Você está na página 1de 8

Studi Penentuan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan Nasional Di

Propinsi Kalimantan Tengah

Jhanso Edianto.Simatupang
Teknik Transportasi
Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang
janso_edianto@yahoo.com

Abstrak - Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah, daya ekonomi yang tidak merata dan rendahnya
sebagaimana halnya dengan wilayah lain di Indonesia pendapatan masyarakat.
memiliki permasalahan yang hampir sama yaitu Pembangunan jaringan jalan di Kalimantan
pengembangan yang tidak merata di setiap daerahnya. Tengah banyak dihadapkan dengan issue-issue
Kesenjangan wilayah (regional disparity) antar wilayah di kompleks yang membutuhkan perhatian yang serius dan
Kalimantan Tengah sangat terasa, beberapa kendala
perlu ditangani dengan manajemen yang tepat dengan
utama yang dihadapi dalam penanganan jaringan jalan di
Propinsi Kalimantan Tengah antara lain adalah luasnya mempertimbangkan aspek sosial ekonomi untuk
wilayah yang harus ditangani, dan pusat-pusat komunitas membantu perkembangan pembangunan nasional.
yang tesebar, distribusi penduduk dan sumber daya Kendala tersebut menyebabkan perlunya kebijakan dan
ekonomi yang tidak merata dan rendahnya pendapatan perencanaan yang efektif dalam penanganan jaringan
masyarakat. Pembangunan jaringan jalan di Kalimantan jalan di Propinsi Kalimantan Tengah. Selain itu kendala
Tengah banyak dihadapkan dengan issue-issue kompleks lain yang sangat berpengaruh bagi penanganan jaringan
yang membutuhkan perhatian yang serius dan perlu jalan di Propinsi Kalimantan Tengah adalah jumlah
ditangani dengan manajemen yang tepat dengan anggaran biaya penanganan jalan yang sangat terbatas,
mempertimbangkan aspek sosial ekonomi untuk
sehingga harus menentukan prioritas penanganan jalan
membantu perkembangan pembangunan nasional.
Kendala tersebut menyebabkan perlunya kebijakan dan secara tepat.
perencanaan yang efektif dalam penanganan jaringan Sesuai data dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
jalan di Propinsi Kalimantan Tengah. Selain itu kendala Kalimantan Tengah, untuk jalan yang berstatus Nasional
lain yang sangat berpengaruh bagi penanganan jaringan di Kalimantan Tengah ada dua yakni poros selatan
jalan di Propinsi Kalimantan Tengah adalah jumlah sepanjang 820,2 Km, dan poros tengah sepanjang
anggaran biaya penanganan jalan yang sangat terbatas, 894,75 Km. Kondisi jalan Nasional tersebut tahun 2007
sehingga harus menentukan prioritas penanganan jalan yakni kondisi baik dan sedang (mantap) sebesar 49,7
secara tepat. Metode penelitian dilakukan dengan Analytic persen dan permukaan beraspal sepanjang 999,20 Km
Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan ruas jalan
dan kondisi rusak ringan dan berat (tidak mantap)
mana yang menjadi prioritas dengan memasukkan
beberapa ktiteri antara lain kondisi jalan, LHR, Kebijakan sebesar 50,3 persen.
dan ketersediaan biaya dalam peningkatan ruas jalan Selama ini program penanganan jalan nasional di
Nasional di Propinsi Kalimantan Tengah. Propinsi Kalimantan Tengah hanya didasarkan pada
pendekatan Sistem Manajemen Jalan Terpadu, dimana
Kata kunci: Peningkatan, Jalan Nasional, Analytic dengan sistim ini prioritas penanganan jalan hanya
Hierarchy Process (AHP). didasarkan pada nilai manfaat finansial jalan yang akan
ditangani dibandingkan dengan nilai pembangunan atau
I. PENDAHULUAN pemeliharaannya. Metode Benefit Cost Ratio nampaknya
sulit diterapkan karena identifikasi manfaat langsung
1.1 Latar Belakang dan tidak langsung sulit dilakukan dengan
Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah, mengemukakan faktor rielnya, sehingga penerapannya
sebagaimana halnya dengan wilayah lain di Indonesia hanya melihat aspek volume lalu lintas saja dan ini
memiliki permasalahan yang hampir sama yaitu merugikan ruas-ruas jalan yang LHR nya rendah
pengembangan yang tidak merata di setiap daerahnya. sehingga usulan penanganannya sering tidak menjadi
Kesenjangan wilayah (regional disparity) antar wilayah prioritas, sehingga diperlukan kriteria lain yang dapat
di Kalimantan Tengah sangat terasa, beberapa kendala melihat berbagai aspek. Mengacu pada hal tersebut di
utama yang dihadapi dalam penanganan jaringan jalan di atas, maka penelitian ini menitik beratkan pada
Propinsi Kalimantan Tengah antara lain adalah luasnya penanganan jalan nasional di Propinsi Kalimantan
wilayah yang harus ditangani, dan pusat-pusat Tengah dengan memasukkan berbagai kriteria antara
komunitas yang tesebar, distribusi penduduk dan sumber

