Você está na página 1de 11

NAMA : AULIA RAHMATIKA

KELAS : D4 LB 3A

NPM : 6144063

A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995,dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan
segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap
mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.

Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang
membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi
yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada
orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah
proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras
dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan
akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan
yakni :
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang
akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin
besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses
kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi
berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

Dari beberapa konsep yang ada pada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut
( Suryana,2003 : 13) yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi,
1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan
sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai
tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru
yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

B. ASPEK DALAM KEWIRAUSAHAAN

1. PELUANG USAHA BARU


Peluang usaha baru merupakan kesempatan untuk menghasilkan kerja usaha, tidak harus baru
sama sekali dan tidak harus menguntungkan, karena kerja merupakan dasar bagi pelaksanaan
kegiatan ekonomi selanjutnya. Tujuan utama dari proses mencari peluang usaha baru adalah
untuk dapat meningkatkan produktivitas dari SDM yang ada.

Suatu usaha dapat disebut baru jika ada salah satu dari dua (2) atau keduanya-duanya
unsur berikut adalah baru. Dua (2) unsur tersebut adalah :

No Unsur 1 : Unsur 2 : Jenis Usaha


Pelaku Kegiatan (usaha)
1 Baru (+) Lama (-) Baru
2 Lama (-) Baru (+) Baru
3 Baru (+) Baru (+) Baru
Sumber : Budiman, diolah dari berbagai sumber, 2013

Bentuk kerja usaha yang ada umumnya dapat dibagi menjadi tiga kategori bidang, yaitu :
1. pertanian, yaitu bidang usaha yang langsung berkaitan dengan alam. Dapat terkait
dengan tanaman, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, ataupun
agrobisnis seperti agrowisata atau tempat wisata pertanian.
2. industri, yaitu bidang di mana dilakukan proses pengolahan bahan baku menjadi
bahan setengah jadi atau bahan jadi. Dalam sektor ini pasti menghasilkan produk
barang
3. jasa, yaitu bidang di mana dilakukan proses kerja akan tetapi tidak terjadi
pengalihan hak barang dari pemberi jasa kepada penerima jasa. Yang terjadi
adalah penerima jasa dapat merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh pemberi
jasa bagi kebutuhan atau kepentingan penerima jasa.

Berikut merupakan bentuk peluang usaha :

a. Membuat usaha baru, artinya kita mempunyai pelaku dan kegiatan usaha yang benar-
benar baru bukan merupakan kelanjutan atau mempunyai keterkaitan dengan yang
sebelumnya. Biasanya hal ini dilakukan muncul karena kita mempunyai modal uang
dalam jumlah besar dan mempunyai ide atau keinginan untuk usaha.
b. Melanjutkan usaha yang telah ada sebelumnya, atau dengan kata lain merupakan usaha
warisan. Artinya kita melakukan kegiatan usaha yang lama tetapi karena
ketidakmampuan orang tua kita maka kemudian usaha tersebut diserahkan kepada kita
sebagai anaknya. Dalam hal ini kondisi baru terjadi karena pelaku usahanya adalah orang
baru, walaupun pelaku baru tersebut adalah anak dari pemilik lama akan tetapi proses
pengelolaan (manajerial) yang akan dilakukan oleh penerus usaha akan cenderung
berbeda dari yang sebelumnya.
c. Membeli usaha yang telah ada
d. franchising, waralaba
e. Konsinyasi sebagai bentuk melakukan usaha baru, tanpa membutuhkan modal uang
hanya modal kepercayaan dari orang lain kepada kita. Konsinyasi merupakan proses
penjualan produk di mana pembayaran kepada produsen atas barang yang dijual
dilakukan hanya setelah produk yang dijual itu laku dibeli oleh konsumen, sedangkan jika
tidak maka kita tidak perlu membayarnya
Peluang usaha baru merupakan titik awal untuk menumbuhkan produktivitas sumber daya
manusia bagi dirinya, kelompok, dan lingkungannya. Disebut sebagai produktivitas sumber
daya manusia karena kegiatan ini adalah kegiatan ekonomi produktif yang dikelola oleh
manusia sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhannya, dan jika berhasil memberi manfaat
bagi manusia lainnya. Bukan berarti bahwa sumber daya lain tidak menjadi perhatian tetapi
sumber daya manusia menjadi fokus, karena wirausaha adalah salah satu jalan untuk
mengurangi pengangguran.

