Você está na página 1de 10

PENGETAHUAN HIV DAN AIDS PADA REMAJA DI INDONESIA

(Analisis Data Riskesdas 2010)

Teenagers' Knowledge on HIV and AIDS in Indonesia


(Basic Health Research Analyses 2010)

Sudikno,1 Bona Simanungkalit,2 Siswanto2


'Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
2
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Email: soedikno@yahoo.com

Abstract

Background: Indonesian teenagers' knowledge on HIV and AIDS is still low.


Objective: This study aimed to know the description of Indonesian teenagers' knowledge on HIV and AIDS.
Methode: It was a descriptive study with cross sectional design. The population was all Basic Health
Research samples who were teenage, aged 15-19 years. Inclusion criteria samples were all teenagers aged
15-19 years, unmarried and signing inform consent, while exclusion criteria ones were married teenagers
aged 15-19years. Basic Health Research data were used with RKDIO.RT and RKDIO.IND questionnaire
details. Collected data included place identification and household member's details (area, age, sex,
marital status, education, occupation, and economical status), HIV and AIDS knowledge and sex behavior.
HIV and AIDS knowledge is a composite value of RKDIO.IND.Block C02-C03 questions. HIV and AIDS
knowledge is high if it is the same as or higher than the median and low if it is lower than the median.
Result: The result showed that teenagers' HIV and AIDS knowledge was high (51.1 percent) and low
(48.9 percent). The analysis also showed that HIV and AIDS knowledge in urban areas was tend to be
better than in rural areas.
Conclusion: HIV and AIDS knowledge was also better at teenagers with at least Junior high school
education (58.6 percent).
Keywords: hiowledge, HIV and AIDS, teenagers

Abstrak

Latar belakang: Pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja di Indonesia masih rendah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja di
Indonesia.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah
semua individu sampel Riskesdas 2010 pada remaja yang berumur 15-19 tahun. Kriteria inklusi sampel
pada penelitian ini adalah semua remaja yang berumur 15-19 tahun, termasuk dalam sampel Riskesdas
2010 yang belum menikah dan menandatangani inform consent. Data yang digunakan Riskesdas 2010
dengan rincian kuesioner RKDIO.RT dan RKDIO.IND. Data yang dikumpulkan meliputi pengenalan
tempat dan keterangan anggota rumah tangga (wilayah, umur, jenis kelamin, status kawin, pendidikan,
pekerjaan, status ekonomi), pengetahuan HIV dan AIDS dan perilaku seksual. Pengetahuan HIV dan AIDS
merupakan nilai komposit dari pertanyaan pada RKDIO.IND. Blok C02 sampai dengan C03. Pengetahuan
HIV dan AIDS dikatakan baik jika di atas atau sama dengan median, dan kurang jika di bawah nilai
median.
Hasil: Persentase pengetahuan HIV dan AIDS dengan katagori baik pada remaja di perkotaan sebesar 54
persen dan di perdesaan sebesar 46,6 persen.
Kesimpulan Pengetahuan HIV dan AIDS dengan katagori baik pada remaja dengan pendidikan di atas
SMP sebesar 58,6 persen lebih tinggi dibandingkan remaja dengan pendidikan di bawah SMP (48,3%).

Kata kunci: pengetahuan, HIV dan AIDS, remaja

145
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No 3, Agustus 2011 : 145 -154