A-67
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
lain kondisi jalan, anggaran dana kebijakan legislatif 3. Penelitian ini menganalisis pembobotan kriteria-
terhadap perencanaan penanganan jaringan jalan. kriteria dan alternatif, dengan tidak
1.2 Identifikasi Masalah memperhitungkan tingkat sensitivitasnya.
Pengembangan jaringan jalan di wilyah Propinsi
Kalimantan Tengah menghadapi beberapa permasalahan 1.5 Tujuan Penelitian
antara lain dana yang diperlukan untuk program Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka
pembanguanan sistem jaringan jalan dewasa ini sangat penelitian ini bertujuan untuk:
terbatas hingga pembangunan tidak dapat dilaksanakan 1. Mengetahui faktor faktor apakah yang perlu
sekaluigus sesuai dengan kebutuhan untuk masing- dipertimbangkan dalam prioritas peningkatan ruas
masing ruas jalan. jalan Nasional di Propinsi Kalimantan Tengah?
Untuk pengembangan jaringan jalan selama ini 2. Mengetahui bagaimana teknik penentuan prioritas
mengacu pada pendekatan fungsi jaringan jalan (jalan peningkatan ruas jalan Nasonal di Propinsi
arteri, kolektor, lokal) dan kewenangan berdasarkan Kalimantan Tengah?
status (Jalan Nasional, Propinsi, dan Kabupaten/Kota). 3. Mengetahui bagaimana urutan prioritas peningkatan
Dalam kaitan dengan prioritas pengembangan, maka ruas jalan Nasional di Propinsi Kalimantan Tengah?
sering terjadi jalan-jalan di wilayah Propinsi Kalimantan
Tengah yang berada di luar fungsi dan kewenangan
tidak mendapatkan perhatian dan prioritas secara khusus. 1.6 Manfaat Penelitian
Di wilayah Propinsi Kalimantan Tengah Prioritas pengembangan jaringan jalan di wilayah
memerlukan suatu konstruksi yang khusus karena Propinsi Kalimantan Tengah yang telah ditetapkan,
struktur tanah pada sebagian Propinsi Kalimantan diharapkan dapat memberikan manfaat:
Tengah adalah gambut, dan hal ini membuat 1. Untuk membantu pemerintah Propinsi Kalimantan
pelaksanaan pembangunan jalan memerlukan dana yang Tengah dalam menentukan prioritas pengalokasian
sangat besar. Untuk dapat menjalankan program dana pembangunan peningkatan ruas jalan nasional
pembangunan jalan di Propinsi Kalimantan Tengah agar di Propinsi Kalimantan Tengah.
dapat mendukung terlaksananya program pengembangan 2. Dapat mengoptimalkan penggunaan dana dalam
ekonomi dan sosial dengan baik diperlukan prioritas peningkatan ruas jalan Nasional di Propinsi
untuk menangani jaringan jalan dalam mendukung Kalimantan Tengah .
keputusan (alternatif) yang tepat. 3. Untuk memperoleh hasil yang efisien dan efektif
1.3 Perumusan Masalah dalam perencanaan peningkatan ruas jalan Nasional
Berdasarkan identifikasi di atas maka dapat di Propinsi Kalimantan Tengah.
dibuat perumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Faktorfaktor apakah yang perlu dipertimbangkan II. TINJAUAN PUSTAKA
dalam prioritas peningkatan ruas jalan Nasional di
Propinsi Kalimantan Tengah? Tinjauan pustaka merupakan ciri yang penting
2. Bagaimana teknik penentuan prioritas peningkatan bagi penelitian ilmiah untuk mendapatkan data. Berikut
ruas jalan Nasonal di Propinsi Kalimantan Tengah? penjelasan untuk tiap tiap tinjauan yang digunakan.
3. Bagaimana urutan prioritas peningkatan ruas jalan
Nasional di Propinsi Kalimantan Tengah? 2.1 Pengembangan Jalan di Indonesia
Jaringan jalan Nasional adalah salah satu
1.4 Pembatasan Masalah komponen penting untuk menunjang pembangunan.
Untuk menghindari meluasnya pembahasan maka Sejak pembangunan Jangka Panjang I sampai sekarang,