2. PEMBIAYAAN

Pembiayaan usaha jika menggunakan saluran perbankan maka biasanya memperhatikan


unsur 5 C, yaitu :
1. character : kemampuan diri dari peminjam
2. capital : modal awal
3. collateral : jaminan atas pinjaman yang diterima
4. capacity to repay : kemampuan menerima atau memberi
5. condition of economy : kondisi internal dan eksternal (Kuncoro dan Suhardjono, 2002 : 75
76)

Sumber-sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan secara umum dibagi menjadi dua,
yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Rincian dari masing-masing sumber dana adalah
sebagai berikut:
1. Dana modal sendiri, baik dari pribadi maupun keluarga
2. Pinjaman dari kawan dan relasi
3. Pinjaman dari lembaga bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta
4. Hutang dagang
5. Pinjaman hipotik dan pembiayaan jangka menengah dapat diperoleh dari berbagai
lembaga keuangan untuk tujuan tertentu, biasanya untuk membeli harta tetap
6. Pembiayaan sewa (leasing)
7. Modal usaha yang disediakan perusahaan khusus yang bersedia memberikan dana untuk
usaha yang lebih kecil
8. Di beberapa Negara terdapat pinjaman dari pemerintah melalui pinjaman langsung atau
jaminan, namun syarat-syaratnya berbeda-beda.

3. PEMASARAN

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Unsur 7 P dan 8 P dalam suatu proses pemasaran, terdiri atas :


8 P = 4 P (dasar) + 4 P (tambahan)
1. Product : produk yaitu sesuatu yang dihasilkan, baik berupa barang maupun jasa
2. Price : harga yaitu nilai dari sesuatu yang diproduksi, baik berupa nilai uang
ataupun material
3. Place : tempat atau proses distribusi yaitu proses di mana produk disampaikan
dari produsen kepada konsumen, baik menggunakan tempat seperti toko atau
warung maupun bukan tempat seperti e-commerce
4. Promotion : promosi yaitu proses memperkenalkan produk kepada konsumen agar
dikenal sampai dengan disukai dan tujuan akhir membeli produk yang
diperkenalkan
5. People : manusia yaitu orang yang melakukan kegiatan pemasaran
bersifat selalu mau belajar
6. Process : proses kerja yaitu proses melakukan semua kegiatan yang tercakup di
dalam pemasaran bersifatdinamis dapat dilihat pada bentuk pemasaran dari
horisontal (konvensional) menjadi vertikal (Vertical Marketing System, VMS)
7. Physical Evidence : bukti fisik yaitu bentuk barang yang nyata yang disediakan
untuk melakukan kegiatan pemasaran bersifat mobile (dinamis) yaitu bergerak
secara aktif dari satu tempat ke tempat yang lain dan bukan statis hanya terpaku di
satu tempat saja
8. Probe : penelitian yaitu proses mengkaji semua yang terkait dengan pemasaran

4. KEPEMILIKAN

Secara umum kepemilikan dapat dibagi menjadi : 1) kepemilikan pribadi, dan 2) kepemilikan
kelompok. Dari segi yang lain, kepemilikan juga dapat dibagi menjadi : 1) kepemilikan di mana
terdapat penguasaan sumberdaya secara kongkrit, atau dalam istilah lain disebut sebagai
pemilikan dalam genggaman, yaitu kepemilikan di mana sumberdaya yang dikuasai benar-
benar dipegang oleh pemilik. Misalnya : peralatan kerja, yang secara nyata dipegang oleh
pemiliknya sebagai yang menguasai sumberdaya alat tersebut.

Kepemilikan secara hukum, di mana sumberdaya dimiliki akan tetapi keberadaannya tidak
secara kongkrit dipegang. Misalnya : kepemilikan akan sebidang tanah atau sebuah rumah, tanah
atau rumah tersebut tidak dipegang tetapi secara hukum keduanya dimiliki dan pemanfaatan
keduanya harus dengan seizin pemilik sah secara hukum dari keduanya. Kepemilikan secara
hukum pada galibnya lebih sulit untuk mempertahankan kepemilikannya, karena sumberdaya
yang dimilikinya bisa saja berubah tanpa diketahui karena sebab-sebab yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.

