
http://peternakan.fp.uns.ac.id/medi Other Communication Disorders.
a/Sains Peternakan/2014-2- Noise-Induced Hearing Loss.
September/6 Astiti dan Sugianti NIDCD Fact Sheet Hearing and
101-106.pdf [Accessed March 13, Balance [Online]. 2014; Available
2016]. from:
5. Basu N, Clarke E, Green A. http://www.nidcd.nih.gov/staticres
Integrated assessment of artisanal ources/health/hearing/noiseinduced
and small-scale gold mining in hearingloss.pdf [Accessed
Ghana--part 1: human health February 23, 2016].
review. International Journal of 9. World Health Organization.
Environmental Research and Hearing Loss Due to Recreational
Public Health [Online]. 2015 May Exposure to Loud Sounds: A
[cited 2016 Feb 25];12(5):5143 Review. WHO Library Catalogue
76. Available from: [Online]. 2015; Available from:
http://www.pubmedcentral.nih.gov http://apps.who.int/iris/bitstream/1
/articlerender.fcgi? 0665/154589/1/9789241508513_e
artid=4454960&tool=pmcentrez&r ng.pdf [Accessed February 29,
endertype=abstract [Accessed 2016].
February 25, 2016]. 10. ukovi D. Noise-Induced
6. Donoghue AM. Occupational Hearing Loss. 5th Congress of
health hazards in mining: an Alps-Adria Acoustics Association
overview. Occupational Medicine [Online]. 2012; Available from:
(London) [Online]. 2004 Aug https://www.phonakpro.com/conte
[cited 2016 Mar 9];54(5):2839. nt/dam/phonak/b2b/FM_eLibrary/
Available from: Noise_induced_hearing_loss_AA
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm AA.pdf [Accessed February 29,
ed/15289583 [Accessed March 9, 2016].
2016]. 11. Elgstrand K, Vingrd E.
7. Green A, Jones AD, Sun K. The Occupational Safety and Health in
Association between Noise, Mining: Anthology on the situation
Cortisol and Heart Rate in a Small- in 16 mining countries. Arb och
Scale Gold Mining Community-A Hlsa [Online]. 2013;47(2).
Pilot Study. International Journal Available from:

9
https://gupea.ub.gu.se/bitstream/20 18. Rahadian J, Prastowo NA,
77/32882/1/gupea_2077_32882_1. Haryono R. Pengaruh Penggunaan
pdf [Accessed February 29, 2016]. Earphone terhadap Fungsi
12. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar- Pendengaran Remaja. Majalah
dasar Metodologi Penelitian Kedokteran Indonesia [Online].
Klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2007. 2010;60(10):46873. Available
13. Dahlan MS. Besar Sampel dan from:
Cara Pengambilan Sampel dalam http://indonesia.digitaljournals.org/
Penelitian Kedokteran dan index.php/idnmed/article/downloa
Kesehatan. Edisi 3. Jakarta: d/832/924. [Accessed December
Salemba Medika; 2013. 20, 2016].
14. Soepardi EA, Iskandar N, 19. Hu BH, Zheng GL. Membrane
Bashiruddin J, Restuti RD. Buku disruption: an early event of hair
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga cell apoptosis induced by exposure
Hidung Tenggorokan Kepala dan to intense noise. Brain Research
Leher. Edisi 7. Jakarta: Balai [Online]. 2008 Nov 6 [cited 2017
Penerbit FK UI; 2012. Jan 5];1239:10718. Available
15. Adams GL, Boies LR, Higler PH.
from:
Boies: Buku Ajar Penyakit THT.
http://www.pubmedcentral.nih.gov
Edisi 6. Jakarta: EGC; 2012
/articlerender.fcgi?
16. Ahmed HO, Dennis JH, Badran O,
artid=4419747&tool=pmcentrez&r
Ismail M, Ballal SG., Ashoor A, et
endertype=abstract [Accessed
al. Occupational Noise Exposure
January 5, 2017].
and Hearing Loss of Workers in
20. Zheng G, Hu BH. Cell-cell
Two Plants in Eastern Saudi
junctions: a target of acoustic
Arabia. British Occupational
overstimulation in the sensory
Hygiene Society [Online].
epithelium of the cochlea. BMC
2001;45(5):37180. Available
Neuroscience [Online]. 2012 Jun
from:
19 [cited 2017 Jan 5];13:71.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
Available from:
med/11418087 [Accessed January
http://www.pubmedcentral.nih.gov
3, 2017].
/articlerender.fcgi?
17. Jumali, Sumadi, Andriani S, Subhi
artid=3407512&tool=pmcentrez&r
M, Suprijanto D, Handayani WD,
endertype=abstract [Accessed
et al. Prevalensi dan Faktor Risiko
January 2, 2017].
Tuli Akibat Bising pada Operator
21. Jansen EJM, Helleman HW,
Mesin Kapal Feri. Jurnal
Dreschler WA, de Laat JAPM.
Kesehatan Masyarakat Nasional
Noise induced hearing loss and
[Online]. 2013;7(12):54550.
other hearing complaints among
Available from:
musicians of symphony orchestras.
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.p
Int Arch Occup Environ Health
hp/kesmas/article/view/328
[Online]. 2009 Jan;82(2):15364.
[Accessed January 5, 2017].
Available from:

10
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm official journal of the Society for
ed/18404276 [Accessed January 5, Neuroscience [Online]. 2015 May
2017]. 13; 35(19):750920. Available
22. Mizoue T. Combined effect of from:
smoking and occupational http://www.pubmedcentral.nih.gov
exposure to noise on hearing loss /articlerender.fcgi?
in steel factory workers. artid=4429155&tool=pmcentrez&r
Occupational and Environmental endertype=abstract [Accessed
Medicine [Online]. 2003 Jan 1 January 3, 2017].
[cited 2017 Jan 5];60(1):569. 24. Ferrite S, Santana V. Joint effects
Available from: of smoking, noise exposure and
http://oem.bmj.com/cgi/doi/10.113 age on hearing loss. Occupational
6/oem.60.1.56 [Accessed January Medicine (Londonon) [Internet].
2, 2017]. 2005 Jan [cited 2017 Jan
23. Fernandez KA, Jeffers PWC, Lall 5];55(1):4853. Available from:
K, Liberman MC, Kujawa SG. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
Aging after noise exposure: ed/15699090 [Accessed January 5,
acceleration of cochlear 2017].
synaptopathy in recovered ears.
The Journal of neuroscience : the

11

Você também pode gostar