5.

Analisa Data

Dari data pengamatan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa komponen-
komponen dengan fase gerak berupa gas pembawa dan fase diam berupa cairan dan
padatan.

pada analisa digunakan sampel etanol,bitanol dan campuran (etanol+butanol)

suhu yang diatur pada injektor 110oC sedangkan suhu yang diatur pada oven adalah
80oC .waktu yang digunakan analisa adalah 4 menit.Etanol dan butanol merupakan
senyawa alkohol.Etanol titik didihnya 78oC sedangkan butanol 117oC.

Pada percobaan ini puncak butanol lebih lebar dari pada etanol karna
komponen yang miliki titik didih lebih rendah akan lebih mudah menguap menjadi
gas dan pengerakannya lebih cepat di kolom,begitu juga dengan campuran (etanol +
butanol) dengan menghasilkan puncak 1 (etanol) yang puncaknya lebih runcing dari
pada puncak 2 (butanol) sebab suhu pada injektor kita memakai lebih tinggi dari pada
suhu etanol maka etanol cepat / sangat mudah menguap dan cepat dibawa oleh gas
pembawa.

Jadi suhu pada injektor berpengaruh pada waktu retensi area dan tinggi
puncak. pada etanol waktu retensinya lebih kecil dari pada butanol begitupun dengan
campuran yang menghasilkan puncak 1 (etanol) lebih kecil dari puncak 2(butanol),
diakarnakan titik didih etanol lebih kecil dari suhu injektor dan titik didih butanol
lebih besar dari suhu injektor.

6. Kesimpulan

Dari percobaan disimpulkan bahwa :

Kromatrografi gas, alat yang digunakan untuk pemisahan suatu zat /

senyawa yang bersifat volar.

Etanol memiliki waktu relensi terkecil.

Butanol memiliki waktu relensi terbesar.

titik didih etanol dan butanol dan juga suhu pada injektor berpengaruh
pada waktu resensi, area dan puncak.
 DAFTAR PUSTAKA

Joosheet.2016.Praktikum Kimia Analitik Instrument.Politeknik Negeri

Sriwijaya.Palembang.
 Gambar Alat

Printer Alat Penyuntik

GC 2010 Plus Komputer