Você está na página 1de 4

ANALISA TINDAKAN

1. Nama tindakan keperawatan :Menghitung Intake Output


2. Tujuan : untuk mengukur keseimbangan intake dan output yang dialami oleh pasien
3. Diagnosa Keperawatan Resiko Penurunan curah jantung berhubungan dengan ;
Perubahan kontraktilitas miokardial/perubahan inotropik, Perubahanfrekuensi,
iramadankonduksilistrik, Perubahan structural,
4. Data terkait :
a. Data Subjektif :
1) Pasien mengeluh batuk
2) Pasien mengeluh pusing
3) Pasien mengeluh lemas
4) Pasien mengeluh mual

b. Data Objektif :
a) ADL dibantu perawat dan keluarga
b) Pasien tampak batuk
c) Ekstremitas bawah tampak edema
5 5
2 2
d) Pasien menggunakan O2Via binasal canule 3liter/menit
TD: 130/90 mmHg di lengan dextra
Suhu: 36,70 C/ aksila sinistra
Nadi: 88x/ menit di arteri radialis sinistra, kuat dan iregular
Pernafasan: 22 x/ menit, pernafasan dangkal, dan tidak teratur
Saturasi: 98 %
e) Albumin : L 3,60
Kallium : L3,2
f) Hasil Radiologi:
ascites, sirosis hepatis, CHF

g) Konjungtiva tampak anemis


h) Hasil EKG kesimpulan :
- Gangguan Kontraksi Ventrikel

5. Intervensi dan rasional :


Intervensi Rasional
1.Kaji adanya edema ekstremitas. 1.Curiga gagal kongestif/ kelebihan volume cairan.
2.Kaji tekanan darah. 2.Sebagai salah satu cara untuk mengetahui
3.Kaji distensi vena jugularis. peningkatan jumlah cairan yang dapat diketahui
4. Ukur intake dan output denganm meningkatkan beban kerja jantung yang
5. Timbang berat badan. dapat diketahui dari meningkatnya tekanan darah.
6.Beri posisi yang membantu drainase 3.Peningkatan cairan dapat membebani fungsi
ekstremitas, lakukan latihan gerak ventrikel kanan yang dapat dipantau melalui
pasif. pemeriksaan tekanan vena jugularis.
7. Kolaborasi : 4.Penurunan curah jantung mengakibatkan gangguan
a. Berikan diet tanpa garam perfusi ginjal, retensi natrium/ air, dan penurunan
b.Berikan diuretik, contoh : furosemid keluaran urine.
c.Pantau data laboratorium elektrolit 5. Perubahan tiba-tiba berat badan menunjukkan
dan kalium gangguan keseimbangan cairan.
6. Meningkatkan venous return dan mendorong
berkurangnya edema perifer.
7. Sebagai terapi.
a. Natrium meningkatkan retensi cairan dan
meningkatkan volume plasma yang berdampak
terhadap peningkatan beban kerja jantung.
b. Diuretik bertujuan untuk menurunkan volume
plasma dan menurunkan retensi cairan di jaringan
sehingga menurunkan resiko terjadinya edema paru.
c. Hipokalemia dapat membatasi keefektifan terapi

6. Implementasi :
Implementasi Intake Output
01-08-16 Mengobservasi intake output pasien
Memantau pasien makan 1 porsi
Mengukur I/O pasien
R/ Infus 350cc, Minum : 300cc, makan habis porsi, BAK : 100cc,
BAB -
02-08-16 Memantau makan klien habis 1/3 porsi
Mengukur I/O pasien, membatasi intake cairan pada pasien.
Infus 200cc, minum : 400cc, BAK :300cc BAB 1x

7. Evaluasi :
Evaluasi
01-08-16 S : Pasien mengeluh lemas
O: TD: 130/90 mmHg di lengan dextra
I/O : Infus 350cc, Minum : 300cc, makan habis porsi,
BAK : 100cc, BAB
Suhu: 36,70 C/ aksila sinistra
Nadi: 88x/ menit di arteri radialis sinistra, kuat
dan iregular
Pernafasan: 22 x/ menit, pernafasan dangkal, dan
tidak teratur
Saturasi: 98 %
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
02-08-16 S : Pasien mengeluh lemas
O: TD: 110/80 mmHg di lengan dextra
Infus 350cc, Minum : 300cc, makan habis porsi,
BAK : 100cc, BAB
Suhu: 36,70 C/ aksila sinistra
Nadi: 89x/ menit di arteri radialis sinistra, kuat dan
iregular
Pernafasan: 22 x/ menit, pernafasan dangkal, dan tidak
teratur
Saturasi: 98 %
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
8. Dampak bila tindakan tidak dilakukan :
Apabila tidak dilakukan tindakan tersebut pasien akan mengalami penurunan curah
jantung, hal ini dikarenakan apabila jumlah output tidak seimbang dengan intakenya
maka akan menyebabkan volume darah akan meningkat hal ini pun harus dilakukan
observasi masukan dan keluaran cairan, apabila tidak ditanganni atau tubuh mengalami
peningkatan cairan bisa menyebabkan jantung akan memompa dengan semaksimalnya
untuk menyuplai darah ke organ lama kelamaan akan mengakibatkan kolaps jantung, dan
suplai ke jaringan akan menurun yang nantinya akan menyebabkan metabolisme
anaerob, dan komplikasi ke organ vital.

DAFTAR PUSTAKA
IAI. 2013. Iso Indonesia. Jakarta. PT. ISFI.

Bararah. T. Asuhan Keperawatan: Panduan Lengkap Menjadi Perawat Profesional. Jakarta.


Pustakaraya

Corwin. E. J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Ed-3. Jakarta . EGC

Hudak & Gallo. 2002. Keperawatan Kritis. Edisi IV Vol. 1. Jakarta. ECG

Krisanty. P. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: TIM

Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004). Medical surgical nursing: Assessment and
management of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby

Smeltzer & Bare.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8.EGC, Jakarta

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika

Silbernagl. S. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta. EGC

Talbot, Laura. A & Meyers, M. 1997. Pengkajian Keperawatan Kritis/ Pocket Guide Critical care
Assessment. Jakarta . EGC

Wilkinson, J, M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Ed. 2. Jakarta : EGC

Você também pode gostar