Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pasolang
NIM :A31114329
Tujuan Audit
Tujuan khusus audit untuk siklus personalia adalah sebagai berikut :
Asersi Tujuan Audit Tujuan Audit Saldo
Kelompok Transaksi Rekening
Keberadaan Biaya gaji dan upah serta Saldo utang gaji dan upah
atau biaya PPh karyawan dalam serta utang PPh karyawan
keterjadian pembukuan berkaitan mencerminkan jumlah
dengan kompensasi atas yang terutang per tanggal
jasa yang diberikan selama neraca
periode yang diaudit
Kelengkapan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
biaya PPh karyawan utang PPh karyawan
mencakup semua biaya mencakup semua utang
yang terjadi untuk jasa kepada karyawan dan
personalia selama periode utang kepada Negara per
yang diaudit tanggal neraca
Hak dan Utang gaji dan upah serta
Kewajiban utang PPh karyawan
adalah kewajiban
perusahaan klien
Penilaian atau Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengalokasian biaya PPh karyawa telah utang PPh karyawan telah
dihitung dengan teliti dan dihitung dengan teliti dan
telah dicatat telah dicatat.Distribusi
biaya tenaga kerja pabrik
telah dihitung dan dicatat
dengan benar
Penyajian dan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengungkapan biaya PPh karyawan telah utang PPh karyawan telah
diidentifikasi dan diidentifikasi dengan
dikelompokkan dengan benar dalam
benar dalam laporan rugi- neraca.Laporan keuangan
laba telah memuat
pengungkapan yang tepat
tentang program pension
dan program benefit
lainnya
B. Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus
personalia, karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya
jika mereka tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau
keterjadian) merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja
bisa cukup tinggi.
C. Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial
seperti misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang
diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan
pernagkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan pegawa berdasar kategori pegawai, dan
kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.