permasalahan yang dibahas akan di batasi pada: pembangunan prasarana jalan raya mendapat prioritas
1. Alternatif jaringan jalan berada pada wilayah utama. Dalam penerapannya jaringan jalan raya pada
Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Studi suatu daerah tergantung pada kondisi fisik/alami wilayah
Identifikasi ruas jalan Nasional di Propinsi yang bersangkutan, karena penerapan jaringan jalan
Kalimantan Tengah pada tahun 2011 dengan yang tidak sesuai dengan tata guna lahan, karakteristik
menggunakan metode Analytic Hierarchy Process permintaan, kondisi daerah setempat serta tidak melalui
(AHP) sehingga dapat diketahui skala prioritas suatu perencanaan yang baik akan menimbulkan
alternatif pengembangan ruas jalan tersebut. permasalahan.
2. Elemen hirarki disusun berdasarkan level Menurut UU No.38 Tahun 2004 tentang jalan,
fokus/tujuan kriteria alternatif. Pengambil penyelenggaraan jalan di Indonesia harus didasarkan
keputusan (stakeholders) tidak termasuk dalam pada asas kemanfaatan, keselerasian, keselarasan dan
struktur hirarki, karena dianggap memiliki tingkat keseimbangan, keadilan, transparansi dan akuntabiltas,
kepentingan yang sama, namun persepsi mereka keberdayaan dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan
dibutuhkan dalam penilaian kriteria berdasarkan dan kemitraan. Penyelenggaraan jalan dimaksudkan
keahlian pada bidang yang bterkait, yaitu dari dinas nuntuk mewujudkan perkembangan antar daerah yang
pemerintahan melalui pengisian kuesioner. seimbang dan pemerataan hasil pembangunan. Agar
diperoleh suatu hasil penangan jalan yang memberikan
A-68 ISBN : 978-979-18342-3-0
pelayanan yang optimal, diperlukan penyelenggaraan secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi,
jalan secara terpadu dan bersinergi antar sektor, antar pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun hirarki
daerah dan juga antar pemerintah daerah serta suatu masalah. Selain itu juga bergantung pada logika,
masyarakat termasuk dunia usaha. intuisi dan pengalaman untuk memberikan pengalaman.
2.2 Pemilihan Kriteria Analisa AHP menunjukkan bagaimana menghubungkan elemen-
Sebelum dilakukan analisis prioritas, perlu elemen daru suatu bagian masalah dengan elemen-
dilakukan pemilihan kriteria yang akan dianalisis. elemen dari bagian lain untuk memperoleh hasil
Menurut [1] dan [2] (2001) seperti yang dikutip oleh [3], gabungan. Prosesnya adalah mengidentifikasi,
(2005) mengatakan bahwa metode untuk meyakinkan memahami dan menilai interaksi-interaksi dari suatu
tingkat dari kriteria prioritas adalah dengan sistem sebagai suatu keseluruhan.
menggunakan Metode Cut off. Berdasarkan evaluasi Penyusunan hirarki dalam metode AHP yaitu dari
metode ini maka konsistensi kriteria dibagi menjadi tiga atas ke bawah, di mulai dari tujuan kriteria alternatif.
bagian, yaitu jika kriteria sangat penting maka diberi Jadi dalam proses pengambilan keputusan dengan
nilai 3, jika kriteria lebih penting maka diberi nilai 2 dan metode ini perlu diketahui tujuan, kriteria dan alternatif
jika kriteria kurang penting diberi skor 1. Evaluasi yang akan dipilih. Penyusunan struktur hirarki
dilakukan dengan melakukan questioner yang dibagikan pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar di
kepada pihak yang ikut terlibat dalam penentuan bawah ini.
prioritas pengembangan jaringan jalan. Pihak-pihak
yang terlibat dalam kuesioner berjumlah 8 orang yang
terdiri dari 4 (empat) orang dari Dinas PU dan 4 (empat)
orang dari Bappeda.
