BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akomodasi merupakan kemampuan lensa untuk meningkatkan daya refraksi
sistem optik mata. Kehilangan akomodasi dapat terjadi akibat presbiopia. 1
Presbiopia merupakan hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersaaman dengan
proses penuaan pada semua orang.2 Keadaan ini disebabkan kelemahan otot
akomodasi dan lensa mata tidak kenyal atau berkurangnya elastisitasnya akibat
sklerosis lensa. Pada orang yang berusia 40 tahun, akibat gangguan akomodasi ini
akan merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda-
benda kecil yang terletak berdekatan dan beberapa keluhan seperti mata lelah,
berair dan sering terasa pedas setelah membaca.2,3
Sebuah survei di pedesaan Uganda menemukan presbiopia menjadi
penyebab umum sebagian besar tunanetra mencari pengobatan. Pasien presbiopia
yang tidak dikoreksi memberikan 48% dari mereka yang mengalami gangguan
penglihatan. Penelitian di Brazil menyebutkan bahwa diperkirakan prevalensi
presbiopia sebesar 55% dari 3.000 orang dewasa dengan usia 40 tahun dan lebih
tua. Bertambahnya usia dan jenis kelamin perempuan sering dihubungkan dengan
tingginya prevalensi selain faktor lainnya seperti bermukim pedesaan, miopia,
hipermetropia. Sebanyak 58% dilaporkan membutuhkan penglihatan dekat untuk
tugas-tugas rutin keseharian mereka. Pada mereka yang memiliki kaca mata baca,
sebesar 30% terkoreksi dengan baik.4
Saat ini semakin diakui bahwa presbiopia adalah aspek kesalahan refraksi
yang perlu ditangani. Panjang lengan membatasi mekanisme kompensasi ini
sehingga penatalaksanaan umum yang dapat bermanfaat adalah resep sepasang
kaca mata baca untuk penglihatan dekat. Penglihatan dekat yang baik penting,
bahkan di antara mereka yang menggunakannya untuk tugas-tugas lain selain
membaca dan menulis.4
Laporan kasus ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai
presbiopia dan perkembangannya dalam dunia kedokteran saat ini. Dengan
demikian dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu penyakit mata.

1.2. Tujuan

1
1.2.1 Tujuan Umum
Penyusunan laporan kasus ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang presbiopia.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami definisi presbiopia.
2. Mengetahui dan memahami etiologi presbiopia.
3. Mengetahui dan memahami epidemiologi presbiopia.
4. Mengetahui dan memahami patofisiologi terjadinya presbiopia.
5. Mengetahui dan memahami manifestasi klinis presbiopia.
6. Mengetahui dan memahami klasifikasi presbiopia.
7. Mengetahui dan memahami diagnosis presbiopia.
8. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan presbiopia.
9. Mengetahui dan memahami prognosis pada pasien presbiopia.

1.3. Manfaat
Penyusunan laporan kasus ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai tambahan pengetahuan dan sumber pustaka praktis tentang
presbiopia dengan demikian dapat memperluas wawasan kita di bidang
ilmu mata.
2. Sebagai dasar untuk melakukan manajemen presbiopia dengan baik
dalam praktek klinis sehari-hari.