Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
S DENGAN DIAGNOSA
POST OPERASI APENDISITIS DI RUANG KUTILANG
RSUD Dr.H.ABDUL MOELOEK
PROPINSI LAMPUNG
LAPORAN KASUS
Oleh :
Ruang : Kutilang
No. MR/CM : 88 85 70
Tgl. Pengkajian : 24 Oktober 2008
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama : Tn.S
2. Usia : 48 tahun
3. Status Perkawinan : Kawin
4. Pekerjaan : Tani
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Suku : Jawa
8. Bahasa Yang Digunakan : Bahasa Indonesia
9. Alamat Rumah : Rejo Mulyo Abung Timur, Lampung Utara
10. Sumber Biaya : Gakin
11. Tanggal Masuk RS : 19 Oktober 2008
12. Diagnosa Medis : Apendisitis Akut
2. Keluhan penyerta :
Klien mengatakan masih takut melakukan aktivitas seperti ke kamar mandi.
C. Riwayat kesehatan lalu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan. Klien
mengatakan 1 bulan yang lalu pernah di rawat di rumah sakit swasta karena sakit
maag. Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, klien mengatakan
sebelumnya tidak pernah di operasi.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis keturunan
: Garis pernikahan
1. Support Sistem
Klien mengatakan keluarga selalu mendukung kesembuhan terhadap penyakitnya,
dan klien merasa senang karena perawat selalu memberikan perawatan yang terbaik
dan yang lebih penting klien mengatakan selalu berdoa agar cepat sembuh.
2. Komunikasi
Sebelum sakit :
Klien mengatakan komunikasi dalam keluarga dan masyarakat baik
Saat Sakit :
Klien mengatakan walaupun klien dalam keadaan sedang sakit tetapi komunikasi
dengan keluarga klien masih tetap terjalin dengan baik.
IV. LINGKUNGAN
A. Rumah
Istri klien mengatakan lingkungan rumah klien selalu bersih dan rapih, jauh dari
jalan raya dan tidak ada bahaya.
B. Pekerjaan
Bahaya terjadinya polusi udara dan resiko kecelakaan tidak ada, karena jauh dari
jalan raya.
2. Pola Cairan
a. Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit minum air putih 6-8 gelas/ hari (1 gelas
= 250 cc) klien minum 1-2 liter/ hari.
b. Saat sakit
Klien mengatakan minum air putih 4-6 gelas/ hari 1-1,5 liter/hari. Klien
mendapat terapi infus RL 20 tetes/ menit
b. Saat sakit
Klien mengatakan hanya dilap saja oleh keluarga dan melakukan oral
hygiene pada pagi hari. Klien belum pernah mencuci rambut
2. Pemeriksaan persistem
a. Sistem penglihatan
Posisi mata simetris, pergerakan bola mata mengikuti perintah, konjungtiva
anemis, sklera isokhor, pupil normal, reaksi terhadap cahaya positif, lapang
pandang normal, klien dapat membaca koran dengan jarak 30 cm.
b. Sistem Pendengaran
Telinga simetris kiri kanan, tidak ada serumen dalam telinga, klien dapat
mendengarkan detik jam dengan jarak 10 cm, tidak ada pemakaian alat
bantu pendengaran.
c. Sistem Wicara
Klien tidak ada gangguan dan kesulitan berbicara, klien dapat menyebutkan
nama benda yang ditunjukkan dengan benar (buku, pensil).
d. Sistem Pernapasan
Sesak (-), RR : 20 x/menit, jalan nafas tidak ada sekret, nyeri dada (-), irama
nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak menggunakan otot bantu
pernafasan dan tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ronchi (-),
wheezing (-)
e. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi perifer
Nadi 80 x/menit, irama teratur, tidak terdapat distensi vena jugularis,
temperatur kulit teraba hangat, CRT : 2 detik.
Sirkulasi jantung
Denyut nadi apikal 80 x/menit, irama teratur, tidak ada kelainan bunyi
jantung, nyeri dada (-)
f. Sistem Neurologi
GCS : 15. E:4 M:5 V:6
Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial, tidak ada
gangguan Neurologis (N.I N.XII) , tidak ada tanda tanda iritasi
meningeal, kekuatan otot penuh.
5555 5555
5555 5555
g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut bersih, klien mengatakan tidak ada kesulitan menelan,
Mual (-), muntah (-), nyeri pada luka operasi (+), bising usus 10 x/menit,
tidak ada massa pada abdomen, asites (-), terdapat luka post operasi pada
region kanan bawah, luka kemerahan, pus (-), klien mengatakan merasa
panas pada luka operasi.
h. Sistem Imunologi
Tidak ada pembesaran Kelenjar Getah Bening pada leher, ketiak dan lipat
paha
i. Sistem Endokrin
Nafas tidak berbau keton, tidak ada luka ganggren, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, Gula Darah Sewaktu : 104 mg/dl.
j. Sistem Urogenital
Distensi kandung kemih (-), nyeri tekan (-),gangguan berkemih (-), tidak
ada penggunaan kateter, kebersihan genital baik.
k. Sistem Integumen
Keadaan rambut kusam, warna hitam, kekuatan baik, keadaan kulit bersih,
terdapat luka post operasi pada abdomen region kanan bawah, luka basah,
panjang luka 5 cm, pus (-), kemerahan pada luka, kulit teraba hangat.
