Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ALKOHOL
DISUSUN OLEH :
Tahun 2016/2017
A. Latar Belakang
Alkohol merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur
karbon, hydrogen dan oksigen. Alkohol dapat ditentukan dari letak
gugus hidroksil pada atom C yang dikenal sebagai alkohol dimana
gugus hidroksida terikat oleh atom karbon primer. Sedangkan alkohol
sekunder gugus hidroksida terikat oleh atom karbon sekunder dan
untuk alkohol tersier gugus hidroksida terikat oleh atom karbon tersier.
Alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi disebabkan oleh
adanya ikatan hidrogen antara yang baik untuk molekul polar.
B. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dan rumus kimia alkohol
2. Jenis-jenis alkohol
3. Sifat fisis dan sifat kimia alkohol
4. Penggunaan alkohol
5. Efek mengkonsumsi alkohol
C. Pembahasan
1. Alkohol
Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyawa organik yang
dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih
gugus hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama;
istilah ini meluas untuk berbagai hasil pertukaran yang bereaksi netral
dan mengandung satu atau lebih gugus alkohol (Dorland, 2002). Alkohol
merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsional OH yang terikat
pada rantai karbon alifatik. Dalam molekul alkohol, gugus fungsi OH
berikatan secara kovalen dengan atom karbon. Alkohol yang memiliki satu
gugus OH disebut dengan monoalkohol, sedangkan yang memiliki lebih
dari satu gugus disebut dengan polialkohol. Sementara John Wiley dan
Soon dalam bukunya Introduction to Organic Chemistry menjelaskan
bahwa: Alkohol adalah senyawa organic yang memiliki gugus hidroksil (-
OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom
hidrogen dan atau atom karbon lain. Dengan mensubstitusikan OH ke H
dari CH, maka didapat CHOH yang dikenal methanol. Rumus fungsional
dari alkohol adalah OH dengan formula umum untuk alkohol ROH, dimana
R adalah alkil atau substitusi kelompok alkil. Alkohol dapat dianggap
sebagai molekul organik yang analog dengan air. Kedua ikatan C-O dan H-
O bersifat polar karena elektronegatifitas pada oksigen. Sifat ikatan O-H
yang sangat polar menghasilkan ikatan hidrogen dengan alkohol lain atau
dengan sistem ikatan hidrogen yang lain, misal alkohol dengan air dan
dengan amina. (Satyajit D. Sarker dan Lutfun Nahar) Jadi, alkohol
mempunyai titik didih yang cukup tinggi disebabkan oleh adanya ikatan
hidrogen antar molekul. Alkohol lebih polar dibanding hidrokarbon, dan
alkohol merupakan pelarut yang baik untuk molekul polar. (Wiliam H.
Brown dan Thomas Poon, Introduction to Organic Chemistry International
Student Version Fifth Edition)
2. Jenis-jenis Alkohol
Berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana dikenal empat jenis
atom C yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier,atom C
kuertner. Berdasarkan letak gugus fungsinya,alkohol dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu:
1. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada
atom C primer.
Contoh: CH3-CH2-OH
CH3
2. Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat
pada atom C sekunder.
Contoh: CH3-CH3-CH-OH
3. Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada
atom C tersier.
Contoh: CH3
CH3-CH3-C-OH
CH3
3. Sifat Fisis dan Sifat Kimia
a. Sifat Kimia
Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus OH
merupakan gugus yang cukup reaktif sehingga alkohol mudah
terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Adapun reaksi-reaksi
yang umum terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut:
reaksi oksidasi
reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui
reaksi antara alkohol dan oksigen. Misalnya reaksi
pembakaran pada spirtus.
reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam
karboksilat yang disebut reaksi esterfikasi.
b. Sifat Fisika
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat llebih
menguap tergantung pada panjang rantai karbon utamanya.
alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga dengan baik
larut dalam air serta memiliki titik didih lebih tinggi
dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran dan titik
didih, alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan
air. Hal tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya
memilki gugus -OH. Gugus -OH ini bersifat polar sehingga
menyebabkan air dan alkohol bersifat polar pula. Adapun titik
didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen
antara molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul
air dan alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol
larut dalam air.
N Nama Rumus struktur Titik Kelaruta Mr
o didih n (g/100
g air)
1 Metanol CH3-OH 65 Larut 32
baik
2 Etanol CH3-CH2-OH 78 Larut 46
baik
3 Propanol CH3-CH2-CH2-OH 98 Larut 60
baik
4 Butanol CH3-CH2-CH2-CH2-OH 118 8,3 74
5 Pentanol CH3-CH2-CH2-CH2- 138 2,6 88
CH2-OH
4. Penggunaan Alkohol
Alkohol yang sering digunakan sebagai pelarut adalah jenis
metanol, etanol dan isopropanol. Metanol digunakan sebagai
pelarut dalam cat, bahan anti beku dan senyawa kimia
lainnya.Sedangkan etanol banyak digunakan sebagai pelarut,
antiseptic, campuran obat batuk, anggur obat, bahan minuman
keras dan minuman lain yang mengandung alkohol. (Koes Irianto)
D.Kesimpulan
a. alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen atau
atom karbon lain.
b. Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada
karbon hibridisasi sp3.
c. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'.
Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon
C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol
sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier
paling sederhana adalah2-metil-2-propanol.
d. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
Daftar Pustaka
http://eprints.walisongo.ac.id/4178/3/103711008_bab2.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/11050/5/Bab%202.pdf