Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Executive Summary
yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Bab VI bagian kedua mengenai
Upaya Kesehatan Pasal 36 ayat 2 menyatakan bahwa, upaya pelayanan gizi merupakan upaya
kesehatan masyarakat essensial, yang bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi dan
Kegiatan upaya gizi di Puskesmas Soreang terdiri dari dua program gizi masyarakat di
puskesmas yaitu:
Posyandu dapat dilihat dari data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Gizi tahun 2016 di
Puskesmas Soreang didapat beberapa cakupan yang tidak mencapai target, seperti:
S : Severity (besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukan dengan case fatality rate masing-
masing)
C : Community/Political concern (menunjunkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau
kegusaran masyarakat dan para politisi (Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat)
Keterangan :
a. M (Magnitude) : Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
b. I (Importancy) : Pentingnya dalam mengatasi masalah
c. V (Vulnerability) : Sensitivitas dalam mengatasi masalah
d. C (Cost) : Biaya yang diperlukan dalam mengatasi masalah.
skor yang terbesar adalah 80 yaitu merupakan masalah cakupan asi eksklusif yaitu masalah
Penetapan masalah prioritas menggunakan teori REINKE PAHO dengan skor satu
sampai lima. Berdasarkan teori tersebut, didapatkan masalah prioritas utama yaitu cakupan
asi eksklusif yaitu indikator pencapaian program gizi. Identifikasi input penyebab prioritas
masalah pada upaya program gizi memakai metode 7M dan 1I. Berdasarkan metode tersebut,
terletak masalah pada unsur man, material, machine, methode, marketing, dan information.
f. Identifikasi Kemungkinan Penyebab Masalah Prioritas pada
Upaya Gizi
Identifikasi input penyebab prioritas masalah pada upaya perbaikan gizi masyarakat
1) Man (manusia/SDM)
Cakupan ASI Eksklusif yang sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu
informasi mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi tidak terpenuhi
4) Machine (prasarana)
ASI Eksklusif.
5) Method (metode)
Metode yang seharusnya terlaksana adalah pendataan mengenai jumlah ibu yang tidak
6) Minute (waktu)
Kegiatan konseling gizi diadakan pada hari selasa dan kamis, namun apabila ada
rujukan di luar jadwal tersebut maka tetap di terima oleh petugas gizi untuk dilakukan
konseling
7) Marketing (pemasaran)
Kurangnya pemberian informasi melalui bidan dan petugas balai pengobatan kepada
masyarakat akan pentingya ASI Eksklusif melalui poster, brosur dan pamflet
8) Information
Kurangnya informasi yang di dapat bagi orang tua baik itu dari bidan desa atau
proses posyandu
Peluang (opportunity) Ancaman (threat)
- Kepmenkes RI no 747 tahun 2007 tentang petugas gizi, bidan desa, dan
Identifikasi proses penyebab proritas masalah pada upaya program gizi masyarakat
P1 (Perencanaan)
1. Rapat koordinasi tentang pemberian informasi mengenai ASI
Eksklusif
P2 (Penggerakan, Pelaksanaan)
puskesmas
2. Koordinator gizi melapor kepada kepala puskesmas
3. Kepala puskesmas melapor kepada dinas kesehatan
4. Kepala puskesmas melakukan evaluasi posyandu bulanan dalam rapat
Kurangnya
efektif penyuluhan dari koordinasi antara
pihak puskesmas petugas
desa gizi
danketerbatasan
bidan dengan
pamflet, BP dan
brosur, bidandidesa
lefleat puskesmas, posyandu da
Pohon Masalah
Tidak berjalannya komunikasi antara petugas gizi dengan bp dan bidan desa
Frekuensi
de penyuluhan kurang penyuluhan kurang
informatif
I Menambah SDM agar tidak ada petugas yang bekerja merangkap dengan bagian lain
II Penyuluhan pada masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu menyusui mengenai
leaflet, poster poster pada dinding puskesmas ataupun brosur yang mengenai
1 Penyuluhan 5 3 5 1 75 I
pada
masyarakat
khususnya ibu
menyusui
mengenai
pentingnya
pemberian ASI
Eksklusif.
2 Peningkatan 5 3 3 1 60 II
pemasangan
media informasi
seperti poster
pada dinding
puskesmas
ataupun brosur
yang mengenai
pentingnya ASI
Eksklusif
metode n diisi
penyuluhan MIVC
yang lebih
informatif nya
Keterangan :
e. M (Magnitude) : Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
f. I (Importancy) : Pentingnya dalam mengatasi masalah
g. V (Vulnerability) : Sensitivitas dalam mengatasi masalah
h. C (Cost) : Biaya yang diperlukan dalam mengatasi masalah.
berikut:
1. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas yang belum mencapai target
2. Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil yang belum mencapai
target
3. Cakupan ASI Eksklusif yang belum mencapai target
2 Simpulan khusus
Cakupan ASI Eksklusif dibanding dengan sasaran didapatkan data ASI Eksklusif
23,91% dari target 90%. Hal ini menunjukan adanya masalah dalam pencapaian program.
menjadi prioritas masalah berdasarkan metode ReinkePAHO. Dengan hasil analisis 7M+1I di
dapatkan terjadi masalah pada konten man, material, method, marketing, dan information
2 Saran
Saran untuk puskesmas adalah sebagai berikut:
penyuluhan.
5 Memberikan motivasi agar ibu mau menerapkan program ASI
Eksklusif