Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Umur : 15 tahun
Jenis kelamin : laki - laki
Alamat : Desa Poncorejo 1/8 gemuh Kendal
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal dirawat : 23 September 2015
Tanggal pengkajian : 24 September 2015
Ruang Rawat : RIPD
No. CM : RMJ-106778
Diagnosa medis :
Penanggung Jawab : Ibu Kandung (Ny. S)
i. ALASAN MASUK
Klien mengatakan sulit tidur, keluarga klien mengatakan klien tampak
bingung.
IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Tn.D
Keterangan :
: Klien
: Tinggal Serumah
: Wanita
: Laki-laki
: Sudah Meninggal
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: klien mengatakan bahwa orang yang paling disenangi
dalam keluarga adalah ibu kandungnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: klien tidak pernah
melakukan aktivitas dalam kegiatan kelompok/masyarakat, karena klien
merasa tidak ada gunanya. Di ruang rawat inapnya, klien tampak kurang
bersosialisasi dengan pasien yang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien tidak bisa
bersosialisasi dengan baik dengan teman di rawat inapnya, klien lebih
cenderung berdiam diri dan malu bila diajak berkomunikasi.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial: menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam, klien dirumah rajin melakukan
ibadah..
b. Kegiatan beribadah: Klien rajin melakukan ibadah
i. STATUS MENTAL
1. Penampilan: Klien berpenampilan tidak rapi, penggunaan pakaian sesuai
dengan fungsinya, selama di rumah sakit klien selalu memakai seragam rumah
sakit.
2. Pembicaraan: Pembicaraan klien lambat dan tidak mampu memulai
pembicaraan.
3. Aktivitas Motorik: Klien tampak lesu, mondar-mandir dan tidak begitu aktif
dengan kegiatan di RS seperti terapi aktifitas kelompok dan rehabilitasi.
4. Alam perasaan: Klien mengatakan sedih karena teman-teman di sekolah sering
mengejeknya
5. Afek: tumpul. Klien saat diajak berkomunikasi mau menjawab saat diberikan
stimulus yang keras dan menepuk kaki atau tangannya.
6. Interaksi selama wawancara: Klien tampak tidak kooperatif, karena selama
dilakukan wawancara pembicaraan klien lebih banyak diam dan tidur.
7. Persepsi: Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan perasaan marahnya
sudah tidak ada, dan klien mengatakan tidak mendengar suara atau melihat
sesuatu.
8. Proses pikir : Reeming. Klien saat diajak berkomunikasi pada awal mual
berbicara sedikit keras tetapi lama-kelamaan menjadi pelan dan langsung diam.
9. Isi Pikir: Klien mengatakan ingin pulang.
10. Arus pikir: Arus pikir klien dapat dimengerti dan tidak ada flight of idea serta
pengulangan pembicaraan.
11. Tingkat kesadaran: Klien tidak mengalami gangguan kesadaran, namun klien
tampak bingung, orientasi waktu klien kurang baik seperti klien tidak
mengerti hari saat pengkajian, orientasi tempat baik seperti klien mengetahui
dimana klien berada, dan orientasi orang klien kurang baik, seperti saat
dilakukan wawancara klien mengatakan jika hari ini hari apa? Klien
menjawab hanya menggelengkan kepala, tempat ini adalah di RSJ Semarang,
saat ditanya orang dia juga hanya diam.
12. Memori: Klien juga mampu mengingat tanggal lahirnya yaitu, 8 September
2000 dan kejadian saat, seperti tadi pagi makan dengan lauk apa, seperti klien
mengatakan tadi pagi saya makan dengan sayur sop, lauk daging sapi, dan
tempe juga ada buah pepaya.
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Klien tidak mampu berkonsentrasi dengan
baik yang dibuktikan dengan klien tidak mampu mengulang atau menjelaskan
kembali apa yang telah dibicarakan dengan perawat. Klien tidak mampu
berhitung angka-angka atau benda nyata dengan baik. Klien lebih dominan
diam, dan mondar-mandir dideket jendela.
14. Kemampuan penilaian: Jika diberi penjelasan, klien tidak mampu mengambil
keputusan dengan tepat. Klien juga tidak mampu memutuskan alternatif
tindakan yang mau dilakukan lebih dulu, misalnya mau makan dulu atau
mandi dulu.
15. Daya tilik diri: Klien menyadari bahwa dirinya sering melamun dan marah-
marah dirumah sehingga dibawa periksa di semarang.
Masalah keperawatan: kerusakan komunikasi
V. KEBUTUHAN PERSIAPAN
PULANG
1. Makan
Klien makan 3 kali sehari, makan sendiri tanpa bantuan tetapi klien tidak
mampu membereskan alat-alat makan setelah selesai makan.
