Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa
kimia yang molekulnya mengandung karbon kecuali karbida, karbonat,
dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia
organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak,
dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. Di
antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa
alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon
aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin
benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon
dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus
berulang.
Senyawa-senyawa organik dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat
kelarutannya dalam sejumlah pelarut dan larutan tertentu. Senyawa
dikatakan larut apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 ml cairan dapat
larut dalam 3 ml pelarut. Secara umum senyawa organik dapat
diklasifikasikan berdasarkan kelarutan dalam pelarut organik.
Senyawa polar akan larut dalam senyawa polar dan senyawa
nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar. Dalam kelarutan
senyawa organik dengan suatu larutan dapat memberikan informasi
tentang klasifikasi larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat
basa.
Dari sifat kelarutan suatu senyawa dapat diklasifikasikan kedalam
suatu senyawa polar dan nonpolar. Jika suatu senyawa organik yang
tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam larutan 10% NaOH,
maka dapat dikatakan bahwa senyawa tersebut lebih asam daripada
air dan mempunyai gugus fungsional asam. Gugus fungsional sebagai
ciri utama suatu senyawa organik yang pada dasarnya dapat diketahui
secara jelas dengan mengelompokkan molekul-molekul tersebut
saling berkaitan sehingga sulit untuk membahas suatu gugus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Alkohol dan Fenol yang disebut sebagai alkohol aromatik
mempunyai rumus struktur R-OH. Dimana pada alkohol (alkohol
alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya dengan fenol
CH3 CH2 OH
Alkohol
Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester
b. Fenol
B. NAMA SISTEMIK
Dalam sistem tatanama IUPAC, nama-nama senyawa alkana
kehilangan akhiran "e" dan diganti dengan "ol",
contohnya metana menjadi metanol dan etanamenjadi etanol. Ketika
dibutuhkan, posisi dari gugus hidroksil dapat diketahui dari nomor
diantara nama alkana dan "ol": 1-propanol untuk CH3CH2CH2OH,2-
propanol untuk CH3CH(OH)CH3. Jika ada gugus fungsi yang lebih
tinggi (seperti aldehida, keton, atau asam karboksilat, maka
awalannya adalah "hidroksi Penggunaan tatanama IUPAC dipakai di
publikasi-publikasi ilmiah dan diperlukan identifikasi detail terhadap
substansi tersebut. Pada konteks lainnya, alkohol biasanya disebut
dengan gugus alkil ditambah dengan kata "alkohol",
misalnya metil alkohol, etil alkohol. Propil alkohol dapat disebut n-
propil alkoholatau isopropil alkohol, tergantung dari dimana gugus
fungsinya berikatan, berikatan pada karbon pertama atau kedua pada
rantai propana (Rasyid, 1989) .
Nama Umum/Trivial/Perdagangan
Rumus kimia Nama IUPAC Nama umum
Alkohol monohidrik
CH3OH Metanol Alkohol kayu
C2H5OH Etanol Alkohol gandum
C3H7OH Isopropil alkohol Alkohol gosok
C5H11OH Pentanol Amil alkohol
C16H33OH 1-Heksadekanol Cetil alkohol
Alkohol polihidrik
C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol
C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol
C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol
C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xylitol
B. FENOL
H----- C---------------C-----OH
H H
Berat Molekul : 46,07
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap,
dan mudah bergerak, bau khas dan rasa
panas
Kelarutan : Hampir larut dalam larutan
b. Air Suling (Ditjen POM edisi III 1979 )
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling / aquadest
RM/BM : H2O / 18,02
Pemerian : Cairan jernih, Tidak berwarna, Tidak
berasa, tidak berbau
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai pereaksi
c. Amyl Alkohol (Ditjen POM 1979:641)
Nama Resmi : AMYL ALKOHOL
Nama Lain : Amyl alcohol
RM/BM : C16H33OH/242,4
Rumus struktur : CH3-(CH2)14-CH2-OH
Pemerian : Kristal putih,mengikat, rasa seperti
lemak Kelarutan : Tidak larut dalam air ,larut dalam
d. Asam asetat (Ditjen POM edisi III 1979 : 41)
Nama Resmi : ACIDUM ACETIUM
Nama Lain : Asam asetat
RM/BM : CH3COOH / 60,05
Pemerian : cairan jernih, tak berwarna, bau busuk,
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutu rapat
e. FeCl3 ( Ditjen POM edisi III 1979 : 659)
Nama Resmi : FERRI CHLORIDA
Nama Lain : Besi (III) Klorida
2. Pada tabung pertama isi dengan methanol, pada tabung kedua isi
dengan amil alkohol, dan pada tabung ketiga isi dengan fenol
masing masing 1 ml
3. Kedalam masing masing tabung reaksi tambahkan beberapa
tetes FeCl3
4. Catat perubahan yang terjadi
BAB 3
METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Dalam pratikum ini alat yang digunakan yaitu tabung reaksi. Pipet