PENDAHULUAN infeksi tersebut di wilayah geografis tempat


hidup pasien.3'6
Acquired Immunodeficiency Syndrome Pasien dengan infeksi HIV pada dasarnya
atau Acquired Immune Deficiency Syndrome memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap
(AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi
terjadinya beberapa kanker. Hal ini karena
(atau: sindrom) yang timbul karena
infeksi oleh virus DNA penyebab mutasi
rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
genetik; yaitu terutama virus Epstein-
akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-
Barr(EBV), virus herpes Sarkoma Kaposi
virus lain yang mirip yang menyerang spesies (KSHV), dan virus papiloma manusia (HPV).
lainnya (SIV, FIV, dan Iain-lain).1
Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling
Virusnya sendiri bernama Human umum menyerang pasien yang terinfeksi
Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) HIV. Kemunculan tumor ini pada sejumlah
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pemuda homos eksual tahun 1981 adalah
pada tubuh manusia. Orang yang terkena salah satu pertanda pertama wabah AIDS.
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi Penyakit ini disebabkan oleh virus dari
oportunistik ataupun mudah terkena rumor. subfamili gammaherpesvirinae, yaitu virus
Meskipun penanganan yang telah ada dapat herpes manusia-8 yang juga disebut virus
memperlambat laju perkembangan virus, herpes Sarkoma Kaposi (KSHV). Penyakit
namun penyakit ini belum benar-benar bisa ini sering muncul di kulit dalam bentuk
disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya bintik keungu-unguan, tetapi dapat
umumnya ditularkan melalui kontak menyerang organ lain, terutama mulut,
langsung antara lapisan kulit dalam saluran pencernaan, dan paru-paru. Kanker
(membran mukosa) atau aliran darah, dengan getah bening tingkat tinggi (limfoma sel B)
cairan tubuh yang mengandung HIV, adalah kanker yang menyerang sel darah
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan putih dan terkumpul dalam kelenjar getah
presemmal, dan air susu ibu. Penularan dapat bening, misalnya seperti limfoma
terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, Burkitt (Burkitt's lymphomd) atau sejenisnya
ataupun oral), transfusi darah, jarum (Burkitt's-like lymphomd), diffuse large B-
suntikyang terkontaminasi, antara ibu dan cell lymphoma(DLBCL), dan limfoma sistem
bayi selama kehamilan, bersalin, syaraf pusat primer, lebih sering muncul pada
atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya pasien yang terinfeksi HIV. Kanker ini
dengan cairan-cairan tubuh tersebut.2'3 seringkali merupakan perkiraan kondisi
(prognosis) yang buruk. Pada beberapa
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan
kasus, limfoma adalah tanda utama AIDS.
terjadi pada orang-orang yang memiliki
Limfoma ini sebagian besar disebabkan
sistem kekebalan tubuh yang baik.
oleh virus Epstein-Barr atau virus herpes
Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi
Sarkoma Kaposi. Kanker leher rahim pada
oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang
wanita yang terkena HIV dianggap tanda
biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur
utama AIDS. Kanker ini disebabkan
sistem kekebalan tubuh yang dirusak
oleh virus papiloma manusia.7'8
HIV. Infeksi oportunistik umum didapati
pada penderita AIDS. HIV mempengaruhi Pasien yang terinfeksi HIV juga dapat
hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS terkena tumor lainnya, seperti limfoma
juga berisiko lebih besar menderita kanker Hodgkin, kanker usus besar bawah (rectum),
seperti sarkoma kaposi, kanker leher rahim, dan kanker anus. Namun demikian, banyak
dan kanker sistem kekebalan yang tumor-tumor yang umum seperti kanker
4
disebut limfoma. payudara dan kanker usus besar (colon), yang
tidak meningkat kejadiannya pada pasien
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala
terinfeksi HIV. Di tempat-tempat
infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat
dilakukannya terapi antiretrovirus yang
(terutama pada malam hari), pembengkakan
sangat aktif(HAART) dalam menangani
kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta
AIDS, kemunculan berbagai kanker yang
penurunan berat badan. Infeksi oportunistik
berhubungan dengan AIDS menurun, namun
tertentu yang diderita pasien AIDS, juga
pada saat yang sama kanker kemudian
tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya

