Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
5 2
Sumber: Muwardi. 2015. Penatalaksanaan Tekanan Darah pada
Preeklamsia. Tersedia di:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/08_227Penatalaksanaan%20Tekanan
%20Darah%20pada%20Preeklampsia.pdf
Kejang yang dialami nyonya Adis merupakan kejang eklamsi yang
biasanya didahului preeklamsia pada wanita hamil. Kejang yang terjadi
merupakan komplikasi, dimana terjadi kerusakan otak pada eklamsia yang
sering disebakan oleh vasospamsme & edem serebri. Kejang yang
biasanya terjadi kejang tonik-klonik dengan memburuknya preeklampsia dan
terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan,
mual keras, nyeri di daerah epigastrium, dan hiperrefleksia.
RR 5 2
Kasus: 28x/ menit
Nilai normal: 16-24x/ menit
Interpretasi: Abnormal (Meningkat)
Mekanisme: RR meningkat merupakan kompensasi tubuh terhadap kejang yang terjadi
, di tambah dengan vasospasmenya vaskularisasi serebir dan edem serebri. Sehingga
tubuh merespon dengan meningkatkan RR guna mensuplai oksigen.
Reflex fisiologis 8 5
Kasus: Hiperrefleksia
Normal: Tidak ada
Interpretasi: Upnormal
Mekanisme: reflex fisiologi normal dekstra sinistra, menandakan kondisi yg dialamani
(kejang) bukan disebabkan adanya kelainan neurologis
Tinggi fundus 5 2
Outer examination
Fundal height 33 cm,
Tinggi fundus 33 cm (usia gestasi 38 minggu)
Menurut Spiegelberd dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis,
maka diperoleh :
22-28 minggu : 24-25 cm di atas simfisis.
28 minggu : 26,7 cm di atas simfisis.
30 minggu : 29,5-30 cm di atas simfisis.
32 minggu : 29,5-30 cm di atas simfisis.
34 minggu : 31 cm di atas simfisis.
36 minggu : 32 cm di atas simfisis.
38 minggu : 33 cm di atas simfisis.
40 minggu : 37,7 cm di atas simfisis.
FHR 8 5
Nilai normal = 120-160 x/menit.
Interpretasi = Normal
Makna: pada janin tidak ada kelainan jantung bawaan dan tidak
mengalami hipoksia (masih dapat mengkompensasi).
Transverse UUK 5 2
Interpretasi : Normal (UUK bisa berada di bagian dextra atau sinistra)
PLT 8 5
Kasus: 132.000/mm3
Nilai Normal: 150 400 L 103/mm3
Interpretasi Abnormal (Menurun/Trombositopenia)
Mekanisme Abnormal: Tidak terjadi invasi sel- sel troblast pada lapisan arteri spiralis
Lapisan otot artero spiralis tetap keras dan kaku Lumen arteri spiralis tidak
memungkinkan mengalami distensi dan vasodilitasi Arteri spiralis vasokonstriksi
Kegagalan remodelling arteri spiralis Aliran darah (Perfusi) uteroplasenta menurun
Hipoksia Iskemic placenta Menghasilkan oksidan radikal bebas e.g radikal
hidrosil yang bersifat toksik terhadap tubuh Radikal hidrosil mengubah lemak tidak
jenuh menjadi peroksida lemak Membran sel endothel pembuluh darah terganggu
(Endothelial dysfunction) kerana terpapar terhadap peroksida lemak Aktivasi
koagulasi Agregasi selsel trombosit (TXA2) Produksi prostasiklin (PGI-2)
vasodilator yang poten dan menghambat agregasi platelet Platelet menurun
(Trombositopenia)
Thrombocytopenia in pregnancy induced hypertensive women may be due to increased
consumption of platelets with increased megakaryocytic activity to compensate. Platelets
adhere to areas of damaged vascular endothelium resulting in secondary destruction of
platelets9,10
OBrien, W.F., Saba, HI., Knuppcl, R.A. et al. Alterations in platelet concentration and
aggregation in normal pregnancy and preeclampsia. Am. Obstet. Gynecol . 1986;1 55:486-
490.
10. Burrows, RE, Hunter, D.J S., Andrew. M. et al. A retrospective study Investigating
mechanism of thrombocytopenia in preeclampsia. Obstet. Gynecol., 1987:70:334-8.
Ureum 5 2
Kasus: 34 mg/dL
Normal: 20-40 mg/dL
Interpretasi normal:
Makna: ?
Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus? 8 5 6
1) Anamnesis
Adanya gejala : nyeri kepala, gangguan visus, rasa panas di muka, dyspnoe,
nyeri dada, mual muntah, kejang
Penyakit terdahulu : riwayat hipertensi dalam kehamilan, riwayathipertensi
sebelum hamil, penyakit ginjal
Riwayat penyakit dalam keluarga : riwayat hipertensi
Riwayat gaya hidup : kehidupan sosial, alkohol dan merokok
2) Pemeriksaan fisik
Kardiovaskuler : tekanan darah, suara jantung, dan denyut nadi
Paru : auskultasi paru untuk mengevaluasi edema paru
Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar
Refleks : adanya klonus
Funduskopi : untuk melihat adanya retinopati
3) Pemeriksaan penunjang
Tes urin
1 Urinalisis +2 protein atau proteinuria >300mg/24jam
2 Kultur untuk kemungkinan ada infeksi
Tes darah
1 FBC : peningkatan hb dan ht mengacu pada hemokonsentrasi atau penurunan
hb mengacu pada hemolisis. Platelet juga dapat rendah.
2 Analisis urea dan elektrolit : dapat menunjukkan peningkatan urea dan
kreatinin
3 Fungsi hati : transaminase dapat meningkat, AST > 2000 IU/L berhubungan
dengan penyakit mental, ikterus, dan hipertensi yang ekstrim.
4 Kadar asam urat normal pada 30 minggu <0,30 mmol/L, <0,34 mmol/L pada
minggu ke 34. Tetapi pada preeklampsia meningkat.
5 Laktat dehidrogenase (LDH) meningkat pada hemolisis (>600 IU/L)
6 Pungsi lumbal jika diduga infeksi atau pendarahan subaraknoid.
7 Gas darah arteri membantu dalam diagnosis alkalosis atau asidosis. Nilainya
penting untuk menilai respon pasien terhadap terapi.
Pada eklampsia, periksa juga kadar serum glukosa, ca2+ dan Mg2+.
Radiologi : ultrasound fetus dapat memperlihatkan keterbatasan pertumbuhan
(terhambat), pengurangan cairan amnion. pada eklampsia, X-ray dada dapat jadi
indikasi jika ada penurunan saturasi O2 atau untuk mengecek apakah ada aspirasi
setelah kejang.
CT/MRI kepala di indikasi apabila ada gejala fokal neurologic sebagai penyebab
kejang.
Pre-Eklampsia Berat ( PE disertai dengan satu atau lebih gejala berikut dibawah ini) :
1. TD 160/110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu
2. Proteinuria 2.0 g/24 jam 2+ (dispstick)
3. Serum Creatinine > 1.2 mg/dL (kecuali bila sebelumnya sudah abnormal )
4. Trombosit < 100.0000 / mm3
5. Microangiopathic hemolysis ( increase LDH )
6. Peningkatan ALT atau AST
7. Nyeri kepala atau gangguan visual persisten
8. Nyeri epigastrium