volume berukuran 10 cm3 dan rak tabung
3.2 Bahan Praktikum.
Adapun bahan yang digunakan dalam pratikum ini antara lain Air
suling, Alcohol , Amyl alkohol , Asam asetat , FeCl3 Fenol ,
Methanol, NaHCO3 , Na2CO3 n-Heksana dan 2-propanol
3.3 Cara Kerja
Kelarutan dalam air dan n-heksana
1. Disiapkan dua buah tabung
2. Pada tabung reaksi pertama di isi dengan 0,5 ml air dan pada
tabung kedua di isi 0,5 ml heksana
3. Masing masing tabung di tambahkan dengan setetes methanol
4. Di Kocok dan perhatikan kelarutannya
5. Di Kerjakan kegiatan tersebut 1-4, dengan mengganti methanol
dengan amil alcohol, propanol dan fenol
Alkohol Primer, Sekunder, dan Tersier
1. Di Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Masing masing tabung diisi dengan 1 ml pereeaksi Lucas
3. Kemudian ditambahkan 3 5 tetes alcohol primer pada tabung
pertama, 3 5 tetes alcohol sekunder pada tabung kedua
4. Di Kocok dan dibiarkan selama 3 5 menit
5. Perhatikan perubahan yang terjadi dan dicatat
6. Di Kerjakan percobaan tersebut dengan menggunakan fenol
Reaksi dengan beberapa alcohol dan fenol dengan Na2CO3 dan
NaHCO3
1. Di Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Tabung pertama diisi dengan Amyl alcohol, pada tabung kedua
di isi dengan fenol, dan pada tabung ketiga diisi dengan asam
asetat (sebagai pembanding) masing masing 1 ml
3. Masing masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml
Na2CO3
4. Di Kocok dan di biarkan selama 3 5 menit
5. Perhatikan perubahan dan di catat
6. Kerjakan seperti 1 5 (diganti Na2CO3 dengan NaHCO3)
Reaksi dengan FeCl3
1. Di Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Pada tabung pertama diisi dengan methanol, pada tabung kedua
diisi dengan amil alkohol, dan pada tabung ketiga diisi dengan
fenol masing masing 1 ml
3. Kedalam masing masing tabung reaksi ditambahkan beberapa
tetes FeCl3
4. Di Catat perubahan yang terjadi
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
a. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Alkohol /fenol Kelarutan Dalam Air Kelarutan dalam n-
heksana keterangan Metanol Larut jernih. Methanol lebih cepat
larut dalam air daipada dalam n-heksana. Amil alkohol Larut
sempurna di dalam air, dan dalam n-heksana larut jernih.
Propanol larut jernih pada air dan n-heksana dan fenol larut
jernih dalam air dan n-heksana
b. Alkohol Primer, sekunder, dengan pereaksi lucas
Metanol larut jernih dan terbentuk 1 fase, begitupun dengan
propanol dan fenol larut jernih dan terbentuk 1 fase, sedangkan
pada amil alkohol tidak larut, keruh dan terbentuk 2 fase
c. Beberapa reaksi alkohol dan fenol dengan Na2CO3 dan
NaHCO3
Metanol larut jernih dan terbentuk 1 fase, begitupun dengan
propanol dan fenol larut jernih dan terbentuk 1 fase, sedangkan
pada amil alkohol tidak larut, keruh dan terbentuk 2 fase
d. Reaksi dengan FeCl3
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kami dapat mempelajari sifat fisika dan
kimia alkohol dan fenol. Membedakan antara alkohol primer, sekunder
dan tersier, mengetahui kelarutan alcohol dan fenol dalam air dan n-
heksana, dapat membedakan antara Alkohol primer,sekunder,dan
tersier, mengetahui reaksi alcohol dan fenol dengan Na2CO3 dan
NaHCO3 dan mengetahui reaksi alcohol dan fenol dengan FeCl3
5.2 Saran
Kami sangat mengharapkan dari asisten paparan atau materi
yang akan diberikan sebaiknya lebih diperjelas dalam
praktikum,kemudian alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan
baik dan lengkap agar tidak menghambat proses jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Penuntun dan laporan praktikum Kimia Organik. UMI.
Makassar.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI.
Fessenden R.J dan J.S.Fessenden. 1986. Kimia Organik edisi 3 jilid 1.
orth Publishers, INC, Belmont: USA.
Fessenden R.J dan J.S.Fessenden.1986. Kimia Organik edisi 3 jilid 2
.Worth Publishers, INC, Belmont: USA.
Marappung. 1987. Kimia Organik. Bandung : SHA Bandung.
Rasyid, Muhaidah. 1989. Kimia Organik 1. Badan Penerbit UNM :
Makassar.
Sitorus, Marham. 2010. Kimia Organik . Graha Ilmu : Yokjakarta.
Suminar, Hart.1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga:
Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
4. Reaksi dengan Na2CO3
Gambar Keterangan