146
Pengetahuan HIV dan AIDS Pada Remaja...( Sudikno, Bona & Siswanto)

menjadi penyebab kematian yang paling kumulatif infeksi baru HIV dapat mencapai
umum pada pasien yang terinfeksi HIV.9 1,7 juta orang.12
AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)
orang di seluruh dunia. Pada mengungkapkan bahwa kasus HIV dan AIDS
Januari 2006, UNAIDS dan WHO memperki sampai dengan bulan Agusrus 2010 dari
rakan bahwa AIDS telah menyebabkan semua kelompok umur sejumlah 21.770
kematian lebih dari 25 juta orang sejak orang, termasuk remaja.13 Sementara itu
pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Kementerian Kesehatan (2010) melaporkan
Dengan demikian, penyakit ini merupakan bahwa sampai dengan akhir tahun 2010
salah satu wabah paling mematikan dalam terdapat kasus AIDS sejumlah 24.131 dengan
sejarah. AIDS telah menyebabkan kematian angka kematian 4.539. Kasus AIDS tertinggi
sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada terdapat pada kelompok usia muda (15-29
tahun 2005, dan lebih dari 570.000 jiwa di tahun), yaitu 50,5 persen.'4 Meningkatnya
antaranya adalah anak-anak.10 Sepertiga dari jumlah remaja penderita HIV dan AIDS
jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub- dimungkinkan karena keterbatasan akses
Sahara, sehingga memperlambat per- informasi dan layanan kesehatan yang
tumbuhan ekonomi dan menghancurkan berdampak pada rendahnya pengetahuan
kekuatan sumber daya manusia di sana. tentang HIV dan AIDS yang benar. Menurut
Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat KPA (2011) pemahaman remaja tentang HIV
mengurangi tingkat kematian dan parahnya dan AIDS masih sangat minim, padahal
infeksi HIV, namun akses terhadap remaja termasuk kelompok usia yang rentan
pengobatan tersebut tidak tersedia di semua dengan perilaku berisiko. Persentase remaja
negara.11 (15-24 tahun) yang mampu menjawab
dengan benar cara-cara pencegahan
Selanjutnya, fenomena "gunung es" dalam
penularan HIV dan AIDS serta menolak
kasus HIV dan AIDS di Indonesia menjadi
pemahaman yang salah mengenai penularan
diskursus yang perlu mendapat perhatian.
HIV dan AIDS hanya sebesar 14,3 persen.'3
Pada tahun 2007, perkembangan siruasi
epidemi HIV menunjukkan peningkatan yang Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia
sangat tajam. Jumlah kasus HIV dan AIDS (SDK!) tahun 2003 menunjukkan sekitar 34
meningkat terus, dan dilaporkan pada akhir persen remaja putri dan 21 persen remaja
tahun 2007 terdapat 11.141 pasien AIDS dan laki-laki berumur 15-24 tahun belum pernah
6.066 orang HIV positif. Jumlah ini mendengar istilah HIV dan AIDS.15
diperkirakan hanya dari 10 persen dari Sedangkan hasil SDKI 2007 menunjukkan
seluruh orang yang terinfeksi HIV di bahwa persentase wanita pernah kawin yang
Indonesia.12 pernah mendengar tentang AIDS sebesar 61
persen dan pada laki-laki sebesar 71 persen.
Walaupun secara nasional prevalensi HIV
Wanita dengan umur 20-39 tahun, berstatus
masih tergolong rendah, tetapi di beberapa
kawin dengan pendidikan tinggi lebih banyak
tempat telah terjadi penularan yang cukup
mendengar AIDS dibanding kelompok
tinggi. Survei Terpadu HIV dan Perilaku
wanita lainnya. Demikian juga pada laki-laki
(Depkes RI 2006 - 2007) menemukan rata-
mengikuti pola yang sama. Laki-laki dengan
rata prevalensi HIV pada penduduk Papua
tingkat pendidikan lebih tinggi berstatus
mencapai 2,4 persen. Sementara di provinsi-
kawin dan tinggal di perkotaan cenderung
provinsi lain dengan tingkat epidemi tertinggi
lebih banyak mendengar AIDS dibandingkan
di Indonesia, ditemukan prevalensi yang
kelompok laki-laki lainnya. Meskipun sudah
tinggi pada penduduk paling berisiko.
banyak yang mempunyai pengetahuan dasar
Mereka adalah pengguna narkoba suntik
tentang AIDS, namun tingkat pengetahuan
(52%), penjaja seks (9%), dan laki-laki yang
tentang cara mengurangi risiko terinfeksi
seks dengan laki-laki (5%). Peningkatan
pada umumnya rendah.16
penularan HIV yang sangat tajam ini dipicu
oleh peningkatan penggunaan narkoba suntik Sedangkan laporan hasil Riset Kesehatan
di awal tahun 2000 dan hubungan seksual Dasar (Riskesdas 2007) menunjukkan bahwa
berisiko. Jika tidak dilakukan intervensi yang prevalensi nasional yang pernah mendengar
intensif, diperkirakan pada tahun 2020 total istilah HIV dan AIDS sebesar 44,4 persen,

147
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No 3, Agustus 2011 : 145 -154