5. SUMBER DAYA MANUSIA

Pengelolaan sumber daya manusia dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1) perekrutan
2) pendidikan, yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
a. Pendidikan sebelum menjadi pegawai tetap
b. Pendidikan setelah menjadi pegawai tetap
Bentuk dari pendidikan ini umumnya dibagi juga menjadi dua, yaitu :
a. Pendidikan, yaitu : proses peningkatan pengetahuan pegawai yang biasanya dilakukan
melalui proses belajar di kelas
b. Pelatihan, yaitu : proses peningkatan ketrampilan pegawai, biasanya dilakukan di luar
kelas atau di bengkel (workshop).
3) pelaksanaan kerja
4) pemberhentian, dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pemberhentian sementara, biasanya jika seorang pegawai dikenakan sangsi atas
pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Bentuknya bisa berupa pemindahan
ke tempat lain yang lebih jauh atau ke pekerjaan yang lebih sulit, atau pemberhentian tidak
bekerja untuk jangka waktu tertentu yang terbatas
b. Pemberhentian permanen, dapat berupa pemberhentian tidak hormat, pemberhentian
terhormat atau pensiun.
-
6. ORGANISASI
Ada tiga struktur yang lazim dikenal yaitu :
a) lini : vertikal, artinya dalam organisasi ada orang yang didudukkan sebagai atasan dan
bawahan
b) staff : horisontal, artinya semua tenaga kerja yang ada di dalam organisasi didudukkan
dalam posisi struktural yang sama atau setara, sehingga tidak ada dalam organisasi orang
yang didudukkan sebagai atasan dan bawahan
c) fungsional : berdasarkan fungsi kerja dari masing-masing unsur sumberdaya manusia
yang ada. Bentuk organisasi fungsional biasanya dapat dilihat pada suatu tim kerja atau
suatu gugus tugas (team-work). Pada tim tersebut semua orang setara (tidak ada atasan
bawahan) akan tetapi harus ada seseorang yang dijadikan sebagai pemimpin dalam tim
tersebut. Tim sepakbola misalnya, ada pembagian tugas yang jelas antara kiper, back,
gelandang dan striker (penyerang) akan tetapi semua pemain mempunyai kedudukan yang
sama dan kemudian ada satu orang yang ditunjuk sebagai kapten tim atau pemimpin.
Fungsi pemimpin di dalam tim ini adalah sebagai penanggungjawab koordinasi antar
semua anggota tim dalam bekerja mencapai tujuan yang diinginkan. Keberadaan manajer
tim sepakbola dimasukkan sebagai atasan dari tim sepakbola tersebut.

7. KEPEMIMPINAN

Dalam konteks kepemimpinan, tidak dikenal adanya struktur atasan dan bawahan, semua
anggota kelompok dianggap sama dan seseorang dari anggota kelompok tersebut dipilih,
ditentukan atau ditunjuk sebagai pemimpin kelompok. Dalam konteks ini fungsi utama dari
pemimpin adalah mengkoordinasikan SDM agar maksimal dalam bekerja bersama mencapai
tujuan yang disepakati bersama sebelumnya.
Kepemimpinan secara umum dikenal dalam dua bentuk yaitu :
1. Kepemimpinan otoriter, yaitu yang melakukan koordinasi berdasarkan perintah yang
harus dilaksanakan, baik itu melanjutkan kerja maupun memberhentikan kerja.
2. Kepemimpinan demokratis, yan mendasarkan pengambilan keputusan oleh pemimpin
berdasarkan musyawarah dengan semua pihak yang dianggap terlibat dalam proses
kegiatan.