2. BAB/BAK
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi,
maupun menjaga kebersihan diri dan pakaian.
3. Mandi
Klien mandi dengan mandiri tanpa di bantu.
4. Berpakaian
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian setelah mandi tanpa
dibantu sama perawat.
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan kalau siang tidak bisa tidur, tetapi saat malam bisa tidur.
6. Penggunaan obat
Klien mengatakan belum tahu cara, dosis dan waktu minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan
minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi. Sistem
pendukungnya adalah keluarga yang selalu memperhatikan saat kapan dia
harus kontrol dan minum obat.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan ingin membantu pekerjaan ibunya dirumah.
9. Aktivitas di luar rumah
Keluarga Klien mengatakan tidak pernah melakukan aktivitas apapun diluar
rumah sejak klien menderita gangguan jiwa.
i. MEKANISME
KOPING : klien mengatakan cenderung pendiam dan tertutup. Keluarga Klien
mengatakan bila mempunyai masalah, klien hanya diam dan tidak bercerita
dengan kedua orangtuanya.
ii. MASALAH
PSIKOSOSIAL
Klien saat dilakukan wawancara cenderung diam dan menjawab bila ingin
menjawab. Klien mengatakan kalau merasa khawatir kalau nantinya setelah klien
pulang dari lingkungan merasa mengucilkan klien.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri: harga diri rendah.
VI. PENGETAHUAN
Klien mengatakan sakitnya ini bisa sembuh dengan bantuan dari orang tuanya
nanti kalau dirumah untuk minum obat.
X. POHON MASALAH
Resiko Perilaku
Kekerasan Core Problem
Gangguan konsep diri, harga diri
rendah
XI. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri, harga diri rendah
3. Isolasi Sosial : Menarik diri
F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. D Nama Mahasiswa : Ester
Ruang : RIPD NIM :
No. RM : RMJ -
No Diagnosa Dan Terapi Keperawatan Diagnosa Dan Terapi Medis
1 Resiko Perilaku Kekerasan Diagnosa:
SP 1P Terapi:
1. Identifikasi penyebab tanda Depakote 250mg 1x1
& gejala, PK yang dilakukan, akibat PK Risperidon 2 mg 2x1
2. Jelaskan cara mengontrol
PK: fisik, obat, verbal, spiritual.
3. Laitohan cara mengontrol
PK fisik 1 & 2
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik
SP 2P
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK dengan obat ( jelaskan 6
benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik
dan minum obat
SP 3P
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 & obat. Beri
pujian
2. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara
yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan
benar)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik,
minum obat, dan verbal
SP 4P
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 & obat & verbal.
Beri pujian
2. Latih cara mengontrol spiritual (2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik,
minum obat, verbal, dan spiritual
F. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn. D Nama Mahasiswa : Ester
Ruang : RIPD NIM :
No. RM : RMJ -
XVIII. EVALUASI
Tgl/ jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Ttd
23 Sept 2015 Resiko Perilaku Kekerasan S: saya lupa kamu siapa, ya saya H. Saya sudah tidak marah,
11.00 WIB lupa mbak. ya sekarang mau diajarkan lagi. Saat
dianjurkan untuk memasukan dalam jadwal klien hanya
berespon dengan menundukkan kepala.
O : klien sudah bisa diajak berbicara, kontak mata tidak terjaga,
klien sesekali menunduk dan diam. Namun klien sudah bisa
diarahkan.
A:masalah belum teratasi
P:lanjutkan SP2
23 Sept 2015 Isolasi Sosial : menarik diri S: Tn. H mengatakan saya H, dari grobogan. (selama
11.00 WIB dilakukan strategi pelaksanaan klien lebih banyak diam).
Klien mengatakan saya belum kenal. saya H (sambil
berjabat tangan dan menunduk).
O: Klien mau berjabat tangan, klien tidak mau berinteraksi
dengan perawat atau temannya. Klien saat diajak berbincang-
bincang lebih banyak diam dan ingin masuk kamar terus. KU
klien baik, Klien tampak tidak kooperatif, kontak mata klien
tidak terjaga, klien tidak mendominasi pembicaraan karena
klien sukanya menunduk dan mau menjawab bila diulang-
ulang pertanyaannya. TD: 120/70mmHg, N: 86x/menit, RR:
22x/menit, S: 36,20C.
A: masalah belum teratasi
P: Delegasikan kepada keluarga untuk membantu klien
bersosialisasi dan membantu minum obat.