dan 13,9 persen di antaranya yang individu sampel Riskesdas 2010 pada remaja
mengetahui dengan benar penularan HIV dan yang berumur 15-19 tahun. Kriteria inklusi
AIDS.17 Selanjutnya menurut Suryoputro, sampel pada penelitian ini adalah semua
dkk. (2006) mengemukakan bahwa remaja yang berumur 15-19 tahun, termasuk
peningkatan aktifitas seksual dikalangan dalam sampel Riskesdas 2010 yang belum
kaum remaja, tidak diiringi dengan menikah.
peningkatan pengetahuan tentang kesehatan
seksual dan reproduksi termasuk HIV dan Data yang dikumpulkan
AIDS, penyakit menular seksual (PMS) dan
Data yang dikumpulkan diambil dari
alat-alat kontrasepsi.18 Penelitian Sucipto
kuesioner rumah tangga (RKD07.RT) yang
(2007) terhadap 88 remaja menunjukkan
meliputi pengenalan tempat dan keterangan
bahwa 55,7 persen remaja berpengetahuan
anggota rumah tangga (wilayah, umur, jenis
baik, 42 persen berpengetahuan sedang dan
kelamin, status kawin, pendidikan, pekerjaan,
2,3 persen memiliki pengetahuan rendah.
status ekonomi). Sedangkan dari kuesiner
Sebanyak 55,7 persen remaja memiliki
individu (RKD07.IND) adalah pengetahuan
perilaku seksual yang berisiko tertular HIV/
HIV dan AIDS dan perilaku seksual.
AIDS dan 44,3 persen berperilaku tidak
Pengetahuan HIV dan AIDS merupakan nilai
berisiko.19
komposit dari pertanyaan pada RKD10.IND.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010) Blok C02 sampai dengan Blok C03.
telah menghasilkan serangkaian informasi Berdasarkan distribusi data, maka
situasi kesehatan berbasis komunitas yang pengetahuan HIV dan AIDS dikelompokkan
spesifik berkaitan indikator Millenium berdasarkan median. Pengetahuan HIV dan
Development Goals (MDG), salah satunya AIDS dikatakan baik jika di atas atau sama
terkait dengan HIV dan AIDS, namun dengan median, dan kurang jika di bawah
analisis tentang pengetahuan HIV dan AIDS nilai median.
pada remaja 15-19 tahun belum dilakukan.
Analisis ini diharapkan dapat menjadi Prosedur pengumpulan data
masukan bagi pelaksana program kesehatan
Pengumpulan data dilakukan oleh tenaga
dalam penanggulangan HIV dan AIDS.
lulusan Poltekkes atau petugas Dinas
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat yang
mengetahui gambaran pengetahuan HIV dan
terdiri dari empat orang pewawancara dan
AIDS pada remaja di Indonesia.
satu di antaranya menjadi ketua tim. Cara
pengumpulan data meliputi wawancara
METODE
dengan responden oleh petugas pengumpul
data untuk mendapatkan informasi tentang
Sumber data penelitian
pengenalan tempat dan keterangan anggota
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rumah tangga (wilayah, umur, jenis kelamin,
desain potong lintang (cross secsional). Data status kawin, pendidikan, pekerjaan, dan
yang digunakan untuk penelitian ini adalah status ekonomi), pengetahuan HIV dan
Riskesdas 2010 dengan rincian kuesioner AIDS.
RKD10.RT dan RKD10.IND. Dalam
Untuk mendapatkan kualitas data yang baik,
pelaksanaan Riskesdas 2010 yang
maka selain dilakukan pelatihan petugas
dilaksanakan oleh Badan Litbangkes
pengumpul data, juga dilakukan bimbingan
ditentukan jumlah sampel sebanyak 70 000
teknis dan supervisi oleh Penanggungjawab
rumah tangga meliputi seluruh wilayah
Tingkat Kabupaten/Kota (PJT
provinsi di Indonesia yang dikunjungi oleh
Kabupaten/Kota), Penanggung Jawab
tim pengumpul data kesehatan msyarakat.
Tingkat Provinsi (PJT Provinsi) dan tingkat
Sampel individu untuk kesehatan masyarakat
pusat (Balitbangkes). Selanjutnya kuesioner
diperkirakan sebanyak 315 000 individu.
untuk wawancara telah diuji-coba terlebih
dahulu untuk mengetahui masalah dalam
Besar sampel penelitian
tingkat kesulitan, pemahaman bahasa dan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua istilah kesehatan, serta alur pertanyaan.

148
Pengetahuan HIV dan AIDS Pada Remaja...( Sudikno, Bona & Siswanto)

Manajemen dan analisis data karakteristik remaja, yaitu: wilayah, jenis


kelamin, pendidikan, pekerjaan, status
Manajemen data meliputi penomoran,
ekonomi, penyuluhan kesehatan, dan perilaku
editing, pemrosesan data (data entry, dan
seksual.
cleaning). Pengolahan data diawali dengan
melakukan scoring terhadap pertanyaan
BASIL
pengetahuan HIV dan AIDS, kemudian
dibuat label sebaran sampel berdasarkan
Karakteristik remaja
kelompok pengetahuan HIV dan AIDS yang
kurang dan pengetahuan HIV dan AIDS yang Data yang dianalisis sejumlah 14 355 remaja
baik berdasarkan nilai median. Di samping yang berumur 15-19 tahun dan belum
itu juga dilakukan weighting tiap record menikah. Sebagian besar remaja yang belum
sesuai dengan nilai inflate yang telah tersedia menikah berada di perkotaan dibandingkan di
dalamfile. Weight dihitung berdasarkan nilai perdesaan, hal ini mungkin dikarenakan
inflate tiap record dibagi dengan nilai rata- faktor sosial dan budaya di perdesaan yang
rata inflate, berpengaruh terhadap perkawinan dini pada
remaja. Tingkat pendidikan remaja sebagian
Selanjutnya analisis data dilakukan secara
besar adalah SMP ke bawah, yaitu sebesar
bertahap, yaitu analisis univariate dan
73,1 persen. Sedangkan dari variabel
bivariate. Analisis univariate dirujukan untuk
pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian
mengetahui sebaran nilai masing-masing
besar remaja masih sekolah, yaitu sebesar
variabel. Sedangkan analisis bivariate
54,4 persen. Secara rinci karakteristik remaja
bertujuan untuk mengetahui persentase
dapat dilihat pada Tabel 1.
pengetahuan HIV dan AIDS berdasarkan

Tabel 1. Karakteristik Remaja

Variabel n = 14355 %
Wilayah Perdesaan 5691 39,6
Perkotaan 8664 60,4
Jenis kelamin Laki-laki 7402 51,6
Perempuan 6953 48,4
Pendidikan <=SMP 10487 73,1
>SMP 3868 26,9
Pekerjaan Sekolah 7815 54,4
Tidak bekerja 3910 27,2
Bekerja 2630 18,4
Status ekonomi Kuintil 1 2709 18,9
Kuintil 2 2957 20,6
Kuintil 3 2963 20,6
Kuintil 4 3013 21,0
Kuintil 5 2713 18,9

