1. Definisi Anak Usia Prasekolah Anak diartikan seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiriual (Hidayat, 2005). Anak adalah antara usia 014 tahun karena diusia inilah risiko cenderung menjadi besar (WHO, 2003 dalam Nursalam, 2007). Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun yang mempunyai berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu di rangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tesebut berkembang secara optimal (Supartini, 2004). Masa pra-sekolah berada pada usia 3 sampai 5 tahun. Anak akan memperhalus penguasaan tubuhnya dan menanti dimulainya pendidikan formal. Ini merupakan masa yang penting bagi orang tua karena anak dapat membagi pikirannya dan berinteraksi dengan lebih efektif. Perkembangan fisik terjadi lebih lambat dibandingkan kognitif dan psikososial. 2. Perubahan Anak Usia Prasekolah a. Perubahan Fisik Beberapa aspek perkembangan fisik masih terus berjalan pada masa pra-sekolah. Anak bertambah berat badan sekitar 2,5 kg pertahun, berat badan rata-rata pada usia 3 tahun adalah 16 kg, usia 4 tahun 18,5 kg, dan 5 tahun 20 kg. Anak usia pra-sekolah tumbuh sebanyak 2,4 sampai 3 inci pertahun, mencapai dua kali berat badan lahir pada usia 4 tahun, dan memiliki tinggi badan 43 inci pada usia 5 tahun. Pemanjangan kaki menyebabkan tampilan anak yang lebih ramping. Anak laki-laki berukuran lebih besar dengan otot yang lebih banyak dan lemak yang lebih sedikit. Anak usia pra-sekolah dapat berlari, menaiki dan menuruni tangga dengan mudah, serta belajar melompat. Pada usia 5 tahun mereka dapat melompat dengan berganti kaki, melakukan lompat tali, dan mulai berenang. Keterampilan motorik halus berperan pada kegiatan sekolah. Anak akan belajar meniru gambar garis dan kotak. Latihan menulis dan menggambar membantu pembentukan keterampilan otot halus dan koordinasi mata-tangan yang dibutuhkan untuk menulis huruf dan angka. b. Perubahan Kognitif Pematanagan otak mengalami pertumbuhan tercepat pada area lobus frontalis yang berfungsi dalam perencanaan dan penyusunan kegiatan baru dan mempertahankan perhatian terhadap tugas. Pada scan otak telah diperlihatkan adanya perubahan pola otak antara usia 3 sampai 15 tahun. Anak usia pra-sekolah dapat berfikir secara lebih kompleks dengan mengategorikan objek berdasarkan ukuran, warna, atau dengan pertanyaan. Anak usia pra-sekolah memiliki pengetahuan yang berkaitan erat dengan pengalamannya yang konkret. Begitu juga dengan fantasi yang dimilikinya. Gabungan fantasi dan pengetahuan tersebut dapat menimbulkan rasa takut yang kadang dianggap orang dewasa sebagai kebohongan. c. Perkembangan Moral Perkembangan moral pada anak usia pra-sekolah bertambah dengan pengertian tingkah laku yang dianggap salah atau benar menurut masyarakat. Anak juga memiliki motivasi untuk menghindari hukuman atau memperoleh hadiah. Perbedaan utama perkembangan moral pada usia pra-sekolah dengan batita adalah kemampuan anak pra-sekolah untuk mengidentifikasi tingkah laku yang akan menghasilkan hadiah ataupun hukuman dan mampu membedakannya sebagai benar dan salah. d. Perubahan Psikososial Dunia pra-sekolah akan mengenalkan anak kepada lingkungan di luar keluarga. Mereka akan bertemu dengan anak lainnya dan orang dewasa. Rasa ingin tahu akan menyebabkan mereka menjelajahi lingkungan dengan aktif, mebangun keterampilan baru, dan menjalin persahabatan baru. Anak pra-sekolah memiliki banyak energi yang memungkinkan mereka melakukan banyak aktivitas. Rasa bersalah akan timbul jika mereka merasa telah melangkahi batas kemampuannya dan jika merasa telah bertingkah laku salah. Sumber rasa stres pada anak pra-sekolah dapat berupa perubahan padapengasuhan, memulai sekolah, kelahiran saudara kandung, masalah pernikahan orang tua, perpindahan ke rumah baru, atau penyakit. Pada masa ini, mereka dapat melakukan hal seperti mengompol atau mengisap ibu jari dan mnginginkan orang tua untuk memberi makan, memakaikan baju, dan memeluk mereka. 3. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah a. Definisi tumbuh kembang pada anak 1) Pertumbuhan (Growth) Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter)(Soetjiningsih : 1998). Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004). 2) Perkembangan (Development) Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004). Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998). b. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah 1) Pertumbuhan Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata- rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalm kondisi sangat lapar. Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan mencegah defisiensi dan kelebihan. 2) Perkembangan - Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya - Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB - Mulai memahami waktu - Penggunaan tangan primer terbentuk. a. Perkembangan psikoseksual (Sigmund Freud) Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin. b. Perkembangan psikososial ( Eric Ericson ) Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya. Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol. c. Perkembangan kognitif ( Jean Piaget ) Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya. Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu: 1) Prokonseptual ( 2- 4 tahun ) Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbulkata- kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang. 2) Intuitive thuoght ( 4-7 tahun ) Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan. 4. Tugas perkembangan anak usia prasekolah a. Personal / sosial 1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri 2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya 3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak 4) Keluarga merupakan kelompok utama 5) Kelompok meningkat kepentingannya 6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya 7) Agrsif 8) Motorik: meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah, mengendarai sepeda dengan dua atau tiga, melempar bola, tetapi silit uintuk menangkapnya 9) Bahasa dan kognitif: egosentrik, ketrampilan bahsa makin baik, mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?, pemecahan masalah sedarhana, menggunakan fantasi untuk memahami, mengatasi masalah 10) Ketakutan: Pengrusakan diri, dikebiri, gelap, ketidaktahuan, objek bayangan, tak dikenal. 5. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah a. Membantu anak untuk bersosialis b. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi c. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) d. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak\ e. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga f. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. 6. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu: a. Faktor dalam (internal) - Genetika: Perbedaan ras, etnis, atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, dan kelainan kromosom b. Pengaruh hormon Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itukelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.