Klien mengatakan terasa panas pada luka operasi.
l. Sistem Muskuloskeletal
Klien tidak mengalami keterbatasan dalam pergerakan. Aktivitas dibantu
keluarga dan perawat. Klien mengatakan nyeri bila beraktivitas.
Kekuatan oto
5555 5555
5555 5555
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hematologi 19 Oktober 2008
2. Data Objektif
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Teraba hangat pada sekitar luka operasi
- Klien lebih banyak istirahat di tempat tidur
- Aktifitas dibantu oleh keluarga dan perawat
- TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,7 C
- Keadaan umum lemah
- Terdapat luka post operasi pada region kanan bawah
- Luka kemerahan
- Panjang luka 5 cm
- Luka basah
- Pus (-)
- darah (+)
IX. ANALISA DATA
DO :
- Terdapat luka post operasi pada
region kanan bawah
- Luka kemerahan
- Teraba hangat pada sekitar luka
operasi
- Luka basah
- Panjang luka 5 cm
- Pus (-)
- darah (+)
2 DS :
- Klien mengatakan nyeri pada luka Nyeri Adanya insisi
operasi bedah
- Klien mengatakan nyeri hilang
timbul
- Klien mengatakan nyerinya
seperti ditusuk-tusuk
- Klien mengatakan nyeri saat
melakukan aktivitas
- Klien mengatakan durasi nyeri
2-3 menit.
- Klien mengatakan skala nyeri 3
DO :
- Klien tampak meringis menahan
nyeri
- Klien tampak memegangi perut
- Terdapat luka post operasi pada
region kanan bawah
3 DS : Kurang Kurang informasi
- Klien mengatakan merasa takut pengetahuan
bila melakukan aktivitas tentang kondisi
- Klien mengatakan tidak bisa prognosis dan
melakukan aktifitas sendiri kebutuhan
- Klien mengatakan hanya pengobatan
berbaring di tempat tidur saja
DO :
- Klien lebih banyak istirahat di
tempat tidur
- Aktifitas dibantu oleh keluarga
dan perawat
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan utama.
2. Nyeri b.d adanya insisi bedah
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d
Kurang informasi
XI. RENCANA PERAWATAN
Ruang : Kutilang
Dx. Medis : Post Operasi Apendisitis
Nama Klien : Tn. S
No.MR : 88 85 70
No Tgl Diagnosa Keperawatan & Data Penunjang Tujuan Rencana tindakan rasional
1 24 Resiko tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya Setelah dilakukan - Kaji karakteristik - Mendeteksi dini
Oktober pertahanan utama ditandai dengan : askep selama 3 x 24 luka terjadinya infeksi
2008 DS : diharapkan infeksi
- Klien mengatakan panas pada luka operasi tidak terjadi dengan - Anjurkan klien dan - Menghindari
kriteria : keluarga agar tidak kontaminasi bakteri
DO : - Penyembuhan luka membuka balutan terhadap luka
- Terdapat luka post operasi pada region kanan berjalan baik sendiri
bawah - Tidak ada tanda
- Luka kemerahan infeksi seperti - Pertahankan teknik - Meminimalkan
- Teraba hangat pada sekitar luka operasi eritema, demam, aseptik dalam kontaminasi bakteri
- Luka basah drainase purulen mengganti balutan
- Panjang luka 5 cm - Abdomen lunak,
- Pus (-) tidak ada distensi - Kolaborasi - Mencegah infeksi
- darah (+) - Bising usus 5-34 pemberian terapi
x/menit antibiotik sesuai
indikasi
Nyeri b.d adanya insisi bedah ditandai dengan : Setelah dilakukan - Monitor TTV
2 24 DS : askep selama 3 x 24 - Kaji lokasi, durasi, - Informasi untuk
Oktober - Klien mengatakan nyeri pada luka operasi jam nyeri dapat diatasi derajat, intensitas, rencana tindakan
2008 - Klien mengatakan nyeri hilang timbul dengan kriteria : separasi dan selanjutnya
- Klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk - Klien tidak frekuensi nyeri
- Klien mengatakan nyeri saat melakukan aktivitas mengeluh nyeri
- Klien mengatakan durasi nyeri - Klien rileks - Pertahankan
2-3 menit. - Skala nyeri 0 istirahat dengan - Menurunkan spasme
- Klien mengatakan skala nyeri 3 posisi semi fowler otot dan ketegangan
pada jaringan sekitar
DO : luka
- Klien tampak meringis menahan nyeri - Dorong untuk
- Klien tampak memegangi perut ambulasi dini - Meningkatkan aliran
- Terdapat luka post operasi pada region kanan darah ke otot dan
bawah tulang untuk
meningkatkan fungsi
otot
- Ajarkan teknik
distraksi dan
relaksasi - Membantu