Pengetahuan tentang penularan HIV dan Pengetahuan tentang Pencegahan HIV


AIDS dan AIDS
Pengetahuan tentang penularan HIV dan Pengetahuan tentang pencegahan HIV dan
AIDS meliputi 10 pertanyaan pada Riskesdas AIDS meliputi 6 pertanyaan pada Riskesdas
2010. Dari hasil skor antara 0-100, persentase 2010. Dari hasil penilaian skor antara 0-100,
remaja yang berada di bawah median persentase remaja yang berada di bawah
(skor=70) yang dikatagorikan kurang sebesar median (skor=83) atau dengan katagori
62,1 persen. Persentase remaja yang kurang sebesar 46,9 persen. Persentase
menjawab dengan benar penularan HIV dan remaja yang menjawab dengan benar
AIDS serta menolak pemahaman yang salah pencegahan HIV dan AIDS hanya sebesar 21
mengenai penularan HIV dan AIDS hanya persen. Secara rinci dijelaskan pada Tabel 3
sebesar 1,4 persen. Secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 2.

149
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No 3, Agustus 2011 : 145 -154

label 2. Pengetahuan tentang Penularan HIV dan AIDS pada Remaja

Pertanyaan n=14355 %

Hubungan seksual yang tidak aman Ya 13569 94,5


Tidak 282 ' 2,0
Tidak tahu 504 3,5
Penggunaan jarum suntik bersama Ya 13 101 91,2
Tidak 556 3,9
Tidak tahu 698 4,9
Transfusi darah Ya 11 636 81,0
Tidak 1 230 8,6
Tidak tahu 1 489 10,4
Penularan dari ibu ke bayi saat pcrsalinan Ya 9247 64,4
Tidak 2428 16,9
Tidak tahu 2680 18,7
Penularan dari ibu ke bayi saat menyusui Ya 8776 61,1
Tidak 2703 18,9
Tidak tahu 2876 20,0
Penularan dari ibu ke bayi selama hamil Ya 8790 61,2
Tidak 2618 18,3
Tidak tahu 2947 20,5
Membeli sayuran segar dari petani/penjual Ya 2292 16,0
yang terinfeksi HIV dan AIDS Tidak 9284 64,6
Tidak tahu 2779 19,4
Makan sepiring dengan orang yang Ya 4478 31,2
terkena virus HIV dan AIDS Tidak 7247 50,5
Tidak tahu 2630 18,3
Melalui makanan yang disiapkan oleh Ya 2780 19,4
ODHA (Penderita fflV dan AIDS) Tidak 8660 60,3
Tidak tahu 2915 20,3
Melalui gigitan nyamuk Ya 4562 31,8
Tidak 6857 47,7
Tidak tahu 2936 20,5

Tabel 3. Pengetahuan tentang Pencegahan HIV dan AIDS pada Remaja

Pertanyaan n = 14355 %

Berhubungan seksual hanya dengan salah Ya 12201 85,0


satu pasangan tetap yang tidak berisiko Tidak 1 083 7,5
Tidak tahu 1 071 7,5
Berhubungan seksual dengan suami/istri Ya 12348 86,1
saja Tidak 1 012 7,0
Tidak tahu 995 6,9
Tidak melakukan hubungan seksual sama Ya 9395 65,4
sekali Tidak 3417 23,8
Tidak tahu 1 543 10,8
Menggunakan kondom saat berhubungan Ya 10394 72,4
seksual dengan pasangan berisiko Tidak 2037 14,2
Tidak tahu 1 924 13,4
Tidak menggunakan jarum suntik bersama Ya 11 265 78,5
Tidak 1 704 11,9
Tidak tahu 1 386 9,6
Melakukan sunat/sirkumsisi Ya 4534 31,6
Tidak 5487 38,2
Tidak tahu 4334 30,2

150
Pengetahuan HIV dan AIDS Pada Remaja...( Sudikno, Bona & Siswanto)

Pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja baik tidak jauh berbeda pada laki-laki dan
menurut karakteristik perempuan. Sedangkan dari tingkat
pendidikan tampak bahwa persentase remaja
Pengetahuan remaja merupakan indeks
dengan pengetahuan HIV dan AIDS dengan
komposit dari pengetahuan tentang penularan
katagori baik pada remaja dengan pendidikan
dan pencegahan HIV dan AIDS. Dengan
di atas SMP sebesar 58,6 persen lebih tinggi
menggunakan cut-off = median (skor=71),
dibandingkan remaja dengan pendidikan di
diketahui bahwa persentase pengetahuan HIV
bawah SMP (48,3%). Demikian juga
dan AIDS kurang pada remaja sebesar 48,9
menurut pekerjaan yang menunjukkan
persen. Persentase remaja yang mampu
adanya kecenderungan persentase
menjawab dengan benar pengetahuan HIV
pengetahuan HIV dan AIDS lebih baik pada
dan AIDS hanya sebesar 0,3 persen. Tabel 4
remaja yang masih sekolah dibandingkan
menjelaskan tentang pengetahuan HIV dan
dengan remaja yang bekerja maupun remaja
AIDS pada remaja menurut karakteristik.
yang tidak bekerja (tidak sekolah).
Persentase pengetahuan HIV dan AIDS
Selanjutnya menurut status ekonomi keluarga
dengan katagori baik pada remaja di
tampak adanya penurunan persentase
perkotaan sebesar 54 persen, sedangkan di
pengetahuan HIV dan AIDS dengan katagori
perdesaan sebesar 46,6 persen. Menurut jenis
kurang dengan meningkatnya kelompok
kelamin diketahui bahwa persentase
kuintil (Tabel 4).
pengetahuan HIV dan AIDS kurang maupun