Hasil dari analisa dengan Metode cut off yang
mempunyai nilai kurang dari batas cut off tidak akan
ikut untuk dianalisis dan dianggap pengaruhnya tidak
terlalu penting dalam peningkatan jaringan jalan.
Rumus untuk penilaian cut off adalah sebagai berikut:
Nilai Cut Off = (1)
Kriteria yang digunakan harus lebih dari nilai cut off,
Gambar 1. Struktur Hirarki Metode AHP
kriteria yang lebih dari batas nilai cut off ini akan terus
dilanjutkan dengan analisa yang menjadi model kriteria.
Penentuan prioritas dilakukan dengan
menghitung bobot relatif antar variabel (alemen)
2.3 Metode Analytical Hierarchy Process Method
sehingga dapat diketahui bobot (tingkat kepentingan)
(AHP)
setiap elemen terhadap suatu kriteria (prioritas lokal)
Metode Analytical Hierarchy Process Method
atau terhadap pencapaian tujuan (prioritas global).
(AHP) merupakan dasar untuk membuat suatu
keputusan, yang didesain dan dilakukan secara rasional
2.4 Kajian penelitian sebelumnya
dengan membuat penyeleksian yang terbaik terhadap
a. Analisis Prioritas Penanganan Jalan dengan
beberapa alternatif yang dievaluasi dengan multikriteria.
Metode Multi Kriteria (studi kasus Jalan Nasional di
Dalam proses ini, para pembuat keputusan mengabaikan
Propinsi Maluku) oleh Ariani Safar (2009)
perbedaan kecil dalam pengambilan keputusan dan
Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk
selanjutnya mengembangkan seluruh prioritas untuk
menentukan prioritas penanganan jalan nasional adalah
membuat rangking prioritas dari beberapa alternatif.
ruas lalu lintas, kerusakan dan pemeliharaan permukaan
(Saaty-Vargas, 1994)
jalan, dampak terhadap lingkungan, perbandingan
Metode AHP digunakan dalam memecahkan
manfaat biaya. Pembobotan dilakukan dengan cara
permasalahan, terdapat tiga prinsip dasar, yakni antara
menyebarkan kuesioner ke masing-masing instansi yang
lain:(Saaty,1993)
memiliki tugas dan fungsi dalam menangani jalan dan
1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki
instansi yang menangani masalah lingkungan, instansi
atau kita sebut menyusun secara hirarki, yaitu
tersebut yaitu Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Maluku,
memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur
Kantor Bapedalda dan Bappeda Propinsi Maluku.
yang terpisah.
b. Penentuan Prioritas Penanganan Jalan di
2. Menetapkan prioritas, yaitu menentukan peringkat
Kecamatan Mandonga Kota Kendari dengan metode
elemen-elemen menurut relatif pentingnya.
AHP oleh M. Ichsan Dg. Sibali (2009).
3. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua
Adapun kriteria-kriteria yang ditetapkan antara lain:
elemen dikelompokkan secara logis dan
pemerataan aksesibilitas, pengembangan wilayah,
diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu
pengembangan sektor ekonomi, aspek biaya, dampak
kriteria yang logis.
lingkungan dan kerusakan jalan.
AHP adalah suatu model yang luwes yang
c. Penetapan Prioritas Pembangunan Jaringan Jalan
memungkinkan untuk mengambil keputusan dengan
Lintas Strategis Potensial dengan Metode Analytical
mengkombinasikan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi
A-69
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Hierarchy Process (AHP) studi kasus di wilayah
Malang Raya oleh Renny Ardiyanti (2006). Secara lebih jelas kerangka pikir yang melandasi
Adapun kriteria tersebut antara lain: tata ruang, penelitian ini dapat digambarkan seperti terlihat pada
ekonomi, finansial, lalu lintas, pariwisata dan gambar di bawah ini
lingkungan.