8. EVALUASI USAHA

Evaluasi terutama harus dilakukan jika telah terjadi transaksi antara produsen dengan
konsumen. Evaluasi dalam proses manajerial merupakan usaha untuk membandingkan antara
hasil yang kita peroleh dengan target yang telah kita tentukan dalam proses perencanaan.
Secara teoritis, ada 7 (tujuh) aspek yang perlu diperhatikan dalam proses evaluasi usaha,
yaitu :

1. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen
perusahaan mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan
keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang
apabila di kemudian hari timbul masalah.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran


Dalam aspek pasar dan pemasaran hal-hal yang perlu dijabarkan adalah :
a. Ada tidaknya pasar (konsumen calon pembeli)
b. Jika ada, seberapa besar pasar yang ada (pasar nyata dan pasar potensial)
c. Bagaimana peta kondisi pesaing terutama untuk produk sejenis sekarang
d. Bagaimana perilaku konsumen (menyangkut selera dan kebiasaan)
e. Strategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar
yang ada sekarang dan yang akan datang

3. Aspek Keuangan
Dalam aspek keuangan hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biaya-biaya,
dan pendapatan yang akan diperoleh.
Metode penilaian yang akan digunakan antara lain :
- Payback Period
- Average Rate of Return
- Net Present Value
- Internal Rate of Return
- Profitability Index
- Break Event Point
- Serta rasio-rasio keuangan

4. Aspek Teknis/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan secara lengkap adalah mengenai :
a. Lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang
b. Penetuan layout gedung, mesin, dan peralatan, serta layout ruangan sampai pada
usaha perluasan selanjutnya
c. Teknologi yang akan digunakan

5. Aspek Manajemen/ Organisasi


Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti dan dinilai adalah :
a. Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal)
b. Pengelola usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan dan
pengalaman)
c. Struktur organisasi yang ada sekarang, serta gambaran mengenai jabatan
d. Rencana seperti pencapaian target, sasaran, dan tujuan

6. Aspek Ekonomi Sosial


Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Demikian pula, perusahaan perlu mencantumkan
dampak sosial yang ada dalam hasil penelitian.

7. Aspek Dampak Lingkungan


Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini karena
setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak sangat besar terhadap lingkungan
disekitarnya.
Dampak lingkungan yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Terhadap tanah
b. Terhadap air
c. Terhadap udara, dan
d. Terhadap kesehatan manusia
9. PENGEMBANGAN USAHA

Cara-cara pengembangan usaha yang mungkin dilakukan ada 3 kemungkinan, yaitu :

1. intensifikasi, yaitu memperdalam kerja yang sudah dilakukan sebelumnya, misalnya :


a. jika berkembang, maka membuat modifikasi tanpa merubah secara total dari
produk yang telah dihasilkan sebelumnya
b. jika bangkrut, memanfaatkan semua jejaring yang telah dimiliki sebelumnya
dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya dalam kondisi bangkrut
maka tidak ada modal uang yang dimiliki dan kemudian pemasaran dilakukan
dengan konsinyasi yang didasarkan atas kepercayaan dalam jejaring kerja di
bidang yang dikerjakan
2. ekstensifikasi, yaitu memperluas usaha yang telah ada sebelumnya baik berupa perluasan
lokasi usaha dan volumenya maupun berupa penambahan outlet (tempat) usaha
3. diversifikasi, yaitu meningkatkan keragaman dari usaha yang telah dilakukan sebelumnya
seperti membuat jenis usaha baru yang berbeda dari usaha sebelumnya
4. integrasi, yaitu memadukan usaha yang telah ada sebelumnya dengan usaha lain baik
yang memang sudah ada sebelumnya atau usaha lain yang memang baru sama sekali.
5. franchise, yaitu usaha untuk memperluas usaha tetapi tidak dengan usaha sendiri
melainkan menjual usaha kita kepada orang lain dan kemudian kita sebagai pemilik usaha
(merek) memperoleh bayaran (biasanya disebut sebagai royalty atau fee franchising)
dengan kita tetap melayani franchisee (pewaralaba) agar tetap dapat memberi pelayanan
seperti yang kita lakukan di pusat atau merek kita. Cara ini sebenarnya sama seperti
kita memperluas usaha lama tetapi dengan waktu yang lebih cepat dan biaya
pengembangan yang lebih murah.
6. Franchise menjadi salah satu bentuk pengembangan usaha jika dilihat dari sisi pemilik
merek usaha (franchiser), tetapi dari segi pelaksana franchise (franchisee, pewaralaba)
maka franchise menjadi salah satu peluang usaha baru (aspek 1 dari 9 aspek yang
dibahas).