Tabel 4. Pengetahuan HIV dan AIDS pada Remaja di Indonesia menurut Karakteristik

Karakteristik n= 14 3 5 5 Pengetahuan HIV dan AIDS


Kurang (%) Baik (%)
Wilayah Perdesaan 5691 53,4 46,6
Perkotaan 8664 46,0 54,0
Jenis kelamin Laki-laki 7402 48,8 51,2
Perempuan 6953 49,1 50,9
Pendidikan <=SMP 10487 51,7 48,3
>SMP 3868 41,4 58,6
Pekerjaan Sekolah 7815 45,8 54,2
Tidak bekerja 3910 51,8 48,2
Bekerja 2630 54,1 45,9
Status ekonomi Kuintil 1 2709 55,4 44,6
Kuintil 2 2957 52,5 47,5
Kuintil 3 2963 49,2 50,8
Kuintil 4 3013 45,5 54,5
Kuintil 5 2713 42,2 57,8

PEMBAHASAN Menurut sensus penduduk tahun 2010 yang


dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (EPS),
Pengetahuan merupakan salah satu faktor proporsi penduduk usia 15-19 tahun hampir
yang mempengaruhi sikap dan perilaku mencapai 10 persen dari jumlah penduduk/ 1
seseorang. Menurut Lawrence Green dan Dengan populasi yang cukup besar, maka
Marshall Kreuter dalam Sciavo (2007) bahwa remaja diharapkan menjadi tumpuan dan
pengetahuan seseorang merupakan salah satu tulang punggung dalam meneruskan
faktor predisposisi yang dapat mempengaruhi pembangunan, oleh karena itu sangatlah
perubahan perilaku seseorang.20 Pengetahuan penting untuk memberikan pcmahaman dan
yang benar tentang HIV dan AIDS pada pengetahuan yang benar dan tepat, termasuk
remaja diharapkan dapat menghindari informasi tentang HIV dan AIDS.
perilaku berisiko HIV dan IDS.
Pertanyaan tentang pengetahuan HIV
Masa remaja (adolescent) merupakan periode dan AIDS pada Riskesdas 2010 masih
yang kritis pada perkembangan manusia baik terbatas pada pertanyaan tentang penularan
secara fisiologis, psikologis dan sosial. dan pengetahuan HIV dan AIDS yang

151
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No 3, Agustus 2011 : 145 - 154