III. KERANGKA PENELITIAN

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

A-70 ISBN : 978-979-18342-3-0


IV. METODE PENELITIAN

Selengkapnya tahapan penelitian ini di


gambarkan pada diagram alir penelitian secara umum
di sajikan pada gambar

Mulai

Latar Belakang

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Data Sekunder: Data Primer:


- Peta Jalan Nasional - Data Literatur dan Tulisan
Propinsi Kalimantan Ilmiah Terdahulu.
Tengah Pengumpulan Data - Kuesioner Oleh Para
- Data Volume Kendaraan Stakeholder
- Data Kondisi Jalan
- Data Anggaran Dana
Pemilihan Kriteria

Kuesioner
Cut off

Penentuan Kriteria

Analisa Data Kuesioner

Analisis Prioritas (AHP)

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3: Diagram Alir Penelitian Secara Umum

A-71
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
4.1 Identifikasi Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
para stakeholder yang mempunyai kepentingan dalam
pengambilan keputusan untuk peningkatan jalan
Nasional di Propinsi Kalimantan Tengah.

4.2 Identifikasi Variabel Penelitian


Indentifikasi variabel penelitian dilakukan untuk
menentukan variabel variabel apa saja yang diteliti
dalam penelitian. Penentuan variabel dilakukan dengan
mengamati kondisi sebenarnya dari obyek penelitian.
Berdasarkan penelitian terdahulu dan studi kepustakaan
diketahui ada beberapa kriteria yang dianggap
berpengaruh terhadap peningkatan jalan Nasional di
Propinsi Kalimantan Tengah sebagai berikut:
1. Faktor Kondisi Jalan
2. Faktor Biaya
3. Faktor Kebijakan
4. Faktor Lalu lintas harian rata rata (LHR)

4.3 Metode Analisa


Adapun langkah analisa dari pada penelitian ini yang
dimana menggunakan metode Analytic Hirarchy Process
(AHP).
Mulai

Mendefinisikan tujuan penelitian

Tahapan hirarki penanganan

Matriks perbandingan berpasangan pada setiap level


hirarki

Perhitungan :
1. Komponen komponen eigenvektor utama setiap baris
Wi =
2. Eigenvektor (prioritas lokal)
Matriks perbaikan
Xi =
3. Eigenvalue maks
max = aij Xj
4. Indeks konsistensi (CI)
CI = (makx n) / (n 1)