Dalam Product Life Cycle (PLC) : ada pilihan stability atau expansion dalam setiap usaha
jika sudah mencapai tahap kedewasaan. Dalam wirausaha, setelah memasuki fase 4 dari PLC
yaitu fase penurunan maka pilihan dari seorang yang melakukan kegiatan usaha adalah memulai
kembali usaha yang dilakukan apakah dalam bentuk pengembangan skala (dengan menambah
outlet-outlet baru) atau kedalaman (dengan menambah ragam barang yang dapat disediakan
kepada konsumen). Pilihan pensiun (tidak melakukan lagi kegiatan yang sebelumnya dilakukan
karena telah habis masa kerjanya atau karena pekerja telah mencapai batas usia tertentu) atau
mati (berhenti melakukan kegiatan sebelumnya karena ada pengaruh dari faktor-faktor
penghambat atau penghancur yang menyebabkan kegiatan usaha menjadi bangkrut alias pelaku
usaha menjadi miskin), tidak dikenal dari seseorang yang mempunyai jiwa atau sikap wirausaha.
Fase 4 penurunan adalah fase yang tidak bisa dihindarkan oleh seorang wirausaha dalam
menjalankan usaha ekonominya karena setelah mengalami fase puncak maka pilihan kita
hanya dua : masuk fase penurunan karena tidak ada lagi kondisi meningkat atau melakukan
diversifikasi ke usaha lain yang baru dan berbeda dari usaha sebelumnya. Fase puncak itu sendiri
merupakan fase di mana jika kita melakukan penambahan faktor produksi pada proses usaha kita
maka hasil yang kita peroleh tidak mengalami perubahan atau tetap saja, atau fase ini merupakan
fase di mana kita tidak bisa lagi mengharapkan terjadinya peningkatan omzet atau keuntungan
dari usaha yang kita lakukan karena berbagai sebab.

C. CONTOH KEWIRAUSAHAAN

Jakob Oetama pendiri KOMPAS dan GRAMEDIA. Beliau lahir di Borobudur,


Magelang, 27 September 1931, dia merupakan wartawan dan salah satu pendiri surat kabar
Kompas. Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus
SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan
SMP Van Lith Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta. Jakob
kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial
Politik UGM Yogyakarta. Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan
Penabur tahun 1956. Pada April 1961, Ojong mengajak Jakob membuat majalah baru
bernama Intisari, isinya sari pati perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.
Majalah bulanan Intisari terbit pertama kali Agustus 1963.
Untuk menjalani hidup sebagai wartawan, Jakob bergaul akrab dengan kalangan
wartawan seperti Adinegoro, Parada Harahap, Kamis Pari, Mochtar Lubis, dan Rosihan
Anwar. "Dalam soal-soal jurnalistik, Ojong itu guru saya, selain Mochtar Lubis dan Rosihan
Anwar," katanya. Di mata Jakob, Ojong kuat di bidang humaniora dan kuat dalam prinsip
nilai-nilai kemajuan. Mochtar Lubis sosok yang berani dan memegang teguh prinsip, sedang
Rosihan Anwar kuat dalam persoalan humaniora. Majalah Intisari kemudian diperkuat oleh
teman-teman Jakob-Ojong dari Yogyakarta seperti Swantoro dan J Adisubrata. Menyusul
kemudian Indra Gunawan dan Kurnia Munaba.

Bersama P.K OJONG ,Jacob oetama pada tahun 1963 mendirikan majalah
intisari.majalah ini berkiblat pada majalah readersdigest yang berasal dari amerika.
selanjutnya kisah sukses intisari dilanjutkan dengan mendirikan sebuah Koran harian yang di
beri nama KOMPAS.hal ini terjadi pada tahun 1965,dimana pada masa itu Indonesia sedang
di sibukan oleh ancaman pemberontakan PKI. Sejak awal 1960-an, Auwjong dan Jakob
keduanya sama-sama menjadi pengurus Ikatan Sarjana Katolik Indonesia. Juga pernah sama-
sama jadi guru dan punya minat besar pada sejarah. Seperti Star Weekly, Intisari melibatkan
banyak ahli. Di antaranya ahli ekonomi Prof. Widjojo Nitisastro, penulis masalah-masalah
ekonomi terkenal Drs. Sanjoto Sastromihardjo, atau sejarawan muda Nugroho Notosusanto.
Saat itu, pergaulan Auwjong sudah sangat luas. Dia berteman baik dengan Goenawan
Mohamad, Arief Budiman, Soe Hok Gie, dan Machfudi Mangkudilaga. Intisari terbit 17
Agustus 1963. Seperti Star Weekly, ia hitam-putih dan telanjang, tanpa kulit muka.
Ukurannya 14 X 17,5 cm, dengan tebal 128 halaman. Logo "Intisari"-nya sama dengan logo
rubrik senama yang diasuh Ojong di Star Weekly. Edisi perdana yang dicetak 10.000
eksemplar ternyata laris manis.