kemungkinan masih kurang mencakup terhadap 2075 pengguna internet berusia


tentang pengetahuan HIV dan AIDS pada lebih atau sama dengan 15 tahun dan berada
remaja. Selain itu penggunaan teknik di Indonesia menunjukkan bahwa dengan
wawancara untuk menggali data pengetahuan pengetahuan HIV/AIDS yang tinggi (88%
HTV dan AIDS kemungkinan terjadi over pada laki-laki dan 86% pada perempuan),
estimate maupun under estimate (bias masih sekitar 1 dari 4 responden melakukan
pengukuran). Untuk menghindari bias hubungan seks dengan pacar dan kurang dari
pengukuran pada Riskesdas 2010, 5 persen yang pernah melakukan hubungan
wawancara terhadap responden remaja seksual komersial. Ditambah lagi dengan
perempuan dilakukan oleh enumerator penggunaan kondom yang masih kurang dari
perempuan, dan wawancara terhadap 20 persen pada hubungan seksual terakhir.
responden remaja laki-laki dilakukan oleh Sedangkan perilaku penggunaan narkotika,
enumerator laki-laki. psikotropika, dan zat adiktif lainnya (Napza)
jauh lebih kecil dibandingkan dengan
Pada penelitian ini menunjukkan persentase
perilaku seksual remaja.26
pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja
dengan katagori kurang masih cukup besar, Khan (2006) merekomendasikan beberapa
yaitu 48,9 persen. Persentase remaja yang upaya pencegahan HIV dan AIDS sebagai
mampu menjawab dengan benar pengetahuan berikut: peningkatan pengetahuan tentang
HIV dan AIDS hanya sebesar 0,3 persen HIV dan AIDS, program perubahan perilaku
lebih kecil dibandingkan dengan hasil khususnya pada remaja yang berisiko HIV
penelitian KPA.13 dan pada orang yang terinfeksi AIDS,
promosi penggunaan kondom pada laki-laki
Masih minimnya informasi tentang HIV dan
maupun wanita, tes HIV dan AIDS secara
AIDS yang diperoleh menjadi salah satu
sukarela, pencegahan pada wanita hamil,
faktor kurangnya pengetahuan HIV dan
pencegahan penularan dari ibu ke anak,
AIDS pada remaja. Hal ini sejalan dengan
bahaya penggunaan jarum suntik bersama,
hasil penelitian Oktarina, dkk. (2009) yang
pendidikan masyarakat, perubahan dalam
mendapatkan adanya hubungan antara
bidang hukum dan kebijakan untuk melawan
pendidikan dengan pengetahuan HIV dan
stigma, peningkatan ekonomi masyarakat.27
AIDS. Responden dengan pendidikan tinggi
cenderung tingkat pengetahuannya lebih
KESIMPULAN DAN SARAN
baik.22 Demikian juga dengan penelitian
Hardiningsih (2011) pada siswa SMA kelas
Kesimpulan
XI di Surakarta yang menyimpulkan adanya
pengaruh positif pendidikan kesehatan 1. Pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja
terhadap meningkatnya pengetahuan dengan katagori baik diketahui sebesar
HIV/AIDS.23 Faktor lainnya terkait 51,1 persen, sedangkan remaja dengan
pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja pengetahuan HIV dan AIDS kurang
adalah keterpaparan majalah, poster, tingkat sebesar 48,9 persen. Persentase remaja
pengetahuan ayah dan tingkat pengetahuan yang mampu menjawab dengan benar
ibu.23 Menurut Wijaya (2009) bahwa pengetahuan HIV dan AIDS hanya
informasi mengenai HIV dan AIDS sebesar 0,3 persen.
didapatkan remaja sebagian besar melalui 2. Pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja
media televisi dan radio hanya sebesar 33,3 di perkotaan cenderung lebih baik
persen. dibandingkan di perdesaan.
3. Menurut tingkat pendidikan didapatkan
Pengetahuan yang bcnar dan tepat tentang
bahwa pengetahuan HIV dan AIDS
HIV dan AIDS menjadi salah satu poin
cenderung lebih baik pada remaja dengan
penting dalam upaya menghindari penularan
pendidikan di atas SMP.
HIV, walaupun pengetahuan yang baik yang
dimiliki oleh reponden ternyata tidak
Saran
menjamin bahwa responden tidak melakukan
kegiatan yang berisiko terinfeksi HIV. 1. Diperlukan upaya penyebaran informasi
Penelitian kuantitatif KPAI (2010) dengan mengenai HIV dan AIDS secara
metode survai yang berbasis website komprehensif oleh intitusi pemerintah