- Kolaborasi memanipulasi dan
pemberian terapi mengurangi nyeri
analgetik sesuai
indikasi
3 24 Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan Setelah dilakukan - Dorong aktivitas - Melatih kemandirian
Oktober kebutuhan pengobatan b.d Kurang informasi ditandai askep selama 3 x 24 sesuai toleransi klien dalam
2008 dengan : jam klien dapat dengan periode melakukan aktivitas
DS : mengetahui prognosis istirahat periodik sehari-hari
- Klien mengatakan merasa takut bila melakukan dan kebutuhan
aktivitas pengobatan dengan - Diskusikan - Memberikan
- Klien mengatakan tidak bisa melakukan aktifitas kriteria : perawatan insisi, pemahaman kepada
sendiri - Klien menyatakan termasuk klien dan keluarga
- Klien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur pemahamannya mengganti balutan, tentang prognosis
saja tentang proses pembatasan mandi dan kebutuhan
DO : penyakit, pengobatan klien
- Klien lebih banyak istirahat di tempat tidur pengobatan
- Aktifitas dibantu oleh keluarga dan perawat - Klien berpartisipasi
dalam program
pengobatan
CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Implementasi Evaluasi
No Tgl / jam Dx Paraf
(Respon Hasil) (SOAP)
Kep
1 24-10-08
13.30WIB 1 - Mengkaji karakteristik luka Pukul 16.30 WIB
Respon hasil : S : - Klien mengatakan luka terasa panas
Luka pada abdomen region kanan bawah, pus (-), - Klien mengatakan tidak berani
darah (+) membuka balutan sendiri
Klien mengatakan luka terasa panas
Klien tampak memegangi daerah luka O : - Luka pada abdomen region kanan
15.00 WIB bawah, pus (-), darah (+)
- Menganjurkan klien agar tidak membuka balutan sendiri - Klien tampak memegangi daerah luka
Respon hasil :
A : Penyembuhan luka menunjukkan
Klien mengatakan tidak berani membuka balutan sendiri
perbaikan
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji karakteristik luka
- Buka balutan dengan teknik aseptik
- Kolaborasi pemberian terapi antibiotik
sesuai indikasi
2 24/10/2008 2 - Mengkaji lokasi, durasi, derajat, intensitas, separasi dan Pukul 19.00 WIB
14.00WIB frekuensi nyeri S : - Klien mengatakan nyeri pada perut
Respon hasil : bagian kanan bawah
Klien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah - Klien mengatakan nyeri hilang timbul,
Klien mengatakan nyeri hilang timbul, skala nyeri 3 skala nyeri 3
Klien mengatakan nyeri saat bergerak/ aktivitas - Klien mengatakan nyeri saat bergerak/
aktivitas
Klien tampak meringis menahan nyeri
- Klien mengatakan merasa nyaman
dengan posisi semi fowler.
- Mempertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
15.30 WIB
Respon hasil :
O : - Klien tampak meringis menahan nyeri
Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semi - Klien sudah dapat berdiri dan ke kamar
fowler mandi dengan bantuan
16.00 WIB - Mendorong klien untuk ambulasi dini A : - Klien masih mengeluh nyeri
Respon hasil :
Klien sudah dapat berdiri dan ke kamar mandi dengan P : Lanjutkan intervensi
bantuan - Monitor TTV
- Kaji karakteristik nyeri
17.00 WIB - Mengajarkan tehnik nafas dalam saat nyeri datang - Kaji keluhan nyeri
Respon hasil : - Monitor pelaksanaan teknik relaksasi
Klien sudah dapat melakukan tehnik nafas dalam saat - Kolaborasi pemberian analgetik
nyeri datang
3 24/10/2008 3 - Mendorong aktivitas sesuai toleransi dengan periode Pukul 20.00 WIB
16.30WIB istirahat periodik S : - Klien mengatakan sudah mengerti
Respon hasil : tentang perawatan lukanya dan klien
Klien sudah dapat berdiri dan ke kamar mandi dengan sudah berani turun dari tempat tidurnya
bantuan
O : - Klien sudah dapat berdiri dan ke kamar
17.30 WIB - Mendiskusikan perawatan insisi, termasuk mengganti mandi dengan bantuan
balutan, pembatasan mandi.
Respon hasil : A : - Klien menyatakan pemahamannya
Klien mengatakan sudah mengerti tentang perawatan tentang proses penyakit, pengobatan
lukanya dan klien sudah berani turun dari tempat tidurnya - Klien berpartisipasi dalam program
Pengobatan
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan luka
- Lakukan ganti balutan dengan teknik
aseptik