Você está na página 1de 3

Ablasio Retina adalah pelepasan retina dari lapisan epitelium neurosensoris retina dan

lapisan epitelia pigmen retina (Donna D. Ignativicius, 1991) Ablatio Retina juga
diartikan sebagai terpisahnya khoroid di daerah posterior mata yang disebabkan oleh
lubang pada retina, sehingga mengakibatkan kebocoran cairan, sehingga antara koroid
dan retina kekurangan cairan (Barbara L. Christensen 1991).

Tanda dan Gejala Ablatio Retina


Fotopsia, munculnya kilatan cahaya yang sangat terang di lapang pandang.
Muncul bintik-bintik hitam yang beterbangan di lapang pandang (floaters)
Muncul tirai hitam di lapang pandang
Tidak ditemukan adanya rasa nyeri atau nyeri kepala

Patofisiologi Ablatio Retina


Pada Ablatio Retina cairan dari vitreus bisa masuk ke ruang sub retina dan bercampur
dengan cairan sub retina. Ablatio Retina dapat diklasifikasikan secara alamiah menurut
cara terbentuknya:
1. Ablatio Rhegmatogen terjadi setelah terbentuknya tulang atau robekan dalam
retina yang menembus sampai badan mata masuk ke ruang sub retina, apabila
cairan terkumpul sudah cukup banyak dapat menyebabkan retina terlepas.
2. Ablatio oleh karena tarikan, terjadi saat retina mendorong ke luar dari lapisan
epitel oleh ikatan atau sambungan jaringan fibrosa dalam badan kaca.
3. Ablatio eksudatif, terjadi karena penumpukan cairan dalam ruang retina akibat
proses peradangan, gabungan dari penyakit sistemik atau oleh tumor intraocular,
jika cairan tetap berkumpul, lapisan sensoris akan terlepas dari lapisan epitel
pigmen.

Pemeriksaan Penunjang pada Ablatio Retina


Pemeriksaan visus
Ophtalmoskop indirek
USG mata
Campur Visi

Manajemen Terapi Ablatio Retina


Untuk memperbaiki Ablatio Retina dilakukan prosedur operasi scleral bucking yaitu
pengikatan kembali retina yang lepas.
a. Pengelolaan penderita sebelum operasi
Mengatasi kecemasan
Membatasi aktivitas
Penutup mata harus selalu dipakai untuk mencegah atau membatasi pergerakan
bola mata
Pengobatan dengan obat tetes mata jenis midriaticum untuk mencegah akomodasi
dan kontriksi.

b. Pengelolaan penderita setelah operasi


Istirahatkan pasien (bad rest total) minimal dalam 24 jam pertama.
Ukur vital sign tiap jam dalam 24 jam pertama.
Evaluasi penutup mata
Bantu semua kebutuhan ADL
Perawatan dan pengobatan sesuai program

Asuhan Keperawata n Pasien Dengan Ablatio Retina


a. Data Subyektif
Pasien mengeluh tiba-tiba melihat kilatan cahaya terang dan bintik-bintik hitam
yang beterbangan di ruang pandang.
Pasien mengeluh melihat tirai yang menutupi lapang pandang.
Pasien menyatkan takut dan cemas karena kehilangan fungsi penglihatan secara
tiba-tiba.

b. Data Obyektif

Dengan pemeriksaan ophtalmoskop indirek terlihat gambaran gelembung abu-abu


atau lipatan-lipatan pada retina yang bergetar dan bergerak
Aktifitas pasien terbatas
Mata pasien tertutup dengan gaas
Pasien mendapat obat tetes mata midryatil
Wajah pasien tampak tegang dan cemas
Pada pemeriksaan visus : OD 1/4 Os 2/60

Diagnosa Keperawatan yang mungkin ditemukan pada pasien Ablatio Retina


Pre Operatif

1. Gangguan persepsi sensori penglihatan


2. Cemas
3. Kurang perawatan diri berhubungan

Post Operatif
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Kurang perawatan diri

Você também pode gostar