152
Pengetahuan HIV dan AIDS Pada Remaja...( Sudikno, Bona & Siswanto)

maupun lembaga swadaya masyarakat, 6. Guss, D. A. (1994). "The acquired immune


baik melalui media cetak maupun deficiency syndrome: an overview for the
emergency physician, Part 2". J. Emerg.
elektronik. Med.U (4): 491^197. PubMed.
2. Kegiatan promosi pencegahan dan 7. Boshoff, C. and Weiss, R (2002). "AIDS-related
penanggulangan HIV dan AIDS melalui malignancies''..^?. Rev. Cancer 2 (5): 373-
sekolah atau institusi pendidikan dengan 382. PubMed.
8. Yarchoan, R., Tosatom G. and Littlem R. F.
melibatkan guru maupun siswa. Upaya (2005). "Therapy insight: AIDS-related
memasukkan pengetahuan HIV/AIDS malignancies the influence of antiviral therapy
dan kesehatan reproduksi menjadi on pathogenesis and management". Nat. Clin.
program ekstrakurikuler di sekolah atau Pract. Oncol. 2 (8): 406-415. PubMed.
bahkan menjadi salah satu mata pelajaran 9. Bonnet, F., Lewden, C., May, T., Heripret, L.,
Jougla, E., Bevilacqua, S., Costagliola, D.,
sekolah bisa menjadi program Salmon, D., Chene, G. and Morlat, P. (2004).
pencegahan alternatif. "Malignancy-related causes of death in human
3. Secara khusus, dibutuhkan peran serta immunodeficiency virus-infected patients in the
orang tua, keluarga, lingkungan dan era of highly active antiretroviral
therapy. Cancer 101 (2): 317-324. PubMed.
tenaga kesehatan. Peran tenaga kesehatan
10. UNAIDS (2006). "Overview of the global AIDS
diharapkan dapat memberikan epidemic" (PDF). 2006 Report on the global AIDS
penyuluhan-penyuluhan pada semua epidemic. Diunduh dari
lapisan masyarakat umumnya dan id. wikipedia. org/wiki/AIDS.
kalangan remaja khususnya di 11. Palella, F. J. Jr, Delaney, K. M., Moorman, A. C.,
Loveless, M. 0., Fuhrer, J., Satten, G. A.,
perdesaaan. Aschman and D. J., Holmberg, S. D. (1998).
"Declining morbidity and mortality among
UCAPAN TERIMA KASIH patients with advanced human immunodeficiency
virus infection. HIV Outpatient Study
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Investigators". N. Engl. J. Ate-,/338 (13): 853-
Kepala Badan Litbangkes dan Kepala Pusat 860. PubMed.
Penelitian dan Pengembangan Gizi dan 12. Secretariat KPA Nasional. Laporan Komisi
Penanggulangan AIDS 2007. Jakarta. 2007.
Makanan, yang telah memberikan
13. Komisi Penanggulangan AIDS. Pemahaman
kesempatan untuk melakukan analisis lanjut Remaja tentang HIV/AIDS.
data Riskesdas 2010. Ucapan terima kasih www.aidsindonesia.or.id. 2 Februari 2011.
juga penulis sampaikan kepada tim 14. Ditjen PPM dan PL Kemenkes RI. Statistik Kasus
manajemen data pusat yang telah membantu HIV/AIDS di Indonesia, Laporan Trinitlan IV
tahun 2010. Ditjen PPM & PL Depkes RI, Jakarta-
dalam penggabungan data dan variabel, Indonesia. 2010
sehingga memudahkan dalam melakukan 15. BKKBN. Laporan Survei Demografi Kesehatan
analisis. Indonesia. Jakarta. 2003.
16. BKKBN. Laporan Survei Demografi Kesehatan
Indonesia. Jakarta. 2007.
DAFTAR PUSTAKA 17. Departemen Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007. Jakarta. 2008.
1. Marx, J. L. (1982). "New disease baffles medical 18. Suryoputro, A., dkk. Faktor-faktor yang
community".Science 217 (4560): 618- mempengaruhi perilaku seksual remaja di Jawa
621.PubMed. Tengah: Inplikasinya terhadap Kebijakan dan
2. Divisions of HIV/AIDS Prevention (2003). "HIV layanan kesehatan seksual dan reproduksi. Makara
and Its Transmission". Centers for Disease Control Kesehatan. 2006. 10 (1): 30
& Prevention Diunduh dari 19. Sucipto, Adi (2007) Hubitngan Pengetahuan HIV/
id.wikipedia.org/wiki/AIDS. AIDS dengan Perilaku Seksual Pranikah pada
3. San Francisco AIDS Foundation (2006-04- Remaja. Undergraduate thesis, Diponegoro
14). "How HIV is spread". Diunduh dari University. Skripsi.
id.wikipedia.org/wiki/AIDS. 20. Schiavo, Renata. Health Communication: from
4. Holmes, C. B., Losina, E., Walcnsky, R. P., theory to practice, San Fransisco: John Wiley &
Yazdanpanah, Y., Freedberg, K. A. (2003). Sons. Inc. 2007.
"Review of human immunodeficiency virus type 21. http://www.bps.go.id/aboutus.phpsp-l. Sensus
1-related opportunistic infections in sub-Saharan penduduk Indonesia 2010.
Africa". Clin. Infect. Dis. 36 (5): 656- 22. Oktarina, dkk. Hubungan antara Karakteristik
662. PubMed. Responden, Keadaan Wilayah dengan
5. Guss, D. A. (1994). "The acquired immune Pengetahuan, Sikap terhadap HIV/AIDS pada
deficiency syndrome: an overview for the Masyarakat Indonesia. Buletin Penelitian Sistim
emergency physician, Part \".J. Emerg. Kesehatan. Vol 12 (4):362-369. Oktober2009.
Med.12 (3): 375-384. PubMed. 23. Hardiningsih. 2011. Tesis: Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap

153
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No 3, Agustus 2011 : 145 -154

Dalam Rangka Pencegahan Human Santo Thomas 1 Medan. Fakultas Kedokteran.


Immunodeficiency Virus/Acquired Immune 2009. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) Pada Siswa 26. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Laporan
Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 penelitian: Survai Pengetahuan Dan Perilaku
Surakarta. UNS. Terkait HIV-AIDS Melalui Websurvey Bagi
24. Herlina. Tesis. Hubungan antara keterpaparan Pengguna Internet di Indonesia (Upaya untuk
media komunikasi massa dengan pengetahuan mengembangkan program penanggulangan AIDS
remaja tentang HIV AIDS di SMUN 2 Sinjai dan berbasis web untuk populasi usia muda). Jakarta:
SMUN Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai, Provinsi Yayasan AIDsina. 2010.
Sulawesi Selatan tahim 2000. 2001. Fakultas 27. Hamzullah Khan, Laetitia J King, Akber Khan
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Afridi. Review article: Comprehensive HIV/AIDS
Depok. prevention: focus on youth under threat. Journal of
25. Cindy Wijaya. Skripsi: Tingkat pengetahuan dan Pakistan Association of Dermatologists. 2006;
sikap remaja dalam mencegah HIV/AIDS di SMA 16:39-45.

154

Você também pode gostar