Tidak konsisten
CR 0,1

Ya = Konsistensi
Prioritas alternatif terpilih

Selesai

A-72 ISBN : 978-979-18342-3-0


Gambar 4. Metode analisa data dengan AHP
Dari diagram di atas, maka langkah langkah
analisa data dengan menggunakan metode Analytical
Hirarchy Process (AHP) pada dasarnya meliputi : DAFTAR PUSTAKA
a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang
diinginkan. [1] Bapedda Pemerintahan Propinsi Banten, Studi
b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan Perencanaan Pengembangan Jaringan Jalan di Wilayah
Banten Selatan, Laporan Akhir, Banten, 2003
umum dilanjutkan dengan kriteria dan kemungkinan [2] Budiarto, Arif, Amirotul M. H. Mahmudah, 2007,
alternatif alternatif pada tingkatan kriteria yang Rekayasa Lalulintas, Lembaga Pengembangan
paling bawah. Pendidikan UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan
c. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang UNS (UNS Press)
[3] Dirjen Bina Karya (Persero), 1997, Manual Kapasitas
menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh dan Keamanan Jalan Raya, Jakarta
setiap elemen terhadap kriteria yang setingkat [4] Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, 1997,
diatasnya. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota,
d. Membuat perbandingan berpasangan sehingga Jakarta
[5] Direktorat Bina Program Jalan, Dirjen Bina Marga, 1995,
diperoleh judgement seluruhnya sebanyak nx[(n Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan
1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya yang Program Jalan Kabupaten, Jakarta
dibandingkan. [6] Hendayana. R., 2003, Aplikasi Metode Location
e. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, Quotient (LQ) dalam Penentuan Komoditas Unggulan
Nasional, Jurnal Informasi Pertanian Volume 12, Bogor
jika tidak konsistensi maka matriks perbandingan [7] Hudson, W. R., Ralph, H., Waheed U., 1997,
harus di perbaiki atau pengambilan data diulangi. Infrastructure Management, The McGraw-Hill Company,
f. Mengulang langkah 1,2 3, 4, 5 untuk seluruh tingkat United State of America
hirarki. [8] Indryani, R dan Bahri, S., 2007, Prioritas penanganan
peningkatan jalan pada ruas-ruas jalan di Kabupaten
g. Menghitung vektor eigen (eigevektor) dari setiap Kapuas dengan metode AHP, Tesis Program Magister
matriks perbandingan berpasangan. Manajemen Proyek dan Konstruksi, ITS, Surabaya
h. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih [9] Nasution, R., 2003, Teknik Sampling, USU Digital
dari 10% maka penilaian data judgement harus Library, Medan
[10] Irwan Suranta Sembiring : Studi Penentuan Prioritas
diperbaiki. Peningkatan Ruas Jalan (Studi Kasus : Ruas Jalan
i. Menetapkan priroritas alternatif terpilih. Provinsi Di Kabupaten Samosir), 2008.
[11] Nazir, M., 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Jakarta
[12] Nejad, Sanaei S.H., Badkoo B., Monajjem S., 2003,
Using GIS for Priority Assessment of Road Construction
Paper ini mengemukakan rancangan penelitian in Kermanshah Province,Jurnal, Iran
yang akan dilakukan untuk mengetahui prioritas [13] Peraturan Menteri Perhubungan No KM 14 tahun 2006
peningkatan jalan Nasional di Propinsi Kalimantan tentang Manajemen dan Rekayasa Lalulintas di Jalan,
Jakarta
Tengah . Penelitian ini adalah untuk membantu [14] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.34 tahun
pemerintah dalam menentukan prioritas peningkatan 2006 tentang Jalan, Jakarta
jalan Nasional di Propinsi Kalimantan Tengah. Hal ini [15] Riyadi, D.S.B., 2003, Perencanaan Pembangunan
didasari pada keterbatasan dana dalam pembangunan Daerah, Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan
Otonomi Daerah, Jakarta
maupun peningkatan jalan tersebut. [16] Rochim, S. dan Prajitno, A.F.H, 2007, Mehode
Metode Analytic Hirarchy Process (AHP) Analitycal Hierarchy Process untuk menentukan
adalah sebagai alat dalam penentuan prioritas prioritas penanganan jalan di wilayah Balai
peningkatan jalan Nasional di Propinsi Kalimantan Pemeliharaan Jalan Mojokerto, Prosiding Seminar
Nasional Manajemen Teknologi V, Surabaya
Tengah dimana metode ini merupakan suatu dasar untuk [17] Saaty, L. Thomas, 1993, Pengambilan Keputusan Bagi
membuat keputusan yang didesain dan dilakukan secara Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk
rasional dengan membuat penyeleksian terbaik terhadap Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks,
beberapa kriteria kriteria yang akan menjadi acuan Penerbit PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta
dalam penentuan prioritas.

A-73
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Halaman ini sengaja dikosongkan

A-74 ISBN : 978-979-18342-3-0

Você também pode gostar