Saling membantu, berkantor sama, bahkan wartawannya pun merangkap. Setelah


beberapa pengurus Yayasan Bentara Rakyat bertemu Bung Karno, beliau mengusulkan nama
"Kompas". Pengurus yayasan - I.J. Kasimo (Ketua), Frans Seda (Wakil Ketua), F.C.
Palaunsuka (Penulis I), Jakob Oetama (Penulis II), dan Auwjong Peng Koen (bendahara) -
setuju. Mereka juga menyepakati sifat harian yang independen, menggali sumber berita
sendiri, serta mengimbangi secara aktif pengaruh komunis, dengan tetap berpegang pada
kebenaran, kecermatan sesuai profesi, dan moral pemberitaan. Sesuai sifat Auwjong yang
selalu merencanakan segala sesuatunya dengan cermat, kelahiran Kompas disiapkan
sematang mungkin. Dari perkembangan kompas inilah,kemudian berdirilah kelompok usaha
KOMPAS GRAMEDIA. gramedia adalah nama yang di gunakan untuk member label pada
usaha toko buku.hingga kini kelompok kompas gramedia dibawah kendali Jacob oetama
sudah melebarkan sayapnya di bebagai bidang usaha.termasuk diantaranya mengelola bisnis
hotel serta sempat berkiprah didunia jurnalistik pertelevisian.

Dibawah kepemimpinan Jacob oetama telah terjadi metamorfosis pers dari pers yang
sektarian menjadi media massa yang merefleksikan inclusive democracy. Pengalaman kerja
di bidang jurnalisme dimulai dari editor majalah Penabur, Ketua Editor majalah bulanan
Intisari, Ketua Editor harian Kompas, Pemimpin Umum/Redaksi Kompas, dan Presiden
Direktur Kelompok Kompas-Gramedia. Sejumlah karya tulis Jacob Oetama, antara lain,
Kedudukan dan Fungsi Pers dalam Sistem Demokrasi Terpimpin, yang merupakan skripsi di
Fisipol UGM tahun 1962, Dunia Usaha dan Etika Bisnis (Penerbit Buku Kompas, 2001),
serta Berpikir Ulang tentang Keindonesiaan (Penerbit Buku Kompas, 2002).
Jacob juga berkiprah dalam berbagai organisasi dalam maupun luar negeri. Beberapa
diantaranya pernah menjadi Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI),
Anggota DPR Utusan Golongan Pers, Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional
Indonesia, Anggota Dewan Penasihat PWI, Anggota Dewan Federation Internationale Des
Editeurs De Journaux (FIEJ), Anggota Asosiasi International Alumni Pusat Timur Barat
Honolulu, Hawai.

Jakob Oetama adalah penerima doktor honoris causa ke- 18-yang dianugerahkan UGM
setelah sebelumnya gelar yang sama dianugerahkan UGM kepada Kepala Negara Brunei
Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah. Promotor Prof Dr Moeljarto Tjokrowinoto dalam
penilaiannya menyatakan, jasa dan karya Jakob Oetama dalam bidang jurnalisme pada
hakikatnya merefleksikan jasa dan karyanya yang luar biasa dalam bidang kemasyarakatan
dan kebudayaan. Ia juga telah memberikan pengaruh tertentu kepada kehidupan pers di
Indonesia. Dalam pertimbangannya, UGM menilai Jacob Oetama sejak tahun 1965 berhasil
mengembangkan wawasan dan karya jurnalisme bernuansa sejuk, yaitu "kultur jurnalisme
yang khas", wawasan jurnalistik yang berlandaskan filsafat politik tertentu. Kultur jurnalisme
itu telah menjadi referensi bagi kehidupan jurnalisme di Indonesia.

Você também pode gostar